Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

“DAMPAK NEGATIVE PERGAULAN


BEBAS
Bagi REMAJA”

DIBUAT OLEH
VIOLIN BUDIANTO

SMA KASIH BAGI BANGSA 2023


DAFTAR ISI

DAFTAR
ISI……………………………………………………………………
KATA
PENGANTAR……………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah………………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah
………………………………………………………………………..
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Cara mengatasi pergaulan bebas…………………………………
2.2 Pengertian pergaulan…….………………………………………
2.3 Pengertian pergaulan bebas……………………………………...
2.4 Penyebab pergaulan bebas……………………………………….
2.5 Akibat dari pergaulan bebas……………………………………..
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……….……………………………………………..
3.2 Saran……………………………………………………….........
DAFTAR PUSAKA

KATA PENGANTAR
Pengaruh Negative Pergaulan Bebas

Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman yang semakin berkembang dan modern ini, semakin beragam pula tingkah laku serta
masalah yang ada di lingkungan sosial kita terutama remaja.
Perkembangan tidak selalu membawa hal positif, ada pula hal negatif yang dapat menyeret
remaja dalam pergaulan bebas. Pergaulan bebas ini bisa membawa dampak buruk bagi
pertumbuhan anak remaja bahkan dapat memberikan dampak buruk bagi orang lain juga.
Pergaulan bebas yang dilakukan oleh remaja biasanya bagian dari eksistensi diri, pelampiasan
emosi atau rasa kecewa yang dialami.
Dampak dari permasalahan ini juga bermacam macam, anak remaja bisa saja putus sekolah,
menurun prestasi belajar bahkan hingga hamil diluar nikah.
Tentu pergaulan bebas merupakan tindakan yang sangat tidak terpuji ya Grameds, maka dari itu
kita harus menghindari itu semua.
Orang tua mempunyai peran penting dalam kehidupan remaja serta harus memberi arahan,
bimbingan, perhatian, masukan, kasih sayang, kepedulian, memberi contoh baik kepada anak
agar remaja tidak berjalan ke arah yang buruk. Pendidikan bagi orang tua sangat penting untuk
mendidik remaja. Orang tua yang mempunyai pendidikan cukup akan berpengaruh terhadap
remaja. Interaksi orang tua dengan remaja saling terbuka dan saling pengertian dapat membentuk
kepribadian yang baik bagi remaja.
Masa sekolah menengah merupakan masa dimana remaja mulai mengenal berbagai banyak
teman yang mempunyai karakter beraneka ragam, mulai mengenal pergaulan, masa pencarian
jati diri, dan masih banyak lagi. Teman tidak semuanya memberikan dampak negatif, terkadang
juga positif untuk para remaja tergantung bagaiman remaja menjalani dan mensikapi. Remaja
masa kini suka menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan padahal remaja sekarang sudah
mempunyai banyak fasilitas yang mendukung untuk meningkatkan hasil prestasinya, tetapi tidak
diguakan sebagaimana mestinya. Banyak remaja jaman sekarang yang terjerumus pada
pergaulan bebas, merokok, mengkonsumsi obat-obatan terlarang, membuat geng-geng antar
pelajar, geng tawuran dan lain sebagainya. Akhlak remaja dari masa ke masa semakin merosot.
Coro mengatasi masalah pergaulan bebas

1. Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan
apapun.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akon
berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik
dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai
pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan
orang tuannya.
3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebayo, yang hanya beda 2 otou 3 tahun
boik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan teman
yang tidak seboyo yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya
yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja yang bisa kita lakukan dalam mencegah perguaulan bebas?
b. Apa faktor penyebab pergaulan bebas?
c. Apa pengertian pergaulan bebas?
d. Baggaimana solusi mencegah pergaulan bebas?
e. Apa akibat yang di timbulkan?
f. Apa pengertian remaja?
g. Apa pengertian pergaulan?

1.3. Tujuan Peneltian


a. Untuk mengetahui cara mengatasi pergaulan bebas tersebut, serta mecegah pergaulan
bebas .
b. Agar siswa mengetahui pengertian pergaulan
c. Agar siswa mengetahui pengertian pergaulan bebas
d. Agar siswa mengetahui faktor penyebab pergaulan bebas
e. Agar siswa mengetahui skibat yang ditimbulkan dari pergaulan bebas
Bab II

PEMBAHASAN

2.1 Cara mengatasi pergaulan bebas


Menjaga diri dari pegaulan bebas merupakan uatu kewajiban yang harus di lakukan oleh setiap
remaja. Cara-cara yang bisa dilakukan untuk menjaga diri dari pergaulan bebas di antaranya
sebagai berikut:
 Memilih Teman dengan Selektif
 Perbaiki Hubungan dengan Keluarga
 Mempunyai Komitmen dan Tujuan Hidup
 Menetahui Batasan Pertemanan
 Mengisi Waktu Luang dengan Hal Positif
 Memperluas wawasan
2.2 Pengertian prgaulan
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga
oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia
sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak
lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yong positif maupun pergaulan yang negatif. Pergoulan yang
positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal-hal yang
positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang
harus dihindani, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini
biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin
mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak
2.3 Pengertiann remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental,
emosional sosiol dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang
jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti
yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan
dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan
tidak lagi memiliki status anak Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004; 53) masa remaja
adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua
aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13
tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja
adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami
masa pertumbuhan dan masa perkembangon fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka
bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula
orang dewasa yang telah matang.
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26)bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai
maso perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan
biologis,kognitif, dansosial-emosional.

Botosan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12-15 tahun masa remoja
awal, 15-18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun = masa remaja akhir.

Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu
masa pro- remaja 10-12 tahun, masa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja pertengahan 15-18
tahun, don masa remoja akhir 18-21 (Deswita, 2006:192).

Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darojot, dan Sontrock tersebut
menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa
dewasa dengan rentong usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses
pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis. Masa remaja merupakan masa yang
sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia melewati masa remajanya
dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan kegagalan dalam perjalanan kehidupan
pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa remaja itu disi dengan penuh kesuksesan, kegiatan
yang sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan
kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam
perjalanan hidupnya. Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki
tahapan kehidupan selanjutnya.

Masa remaja dimulai dari soat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh sebagian ahli
psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adopula yang mengatakan
ontora usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisi (masa peralihan) dari
masa anak-anak menuju maso dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh
lingkungon keluarga dan masyarakat sebagian anak anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik,
perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada
masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam
kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan mental). (Menurut Abdul, hat: 2, 2009).
2.3 Pengertian pergaulan bebas
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah
makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar
manusto dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah HAM
setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam
pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hol itu melanggar HAM. Jadi
pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama,
norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebos
namun teratur atau terbatasi aturan-aturan don norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan
menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari
pergaulan yang benar, pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar botos atau
bisa juga disebut pergaulan liar.

2.4 Faktor penyebab pergaulan bebas


Ada beberapa faktor-dan masih ada juga faktor yg lain yang banyak mempengaruhi terjadinya
pergaulan buruk dari kalangan anak-anak muda, yakni:

1. Faktor Orang Tua


Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System komunikasi, pengaruh media
masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi
anak-anak kito.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan jamanpara orang tua masih
remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tuadolam era ini, dapat kita sebutkan
antara lain:
a. Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak-anak yang merasa
bahwa orang tua mereka ketinggalan jamon dalam uruson orang muda. Anok-anak muda
cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan
bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha
mengatasinya.
b. Foktor kekurang pedulion Orang tua kurang perduli terhadap pergaulan muda-mudi. Mereka
cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang
tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi,
segala sesuatu sudah terlambat Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi pada para
orang tua yang kurang menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan
kewajibannya dengan baik, tetapi dalam uruson pergaulan onok-anaknya, ternyata tidak banyak
yang mereka lakukon, Bukannya mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa
yang harus merekaper buat.
c. Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang tua yang kurang
menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan baik,
tetapi dalam uruson pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan.
Bukannya mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus merekaper
buat.
2. Faktor Agama Dan Iman.
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup mereka
akan kacou, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapot
membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik
dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak
mengetahu imana yang baik dan mana yang tidak.
3. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang at ou yang lebih sering
dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang
berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat
yang lebih bebas.
4. Faktor Dari Koum Sendiri.
Orang Muda sebagai pelaku utama dalam pergaulan tentunya harus yang pertama menyadari
akan kerawonon-kerawanan mereka dalam pergaulan.

2.5 Dampak yang ditimbulkan


Secara umum akibat yang ditimbulkan dari pergaula nbebas ada3, antara lain:
a. Bagi Diri Remaja Itu Sendiri
Akibat dari kenakalan yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat
merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan
akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya
bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena karena gaya hidup yang tidak
teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan
mengantornya kepada memtal-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil dan keperibadiannya
akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika.
Dan hal itu kan terus berlangsung selama tidak ada yang mengarahkan.
a. Bagi Keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga
apabila orang tuanya tidak mampu logi bekerja. Dan oleh para orang tuanya apabila anaknya
berkelakuan menyimpang dan ajaran agama akon berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam
kekuarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan tentunya ini sangat tidak
baik, Sehingga mengakibatkan anak remaja sering keluar molam dan jarang pulang serta
menghabiskan waktunya bersama teman-temannyauntuk bersenang-senang dengan jalan minum-
minuman keras, mengkonsumsi narkoba dan narkotika.Dan menyebabkan keluarga merasa malu
serta kecewa atas opo yang telah dilakukan oleh remaja. Yang mana kesemuanya itu hanya untuk
melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi dalam kehidupannya.

b. Bagi Lingkungan Masyarakat


Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang dewasa atau para
orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat lainnya, yang mana nantinya apapun yang
dilakukan oleh orong dewasa ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja,
Dan apabila remaja sekali sojo berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan
keluarga. Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk
mabukkan ataupun menggonggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang
memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan
untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang
penuh keikhlasan.

2.6 Solusi pencegahan pergaulan bebas


Pergaulan bebas memang songat meresahkan, tidak hanya orang tua soja, tetapi masyarakat pun
juga

dibuatnya resah. Hal ini dapat dikurangi bahkan dapat dicegah dengan cara-cara berikut:

1.

Pentingnya kasih saying dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan apapun.

2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan
berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik
dan patuh, tetapi setelah dia keluar dori lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai
pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan
orang tuannya.
3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya bedo 2 atau 3 tahun
baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan teman
yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya
yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani

Bab III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif
maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antor
individu otou kelompok guna melakukan hal-hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif
itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja
yang masih mencari jati dirinya.
Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan
bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau
tidak. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas korena tidak termasuk golongan
anak tetapi tidak jugo golongan dewasa atau tuo. Botosan usia remaja yang umum digunakan
oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya
dibedakan atas tiga, yaitu 12-15 tahun = masa remaja awal, 15-18 tahun masa remaja
pertengahan, dan 18-21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono
membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pro remaja 10-12 tahun, masa
remaja awal 12-15 tahun, masa remaja pertengahan 15-18 tahun, don masa remaja akhir 18-21..
remaja 10-12 tahun, mosa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja pertengahan 15-18 tahun, don
masa remaja akhir 18-21.
Akibat yang ditimbulkan pada pergaulan bebas yaitu:
a. Bagi Diri Remaja Itu Sendiri
Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai
penyakit karena karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku
kenakalan remaja tersebut akan mengontarnya kepada memtal-mental yang lembek, berfikirnya
tidak stabil dan keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya akan
menyalahi aturan etika dan estetika.

b. Bagi Keluarga
Para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat
terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan
terputus.
c. Bagi Lingkungan Masyarakat
Masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat kennaran, mabuk-mabukkan ataupun
mengganggu ketentroman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Don
pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan untuk merubah semuanya
menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.

3.2 Saran
Semoga dengan makalah ini anda dapat memahami makna materi yang saya bahas Setelah
memahaminya janganlah berbuat menyimpang atau suka bergaul bebas karena itu dapat merusak
nama baik dirimu, keluarga,don dilingkungan masyarakatmu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Enterprise,Quantum.2010.Etika pergaulan remaja dalam pandangan.

http://dunta remaja gg.blogspot.com/2010/10/etika pergaulan remaja-dalam- pandangan.html.


Akses. November 2012

Gunarso, singgih D. 1988.Psikologi perkembangan Jakarta:PT Gramedia


islamsinio, Sabila.2010.psikologi remaja dan krakteristik
http://dunia remaja gg.blogspot.com/2010/10/psikologi-remaja-karakteristik-don
html. Akses:Desember 2010.
Sastro Winoto, Suloiman. 2004. Ilmu Kesehatan Reproduksi. Obstetri Patologi. Jakarta: EGC.
Winjosastro, Hanifa, 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

www.google.com\\seks bebas diakses 18 Mei 2008.

Nama: violin

Anda mungkin juga menyukai