Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Psikodiagnostik II yang diampu oleh
Ibu Rika Fu’aturosida, S.Psi, M.A
Oleh
1. Fadhli Azizan Syamila ( 200401110047 )
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat dengan tujuan
memenuhi tugas tugas kelompok mata kuliah Psikodiagnostik II. Selain itu, penyusunan
makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang evaluasi dan follow up
terkait observasi.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Dosen pengampu yaitu Ibu
Rika Fu’aturosida, S.Psi, M.A Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan
penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENADAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat Penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Observasi
Observasi adalah proses sitematis dalam merekam pola perilaku manusia, objek
dankejadian-kejadian tanpa menggunakan pertanyaan atau berkomunikasi dengan subjek.
Proses tersebut mengubah fakta menjadi data. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan
memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan
hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.
Menurut Webb dkk (1966) dan Dezin (1970) hal-hal yang perlu diobservasi meliputi:
exterior physical signs (pakaian, gaya rambut, sepatu, tato, perhiasan, dll), expressive
movement (gerak-gerakan tubuh seperti gerakan mata, awajah, postur, lengan, senyum,
kerutan dahi, dll), physical location (personal space dan lingkungan fisik), language behavior
(menyilangkan kaki, dll), dan time duration.
B. Tujuan Observasi
Observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas
yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas tersebut, dan makna kejadian
yang dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati.
c. Psikologi Dewasa
Metode Sequential
Metode squential merupakan gabungan dari metode cross-sectional dan juga metode
longitudinal. Dalam metode ini, pengkajian akan melibatkan beberapa subjek dalam
rentang waktu tertentu terlebih dahulu dan dilakukan dengan singkat. Subjek
kemudian kembali diteliti dalam jangka waktu yang lebih lama, untuk melihat
perubahan perkembangan dari penelitian terakhir yang telah dilakukan. Catatan
perubahan ini kemudian akan diteliti menggunakan model cross-sectional kembali
untuk melihat apakah ada perubahan yang signifikan atau belum. Peneliti akan
kembali meneliti dalam jangka waktu yang lama lagi untuk melihat proses perubahan.
Metode Cross-culture
Metode cross-culture dikenal juga sebagai metode lintas budaya. Dalam metode ini,
pendekatan yang digunakan adalah dengan mempertimbangkan faktor-faktor
lingkungan budaya yang bisa saja berpengaruh pada perkembangan anak-anak.
Pendekatan dalam metode penelitian ini digunakan terutama dalam rangka
mengetahui persamaan maupun perbedaan dari pengaruh berbagai macam budaya
terhadap perkembangan anak-anak. Lingkupnya memang luas, sehingga metode ini
termasuk dalam jenis-jenis metode penelitian dalam psikologi perkembangan yang
tidak spesifik.
Metode Observasi
Bila empat poin metode penelitian sebelumnya merupakan metode yang tidak
spesifik, maka metode observasi merupakan metode yang lebih spesifik untuk
meneliti tugas perkembangan seorang anak. Tingkah laku individu akan diamatai
secara langsung untuk mendapatkan data berupa perkembangan psikologi anak
selama proses pertumbuhan. Metode ini memang terdengar lebih mudah untuk
dilakukan, durasi waktu juga peneliti bebas menentukan. Hanya saja, kita mungkin
harus lebih rinci dalam menggunakan metode ini.
Metode Klinis
Sama halnya dengan metode observasi, metode klinis merupakan metode yang
digunakan khusus untuk anak-anak dengan cara mengamati, mengajak berbicara dan
juga tanya jawab. Metode ini digunakan terutama dengan pertimbangan bahwa
seorang anak belum tentu bisa menjawab pertanyaan dengan lancar. Bisa dibilang,
metode ini sebenarnya adalah pengembangan dari metode observasi. Kita tidak hanya
mengamati saja, namun juga ikut berinteraksi secara langsung kepada anak-anak.
Psikologi konseling mungkin akan mirip dengan metode ini.
Metode Test
Metode penelitian selanjutnya yang mungkin sudah tidak asing lagi untuk kita adalah
metode test. Dalam metode ini, test menjadi sebuah instrumen yang akan diberikan
kepada subjek penelitian. Test tersebut akan berupa pertanyaan atau pun perintah
yang harus dijalankan. Hasil atau jawaban dari subjek penelitian kemudian akan
dirinci oleh peneliti untuk diambil sebagai kesimpulan dari data yang didapat.
Sebenarnya metode ini sudah sangat familiar dan bisa digunakan sebagai salah satu
cara untuk mendapatkan data yang lebih spesifik.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya tentang seorang individu untuk mengetahui
perkembangannya. Metode ini bisa dilakukan menggunakan tiga macam cara yaitu
cara angket, biografis dan buku harian. Kesemuanya pada intinya digunakan untuk
mendapatkan data lebih banyak seputar tugas psikologi perkembangan anak usia dini
hingga usia seterusnya.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Jahja, Y. (2011). Psikologi Perkembangan (Y. Rendy (ed.); 1st ed.). Prenadamedia
Group.
Thahir, A. (2018). Psikologi Perkembangan. aura-publishing.
http://repository.radenintan.ac.id/10934/
https://dosenpsikologi.com/jenis-jenis-metode-penelitian-dalam-psikologi-
perkembangan