Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERGAULAN SEHAT PADA REMAJA

Disusun Oleh :
Setyo Rendy Darmawan (XI IPS 5)

SMA Negeri 1 Kota Palu


2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh

dosen yamg kemudian dilanjutkan dengan penyusunan makalah dengan judul ’’Ruang

Lingkup Kajian Islam Moderat’’

Tak ada gading yang tak retak karenanya kami sebagai penyusun makalah menyadari

bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,baik dari sisi materi

maupun pengetikannya. Kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima

berbagai masukan ataupun feedback yang bersifat membangun yang diharapkan berguna bagi

seluruh pembaca.

Palu, 15 November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................3

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................4

B. Rumusan Masalah...........................................................................4

C. Tujuan Rumusan Masalah..............................................................4

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Pergaulan......................................................................5

B. Pengertian Remaja..........................................................................5

C. Pergaulan Bebas..............................................................................7

D. Ciri-Ciri Pergaulan Bebas...............................................................7

E. Cara Menghindari Pergaulan Bebas...............................................8

F. Membangun Pergaulan Sehat.........................................................9

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................11

B. Saran.............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini remaja sangat mudah terpengaruh oleh perkembangan zaman oleh budaya

barat yang dapat menyebabkan pergaulan yang tidak baik atau tidak sehat di kalangan remaja.

Hal ini sering kali dijumpai di kota kota besar. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya

perhatian dari orang tua dan kurangnya bekal Ilmu Agama.

Oleh karna itu, sangat di butuhkan sekali kontribusi dari semua pihak termasuk dari

pihak sekolah untuk mewujudkan pergaulan sehat di kalangan remaja. Baik berupa

pembekalan ilmu agama dan etika yang baik, maupun pengadaan acara-acara yang bermuatan

positif untuk remaja.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian Pergaulan?

2. Apa pengertian Remaja?

3. Apa pengertian pergaulan bebas?

4. Bagaimana ciri-ciri dari pergaulan bebas?

5. Bagaimana cara menghindari pergaulan bebas?

6. Bagaimana membangun pergaulan yang sehat?

C. Tujuan Rumusan Masalah

Tujuan dari rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan pengertian dari Pergaulan

2. Menjelaskan pengertian dari Remaja


3. Menjelaskan pengertian dari Pergaulan Bebas

4. Menjelaskan tentang ciri ciri dari pergaulan bebas

5. Mendeskripsikan tentang bagaimana cara menghindari pergaulan bebas

6. Mendeskripsikan tentang bagaimana cara membangun pergaulan yang sehat

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pergaulan

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,

dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles

bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai

makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain.

Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang

individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan

yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa

kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif.

Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah

yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia

remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan

dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau

tidak.
B. Pengertian Remaja

Secara etimologi, istilah remaja meliputi dua istilah yang membedakan remaja itu

sendiri, yaitu istilah pubertas dan adolesen. Perbedaan ini berdasarkan peninjauan atas

kematangan-kematangan yang menonjol yang terjadi pada masa remaja itu. Istilah pubertas

menunjukkan kepada adanya psikis remaja. Hal ini sesuai dengan pendapat Moh. Surya

(1990 : 89) bahwa pubertas (puberty) berasal dari kata pubes yang artinya “bulu”. Jadi masa

ini ditandai dengan perubahan-perubahan jasmani seperti tambah bulu, tinggi, dan berat

badannya, kematangan organ-organ seks, dan sebagainya.

Sedangkan istilah adolesen diarahkan dengan tumbuh kematangan atau kedewasaan

yang meliputi seluruh aspek kepribadian baik fisik maupun mental. Selanjutnya yang masih

sama memberikan istilah remaja dengan istilah pubertas dan adolesen ini ialah Y. Singgih D.

Gunarso (1989 : 4) bahwa remaja dapat disebut dengan pubertas, adolesen, dan youth.

Secara terminologi para ahli psikologi tidak sama memberikan pengertian remaja. Hal

ini disebabkan adanya pandangan dalam meninjau masa remaja, selain itu situasi lingkungan

kebudayaan tempat remaja berada pun turut menentukan dalam pemberian batasan pengertian

remaja. Sedangkan menurut para ahli adalah sebagai berikut :

1. Zakiah Darajat (1982)

Pengertian remaja adalah masa yang menjembatani antara usia anak-anak dan dewasa.

2. Santrock

Remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan dewasa

yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan emosional.

3. Monks Dkk, (1989)

Pengertian remaja adalah fase “ mencari jati diri” atau fase “ topan dan badai”.

4. Elizabeth B. Hurlock (1999)


Remaja adalah masa peralihan dari anak – anak menuju dewasa yang mencakup

kematangan mental, emosional, sosial dan fisik.

C. Pergaulan Bebas

Pengertian pergaulan bebas ialah perilaku negatif yang melewati batas dari aturan,

tuntutan, dan perasaan malu atau perilaku menyimpang yang melanggar norma agama serta

norma kesusilaan.

Selain itu, pergaulan bebas juga bisa diartikan sebagai praktik berhubungan seks

bebas dengan pasangan yang berbeda. Biasanya faktor yang menyebabkan pergaulan bebas

pada remaja ialah karena kurangnya pendidikan agama, keadaan ekonomi keluarga atau

broken home, taraf pendidikan yang rendah, serta lingkungan yang kurang baik.

Selain dari penjelasan di atas, adapun pengertian pergaulan bebas menurut para ahli

agar wawasanmu semakin luas, diantaranya:

1. Kartono

Pergaulan bebas adalah gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh

bentuk pengabaian sosial, sehingga akibatnya mengembangkan perilaku yang menyimpang.

2. Santrock

Pergaulan bebas ialah kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak bisa

diterima secara sosial sehingga mengakibatkan terjadi tindakan kriminal.

3. B. Simanjuntak

Menurut B.Simanjuntak, pergaulan bebas adalah sebuah proses interaksi antara

seseorang dengan orang lain tanpa mengikatkan diri pada aturan-aturan, baik di dalam

undang-undang maupun hukum Agama serta lingkungan.


D. Ciri-Ciri Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas harus dihindari karena merupakan salah satu perilaku menyimpang.

Pengetahuan tentang ciri-ciri pergaulan bebas juga sangatlah penting agar bisa

menghindarinya. Apa sajakah ciri-ciri pergaulan bebas? Berikut ciri-ciri pergaulan bebas

yang dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) :

1. Memiliki rasa ingin tahu yang berlebih pada hal yang bersifat negatif. Contohnya

narkoba.

2. Melakukan pemborosan uang untuk membeli barang yang kurang penting. Menggunakan

obat-obatan terlarang, seperti narkoba untuk memenuhi keinginannya.

3. Kecanduan menonton konten pornografi, bahkan melakukan seks bebas.

4. Mengonsumsi alkohol atau minuman keras.

5. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, atau rasa

malas.

E. Cara Menghindari Pergaulan Bebas

Diantara serbuan informasi yang turut mempengaruhi para remaja untuk berlaku

bebas, bukan tidak mungkin sebenarnya untuk menghindari hal tersebut. Cara menghindari

pergaulan bebas dengan benar dapat dilakukan melalu suatu proses sejak seseorang berusia

dini.

1. Memperkuat Pendidikan Agama

Anak yang mempunyai dasar pendidikan agama serta moral yang kokoh tidak akan

mudah terjerumus ke dalam pergaulan bebas, karena ia tahu dan bisa membedakan hal yang

benar dan salah. Pendidikan agama dan moral dapat memperkuat iman seseorang sejak dini.
Jika sejak kecil seseorang telah tertanam mengenai pengertian benar dan salah, biasanya ia

akan dapat menghindari pergaulan bebas yang jelas – jelas merupakan hal yang tidak benar.

2. Membentuk Karakter yang Positif

Pembentukan 4 karakter manusia sejak kecil sangat diperlukan agar ia dapat menjadi

pribadi yang kuat dan berpendirian kokoh, sehingga walaupun mempunyai kesempatan untuk

hidup bebas, ia dapat mengendalikan dirinya. Teguh berpegang pada prindip hidup

merupakan salah satu cara untuk menghindari pergaulan bebas.

3. Memilih Teman

Seperti telah disebutkan diatas, pemilihan teman yang kurang sesuai akan

mempermudah seseorang terjerumus ke dalam pergaulan yang bebas. Karena itulah penting

untuk memilih teman dan mengenali tipe kepribadian manusia yang sekiranya dapat

memberikan pengaruh positif, seperti bagaimana cara menjadi pribadi yang menyenangkan .

4. Mempererat Hubungan Orangtua dan Anak

Hubungan orang tua dan anak yang erat secara langsung akan memberikan

pengawasan yang lebih baik kepada anak. Jika anak dekat dan terbuka dengan orang tua,

mereka akan dapat langsung bertanya mengenai berbagai macam persoalan bahkan yang

dianggap sensitif dan tabu seperti seks bukannya mencari informasi yang bisa jadi

menyesatkan pada pihak lain.

5. Memberikan Pendidikan Seks Pada Anak dan Remaja

Keingin tahuan remaja mengenai hal yang berkaitan dengan seksualitas terkadang

tidak mendapatkan penyaluran yang benar, sehingga mereka terkadang akan mencari tahu

melalui jalan yang salah. Informasi yang berkaitan dengan seksualitas sepatutnya didapatkan

anak sejak dini, tentu saja disesuaikan dengan bahasa yang cocok dengan usia anak. Dengan

demikian mereka juga dapat mengetahui bahaya dan akibat dari pergaulan bebas.
F. Membangun Pergaulan Sehat

Remaja adalah fase yang krusial pada anak karena di saat inilah buah hati Anda mulai

lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-temannya dibanding orangtua. Anda

mungkin akan melihat anak Anda berganti selera musik, melakukan hobi yang baru, atau

menggunakan pakaian yang mirip dengan teman dekatnya.

Teman yang baik akan memberi pengaruh yang baik, begitu pula sebaliknya. Oleh

karena itu, orangtua wajib mengenali karakteristik pergaulan yang sehat agar anak tidak

terjerembab pada pergaulan bebas yang berpotensi merusak masa depannya.

Karakteritisik pergaulan sehat yang dimaksud adalah:

a) Saling menghargai

Teman dekat anak harus mengetahui hak dan kewajibannya sebagai seorang individu

sehingga tidak ada privasi yang dilanggar dalam pergaulan sehat tersebut.

b) Percaya

Kepercayaan adalah hal positif yang dibangun secara bertahap seiring berlangsungnya

pergaulan sehat, tapi bisa hancur ketika ada janji yang tidak ditepati.

c) Jujur

Pergaulan yang sehat tidak akan membuat anak Anda malu dengan kondisinya sendiri

karena temannya akan menerima anak Anda dengan kelebihan dan kekurangannya.

d) Komunikasi

Komunikasi yang dimaksud adalah mampu menjadi pendengar yang baik saat

temannya memiliki masalah dan memberi nasehat yang baik pula bila diperlukan.

Keempat karakteristik pergaulan sehat ini harus dicapai juga dengan cara yang positif,

yakni dengan tidak melibatkan alkohol dan obat-obatan terlarang. Alkohol dan narkoba dapat
mengakibatkan anak berlaku agresif, melakukan seks bebas, serta melakukan tindak kriminal

yang akan menjerumuskannya pada pergaulan tidak sehat.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para remaja yang

terjerumus ke dalam pergaulan bebas, hal ini disebabkan karena tak ada batas dalam

bergaul.

Selain itu, pergaulan bebas juga didukung oleh arus modernisasi yang telah

mengglobal dan lemahnya benteng keimanan seseorang yang mengakibatkan

masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.

Oleh karna itu para Remaja perlu dibekali ilmu tentang etika dan ilmu

keagamaan yang baik agar nantinya pada remaja tersebut akan menciptakan sebuah

filter untuk menyaring mana perbuatan yang merusak dan mana oergaulan yang sehat.

B. Saran

Demikian makalah yang saya paparkan, semoga yang terdapat dalam pembahasan

makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua pada umumnya dan khusunya bagi para

pembaca. Apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun

pemaparannya, saya sebagai penyusun makalah mohon maaf. Dan tidak lupa saya

mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA

http://gerry-pratama-mue.blogspot.com/2016/11/pergaulan-remaja.html

https://www.diadona.id/family/pengertian-remaja-menurut-para-ahli-dan-who-
200530i.html

http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/definisi-dan-pengertian-
remaja.html

https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/22/133000569/pengertian-ciri-
ciri-dan-faktor-penyebab-pergaulan-bebas?page=all

https://www.diadona.id/family/pengertian-pergaulan-bebas-menurut-para-ahli-
serta-di-kalangan-pelajar-yang-harus-dipahami-orangtua-.html

https://wakool.id/blog/187-apa-sih-pergaulan-sehat-itu-bagaimana-cara-
menjaganya

Anda mungkin juga menyukai