Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DAMPAK PERGAULAN BEBAS


DIKALANGAN REMAJA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

KELOMPOK 5

1. NINGSIH RIANG HARTATI HALAWA


2. VINSENSIUS TIMOTIUS SONBLES NDURU
3. JULIANUS HALAWA

MAPEL : BAHASA INDONESIA


KELAS : XI-IPA
GURU MAPEL : BAPAK, NOVERIANUS NDRURU S,Pd

SMA NEGERI 1 HILIMEGAI


T.P 2023/2024
1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini
dapat kami selesaikan dengan baik dan atas kehendaknya semua proses pembuatan Karya
Tulis Ilmiah ini dapat berjalan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Karya Tulis Ilmiah yang berjududl “DAMPAK PERGAULAN BEBAS DIKALANGAN


REMAJA “ yang berisi tentang pengertian pergaulan bebas, faktor faktor penyebab
pergaulan bebas , serta dampak pergaulan bebas dikalangan remaja.

Tak ada gading yang tak retak tak ada sesuatu yang sempurna, begitu juga dengan Karya
Tulis Ilmiah ini, kami menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna.untuk itu
dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan penelitian untuk kedepannya.

Penulis

Kelompok 5 (lima)
2
DAFTAR ISI

Kata pengantar …………………………………………………………………………… i

Daftar isi ……………………………………………………………………………………….ii

BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………………………………1.1

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………….1.1


B. Perumusan Masalah …………………………………………………………………
C. Tujuan ………………………………………………………………………………….
D. Manfaat ………………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………… 2.2

A. Pengertian Pergaulan ……………………………………………………………


B. Pengertian Remaja ………………………………………………………………
C. Pengertian Pergaulan Bebas ……………………………………………………
D. Faktor-faktor Penyebab Pergaulan Bebas …………………………………….
E. Dampak Yang Ditimbulkan Dari Pergaulan Bebas ……………………………
F. Solusi ( Pencegahan ) Pergaulan Bebas
……………………………………….

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………….

A. KESIMPULAN …………………………………………………………………
B. SARAN …………………………………………………………………………
3

BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,
dapat juga individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan
mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna
melakukan hal hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke
pergaulan bebas, hal itu lah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari
jati dirinya.karna pergaulan ini kebanyakan terjadi pada seorang remaja.
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karna tidak termasuk
golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Remaja dimana merupakan calon
penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun dan memajukan bangsa dengan
menerapkan nilai niali yang ada dalam pendidikan. Namun, pada kenyataanya arus
globalisasi yang masuk keindonesia berdampak pada pola pikir dan gaya hidup remaja, yang
mengakibatkan terjadinya perubahan pada remaja diindonesia saat ini. Karena seorang
individu atau remaja sukanya bergaul maka muncullah yang namanya pergaulan bebas pada
remaja.
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia
adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan org lain , dan hubungan
antar manusia di bina melalui suatu pergaulan (Interpersonal Relationship).bebas diidentikan
sebagai bentuk pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.pergaulan bebas juga
dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar ,
pergaulan liar.
4
B.PERUMUSAN MASALAH

a. Apakah pengertian pergaulan ?


b. Apa pengertian remaja ?
c. Apa pengertia pergaulan bebas ?
d. Apa faktor penyebab pergaulan bebas ?
e. Apa akibat yang ditimbulkan ?
f. Bagaimana solusi mencegah pergaulan bebas ?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Bagaimana opini siswa terhadap pergaulan bebas dikalangan remaja ?
b. Apa saja tindakan yang perlu dilakukan siswa dalam mencegah pergaulan bebas dikalangan
remaja ?

D. MANFAAT
a. Secara akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Melengkapi dan memperkaya khasanah keilmuan, khususnya pada studi BAHASA
INDONESIA
b. Secara praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pembaca agar dapat memberi
pemahaman tentang bagaimana opini dan tindakan siswa terhadap pergaulan bebas
dikalangan remaja.
5

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian perubahan pergaulan


Menurut KBBI kata pergaulan memiliki arti kata menjalin hubungan dengan masyarakat.
sedangkan kata bebas memiliki arti lepas atau tidak terikat. jadi dapat disimpulkan bahwa
pergaulan bebas merupakan jalinan hubungan dengan masyarakat yang lepas atau tidak
terikat.
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang mana kata “Bebas”
dimaksud dengan melewati batas-batas norma yang telah ditetapkan oleh hukum maupun
norma tak terlihat yang diciptakan oleh masyarakat.
Indonesia merupakan negara yang memiliki nilai dan norma berdasarkan agama, suku,
budaya dan jenis kelamin. Norma inilah yang membatasi sikap dan perilaku seseorang sesuai
dengan aturan yang berlaku dalam hidup masyarakat. Berkaitan dengan pergaulan bebas, hal
ini sudah menjurus ke perilaku negatif atau perbuatan buruk.
Era globalisasi dengan berkembang pesatnya teknologi saat ini tidak sedikit kalangan
remaja yang terjebak dalam pergaulan bebas. Seperti halnya pecandu alkohol, seks bebas,
konsumsi obat-obatan terlarang. Di era modernisasi saat ini sangat mudah bagi kalangan
remaja untuk mengakses informasi yang berbau pergaulan bebas. Seperti yang kita ketahui
usia remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, yang dimana
rasa ingin tahu yang sangat tinggi.
Pergaulan bebas ini dikaitkan dengan krisisnya moral pada remaja saat ini, Indonesia terkenal
akan negara yang ramah, sopan, santun dan beragama, namun saat ini rendahnya nilai moral
pada remaja yang seharusnya para remaja inilah yang diharapkan nantinya melanjutkan
perjuangan bangsa.
Dalam beberapa waktu akhir ini kasus pergaulan bebas dikalangan remaja sangatlah
memprihatinkan, banyaknya kasus seks bebas atau seks sebelum pernikahan, yang tidak
6
sedikitnya banyak remaja yang harus putus sekolah akan hal tersebut, butuh upaya yang
ekstra untuk mencegah adanya pergaulan bebas pada remaja.

B. Pengertian Remaja
Remaja adalah merupakan dimana masa peralihan dari masa anak-anak ke masa
dewasa,yabg meliputi semua perkembangan yang di alami sebagai persiapan memasuki
masa dewasa.
Kemenkes merumuskan remaja sebagai suatu periode kehidupan manusia yang mana
terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis, dan intelektual secara pesat. Ia
memiliki ciri khas berupa rasa ingin tahu yang tinggi, cenderung berani mengambil risiko
dari perbuatannya tanpa mempertimbangkan dengan matang, dan menyukai hal-hal berbau
petualangan.
Sementara itu, menurut World Health Organization (WHO), remaja merupakan
masyarakat yang berada di rentang usia 10 sampai 19 tahun. Adapun, menurut Peraturan
Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja didefinisikan sebagai penduduk dalam rentang
usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN)
rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah.
Adapun menurut Monks dan Haditono, remaja merupakan seseorang yang berada di rentang
usia 12-21 tahun. Masa remaja juga menjadi transisi dari anak-anak ke dewasa. Oleh sebab
itu, pola pikir akan berubah dan berproses menuju dewasa.

Selaras dengan Monks dan Haditono, King juga merumuskan pengertian remaja. Baginya,
remaja merupakan perkembangan manusia yang ditandai dengan masa transisi dari anak-anak
menuju dewasa. Masa remaja biasanya dimulai pada sekitar usia 12 tahun dan berakhir pada
usia 18-21 tahun.

Dari beberapa pengerian di atas, dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan fase atau
masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, biasanya terjadi pada rentang usia 10
sampai 18 tahun. Pada masa remaja, biasanya terjadi perkembangan baik fisik, psikologi, dan
intelektual. Ia menjadi bagian masa perkembangan manusia.
7

Ciri-Ciri dan Karakteristik Remaja

Masa remaja menjadi periode yang sifatnya sementara. Ia akan berlalu jika telah mencapai
ambang maksimum batas usia remaja. Fase remaja ini dapat dikenali dari beberapa ciri yang
telah dirumuskan oleh Hurlock sebagai berikut.

1. Masa Remaja sebagai Periode yang Penting

Ketika anak-anak mulai memasuki masa remaja maka akan disertai dengan perkembangan
yang cepat. Sehingga, menyebabkan adanya penyesuaian mental dan pembentukan sikap,
minat baru, dan niat.

2. Masa Remaja sebagai Masa Peralihan

Pada masa ini, remaja masuk ke dalam fase bukan lagi seorang anak dan bukan juga seorang
dewasa. Mereka dalam tahap peralihan status dan terjadi keraguan atau ketidakjelasan dalam
diri remaja.

3. Masa Remaja sebagai Masa Perubahan

Perubahan fisik berkembang selaras atau beriringan dengan perubahan sikap dan perilaku.
Ada beberapa jenis perubahan yang terjadi pada remaja. Pertama, tingginya intensitas emosi
bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis. Karena, biasanya, perubahan emosi
terjadi lebih cepat selama awal masa remaja.

Kedua, perubahan tubuh, peran, dan minat yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Ketiga,
perubahan nilai-nilai yang dipengaruhi oleh perubahan minat dan pola perilaku remaja.

4. Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah


8
Setiap fase perkembangan memiliki pokok masalahnya masing-masinh. Namun, ketika
remaja dihadapkan pada permasalahan maka cenderung kesulitan untuk mengatasinya
sendiri. Oleh sebab itu, banyak remaja yang menyimpulkan bahwa penyelesaian atau jalan
keluar masalah tidak selalu sesuai dengan harapan dan cara yang telah direncanakan.

5. Masa Remaja sebagai Usia Mencari Identitas

Remaja dalam tahap ini mulai mencari jati diri atau esensi dia hidup. mereka mulai resah,
gelisah, dan merasa tidak puas dalam banyak hal. Pencarian jati diri dilakukan dengan cara
apapun misalnya membaca, menonton, bergabung ke komunitas, bertukar pikiran dengan
orang lain, dan cara-cara lainnya.

6. Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan

Remaja dianggap sebagai kelompok manusia tang tidak rapi, sulit diberikan kepercayaan, dan
sering kali merusak. Hal ini menyebabkan orang dewasa yang bertanggung jawab mengawasi
dan membimbing kehidupan remaja menjadi takut untuk mengambil tanggung jawab itu.
Mereka juga enggan untuk bersimpatik pada perilaku-perilaku remaja yang dianggap tidak
normal.

7. Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistis

Remaja akan mudah kecewa dan sakit hati jika rencana atau tujuannya tidak tercapai. Mereka
cenderung melihat kehidupan dengan kacamata merah jambu. Dalam pandangannya, diri
sendiri dan orang lain dilihat sesuai dengan keinginannya. Bukan dari apa adanya mereka.

Harapan dan cita-cita pun dipupuk tidak realistis. Misalnya mimpi-mimpi atau cita-cita yang
tidak sesuai dengan kemampuan diri ataupun ekonomi. Hal ini menimbulkan tingginya emosi
yang menjadi salah satu ciri dari fase awal masa remaja.

8. Masa Remaja sebagai Ambang Masa Dewasa

Mendekati usia kematangan atau dewasa, remaja menjadi gelisah untuk menunjukkan bahwa
dirinya hampir dewasa. Sekaligus menghilangkan kesan stereotipe yang telah melekat
belasan baru dan menggantinya dengan pandangan baru sebagai manusia dewasa.
9
Anggapan bahwa berpakaian dan bertindak layaknya orang dewasa saja belum cukup. Maka,
para remaja mencoba melakukan hal-hal yang berkaitan dengan kedewasaan, seperti seks
bebas yang tidak diiringi dengan edukasi seks, merokok, mengonsumsi obat-obatan terlarang,
dan minum minuman yang mengandung alkohol. Mereka mencoba cara ini karena dianggap
memberikan citra yang sesuai dengan harapan dalam diri.

Tidak hanya melalui ciri-ciri, remaja dapat dikenali dari beberapa karakteristik yang telah
dirumuskan oleh Titisari dan Utami sebagai berikut.

● Perkembangan fisik dan seksual yang ditandai dengan laju perkembangan yang
biasanya terjadi sangat pesat dan muncul adanya ciri-ciri seks sekunder dan seks
primer.
● Dari sisi psikososial, remaja cenderung mulai memisahkan diri dari orang tua dan
memperluas hubungan dengan teman sebaya.
● Dari segi kognitif, mental remaja telah mampu berpikir logis mengenai beragam
ide abstrak.
● Dari segi perkembangan emosional cenderung tinggi. Hal tersebut disebabkan
karena organ-organ seksual mengalami perkembangan dan mempengaruhi
hormone-hormon yang mengontrol emosi.
● Dari sisi perkembangan moral, remaja ada dalam lingkaran harus tetap bersikap
dan berperilaku sesuai dengan norma dan peraturan yang diyakininya. Hal ini
juga menyebabkan remaja melanggar peraturan dan nilai yang berlaku, seperti
berhubungan seks di luar nikah, minum minuman beralkohol, tawuran, dan
sebagainya.
● Perkembangan kepribadian menjadi fase yang penting bagi perkembangan dan
integritas diri remaja.
1

C. Pengertian Pergaulan Bebas


pergaulan bebas adalah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia
adalah makhluk sosial yang kesehariannya selalu membutuhkan orang lain dan hubungan
antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (Interpersonal Relationship). Pergaulan juga
adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh
dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi , sebab hal itu melanggar
HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas,tetapi tetap mematuhi norma hukum,
norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau
pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi dengan aturan aturan dan norma norma hidup
manusia tentunya tidak akan menimbulkan akses akses seperti saat ini.

D.Faktor Penyebab pergaulan Bebas

1. Faktor Orang Tua

Para orang tua perlu menyadari bahwa zaman telah berubah. Sistem komunikasi, pengaruh
media massa, kebebasan pergaulan, dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat
memengaruhi anak-anak.
1
Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan zaman para orang tua masih remaja
dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tua dalam era ini, dapat kita sebutkan antara
lain sebagai berikut.

2. Faktor Kesenjangan

Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak-anak yang merasa
bahwa orang tua mereka ketinggalan zaman dalam urusan orang muda.

Anak-anak muda cenderung meninggalkan orang tua, termasuk menentukan bagaimana


mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak
ada usaha mengatasinya.

3. Faktor Ketakpedulian

Faktor kekurangpedulian orang tua terhadap pergaulan muda-mudi. Mereka cenderung


menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan
campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal, ketika sesuatu itu telah terjadi, segala
sesuatu sudah terlambat.

4. Faktor Ketakmengertian

Faktor ketiakmengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang tua yang kurang menyadari
kondisi zaman sekarang.

Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan
anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak peduli,
tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat.

5. Faktor agama dan iman.

Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup
mereka akan kacau karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan
juga dapat membentuk kepribadian individu.
1
Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Namun,
pada remaja yang ikut ke dalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahui mana yang
baik dan mana yang tidak.

6. Perubahan Zaman

Seiring perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering
dikenal dengan globalisasi.

Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan
kebudayaan kita sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang
lebih bebas.

Adapun penyebab maraknya pergaulan bebas . Yaitu , antara lain sebagai berikut .

1. Sikap mental yang tidak sehat

Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan
yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak
memahami karena daya pemahaman yang lemah.

Di mana ketakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan
kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang
menolak, tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan
yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak.

Kondisi tersebut nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang
mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif,
contohnya dengan adanya pergaulan bebas.

2. Pelampiasan rasa kecewa


1
Ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap orang tua
yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan
terus-menerus, lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam sosialisasi.

Kondisi tersebut menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi dan mudah
terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa
tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.
1
E. Dampak Yang Ditimbulkan Dari Pergaulan Bebas

Secara umum akibat yang ditimbulkan dari pergaulan bebas ada 3 bagian
yaitu:

1. Bagi diri Remaja itu sendiri

Akibat dari kenakalan yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan
sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan
suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmantan sesaat saja . Kenakalan
yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai
penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur sedangkan dalam segi mental maka
pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental mental yang
lembek , cara berpikirnya tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari
segi moral dan endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika . Dan hal itu akan
terus berlangsung selama tidak ada yang mengarahkan.

2. Bagi Keluarga

Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung
keluarga apabila jika orang tuanya tidak mampu bekerja lagi. Dan oleh para orang
tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat
terjadi ketidak harmonisan didalam keluarga. Komunikasi antara orang tua dan anak
akan terputus . Dan tentunya ini sangat tidak baik , sehingga mengakibatkan anak
remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama
teman temannya untuk bersenang senang dengan cara meminum minuman keras,
mengkonsumsi narkoba dan narkotika dan menyebabkan keluarga merasa malu serta
kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja . Yang mana semuanya itu hanya
untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi dalam
kehidupannnya .
1

3. Bagi Lingkungan Masyarakat

Didalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang dewasa


atau para orang tua , baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat lainnya , yang mana
nantinya apapun yang dilakukan ileh orang dewasa ataupun orang tua itu akan
menjadi panutan bagi kaum remaja . Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan
dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan keluarganya. Sehingga masyarakat
menganggap bahwa remaja lah yang sering membuat onar , mabuk mabukan ,
ataupun mengganggu ketentraman masyarakat, Mereka dianggap remaja yang
memiliki moral rusak . Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan
jelek dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu
yang sangat lama dan hati yang penuh dengan keikhlasan .

F. Solusi (pencegahan) pergaulan


Bebas

Berikut adalah cara mengatasi pergaulan bebas di kalangan pelajar:

1. Ingat kepada orang tua

Agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas maka penting untuk kita selalu mengingat
orang tua, di mana ia telah bersusah payah memperjuangkan kita untuk bersekolah agar
menjadi orang yang baik dan sukses.
1
Dengan begitu, kita berpikir untuk tidak melakukan sesuatu yang dapat membuat kita
terjerumus dalam hal yang tidak baik.Bila sudah terjerumus dalam hal yang tidak baik
pikirkanlah bagaimana perasaan orang tuamu, mereka pasti sangat kecewa dan sedih atas apa
yang telah kamu perbuat.

2. Perbanyak aktivitas yang positif

Untuk menghindari pergaulan yang tidak baik maka hal yang penting untuk dilakukan adalah
sibukan diri dengan perbuatan yang positif.

Dengan menyibukan diri oleh hal-hal yang positif maka akan dapat membuat diri terhindar
dari perbuatan yang tidak baik, seperti pergaulan bebas.

3. Menaati aturan hukum yang berlaku

Dalam pemerintahan kita ini tentu sudah banyak sekali aturan-aturan yang dibuat oleh
pemerintah agar remajanya tidak sampai terjerumus dalam pergaulan bebas, sudah sepatutnya
sebagai remaja untuk menegakan hukum yang berlaku.

Hal itu agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang nantinya dapat memberikan
dampak negatif bagi diri sendiri dan orang lain.

4. Bergaul dengan orang yang baik

Pergaulan sangat berperan bagi para remaja, bila salah dalam memilih pergaulan maka akan
lebih mudah untuk terjerumus dalam hal-hal yang tidak baik. Maka itu, pilihlah teman
bergaul yang baik agar perilaku kita makin baik pula.

5. Pengawasan

Pengawasan yang lebih tegas lagi terhadap media yang sangat canggih saat ini , misalnya
Smartphone , yaitu menyalahgunakan media internet dengan cara menonton video video yang
tidak baik (pornografi) sehingga anak” sekarang tidak dapat mengendalikan diri sendiri dari
hal” tersebut.
1
1
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab
manusia adalah makhluk manusia sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan
oranglain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan ( interpersonal
relationship) pergaulan juga adalah HAM dari setiap individu dan itu harus
dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan , apalagi
dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM . Jadi pergaulan antar
manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama , norma
budaya , serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis , kalau melakukan
pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi dengan aturan atau norma norma hidup
manusia tentunya tidak akan menimbulkan akses akses seperti yang saat ini . Yang
terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja daapt menempatkan dirinya sebagai
remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku
didalam masyarakat serta dituntut peran serta orang tua dalam memperhatikan tingjah
laku dalam kehidupan sehari hari anaknya anaknya, memberikan pendidikan agama ,
memberikan pendidikan seks yang benar . Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan
tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali . Usaha untuk pemcegahan sudah
semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda kita . Agar lebih

bermoral , agar lebih bisa diandalkan , untuk kebaikan generasi bangsa

kedepannya.
B . SARAN
Orang tua harus berperan dalam mengawasi tingkah laku anak-anak mereka .
Karna hal ini sangat penting Namun, mereka tidak berhak bertindak otoriter terhadap
anak dan harus menjalankan fungsi sebagai orang tua dengan baik, memberikan kasih
keming , pendidikan budi pekerti, serta mengajarkan cinta kasih terhadap sesema ,
sehingga terjadi keselarasan antara anak dan orang tua .

Anda mungkin juga menyukai