Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas matakuliah Psikologi
Perkembangan Anak MI
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
Puji syukur alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah “Tujuan dan
Manfaat Psikologi Perkembangan, Perspektif Perkembangan Rentang Hidup”
tepat pada waktunya. Tak lupa sholawat serta salam semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan dan mencurahkan pada nabi kami baginda Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya, dan kita semua selaku
umatnya semoga mendapatkan syafaat di Yaumil Akhir nanti.
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak terutama
dosen pembimbing matakuliah Psikologi Perkembangan Anak MI, Ibu Rofiqoh
Firdausi, M.Pd baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga makalah
ini dapat terselesaikan oleh penyusun.
Penyusunan makalah ini jauh dari kesempuranaan, maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, agar dapat
menjadi bahan pertimbangan dan perbaikan untuk makalah ini di masa yang akan
datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya penyusun
untuk menambah wawasan.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .................................................................................................... 15
B. Saran .............................................................................................................. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tujuan psikologi perkembangan?
2. Bagaimana manfaat psikologi perkembangan?
3. Bagaimana perspektif perkembanga rentang hidup manusia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan psikologi perkembangan
2. Untuk mengetahui manfaat psikologi perkembangan
3. Untuk mengetahui perspektif perkembanga rentang hidup manusia
BAB II
PEMBAHASAN
1 Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), hal. 10.
3
4
Sebagai sebuah disiplin ilmu dan mata kuliah kelompok dasar keguruan
(MKDK) yang diberikan kepada mahasiswa calon pendidik di LPTK, maka
psikologi perkembangan peserta didik bertujuan:
1. Memberikan, mengukur dan menerangkan perubahan dalam tingkah laku
serta kemampuan yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat usia
dan yang mempunyai ciri-ciri universal, dalam artian yang berlaku bagi
anak-anak di mana saja dan dalam lingkungan sosial-budaya mana saja.
2. Mempelajari karakteristik umum perkembangan peserta didik, baik
secara fisik, kognitif, maupun psikososial.
3. Mempelajari perbedaan-perbedaan yang bersifat pribadi pada tahapan
atau masa perkembangan tertentu.
4. Mempelajari tingkah laku anak pada lingkungan tertentu yang
menimbulkan reaksi yang berbeda.
5. Mempelajari penyimpangan dari tingkah laku yang dialami seseorang,
sepeti kenakalan-kenakalan, kelainan-kelainan dalam fungsionalitas
inteleknya, dan lain-lain. 2
B. Manfaat Psikologi Perkembangan
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa psikologi perkembangan adalah
ilmu yang mempelajari tentang perkembangan tingkah laku manusia. Oleh
sebab itu menurut Seifert dan Hoffnung (1994), pengetahuan tentang
perkembangan manusia sangat bermanfaat bagi kita dalam empat hal, yaitu:
1. Pengetahuan tentang perkembangan dapat memberikan harapan yang
realistis terhadap anak dan remaja. Misalnya, psikologi perkembangan
memberitahu kita kapan biasanya anak mulai berbicara dan kapan anak
sekolah mulai mampu berpikir abstrak. Meskipun pengetahuan tentang
anak yang diberikan psikologi perkembangan hanyalah secara rata-rata,
tetapi pengetahuan rata-rata ini dapat membantu kita mengetahui apa yang
diharapkan dari kekhasan masing-masing anak secara pribadi.
2Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2017),
hal 5.
5
1. Membantu kita mengetahui apa yang diharapka diri anak dan kapan yang
diharapkan itu muncul. Ini adalah penting, karena jika teralu banyak yang
diharapkan pada anak usia tertentu, anak mungkin akan mengembangkan
perasaan tidak mampu bila ia tidak mencapai standar yang ditetapkan
orang tua atau guru. Sebaliknya, jika terlalu sedikit yang diharapkan dari
mereka, maka merekan akan kehilangan rangsangan untuk lebih
mengembangankan kemampuannya. Di samping itu, ia juga akan merasa
tidak senang terhadap orang yang menilai rendah kemampuan mereka.
2. Dengan mengetahui apa yang diharapkan dari anak ini, memungkinkan
kita untuk menyusun pedoman dalam bentuk skala tinggi-berat, skala usia-
berat, skala usia-mental, dan skala perkembanga sosial atau emosional.
Karena pola perkembangan untuk semua anak normal hampir sama, maka
ada kemungkinan untuk mengevaluasi setiap anak menurut norma usia
anak tersebut. Jika perkemabngan itu khas, berarti anak itu menyesuaikan
6
3 Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), hal 11-12.
7
4 Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), hal 24-25
8
tempat tinggal, dan afeksi. Pada masa ini ikatan yang erat dengan orang
lain terbentuk pertama kali. Periode bayi berlangsung kurang lebih selama
satu tahun pertama kehidupan. Masa selanjutnya, disebut sebagai rentang
periode toddler. Pada periode ini, seorang anak mulai mengembangkan
otonomi sejalan dengan kemampuannya.untuk berbicara dan melakukan
mobilitas. Bagaimanapun mereka tetap membutuhkan orang tua dan
pengasuh untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi mereka dalam
melakukan berbagai hal.
3. Periode kanak-kanak awal: berlangsung sekitar usia 2 hingga 6 tahun.
Periode kanak kanak awal sering pula disebut sebagai periode prasekolah.
Pada periode ini tubuh menjadi lebih panjang dan lebih ramping.
Ketrampilan motorik juga menjadi lebih baik. Anak-anak pada periode ini
lebih mampu mengontrol diri dan mengurus dirinya sendiri. Mereka juga
mengembangkan keterampilan kesiapan sekolah (seperti kemampuan
mengikuti instruksi, mengenal huruf), dan menghabiskan banyak
waktunya untuk bermain bersama teman. Hal tersebut didukung pula oleh
perkembangan berpikir dan bahasa yang luar biasa pada masa ini.
4. Periode usia sekolah: berlangsung sekitar usia 6 hingga 11 tahun. Pada
periode ini anak-anak belajar tentang lingkungan yang lebih luas dan
menguasai tanggung jawab baru yang menyerupai tanggung jawab orang
dewasa. Keutamaan periode ini adalah meningkatnya kemampuan atletik,
partisipasi dalam permainan yang memiliki aturan, proses berpikir yang
lebih logis, penguasaan keterampilan dasar membaca, menulis, dan
berhitung serta kemajuan dalam pemahaman diri, moralitas, dan hubungan
persahabatan.
5. Periode remaja: berlangsung sekitar usia 11 hingga 18 tahu. Periode ini
mengawali transisi ke masa dewasa. Pubertas mengarah pada ukuran tubuh
orang dewasa dan kematangan seksual. Perubahan fisik berlangsung pesat.
Berpikir menjadi lebih abstrak dan idealis. Sekolah mengarah pada
persiapan pendidikan di bangku kuliah dan dunia kerja. Remaja juga mulai
membangun kemandirian dari keluarga dan mulai menetapkan nilai-nilai
10
dan tujuan pribadi. Tugas perkembangan utama pada masa ini adalah
pencapaian identitas.5
6. Periode dewasa awal sering juga disebut Early Adulthood (18 tahun – 40
tahun). Perkataan “adulthood” berasal dari kata kerja “adultus” yang
berarti “tumbuh dan mencapai ukuran serta kekuatan yang penuh”, dengan
perkataan lain, menjadi matang. Oleh karena itu orang dewasa adalah
individu-individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap
menerima statusnya di lingkungan sosial bersama-sama orang-orang
dewasa lainnya. Pada tahap ini, individu mulai melakukan pilihan-pilihan
6
dalam kehidupan. Kepribadian, keterampilan dan peluang ikut
mempengaruhi keutusan atau pilihan setiap individu. Tugas perkembangan
seorang individu pada tahap dewasa awal tidak hanya fokus pada pilihan
pekerjaan melainkan terhadap aturan hidup mandiri dan pemilihan
pasangan.7
7. Periode Usia Madya (Middle Age) (40 tahun sampai 60 tahun). Periode ini
di tandai dengan munculnya perubahan-perubahan jasmaniah / fisik dan
mental, demikian pula di akhiri dengan hal-hal tersebut. Pada usia 60
tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan / tenaga yang sering di ikuti
dengan berkurangnya kewaspadaan mental .8 Secara fisiologis, pada tahap
ini penurunan fungsi fisiologis menjadi lebih jelas dibandingkan pada
tahap dewasa awal. Fungsi penglihatan dan pendengaran menurun,
produksi hormon dan fungsi seksul pun menurun. Pada wanita, di usia ini
sudah mengalami menopause. Secara kesehatan, pada usia ini manusia
banyak mengalami gagguan kesehatan dan penyakit kronis seperti
penyakit jantung, hipertensi, arthritis, dan diabetes. Selain itu penelitian
menunjukkan bahwa puncak peningkatan kejadian kanker dapat dialami
9 Gilang Susalit dan Heru Sunoto, Perspektif Tentang Rentang Kehidupan Manusia (Sekolah
Tinggi Kesejahteraan Sosial, Bandung, 2013), Hal. 18
10 Miftahul Jannah, Rentang Kehidupan Manusia (Life Span Development) Dalam Islam” Vol.
11 Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), hal 25-27
BAB III
PRNUTUP
A. KESIMPULAN
Dari paparan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
psikologi perkembangan adalah sebagai berikut:
1. Menemukan perubahan-perubahan apakah yang terjadi pada usia yang
umum dan yang khas dalam penampilan, perilaku, minat, dan tujuan dari
masing-masing periode perkembangan.
2. Menemukan kapan perubahan-perubahan itu terjadi.
3. Menemukan sebab-sebabnya.
4. Menemukan bagaimana perubahan itu mempengaruhi perilaku.
5. Menemukan dapat atau tidaknya perubahan-perubahan itu diramalkan.
6. Menemukan apakah perubahan itu bersifat individual atau universal.
Sedangkan, pengetahuan tentang perkembangan manusia sangat
bermanfaat bagi kita dalam empat hal, yaitu:
1. Pengetahuan tentang perkembangan dapat memberikan harapan yang
realistis terhadap anak dan remaja.
2. Pengetahuan tentang perkembangan dapat membantu kita dalam
memberikan respons yang tepat terhadap perilaku anak.
3. Pengetahuan tentang perkembangan dapat membantu kita mengenal kapan
perkembangan normal yang sesungguhnya dimulai.
4. Studi perkembangan dapat membantu kita memahami diri sendiri.
15
16
3.1 Saran
Susalit, Gilang dan Heru Sunoto. 2013. Perspektif Tentang Rentang Kehidupan
Manusia. Makalah. Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial. Bandung. Halaman
15-18
17