Anda di halaman 1dari 7

Laporan Penelitian Sosiology

“Remaja Yang Sulit Ke Masjid”

Nama : Oryza Sativa Apriliansyah


Kelas : 10 B
No absen : 25

Pondok Pesantren Darul Arqom


Muhammadiyah Daerah Garut
Tingkat Aliyah Putra
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Remaja merupakan salah satu komponen penting dalam perwujudan masa
depan bangsa. Dengan kata lain, kemajuan suatu bangsa, dan bermartabat tidaknya
suatu bangsa di masa depan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia
khususnya remaja. Remaja yang baik tidak hanya dilihat dari segi fisik saja tetapi juga
dilihat dari segi moral, sosial, intelektual dan agamanya. Pribadi remaja yang baik
diharapkan terwujud melalui pencapaian status identitas agama sehingga remaja
mengetahui gambaran mengenai keimanan, dan perilaku keberagamaan bagi dirinya,
sehingga diharapkan remaja menjadi manusia yang berguna di lingkungan sosialnya
Indonesia merupakan salah satu Negara penganut agama islam terbesar di dunia, dari
sabang sampai Maraoke rata-rata mayortitas islam. Salah satu risalah dasar dalam
ajaran islam adalah menahan atau mencegah terjadinya kemungkaran dan melakukan
aksi menyeru kepada perbuatan yang baik. Untuk itu agama semakin dituntut
perananya menjadi pengarah, pemandu kehidupan manusia agar tidak terjatuh pada
dunia yang hina dan tidak merugikan harkat martabatnya sebagai mahkluk sosial.
Globalisasi memberikan pengaruh besar pada tatanan kehidupan manusia, baik
dari segi perubahan perilaku sosial maupun perubahan dari segi budaya. Dengan
keadaan seperti ini manusia berusaha untuk menjadi yang terdepan dari manusia
lainya, seperti yang dijelaskan pada abad pencerahan semua dianalogikan, dimana
manusia itu selalu ingin dihormati.Dalam situasi seperti ini peran serta fungsi agama
sangatlah dibutuhkan untuk mengatasai masalah-masalah yang merugikan tatanan
kehidupan manusia. Akan tetapi untuk mengatasi masalah sosial tesebut tidak
semudah yang dipikirkan oleh manusia.
Namun perlu adanya suatu pendekatan khusus dan strategi yang bagus untuk
menyelesaikanya.Remaja adalah Pase dimana mereka menjadi labil dan ingin merasa
bebas ,dengan ini prilaku mereka terkedang memilikii sifaf relatif untuk menanggapi
orang lain dengan cara-cara yang berbeda-beda. Misalnya dalam melakukan kerja
sama, ada orang yang melakukannya dengan tekun, sabar dan selalu mementingkan
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadinya maka dengan itu kita harus
membimbing dan mempercerdas mereka agar selamat dunia dan akhirat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Faktor-faktor apa saja yg membuat mereka sulit kemasjid ?
2. Bagaimana pola kehidupan mereka ?
3. Bagaimana pendidikan mereka ?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yg menyebabkan mereka sulit kemasjid
2. Ingin mengetahui pola kehidupan mereka
3. Ingin mengetahui pendidikan mereka

D. KERANGKA TEORI
1. Teori Perilaku
Sarwono (1993) mendefinisikan perilaku sebagai sesuatu yang dilakukan oleh
individu satu dengan individu lain dan sesuatu itu bersifat nyata. Menurut Morgan
(1986) tidak seperti pikiran atau perasaan, perilaku merupakan sesuatu yang konkrit
yang dapat diobservasi, direkam maupun dipelajari. Menurut kamus bahasa Indonesia,
perilaku merupakan reaksi seseorang yang muncul dalam gerakan atau sikap (gerakan
badan atau ucapan). Skiner (1983), seorang ahli psikologi dalam Soekidjo
Notoatmodjo (2005), merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi
seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
2. Teori perilaku sosial
Perilaku Sosial adalah aktifitas fisik dan psikis seseorang terhadap orang lain
atau sebaliknya dalam rangka memenuhi diri atau orang lain yang sesuai dengan
tuntutan sosial (Hurlock,2004:262). Perilaku sosial seseorang merupakan sifat relatif
untuk menanggapi orang lain dengan cara-cara yang berbeda-beda. Misalnya dalam
melakukan kerja sama, ada orang yang melakukannya dengan tekun, sabar dan selalu
mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadinya.

E. METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif yang
bersifat deskriptif. Dimana hanya menggambarkan gejala sosial yang nampak.
Adapun yabg menjadi informan dari penelitian ini adalah Remaja .Objek
penelitiannya berada di Garut Jalan Kadungora desa talagasari kampung Citereup RT
05, RW 08 . Dengan waktu penelitian bulan Februari sd. April 2022. Proses
pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu observasi dengan mengamati
perilaku objek penelitian dan wawancara baik yang terstruktur maupun tidak
terstruktur.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Pada bagian pertama, memuat latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, kerangka teori, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Pada bagian kedua, menjelaskan analisis data berdasarkan data yang ditemukan di
lapangan. Pada bagian ketiga, berisi kesimpulan yang merupakan jawaban ringkas
dari tujuan masalah.
BAB 2
ANALISIS DATA

Adapun data observasi diperoleh penulis dari hasil wawancara dengan


beberapa orang remaja yang ada disekitar tempat tinggal penulis, diantaranya :
Orang pertama : Moch. Fahri
Orang kedua : Moch. Raffa
Orang lain : Beberapa remaja sekitar
dengan hasil sebagai berikut :
Hasil analisis saya mengemukakan bahwa remaja sangat sulit untuk ke masjid
dikarenakan kenyamanan mereka menunaikan sholat dirumah dan rasa malas adalah
rasa yg cukup sulit mereka taklukan. Saya banyak menanyakan kepada remaja remaja
sekitar kenapa mereka tidak sholat dimasjid. Banyak hal yang bisa disimpulkan
bahwasannya mereka terlalu nyaman tidak sholat bareng di masjid terlepas dari
alasan yang mendesak mereka tidak sholat bareng dimasjid, padahal pahalamya
sholat berjamaah itu besar dan kemalasan adalah faktor lain mereka tidak ke masjid.
Orang pertama yang saya wawancarai secara lengkap, dia itu rumahnya agak
jauh dari masjid yg membuat dia males untuk pergi berjamaah ke masjid. Orang
pertama dia jarang sholat berjamaah dimasjid kebanyakan dia menunaikan sholat di
rumah. Orang kedua yang saya wawancarai dari banyaknya remaja yang saya tanya
kalau dia itu rumahnya dekat masjid jadi dia sering kemasjid dan kebanyakan remaja
disekitar sini tidak ke masjid untuk sholat bareng itu karena malas. Dengan alasan
mungkin kebanyakan orang tua hanya mengingatkan sholat saja tidak nyuruh anaknya
berjamaah yang membuat masjid sepi dan mereka sulit mandiri untuk sholat
berjamaah bareng selalu. Padahal sudah menjadi kewajiban remaja laki- laki untuk
sholat berjamaah di masjid pada setiap waktu sholat 5 waktu atau shalat wajib.
BAB 3
KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain :


1. Faktor penyebab, diantaranya :
a. Malas
b. Nyaman shalat sendiri
c. Rumah jauh dari masjid
d. Tidak ada yang menyuruh atau mengingatkan
2. Keseharian mereka, antara lain :
a. Masa remaja adalah masa dimana mereka sekolah, bermain dan mencari
pengalaman
b. Remaja kebanyakan menyibukkan hari-hari mereka dengan bermain hp
c. Mayoritas pola tidur tidak sesuai dan apabila hari libur terbiasa begadang
Bermain dan malas-malasan adalah pokok kegiatan mereka sehari-hari
3. Rata-rata pendidikan mereka, yaitu :
a. SMP/MTs sampai SMA/SMK sederajat
b. Sewaktu kecil mereka sempat menimba ilmu di madrasah/sekolah agama yang ada
di masjid terdekat dari rumah mereka
DAFTAR PUSTAKA

https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123427-S-5454-Sikap%20dan-Literatur.pdf

Anda mungkin juga menyukai