Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang telah
diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah tentang
“PERGAULAN BEBAS DIUSIA REMAJA”. Karya Ilmiah ini dimaksudkan untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Karya Ilmiah ini tentunya belum cukup sempurna, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan sarannya dari pembaca yang bersifat membangun demi kemajuan bersama. Kami
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pergaulan Bebas
2. Mengapa Pergaulan Bebas Dapat Terjadi Diusia Remaja
3. Dampak Dari Pergaulan Bebas
4. Akibat Yang Ditimbulkan Remaja Masa Kini
5. Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas
6. Cara Pergaulan Yang Baik
7. Pergaulan Sehat Pada Remaja
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
b. Bagi Keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung
keluarga apabilaorang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang tuanya
apabila anaknya berkelakuanmenyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi
ketidak harmonisan didalam kekuarga,komunikasi antara orang tua dan anak akan
terputus. Dan tentunya ini sangat tidak baik, Sehinggamengakibatkan anak remaja
sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunyabersama teman-
temannyauntuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman
keras,mengkonsumsi narkoba dan narkotika. Dan menyebabkan keluarga merasa malu
serta kecewa atas apayang telah dilakukan oleh remaja. Yang mana kesemuanya itu
hanya untuk melampiaskan rasakekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi dalam
kehidupannya.
2. Faktor Budaya
Orang muda cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas adalah budaya orang
muda jamansekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka
mengatakan sekaranglahwaktunya bergaul sebebas-bebasnya. Hal ini menimbulkan
budaya iseng. Daripada dikatakan tidak gaul,mereka akhirnya bergaul sebebas-
bebasnya.
4. Faktor Keyakinan
Ini sebenarnya faktor terpenting dalam membekali orang muda menjalani hidup.
Orang muda yangimannya tidak handal, memiliki kecenderungan untuk tidak berjalan
dalam jalan Tuhan, termasuk tidakberdoa untuk pergaulan mereka. Sebaliknya yang
imannya handal dan berjalan dalam jalan Tuhan, jelasakan menuai dalam damai
sejahtera.
3. Memilih Teman
Maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak
terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, teman yang
pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan, melainkan kita tetap berteman
dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat/akrab dengan orang yang
memiliki sifat yang tidak baik/sehat.
6. Menstabilkan Emosi
Kita harus mampu mengendalikan emosi diri kita, jangan sampai emosi yang
menguasai diri kita. Sabar adalah salah satu kunci penguasaan emosi. Cobalah melatih
diri dalam menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan dengan amarah atau
emosi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa remaja adalah masa peralihan dimana seseorang berpindah dari anak-anak
menjadi dewasa dalam masa ini berbagai perubahan jasmaniah, rohaniah, dan sosial terjadi
dengan jelas. Perubahan itu biasanya disertai oleh bermacam-macam problema yang timbul
karena tidak dipersiapkannya jiwa remaja untuk menghadapi perubahan tersebut ditambah
lagi dengan tidak dimengertinya orang tua, guru dan masyarakat tentang ciri pertumbuhan
remaja itu sendiri dan oleh sebab itu timbul berbagai problema remaja dan bila itu tidak
terselesaikan maka akan muncul kenakalan remaja. Oleh sebab itu sangat dibutuhkan
perhatian orang tua dan masyarakat dalam menghadapi problema remaja agar tidak mengurus
pada kenakalan remaja dan perilaku-perilaku yang menyimpang seperti halnya perilaku seks
bebas.
Berikut beberapa saran yang mungkin bisa dilakukan untuk mencegah perilaku seks
bebas pada remaja:
1. Adanya kasih sayang, perhatian dari orang tua dalam hal apapun serta pengawasan
yang tidak bersifat mengekang.
2. Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi.
3. Menambah kegiatan yang positif di luar sekolah, misalnya kegiatan olahraga.
4. Perlu dikembangkan model pembinaan remaja yang berhubungan dengan kesehatan
produksi.
5. Perlu adanya sikap tegas dari pemerintah dalam mengambil tindakan terhadap pelaku
seks bebas.
3.2 Saran
Dalam karya ilmiah ini, diharapkan pembaca tidak puas sehingga pembaca masih terus
menggali atau mencari referensi dari sumber-sumber lain. Jika dalam penulisan karya ilmiah
ini terdapat banyak kekurangan, harap dimaklumi karena kami masih dalam tahap belajar.
Kritik dan saran akan kami terima, demi perbaikan kualitas dari karya ilmiah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
abygunlar.blogspot.com/2012/05/dampak-pergaulan-bebas-terhadap-
remaja.html
http://lianlubis.wordpress.com/2010/03/18/”dampak-pergaulan-bebas-
terhadap-remaja/
Husniaty, E.Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif Dan Mandiri.
Yogyakarta: Dozz publisher
Enterprise,Quantum.2010.Etika pergaulan remaja dalam pandangan.
Gunarso,singgih D.1988.Psikologi perkembangan.Jakarta:PT Gramedia