Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERGAULAN BEBAS
( diajukan untuk memenuhi Mata Pelajaran Penjas Orkes )

Disusun Oleh Kelompok II:


1. Devi
2. Hartatik
3. Tiyas

SMK ABDURRAHMAN WAHID


Tahun Pelajaran 2019/ 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT.Karena dengan rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan makalah yang kami susun ini.Yang berjudul “Pergaulan Bebas”.

Kami ucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing kami atas bantuannya dalam proses
pembuat makalah ini.Dan juga tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada teman teman
kami yang telah membantu penulisan makalah ini secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyempurnaan makalah ini.

Dengan selesainya makalah ini, kami mengharapkan jika makalah yang telah kami susun ini
dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang berguna bagi para pembaca.Kami sadar
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu kami harapkan adanya
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya selanjutnya agar menjadi lebih
baik lagi kedepannya.

Akhir kata tim penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi siapa saja yang
memperlukannya dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1


BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................................. 4
1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 5
1.3 TUJUAN ....................................................................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 6
2.1 PENGERTIAN PERGAULAN .................................................................................................... 6
2.2 PENGERTIAN REMAJA ............................................................................................................ 6
2.3 PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS ...................................................................................... 7
2.4 FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN BEBAS.......................................................................... 8
2.5 AKIBAT YANG DITIMBULKAN DARI PERGAULAN BEBAS ............................................ 9
2.6 SOLUSI (PENCEGAHAN) PERGAULAN BEBAS ................................................................. 10
BAB III ................................................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 12
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu


dengan individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh
yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu
akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang
negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna
melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke
pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari
jati dirinya.Pergaulan ini kebanyakan terjadi pada seorang remaja.
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk
golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.Remaja diamana merupakan calon
penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun dan memajukan bangsa dengan
menerapkan nilai-nilai yang ada dalam Pendidikan. Namun, pada kenyataanya arus
globalisasi yang masuk ke Indonesia berdampak pada pola pikir dan gaya hidup remaja, yang
mengakibatkan terjadinya perubahan pada remaja di Indonesia saat ini.Karena seorang
individu atau remaja sukanya bergaul maka muncullah yang namanya pergaulan bebaspada
diri remaja.
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab
manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan
hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). bebas
diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.
Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari
pergaulan yang benar , pergaulan liar.
Cara mengatasi masalah pergaulan bebas
1. Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan
apapun.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak
akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan
bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan
menggunakannya sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan
sesuatu yang tidak diajarkan orang tuannya.
3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3
tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan
teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya
hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Ø Apakah Pengartian Pergaulan ?
Ø Apa Pengertian Remaja?
Ø Apa Pengertian Pergaulan bebas?
Ø Apa Faktor Penyebab Pergaulan Bebas?
Ø Apa Akibat yang di timbulkan?
Ø Bagaimanakah Solusi mencegah Pergaulan Bebas?

1.3 TUJUAN
Ø Untuk mengetahui pengertian pergaulan
Ø Untuk mengetahui pengertian Remaja
Ø Untuk mengetahui pengertian pergaulan bebas
Ø Untuk mengetahui Faktor Penyebab Pergaulan bebas
Ø Untuk Mengetahui Akibat yang Ditimbulkan Dari Pergaulan bebas
Ø Untuk Mengetahui Solusi Mencegah Pergaulan Bebas
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PERGAULAN


Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu
dengan individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok.Seperti yang dikemukakan oleh
Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia
sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain.Pergaulan
mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang
positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama
antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan
yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama
bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat
labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru
yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

2.2 PENGERTIAN REMAJA


Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan
mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai
tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa
atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa
remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum
memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak Menurut Sri Rumini & Siti
Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang
mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita
dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990:
23) remaja adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini
anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara
berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene)
diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis,kognitif,dansosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21
tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun =
masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa
remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat
bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja
pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21 (Deswita,2006:192).
Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan
Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa
anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa
tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik,maupun psikologis.Masa remaja
merupakan masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia
melewati masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan kegagalan
dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa remaja itu diisi
dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka
menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia itu
akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya.Dengan demikian, masa remaja
menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan selanjutnya.
Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh
sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula
yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisi
(masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau
lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat
dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan
tanda-tanda dewasa. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan
yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan
mental). (Menurut Abdul, hal : 2, 2009).

2.3 PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS


Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab
manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan
hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship).Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga
setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi,
sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap
mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi,
kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang
dari pergaulan yang benar , pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar
batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.

2.4 FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN BEBAS


Ada beberapa faktor – dan masih ada juga faktor yg lain – yang banyak
mempengaruhi terjadinya pergaulan buruk dari kalangan anak-anak muda, yakni:
1.Faktor Orang Tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System komunikasi,
pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat
memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan
jamanpara orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang
tuadalam era ini, dapat kita sebutkan antara lain:
Ø Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak-anak yang merasa
bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman dalam urusan orang muda. Anak-anak muda
cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka
akan bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada
usaha mengatasinya.
Ø Faktor kekurang pedulian Orang tua kurang perduli terhadap pergaulan muda-mudi.
Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak
muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika
sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat
Ø Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang tua yang kurang
menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya
dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang
mereka lakukan. Bukannya mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa
yang harus merekaper buat.
2. Faktor Agama Dan Iman.
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup
mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan
juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat membedakan
mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas
ini biasanya tidak mengetahu imana yang baik dan mana yang tidak.
3. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih
sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan
barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti
orang barat yang lebih bebas.
4. Faktor Dari Kaum Sendiri.
Orang Muda sebagai pelaku utama dalam pergaulan.tentunya harus yang pertama
menyadari akan kerawanan-kerawanan mereka dalam pergaulan.
Adapun beberapa factor yang datang dari orang muda, yaitu:
* Faktor Kesadaran Atau Kedewasaan
Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi orang muda pada umumnya
memang memiliki kecenderungan belum memiliki modal yang cukup dalam
mempertimbangkan, memutuskan dan melakukan segala sesuatu, misalnya pengalaman
belum cukup, usia masih sedikit, kedewasaan belum penuh, pertimbangan belum matang,
kurang menyadari akan bahaya, cenderung meremehkan hal-hal yang sebenarnya penting,
belum dapat menghayati sakitnya akibat dari tindakan yang salah, sehingga sering terjebak
dalam langkah yang berbahaya. Ditambah lagi kecenderungan orang muda ingin mencoba-
coba sesuatu yang baru yang belum pernah dirasakan atau dialaminya.
* Faktor Budaya
Orang muda cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas adalah budaya orang
muda jaman sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka
mengatakan sekaranglah waktunya bergaul sebebas-bebasnya. Hal ini menimbulkan budaya
iseng. Daripada dikatakan tidak gaul, mereka akhirnya bergaul sebebas-bebasnya
* Faktor Keseimbangan Hidup
Orang muda memiliki potensi, tenaga, idealisme, semangat yang sedang bertumbuh
dan sedang mekar-mekarnya, termasuk nafsu seksualitanya, dll. Kondisi ini jika tidak
didukung prinsip-prinsip rohani yang kuat, penguasaan diri yang baik, dan pendampingan
dari seorag senior yang handal akan berakibat fatal. Maka banyak kehidupan orang muda
cenderung menjadi liar.
* Faktor Keyakinan
Ini sebenarnya faktor terpenting dalam membekali orang muda menjalani hidup.
Orang muda yang imannya tidak handal, memiliki kecenderungan untuk tidak berjalan dalam
jalan Tuhan, termasuk tidak berdoa untuk pergaulan mereka. Sebaliknya yang imannya
handal dan berjalan dalam jalan Tuhan, jelas akan menuai dalam damai sejahtera.

2.5 AKIBAT YANG DITIMBULKAN DARI PERGAULAN BEBAS


Secara umum akibat yang ditimbulkan dari pergaula nbebas ada3,antara lain:
a). Bagi Diri Remaja Itu Sendiri
Akibat dari kenakalan yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan
sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu
kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Kenakalan yang dilakukan
yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena karena gaya
hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja
tersebut akan mengantarnya kepada memtal-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil dan
keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya akan menyalahi
aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung selama tidak ada yang
mengarahkan.
b). Bagi Keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga
apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang tuanya apabila anaknya
berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi ketidak harmonisan
didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan tentunya ini
sangat tidak baik, Sehingga mengakibatkan anak remaja sering keluar malam dan jarang
pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannyauntuk bersenang-senang
dengan jalan minum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba dan narkotika.Dan
menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja.
Yang mana kesemuanya itu hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap
apa yang terjadi dalam kehidupannya.
c).Bagi Lingkungan Masyarakat
Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang dewasa atau
para orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat lainnya, yang mana nantinya
apapun yang dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi
kaum remaja. Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi
dirinya, dan keluarga. Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat
keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap
remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut
akan jelek Dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang
lama dan hati yang penuh keikhlasan.

2.6 SOLUSI (PENCEGAHAN) PERGAULAN BEBAS


Pergaulan bebas memang sangat meresahkan, tidak hanya orang tua saja, tetapi
masyarakat pun juga dibuatnya resah. Hal ini dapat dikurangi bahkan dapat dicegah dengan
cara – cara berikut :
1. Pentingnya kasih saying dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan
apapun.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak
akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan
bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan
menggunakannya sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat
melakukan sesuatu yang tidak diajarkan orang tuannya.
3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3
tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul
dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa
terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
4. Pengawasan yang lebih terhadap media komunikasi, seperti internet, handphone, dan lain-
lain.
5. Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia mampu memilih dan
membedakan manayang baik untuk dia maupun yang tidak baik.
6. Perlunya pembelajaran agama yang diberikan sejak dini, seperti beribadah dan
mengunjungi tempat ibadah sesuai agamanya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang
individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan
yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa
kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan
pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus
dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap
bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu
apakah itu baik atau tidak. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Batasan usia
remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang
waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal,
15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi
Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa
pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18
tahun, dan masa remaja akhir 18–21.
Akibat yang ditimbulkan pada pergaulan bebas yaitu:
a). Bagi Diri Remaja Itu Sendiri
Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang
berbagai penyakit karena karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental
maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada memtal-mental yang
lembek, berfikirnya tidak stabil dan keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral
dan endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika.
b). Bagi Keluarga
Para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan
berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan
anak akan terputus.
c).Bagi Lingkungan Masyarakat
Masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-
mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang
memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek
Dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan
hati yang penuh keikhlasan.

3.2 Saran
Semoga dengan makalah ini anda dapat memahami makna materi yang saya
bahas.Setelah memahaminya janganlah berbuat menyimpang atau suka bergaul bebas karena
itu dapat merusak nama baik dirimu,keluarga,dan dilingkungan masyarakatmu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Enterprise,Quantum.2010.Etika pergaulan remaja dalam pandangan.


http://dunia remaja gg.blogspot.com/2010/10/etika-pergaulan-remaja-dalam-
pandangan.html.Akses.November 2012
Gunarso,singgih D.1988.Psikologi perkembangan.Jakarta:PT Gramedia
Islamsinia,Sabila.2010.psikologi remaja dan krakteristik
http://dunia remaja gg.blogspot.com/2010/10/psikologi-remaja-karakteristik-dan
html.Akses:Desember 2010.

Anda mungkin juga menyukai