Anda di halaman 1dari 4

Minggu Pra-Paskah I 26 Februari 2023

KARUNIA ALLAH
MENDATANGKAN PEMBENARAN

Bacaan Mazmur : Mazmur 32

Bacaan 1 : Kejadian 2:15-17, 3:1-7

Bacaan 2 : Matius 4:1-11

Bacaan 3 : Roma 5:12-19

Nats Persembahan : Mazmur 32:11

Petunjuk hidup baru : Roma 5:16

Tujuan :
1. Agar jemaat bisa memehami karunia Allah melalui ketaatan Kristus
2. Agar jemaat bisa menjalankan tanggungjawab dengan bijak sebagai manusia yang telah
menerima Karunia dari Allah

PEMAHAMAN TEKS
Mazmur 32
Pemazmur menuliskan sebuah pengalaman ketika ia mengalami rasa tertekan dengan
sangat serius, khususnya ketika ia memelihara dosa dalam hidupnya. Karena itu, ia merasa
seperti kehilangan semangat hidup. Dan pada saat yang sama ia membuka diri dan mengakui
dosanya. Pemazmur menyatakan bahwa kebahagiaan sejati adalah anugerah Allah yang maha
pengmapun itu. Dan karenanya, ia menasihati pembaca agar membangun hubungan yang intim
dengan Tuhan melalui doa, dan ketaatan akan FirmanNya. Lewat relasi yang demikian umat
Allah dapat menglami hadirat Tuhan.

Kejadian 2:15-17, 3:1-7


Perikop ini berbicara tentang kisah masuknya dosa ke dalam tatanan kehidupan manusia.
Ular diceritakan kebagai penggoda yang marasuk ke dalam jiwa Adam dan Hawa yang
melanggar perintah Tuhan, (ay. 16-17). Allah memberikan kehendak bebas kepada manusia
untuk menentukan pilihan terkait dengan kelanjutan hidup yang disertai dengan aturan yang ada.
Ada batasan yang boleh di makan dan tidak boleh disentuh apalagi di makan. Namun, lewat
percakapan dengan iblis, manusia terjebak dengan keinginannya. Karena itu, ia mempergunakan
salah kehendak bebas itu dengan melanggar perintah Tuhan (ay. 6-7).

Matius 4:1-11
Kisah Yesus yang dibawa oleh Roh ke padang gurun selama empat puluh hari empat puluh
malam dicobai iblis. Peristiwa ini mirip dengan suasana bangsa Israel yang dicobai 40 tahun
dipadang belantara (Ul. 8:2,4). Yesus mengalami tiga jenis pencobaan, yaitu makanan yang
terlepas dari Tuhan (Ul. 8:3 bdk. Kel. 16), menyembah berhala yang menjaminkan kekuasaan.
Tawaran dunia yang menggiurkan baik soal ekonomi maupun politik dan kekuasan tidak
membuat Yesus tunduk menyembah Iblis. Yesus memperlihatkan martabat kemesiasan-Nya di
depan kuasa iblis dan menang atas pencobaan. Peristiwa ini membuktikan bahwa Yesus Adam
yang kedua yang mengalahkan kuasa Iblis.

Roma 5:12-19
Paulus membnadingkan Adam dan Kristus sebagai wakil dua kelompok manusia. Adam
manusia pertama yang jatuh ke dalam dosa karena pelanggaran perintah Tuhan yang tidak hanya
berdampak terhadap dirinya sendiri melainkan seluruh manusia (ay. 12). Yesus Kristus hidup
dalam ketaatan kepada kehendak Allah sampai mengorbankan nyawa-Nya yang berdampak luar
biasa bagi pengampunan dosa (ay. 16). Kataatan Kristus menjadikan Allah tidak
memperhitungkan dosa manusia yang mempercayakan hidup kepadaNya. Oleh satu orang utusan
Tuhan yaitu yang hidup dalam hidup dalam ketaatan pada kehendak bapaNya yaitu taat sampai
mati dikayu Salib (ay. 18-19). Menggantikan manusia yang berdosa untuk datang di hadapan
Tuhan.

KORELASI BACAAN
Manusia jatuh ke dalam dosa karena melanggar perintah Tuhan. Namun karena kasih
karunia Allah di dalam Kristus terjadi penyelamatan. Buah dari keselamatan itu adalah ketaatan
kepada hukum Tuhan dan tidak takluk di bawa kuasa iblis. Dengan demikian, umat akan
senantiasi hidup dalam relasi yang intim dengan Tuhan.

POIN PENEKANAN
1. Kegagalan manusia karena dosa
Manusia diciptkan oleh Allah dengan sangat baik. Bahkan manusia diberikan kehendak bebas
oleh Allah dan manusia harus mempertanggungjawabkan itu. Namun sayangnya sebagai
manusia, kita masih seringkali gagal dalam melihat pemberian Allah di dalam kehidupan kita.
Utamanya, dosa disebabkan karena manusia mencintai dirinya sendiri atau hal-hal lain
sedemikian rupa sehingga menjauhkan diri dari cinta terhadap Allah. Dosa juga di pandang
sebagai perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, baik itu melalui pikiran,
perkataan, perbuatan manusia.
2. Keberasilan Kristus dalam ketaatan
Ketaatan Kristus ditunjukkan melalui tindakan pengosongan diri-Nya dimana Ia rela
mengesampingkan kemuliaan dan kehormatan-Nya sebagai Allah dan mengambil rupa
seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia dan dalam keadaan-Nya sebagai manusia
Ia mau merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati di kayu salib. Ketaatan Kristus sampai
mati di kayu salib adalah ketaatan yang dilakukan secara sempurna yang menunjukkan
totalitas-Nya sebagai manusia sejati dan melalui kematian-Nya Ia menunjukkan kasih-Nya
kepada Bapa dan kepada umat manusia. Ketaatan Kristus sampai mati di kayu salib menjadi
dasar kehidupan bagi orang percaya. Ketaatan Kristus telah membawa setiap manusia untuk
hidup di dalam ketaatan. Ketaatan orang percaya kepada Tuhan bukan hanya ditunjukkan
dengan melakukan perintah Tuhan dengan setia melainkan juga sebagai bukti bahwa orang
percaya mau tunduk di dalam otoritas Tuhan apapun resikonya dan sebagai bukti bahwa orang
percaya mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati. Kristuslah yang memulihkan semuanya
dengan ketaatannya. Dan keberasilan Kristus dalam ketaatannya ini merupakan sebuah
pembenaran yang sempurna.
3. Karunia Allah melalui Krsitus
Pembenaran Kristus di adopsikan kepada kita sebagai manusia yang berdosa dan itu
merupakan karunia bagi manusia. Dan sebagai manusia kita harus merepon karunia kebebasan
yang diberikan oleh Allah dengan bijak. Salah satunya dengan memohon ampun kepada Allah
atas dosa dan kesalahan yang sering kita lakukan.

Anda mungkin juga menyukai