Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Dewasa ini remaja harus diselamatkan dari masa pergaulan globalisasi. Karena dalam arti globalisasi
ini ibaratnya kebebasan. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk
sementara budaya tersebut tidak cocok dengan budaya kita. Sebagai contoh kebudayaan free sex itu
tidak cocok dengan kebudayaan kita . Pada saat ini kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat
yang mengkhawatirkan.

Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-
tempat umum, para remaja saling berpelukan mesra aduhai tanpa mempedulikan masyarakat
sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. “Pacar” bagi mereka
merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian
terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.

Jiwa muda generasi bangsa adalah tulang punggung negara, yang diharapkan di masa depan mampu
meneruskan kepemimpinan bangsa agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga
sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk
didalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang
antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain, yang dapat
menyebabkan terjangkitnya suatu penyakit yang membahayakan, misalnya HIV/AIDS

1.2 Rumusan masalah


 Apakah Pengartian Pergaulan ?
 Apa Pengertian Remaja?
 Apa Pengertian Pergaulan bebas?
 Apa Faktor Penyebab Pergaulan Bebas?
 Apa Akibat yang di timbulkan?
 Bagaimanakah Solusi mencegah Pergaulan Bebas?

1.3 Tujuan
1. mengetahui pengertian pergaulan
2. mengetahui pengertian remaja
3. mengetahui pengertian pergaulan bebas
4. Mengetahui faktor penyebab pergaulan bebas
5. Mengetahui akibat yang ditimbulkan dari pergaulan bebas
6. Mengetahui solusi mencegah pergaulan bebas
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian pergaulan

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan


individu ,dapat juga dilakukan oleh individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan
kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk
sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari
kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan
mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna
melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke
pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari
jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap
bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu
apakah itu baik atau tidak.

B. Pengertian remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan
mental, emosional sosial dan fisik. Beberapa pengertian remaja menurut para ahli antara lain :
1. Hurlock, 1992 Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak
termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang
dikemukakan oleh Calon.
2. Monks, 1994 bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau
peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status
anak
3. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari 2004, masa remaja adalah peralihan dari masa anak
dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk
memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan
21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
4. menurut Zakiah Darajat 1990, remaja adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak
dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa
perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak
baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa
yang telah matang.
Hal senada diungkapkan oleh
5. Santrock 2003 bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi
antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan
sosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa
remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja
akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat
bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja
pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006: 192)
Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock
tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak
dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut
terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
Masa remaja merupakan masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena
bila manusia melewati masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan
menemukan kegagalan dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila
masa remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil
guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya,
dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya.
Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan
selanjutnya.
Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh sebagian
ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula yang
mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisi (masa
peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi
diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari
pertumbuhan fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan tanda-
tanda dewasa. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang
sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan mental).

C. Pengertian pergaulan bebas


Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia
adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan
antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).
Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap
manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab
hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi
norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara
medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma
hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari
pergaulan yang benar , pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas
atau bisa juga disebut pergaulan liar.
D. Faktor penyebab pergaulan bebas
1. Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System komunikasi,
pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan
cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan
jamanpara orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang
tuadalam era ini, dapat kita sebutkan antara lain:
* Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak-anak yang merasa
bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman dalam urusan orang muda. Anak-anak muda
cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan
bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha
mengatasinya.
* Faktor kekurang pedulian Orang tua kurang perduli terhadap pergaulan muda-mudi.
Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda,
nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu
telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat
* Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang tua yang kurang
menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan
baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka
lakukan. Bukannya mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus
mereka perbuat.

2. Faktor agama dan iman.


Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup
mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan
keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut kedalam
pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak.

3. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih
sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan
barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti
orang barat yang lebih bebas.
E. Akibat dari yang ditimbulkan pergaulan bebas

Secara umum akibat yang ditimbulkan dari pergaula nbebas ada3,antara lain:
a). Bagi Diri Remaja Itu Sendiri
Akibat dari kenakalan yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan
sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu
kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Kenakalan yang dilakukan
yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena karena gaya
hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja
tersebut akan mengantarnya kepada memtal-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil dan
keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya akan menyalahi
aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung selama tidak ada yang
mengarahkan. Seperti penyalahgunaan narkoba, seksual yang berujung aborsi dan bisa
menimbulkan penyakit HIV/AIDS.
b). Bagi Keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung
keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang tuanya apabila
anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi ketidak
harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan
tentunya ini sangat tidak baik, Sehingga mengakibatkan anak remaja sering keluar malam
dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannyauntuk bersenang-
senang dengan jalan minum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba dan narkotika.Dan
menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja.
Yang mana kesemuanya itu hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap
apa yang terjadi dalam kehidupannya.
c).Bagi Lingkungan Masyarakat
Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang dewasa
atau para orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat lainnya, yang mana nantinya
apapun yang dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi
kaum remaja. Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi
dirinya, dan keluarga. Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat
keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap
remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut
akan jelek Dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang
lama dan hati yang penuh keikhlasan.

F. Solusi dari pergaulan bebas


Pergaulan bebas memang sangat meresahkan, tidak hanya orang tua saja, tetapi
masyarakat pun juga dibuatnya resah. Hal ini dapat dikurangi bahkan dapat dicegah dengan
cara – cara berikut :
1. Pentingnya kasih saying dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan
apapun.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak
akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan
bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan
menggunakannya sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan
sesuatu yang tidak diajarkan orang tuannya.
3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3
tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan
teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya
hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
4. Pengawasan yang lebih terhadap media komunikasi, seperti internet, handphone, dan lain-
lain.
5. Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia mampu memilih dan
membedakan mana yang baik untuk dia maupun yang tidak baik.
6. Perlunya pembelajaran agama yang diberikan sejak dini, seperti beribadah dan
mengunjungi tempat ibadah sesuai agamanya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu
dapat juga dilakukan oleh individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok.
Pergaulan dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal
yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal
itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Remaja
berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Rentang waktu usia remaja ini biasanya
dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja
pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir.

Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia
adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan
antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan bebas
kini semakin merajalela terutamanya di usia remaja, dari pergaulan tersebut munculah akibat
(dampak) yang ditimbulkan dari pergaulan bebas yaitu seperti tingginya kasus penyakit
Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS),
penyalahggunaan narkoba dan tingginya aborsi yang dilegalkan. Untuk mencegah atau solusi
dari pergaulan bebas tersebut ialah kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua
dalam hal dan keadaan apapun, Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang,
hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, Pengawasan yang lebih terhadap media
komunikasi, seperti internet, handphone, dan lain-lain, bimbingan kepribadian bagi seorang
anak agar dia mampu memilih dan membedakan mana yang baik untuk dia maupun yang
tidak baik, Perlunya pembelajaran agama yang diberikan sejak dini, seperti beribadah dan
mengunjungi tempat ibadah sesuai agamanya.

B. Saran

Semoga dengan makalah ini anda dapat memahami makna materi yang saya
bahas.Setelah memahaminya janganlah berbuat menyimpang atau suka bergaul bebas karena
itu dapat merusak nama baik dirimu,keluarga,dan dilingkungan masyarakatmu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

http://di-am.blogspot.com/2013/09/pergaulan-bebas-remaja_7151.html

http://pergaulanremaja-1992.blogspot.com/2011/11/blog-post.html

Anda mungkin juga menyukai