Anda di halaman 1dari 6

AKHLAK PERGAULAN MUDA MUDI

Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akhlak dan Mu`amalah

Dosen Pengampu:

Dr. Syarifan Nurjan M.A

Disusun Oleh:

Ayu Asqy Qury (22340268)


Gifta Rahma Puspitasari (22340269)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
MEI 2023
A. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak untuk menjadi dewasa
yang ditandai dengan kebimbangan serta keguncangan emosi dalam hal mencari
pegangan hidup, ilmu pengetahuan, masa depan, bahkan dalam hal pasangan. Emosi
yang luar biasa adalah salah satu bahaya masa remaja. Itu karena dia mengubah
remaja menjadi sebuah sosok baru dalam penampilan fisiknya, kacau dalam
penampilan internal dan eksternal. Hal itu tampak jelas dalam perilaku emosionalnya,
yang menunjukkan ketidakseimbangan dan ketidaklogisannya.1 Masa remaja adalah
masa dimana seseorang telah sampai pada masanya untuk berjuang menemukan jati
diri yang sebenarnya, tanpa harus identik dengan orang lain. Karena, pada masa inilah
seseorang akan mulai menunjukkan siapa dirinya kepada orang lain agar ia diakui
atau sebagai penegasan identitas diri.
Pada masa perkembangan ini, bimbingan serta didikan dari orang sekitar
sangatlah diperlukan agar remaja itu tidak salah dalam melangkah dan bergaul dengan
dunia luar. Remaja juga harus dibina bagaimana cara bertindak dan mengambil
keputusan juga diperhatikan agar bisa berpikir lebih dewasa. Terutama dalam hal
akhlak (moral), karena akhlak adalah titik utama dalam hal bergaul dengan
masyarakat luas. Musthafa al-‘Adawy mengatakan, agar remaja dapat menghiasi
dirinya dengan akhlak-akhlak mulia, mereka harus melihat perjalanan hidup
Rasulullah saw dan mengikutinya.2 Karena dalam diri Rasulullah ada suri tauladan
yang baik. Allah berfirman:

۟ ‫لَّقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِى َرسُو ِل ٱهَّلل ِ ُأس َْوةٌ َح َسنَ ۭةٌ لِّمن َكانَ يَرْ ج‬
ّ٢١ ‫ُوا ٱهَّلل َ َو ْٱليَوْ َم ْٱلـَٔا ِخ َر َو َذ َك َر ٱهَّلل َ َكثِي ۭ ًرا‬ َ
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
dia banyak menyebut Allah.” (Q.S. Al-Ahzab [33]: 21)

Lingkungan masyarakat merupakan barometer/tolak ukur seseorang, apakah


sikap, tutur kata dan perilaku seseorang dapat diterima oleh masyarakat luas atau
tidak sesuai dengan norma dan tata nilai di dalam masyarakat itu sendiri. Norma
adalah ukuran (benar salahnya, pantas atau tidaknya) perilaku seseorang dalam
masyarakat
Keterampilan bergaul dapat dilihat sejak kanak-kanak hingga dewasa. Ketika
masih kanak-kanak seseorang suka berkenalan dengan cara yang paling sederhana,
yaitu tersenyum dan menyapa kawan-kawan yang baru dijumpainya. Ini merupakan
awal terbentuknya rasa percaya diri dengan dunia pergaulan di lingkungannya yaitu
dunia anak. Sampai saatnya seseorang memasuki dunia remaja dan dewasa, untuk
belajar sesuai dengan usianya, karena pergaulan akan membawa kesuksesan di masa
yang akan datang.
Zaman sekarang, pergaulan muda-mudi sangat memprihatinkan. Remaja
sekarang lebih senang meniru budaya barat yang bertolak belakang dengan budaya
timur. Hal ini disebabkan oleh para remaja yang bergaul dengan orang-orang yang
kurang baik. Perkembangan informasi dan komunikasi saat ini juga merupakan sebab
pergaulan remaja yang buruk. Terpaan media internet kepada remaja diyakini
berpengaruh terhadap karakter mereka. Hal ini disebabkan media internet memiliki
fungsi mempengaruhi, selain tiga fungsi yang lain yaitu fungsi informasi, pendidikan,
dan hiburan. Fungsi mempengaruhi berarti media internet memiliki kekuatan
informasi yang dapat mempengaruhi perilaku sosial manusia, sehingga media internet
juga merupakan sarana yang efektif sebagai media pendidikan dan sosialisasi nilai-
nilai yang positif dalam masyarakat. Namun demikian, pengaruh media internet juga
dapat bersifat negatif, apabila media tersebut disalahgunakan. informasi dari media
internet dapat mempengaruhi para penggunanya, baik sadar maupun tidak.

b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas diperoleh rumusan masalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Remaja?
2. Apa saja Tahap Perkembangan Remaja?
3. Apa saja Perilaku Menyimpang Remaja?
4. Bagaimana etika pergaulan remaja menurut Islam?

B. PEMBAHASAN
a. Pengertian Remaja
Pengertian remaja dalam islam disebut dengan istilah Baligh, sebagaimana
dalam Al-Qur’an tanda-tanda orang menjelang dewasa terdapat pada QS.An-Nur ayat
59
ْ‫ين ِم ن‬َ ‫اس َت ْأ َذ َن الَّ ِذ‬
ْ ‫َو ِإ َذ ا َب َل َغ ا َأْل ْط َف الُ ِم ْن ُك مُ ْال ُح لُ َم َف ْل َي ْس َت ْأ ِذ ُن وا َك َم ا‬
َ ‫َق ْب لِه ِْم ۚ َك ٰ َذ ل‬
ٌ‫ِك ُي َب ِّي ُن هَّللا ُ َل ُك ْم َآي اتِهِ ۗ َو هَّللا ُ َع لِيمٌ َح ِك يم‬
Artinya:Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur balig, maka hendaklah mereka
meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah
Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana

Remaja adalah periode masa transisi antara masa anak-anak ke masa alat
kelamin manusia mencapai kematangannya”. Menurut WHO, Remaja adalah suatu
masa dimana:
1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual
sekundernya sampai ia mencapai kematangan seksualnya.
2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-
kanak menjadi dewasa.
3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan
yang relative lebih mandiri

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa remaja adalah suatu
masa dimana terjadi perubahan dari masa anak-anak ke masa dewasa baik dari segi
fisik, psikologi, dan sosial-ekonomi yang lebih mandiri.

b. Tahap Perkembangan Remaja


Ada tiga tahap perkembangan Remaja:
1. Remaja Awal (early adolescence)
Pada tahap ini terjadi perkembangan awal fisik mereka, tidak jarang mereka
akan merasa terheran-heran dengan diri mereka sendiri. Selain itu mereka akan
mengembangkan pola pikiran-pikiran baru, akan mudah tertarik dengan lawan
jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Menurut WHO, yang termasuk dalam
golongan remaja awal adalah remaja yang memasuki usia 10-14 tahun.
2. Remaja Madya (middle adolescence)
Pada masa ini mereka akan merasa senang jika memiliki banyak teman yang
menyukainya. Mereka memiliki rasa mencintai diri sendiri dengn lebih dekat
dengan teman yang memiliki sifat yang sama dengan mereka. Mereka juga akan
mengalami beberapa kebingungan seperti apakah mereka harus peka atau tidak
peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimistis, idealis atau matrealistis.
3. Remaja Akhir (late adolescence)
Tahap ini adalah masa konsilidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan
pencapaian lima hal, yaitu:
1) Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
2) Egonya mencari kesempatan lain untuk bersatu dengan orang-orang lain dan
dalam pengalaman-pengalaman baru.
3) Terbentuk identitas seksual yang tiada akan berubah lagi.
4) Egosentisme (terlalu memusatkan perhatian pada dirinya sendiri) diganti
dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dan orang lain.
5) Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan
masyarakat umum (the public). Menurut WHO, remaja yang termasuk dalam
remaja adalah remaja dengan usia 15-20 tahun.

c. Perilaku Menyimpang Remaja


Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang atau melanggar
hukum.Dalam buku Kenakalan Remaja, Perilaku menyimpang disebut juga dengan
istilah juvenile delinquency, yaiu perilaku jahat (dursila) atau kejahatan/kenakalan
anak-anak muda yang merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak
dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga
mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang.Jansen membagi kenakalan
remaja menjadi empat jenis, yaitu:
1. kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain: perkelahian,
perkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain-lain.
2. Kenakalan yang menimbulkan korban materi: perusakan, pencopetan, pemerasan,
dan lain-lain. 25
3. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain: pelacuran,
penyalahgunaan obat, dan lain-lain.
4. Kenakalan yang melawan status, misalnya membolos, kabur dari rumah, dan lain-
lain.

d. Etika Pergaulan Remaja dalam Islam


Allah memerintahkan kepada manusia untuk menjaga pandangan kepada
manusia lainnya baik laki-laki maupun wanita. Pandangan merupakan pemandu dan
utusan syahwat. Oleh karena itu, menjaga pandangan merupakan pondasi dari
memelihara kemaluan. Barangsiapa yang mengumbar pandangannya berarti dia telah
menggiring dirinya ke tempat-tempat kebinasaan.
1. Pandangan
Merupakan pangkal bencana yang menimpa manusia. Sesungguhnya
pandangan akan melahirkan lintasan dalam hati. Kemudian lintasan hati akan
melahirkan pikiran. Pikiran akan melahirkan syahwat. Syahwat membangkitkan
keinginan. Kemudian keinginan itu menjadi kuat, dan berubah menjadi tekad yang
bulat. Maka apa yang tadinya melintas dalam pikiran menjadi kenyataan, dan itu
pasti akan terjadi selama tidak ada yang menghalanginya. Maka sungguh bagus
suatu nasihat: kesabaran dalam menundukkan pandangan masih lebih ringan
daripada kesabaran dalam menanggung beban sakit setelahnya.
2. Menutup aurat
Aurat merupakan bagian tubuh yang tidak boleh dilihat yang bukan
mahramnya Menutup aurat hukumnya wajib bagi setiap muslim laki-laki dan
perempuan. Aurat bagi wanita yaitu seluruh tubuh kecuali kedua telapak tangan
dan muka . Bagi seorang laki-laki auratnya dari pusar ke bawah hingga lutut.
Tidak hanya aurat, pakaian yang di gunakan juga harus di perhatikan. Pakaian
tidak boleh terlalu ketat dan tembus pandang serta tidak memamerkan kekayaan.
3. Larangan berkhalwat ( berdua-duaan )
Khalwat adalah berdua-duaannya seorang laki-laki dan perempuan yang bukan
mahramnya dan tak dilihat oleh orang lain. Islam telah mengajarkan agar menjaga
jarak terhadap lawan jenis agar tidak menimbulkan dampak negatif yang tidak di
inginkan dan akibat berakibat buruk pada masyarakat disekitarnya. Jika laki-laki
dan perempuan yang bukan muhrimnya berdua-duaan maka yang ketiga syetan,
karena syetan mempengaruhi manusia agar berbuat dosa. Oleh karena itu islam
melarang laki-laki dan perempuan berduan di tempat yang sepi dan menimbulkan
fitnah.

e. Komentar Mengenai Rumusan Masalah Yang Kami Buat


a) Menurut kami remaja ialah masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa, dan
pada saat ini pergaulan dan Pendidikan mengenai akhlak harus sangat
diperhatikan dan diperdalam untuk menjaga anak tersebut dari hal-hal yang
negative.
b) Pada tahapan perkembangan remaja orang tua harus selalu mendampinginya
karena pada saat peralihan ada perubahan bentuk tubuh, tingkat emosional anak
yang berubah, dan sikap egosentisme. Mereka membutuhkan pendampingan agar
tidak kebingungan dan orang tua harus menjelaskan apa yang terjadi pada saat
menginjak masa remaja.
c) Dalam masa remaja harus benar-benar tepat untuk memilih pergaulan atau teman,
karena jika salah memilih pergaulan maka seorang remaja akan terjerumus dengan
hal-hal dan perbuatan negative.
d) Pada zaman ini banyak seorang remaja putri yang tidak menutup auratnya seperti
tidak berhijab, memakai pakaian yang sangat minim, atau berhijab tapi memakai
pakaian yang sangat ketat, lalu banyak anak remaja sekarang yang tidak merasa
malu berduaan dan terang-terangan melakukan zina di tempat umum. Untuk
menghindari hal-hal seperti itu perlu ditanamkan Pendidikan mengenai akhlak dan
norma sejak usia dini bisa dimulai dari lingkup keluarga, masyarakat dan sekolah
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

C. PENUTUP
a. Kesimpulan
Remaja adalah suatu masa dimana terjadi perubahan dari masa anak-anak ke
masa dewasa baik dari segi fisik, psikologi, dan sosial-ekonomi yang lebih mandiri
atau dalam islam biasa disebut Baligh, menurut WHO Remaja adalah periode masa
transisi antara masa anak-anak ke masa alat kelamin manusia mencapai
kematangannya.
Tahapan perkembangan remaja dibagi menjadi tiga yaitu remaja awal usia 10-
14 tahun, remaja madya, remaja akhir usia 15-20 tahun. Perilaku menyimpang adalah
perilaku yang menyimpang atau melanggar hukum.Dalam buku Kenakalan Remaja,
Perilaku menyimpang disebut juga dengan istilah juvenile delinquency, yaiu perilaku
jahat (dursila) atau kejahatan/kenakalan anak-anak muda yang merupakan gejala sakit
(patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk
pengabaian sosial, sehingga mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang.
Etika pergaulan remaja dalam islam yang pertama menjaga pandangan, menutup
aurat, dan tidak berkhalwat (berdua-duan dengan lawan jenis).
D. Daftar Pustaka
Maulidani, Anisa, Fuady Anwar, and Wirdati Wirdati, ‘Implementasi Akhlak Terhadap
1

Pergaulan Islami Pada Remaja’, An-Nuha, 2.1 (2022), 1–13


<https://doi.org/10.24036/annuha.v2i1.107>
Nurdin, Ali, ‘ETIKA PERGAULAN REMAJA DALAM KISAH NABI YUSUS AS (Telaah
Tafsir Tarbawi Dalam Surat Yusuf Ayat 23-24)’, Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam
Dan Manajemen Pendidikan Islam, 1.3 (2019), 490–510
<https://doi.org/10.36671/andragogi.v1i3.69>

E. Daftar Hadir

No Nama Mahasiswa Kehadiran


1. Ayu Asqy Qury 
2. Gifta Rahma Puspitasari 

Anda mungkin juga menyukai