Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

OLEH :

DISUSUN OLEH :

MOHAMMAD RIFKI ALIF FAUZI (1873201069)

OKI DWI PRASETYO (1873201024)

WAHIDA SALSA BILA (21732011043)

PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT

KEPANJEN-MALANG
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN…………………………………………………………………..
II. KONSEP PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DAN SIFAT
PERKEMBANGAN………………………………………………………………...
A. PENGERTIAN PSIKOLOGI…………………………………………………...
B. FAKTA-FAKTA PERKEMBANGAN…………………………………………
C. PROSES PERKEMBANGAN TIAP TAHAPAN……………………………...
D. PERIODE PERKEMBANGAN………………………………………………...
E. HEREDITAS DAN LINGKUNGAN…………………………………………..
F. ISU-ISU PERKEMBANGAN………………………………………………….
III. KESIMPULAN……………………………………………………………………..
IV. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Psikologi berasal dari kata psyche dan logos; yang mempunyai ‘jiwa’ dan ‘ilmu’.
Penulis setuju jika psikologi diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki dan membahas tentang
proses jiwa atau mental dan perbuatan atau tingkah laku manusia dalam rangka berinteraksi
dengan lingkungan kehidupannya.

Psikologi merupakan ilmu yang membahas tingkah laku manusia dalam berinteraksi
dengan lingkungannya. Tingkah laku yang dimaksud adalah suatu aktivitas yang meliputi
proses berpikir, beremosi, dan pengambilan keputusan.

Kematangan dan belajar memainkan peranan yang penting dalam perkembangan

Fakta pertama bahwa dasar-dasar permulaan adalah sikap kritis. Sikap, kebiasaan, dan pola
perilaku yang dibentuk selama bertahun-tahun

I.2 Permasalahan
1. Apa pengertian Psikologi Perkembangan dan sifat perkembangan?
2. Bagaimana cara memahami sifat Perkembangan?
3. Ada berapa fase perkembangan?
4. Berapa macam periode perkembangan?
5. Apa saja Isu-isu dalam perkembangan?

I.3 Maksud dan Tujuan


Memahami dan memudahkan orang lain mempelajari Psikologi perkembangan dan
sifat perkembangan.
II. KONSEP PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DAN SIFAT PERKEMBANGAN

A. Pengertian Psikologi Perkembangan


Psikologi berasal dari kata psyche dan logos; yang mempunyai ‘jiwa’ dan ‘ilmu’.
Penulis setuju jika psikologi diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki dan membahas
tentang proses jiwa atau mental dan perbuatan atau tingkah laku manusia dalam
rangka berinteraksi dengan lingkungan kehidupannya. Mayoritas para ahli psikologi
setuju dengan rumusan tersebut. Para ahli yang mengutamakan psikologi untuk
kepentingan pendidikan, lebih mengutamakan manusia sebagai objek psikologi.
Psikologi merupakan ilmu yang membahas tingkah laku manusia dalam berinteraksi
dengan lingkungannya. Tingkah laku yang dimaksud adalah suatu aktivitas yang
meliputi proses berpikir, beremosi, dan pengambilan keputusan. Semua tingkah laku
manusia mempunyai menyebab. Tingkah laku bukan hanya disebabkan oleh suatu
macam penyebab, tetapi oleh bermacam-macam penyebab yang terkait satu sama lain.

B. Fakta-fakta perkembangan
Kematangan dan belajar memainkan peranan yang penting dalam perkembangan
Fakta pertama bahwa dasar-dasar permulaan adalah sikap kritis. Sikap, kebiasaan, dan
pola perilaku yang dibentuk selama bertahun-tahun. Pertama, sangat menentukan
seberapa jauh individu-invidu berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika
mereka berubah. Fakta kedua perkembangan mengikuti pola tertentu dan dapat
diramalkan. Misalnya pola-pola teratur dari perkembangan fisik, dan perkembangan
intelektual.
Fakta ketiga setiap individu berbeda tidak dapat diharapkan bahwa 2 orang
tertentu akan bereaksi dengan cara yang sama terhadap rangsangan lingkungan yang
sama. Anak-anak penakut tidak sama reaksinya dengan anak-anak yang agresif. Fakta
keempat setiap tahapan perkembangan mempunyai pola perilaku yang karakteristik.
Periode equilibrium, apabila individu dengan mudah menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan dan akhirnya, berhasil mengadakan penyesuaian pribadi dan
penyesuaian sosial yang baik.

Periode disequilibrium, apabila individu mengalami kesulitan dalam penyesuaian


yang mengakibatkan penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial menjadi buruk.
Fakta kelima setiap tahapan perkembangan mempunyai resiko. Terdapat bukti yang
cukup kuat bahwa setiap periode dalam rentang kehidupan dihubungkan dengan
resiko perkembangan tertentu – fisik, psikologis, atau lingkungan – maupun masalah-
masalah penyesuaian yang tidak dapat dihindari. Fakta keenam perkembangan
dibantu oleh rangsangan. Rangsangan dapat membantu mencegah kemunduran fisik
dan mental. Fakta ketuju perkembangan dipengaruhi oleh perubahan budaya karena
perkembangan individu dibentuk untuk menyesuaikan diri dengan standar budaya dan
segala hal yang ideal, maka perubahan dalam standar itu akan mempengaruhi pola
perkembangan.

C. Proses perkembangan tiap tahapan


Para psikolog perkembangan ini membagi perkembangan sesuai dengan fase-fase
dalam kehidupan:
1. Prenatal
Para psikolog tertarik untuk melihat refleks primer yang muncul sebelum kelahiran,
cara fetus merespon terhadap stimulus didalam janin, beserta sensasi dan persepsi
yang mampu dirasakan oleh janin sebelum kelahiran. Mereka juga melihat
kemungkinan permasalahan seperti down syndrome, penggunaan narkoba selama
mengandung, atau penyakit bawaan yang mampu memengaruhi perkembangan anak.
2. Early Childhood
Para psikolog pertumbuhan mengamati pertumbuhan fisik, kognitif, dan emosional
yang terjadi pada masa kritis ini. Orangtua beserta ahli kesehatan selalu siaga untuk
menjamin bahwa anak-anak berkembang dengan baik, menerima nutrisi yang cukup,
dan mencapai milestone kognitif sesuai umur mereka.
3. Middle Childhood
Masa ini ditandai oleh kedewasaan secara fisik dan meningkatnya tingkat kepentingan
pengaruh sosial saat anak-anak melewati masa sekolah dasar.
4. Adolescence
Pada umur ini, anak-anak cenderung menguji batas mereka dan menjelajahi identitas
baru. Para psikolog dapat membantu para remaja ini dalam menangani pemasalahan
menantang yang unik kepada setiap periode remaja (Pubertas, kekacauan emosional,
dan tekanan sosial).
5. Early Adulthood
Periode ini diisi oleh manusia yang membuat dan mempertahankan
hubungan. Milestones ini sangatlah kritis karena mengenai penciptaan hubungan,
keintiman, pertemanan dekat, dan memulai sebuah rumah tangga.
6. Middle Adulthood
Fase ini cenderung berpusat pada mengembangkan sense terhadap tujuan dan
kontribusi terhadap lingkungan. Aktivitas seperti karir, keluarga, keanggotaan di
kelompok, serta keterlibatan di kelompok merupakan semua hal yang bisa
berkontribusi pada perasaan ini.
7. Older Adults
Masa Lansia sering dilihat sebagai puncaknya kesehatan yang memburuk, tetapi ada
banyak lansia yang tetap aktif dan sibuk pada usia 80-90 tahun. Meningkatnya
keprihatinan terhadap kesehatan menjadi penanda periode ini, dan beberapa individu
bahkan mengalami penurunan pada kemampuan mental (lebih dikenal dengan
demensia).

D. Periode perkembangan
Menurut pendapat Oswald Kroch Beliau menjadikan masa-masa kegoncangan
sebagai dasar pembagian masa-masa perkembangan, karena beliau yakin bahwa masa
kegoncangan inilah merupakan keadaan psikologos yang khas dan dialami oleh setiap
anak dalam masa perkembangannya. Masa kegoncangan ini disebut “Trotz periode”.
Selama perkembangannya anak mengalami dua kali Trotz periode.
Kedua trotz periode inilah yang membatasi antara fase satu dengan lainnya. Oswald
Kroch membagi masa perkembangan anak menjadi 3 fase:
a.Fase Trotz I, usia 0-3 tahun (masa anak-anak awal)
b.Fase Trotz II, usia 3-13 tahun (masa keserasian sekolah)
c.Fase Trotz III, usia 13-akhir remaja biasa (masa kematangan)
E. Hereditas vs Lingkungan
Hereditas adalah pewarisan atau pemindahan biologis, karakteristik individu dari
pihak orang tua. Pengertian lingkungan menurut psikologi ialah segala sesuatu yang
ada di dalam atau di luar individu yang bersifat mempengaruhi sikap, tingkah laku
atau perkembangannya.

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan, penulis menemu-kan bahwa faktor hereditas
dalam diri individu dipandang mempengaruhi dalam perkembangan jas- mani seperti
warna kulit, warna mata, jenis rambut, dan sebagainya. Beberapa bentuk
kepribadian dan perilaku sosial dapat merujuk pada faktor lingkungan. Faktor
hereditas dan lingkungan dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi proses
pembentukan karakteristik setiap individu. Hereditas dipandang sebagai faktor
bawaaan yang di  turunkan dari orang tua pada anak baik fisik maupun psikis sejak
masa konsepsi melalui gen-gen. faktor hereditas dan lingkungan dalam mem-bentuk
karakter dengan titik fokus melihat pada faktor manakah yang lebih dominan dalam
pemben-tukan karakter individu.

F. Isu-isu dalam Perkembangan


-Isu Nature vs Nurture
Isu ini melibatkan perdebatan tentang apakah perkembangan sangat dipengaruhi oleh
nature atau nurture (Bjorklund, 2006; Shiraev & Levy, 2007, dalam Santrock, 2011).
Nature merujuk pada warisan biologis suatu organisme, nurture merujuk pada
pengalaman lingkungannya.
-Isu Kontinuitas-Diskontinuitas
Isu ini berfokus pada sejauh mana perkembangan melibatkan perubahan kumulatif
dan bertahap (kontinuitas) atau tingkatan yang berbeda (diskontinuitas).
Perkembangan secara kontinuitas bisa dilihat pada seorang anak ketika ia berhasil
berjalan untuk pertama kali, meskipun terlihat seperti satu peristiwa yang tiba-tiba dan
tidak berkelanjutan, sebenarnya merupakan hasil dari pertumbuhan dan latihan. Dari
segi diskontinuitas contohnya, ketika seorang anak beralih dari tidak bisa berpikir
secara abstrak tentang dunia menjadi mampu berpikir secara abstrak.

Ini adalah perubahan yang bersifat kualitatif dan berhenti dalam perkembangan,
bukan perubahan yang kuantitatif dan berkelanjutan.
III. KESIMPULAN

Psikologi berasal dari kata psyche dan logos; yang mempunyai ‘jiwa’ dan ‘ilmu’.
Penulis setuju jika psikologi diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki dan
membahas tentang proses jiwa atau mental dan perbuatan atau tingkah laku
manusia dalam rangka berinteraksi dengan lingkungan kehidupannya. Mayoritas
para ahli psikologi setuju dengan rumusan tersebut. Kematangan dan belajar
memainkan peranan yang penting dalam perkembangan. Proses perkembangan
tiap tahapan ada 7 yaitu Prenatal, Early Childhood, Middle Childhood,
Adolescence, Early Adulthood, Middle Adulthood, Older Adults. Periode
perkembangan Menurut pendapat Oswald Kroch Beliau menjadikan masa-masa
kegoncangan sebagai dasar pembagian masa-masa perkembangan, karena beliau
yakin bahwa masa kegoncangan inilah merupakan keadaan psikologis yang khas
dan dialami oleh setiap anak dalam masa perkembangannya. Berdasarkan hasil
studi yang dilakukan, penulis menemu-kan bahwa faktor hereditas dalam diri
individu dipandang mempengaruhi dalam perkembangan jas- mani seperti warna
kulit, warna mata, jenis rambut, dan sebagainya. Beberapa bentuk kepribadian dan
perilaku sosial dapat merujuk pada faktor lingkungan. Adapun Isu-isu dalam
Perkembangan meliputi Isu Nature, Nurture dan Isu Kontinuitas, Diskontinuitas.
IV. DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.universitaspsikologi.com/2018/06/teori-dan-isu-isu-
perkembangan-serta-tahapannya.html?m=1#:~:text=Isu%20Nature%20vs
%20Nurture,nurture%20merujuk%20pada%20pengalaman
%20lingkungannya.
2. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
repository.iainponorogo.ac.id/489/2/LAYOUT%2520Buku
%2520Kayyis_cetak.pdf&ved=2ahUKEwjC5dPOpon2AhUwSWwGHaduB0
EQFnoECAUQAQ&usg=AOvVaw3QMzE13weEa05qYvK6_TW0
3. http://muhammadhakimazhari.blogspot.com/2013/05/konsep-dasar-psikologi-
perkembangan.html?m=

Anda mungkin juga menyukai