Anda di halaman 1dari 15

UPAYA PEMAHAMAN PERGAULAN BEBAS REMAJA DI

MTsN 2 MADIUN

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Sebagai Syarat Pemilihan Duta Genre


Kabupaten Madiun

Oleh:
SYALWA ABIMANYU GAGAH ADAMAS

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MADIUN
MTsN 2 MADIUN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah tentang “Pergaulan Bebas” sesuai dengan batas waktu yang telah
ditentukan. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita baginda
Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliah menuju alam
yang berilmu seperti sekarang ini.
Makalah ini selesai seperti sekarang ini tak lepas dari bantuan banyak
pihak. Untuk itu sudah sepantasnyalah kami mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besar kepada bapak ibu guru pembimbing dan teman - teman yang telah
berjasa membantu kami selama proses pembuatan makalah ini dari awal hingga
akhir.
Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum
sempurna dan luput dari perhatian kami. Baik itu dari bahasa yang digunakan
maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan
kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
sekalian demi perbaikan makalah ini ke depannya.
Akhirnya, besar harapan kami makalah ini dapat memberikan manfaat
yang berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut
serta memajukan ilmu pengetahuan.

Madiun, 17 Mei 2022


Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................5
C. TUJUAN PENELITIAN...............................................................................5
D. MANFAAT PENELITIAN...........................................................................5
BAB II......................................................................................................................7
A. PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS......................................................7
B. FAKTOR-FAKTOR DAN PENYEBAB PERGAULAN BEBAS..............8
C. DAMPAK YANG DITIMBULKAN PERGAULAN BEBAS..................10
D. SOLUSI DAN UPAYA PENCEGAHAN PERGAULAN BEBAS...........12
BAB III...................................................................................................................13
A. KESIMPULAN...........................................................................................13
B. SARAN.......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk salah satu bentuk perilku
menyimpang yang mana “Bebas” yang dimaksud adalah melewati batas batas
norma ketimuran yang ada. Mesalah pergaulan bebas ini sering kita dengar
baik dilingkungan maupu dari media masa. Remaja adalah individu labil
yang emosionalnya sangat rentan pengetahuan yang minim dan ajakan teman
yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda
dalam kemajuan zaman.
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan
pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinaan (seks bebas), disebabkan
terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya
adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas
pergaulan antara pria dan wanita. Di samping itu didukung oleh arus
modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita
mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat. Anak
remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang
sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apa
pun itulah yang ada di benak mereka semua.
Banyak kita basa di media massa maupun kita lihat di media elektronik
adanya remaja yang berprestasi juga ada remaja yang melakukan tindakan
atau perbuatan yang merugikan dirinya sendiri,keluarga dan masyarakat
sekitar.
Pada makalah ini kami akan mencoba membahas cara mengatasi pergaulan
bebas terhadap remaja.

4
B. RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah:
1. Apa pengertian remaja?
2. Apa pengertian pergaulan bebas?
3. Apa penyebab pergaulan bebas?
4. Apa faktor – faktor yang mempengaruhi pergaulan bebas?
5. Apa dampak pergaulan bebas?
6. Bagaimana upaya pencegahan pergaulan bebas?

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan diatas, maka tujuan
yang hendak dicapai dalam penelitianan ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian remaja;
2. Untuk mengetahui pengertian pergaulan bebas;
3. Untuk mengetahui penyebab pergaulan bebas;
4. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pergaulan bebas;
5. Untuk mengetahui dampak pergaulan bebas;
6. Untuk mengetahui upaya pencegahan pergaulan bebas.

D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan
pengembangan ilmu pengetahuan di dunia pendidikan, khususnya
mengenai pergaulan bebas.

5
2. Secara Praktis
a. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
peran remaja dalam mencegah pergaulan bebas sehingga dapat
memberikan pemahaman bahwa pencegahan pergaulan bebas bisa
dilakukan sejak dini terutama bagi siswa - siswi di MTsN 2 Madiun.
b. Bagi Peneliti
Peneliti diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah
dipelajari baik di lingkungan sekolah mapun luar sekolah mengenai
pegaulan bebas.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS


Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia
sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya
membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu
pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah HAM setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh
dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal
itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi
tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma
bermasyarakat. Jadi, secara medis pergaulan bebas dilaksanakan secara
teratur atau dibatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya
tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai melencengnya
pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar. Pergaulan bebas diidentikkan
sebagai bentuk dari pergaulan di luar batas atau bisa juga disebut pergaulan
liar. Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas bisa membawa pengaruh
positif atau pun pengaruh negatif tergantung pada individu itu sendiri. Positif
yang dimaksud di sini adalah bebas bisa berteman atau menjalin hubungan
tanpa membeda bedakan satu sama lain. Misalnya orang kulit putih berteman
dengan orang kulit hitam, orang Indonesia berteman dengan orang Malaysia.
Dan lain sebagainya.
Dikategorikan negatif jika pergaulan bebas tersebut telah menjerumus
menjadi salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah
pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media

7
massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol
oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan,
pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas
membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam
kemajuan bangsa.

B. FAKTOR-FAKTOR DAN PENYEBAB PERGAULAN BEBAS


Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju ini
memiliki dampak bagi masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa
kini. Pergaulan pada remaja masa kini telah jauh dari batas norma yang telah
ditetapkan. Telah banyak penyimpangan yang dilakukan oleh para remaja
dalam pergaulannya.
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah
salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar.
Kebanyakan remaja ini ingin dipuji dan di katakan gaul oleh teman-temannya
tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan. Maksud dari salah
bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih-milih dalam bergaul, kita
boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh
dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum
yang berlaku, karena gaul tidak harus melakukan hal – hal yang tidak sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakakat.
Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berpikir panjang
ke depan sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum kita ketahui
dampak baik dan buruknya bagi diri kita, keluarga dan orang lain. Berikut
Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan pergulan
bebas sebagai berikut:
1. Faktor keluarga.
Kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua bisa
menyebabkan pergaulan bebas. Dalam hal ini keluarga memang menjadi

8
lingkungan pendidikan utama dan paling pertama untuk mendidik anak
menjadi orang yang berperilaku baik di masyarakat. Sehingga di sini,
anak memerlukan pendampingan dan dukungan yang baik dari orang tua
dan keluarga.
Pengaturan keluarga yang disfungsional—ditandai dengan konflik,
kontrol orang tua yang tidak memadai, hubungan dan integrasi internal
yang lemah, dan otonomi dini—berhubungan erat dengan kenakalan
remaja seperti pergaulan bebas.
2. Pengaruh teman sebaya.
Keanggotaan dalam geng nakal, seperti keanggotaan dalam
pengelompokan alami lainnya, dapat menjadi bagian dari proses menjadi
dewasa. Melalui asosiasi primer tersebut, seorang individu memperoleh
rasa aman dan aman, mengembangkan pengetahuan tentang interaksi
sosial, dan dapat menunjukkan kualitas tersebut.
3. Keadaan lingkungan tempat tinggal.
Seorang anak yang berada pada lingkungan pertemanan buruk
maka tentu akan mendapat banyak pengaruh perilaku buruk. Sebaliknya,
anak dengan lingkungan pertemanan baik dan suportif tentu dapat saling
membantu dan memberikan pengaruh baik satu dengan yang lain. Hal ini
tentu perlu menjadi perhatian setiap orang tua.
4. Pengaruh internet.
Perkembangan teknologi informasi bisa menjadi salah satu
penyebab pergaulan bebas. Dengan internet semua orang bisa mengakses
apa saja dan berkomunikasi dengan siapa saja. Salah satu kelemahan dari
internet adalah bisa merusak moral jika tidak terkontrol.

9
Adapun penyebab terjadinya pergaulan bebas antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Lemahnya Kontrol diri
Salah satu penyebab pergaulan bebas adalah lemahnya kontrol diri.
Orang yang kontrol dirinya lemah biasanya tidak dapat membedakan
perilaku yang baik dan buruk. Ini membuat anak dan remaja berpotensi
melakukan tindakan melanggar norma atau perilaku buruk. Bahkan
meskipun anak sudah dapat membedakan dua tingkah laku tersebut,
mereka tetap bisa melanggarnya ketika mereka tidak dapat
mengembangkan kontrol diri dengan baik.
2. Gaya hidup
Gaya hidup modern bisa menyebabkan pergaulan bebas pada
remaja. Mengikuti gaya hidup atau tren yang tidak sesuai dengan norma
yang berlaku pada akhirnya dapat memicu pergaulan bebas.
3. Kurangnya nilai keagamaan
Melalui pendidikan agama anak bisa mendapatkan nilai-nilai moral
yang berlaku di masyarakat. Dengan begitu, anak mengerti hal-hal apa
saja yang mempunyai nilai kebaikan dan serta yang bersifat merusak dan
perlu dihindari.

C. DAMPAK YANG DITIMBULKAN PERGAULAN BEBAS


Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia lakukan akan
berdampak bagi diri sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental.
Pergaulan bebas yang dilakukannya akan membawa dampak bagi fisik yaitu
seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur.
Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan
mengantarnya kepada mental-mental yang lembek, berpikirnya tidak stabil
dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan akhirnya

10
akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung
selama tidak ada yang mengarahkan.
Bagi keluarga anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat
menjadi tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi
bekerja. Dan oleh para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan
menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di
dalam keluarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan
tentunya ini sangat tidak baik, sehingga mengakibatkan anak remaja sering
keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama
teman-temannya untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman
keras, mengonsumsi narkoba dan narkotika.
Pergaulan bebas menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa atas
apa yang telah dilakukan oleh remaja. Yang mana ke semuanya itu hanya
untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi
dalam kehidupannya. Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja
sering bertemu orang dewasa atau para orang tua, baik itu di tempat ibadah
ataupun di tempat lainnya, yang mana nantinya apa pun yang dilakukan oleh
orang dewasa ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja.
Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk
bagi dirinya, dan keluarga. Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang
sering membuat keonaran, mabuk-mabukan ataupun mengganggu
ketenteraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral
rusak. Pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek dan
untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang
lama dan hati yang penuh keikhlasan.

11
D. SOLUSI DAN UPAYA PENCEGAHAN PERGAULAN BEBAS
1. Menanamkan nilai-nilai Agama, moral, dan etika
Pendidikan agama, moral dan etika dalam keluarga, kerja sama
guru, orang tua dan tokoh masyarakat. Pendidikan yang diberikan
hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga
mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa
percaya diri, mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang
baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan
ketrampilan berkomunikasi, yang mampu mengatakan “tidak” tanpa
beban dan tanpa mengikuti orang lain.
2. Penyuluhan pada remaja
Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas secara singkat
anatomi dan fisiologi alat kelamin, serta fisiologi hubungan seksual. Juga
variasi dan penyimpangannya yang masih dianggap dalam batas-batas
normal perlu dikemukakan. Semua itu dilakukan dengan latar belakang
norma-norma yang berlaku, termasuk agama dan pandangan masyarakat.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai melencengnya
pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar. Pergaulan bebas diidentikkan
sebagai bentuk dari pergaulan di luar batas atau bisa juga disebut pergaulan
liar. Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas bisa membawa pengaruh
positif atau pun pengaruh negatif tergantung pada individu itu sendiri. Positif
yang dimaksud di sini adalah bebas bisa berteman atau menjalin hubungan
tanpa membeda bedakan satu sama lain. Misalnya orang kulit putih berteman
dengan orang kulit hitam, orang Indonesia berteman dengan orang Malaysia
dan lain sebagainya.
Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia lakukan akan
berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental.
Walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu
semua hanya kenikmatan sesaat saja. Pergaulan bebas yang dilakukannya
akan membawa dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai
penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur.

B. SARAN
1. Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi
tetap memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja
dengan dalam memberikan pandangan yang benar mengenai persepsi
pacaran agar terhindar dari seks bebas.
2. Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang
jelas, belajar lebih mengenal diri sendiri, meningkatkan keimanan dan
ketakwaannya dengan mengisi kegiatan yang bermanfaat serta bergaul

13
dengan teman secara benar sehingga dapat terhindar dan terjerumus pada
perilaku seks bebas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Gunarso, Singgih D. 1988. Psikologi perkembangan. Jakarta: PT Gramedia.


Husniaty, E. Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif dan Mandiri. Yogyakarta:
Dozz Publisher.
Kartono, Kartini. 1988. Psikologi Remaja. Bandung: PT. Rosda Karya.

15

Anda mungkin juga menyukai