PERGAULAN BEBAS
Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh :
Kelompok 3 XI Multimedia 3
1. Rendra Mahadi Wardana ( 09 )
2. Silvia Faridatun Nisya’ ( 16 )
3. Yuniar Agustin ( 29 )
4. Zefanya Citra Ghinurat Mukti ( 32 )
5. Zola Yunkhozi Difani ( 33 )
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hiadayat-Nya sehingga penyusunan Makalah tentang Pergaulan Bebas ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Adapun penyusunan makalah ini disusun berdasarkan fakta dan sumber dari sosial
media internet. Dalam pembuatan makalah ini kami telah banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu kami menghaturkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik
dari segi EBI, kosakata, tata bahasa, etika maupun isi. Maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca yang kemudian akan kami
jadikan sebagai evaluasi. Harapan kami semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat
bagi kami dan pembaca pada umumnya. Demikian yang dapat kami sampaikan, kami ucapkan
terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.W
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan Bebas..................................................................................2
B. Faktor Penyebab Pergaulan Bebas........................................................................3
C. Dampak Pergaulan Bebas......................................................................................5
D. Contoh Pergaulan Bebas.......................................................................................5
E. Solusi dan Upaya Pencegahan pergaulan Bebas....................................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................6
B. Saran......................................................................................................................6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi
yang terjerumus ke dalam lembah perzinaan (seks bebas), disebabkan terlalu jauhnya
kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman
masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita. Di samping itu
didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita
mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat. Anak remaja sekarang
banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita
bebas melakukan perbuatan apa pun itulah yang ada di benak mereka semua. Salah satu
contoh yang selalu dilakukan anak remaja sekarang adalah seks bebas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab
manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan
hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).
Pergaulan juga adalah hak asasi manusia setiap individu dan itu harus dibebaskan,
sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan
diskriminasi, sebab hal itu merupakan pelanggaran HAM. Jadi pergaulan antar manusia
harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, norma
kesopanan, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas
namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak
akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
2
B. Faktor-faktor Penyebab Pergaulan Bebas
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul
dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Kebanyakan remaja ini ingin
dipuji dan dikatakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang
berkelanjutan. Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih-milih
dalam bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah
terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum
yang berlaku, karena gaul tidak harus melakukan seks bebas. Berikut Beberapa faktor yang
mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas adalah sebagai berikut:
Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan
ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh
situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karena kurangnya
keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para remaja dan mahasiswa harus
meningkatkan pengetahuan tentang agamanya sendiri, karena agama adalah tumpuan
bagi hidup kita.
Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah laku seseorang. Apabila orang
tua kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang anak akan mudah
terjerumus dalam pergaulan bebas.
3. Pelampiasan Diri
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat,
seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat
dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa
dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.
4. Salah Bergaul
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja dan mahasiswa.
Apabila seorang remaja atau mahasiswa salah dalam memilih teman maka akibatnya
akan fatal.
3
5. Kegagalan Remaja Menyerap Norma
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang
sebenarnya adalah westernisasi budaya. Boleh saja kita mengikuti modernisasi namun
tetap harus disesuaikan dengan norma-norma adat dan budaya serta agama yang ada.
6. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih
sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru
kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka
untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.
Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi orang muda pada umumnya
memang memiliki kecenderungan belum memiliki modal yang cukup dalam
mempertimbangkan, memutuskan, dan melakukan segala sesuatu. Misalnya pengalaman
belum cukup, usia masih sedikit, kedewasaan belum penuh, pertimbangan belum
matang, kurang menyadari akan bahaya, cenderung meremehkan hal-hal yang
sebenarnya penting, belum dapat menghayati sakitnya akibat dari tindakan yang salah,
sehingga sering terjebak dalam langkah yang berbahaya. Ditambah lagi kecenderungan
orang muda ingin mencoba-coba sesuatu yang baru yang belum pernah dirasakan atau
dialaminya.
8. Faktor Budaya
Orang muda cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas adalah budaya orang muda
jaman sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka
mengatakan sekaranglah waktunya bergaul sebebas-bebasnya. Daripada dikatakan tidak
gaul, mereka akhirnya bergaul sebebas-bebasnya.
Orang muda memiliki potensi, tenaga, idealisme, semangat yang sedang bertumbuh dan
sedang mekar-mekarnya, termasuk nafsu seksualitasnya, dll. Kondisi ini jika tidak
didukung prinsip-prinsip rohani yang kuat, penguasaan diri yang baik, dan
pendampingan dari seorang senior yang andal akan berakibat fatal. Maka banyak
kehidupan orang muda cenderung menjadi liar.
4
Seks Bebas
Narkoba
Minuman keras
Tawuran
Mengenakan pakaian yang tidak sesuai norma
Mencuri
Adanya penyimpangan seksual, dll
Pendidikan agama, moral dan etika dalam keluarga, kerja sama guru, orang tua dan
tokoh masyarakat. Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan
intelektual, tetapi juga mengembangkan kemauan emosional agar dapat
mengembangkan rasa percaya diri, mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan
yang baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan ketrampilan
berkomunikasi, yang mampu mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa mengikuti
orang lain.
Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas secara singkat anatomi dan fisiologi alat
kelamin, serta fisiologi hubungan seksual. Juga variasi dan penyimpangannya yang
masih dianggap dalam batas-batas normal perlu dikemukakan. Semua itu dilakukan
dengan latar belakang norma-norma yang berlaku, termasuk agama dan pandangan
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia lakukan akan berdampak
bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental. Walaupun perbuatan itu
dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja.
Pergaulan bebas yang dilakukannya akan membawa dampak bagi fisik yaitu seringnya
terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur.
B. Saran
1. Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetap
memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam
memberikan pandangan yang benar mengenai persepsi pacaran agar terhindar dari
seks bebas.
2. Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar
lebih mengenal diri sendiri, meningkatkan keimanan dan ketakwaannya dengan
mengisi kegiatan yang bermanfaat serta bergaul dengan teman secara benar sehingga
dapat terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas.
6