Anda di halaman 1dari 2

NAMA: ESTER TOEPOE

NIM: 01.2019.0010

KELAS/SEMESTER: A/III

MATA KULIAH: HERMEUNETIK PL

Kritik Sumber Imamat 1:1-17

KORBAN BAKARAN

A. Tema Kitab Imamat

Tema inti dari Kitab Imamat dapat diungkapkan melalui istilah qodesy "Kekudusan" dan
qadosy "Kudus".

B. Refleksi Teologi

Pengertian Alkitab tentang kekudusan tidak terbatas pada pengkhususan. Sering


dikatakan, "Allah adalah kudus". Penggunaan ini berarti Allah terpisah, sebagaimana
telah diterangkan. Allah bersifat rohani dan manusia bersifat jasmani, Allah tidak
kelihatan dan manusia kelihatan. Manusia adalah orang yang penuh dengan dosa, dan
dengan begitu, berarti manusia harus di hukum. Tetapi, karena kasih-Nya, Allah
mengampuni dosa manusia dengan cara mempersembahkan korban bakaran. Pemberian
kurban juga ada pengecualiannya (misalnya kurban penghapus dosa untuk seluruh
jemaah atau persembahan binatang kecil bersayap oleh orang yang kurang mampu),
upacara pada penempatan kurban di atas mezbah. Pembawa kurban harus menyajikan
kurbannya secara pribadi di mezbah atau pintu kemah pertemuan "supaya Tuhan
berkenan akan dia" (Imamat 1:3).

Dari sini kita belajar bahwa semua dosa kita akan diampuni jika kita datang dan
menyerahkan segala hidup dan kehidupan kita secara ikhlas kepada Tuhan dan benar-
benar menyesali kesalahan kita. Karena Tuhan bukan melihat dari apa yang kita berikan
melainkan dari perbuatan kita yang tulus dan hati yang mau berubah dan percaya
seutuhnya kepada Tuhan. Hendaklah seluruh hidup dan hati diberikan bagi Tuhan, itulah
persembahan yang hidup dan berkenan bagi Tuhan.

C. Kesimpulan

Kitab Imamat mengajarkan bahwa manusia sangat berdosa dan tidak dapat diampuni,
tetapi karena kasih dan cinta daripada Allah sendiri, sehingga Allah memberikan
pengampunan lewat kurban bakaran. Dan yang perlu kita ketahui bahwa semua itu telah
di genapi lewat kematian Yesus Kristus. Lewat Yesus Kristus hubungan manusia dengan
Allah Bapa di pulihkan.

Anda mungkin juga menyukai