Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK BESERTA

CARA PENCEGAHAN DARI PERGAULAN BEBAS PADA


REMAJA DI KEPANJEN DAN SEKITARNYA

OLEH
SAFITRI AYU HERAWATI
NAYARA ELSA CHELSEA
UTARI SURYANINGRAT
OLYVIA LIMOAL

SMAN 1 KEPANJEN
2022
Daftar Isi

BAB I . PENDAHULUAN
A) Latar Belakang
B) Identifikasi Masalah
C) Rumusan Masalah
D) Tujuan Penelitian
E) Manfaat Penelitian

BAB II . LANDASAN TEORI


A) Pengertian Pergaulan Bebas
B) Pengaruh Pergaulan Bebas

BAB III . METODE PENELITIAN


A) Data
B) Analisis Data

BAB IV . HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A) Faktor Pergaulan Bebas
B) Dampak Pergaulan Bebas
C) Pencegahan Pergaulan Bebas

BAB V . PENUTUP
A) Kesimpulan
B) Saran / Rekomendasi
C) Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pergaulan adalah salah satu kebutuhan manusia, sebab manusia adalah


makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan
hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship). Pergaulan juga adalah hak asasi setiap individu dan itu harus
dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi
dalam melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar hak asasi manusia. Jadi,
pergaulan antar manusia harusnya bebas tetapi tetap mematuhi norma hukum,
norma agama, norma budaya serta norma sosial.
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang mana
“bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada.
Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari
media massa. Remaja adalah individu labil yang emosionalnya sangat rentan,
pengetahuan yang minim dan ajakan teman yang bergaul bebas semakin membuat
berkurangnya potensi generasi muda dalam kemajuan zaman.

Pergaulan adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga
setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi melakukan
diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan manusia hendaknya
bebas, tetapi tetap mematuhi norma, hukum, norma agama, budaya, serta norma
bermasyarakat. Jadi, secara medis pergaulan bebas tidak teratur aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak menimbulkan akses-akses seperti saat
ini.

Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa ke arah


yang lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang
dapat menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Maka dari itu
remaja tersebut harus mendapatkan perhatian khusus, baik oleh dirinya sendiri,
orang tua, dan masyarakat sekitar.

Didalam masyarakat, orang-orang banyak menghabiskan energi untuk


membicarakan tentang remaja. Akan tetapi, suara yang hilang justru suara remaja
itu sendiri. Opini pelajar terhadap permasalahan yang dihadapi oleh mereka tentu
berbeda-beda.

Untuk mengetahuinya harus dapat dilihat secara mendetail melalui sudut


pandang pelajar itu sendiri. Untuk itu, kami berusaha menggali informasi guna
mengetahui opini dan tindakan pelajar terhadap pergaulan bebas dikalangan
remaja tersebut. Hal ini karena tidak seorangpun tahu lebih baik tentang remaja
selain remaja itu sendiri.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimana opini pelajar terhadap pergaulan bebas dikalangan remaja ?

2. Apa saja tindakan pelajar terhadap pergaulan bebas dikalangan remaja ?

C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka diperoleh rumusan
masalah, yaitu:
1. Bagaimana faktor yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas di
SMAN 1 Kepanjen ?
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari pergaulan bebas pada remaja di
SMAN 1 Kepanjen ?
3. Bagaimana cara pencegahan pergaulan bebas di SMAN 1 Kepanjen?

D. Tujuan Penelitian
Dengan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan pergaulan bebas
pada kalangan remaja.
2. Untuk mendeskripsikan dampak yang timbul dari pergaulan bebas pada
kalangan remaja .
3. Untuk mendeskripsikan cara pencegahan pergaulan bebas pada kalangan
remaja.

E. Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi remaja
agar dapat memilih pergaulan yang sehat. Adapun manfaat yang diharapkan
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini dapat memberi kontribusi bagi perkembangan kepribadian remaja,
untuk para remaja.
b. Hasil penelitian ini mampu digunakan sebagai pedoman bagi penelitian yang
sejenis dan memberikan manfaat bagi pembaca untuk meningkatkan kepribadian
remaja yang baik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi remaja
1) Untuk berhati-hati dalam bergaul serta selalu bersikap terbuka dengan orang
tua.
2) Memberi masukan bagi remaja untuk selalu mempunyai kepribadian yang
baik.
b. Bagi orang tua
1) Lebih meningkatkan intensitas komunikasi dengan anak remajanya.
2) Memberikan inspirasi dan rujukan bagi orang tua dalam rangka perbaikan
kepribadian remaja.
c. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan
pengetahuan mengenai bahaya pergaulan bebas pada masyarakat.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pergaulan Bebas

Istilah pergaulan bebas bukan hal yang tabu lagi dalam kehidupan masyarakat,
tanpa melihat jenjang usia kata pergaulan bebas sudah sangat populer, artinya
bahwa ketika masyarakat mendengar kata pergaulan bebas maka arah
pemikirannya adalah tindakan yang terjadi di luar koridor hukum yang
bertentangan terutama bagi aturan agama.

Pergaulan bebas terdiri dari dua kata yaitu pergaulan dan bebas. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pergaulan berarti menjalin pertemanan dalam
kehidupan bermasyarakat, sedangkan bebas berarti lepas atau tidak terikat.
Melalui dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pergaulan bebas berarti
jalinan pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat yang bersifat lepas.

Selama ini pergaulan bebas lebih sering dimaknai sebagai perilaku yang
menyimpang dari kewajiban, rasa malu, peraturan serta norma yang berlaku di
masyarakat. Oleh karena itu pergaulan bebas merupakan salah satu tindakan yang
perlu dihindari karena dapat membahayakan bagi kesehatan baik secara mental
maupun fisik.

Selain itu, apabila seseorang terjerumus dalam pergaulan bebas resiko kerugian
bukan hanya menimpa mereka saja tapi juga orang-orang di sekitarnya. Keluarga,
teman, hingga masyarakat secara umum akan ikut terkena dampak pergaulan
bebas.

B. Pengaruh Pergaulan Bebas


Ada banyak penyebab remaja melakukan pergaulan bebas, khususnya kalangan
pelajar. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda, tetapi semuanya berakar pada
penyebab yang utama yakni kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal
keyakinan/agama dan ketidakstabilan tingkat emosional. Hal tersebut
menyebabkan perilaku yang tak terkendali pada remaja, dan pola pikir rendah.
Sikap mental yang tidak sehat dan pola pikir yang salah, remaja merasa bangga
terhadap pergaulan yang tidak sepantasnya. Mereka melakukannya hanya semata-
mata untuk menyenangkan diri dan tidak ingin dianggap rendah karena rasa
gengsi yang berlebih.
Pelampiasan rasa kecewa, ketika remaja mengalami tekanan karena kekecewaan
terhadap orangtuanya yang terlalu otoriter ataupun membebaskan, sekolah yang
memberikan tekanan terus-menerus (banyaknya tugas dan menurunnya prestasi),
dan lingkungan masyarakat yang memberikan masalah sosialisasi memicu pola
pikir negatif dan cenderung mengambil langkah salah untuk menghibur diri. Jika
kamu mau melepas penat dari tugas sekolah yang menumpuk bisa dengan
mengembangkan hobi misalnya menulis ataupun bermusik, jadi tidak perlu
mencari pelarian yang negatif dan merugikan diri sendiri.
Kegagalan remaja dalam menyerap norma, majunya perkembangan zaman,
globalisasi. Lagi-lagi globalisasi mempengaruhi pola pikir remaja, hanya karena
ingin terlihat modernisasi atau bergaya, banyak diantaranya yang mengikuti
beberapa budaya Barat yang tidak sesuai dengan nila Pancasila, misalnya bergaya
pakaian sesuai artis-artis yang mengenakan pakaian kurang pantas. Coba kamu
pikirkan lagi, menjadi diri sendiri tentu lebih menyenangkan, bergaya boleh saja
asalkan tidak memaksakan diri dan tentunya sesuai dengan ideologi bangsa
Indonesia,yaituPancasila.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Data

Data adalah sekumpulan informasi, sedangkan dalam pengertian bisnis, data


adalah sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan
(Kuncoro, 2009: 145). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer. Data primer adalah informasi yang diperoleh secara langsung oleh peneliti
sesuai dengan faktor atau variabel yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode kuesioner. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan
membagikan kuesioner kepada responden secara online berupa Google Form.
Peneliti mendapatkan 61 respon.
B. Analisis Data

Kami melakukan wawancara secara tidak langsung dengan beberapa siswa dan
masyarakat sekitar sebagai partisipan. Hipotesisnya adalah bahwa pergaulan bebas
masih kerap terjadi pada remaja.
Kasus ini kami keluarkan karena ingin mengkonfirmasi hipotesis yang
dikembangkan oleh data lain. Atau peneliti mencari data baru untuk mengetahui
apakah faktor, dampak dan bagaimana cara pencegahan pergaulan bebas di
kalangan remaja.
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Faktor Pergaulan Bebas

Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan, faktor-faktor yang memengaruhi


adanya pergaulan bebas meliputi :
1. Kontrol Diri
Salah satu penyebab dari munculnya perilaku pergaulan bebas adalah lemahnya
kontrol diri. Seseorang yang memiliki kontrol diri rendah tidak bisa membedakan
mana yang baik dan buru. Ini membuat anak akan memiliki potensi lebih besar
untuk melakukan tindakan yang melanggar moral.

2. Keluarga
Kurangnya perhatian dari orang tua dapat menyebabkan pergaulan bebas. Dalam
hal ini tentunya keluarga yang seharusnya menjadi pendidik utama dan paling
pertama dalam kehidupan anak. Sehingga anak memerlukan pendamping serta
dukungan yang baik dari orang tua dan keluarga. Jika kontrol orang tua kurang
memadai, hubungan internal yang rendah, dan keluarga yang memiliki banyak
konflik maka akan membuat anak-anak dekat dengan kenakalan remaja.

3. Internet
Berkembangnya teknologi jadi salah satu penyebab merebaknya pergaulan bebas.
Di internet, semua orang bisa mengakses apa saja untuk berkomunikasi dengan
siapa saja. Salah satu kelemahan dalam internet adalah dapat merusak moral anak
sehingga menjadi lebih tidak terkontrol.

B. Dampak Pergaulan Bebas

Menurut hasil penelitian yang dilakukan melalui kuisioner Google Form, dampak-
dampak pergaulan bebas yang dirasakan oleh kalangan pelajar antara lain:
1. Remaja yang melakukan seks bebas bisa mengakibatkan kehamilan di luar
nikah dan dapat meningkatkan risiko penyakit kelamin seperti HIV/AIDS.
Dan juga bagi remaja yang masih bersekolah, kemungkinan bisa di Drop
Out oleh pihak sekolah.
2. Remaja yang mencoba mengonsumsi obat-obat terlarang seperti narkoba
dapat merusak kesehatan fisik dan mental dalam jangka panjang hingga
mengakibatkan kematian.
3. Dari segi agama, remaja yang terlibat pergaulan bebas dan melakukan
berbagai perilaku menyimpang mendapatkan dosa besar yang memperoleh
hukuman berat di dunia dan akhirat.

C. Pencegahan Pergaulan Bebas

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pergaulan
bebas pada remaja menurut penelitian yang telah dilakukan yaitu:

1. Selektif dalam memilih teman


Cara menghindari pergaulan bebas yang pertama, yaitu selektif memilih teman.
Tidak bisa dimungkiri bahwa lingkungan pertemanan sangat berpengaruh besar
terhadap perilaku kita sehari-hari. Untuk itu, ada baiknya untuk selalu mencari
teman yang baik dan memiliki pondasi agama yang kuat.
2. Memperkuat iman
Salah satu cara menghindari pergaulan bebas adalah memperkuat pendidikan
agama. Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk selalu menanamkan nilai-nilai
keagamaan kepada anak sejak masih kecil. Dengan memperkuat pendidikan
agama di keluarga, diharapkan mampu mencegah pergaulan bebas.
Pendidikan agama dan moral bisa memperkuat iman seseorang sejak dini. Jika
sejak kecil seorang anak sudah tertanam nilai-nilai agama, dapat menghindari
pergaulan bebas yang menyimpang.

3. Memberikan pendidikan seks


Seks bebas menjadi salah satu fenomena pergaulan bebas yang sering dilakukan
remaja. Banyak sekali anak yang belum mengerti tentang bahaya seks bebas.
Untuk itu, sejak kecil anak harus mendapatkan pendidikan seks yang baik di
lingkungan keluarga. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa orang tua harus
memberikan pendidikan seks dengan bahasa yang cocok dengan usia anak.
Dengan begitu, mereka dapat mengetahui bahaya dan akibat dari pergaulan bebas.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknlogi yang memberikan


kemudahan mengakses segala informasi, hal ini memiliki dampak terhadap pola
kehidupan masyarakat sekitar khusunya kalangan remaja. Maka tidak heran jika
banyak remaja putra dan putri melakukan hal menyimpang yang mengarah pada
pergaulan bebas.
Dari hasil penelitian yang kami dapatkan terdapat cara pencegahan pergaulan
bebas yaitu selektif dalam memilih teman, memperkuat iman dan memberikam
pendidikan seks. Sedangkan faktor faktor yang memengaruhi adanya pergaulan
bebas pada remaja adalah kontrol diri yang rendah, kurangnya perhatian keluarga
dan kebebasan mengakses internet pada remaja.
Pada dasarnya remaja memiliki sifat yang tidak bisa begitu saja mematuhi apa
yang dikatakan oleh masyarakat terutama orang tua. Pergaulan bebas harusnya
tidak banyak terjadi pada masyarakat sekitar, karena mereka yang mengetahui
perilaku menyimpang tersebut memberi nasihat bukan hanya membiarkan saja.

B. Saran /Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian ini maka terdapat beberapa saran yang


kami ajukan, diantaranya:
1. Perlunya diberikan penyuluhan tentang Pergaulan Bebas kepada remaja untuk
mencegah terjadinya pergaulan bebas. Agar remaja dapat mengerti apakah
dampak,faktor penyebab dan cara mencegah terjadinya pergaulan bebas
2. Orang tua diharuskan lebih mangawasi remaja dalam melakukan setiap
aktivitas dirumah maupun diluar rumah.
3. Sekolah bisa memfasilitasi pendidikan tentang pergaulan bebas untuk
mencegah terjadinya pergaulan bebas pada remaja. Tidak membatasi siswa/i, kelas
dan waktu, agar pendidikan Tentang ppergaulanbebas yang disampaikan dapat
diterima siswa/i secara utuh tidak setengah-setengah dan rutin.

C. Daftar Pustaka

Novi Puji Astuti. 2021. “Pengertian Pergaulan Bebas, Berikut Dampak dan Cara
Menanggulanginya”. Dalam https://www.merdeka.com/jabar/pengertian-
pergaulan-bebas-berikut-dampak-dan-cara-menanggulanginya-kln.html

Shofyana Ika Yuhastutut. 2017. “PERGAULAN BEBAS PADA ANAK USIA


REMAJA : STUDI KASUS KELUARGA TERDIDIK DI DESA KALANGANYAR,
KECAMATAN KARANGGENENG, KABUPATEN LAMONGAN.” Undergraduate
thesis. Tempat: UIN Sunan Ampel Surabaya.

Nikita Rosa Damayati Waluyo. 2022. “Bagaimana Menghindari Pergaulan


Bebas? Ini Caranya dari Kemdikbud”. Dalam
https://www.detik.com/edu/sekolah/d-5993664/bagaimana-menghindari-
pergaulan-bebas-ini-caranya-dari-kemdikbud
Rifan Aditya. 2020. “Pengertian Pergaulan Bebas”. Dalam
https://www.suara.com/lifestyle/2020/12/11/184500/pengertian-pergaulan-bebas

Anda mungkin juga menyukai