Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERGAULAN BEBAS PADA KEHIDUPAN REMAJA SAAT INI

Guru pengajar:
Syafrina S.pd

Disusun oleh:
Intan Syarafina( XI B
Zainal arifinXI B

BAHASA INDONESIA

SMA NEGERI 7 BATAM


2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah tentang "Pergaulan Bebas Pada
Kehidupan Remaja Saat Ini".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam Makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga Makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Batam, 8 Februari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1

1.3 Tujuan......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2

2.1 Pengertian Pergaulan................................................................................................2

2.2 Pengertian Remaja....................................................................................................2

2.3 Pengertian Pergaulan Bebas......................................................................................2

2.4 Faktor Penyebab Pergaulan Bebas............................................................................2

2.5 Akibat Pergaulan Bebas............................................................................................2

2.6 Cara Mencegah Pergaulan Bebas..............................................................................2

BAB III PENUTUP.........................................................................................................3

3.1 Kesimpulan................................................................................................................3

3.2 Saran..........................................................................................................................3

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan


individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh
yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan
itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan
yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerja sama antar individu atau
kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu
lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja
yang masih mencari jati dirinya.

Remaja sekarang ini sangat mudah untuk terpengaruh terhadap perkembangan


zaman yang dibawa oleh budaya barat yang menyebabkan pergaulan yang tidak baik di
kalangan remaja. Remaja-remaja seperti ini sangat banyak ditemukan di kota-kota besar.
Salah satu penyebab remaja-remaja ini mudah terpengaruh yaitu Kurangnya pendirian
serta kepercayaan. Sehingga sangat mudah untuk mengikuti perkembangan zaman yang
diartikan ke dalam hal negatif yaitu “Pergaulan Bebas.”

Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab
manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan
hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship). Bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga
disebut pergaulan liar. Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya
pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar pergaulan liar.

Cara mengatasi masalah pergaulan bebas

1. Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan
keadaan apapun.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang
anak akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya
dia akan bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan
keluarga, dia akan menggunakannya sebagai pelampiasan dari pengekangan itu,
sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan orang tuannya.
3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2
atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak
bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun
bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
a) Apa faktor penyebab pergaulan bebas?
b) Apa akibat pergaulan bebas?
c) Bagaimana cara mencegah pergaulan bebas?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan sebagai berikut:
a) Untuk mengetahui faktor penyebab pergaulan bebas.
b) Untuk mengetahui Akibat pergaulan bebas.
c) Untuk mengetahui cara mencegah pergaulan bebas.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh
Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia
sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan
mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
B. Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Remaja sebenarnya tidak mempunyai
tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa
atau tua.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi
wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah
Darajat remaja adalah masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam
masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara
berpikir atau bertindak, tetapi pula orang dewasa yang telah matang Hal senada
diungkapkan oleh Santrock bahwa remaja (adolensence) diartikan sebagai masa
perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan
biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh
para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa
dengan rentang usia antara 12-22 tahun, di mana pada masa tersebut terjadi proses
pematangan baik itu pematangan fisik maupu psikologis. Masa remaja merupakan masa
yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia melewati masa
remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan kegagalan dalam
perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa remaja itu diisi dengan
penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka
menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia
itu akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya. Dengan demikian, masa
remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan selanjutnya.
C. Pengertian Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana
“bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah pergaulan
bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan sekitar maupun dari media massa. Remaja
adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang
benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman
yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia
dalam kemajuan bangsa.
Remaja sekarang telah mengenal istilah pergaulan bebas, mereka cenderung
mengartikan pergaulan bebas yaitu kita bisa melakukan perbuatan yang tanpa batas.
Padahal tidak demikian, arti yang sesungguhnya adalah kita bebas bergaul dengan siapa
pun, tetapi kita tetap harus mematuhi norma-norma yang ada. Jadi pergaulan yang kita
lakukan tidak akan merugikan diri sendiri di masa sekarang maupun dimasa depan.

D. Faktor Penyebab Pergaulan Bebas


a) Sikap Mental yang tidak Sehat
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga
terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya,
tetapi mereka tidak memahami, karena daya pemahaman yang lemah. Dimana
ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan
kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua
yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak,
dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang
nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka
biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif,
contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
b) Faktor Agama dan Faktor Iman
Faktor ini adalah hal yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Apabila kurang
pengetahuan akan agama dan Kurangnya iman yang tertanam di dalam diri kita, maka
akan sangat mudah setan-setan yang ada di dalam diri atau pikiran kita mendorong
untuk melakukan hal-hal negatif yang sangat bertentangan dengan agama dan hukum
yang berlaku. Namun jika memiliki pengetahuan akan agama dan iman yang kuat,
insya Allah kita tidak akan mudah terpengaruh dan terjerumus ke dalam hal-hal
negatif tersebut. Karena otomatis kita akan langsung memikirkan dampak apa yang
akan terjadi ke depannya atau di kemudian hari.
c)  Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi keluarga, teman, dan tetangga. Lingkungan sangat
berpengaruh bagi anak. Tidak sedikit anak remaja yang terjerumus ke dalam
pergaulan bebas dikarenakan ada masalah di dalam keluarganya atau yang sering
mereka sebut dengan broken home. Dan yang menjadi penyebab yang sering terjadi
juga adalah karena terjerumus atau terpengaruh oleh temannya demi mendapatkan
pujian atau ingin di bilang “gaul”.
d) Faktor Pengetahuan
Kurangnya pengetahuan remaja akan dampak dan akibat dari perbuatan yang
kita lakukan, terutama pergaulan bebas akan menjerumuskan remaja dalam hal – hal
yang negatif. Selain itu seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi,
apa bila ada hal – hal baru, remaja cenderung ingin mencoba tanpa memikirkan
dampak dan akibatnya.
e) Faktor Perubahan Zaman
Faktor ini cukup kuat menjadi penyebab pergaulan bebas, Zaman sekarang
semua telah serba canggih, terutama teknologi. Salah satunya adalah internet, media
ini dapat diakses dengan mudah oleh semua kalangan baik tua maupun muda. Padahal
di dalam internet terdapat banyak tayangan – tayangan yang seharusnya hanya
ditayangkan khusus orang dewasa, namun justru remaja yang melihatnya dan
cenderung menirunya.

E. Akibat Pergaulan Bebas


Secara umum akibat yang ditimbulkan dari pergaulan bebas ada3,antara lain:
a) Bagi Diri Remaja Itu Sendiri
Akibat dari kenakalan yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya
sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan  mental, walaupun perbuatan itu
dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan
sesaat saja. Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu
seringnya terserang berbagai penyakit karena karena gaya hidup yang tidak
teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut
akan mengantarnya kepada mental-mental yang lembek, berfikirnya tidak
stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan
endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus
berlangsung selama tidak ada yang mengarahkan.
b) Bagi Keluarga 
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang
punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh
para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran
agama akan berakibat terjadi ketidakharmonisan didalam keluarga,
komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan tentunya ini sangat
tidak baik,  Sehingga mengakibatkan anak remaja sering keluar malam dan
jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk
bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras, mengkonsumsi
narkoba dan narkotika. Dan menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa
atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Yang mana ke semuanya itu hanya
untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa yanmg terjadi
dalam kehidupannya.
c) Bagi Lingkungan Masyarakat
Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu
orang dewasa atau para orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat
lainnya, yang mana nantinya apa pun yang dilakukan oleh orang dewasa
ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja. Dan apabila
remaja sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan
keluarga. Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat
keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat
mereka dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan
masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan untuk merubah
semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati
yang penuh keikhlasan.
F. Cara Mencegah Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas memang sangat meresahkan, tidak hanya orang tua saja, tetapi
masyarakat pun juga dibuatnya resah. Hal ini dapat dikurangi bahkan dapat dicegah
dengan cara – cara berikut :

a) Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal
dan keadaan apa pun.
b) Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap
seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan
orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari
lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai pelampiasan dari
pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan
orang tuannya.
c) Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda
2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang
anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda,
sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum
saatnya untuk dia jalani.
d) Pengawasan yang lebih terhadap media komunikasi, seperti internet,
handphone, dan lain-lain.
e) Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia mampu memilih
dan membedakan mana yang baik untuk dia maupun yang tidak baik.
f) Perlunya pembelajaran agama yang diberikan sejak dini, seperti beribadah dan
mengunjungi tempat ibadah sesuai agamanya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh segala macam
perkembangan yang di salah artikan oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya.
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang
individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik
pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat
berupa kerja sama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif.
Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang
harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap
bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu
apakah itu baik atau tidak. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Batasan usia
remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang
waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja
awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir.
Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian,
yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja
pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21.
B. SARAN
Untuk para remaja, tinggalkanlah pengetahuan tentang segala perkembangan dengan
tetap meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan untuk
para orang tua, berikanlah yang terbaik pada anak remaja dengan tetap menjaga dan
mengawasi tingkah lakunya.
Semoga dengan makalah ini anda dapat memahami makna materi yang saya bahas.
Setelah memahaminya janganlah berbuat menyimpang atau suka bergaul bebas karena itu
dapat merusak nama baik dirimu, keluarga, dan dilingkungan masyarakatmu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

http://romadantireni.blogspot.com/p/makalah-pergaulan-bebas.html?m=1
http://di-am.blogspot.com/2013/09/makalah-pergaulan-bebas-remaja_7151.html?m=1
https://kulonprogokab.go.id/v31/detil/5256/pergaulan-bebas-pada-kehidupan-remaja-saat-ini

Anda mungkin juga menyukai