Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KENAKALAN REMAJA

KEHAMILAN DI LUAR NIKAH

OLEH

KELOMPOK 2

1. DHOVAN NABUASA
2. DIMCHY SELAN
3. DINA TAMONOB
4. ERY YATI HANINUNA
5. ESTER TOEPOE

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI KUPANG

2021
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
karunia dan hikmat-Nya telah menolong dan menuntun penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah PENDIDIKAN
AGAMA KRISTEN PEMUDA, mengenai kenakalan remaja yang dimana penulis
mengambil tema kecil mengenai KEHAMILAN DI LUAR NIKAH. Makalah ini pun tidak
terlepas dari berbagai macam bantuan dari sumber-sumber dan narasumber yang ada.
Dalam makalah ini tentunya tidak terlepas dari kata kesempurnaan, maka dari itu
penulis sangat membutuhkan masukan-masukan dari para pembacanya terlebih Dosen yang
memberikan tugas ini.
Kiranya Allah sumber segala berkat dan karunia-Nya menolong dan menyertai kehidupan
kita semua.

Kupang, 28 Maret 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Remaja merupakan periode seseorang bertransformasi dari anak-anak menuju dewasa.
Periode ini dianggap sebagai masa penting karena memiliki dampak langsung dan dampak
jangka panjang dari apa yang terjadi pada masa remaja ini. Pada periode ini, terjadi
perubahan biologis, kognitif dan sosio-emosional yang dialami remaja mulai dari
perkembangan fungsi seksual hingga proses berpikir abstrak dan kemandirian.

Pada umumnya, remaja mengalami perkembangan dari segala aspek. Remaja pada masa ini
mengalami proses pematangan fisik lebih cepat daripada pematangan psikososialnya. Oleh
karena itu, seringkali terjadi ketidakseimbangan yang menyebabkan remaja sangat sensitif
dan rawan terhadap stress. Kondisi inilah yang menuntut individu remaja untuk bisa
menyesuaikan diri secara mental dan sosial serta melihat pentingnya menetapkan suatu sikap,
nilai-nilai dan minat yang baru. Selain itu, remaja sebagai generasi yang akan mengisi
berbagai posisi dalam masyarakat di masa yang akan datang, yang akan meneruskan
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara di masa depan. Perkembangan fisik dan
kematangan seksual remaja dalam usia ini mengalami perubahan yang sangat pesat dan
seharusnya menjadi perhatian khusus bagi remaja. Pada perkembangan jaman yang kini
semakin maju dan sarat dengan perubahan yang terjadi di segala bidang, menuntut
masyarakat untuk siap dalam menghadapi keterbukaan informasi dan teknologi yang masuk
ke Indonesia.

Perkembangan ini tidak bisa dielakkan begitu saja. Dibutuhkan filter yang dapat menyaring
informasi tersebut yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat Indonesia, terutama oleh
kaum remaja. Sebagai generasi yang baru tumbuh, remaja lebih cepat menyerap informasi
baru dibandingkan dengan yang lebih tua. Dewasa ini, remaja mendapatkan potret perilaku
seks lebih mudah dengan kemajuan teknologi.

Dan ini juga berpengaruh serta juga dapat menimbulkan sebab akibat, terlebih kepada remaja
yang mengalami hamil diluar nikah. Pada awalnya, remaja akan mengalami kebingungan
dengan realita yang ia hadapi. Tidak mudah bagi remaja menerima keadaan dirinya yang
hamil sebelum menikah. Tekanan-tekanan yang diterima oleh remaja yang mengalami hamil
pra nikah inilah yang membuat remaja yang bersangkutan bisa mengalami stres. Remaja
secara disadari atau tidak disadari, akan melakukan aksi untuk mengatasi tekanan-tekanan
yang dihadapi.

Penjabaran permasalahan di atas menunjukkan bahwa permasalahan kehamilan diluar nikah


yang terjadi pada remaja merupakan permasalahan umum yang banyak muncul di kehidupan
sekitar kita. Agar mendapatkan gambaran cara-cara yang dilakukan remaja untuk mengatasi
tekanan-tekanan yang timbul akibat dari kehamilan yang dialaminya sebelum menikah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari remaja dan ciri-ciri remaja?
2. Apa pengertian dari hamil di luar nikah?
3. Apa saja identitas pribadi yang bermasalah ?
4. Deskripsikan masalah tersebut ?
5. Apa sikap pribadi terhadap masalah tersebut ?
6. Bagaimana sikap gembala/konselor dalam memberikan solusi ?
7. Apa pendasaran Alkitab terhadap masalah tersebut ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari remaja dan ciri-ciri remaja
2. Untuk mengetahui pengertian dari hamil di luar nikah
3. Untuk mengetahui identitas pribadi yang bermasalah
4. Untuk mengetahui deskripsikan masalah tersebut
5. Untuk mengetahui sikap pribadi terhadap masalah tersebut
6. Untuk mengetahui sikap gembala/konselor dalam memberikan solusi
7. Untuk mengetahui dasar Alkitab terhadap masalah tersebut
Dan tujuan terpentingnya ialah penulis bisa menyampaikan solusi atau pendapat dan
landasan-landasan Alkitab yang bisa korban dan generasi muda baca dan renungkan sebagai
motivasi, pedoman dan kekuatan dalam menjalani kehidupannya kedepan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN REMAJA DAN CIRI-CIRI REMAJA
1. Pengertian Remaja
Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa,
yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga
22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan
tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual
seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.
Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran
semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar
keluarga.

Dilihat dari bahasa inggris "teenager", remaja artinya yakni manusia berusia belasan
tahun.Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa. Oleh sebab
itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang lebih berpengalaman memiliki
peranan penting dalam membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan. Remaja juga
berasal dari kata latin "adolensence" yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja memiliki tempat di
antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak termasuk golongan anak tetapi belum juga
berada dalam golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam
Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan
karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.

Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak
dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki
masa dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun
bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah
Darajat (1990: 23) remaja adalah: Masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa.
Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya
maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun
cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Hal senada
diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa
perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan
biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh
para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.

2. Ciri-ciri Masa Remaja


Masa Remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi suatu perubahan yang
sangat cepat, baik secara fisik maupun secara psikologis. Ada beberapa perubahan yang
terjadi selama masa remaja.

a. Masa remaja sebagai periode peralihan yaitu, peralihan dari masa kanak-kanak ke
peralihan masa dewasa.
b. Masa remaja sebagai periode perubahan.
c. Masa remaja sebagai usia bermasalah.
d. Masa remaja sebagai masa mencari identitas.
e. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, karena masalah penyesuaian
diri dengan situasi dirinya yang baru, karena setiap perubahan membutuhkan
penyesuaian diri.
f. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa.
g. Ciri-ciri kejiwaan remaja tidak stabil, keadaan emosinya goncang, mudah condong
kepada ekstrim, sering terdorong, bersemangat, peka, mudah tersinggung, dan
perhatiannya terpusat pada dirinya.
B. PENGERTIAN HAMIL DI LUAR NIKAH
Hamil di luar nikah adalah sesuatu yang bagi masyarakat sulit untuk diterima, dan tentunya
hal itu selain juga menimbulkan dan memunculkan rasa malu bagi keluarga juga akan
mencoreng nama besar keluarga, dan dari sisi agama dan keyakinan apapun tentunya juga
tidak dibenarkan. Perilaku remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor internal remaja seperti
pengetahuan, sikap, kepribadian, dan faktor eksternal remaja seperti lingkungan tempat
dirinya berada. Sementara itu, ada banyak lingkungan yang diminati remaja yang dianggap
mempunyai ‘daya tarik’. Salah satu lingkungan tersebut adalah lingkungan yang beresiko
bagi masa depan remaja, yaitu relasi-relasi seksual tanpa ikatan. Hubungan seks di kalangan
para remaja merupakan masalah yang semakin hari semakin mencemaskan. Salah satu faktor
yang diperkirakan menjadi perantara terjadinya peningkatan jumlah kehamilan remaja adalah
kurangnya edukasi tentang seks (khususnya bahaya seks bebas) oleh para tenaga medis dan
pihak kesehatan lain.

Menjamurnya film-film berbau porno meningkatkan motivasi kaum remaja untuk turut
berfantasi secara tidak wajar dalam dunia seks. Terlihat saat sepasang muda mudi melakukan
suatu hubungan suami istri (di luar nikah tentunya), dengan tidak menghiraukan dampak
kehamilan pada si pemudi, dapat meningkatkan jumlah kehamilan pada remaja, serta dapat
pula meningkatkan angka depresi bahkan kematian pada remaja. Kehamilan pada remaja
diluar nikah dapat menimbulkan masalah yang besar pada remaja, sehingga mereka
dihadapkan pada permasalahan melanjutkan kehamilannya atau menggugurkan
keahamilannya.

C. IDENTITAS DARI PRIBADI YANG BERMASALAH


Identitas Pribadi :
Nama : Dewi N

Umur : 18 tahun

Pekerjaan :-

Suku : Timor
Pendidikan : SMA

Permasalahan : Hamil diluar nikah

D. DESKRIPSI MASALAH
Dari judul masalah diatas saya melakukan wawancara dengan Dewy, dari sini dia
menceritakan masalah yang telah terjadi dengan dirinya. Dia menceritakan apa penyebab dari
kehamilan diluar nikah ini. Awalnya dia berpacaran dengan seorang lelaki yang berbeda
keyakinan dengannya (Agama Kristen Katholik).

Dia telah membawa lelaki ini untuk berkenalan dengan orang tuanya, tetapi tidak
memberitahukan kepada orang tuanya bahwa pacarnya beragama Katholik, mereka
berpacaran kurang lebih 2 tahun, dan akhirnya dia dan pacarnya jujur kepada orang tuanya.
Tetapi orang tuanya menyuruh dia untuk memutuskan hubungan dengan pacarnya, orang
tuanya tidak menyetujui hubungan mereka berdua.

Dan akhinya mereka berdua berencana untuk membuat orang tua dari Dewy ini menyetujui
hubungan mereka dengan cara Dewy harus hamil.

Tetapi, dengan cara itu juga hubungan mereka tidak disetujui sampai dengan saat ini. Dewy
telah melahirkan seorang anak dan itu mengakibatkan Dewy mengalami sedikit gangguan
atau stres. Orang tua Dewy sampai saat ini masih sering memberikan dukungan untuk
dirinya, walaupun dia mengurus anaknya sendiri.

E. SIKAP PRIBADI TERHADAP MASALAH


Dari kejadian itu Dewy tidak pernah lagi mengikuti kegiatan apapun di gereja, dia pun tidak
pernah ikut kebaktia setiap Minggu di gerejanya. Dewy bilang dia sakit hati, dia merasa
kecewa kepada orang tuanya yang tidak menyetujui hubungannya, dan juga dirinya sendiri
yang tidak bisa menahan hawa nafsunya sehingga dia hamil., Walaupun dia merasakan hal itu
namun dia masih didukung oleh orang tuanya untuk merawat anaknya tanpa sosok seorang
ayah dan dia telah mengakui kesalahannya yang telah dia buat sehingga mengakibatkan
kegagalan dalam hidupnya, dia merasa kecewa dan sedih harus berhenti dari pendidikannya.

Dewy sangat terpuruk dari kejadian yang dia alami, tetapi Dewy sendiri juga telah menyesali
perbuatannya dan dia juga sadari bahwa ini adalah murni kesalahan dari dia sendiri. Dari
kejadian yang dia alami, sekarang dia merasa bahwa selama ini dia salah karena telah
meninggalkan Tuhan dan tidak pernah pergi ke gereja. Puji Tuhan dalam beberapa bulan ini
dia telah aktif kembali mengikuti kebaktian Minggu di gereja dan juga kegiatan yang lainnya.

F. SIKAP GEMBALA/KONSELOR
Pendeta dan majelis adalah seorang gembala yang memperhatikan, memelihara, dan
mengembalakan jemaat dalam melaksanakan tugas dan panggilannya itu menjadi seorang
gembala, karena pendeta hadir sebagai wakil Allah terhadap umatnya, memberkati, menegur,
dan juga mengarahkan mereka berdasarkan firman Allah.
G. DASAR ALKITAB UNTUK MASALAH TERSEBUT
Ada pun ayat-ayat alkitab yang menjadikan dasar :

1. Mazmur 139:16
“Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-
hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya”
2. Ibrani 13:4
“Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu
mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi
Allah.”
3. I Petrus 4:7a
“Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu.”

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari kasus hamil di luar nikah ini memang bisa terjadi pada siapa saja tetapi
biasanya kasus ini banyak terjadi pada usia remaja (remaja awal - remaja akhir) karena
banyak faktor yang mendorong/mendukung seperti, faktor agama, faktor pendidikan,
penundaan usia nikah,kurangnya informasi tentang seks, pergaulan yang makin bebas,
kurangnya pengawasan orangtua, peran media yang berdampak negative. Dampak yang
disebabkan oleh kehamilan diluar nikah ini, jelas pasti akibat buruk yang ditimbulkan seperti
rasa malu. Rasa malu bagi si “pelaku”, bagi keluarganya, bagi teman-temannya, dll.

Efek/akibat dari hamil diluar nikah ini menyebabkan timbulnya efek-efek lain. Sikap
masyarakat pun akan timbul seperti cemooh, ejekan, gunjingan, cercaan yang terlontar dari
masyarakat bahkan sampai pada mengucilkannya.

B. SARAN
Dengan memperhatikan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran yang dapat penulis
sampaikan, sebagai berikut:

1. Kepada Orang Tua


Tanpa mengabaikan rasa kecewa dan emosi, semestinya orang tua mencari solusi
yang lebih baik, mengingat kekerasan dan sikap tidak mengampuni memiliki dampak
yang lebih besar dan bahkan bertentangan dengan ajaran kekristenan.
2. Kepada Anak
Jangan pernah berhenti untuk terus meminta maaf atas kesalahan yang sudah
diperbuat. Akan tetapi perlu juga diingat bahwa depresi yang mendalam dapat
membuat masalah semakin rumit. Perlu juga mengatisipasi untuk tidak berbalik
membenci orang tua.
3. Generasi muda saat ini.
Sebagaimana rumitnya masalah ini, penulis meyarankan untuk menjaga diri,
menjauhkan gaya hedonisme yang semakin brutal. Ada begitu banyak dampak seks di
luar nikah yang dapat menghancurkan masa depan. Seperti yang terdapat pada :
1 Petrus 4:7a
“Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu.”

Anda mungkin juga menyukai