Anda di halaman 1dari 63

MATERI LKRG MADYA

MENGHAYATI HIDUP BARU DALAM KRISTUS

PENGANTAR
Kekristenan bukanlah sekedar agama, tetapi lebih dari pada itu. Saat seseorang berbicara
mengenai kekristenan sebanarnya ia berbicara tentang pengenalan pribadinya akan kristus
dan pendudukan dirinya pada kehendak Allah selama ia hidup. Pengenalan kepada Kristus
dimulai pada titik ketika seorang menyadari ia berdosa dan karenanya membutuhkan
seorang juruselamat. Selanjutnya ia membutuhkan “makanan – makanan” rohani yang
membuatnya dia bertumbuh menjadi dewasa rohani.
Mempelajari hubungan antara Allah, Manusia, dosa, kemudian mengapa Kristus perlu mati
bagi kita dan bagaimana seharusnya tanggapan kita, merupakan titik awal bagaimana kita
menghayati hidup baru dalam Kristus. Oleh karena itu kita akan mempelajari fakta – fakta
rohani yang harus diketahui oleh setiap remaja Kristen.

FAKTA ROHANI YANG HARUS DIKETAHUI OLEH SETIAP ORANG


Ada beberapa fakta rohani yang perlu diketahui oleh setiap remaja berkaitan dengan
kehidupan Kristennya

Fakta Pertama : Tuhan Allah mengasihi kita dan mempunyai rencana yang indah bagi
hidup kita.
Kasih Allah. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia telah
mengaruniakan Anaknya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya
tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16)
kepada kita sehingga…”.
Rencana Allah.(Kristus berkata), “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan” (suatu kehidupan yang berarti dan penuh
kelimpahan). (Yoh 10:10b)
Tetapi persoalannya banyak orang (remaja) tidak pernah mengalami kehidupan yang
berkelimpahan dan penuh dengan bahagia. Justru banyak remaja terlibat dalam kenakalan
remaja: malas beribadah, suka nyontek, merokok, tawuran, sex bebas, begal, melawan
orang tua, dan lain sebagainya. Apa yang menjadi penyebab sehingga banyak orang tidak
mengalami kehidupan yang berkelimpahan dan penuh kebahagiaan? Sebabnya adalah fakta
rohani ke dua.
Fakta Kedua : Manusia Penuh Dosa dan Terpisah dari Tuhan Allah, sehingga kita
tidak dapat mengalami kasih dan rencana Allah bagi hidup kita Manusia Penuh
Dosa.
“Karena semua orang telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23)
Manusia diciptakan untuk bersekutu dengan Tuhan Allah, akan tetapi karena kekerasan hati
kita, kita memilih jalan sendiri sehingga persekutuan dengan Tuhan Allah terputus.
Menurut Alkitab, kekerasan hati untuk memilih jalannya sendiri dan ingin bebas dari
Tuhan Allah disebut dosa, dan diwujudkan baik dengan sikap melawan maupun dengan
sikap masa bodoh
Manusia Terpisah dari Tuhan Allah. “Sebab upah dosa ialah maut…” (terpisah dari
Allah untuk selama – lamanya) (Roma 6:23). Tuhan Allah Mahasuci, sedangkan manusia
penuh dosa. Karena itu ada satu jurang pemisah antara Tuhan Allah dengan manusia.
Manusia selalu berusaha untuk mencari Tuhan Allah dan kehidupan yang penuh
kebahagiaan melalui usahanya sendiri yaitu kehidupan yang baik, etika, filsafat, dan lain –
lain namun gagal disebabkan karena dosanya. Fakta ke 3 memberikan kita jalan keluar dari
kesulitan yang dihadapi manusia

Fakta Ketiga : Yesus Kristus adalah SATU – SATUNYA jalan keselamatan yang
telah ditentukan oleh Tuhan Allah untuk keampunan dosa manusia.
Kristus Mati Ganti Kita. “Akan tetapi Allah menunjukan kasihNya kepada kita, oleh
karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masi berdosa” (Roma 5:8)
Kristus adalah Satu – Satunya Jalan. Kata Yesus kepadanya, “Akulah jalan dan kebenaran
dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh
14:6). Allah telah menjembatani jurang pemisah antara manusia dengan DiriNya dengan
mengirimkan AnakNya, Yesus Kristus, untuk mati di kayu salib menggantikan kita.

Fakta Keempat : Kita harus MENERIMA YESUS KRISTUS menjadi juruselamat


dan Tuhan kita denga mengundangnya secara pribadi. Dengan demikian kita dapat
mengetahui dan mengalami Kasih dan Rencana Allah bagi hidup kita.
Kita Harus Menerima Kristus. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberiNya kuasa
supaya menjadi anak – anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya” (Yohanes
1:12)
Kita Menerima Kristus Dengan Iman. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan
oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu,
jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:8-9)
Kita Harus Menerima Kristus, dengan MengundangNya secara Pribadi. (Kristus
Berkata),”Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk, jikalau ada orang yang
mendengar suaraku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya…”(Wahyu
3:20). Roma 10 :9-10
Menerima Kristus berarti berpaling dari diri sendiri kepada Tuhan Allah, serta
menyerahkan seluruh pribadi kita, yaitu akal budi, perasaan dan kemauan. Karena itu tidak
cukup hanya mengerti ajaran Kristus dengan akal kita saja atau menanggapinya
berdasarkan perasaan semata – mata: kita harus mengambil tindakan berdasarkan kemauan
kita, untuk menyerahkan setiap segi kehidupan kita dikuasai oleh Yesus Kristus.
Sebagai satu tindakan kemauan, saudara – saudara dapat menerima Kristus sekarang ini
juga dengan doa berdasarkan iman (doa adalah percakapan dengan Tuhan). Ajak peserta
latihan untuk berdoa untuk menerima Kristus. Saran Doa :”Tuhan Yesus saya memerlukan
Dikau sebagai juruselamat dan Tuhanku. Terima kasih, karena Tuhan telah mengampuni
osa – dosaku. Kuasailah Tahta hatiku. Bentuklah saya menjadi seorang pribadi yang
sesuai dengan kehendak Tuhan,. Amin”
Bagaimana saudara dapat mengetahui bahwa Kristus telah berada dalam hati saudara.
Apakah saudara telah mengundang Kristus masuk ke dalam hati saudara pada waktu
saudara berdoa? Kalau demikian sesuai dengan janjiNYa dalam Wahyu 3:20, Dimanakah
DIA sekarang? Kristus berjanji bahwa Ia akan masuk kedalam hidup saudara ketika
saudara mengundangya dalam doa saudara. Mungkinkah Dia tidak menepati janjiNYa?
Bagaiaman saudara mengetahui bahwa Ia menjawab doa saudara? (Karena Allah senantiasa
setia pada janji – janjiNya dalam FirmanNya)

MENJADI CIPTAAN BARU


Bila seseorang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, maka Yesus
akan masuk ke dalam hati dan hidupnya seperti yang ia janjikan di Wahyu 3:20. Menerima
Yesus adalah keputusan terpenting dalam hidup seseorang. Menerima Yesus berarti
menerima Roh Kudus. “Dan karena kamu adalah adalah anak, maka Allah telah menyuruh
Roh Anaknya ke dalam hati kita…” (Galatia 4:6)
Karena itu sejak saudara menerima Kristus, banyak hal telah terjadi dalam kehidupan
saudara
 Tuhan Yesus yang diwakili oleh Roh Kudus telah berada dalam hati saudara (Wahyu
3:20, Efesus 1:13,14;Roma 8:14-17)
 Dosa – dosa saudara telah diampuni (Kolose 1:13,14; I Yoh 1:9)
 Saudara telah menjadi Anak Tuhan (Yohanes 1:12; Roma 8:15-16)
 Saudara menjadi Ciptaan Baru (II Kor 5:17, Efesus 2:10)
 Saudara memiliki hidup yang kekal & Hubungan yang pasti dengan Allah (I Yoh 5:11-
13)

SARAN - SARAN PERTUMBUHAN ROHANI


Pertumbuhan rohani adalah hasil dari ketaatan pada Kristus. “ Karena orang yang benar
akan hidup oleh iman” (Galatia 3:11). Hidup berdasarkan iman akan memungkinkan
saudara untuk taat akan Allah dalam setiap segi kehidupan saudara serta mempraktekkan
hal – hal berikut ini: (praktekkan kata T-U-M-B-U-H)
Tiap – tiap hari hendaknya saudara datang ke hadirat Tuhan di dalam doa
T
(Yohanes 15:7)
Usahakan membaca Alkitab setiap hari_ saudara dapat mulai dengan injil
U
Yohanes (Kisah 17:11)
Mintalah kepada Tuhan supaya saudara dapat menaati apa yang telah
M
saudara baca dari Alkitab (Yohanes 14:21)
Biasakan diri untuk bersaksi kepada orang lain (Matius 4:19, Yohanes
B
15:8)
Usahakan untuk mempercayakan setiap segi kehidupan saudara kepada
U Tuhan. Dengan demikian, maka saudara dapat mengalami kehidupan yg
penuh kelimpahan itu hari lepas hari (I Petrus 5:7)
Hendaklah saudara membeiarkan Roh Kudus menguasai hidup dan
H
kesaksiaan saudara sehari – hari (Gakatia 5:16-17, Kisah 1:8)

PENUTUP
Dengan demikian , menerima Kristus merupakan pengalaman yang lebih indah dari pada
pengalaman – pengalaman lain yang manapun dalam hidup kita. Sesuai dengan janji Tuhan
bahwa Dia tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita (Ibarani 13:5b) dan Dia setia
pada janjiNya maka kita hanya menerima Yesus satu kali untuk selamanya tetapi kita perlu
setiap saat hidup dalam pertobatan. Kita yang telah hidup dalam penebusan Tuhan harus
senantiasa hidup dalam pengudusan agar kita dapat menjalani hidup sebagai remaja dalam
rencana dan rancangan Tuhan.
Ketika kita menerima Yesus dalam kehidupan kita, berarti kita telah menjalani kehidupan
yang pasti dan teguh di dalam Tuhan. Karena di dalam Kristus ada kepastian keselamatan.
Kepastian keselamatan inilah yang membuat kita tidak perlu ragu untuk menjalani
kehidupan Kristen sebagai orang muda, sebagai remaja Kristen
Memulai hidup baru didalam Tuhan akan dapat kita jalani jika kita sungguh – sungguh
membiarkan hidup kita dalam pemeliharaan dan penjagaan Tuhan, sehingga kita bisa
menjadi remaja gereja yang dapat Berakar, Bertumbuh, dan Berbuah bagi Kristus.
MENJADI REMAJA GMIM :
BERAKAR, BERTUMBUH, DAN BERBUAH BAGI KRISTUS

I. PENGANTAR
F Pelayanan bagi remaja adalah unik & khas
F Pelayanan bagi remaja memerlukan strategi pendekatan tersendiri
F Pelayanan bagi remaja membutuhkan pembina remaja yang komitmen untuk membina
adik – adik remaja

II. VISI REMAJA GMIM


Visi remaja GMIM adalah Remaja Bagi Kristus (Teens For Christ)

III.MISI REMAJA GMIM


Misi remaja GMIM adalah menjadikan remaja GMIM yang berakar, bertumbuh, dan
berbuah bagi Kristus.

A. REMAJA GMIM YANG BERAKAR


Menjadikan remaja gereja yang berakar di dalam pengenalan akan Alkitab/Firman
Tuhan.
F Berakar melalui pengenalan akan Allah
F Berakar melalui pengenalan akan Yesus Kristus
F Berakar melalui pengenalan akan Roh Kudus
F Berakar melalui pengenalan akan diri sendiri (manusia ciptaan Allah, manusia
diberi kuasa, manusia dan dosa)
F Berakar melalui pengenalan akan keselamatan dari Allah
F Berakar melalui pengenlan akan institusi Gereja/organisasi (GMIM, Remaja)

B. REMAJA GMIM YANG BERTUMBUH


Menjadikan remaja GMIM yang bertumbuh dalam iman yang benar.
F Bertumbuh melalui kegiatan Pemahaman Alkitab (PA)
F Bertumbuh melalui ketekunan berdoa
F Bertumbuh melalui kegiatan ibadat dan persekutuan dengan saudara seiman)
F Bertumbuh dalam kegiatan Pekabaran Injil

C. REMAJA GMIM YANG BERBUAH


Menjadikan remaja GMIM yang berbuah bagi dirinya, di tengah jemaat, keluarga
dan masyarakat.
F Pentingnya berbuah
F Buah yang bagaimana
F Berbuah di antara sesama
F Orang yang berbuah

IV. POLA DAN STRATEGI PELAYANAN REMAJA GMIM

F Penginjilan
F Pembinaan/Pelatihan
F Pelipatgandaan
F Pengutusan
REMAJA DAN BAPTISAN GMIM

Pengantar
Kalau anda bertanya pada diri anda sendiri : siapakah saya ???? Siapakah Remaja itu ????
pertanyaan ini membutuhkan jawaban, dan jawaban tersebut akan menyentuh jati diri kita
sebagai Remaja. Di bawah ini kita akan mencoba mengidentifikasi diri Remaja :
 Remaja adalah suatu masa yang indah dalam perjalanan hidup seorang manusia
 Remaja adalah suatu masa pancaroba, karena itu rentan dengan berbagai godaan untuk
menjerumuskannya. Cukup banyak remaja yang harus tergoda untuk berprilaku
bertentangan dengan norma-norma hidup
 Remaja Gereja mudah digoda untuk menyimpang dari ajaran/dogma gereja yang berlaku
secara umum kea rah yang menyimpang seperti bidat/sekte yang menyesatkan. Dari
identifikasi di atas saya ingin mengajak Remaja Gereja berdiskusi tentang 3 point lebih
khusus melihat dogma GMIM tentang baptisan sebagai salah satu sakramen Gereja

Baptisan
Mengapa topic ini masih perlu dibicarakan ? Bukankah pengajaran disekitar baptisan
telah diajarkan oleh orang tua,mama ani/papa ani dan pelsus kepada diri para Remaja GMIM ?
Mungkinkah topic ini menjadi menarik karena munculnya gerakan Gereja Kharismatik yang
suka-suka bagoda dengan alas an menginjil sebenarnya mereka sedang memancing ikan di
aquarium. Artinya menginjili orang yang sudah menerima injil dan dipelihara dalam satu Gereja.
Salah satu godaan mereka dengan menyebarkan isu bahwa Baptisan GMIM tidak Alkitabiah dan
tidak mengikuti ajaran Tuhan Yesus, alasan mereka kita menerima Baptisan anak, dan kedua
Baptisan kita tidak diselam.
Di bawah ini saya akan menjelaskan bahwa ajaran GMIM tentang Baptisan adalah ajaran
yang berlaku secara umum dan telah teruji dalam perjalanan sejarah Gereja dari abad pertama
sampai dengan sekarang ini.
Baptisan Anak
Membaca Alkitab Perjanjian Baru secara saksama, kita tidak akan dapati ada perintah
melarang untuk membaptis anak-anak. Justru sebaliknya ada begitu banyak bukti dalam
Perjanjian Baru yang mendukung Baptisan anak dalam keluarga orang percaya. Dalam
Perjanjian Lama sering dijadikan alasan pelaksanaan Baptisan secara selam dengan mengutip
cerita Musa keluar dari Tanah Mesir dimana pengikut Musa dibaptis dalam awan dan laut (bad. I
Kor 10:2). Dalam cerita itu, Musa meminta supaya membawa anak-anak kecil dengannya
(Keluaran 12:37).
Berkat Abraham dalam Kejadian 17:7 bahwa Allah telah membuat perjanjian kekal
dengan Abraham sampai dengan keturunannya. Tanda yang digunakan dalam perjanjian ini
adalah sunat bagi anak-anak dalam usia delapan hari. Paulus menulis dalam Kolose pasal 2:11
bahwa sunat adalah penaggalan tubuh yang berdosa, demikian juga dalam Roma pasal 4:11
bahwa sunat adalah meterai dari kebenaranIman. Materai ini harus diberikan kepada bayi pada
usia delapan hari walaupun dia belum bisa beriman sendiri. Jadi menolak perintah ini sama
dengan menolak cara Allah
Janji Abraham ini berlaku terus dalam kehidupan orang percaya dimana Petrus
manjadikan ini jelas dihari Pentakosta dalam Kisah 2:38-39 dimana seruan untuk bertobat
dibaptis berlaku untuk orang dewasa tapi juga bagi anak-anak mereka (band Galatia 3:14; Ibrani
6:13-18; Kisah 3:25-26). Jadi janji Abraham tentang sunat telah bergeser pada Baptisan. Karena
dosa asal, semua anak-anak dilahirkan di bawah kutuk (Maz 51:5 ; Roma 5:12-21 ; Yohanes
3:6 ; I Kor 15:21). Karena itu makna pengorbanan Kristus penting bagi kita. Baptisan telah
mengganti sunat sebagai tanda pekerjaan penyucian dari Roh Kudus (Mat 28:19; Galatia 3:26-
29; Kolose 2:11-12).
Membaptis anak kecil (bayi) dilakukan sebagai konsekuensi kepala keluarga telah
menerima Kristus atau keluarga telah menerima Kristus. Tindakan ini adalah tindakan Iman.
Dalam Perjanjian Baru banyak kesaksian,baptisan berlangsung dalam satu keluarga. Keluarga
tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak.
Cerita Nuh dalam Kejadian Pasal 7:1 tentang perintah kepada Nuh untuk masuk kedalam
Bahtera “engkau dan seisi rumahmu” yang oleh Petrus dihubungkan dengan lambang Baptisan (I
Pet 3:2-21), demikian juga dalam Ibrani 11:7. Demikian kita temui dalam cerita Musa dan Harun
tentang peristiwa Paskah , bahwa seluruh keluarga yang selamat bukan hanya pribadi-pribadi
yang percaya (Kel 12:3 ; band. Yosua 24:15)
Cerita tentang Baptisan yang berlangsung dalam satu keluarga sangat jelas dapat dilihat
dalam keluarga Kornelius (Kisah 11:14) Lidia (Kisah 16:14-15). Kepala penjara di Filipi (Kisah
16:31-34),keluarga Stefanus di Korintus (I Kor 1:16) Krispus dan keluarga dan lain-lainya
(Kisah 18:8) murid-murid Yohanes dari Efesus (Kisah 9:15)
Jadi dalam Cerita Perjanjian Baru tentang Pelayanan Baptisan, kita hanya temui 10
kasus :
1. Baptisan 3000 orang pada hari Pentakosta (Kisah 2:41)
2. Orang Samaria yang bertobat (KIsah 8:12)
3. Sida –sida Etiopia (Kisah 8:27-38)
4. Saulus dari Tarsus (Kisah 9:1-18)
5. Kornelius dan seisi rumahnya (Kisah 10:47-48; 11:14)
6. Lidya dan seluruh isi rumahnya (Kisah 16:15)
7. Kepala penjara dan keluarganya (KIsah 16:31-34)
8. Krispus dan keluarga dan lain-lainnya (Kisah 18:8)
9. Murid-murid Yohanes dari Efesus (Kisah 19:15)
10. Seisi rumah Stefanus (I Korintus 1:16)
Dari cerita Pelayanan Baptisan tersebut di atas, dapatkah kita mengabaikan pelayanan
Baptisan bagi keluarga yang tentunya termasuk anak-anak mereka ???
Masih dalam Baptisah anak, kita melihat salah seorang Bapa Gereja Origen yang hidup pada
tahun 182-251 M berkata bahwa Gereja menerima tradisi rasuli untuk memberikan Baptisan
kepada anak-anak kecil. Origen lahir kurang dari 100 tahun setelah kematian dari Rasul
terakhir, sehingga kesaksiannya sebagai saksi mata dalam perjalanan Gereja di zaman para
Rasul masih dekat sekali.
Cara Baptisan
Timbul pertanyaan : mana yang benar cara Baptis melalui selam ataun perci/curah???
Ide Baptisan selam tidak mungkin, berarti ide percik/curah lebih mungkin/rasional
Injil Markus 7 khususnya ayat 4 dimana kata membersihkan diri (LAI) arti sebenarnya
dalam bahasa Yunani adalah “membaptis” Tentu sulit diterima setiap kali pulang dari pasar
sebelum makan mereka harus “menenggelamkan” atau “menyelamkan” diri seluruhnya baru
mereka makan (band Bilangan 19:18) dan (Luk 11:38).
Dalam surat Paulus I Korintus 10:12 mereka dibaptis dalam awan dan laut. Pertanyaan
kita siapakah yang “diselam/ditenggelamkan” apakah orang-orang Israel atau orang Mesir ?
Demikian juga dengan baptisan orang-orang percaya di rumah Kornelius dalam Kisah
10:44 dan 11:15. Dalam Ibrani 9:10 kaya pelbagai persembahan, dalam kata aslinya pelbagai
baptisan dan ayat 13 kata percikan abu (Bilangan 19 percikan air)
Bagaimana dengan Baptisan Yohanes Pembatis ? Baptisan Yohanes Pembatis kepada
Tuhan Yesus Kristus sering dipakai oleh orang Kristen aliran Baptis dengan ungkapan
“mengikuti Tuhan dalam Baptisan” kita tidak akan membahas substansi atau makna sari baptisan
Tuhan Yesus,tetapi cara baptisan yang digunakan Yohanes kepada Tuhan Yesus Kristus dan
orang banyak yang datang kepadanya apakah diselam/ditenggelamkan atau dipercik/dicurah ?
kitab Bilangan pasal 4:3,23,30 dan 35 kita melihat usia 30 tahun adalah usia penyucian bagi
orang Lewi. Bilangan 8:7 menjelaskan cara penyucian yang digunakan dan Yesus datang kepada
Yohanes dalam usia 30 tahun dan meminta diri untuk di baptis untuk menggenapi aturan hukum
orang Yahudi. Kira-kira mana yang di gunakan Yohanes Pembaptis ? diselam/ditenggelamkan
atau dipercik/dicurah ? jawabannya kalau kita mau ikut aturan main dalam penyucian orang pasti
cara yang digunakan Yohanes tidak diselam tetapi dipercik/dicurah !
Injil Yohanes 3:22-25 (band Bilangan 19:18) kata banyak air dalam bahasa
aslinya:beberapa air atau beberapa mata air” Kalau hanya mata air lebih rasional atau masuk
akalkah bahwa yang digunakan tidak dengan cara penyelaman, tetapi cara perci/curah. Masih
dalam konteks Yohanes Pembaptis melakukan Baptisan kepada orang banyak yang datang
kepadanya. Menurut catatan sejarah diperkirakan Yohanes menbaptis sebanyak 2 juta orang
dalam kurun waktu setahun. kira-kira cara baptisan apa yang digunakan Yohanes pembaptis ?
jawabannya secara rasional dan masuk akal, bahwa Yohanes tidak menggunakan cara selam
atau menenggelamkan karena waktu setahun tidak cukup u ntuk 2 juta orang. Apakah hidup
Yohanes terus menerus didalam air ? tidakkah dia beresiko sakit ? apakah Yohanes tidak ada
pekerjaan lain yang berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain ?
Demikian juga kata Yunani dalam Matius 3:16 yang diterjemahkan keluar dari kata ano
(apo) sebenarnya dapat juga diterjemahkan dari (band Lukas 2:4 dan Yohanes 11:55
diterjemahkan “dari” bukan “keluar dari”. Kita lihat juga baptisan sida-sida Etopia :mereka
keduanya turun kedalam air” dan mereka berada dalam posisi di padang gurun yang hanya
sedikit air. Demikian juga dalam injil Matius 17:27 “pergilah memancing ke (dalam) dalam
bahasa Yunani “Eto: (Eis) kedalam “sudah pasti” ke/pada tepi air dan kata “keluar dari” kata
Yunani “ek” justru banyak diterjemahkan dengan kata “dari” (contoh Yohanes 10:32 :13:32)
Penutup
Demikian beberapa catatan disekitar baptisan,khususnya pelayanan baptisan anak-anak
dan cara yang digunakan dalam pelayanan baptisan. Penjelasan ini lebih bersifat argumentasi
dari berbagai pengaruh dan godaan gereja-gereja tertentu yang tidak pernah merasa lelah
menyebarkan isu-isu dogma/ajaran yang menyimoang dari ajaran-ajarn Gereja yang universal.
Sebagai remaja GMIM kiranya kita semakin bijaksana,militant dalam menghadapi berbagai
godaan yang dapat saja menyesatkan kita dari berbagai ajaran Gereja,
REMAJA GMIM & SAAT TEDUHNYA

A. Pengantar
F Persekutuan Allah dengan manusia yang terputus karena dosa manusia telah
dipulihkan kembali dengan pengorbanan Yesus di kayu salib, darah Yesus yang suci
dan tak bernoda telah menyadarkan manusia dari dosanya (I Petrus 1 : 18 – 19 ;
3:18), sehingga umat manusia yang percaya Yesus dan menerima Dia sebagai Tuhan
dan Juruselamat dilahirkan kembali dan menjadi ciptaan baru.
F Tetapi manusia tetap membutuhkan persekutuan dengan Allah yaitu dengan
menyediakan Saat teduh/Waktu teduh merupakan salah satu sarana kita membangun
komunikasi dengan Tuhan, lewat doa dan firman
F Persekutuan ini dapat terjadi dengan indahnya jika kita menyediakan waktu khusus
dan teratur untuk bercakap – cakap denganNya

B. Apa itu Saat Teduh?


F Saat teduh, sering diakronimkan dengan kata SaTe (Sa=saat, dan Te=Teduh), atau
orang lain menyebut sering menyebut saat teduh adalah sesaat bersama Tuhan.
F Saat Teduh adalah waktu yang disediakan bagi Tuhan setiap hari secara teratur untuk
menikmati persekutuan yang indah dengan Tuhan, berbicara dalam doa,
mendengarkan apa yang Dia katakan kepada kita melalui firmanNya (Maz. 119:147-
148; 63:2)
F Saat teduh adalah saat di mana kita benar-benar menyediakan waktu secara khusus
dan fokus untuk berkomunikasi dengan Allah, melalui perenungan firman Tuhan dan
doa
F Mengapa dikatakan bahwa saat teduh adalah waktu secara khusus dan fokus?
Pertama, kita harus benar-benar menyediakan waktu secara khusus untuk bersaat
teduh. Kita bukannya menyelipkan waktu untuk bersaat teduh: saat kita sedang tidak
ada pekerjaan di rumah atau di sekolah, saat kita masih memiliki sedikit waktu atau
masih sempat untuk bersaat teduh karena hari ini tidak bangun kesiangan – jika tidak
sempat ya sudah, berarti “pass” untuk hari ini, atau jika pada malam hari kita sedang
merasa tidak terlalu lelah dan tidak ada film yang bagus untuk ditonton di TV.
TIDAK!!!! Kita harus berdisiplin. Kita harus telah secara khusus menyediakan waktu
untuk saat teduh. Dan tidak boleh ada badai apapun yang boleh menghalangi kita
untuk tetap setia pada janji akan waktu untuk bersaat teduh.
Kedua, kita harus fokus. Kita harus meletakkan semua permasalahan kita, semua
keluh kesah kita, semua keberatan kita dalam doa sebelum kita memulai untuk
bersaat teduh. Menjadi seperti Maria, yang duduk diam di kaki Yesus. Jika kita
masih berpikir untuk harus menelpon teman sekolah nanti pagi ini, atau harus
memasak air untuk mandi pagi ini, atau masih memikirkan tentang daftar tugas-tugas
sekolah (PR) yang harus diselesaikan hari ini, berarti kita belum terfokus.

C. Mengapa Saat Teduh Penting?

1.   Meneladani Tuhan Yesus (Mark 1:35).


Ia menunjukkan, betapa Ia menikmati persekutuan dengan BapaNya, meskipun pada
hari sebelumnya Ia sibuk sekali. Tetapi keesokan harinya Ia bangun pagi-pagi benar
dan menyediakan waktu bagi BapaNya (Mark. 1:35). Kalau Yesus yang adalah
Anak Allah masih memerlukan waktu teduh bersama dengan BapaNya, apalagi kita.

2.   Allah merindukan persekutuan dengan kita anak-anakNya.


Suatu hal yang luar biasa, bahwa pencipta langit dan bumi benar-benar
menginginkan persekutuan dengan ciptaanNya.

3.   Tanpa waktu teduh yang teratur, kita sulit bertumbuh dalam iman.
Orang-orang saleh yang dipakai Tuhan dari abad ke abad, semuanya mempunyai
waktu teduh yang teratur. Misalnya Daud (Maz. 5:4), Daniel (Dan 6:11), Abraham (
Kejadian 19:27), Ayub ( Ayub 1:5), Yakub (Kejadian 28:18), Musa ( Keluaran
34:4), Hana dan Elkana (1 Samuel 1:19)
Di era modern, misalnya Marthen Luther, D.L. Moody, Bill Brigt, Billy Graham.

Sebagai seorang manusia, secara fisik kita membutuhkan makanan setiap harinya
untuk bertahan hidup. Tanpa makanan, kita akan kekurangan kalori yang
memberikan kita energi untuk melaksanakan aktivitas kita. Demikian juga halnya
dengan saat teduh. Saat teduh adalah makanan rohani kita. Jiwa kita
membutuhkannya untuk terus bertahan hidup.
Setiap hari kita diserang oleh berbagai macam masalah. Kita seringkali kehilangan
keseimbangan karenanya. Kita bingung bagaimana menentukan pilihan. Pilihan
mana yang benar dan mana yang salah? Apa standarnya sesuatu dapat dikatakan
benar atau salah? Keseimbangan itu hanya dapat kita terima kembali melalui saat
teduh bersama Allah. Sebab Allah adalah standar dari kebenaran. Dia adalah
kebenaran itu sendiri.

Membaca dan merenungkan firman Tuhan akan mengajar kita, menyatakan kepada
kita apabila kita salah, akan memperbaiki kelakuan kita, dan akan terus mendidik kita
dalam kebenaran (2 Tim 3:16). Membaca dan merenungkan firman Allah dalam saat
teduh membuat kita dapat semakin mengenal Allah. Dengan membaca firman Tuhan,
kita akan mengetahui apa yang Allah sukai, apa yang menyenangkan hati-Nya, dan
apa yang tidak Dia sukai. Dan itulah yang menjadi intinya. Apapun yang harus kita
lakukan dalam menjalani hidup ini, kita harus hidup sesuai dengan kehendak Allah,
dengan cara hidup yang menyenangkan hati Allah. Dengan pengetahuan inilah kita
dapat menemukan keseimbangan kita kembali. Kita menjadi tahu keputusan seperti
apa yang harus kita ambil ketika badai hidup menerpa hidup kita, yaitu keputusan
yang menyenangkan hati Tuhan, yang sesuai dengan firman Tuhan.

D. Manfaat Saat Teduh


1. Mendengarkan suara Tuhan lewat firmanNya
Manfaat kebenaran Firman Tuhan
F Untuk memberikan pertumbuhan rohani (iman) dan daya tahan terhadap
serangan-serangan si iblis (Efesus 6:10-20)
F  Untuk mengajar, menyatakan kesalahan – sebagai cermin, memperbaiki
kelakuan, mendidik orang dalam kebenaran (II Tim. 3:16)
F Untuk menyegarkan jiwa dan memberi hikmat kepada orang yang tidak
berpengalaman (Maz. 19:8)
F Untuk menyukakan hati dan membuat mata bercahaya (Maz. 19:9).
2. Menyatakan isi hati kepada Tuhan lewat Doa
F Menyatakan isi hati kepada Tuhan melalui doa (Pujian Penyembahan, Ucapan
Syukur, Pengakuan Dosa, Permohonan, permohonan kepada orang lain,
permohonan kepada kita)
F Menyatakan isi hati kepada Tuhan melalui lagu-lagu pujian

E. Kapan Saat Teduh dilaksanakan?


F Saat Teduh dilakukan, sebaiknya pada pagi hari sehingga firman yang kita peroleh
bisa mewarnai segala pemikiran dan suasana hati sepanjang hari itu. Contoh Tuhan
Yesus dan Raja Daud. Tetapi kalau tidak bisa pagi, usahakanlah memilih waktu di
mana Saudara dapat menikmati kehadiran Allah..
F Aturan  yang paling umum adalah:  Waktu terbaik untuk melakukan saat teduh
adalah ketika Anda berada di waktu terbaik Anda! Berikan pada Tuhan bagian
terbaik dari hari Anda – ketika Anda paling segar dan paling waspada. Jangan
melayani Tuhan  dengan sisa waktu  Anda (sisa waktu). Ingat juga bahwa waktu
terbaik Anda mungkin berbeda dengan orang lain.
F Walaupun bagi kebanyakan orang, pagi-pagi  hari merupakan waktu terbaik.  Itu juga
merupakan lah praktek Yesus sendiri untuk bangun pagi –pagi untuk berdoa dan
bertemu dengan Bapa. “ Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan
pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana” (Markus 1:35)
F Sebuah survey yang dilakukan pada sebuah gereja di Jakarta berkaitan dengan kapan
mereka bersaat teduh. Mereka yang ber sate pagi hari 59%, malam hari 37%, siang
hari 2%, dan sore 2%.
F. Cara melakukan Saat Teduh
1. Sediakan waktu yang teratur setiap hari. Sebagai permulaan, mulailah dengan 15
menit, jika kebiasaan itu sudah tertanam dengan baik, sediakanlah waktu yang cukup
lama
2. Carilah tempat yang tenang. Hindarilah suara-suara yang bisa mengganggu.
Misalnya radio, tape, televisi dan lain-lain
3. Berdoalah. : Sebelum memulai menggali Alkitab, mohon supaya Tuhan menolong
kita menemukan rahasia kebenaran firman Tuhan. -dapat diawali dengan
bernyanyi
4. Bacalah. Nats firman Tuhan: secara berulang-ulang 2-3 x sampai meresap
5. Renungkanlah. Renungkanlah nas tadi dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
berikut
a) Apa saja yang kubaca. Peristiwa apa? Hal apa? Siapa? Adakah kaitan dengan
nas-nas sebelumnya? Maksud pertanyaan ini adalah Anda perlu memperlakukan
teks Alkitab secara riil dan mencari ciri, hal, unsur, semua hal yang ada di sekitar
(konteks), di dalam, dan yang membentuk teks tersebut.
b) Apa pesan yang Allah sampaikan kepadaku melalui nas tadi: janji,
peringatan, teladan, dst? apabila Anda cermat di langkah sebelum ini dan terus
menerus bertanya-tanya kepada Roh Kudus, maka Ia akan memperlihatkan arti
teks tersebut dan membantu Anda melihat kaitan arti itu dengan Anda kini.
Mengkategorikan pesan tersebut ke: janji, pelajaran, perintah, peringatan, teladan,
bisa membantu Anda menemukan pesan Allah dalam teks Alkitab.
c) Apa responsku? Adakah hal-hal spesifik dalam hidupku kini yang disoroti oleh
pesan firman tersebut? Apa responsku terhadap firman itu agar menjadi bagian
dari hidupku? Ini adalah puncak dari tujuan kita bersaat teduh. Kita tidak ingin
berhenti hanya pada mengetahui tetapi rindu maju lebih jauh lagi sampai ke
mengalami pembaharuan hidup yang berkelanjutan akibat firman kita pahami,
terima, simpan, dan lakukan
6. Bandingkanlah. Bandingkanlah hasil renungan Anda dengan Santapan
Harian/Gen –M/Spirit/Buku renungan lain Ini bisa membuat Anda diperkaya,
dipertajam, atau berdialog lebih lanjut dengan nas maupun dengan orang lain (Kis.
17:11). Santapan Harian/ Gen –M/Spirit adalah alat bantu atau teman saat teduh
Anda. Inti saat teduh adalah merenungkan teks Alkitab, bukan penjelasannya. Tetapi
itu tidak berarti kita harus mengabaikan bahwa Roh Allah berbicara juga kepada para
hamba-Nya termasuk para penulis Santapan Harian/ Gen –M/Spirit yang telah
menggumuli teks itu secara serius. Maka jadikanlah Santapan Harian /Gen
–M/Spirit/Buku renungan yanglain sebagai sahabat saat teduh adik – adik remaja
7. Berdoalah agar Allah memampukan Anda melakukan dan membagikan pesan
firman tersebut (Mat. 7:24). sebelum doa dapat diakhiri dengan pujian
G. Alasan yang sering dipakai umtuk tidak bersaat teduh
F Tidak ada waktu atau terlalu sibuk (maslah prioritas).
F Malas (persoalan kedagingan).
F Tidak mau (masalah kehendak).
F Tidak mengerti apa yang dibaca (masalah metode).
F Tidak mendapat berkat (persoalan sasaran

H. Penutup
Bersaat teduh merupakan sarana yang sangat baik bagi adik – adik remaja untuk dapat
membangun komunikasi yang intim dengan Tuhan setiap hari, mendengar Tuhan
berbicara lewat firmanNya, tetapi juga kita berbicara dengan Tuhan lewat doa
kepadaNya. Bersaat teduh menjadikan sarana bagi adik – adik remaja untuk bertumbuh
imannya dan cara mengenal Tuhan lebih dekat.
Bagiamana kita dapat memiliki semuanya itu, tidak ada jalan lain selain kita harus
mengambil langkah dan inisiatif untuk memulai bersaat teduh. Ayo lakukan dan nikmati
berkat – berkat Tuhan lewat Saat Teduh yang kita lakukan. Amin

Contoh Saat Teduh dengan Baca Gali Alkitab (BGA)


MAZMUR 1

1.      Berdoa
2.      Bacalah Mazmur 1
3.      Renungkanlah : dengan bantuan pertanyaan berikut:
a.      apa saja yang kubaca?
-          Siapakah yang disebut orang yang berbahagia? (1,2)
-          Siapakah yang disebut orang fasik atau orang berdosa dan pencemooh? (1)
-          Seperti apakah orang berbahagia dan orang fasik digambarkan oleh pemazmur? (3,4)
-          Bagaimanakah keadaan orang fasik atau orang berdosa pada hari penghakiman? (5)
-          Perbandingkan apakah yang kita lihat pada orang benar dan orang fasik? (6)
b.     Apa pesan yang Allah sampaikan kepadaku?
-          Peringatan: pergaulan sehari-hari dapat mempengaruhi kebahagiaan seseorang
-          Perintah: Kunci kebahagiaan adalah suka dengan firman Tuhan dan merenungkannya
siang dan malam
c.       Apa responku? (setiap orang dapat berbeda dalam meresponi)
-          Bagaimana pergaulanku selama ini? Aku tidak boleh sembarangan bergaul
-          Saya harus lebih mencintai firman Tuhan dan merenungkan setia hari

4.      Bandingkan dengan Santapan Harian/Gen-M/Spirit/Buku Renungan lain


5.      Berdoa
REMAJA GMIM DAN DOANYA

I. PENGANTAR
Berdoa ialah berbicara dengan Alah. Setiap orang Kristen dapat atau berhak
berhubungan dengan Allah secara langsung.
Kalau kita menghendaki suatu kehidupan Kristen yang baik dan sempurna, kita perlu
berbicara dengan Tuhan. Melalui doa, kita dapat memperoleh semua berkat Allah di
dalam Yesus Kristus.
Hubungan yang sempurna memerlukan komunikasi dua arah. Kita dapat melihat pada
biografi orang – orang yang tercatat di dalam Alkitab betapa pentingnya hubungan
antara Allah dengan umat-Nya.(Abraham, Isak, Yakub, Daud, Salomo, Paulus, dan
Terutama Yesus)
Selama umat Allah itu secara pribadi mendengarkan, menaatiNya dan berdoa, kehdupa
rohani mereka akan sungguh – sungguh hidup. Sebaliknya jika mereka gagal dalam hal
mendengarkan suaranya dan gagal untuk taat pada perintahNya serta tidak berbicara
kepadaNya melalui doa, persoalan rohani akan datang bertubi – tubi.
Hal yang sama dapat terjadi pada kita sekarang. Allah berhubungan dengan kita melalui
firmanya yaitu Alkitab. Jika kita rindu untuk memiliki suatu kehidupan Kristen yang
berkelimpahan, kita harus belajar berbicara dengan Tuhan.
Berdoa merupakan cara sederhana untuk berbicara dengan Tuhan. Doa
merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan Yesus. Tekadnya untuk
mengalami kehadiran BapaNya dan mengetahui kehendakNya melalui doa sangat nyata
di dalam hidupNya sehari hari. Kehidupan Kristus merupakan suatu peracakapan yang
hidup dengan Allah Bapa: sedangkan doa merupakan tulang punggung bagi kehidupan
dan pelayan-Nya. Oleh karena itu, untuk dapat menjadi seperti Yesus, kita harus belajar
setia berdoa.
II. UNSUR – UNSUR DALAM DOA
Doa harus mengandung unsure – unsure berikut ini: Penyembahan dan Pujian,
Pengakuan dosa, Pengucapan Syukur dan Permohonan Khusus.

a. Penyembahan dan Pujian


1. Menurut Masmur 95 : 6, apakah yang harus kita
lakukan?...............................................................................................................
..............................................................................................................................
..................
2. Sesuai dengan Masmur 95 : 7, mengapa kita harus menyembah
Allah?...................................................................................................................
.............................................................................................................................
3. Berdasarkan Masmur 135 : 3, mengapa kita harus menyembah
Allah?...................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............

Allah layak disembah dan dipuji. Sebagai anak – anakNya, kita seharusnya
memuji Dia atas kasihNya, anugerahNya, kesabaranNya, kesucianNya dan
kuasaNya
4. Bacalah I Tawarikh 29 : 11 – 12. Apakah yang dikatakan oleh ayat ini kepada
kita mengenai sifat
Allah?...................................................................................................................
..............................................................................................................................

Sembah dan Pujilah Allah melalui Doa


Luangkanlah waktu beberapa menit untuk memuji Allah sekarang ini.
Nyatakanlah bahwa saudara benar – benar memuliakanNya dan mengapa saudara
memuliakanNya. Sesuai dengan sifat – sifat Allah yang tercantum di dalam I
Tawarik 29 : 11 – 12, nyatakanlah sikap hati dan pikiran saudara terhadapNya,
melalui pujian dan penyembahan melalui doa!
b. PENGAKUAN DOSA
1. Sesuai dengan Masmur 66 : 18, apakah yang akan terjadi kalau kita berdoa
pada hal ada dosa yang tidak kita akui dalam hidup
kiat?......................................................................................................................
.......
2. Sesuai dengan I Yohanes 1 : 9, apakah yang akan dilakukan Allah kalau kita
mengaku dosa – dosa
kita?......................................................................................................................

Apakah dalam hidup saudara ada hal – hal yang tidak berkenan di hati Tuhan?
Kalau demikian, akuilah dosa saudara:
Setuju dengan Allah bahwa perbuatan saudara itu adalah salah
Mengucap sukur kepada Allah atas pengampunanNya berdasarkan
pengorbanan Yesus diKayu Salib
Bertobat : Perubahan dalam sikap hati dan kelakuan saudara

Akuilah dosa – dosa saudara melalui doa!!!


Ambil waktu beberapa menit dan mohon agar Allah menunjukan kepada Saudara
apa yang tidak berkenan kepadaNya. Tulislah semuanya diatas secarik kertas
tanpa seorang pun mengetahui apa yg saudara tulis. Sekarang berdoalah dan
akuilah dosa yang telah dituliskan. Terimalah janji menurut 1 Yohanes 1 : 9 dan
tulislah ayat ini diatas kertas yg berisi daftar dosa kita. Kemudian robeklah kertas
tsb.
c. PENGUCAPAN SYUKUR
1. Bacalah Masmur 106 : 1. Sesuai dengan ayat ini tsb, apa yang harus kita
lakukan?...............................................................................................................
...
2. Bacalah I Tesalonika 5 : 18. Sesuai dengan ayat ini, untuk hal – hal apa
sajakah kita harus mengucap syukur kepada
Allah?..........................................................................
3. Bacalah Roma 8 : 28. Menurut ayat ini, mengapakah kita harus mengucap
syukur kepada Allah untuk segala
sesuatu?..........................................................

Mengucap Syukur dalam segala hal melalui doa


Dalam beberapa menit berikut, tulislah hal – hal yang Allah lakukan
dalam hidup saudara, yang menyebabkan saudara merasa perlu mengucap
syukur
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
_________________________________________

Kini tuliskanlah pengalaman – pengalaman yang tidak menyenangkan dan


hal – hal yang sulit dalam hidup saudara yang membuat saudara tidak
mengucap syukur kepada
Allah_______________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
Sekarang ucapkanlah yukur kepada Allah atas segala hal diatas!!!

d. PERMOHONAN – PERMOHONAN KHUSUS


1. Menurut Yakobus 4 : 2b, mengapa beberapa orang Kristen tidak terpenuhi
kebutuhannya?.....................................................................................................
..............................................................................................................................
.................................................................
2. Berdasarkan Matius 7 : 7, apakah yang akan terjadi menurut Yesus kalau kita
memohonkan kebutuhan – kebutuhan kita kepada
Allah?...................................................................................................................
..............................................................................................................................
3. Menurut I Timotius 2 : 1, untuk siapakah kita harus
berdoa?.................................................................................................................
.............................................................................................................................
Permohonan permohonan khusus dalam doa
Ambilah waktu beberapa menit dan dafarkan kebutuhan – kebutuhan dan
permohonan permohonan khusus saudara. Kalau permohonan – permohonana saudara
kepada Allah itu bersifat khusus, maka saudara akan tahu kapan ia akan
menjawabnya.
Daftar Doa Permohonan Khusus
Nama :
Jemaat :

No Daftar Permohonan Khusus Janji Firman Tanggal di Tanggal


Tuhan doakan Dijawab
1
2
3
4

Berdoa akan merupakan hal yang menyenangkan jika saudara mencatat setiap
permohonan saudara pada buku catatan doa. Buku tersebut akan merupakan catatan
tetap permohonan – permohonan saudara. Hal ini akan mengembirakan bila setiap
kali saudara memeriksanya kembali dan melihat bagaimana Tuhan sudah menjawab
permohonan – permohonan saudara dengan berbagai cara dan secara aktif
melibatkanNya dalam hidup saudara.

III. PENUTUP
Doa bukanlah sekedar definisi dan konsep. Bagaimana berdoa itu sendiri, berdoa
adalah ketika kita mulai berdoa. Biasakanlah berdoa dan berdoalah dengan teratur
dan kontinu (1 Tesalonika 5 : 17). Ada banyak janji yaitu berkat Tuhan jika kita
berdoa sesuai dengan Firman Tuhan.
REMAJA YANG MENGENAL DIRINYA

I. PEMBAHASAN
1. Pembahasan ini coba mempersoalkan kehidupan remaja dari tiga segi. Pertama,
mengenal remaja dalam perkembangan fisik biologis. Kedua, mengenal remaja
dalam perkembangan kejiwaan ( phisikis). Ketiga, mengenal remaja dalam
perkembangan sosialnya.
2. Kehidupan remaja di tandai dengan berbagai krisis, Dalam nama krisis tersebut
merupakan perwujutan normal dari upaya penemuan identitas diri. Perubahan-
perubahan yang terjadi sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan fisik
biologis. Phisikis dan social menyebabkan terjadinya berbagai gejolak. Gejolak-
gejolak itulah disebut masa krisis di kalangan remaja.
3. Potensi remaja yang sangat besar baik dari segi kuantitas maupun kualitas
merupakan aset yang besar dalam pembangunan, namun bisa juga menjadi kendala
apabila salah arah.

II. CIRI KHAS PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA


1. Aspek Fisik Biologis

- Pertumbuhan tubuh/otot yang sangat cepat.Ketidakseimbangan pertumbuhan bagian


tubuh/otot sering membawah dampak negative dalam sifat/tingkah laku remaja.
- Pertumbuhan kelenjar sex sangat menonjol bahkan mencapai puncaknya .baik sex
primer ( alat kelamin ) maupun sex sekunder ( payudara , kumis, rambut ketiak dan
lain-lain ).
- Pertumbuhan tubuh langsung membedakan pria dan wanita. Pria lebih kuat, kekar dan
berotot di bandingkan wanita lebih lemah dan halus.

2. Aspek Phisikis ( kejiwaan )

- Perkembangan emosi ; belum stabil di mana bentuk- bentuk emosi yang khas antara
lain : cepat marah , malu, takut, cemas , cemburu, iri hati, sedih, gembira , lemah
lembut terjadi sesuai sikon saat ini. Hari ini senang besok marah, hari ini kasar besok
lemah lembut.
- Perkembangan intelek : Berkaitan erat dengan pertumbuhan fisik-biologis bagian
kepala. Memang, dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia bagian
kepala ( otak ) yang pertama terbentuk, Pada masa remaja, perkembangan daya nalar
( kemampuan berfikir) mencapai puncak nya ,Itulah sebabnya para remaja bersikap
sangat peka dan sangat kritis terhadap lingkungannya. Ayah dan ibupun menjadi
sasaran kritik para remaja “ orang tua kolot, Orng tua yang tidak tau perkembangan “
sering terdegar di kalangan remaja . Masa remaja merupakan masa yang paling tepat
untuk belajar. Masa remaja yang tidak di isi dengan belajar samahalnya menutup
kemungkinan belajar seumur hidup.
- Perkembangan harga diri ; Remaja suda merasa dan mampu berdiri sendiri . Ia
menginginkan pengakuan dan penghargaan sepenunya oleh orang lain.
- Perkembangan budaya ; Remaja senantiasa menjadi popular dan tak terpisahkan
dengan sendi dan budaya sekitarnya. Perasaan indah, menarik dan unik selalu
menjadi bagian kehidupannya. Perasaan estetika ( keindahan) sangat menonjol pada
remaja.
3. Aspek Sosial

- manusia adalah makhluk social ( homo sapiens ). Dari berbagaipenelitian dan


pengalaman, dibuktikan bahwa mausia tidak bisa hidup sendiri.
- Kecenderungan mengelompokan di kalangan remaja sangat kuat. Bermula dengan
kolompok homogeny ( sejenis) kemudian berkemban kepada kelompok heterogen
( pria dan wanita). Pria mulai tertarik pada wanita yang menarik perhatian.
Demikian sebaliknya, remaja putri mulai tertarik dengan remaja putra, Pendek kata,
keinginan untuk saling kunjungi dan mengunjungi merupakan ciri khas remaja.
- Keinginan mengelompokan di kalangan remaja tidak hanya pada kelompok-
kelompok kecil. Namun keinginan untuk berada dalam kelompok besar bersifat
masal sangat kuat.

III. DAMPAK PERKEMBANGAN DARI SATU ASPEK TERHADAP ASPEK


YANG LAIN.
A. Pengaruh perkembangan biologis.

Perkembangan biologis yang baik pada diri seorang remaja sering menberikan dampak
pada perkembanga psikologi dan perkembangan social yakni tumbuhnya kepercayaan
diri seorang remaja sebagai bentuk perilaku psikologi yang juga dengan kepercayaan diri
itu menjadi modal bagi remaja untuk berinteraksi social dengan baik tanpa ada rasa
minder, karna bagi seorang remaja perkembangan tubuh yang sempurna sering menjadi
modal penting dalam kehidupan mereka untuk memiliki kepercayaan diri dalam
membagun interaksi social .sebaliknya perkembangan biologis yang tidak normal sering
meyebabkan seorang remaja menjadi minder sebagai bentuk perilaku pisokologi yang
tidak baik dan menjadi kendala bagi diri seorang remaja untuk mampu berinteraksi
dengan baik dalam kehidupan sosial masyarakat.
B. Pengaruh perkembanga psikologi

Perkembangan psikologi merupakan aspek penting bagi kehidupan remaja dalam proses
mencari jati diri, karna dari aspek inilah karakter kepribadian seorang remaja terbentuk
dengan baik dan sangat berperan besar bagi terbentuknya juga pola pikir remaja
( mainset) terhadap perkembangan aspek biologis nya dan aspek social. Perkembangan
psikologi yang baik dalam diri seorang remaja akan menanamkan cara berpikir yang
positif terhadap perkembangan biologisnya dan aspek sosial, di mana remaja yang
memiliki kpribadian yang baik sering mengangap bahwa perkembangan biologisnya
merupakan bagian penting dari kehidupannya yang harus dia jaga sebagai modal penting,
karna ada pemahaman bahwa didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat ntuk
membentuk karakter kpibadiannya sebagai remaja, sementara bagi perkembangan
sosial ,psikologi yang baik sering mendorong terciptannya interaksi sosial remaja yang
baik yang di dasari moral dan etika yang baik untuk hidup di tengah komunitas sisial
masyarakat dan juga mendorong pola pikir untuk terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan
sosial masyarakat yang pada akhirnya membangun penggakuan masyarakat terhadap
pribadi seorang remaja sementara dampak pisikologi yang tidak baik dalam diri remaja
sering meyebabkan tidak adanya kesadaran remaja akan betapa pentingnya
perkembangan jasmani yang sehat karna pola pikir remaja yang lebih
terfokus pada keinginan dan hasratnya terhadap situasi perkembangan jaman, dan
dampaknyabagi aspek sosial ialah tumbuhnya perilaku yang meyimpang dalam diri
remaja yang sulit di terima dalam kehidupan masyarakat. contoh perilaku buruk yang
meyimpang dalam diri seorang remaja :

- Kesombongan akibat kepercayaan diri yang berlebihan.


- Perasaan minder.
- Tidak beretika.
- Emosi yang labil.

C. Pengaruh perkembangan social.

interaksi sosial merupakan perwujudan nyata dari perkembanga aspek biologis dan
pisikologi, Karna itu aspek social memiliki peran penting bagi kehidupan remaja dalam
proses pembentukan jati diri seorang remaja.karna dari aspek social ini juga wadah-
wadah pembinaan bagi remaja itu hadir sehingga memberi dampak besar bagi kelanjutan
perkembanggan pisikologi dan biologis seorang remaja, di mana seorang remaja dalam
interaksi social akan semakin memiliki tingkat pengetahuan dan pengalaman yang
mampu mendorong pertumbuhan mental dan kribadian remaja dalam proses pencarian
jati dirinya. Sementara pengaruhnya bagi perkembangan biologis,dimna dalam interaksi
social ini juga seorang remaja akan semakin memperoleh pengetahuan dan pengalaman
yang manmpu memberi pemahaman tentang bagaimna membangun pola hidup sehat
sebagai kelanjutan dari perkembangan bilogis yang baik.namun aspek social ini juga
dapat memberi dampak yang buruk bagi aspek pisikologi dan biologis dimana sering kali
situasi social yang buruk sering berdampak tumbuhnya psikologi yang negative : seperti
kesombongan,dan kurangnya nilai moral dan etika seorang remaja, sementara dampak
buruknya bagi aspek biologis ialah di mana hilangnya kesadaran terhadap pentingnya
pola hidup sehat sebagai penopang pertumbuhan biologis yang baik yang di sebabkan
oleh tututan pergaulan ditengah- tengah kehidupan social yang buruk karna dalam
kehidupan social yang buruk seringkali memberikan tawaran- tawaran yang memaksa
remaja untuk mengorbankan biologisnya seperti :

- Penggunaan obat terlarang.


- minuman keras.
- Merokok
- Serta perkembangan teknologi yang menjadi tren pergaulan remaja masa kini yang juga
menjadi fktor yang meyebabkan tidak teraturnya asupan nutrisi dalam tubuh remaja
karna berkurangnya waktu istirahan dan tidak teraturnya pola makan.

IV. KEBUTUHAN REMAJA BAGI PERKEMBANGAN BIOPSIKO SOSIAL.


1. Pemenuhan kebutuhan fisik-biologis
- Pemberian /penyediaan gizi yang cukup.
- Waktu istirahan yang cukup.
- Penyediaan sarana / Prasarana berbagaikegiatan olaraga.
2. Pemenuhan kebutuhan phisikis ( kejiwaan)
- Perhatian dan kasih saying yang cukup
- Pengakuan dan penghargaan orang lain.
- Lingkungan keluarga yang baik dan utuh.
- Lingkungan teman sebaya yang bauk.
- Kesempatan study/belajar yang seluas-luasnya.
- Tokoh-tokoh / figure yang bias menjadi polah anutan.
- Pra pemimpin/ Pembina remaja yang dipersiapkan.
- Petunjuk-petunjuk yang baik, yang secara rational diterima untuk mengembangkan
kehidupan
remaja.
-Berbagai sarana dan prasarana tempat penyaluran berbagai minat dan bakat di bidang
seni dan
budaya.
3. Pemenuhan Kebutuhan Sosial.
- Lingkungan teman dan keluarga yang baik.
- Berbagai organisasi remaja.
- Sistem kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara, yang mampu menumbukan
dinamika dan kreatifitas remaja.

V. HAL – HAL PENTING YANG HARUS DI MILIKI SEORANG REMAJA


BAGI PERKEMBANGAN BIOPISIKOSOSIAL.
 Kesadaran penuh bahwa tubuh kita adalah bait Allah yang harus di jaga
kekudusannya, ( 1 korintus 6 : 19-20 )
 Menjaga hubungan baik di tengah keluarga dan memiliki peran aktiv dalam
kegiatan gereja, sekolah, dan masyarakat, sebagai wadah pembinaan bagi
perkembangan remaja.
 Memiliki nilai kerohanian dan pertumbuhan iman yang baik.
 Memiliki nilai moral dan etika yang baik

TEKNOLOGI – INFORMASI – GLOBALISASI


KAWAN ATAU LAWAN?
A. PENDAHULUAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teknologi berarti 1) metode ilmiah untuk
mencapai tujuan praktis, 2) sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Tentunya yang menciptakan teknologi adalah
manusia itu sendiri dengan tujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan manusia.
Teknologi informasi sendiri berarti sarana atau alat yang dibuat untuk memudahkan
perpindahan informasi.
Globalisasi dapat dipahami pengertiannya dari dua sudut pandang atau konsep, yaitu ruang dan
waktu.
Globalisasi berhubungan dengan ruang, yaitu proses pemberlakuan sesuatu secara global dimana
apa yang berlaku di sebuah tempat akan menjalar ke tempat lain yang pada saatnya memenuhi
semua ruang yang ada di bumi ini.
Globalisasi dalam hubungan dengan waktu, yaitu pemberlakuan sesuatu dalam ruang global
berjalan dalam waktu yang cepat.
Proses globalisasi tidak dapat dilepaskan dari teknologi informasi dan komunikasi yang
menyentuh segala aspek dan lapisan peradaban manusia pada setiap ruang dan waktu.
Karena teknologi bertujuan untuk membantu dan memudahkan manusia dalam aktivitas
dan pekerjaannya, saat ini teknologi sudah menjadi kebutuhan dasar manusia.Hampir setiap
pekerjaan dan aktivitas manusia pasti menggunakan teknologi.
- Peralatan rumah tangga untuk memudahkan kita mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di
rumah.
- Teknologi transportasi untuk memudahkan kita berpindah tempat.
- Teknologi di bidang kesehatan. Obat-obatan dan peralatan medis dapat
menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Termasuk di dalamnya teknologi informasi.Informasi merupakan suatu hal yang


dibutuhkan manusia saat ini.Pengaruh globalisasi membuat manusia membutuhkan informasi
secepat mungkin.Dengan adanya internet, memungkinan penyebaran informasi menjadi lebih
cepat dan mudah.
Internet sendiri juga sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia
saat ini, apalagi kehidupan remaja. Proses belajar di sekolah dan di rumah menjadi lebih mudah
karena internet menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan.
Dalam hal komunikasi, internet memberikan kemudahan luar biasa.Hadirnya media sosial
yang menggunakan internet membuat manusia bisa berkomuikasi di manapun dan
kapanpun.Media sosial seperti facebook, twitter, path, instagram, whatsApp, Line dan juga
berbagai aplikasi chatting digunakan untuk berkomunikasi. Bahkan fungsinya saat ini sudah
semakin luas, seperti digunakan untuk berbisnis, alat kampanye, berbagi kegemaran/hobi, dan
kepentingan lainnya.
B. Pengaruh

Walaupun tujuan dan fungsinya adalah untuk membantu dan memudahkan manusia, tapi
saat ini manusia menjadi semakin tergantung kepada teknologi. Di satu sisi teknologi membantu
manusia, tapi di sisi yang lain teknologi juga memberi pengaruh dan dampak negatif dalam
kehidupan manusia.
- Ketergantungan manusia terhadap kendaraan bermotor. Terkadang tempat yang akan
kita tuju hanya dekat dan bisa ditempuh dengan jalan kaki, tapi kita menggunakan
kendaraan. Penggunaan kedaraan bermotor juga menyebabkan udara menjadi
tercemar oleh asap kendaraan bermotor.
- Peralatan elekronik membutuhkan listrik. Ketika listrik mati, seolah kehidupan kita
berhenti karena tidak ada listrik untuk membantu kita berkativitas.
- Kecanduan kepada internet, media sosial, dan game online, sehingga mengurangi
waktu untuk belajar dan melakukan hal-hal bermanfaat
- Teknologi digunakan untuk pengedaran dan penggunaan narkoba.
- Menciptakan budaya konsumtif, hedonis dan materialistis.
- Akses terhadap situs porno, yang bisa memicu terjadi seks di luar nikah hingga aborsi
dan infeksi penyakit menular seksual.

Pengaruh globalisasi sendiri memberi pengaruh antara lain:


1. Menempatkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai penguasa, sebagaimana
Francis Bacon berkata bahwa ilmu adalah kuasa; juga ilmu adalah perubahan. Ilmu
berfungsi sebagai bahan bakar pada globalisasi. Siapa yang menguasai ilmu
pengetahuan ialah yang mempunyai kuasa untuk mengubah dunia ini.
2. Menerjang kemapanan. Globalisasi tidak mengajukan pilihan untuk ikut atau tidak
ikut perubahan. Kita harus mengikuti perubahan yang ada jika tidak, kita tidak akan
bertahan dan hanya akan menjadi orang-orang yang tidak terpakai.
3. Gaya hidup yang berubah. Globalisasi menuntut perubahan gaya hidup manusia.
Orang yang tidak bisa menyesuaikan/menempatkan diri dengan gaya hidup yang baru
itu tidak mempunyai tempat di dunia yang semakin modern.

C. Perubahan Nilai

Perkembangan teknologi memberikan pengaruh kepada kehidupan manusia itu sendiri.


Manusia yang menciptakan teknologi bukan hanya mengembangkannya untuk kebutuhan tapi
juga untuk keinginan manusia. Artinya mulai terjadi pergeseran fungsi teknologi yang pada
awalnya untuk membantu manusia memenuhi kebutuhan tapi sekarang digunakan untuk
memenuhi keinginan.
Pergeseran fungsi teknologi ini memberikan pengaruh terhadap gaya hidup manusia,
apalagi dengan perkembangannya yang sangat cepat. Manusia seolah dituntut untuk selalu
mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang baru kadang hanyalah perubahan kecil dari
teknologi sebelumnya, padahal teknologi yang lama masih mampu memenuhi kebutuhan. Ketika
manusia tidak mengikuti perkembangan, maka akan dianggap tidak ‘update’ atau ketinggalan
jaman.
Hal tersebut menyebabkan masyarakat tradisional akan mengubah dirinya menjadi
masyarakat modern. Masyarakat lebih memilih teknologi modern yang lebih efektif dan efisien
dibanding dengan peralatan tradisional yang dianggap ‘kuno’. Nilai-nilai masyarakat tradisional
seperti adat istiadat mulai diguncang oleh arus modernisasi yang bersifat global.

D. Kawan atau Lawan??

Teknologi, informasi dan globalisasi jelas adalah hal yang baik untuk kita manusia
terutama remaja dalam kita menjalani kehidupan di zaman ini. Ada banyak hal positif yang bisa
kita dapatkan melalui perkembangan teknologi dan globalisasi. Kita menjadi sangat dimudahkan
dan dibantu dengan keberadaan teknologi, informasi dan globalisasi.
Tapi di sisi lain ada banyak hal negatif yang mengiringi perkembangan teknologi,
informasi dan globalisasi. Ketiga hal ini yang pada awalnya kita anggap baik dan membantu
ternyata membawa kita pada hal-hal yang tidak kita duga sebelumnya. Siapa yang menyangka
manusia akan menjadi sangat tergantung kepada ketiga hal tersebut? Seolah manusia tidak bisa
hidup tanpanya. Bahkan muncul kesan manusia sudah menjadi budak teknologi, informasi,
globalisasi beserta perkembangannya.
Bagaimana Remaja GMIM bersikap terhadap teknologi, informasi dan globalisasi?
Kita harus terbuka terhadap perkembangan teknologi, informasi dan globalisasi tapi kita
juga harus hati-hati dalam memanfaatkannya mengingat berbagai hal negatif yang ada
bersamanya. Jangan memanfaatkannya secara berlebihan dan menjadi budak. Gunakanlah
hikmat dan tidak menjadi bodoh dalam menyikapi hal ini seperti yang tertulis dalam Amsal 1 : 7
“Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan
didikan”. Ketiga hal ini juga harus dipercayai sebagai anugerah Tuhan sehingga harus digunakan
dengan bijak.
Pada akhirnya kita sebagai remaja gereja harus mengutamakan Tuhan dalam kehidupan
kita. Mintalah tuntunan dan penyertaan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita di dunia ini.
Paulus menasehatkan dalam Roma 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”

BELAJAR MEMIMPIN ACARA IBADAH


1. PENDAHULUAN
Teknik adalah suatu keterampilan membuat suatu pekerjaan atau cara melakukan sesuatu untuk
menghasilkan apa yang diinginkan. Seorang pengkhotbah misalnya dapat melengkingkan
suaranya secara dramatis untuk menarik perhatian dari pendengarnya, pada pokok yang penting
dalam khotbahnya atau sebaliknya ia tiba-tiba berbisik untuk mencapai maksud yang sama.
Dalam Alkitab, banyak contoh yang dapat kita teladani seperti Tuhan Yesus dalam
memberitakan Injil Kerajaan Allah, banyak menggunakan cara atau teknik melalui
perumpamaan-perumpamaan atau ilustrasi dan hasilnya sungguh luar biasa.
Nah, bagaimana dengan memimpin acara ibadah atau persekutuan Kristen? Tentunya seseorang
atau beberapa orang yang dipercayakan untuk memimpin acara perlu memiliki teknik atau
keterampilan untuk menghasilkan apa yang diinginkannya oleh Sang Pemimpin Agung, yaitu
Tuhan Yesus Kristus sebagai pusat ibadah.

2. PENGERTIAN PERSEKUTUAN KRISTEN


Dalam Kisah Para Rasul 2 : 41 – 47, kita menemukan pengertian persekutuan Kristen yaitu
“Persekutuan dari orang-orang percaya kepada Allah dan saudara-saudara seiman”. Dalam PL
disebutkan bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang bersemayam di atas kebenaran dan
kekudusan, maka suatu rangkaian ibadah tidak bisa terlepas dari rasa hormat dan tertib. Di
kalangan umat Israel, terdapat peraturan-peraturan untuk beribadah kepada Allah tanda
pernyataan sikap yang harus diberikan sebagai rasa hormat, tertib, teratur, demi kemuliaan dan
kekudusan-Nya.
Dari pengertian tersebut, maka pemimpin acara ibadah atau persekutuan Kristen adalah “Orang
yang bertugas mempersiapkan jemaat, datang dan bersekutu kepada Tuhan dan sesama dalam
suasana rohani yang hikmat Kudus”.“ Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan tetapi damai
sejahtera”. (I Korintus 14:33).
Jadi pemimpin acara mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :
 Menyusun acara atau mempelajari konsep atau cara yang disediakan;
 Membawa, memandu dan memimpin acara;
 Menyiapkan, mengarahkan dan menguasai suasana.

3. TEKNIK MEMIMPIN ACARA


Untuk dapat memimpin acara yang baik, maka ada tiga hal yang sangat penting untuk
diperhatikan oleh pemimpin acara, yaitu :
1) Tahap persiapan
a. Persiapan Rohani
 Berdoa dan membaca Alkitab yang teratur ( Yesaya 50:4 )
 Membacakan buku-buku rohani atau materi-materi yang searah dengan tema acara.
 Memeriksa motivasi di hadapan Tuhan ( Mazmur 139 ).
 Memperbaiki hubungan dengan Tuhan dan manusia.
b. Persiapan Mental
 Siap menghadapi massa (tenang).
 Siap berbicara di hadapan massa (tidak gugup).
 Siap menghadapi sesuatu yang tidak terduga.
 Siap dikritik dan dipuji.
c. Persiapan Fisik
 Kesehatan
 Penampilan diri (pakaian, dandanan, rambut dan lain-lain).
d. Persiapan Acara
 Dapatkan informasi sesegera mungkin dan sejelas-jelasnya tentang acara seperti :
 Waktu, tempat, bentuk acara (Liturgis, PA, KKR, Sabda dan Nada, Ibadah
Pujian dan berdoa, Ibadah HUT, syukur dan lain-lain).
 Pengisi acara (Pembicara/Pengkhotbah, Pendoa, Pianis/Gitaris, Pengumuman
dan lain-lain).
 Jika urutan-urutan acara telah disediakan (misalnya liturgi), pelajari dengan baik,
kuasailah lagu yang tercantum dan adakan check out dengan pendukung acara
lainnya. Ingat, konsep acara yang baik belum tentu hasilnya baik, itu tergantung pada
pelaksanaannya.
 Jika acaranya dipercayakan untuk kita susun/olah, perhatikan point (tujuan dan
sasaran acara).
 Periksalah tempat pelaksanaan (bangunan atau di luar), perlengkapan acara yang
dibutuhkan (sound system, LCD, mimbar, panggung, poster, gitar/musik, kursi dan
meja, dan lain-lain), lay out ruangannya.
 Sebaiknya disediakan waktu untuk latihan bersama di tempat pelaksanaan, terutama
untuk acara seremonial (check out).
 Pelajari, hafal dan kuasailah urutan-urutan acara (perlu latihan vokal dan mimik di
depan cermin).
 Hindarilah sikap angkuh dan padang enteng terhadap suatu acara.
 Bertanya pada orang (senior) yang sudah berpengalaman di bidang tersebut.

2) Tahap Pelaksanaan
Berangkat dari persiapan-persiapan yang telah dilakukan dengan baik, pada waktu
pelaksanaannya hendaklah :
 Datang lebih awal, kira-kira 15-30 menit sebelum acara dimulai untuk mengecek dan
memeriksa kembali kesiapan ruangan/tempat, perlengkapan, pendukung acara atau
suasana ke lingkungan sekitarnya, termasuk kesiapan diri setiap pengisi acara.
 Sebelum acara di mulai, ajaklah semua pendukung acara (panitia, pembicara, pengisi
acara) untuk berdoa bersama. Dalam tahap ini, perhatikan kekudusan hidup dan
periksa motivasi dan diri di hadapan Tuhan. Ada yang tidak beres … dosa? Akuilah
dan mohon pembaharuan dari Tuhan.
 Diusahakan supaya acara tepat dimulai pada waktunya.
 Tampillah dengan penuh keyakinan dan penyerahan diri kepada Kristus.
 Berdiri di tempat yang dapat menjangkau perhatian semua peserta/jemaat, perhatikan
cara berdiri, jangan kaku, membungkuk atau miring. Usahakanlah yang wajar dan
penuh wibawa rohani, hindarilah juga gerakan-gerakan yang tidak perlu.
 Mulailah acara dengan penuh semangat dan sukacita, wajah senyum, ceria (tidak
loyo), kata-kata harus jelas dengan intonasi suara (keras, lembut, dll).
 Pandangan terarah pada seluruh peserta/jemaat dengan tatapan yang penuh kasih.
 Ekspresi berjalan sesuai dengan nada ajakan atau komentar.
 Sebutkan nama pembicara/pengisi acara dengan jelas, sopan dan menarik, jika perlu
sebutkan latar belakang pembicara tanpa berlebihan (wajar) sekaligus menyampaikan
penghargaan/terima kasih atas keterlibatannya.
 Lagu-lagu yang akan dinyanyikan harus hafal syairnya dan nomornya sesuai dengan
Kidung Jemaat atau buku lagu rohani.
 Lagu-lagu yang telah dipilih sudah diketahui nadanya, iramanya (harus kompak
dengan pemain musik).
 Bila memakai gerakan tangan, posisi tangan harus dapat dilihat oleh jemaat sebagai
palu.
 Fleksibilitas sangat diperlukan bila terjadi tiba-tiba (misalnya rela mengorbankan
sebagian lagu-lagu yang telah dipersiapkan sebelumnya).
 Perlu kepekaan terhadap cuaca (dingin/panas), waktu (pagi/siang/malam).
 Akhirilah acara dengan salam kasih dan bahasa yang menarik dan membangun
sehingga membawa kesan yang mendalam bagi tiap orang yang hadir, terutama
peserta/jemaat mendapatkan kebenaran Firman Tuhan dan rindu untuk menerapkan
dalam kehidupannya.
 Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tugas pemimpin acara selain menyusun,
memandu/memimpin acara, juga perlu memiliki kemampuan menyiapkan
mengarahkan dan menguasai suasana. Bagaimana caranya?
 Memiliki kerohanian yang terpelihara baik, dimana sikap penyerahan diri
secara terus-menerus pada pimpinan Roh Kudus. Orang yang sungguh-
sungguh terus-menerus siap memberikan hidupnya diarahkan, dikuasai oleh
Roh Kudus sepanjang waktu pelayanannya setiap saat, mengarahkan dan
menguasai suasana.
 Terus-menerus melatih keterampilan dan mengembangkannya.

3) Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, sering diabaikan orang. Padahal pemimpin acara perlu mendapatkan
masukan-masukan mengenai acara yang berlangsung.Apakah sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya, atau tidak. Hal-hal yang perlu mendapat koreksi sehingga
pelaksanaan acara mendatang akan lebih baik lagi. Selain itu, sangat bermanfaat bagi
pemimpin acara itu sendiri sehingga memacu dirinya untuk terus melatih diri dan
meningkatkan keterampilan/potensinya.
Yang lebih penting lagi pada evaluasi ini, pimpinan acara beserta pendukung acara perlu
berdoa bersama, mengucap syukur untuk terselenggaranya acara dan menyerahkan hasilnya
kepada Tuhan sang pemilik pelayanan, sebab bukanlah kita ini hanya alat instrumen Allah.

4. PENUTUP
 Pusat ibadah (Acara Persekutuan Kristen) adalah Allah yang bersemayam di Sorga,
karena itu pemimpin dalam kekudusan dan kemenangan supaya Allah dimuliakan dalam
ibadah dan menjadi berkat sehingga akan membangun jemaat Tuhan.
 Melayani Tuhan adalah hal yang terindah dan mulia, karena itu layanilah Tuhan dengan
sungguh-sungguh.

REMAJA GEREJA ANTARA STUDI DAN PELAYANAN

1. SIAPAKAH REMAJA GEREJA (GMIM)


Secara umum para ahli ilmu jiwa mempunyai kata sepakat tentang batas
umur yang jelas dan dapat di terima bersama. Ramplein membagi masa remaja
antara 11 – 21 tahun. Sementara Ibu Singgih D. Gunarsa menentukan masa
remaja 12 – 22 tahun. Sedangkan Luella Cole menggolongkan masa remaja antara
13 – 21 tahun.
Bagi Gereja Masehi Injili di Minahasa menurut peraturan tentang Bidang
Pelayanan Kategorial dalam buku tata Gereja tahun 1990 di sebutkan tiga kategori
atau tiga criteria remaja yakni :

 Dari segi usia antara 12/13-16/17 tahun


 Dari segi aktifitas masih malu ke pemuda tapi sudah malu ke
Sekolah Minggu
 Dari segi pendidikan adalah mereka yang berada di taraf SMP dan
awl SMU.

Tata Gereja tahun 2007 Peraturan Bidang Pelayanan kategorial

 Dari segi usia Remaja 11/12-15/16

2. REMAJA GEREJA DILAYANAI ATAU MELAYANI

Remaja Gereja adalah objek sekaligus subyek dalam pelayanan Gereja.


Sebagai objek Remaja memerlukan pembekalan tentang berbagai pengetahuan
menyangkut kedirian (keremajaan), social,spiritual,IPTEK,lingkungan, dan lain –
lain. Hal ini sangat menentukan .
Alasanya Dari segi pertumbuhan dan perkembangan manusia secara
teoritis masa remaja adalah masa yang menentukan dalam tahapan – tahapan
pembinaan dan pembentukan integritas manusia. Sebagai subyek secara alami
remaja banyak terlibat (melibatkan atau dilibatkan) dalam pelayanan Gereja
sacara makro.

3. ARAH PELAYANAN REMAJA GEREJA

Meskipun Alkitab tidak terlalu sering menyapa orang muda secra langsung,namun
petunjuk yang ada dapat member arah yang jelas. Arah Alkitabiah untuk pelayanan
Remaja mancakup :
 Arti, identitas, tujuan hidup, dan hak serta kewajiban memilih. Raja Salomo memkirkan
segala segi kehidupan manusia. Ia member petunjuk sebagai berikut :
 Bersukacitalah hai Pemuda dalam kemudaanmu ……
 Ingatlah akan penciptamu pada masa mudamu …… (Pengkh. 11:9;12:1)
Kepada Timotius, Rasul Paulus memberikan nasehat didikan sebagai berikut :

Janganlah seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda (1 Timotius 4 :


12)
Jauhilah nafsu orang muda (II Timotius 2 : 22)

Dari ungkapan Salomo dan Rasul Paulus tersebut, ada empat petunjuk sebagai arah pelayanan
remaja Gereja, yaitu :

a. Sukacita sebagai cara hidup Remaja


Arah yang menunjuk ke arti hidup tersebut dalam kata – kata Salomo
“Bersukacitalah dalam Kemudaanmu” dalam observasinya Salomo menemukan bahwa
arti hidup sangat sulit

Menurut Salomo (Pengkhotbah) arti hidup tidak ada di dalam :


o Kekayaan , meskipun ia kaya raya
o Sukses, meskipun dia sangat berhasil
o Pengetahuan, meskipun dia menguasai berbagai ilmu dan pengetahuan
o Agama, meskipun ia rajin beribadah memngejar kesalehan
o Kesenangan, meskipun ia memperoleh dan menikmati perhatian orang banyak.

Sebaliknya yang Salomo temukan adalah :


o Dengan banyaknya kekayaan semakin tidak puas
o Dengan banyaknya pengetahuan orang semakin mengerti betapa sedikitnya yang dia
ketahui
o Dengan kesalehan yang berlebihan orang dapat binasa (dibinasakan atau membinasakan
diri) dengan segala usaha mencari Tuhan semakin banyak yang tidak di pahami
o Dengan menikmati segalanya kesia-siaan semakin Nampak
o Dengan menatap hidup kehidupan manusia pendek semuanya harus mati
o Dengan berbagai usaha dan hasilnya semua tidak ada yang tetap dan kekal.
Apakah yang tinggal sebagai arti hidup ?
“Tuhan memberikan kekekalan dalam hati Manusia” (Pengkh 3 : 11) lebih baik menderita di
dalam Tuhan dari pada bersukacita di luar Tuhan.

b. Pencipta sebagai dasar hidup Remaja


“Ingatlah penciptamu pada masa mudamu”
Masa Remaja adalah suatu masa yang berlangsung singkat (pendek) dalam siklus
kehidupan manusia. Dan pada masa ini keyakinan akan pencipta sangat di butuhkan dan
harus ditanamkan dalam hati yang dalam (mendasar dan mengakar). Identitas seseorang
bergantung pada keyakinan mengenai asal usul dan tujuan hidupnya. Identitas berkaitan erat
dengan soal yang baik dan yang jahat yaitu keyakinan moril dan etika. (misi satu arah tapi
visi terkadang kurang jelas). Pada masa inilah integritas dan kepribadian manusia Kristiani
dibentuk terlahir untuk kuat berakar pada landasan misi dan visi “Alkitabiah” Kerena tidak
ada dasar hidup yang lain dibawah kolong langit ini kecuali “Pencipta”. Dikala manusia
menyangkal dan ingkar terhadap penciptanya, saat itulah semuanya menjadi relative. Tidak
ada lagi dasar absolute bagi sesuatu yang salah dan benar; apa yang disenangi itulah yang
benar.

c. Pelayanan sebagai ekspresi hidup Remaja


Berhubungan dengan Pelayanan, Paulus menasehati Remaja Timotous : “Jangan
seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda” … “anak baru
kalamaring” … sok mo ajar orang tua” … Begitulah kira – kira orang tua (dewasa)
“menghakimi” sang remaja (orang muda) di kala ada “koreksi” terhadap orang tua
(dewasa)
Bagaimana agar orang muda (remaja) tidak dianggap rendah? Menurut Paulus …
jadilah teladan, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam
kesetiaanmu, dan dalam kesucianmu……. Bertekunlah dalam membaca kitab – kitab
suci, dalam membangun dan mengajar” (1 Timotius 4 : 13-13)

d. Hak dan Kewajiban Remaja (pilihan)


Nasehat berikut dari Rasul Paulus untuk orang muda ialah : “Jauhilah Nafsu orang
muda” (II Timotius 2 : 22)
Surat kedua kepada Timotius mencerminkan banyak kemajan dalam pelayanan
Timotius :
 Ia telah berulang kali menderita karena terkenang dengan Paulus untuk berdikari
dalam Pelayanan (II Timotius 1 : 4)
 Ia disiapkan untuk perpisahan terakhir (4 : 9)
 Pelayanan diserahkan kepadanya untuk seterusnya (4 : 1-5)
 Pelayanan berdimensi baru; mengajar mereka yang akan mengajar (2 : 2)
 Pengalaman sudah bertambah, ada pembuktian diri (3 : 10-11)

Dalam situasi yang sedemikian “matang” dan “mantap” nasehat Paulus hadir
(mengherankan) : “Jauhilah nafsu orang muda”. Nasehat itu didahului dengan suatu
gambaran yang menarik. Sebuah rumah besar, rumah orang berada, mempunyai banyak
prabot. Ada prabot istimewah dari emas dan perak. Ada prabot dari tanah liat dan kayu di
dapur (II Timotius 2 : 20-22). Paulus tidak memberi larangan, ia member satu pilihan :
“Timotius engkau menentukan apakah dipakai untuk keperluan istimewah atau keperluan
biasa. Tergantung sikapmu terhadap nafsu orang muda” Paulus tidak menekan Timotius,
ia merangsang pilihan terbaik yang murni muncul dari hati.

Pendeta V. Scheunemann melihat dua paradox dalam perkembangan kehendak manusia.


Paradox pertama berkaitan dengan masa anak dan paradox kedua berkaitan dengan pertumbuhan
Remaja.

Paradox pertama adalah kehendak seseorang berkembang dan menjadi matang/mantap


melalui belajar taat dan tunduk terhadap orang lain. Karena itu hokum ke empat : Anak, taatilah
Orang Tua (Kel.20 : 4, Ef. 6 : 1). Dengan menghormati kehendak orang tua, kehendak sendiri
bertumbuh. Karena ada proses menerima pandangan orang lain dan mengatasi penolakan
terhadap orang tua. Sebaliknya mereka yang selalu melaksanakan kehendak sendiri akhirnya
kehilangan kehendaknya.

Paradox kedua adalah bahwa kehendak seseorang paling kuat bertumbuh dan
berkembang dalam mengendalikan seksualitasnya. Maksudnya seperti kuda harus di kekang dan
dilatih untuk menuruti tuannya. Seksualitas harus dikenali sehingga tidak menguasai melainkan
menjadi dinamaika yang positif dan mengembirakan dalam hubungan dengan orang lain. Dalam
Amsal 16 : 23 Salomo mengatakan “Orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang
merebut kota.

4. ARAH STUDI REMAJA GEREJA

Beberapa catatan Alkitabiah yang menunjang arah studi Remaja Gereja

Pertama : Pengenalan akan Tuhan (Pencipta) sebagai atah studi. Menurut Salomo dalam Amsal
1 : 7, “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan tetapi orang bodoh menghina hikmat
dan didikan “Kalimat ini mengandung makna untuk memperoleh pengetahuan harus bersumber
pada “takut akan Tuhan”
Persoalan bagi kita adalah : Bagaimana seseorang takut akan Tuhan jika ia tidak mengenalNya;
dan bagaimana seseorang mengenal Tuhannya jika ia tidak mendapat pelajaran (didikan dan
pengetahuan) akan Tuhan. Dalam konteks piker tersebut, saya berpendapat bahwa arah pertama
studi (pendidikan) bagi Remaja adalah pendidikan dan pengetahuan dari Tuhan, oleh Tuhan dan
untuk Tuhan melalui orang tua (dewasa). Berbicara tentang orang tua menunjuk pada keluarga
sebagai lembaga pertama dan utama dalam pendidikan Manusia (anak). Pengenalan akan Tuhan
(tentang kasih Tuhan) menurut Musa harus di ajarkan berulang – ulang; diajarkan turun-temurun
(sepanjang hayat) dan diajarkan dalam segala situasi dan tempat tanpa dibatasi oleh ruang dan
waktu. (Ul. 6 : 4-8). Mengapa ? “Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat dari mulutNya
datang pengetahuan dan kepandaian” (Amsal 2 : 6)
Kedua : Pengenaln akan “kedirian” Setelah diperkenalkan dengan sang pencipta tetang hakikat
dan otoritasNya maka arah studi yang kedua adalah pengenalan akan potensi ”kedirian” baik
menyangkut aspek fisik, psikis, mental psikologi, dan intelektual social.

Ketiga : Pengenalan lingkungan termasuk IPTEK

Dalam kejadian 1 tentang penciptaan; manusia diciptakan menjadi “mandataris” Allah terhadap
segala lingkungan ciptaaNya (Kej. 1 : 26 – 27 ) Untuk apa ? “mengusahakan dan memelihara”
ciptaanNya. (2:5) Tanpa memiliki dan menguasai IPTEK manusia tidak dapat menjalankan
tugasnya sebagai mandataris.

Mengapa diusahakan atau dipelihara ? … Allah menghendaki damai sejahtera ( 1 Kor. 14 : 33)

Keempat : Mampu membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik … “Orang bodoh
menghina hikmat dan didikan” (Ams. 1 : 7). Bagaimana seseorang dapat membedakan yang baik
dan tidak baik jika ia sendiri bodoh, tidak berhikmat dan berakal budi.

Kelima : Tugas dan tanggung jawab Gereja dalam melaksanakan amanat Agung Yesus Kristus”
Kerena itu pergilah jadikanlah semua bangsa muridKu dan ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu (Matius 28 : 19-20)

5. AKHIR KATA

Manakah yang utama dan pertama studi atau pelayanan ? paradox contravercial akan sulit
terhindari jika konteks berpikir mengarah pada pemisahan antara studi dan pelayanan.
Apa artinya bagi seorang Remaja yang tanpa kenal waktu melayani mengorbankan segala-
galanya untuk dan demi pelayanan tapi saat menghadapi ujian semester harus nyontek. Atau
berbuat curang dalam ujian dengan alas an Tuhan berkenan lalu apa artinya “pelayanan”
dipersilahkan tatkala hasil ujian harus dihargai dengan nilai C atau malah D ? Bukan rahasia :
Tidak sedikit orang muda taat beribadah rajin melayani tapi tatkala ujian usai turut dalam iring-
iringan prosesi “ke rumah sang guru” untuk perbaikan nilai. (mungkin untuk siswa Remaja
kurang di jumpai)
Menurut saya kejujuran dalam segala hal selama proses belajar adalah wujud dan bentuk
pelayanan (kesaksian)kongkrit bagi seorang Remaja Gereja. Prestasi puncak baik (menempati
rangking) dalam studi adalah kesaksian yang hidup bagi Pelayanan Remaja. Studi adalah sarana
pelayanan dan pelayanan adalah prestasi studi.

“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia
tidak menyimpang dari pada jalannya itu.
(Amsal 22 : 6 )
MATERI LKRG TARUNA

REMAJA GMIM YANG DIDAMBAKAN

PENGANTAR
“Dambaan” adalah sesuatu yang berupa impian, cita-cita yang diharapkan dapat terwujud atau menjadi
kenyataan.
Setiap orang atau organisasi mempunyai dambaan masing-masing. Dambaan itupun bermacam-macam
bentuk atau jenis, bisa berupa pribadi atau kelompok (institusi).
Disamping itu, suatu dambaan biasanya erat kaitan dengan situasi atau kondisi, baik pribadi atau
institusi serta lingkungan secara universal yang dipengaruhi (distimulir) oleh pesatnya kemajuan dan
perkembangan teknologi dalam berbagai bidang sebagai akibat dari proses globalisasi.
Seorang anak remaja (siswa) di sebuah desa terpencil dengan kondisi kehidupan yang
lemah “mendambakan” agar suatu ketika ia boleh menamatkan pendidikannya (SMP) dan sesudah itu ia
akan membantu orang tuanya yang hidup miskin untuk kelangsungan hidup keluarga (bekerja membantu
orang tua dan tidak melanjutkan studi).
Sementara seorang anak remaja (siswa) yang lain, yang keadaan ekonomi keluarganya sama dengan
anak remaja yang disebutkan di atas “mendambakan” agar ia boleh melanjutkan pendidikannya sampai
pada jenjang Sarjana agar suatu ketika dengan bekal ilmu pengetahuan dia dapat merubah kehidupan
keluarganya keluar dari kemiskinan.
Lain halnya dengan seorang anak remaja (siswa) di kota yang keluarganya dianggap mampu
(berkecukupan). Ketika teman sekelasnya punya fasilitas perangkat multimedia/ internet di rumah, dia
“mendambakan” agar suatu ketika dia juga boleh memiliki fasilitas seperti temannya.
Seorang remaja yang mulai beranjak dewasa, ketika mulai timbul dorongan untuk “pacaran” , ia
mendambakan kelak boleh mendapatkan pacar yang ideal baginya.
Seorang siswa “mendambakan” kelak pada suatu saat dia boleh menjadi seorang sarjana dan kemudian
mengabdikan diri untuk gereja dan masyarakat.
Orang tua, masing-masing mempunyai “dambaan” untuk kehidupan masa depan keluarganya (termasuk
masa depan anak-anaknya).
Demikian halnya dengan sebuah institusi (organisasi) dalam menjalankan roda organisasinya
mempunyai “dambaan” sesuai dengan hakekat, funsi dan tujuan dari organisasi tersebut.
Pendek kata, baik secara pribadi maupun sebagai organisasi, “dambaan” adalah “titik sentral”
keberadaan seseorang atau sebuah organisasi. Seseorang atau sebuah organisasi tanpa memiliki
“dambaan” pada hakekatnya “mati”.

PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI REMAJA


Banyak pandangan, pendapat ataupun definisi tentang remaja. Para ahlipun mempunyai
pendapat yang berbeda.
Ramplein membagi masa remaja antara 11-21 tahun yang dikategorikan sebagai berikut :
1. Pra-pubertas = 10,5 – 13(P) ; 12-14 (L)
2. Pubertas = 13 – 15,5 ; 14-16
3. Krisis remaja = 15,5 – 16,5 ; 16-17
4. Adolosensi = 16,5 – 20 ; 17-21

Powel membagi masa remaja menjadi : “Pre-adoloscence from ten to twelve years; Early adolescence
from thirteen to sixteen years; and late adolescence from seventeen to twenty one years”.

Dr. Singgih D. Gunarsa menentukan masa remaja adalh berumur sekitar 12 – 22 tahun.

Luella Cole menggolongkan masa remaja meliputi tahap awal adolosensi (13 – 15), pertengahan
adolosensi (16 – 18) dan akhir adolosensi (19 – 21/22).
Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Bab I
pasal 1 ayat 1) disebutkan : “Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan”.

Dalam Tata Gereja GMIM tahun 1999 Peraturan tentang Pelayanan Kategorial Bab I Pasal 2 ayat 3
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan remaja adalah : Remaja GMIM dengan klasifikasi sebagai
berikut :
a. Dari segi usia remaja berusia12 – 17 tahun.
b. Dari segi aktifitas adalah remja yang belum mengikuti kegiatan pemuda tapi tidak lagi mengikuti
kegiatan anak-anak.
c. Dari segi pendidikan adalah remaja yang duduk di bangku sekolah lanjutan tingkat pertama dan
awal sekolah lanjutan tingkat atas.

REMAJA YANG DIDAMBAKAN


Dari pengertian dan klasifikasi tersebut, apa yang didambakan? Atau remaja model bagaimana
yang kita dambakan kini dan yang akan datang?
Pertanyaan tentang model tidak mudah dijawab karena ada banyak parameter (ukuran) yang kita anut.
Tanpa melihat banyaknya parameter tersebut, secara umum remaja yang kita dambakan adalah model
remaja Yesus sebagaimana kesaksian dalam Lukas 2:52 :
“dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh
Allah dan manusia”

Kesaksian Lukas tersebut memiliki empat dimensi “dambaan” :


- Dimensi pertama :
Remaja yang bertumbuh sehat dan kuat serta berkembang baik (fisik).
Pertumbuhan dan perkembangan fisik menjadi ciri utama bagi seorang remaja. Itu berarti
bahwa fisik yang sehat dan kuat menjadi “dambaan” bagi seorang remaja.
Remaja yang tidak ditopang oleh pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sehat dan kuat akan
cenderung berpengaruh negatif terhadap perkembangan mental dan intelektual; pertumbuhan dan
perkembangan rohani; serta kepedulian terhadap sesame dan lingkungan;
- Dimensi kedua :
Remaja yang memiliki perkembangan mental dan kematangan emosional serta perkembangan
intelektual yang prima (hikmat/Intelektual).
Hikmat adalah kemampuan yang dimiliki seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman untuk
melakukan suatu tindakan yang dapat membedakan antara yang baik dan tidak baik serta dapat
membedakan antara benar dan salah serta adil dan tidak adil.
Meningkatnya perkembangan mental dan kematangan emosional serta menguasai ilmu pengetahuan dan
menjadikan penglaman hidup sebagai sumber utama hikmat adalah tindakan kongkrit seorang remaja
dalam mewujudkan dambaan sebagai remaja yang berhikmat.
Dambaan kita tidak sampai pada hadirnya remaja yang sehat dan kuat fisik (tahan bantingan), tapi
hadirnya remaja yang memiliki kualitas intelektual yang prima. Keberhasilan membina remaja secara
fisik tanpa diikiuti dengan pembinaan kualitas dan kuantitas intelektual sama dengan membina remaja
sehat dan kuat fisik tapi “bogo-bogo”, gampang “orang beking bodok”, atau remaja yang suka “beking
bodok orang laen”.
- Dimensi ketiga :
Remaja yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan rohani yang baik sebagai manusia beriman yang
taat dan setia pada Tuhan (Spiritual);
Dambaan kita selanjutnya adalah hadirnya remaja yang tidak hanya sehat dan kuat fisik; remaja yang
tidak hanya memiliki dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; tetapi juga remaja yang memiliki
hubungan kasih dengan Tuhan Sang Pencipta.
Seseorang yang sehat dan kuat fisik serta memiliki dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
memiliki kualitas intelektual yang prima akan menjadi seorang manusia yang Atheis jika tidak memiliki
hubungan kasih dengan Tuhan Sang Pencipta.
- Dimensi keempat :
Remaja yang peduli dengan sesama dan lingkungan (sosial);
Dambaan sebagai remaja yang sehat dan kuat fisik; remaja yang memiliki dan menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi, remaja yang memiliki kemampuan intelektual yang prima; serta
remaja yang memiliki kualitas spiritual yakni remaja yang mengasihi dan dikasihi oleh Tuhan, remaja
yang taat dan setia serta takut akan Tuhan akan nampak pada sejauh mana seorang remaja dapat
mewujudkannya dalam tindakan nyata pada kepeduliannya terhadap sesama dan lingkungan sosial dan
alam sekitarnya.
Itulah dambaan tentang hadirnya remaja yang peduli dengan sesama dan lingkungannya.

PENUTUP
Masa depan cerah (MDC) adalah dambaan setiap orang. Untuk meraih dambaan tersebut
dibutuhkan kerja keras dan kesungguhan serta takut akan Tuhan.
Tuhan memiliki rancangan masa depan yang terbaik dan terindah bagi setiap insan
manusia, Tuhan mengetahui apa yang terbaik bagi setiap orang. “Damai Sejahtera” adalah rancangan
Tuhan bagi setiap kita yang taat dan setia kepada-Nya.
Hari depan yangpenuh harapan adalah bagian dari setiap orang yang hidupnya dipersembahkan
untuk hormat dan kemuliaan Tuhan.

Yeremia 29 ayat 11
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah
firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan
kepadamu hari depan yang penuh harapan”
BELAJAR BERKHOTBAH

1. KHOTBAH
Arti : Pemberitaan Firman Allah dalam konkrit manusia.
Unsur : Firman Allah dan situasi konkrit manusia.
Dasar : Lukas 4:16; Kisah Para Rasul 13:13-16

2. APA ITU TEKNIK BERKHOTBAH


Menyusun Khotbah : berkaitan dengan Alkitab
Membawakan : berhadapan dengan pendengar

3. MENGAPA TEKNIK BERKHOTBAH ITU PERLU?


a) Karena Tuhan tidak bekerja dengan magic, melainkan secara etis (Kisah Para Rasul 16 :
13-15; 1 Korintus 14:13-17)
b) Karena manusia tidak menanggapi secara mekanis melainkan secara psikologis.
4. BAGAIMANA MENGUASAI TEKNIK BERKHOTBAH
a) Membuka peluang bagi dukungan Roh Kudus, karena dengan menggunakan
EKSEGESIS, maka unsure subjektivitas dapat ditekan sampai tingkat rendah.
b) Memberi peluang diterima oleh pendengar karena analisis yang tepat akan mendekatkan
pendengar dengan situasi konkritnya.
c) Meningkatkan rasa percaya diri kepada si Pengkhotbah, karena teknik berkhotbah dapat
mengubah sikap dan penampilannya.
5. BAGAIMANA MENYUSUN KHOTBAH
Dengan menggunakan HERMENEUTIKA (ilmu mengenai prinsip menafsir, berasal dari bahasa
Yunani hermeneuein yang berarti = menyebut, menerangkan, menterjemahkan, bandingkan
Kisah Para Rasul 14:12), kita melaksanakan hal-hal berikut :
a) Memilih perikop;
b) Melakukan eksegesis :
 Apa itu sentralnya
 Mengapa itu dipersoalkan
 Bagaimana selanjutnya
c) Merumuskan teologi perikop;
d) Menganalisis situasi calon pendengar khotbah, membandingkan dengan situasi orang-
orang dalam perikop;
e) Membuat aplikasi :
 Menghibur atau menegur
 Membela atau mengancam
f) Membuat pengantar atau pendahuluan khotbah.

6. BAGAIMANA MEMBAWAKAN KHOTBAH


a) Mengetik naskah dengan memperlihatkan panjangnya khotbah, bahasa/kata-kata yang
digunakan, dan lain-lain.
b) Mempersiapkan penampilan (hindari diksi yang ekstrim, hindari gerak kompensasi,
perhatikan penggunaan tempo dan dinamika, perhatikan batas kesiapan, dan lain-lain).
c) Penyajian : Naiklah ke mimbar sebagai hamba Allah.
d) Buat evaluasi supaya ada peningkatan.
BELAJAR MEMIMPIN DISKUSI KELOMPOK BAGI REMAJA

1. PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial. Ini berarti, bahwa manusia tidak dapat hidup seorang diri
melainkan bersama-sama dengan orang lain. Dalam kehidupan bersama orang lain itulah
manusia berhubungan satu dengan yang lain.
Hubungan tersebut boleh berarti hubungan antara satu orang dengan satu orang yang lain, satu
orang dengan beberapa orang dan beberapa orang dengan beberapa orang lainnya. Dalam
praktek kehidupan sehari-hari, jika hubungan tersebut terjadi dan hubungan tersebut dilakukan
dengan berdialog (bercakap) tentang suatu masalah, maka itulah yang disebut diskusi.Jika
percakapan itu dilakukan secara terarah dan direncanakan secara bersama, maka dapatlah
dikatakan inilah yang disebut diskusi kelompok. Secara singkat, diskusi kelompok dapat
didefinisikan sebagai berikut :
“ Diskusi yang diikuti oleh sekelompok orang
yang mengikutsertakan seluruh anggotanya berpartisipasi
dalam proses diskusi
tentang suatu masalah yang ditentukan untuk mendapat pemecahan “.

2. PRINSIP-PRINSIP DALAM DISKUSI KELOMPOK


a. Pemimpin diskusi harus mempersiapkan bahan/bagan sebagai pegangan.
b. Pemimpin diskusi harus menguasai teknik berdiskusi seperti :
 Kemampuan mengungkapkan pertanyaan yang berpusat pada topic yang dibahas.
 Kata-kata pengantar yang mengacu pada pokok-pokok persoalan harus muncul dalam
diskusi.
 Mempersiapkan kartu-kartu catatan.
 Bahan bacaan, stensilan yang memuat hal penting dalam proses diskusi.
 Mengemukakan contoh-contoh yang cocok dengan masalah dan situasi untuk
memecahkan masalah.
c. Diskusi harus meliputi seluruh peserta diskusi kelompok.
d. Pemimpin diskusi harus berusaha untuk mencapai tujuan diskusi.
e. Pembicaraan dari seluruh peserta diskusi harus sesuai dengan tujuan secara keseluruhan
baik apa yang diucapkan, bagaimana cara mengucapkan serta latar belakang apa yang
diucapkan.

3. SIFAT-SIFAT PEMIMPIN DISKUSI KELOMPOK


a. Kepribadian;
b. Memahami dan suka kepada sesama;
c. Memiliki kepekaan;
d. Dapat berbicara dan mendengar dengan baik;
e. Tidak memihak;
f. Bijaksana;
g. Suka humor dan mampu membangkitkan semangat.

4. SISTEMATIKA DISKUSI KELOMPOK


Secara umum, sistematika diskusi kelompok adalah sebagai berikut :
 Pendahuluan (berisi tentang hal-hal yang dapat mengarahkan peserta diskusi untuk
memahami tujuan diskusi);
 Diskusi (proses dialog yang berisi tanggapan, saran serta pertanyaan dan jawaban);
 Kesimpulan-kesimpulan (berisi beberapa alternatif pemecahan masalah, kepekaan dan
jalan keluar).

Pola-pola diskusi kelompok

5. PENUTUP
Demikianlah beberapa catatan tentang bagaimana belajar memimpin diskusi kelompok bagi
remaja. Perlu dipahami bahwa kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin diskusi kelompok
yang baik adalah suatu proses. Dan bagi seorang remaja, hal ini hanya dapat terjadi melalui
latihan secara teratur.
MENGENAL ALIRAN, SEKTE DAN BIDAT

1. PENDAHULUAN
Satu fenomena sosio-religius pada tiga puluhan tahun terakhir ini di daerah
Sulawesi Utara, khususnya di “Minahasa” dan Manado adalah tumbuh suburnya
aliran/persekutuan/yayasan “Kristen” yang dari padanya ada yang bermuara pada
munculnya satu “golongan gereja”. Fenomena ini sedikit banyak menggelisahkan bahkan
membingungkan gereja karena anggota dan aliran/persekutuan/yayasan ini ternyata tetap
anggota suatu gereja walaupun tidak sepenuhnya lagi mengikuti aktivitas gereja/jemaat
yang bersangkutan. Mencermati fenomena ini sajian materi ini distrukturkan sebagai
berikut : latar belakang, pokok ajaran prakteknya yang diakhiri dengan beberapa
kesimpulan.

2. PENGERTIAN
a. Gereja
Dalam kehidupan sehari-hari kita menemukan beberapa pengertian tentang gereja,
yakni :
pertama : gedung atau bangunan misalnya Nampak dalam ungkapan : rapat panitia
Paskah dan LKRG tanggal 25 April 2009 akan dilangsungkan di gereja sesudah
ibadah malam. Jadi jelas yang dimaksudkan dengan gereja adalah gedung atau
bangunannya.
kedua : organisasi, misalnya : tercatat di bidang Bimas Kristen Depag Sulut ada 40
golongan gereja di Sulawesi Utara, mulai dari Germita, GMIS, GMIM, KGPM, dll.
ketiga : persekutuan orang yang percaya pada Yesus Kristus (band. 1 Petrus 2: 9-10).
Pengertian ini biasanya diangkat dari kata dasar bahasa Yunani ekklesia (ek=keluar
dari dan kaleow=dipanggil). Kemudian kata gereja dihubungkan dengan kata Igreya
(Portugis). Kata gereja pun dihubungkan dengan dengan kata Yunani kuryake = apa
yang menjadi/terhisap pada Kuryos/Tuhan.
Dari kata kuryake inilah maka muncul pula kata church (Inggris), kerk (Belanda), dan
kirche (Jerman).
Dari pengertian yang ketiga ini maka ada beberapa segi dalam gereja yakni :
- Segi obyektif : Gereja dilihat sebagai tempat dimana manusia bertemu dengan
keselamatan yang diberikan Allah kepada Yesus Kristus. Dengan kata lain gereja
dipahami sebagai “institusi yang memperkenalkan/memberitakan keselamatan”.
- Segi Subyektif : Gereja adalah ungkapan iman orang percaya, satu persekutuan
yang dibentuk manusia untuk bersama-sama bertumbuh dalam iman dan untuk
menyebarkan Injil Yesus Kristus dimana-mana supaya umat Allah di dunia
semakin berkembang.
- Segi Apostoler : Gereja tidak hanya merupakan jembatan antara Allah dan orang
percaya tetapi jembatan antara Allah dan dunia. “Gereja adalah persekutuan orang
percaya yang diutus untuk mengantar keselamatan yang dianugerahkan Allah
kepada seluruh dunia”.
b. Aliran
Kata ini menunjukkan paham/aliran yang dimuat oleh gereja misalnya Lutheran,
Calvinis, walaupun diperiksa dengan teliti banyak unsur ajaran dan praktek dalam
gereja tersebut yang berasal dari aliran lain. Bila dihubungkan dengan pokok
pembahasan, maka muncullah apa yang dinamakan garis utama atau aliran/arus
utama (mainline atau mainstream). Tentang istilah aliran utama lebih menekankan
pada gereja-gereja yang setia pada ajaran bapa-bapa gereja (Luther, Calvin, dll) yang
sering disebut ortodoksi reformatoris yakni sola scriptura (hanya oleh alkitab) yang
menjadi patokan.
Karena itulah dikenal : aliran Lutheran dan Calvinis (reformed) termasuk
pietisme. Sebagian besar Gereja Protestan di Indonesia mengenal paham/aliran
Lutheran dan Calvinis. Lalu muncullah aliran Baptis, metodis kemudian Pentakostal,
Kharismatis, Evangelical atau Injili. Pada 30-an tahun terakhir ini aliran Pentakostal,
Kharismatis, dan Evangelical berkembang pesat. Kemudian muncul aliran Milenaris
yang menekankan akhir zaman dan kerajaan seribu tahun yang diwakili oleh aliran
Adventis dan Saksi Yehova. Kemudian muncul di Indonesia Children of God (Family
of love) dan Gereja Setan.
c. Bidat dan Sekte
Kata bidat berasal dari kata Arab, bidat atau bid(a)ah atau bid’ah. Perkataan ini
menunjukkan suatu ajaran atau aliran yang tertentu menyimpang dari ajaran resmi.
Sedangkan kata sekte berasal dari kata Latin sequor = mengikuti, atau kata secare
yang berarti memisahkan diri.
Oleh sebab itu sekte diartikan dengan himpunan pengikut-pengikut seorang
pemuka atau suatu ajaran tertentu. Sekte biasa juga diartikan dengan “jemaat-jemaat
kecil yang bertentangan dengan gereja yang besar”. Selanjutnya Hutten yang dikutib
Verkuyl menyatakan bahwa pengertian sekte adalah suatu “pengertian relasi”. Jadi
mempelajari sekte… kita harus senantiasa bertanya : dalam relasi mana sekte ini
berdiri terhadap suatu golongan gereja tertentu, hingga dimana ajaran dan praktek
gereja-gereja tertentu. Jika sekte ini kita tinjau dari sudut ini maka dapat dikatakan
bahwa seberapa pasal yang tertentu sekte-sekte protestan ini secara sadar atau tidak
hidup dalam suatu antitesa terhadap gereja-gereja Reformasi.
Selanjutnya Saruan menambahkan bahwa sekte dari kata sect yang berarti
kelompok yang disatukan oleh pendapat atau kepercayaan yang berbeda dari
pendapat dan kepercayaan umum. Sekte juga dari kata Herecy yang berarti berselisih
paham atau pendapat praktek yang menyimpang dari suatu teori dominan. Oleh sebab
itu dari pengertian teologi kata sekte dan bidat menunjuk pada pengertian
penyimpangan dari “ajaran resmi”. Yang dimaksud dengan penyimpangan dari ajaran
resmi ialah ajaran yang dominan, yang standar diterima umum.

3. LATAR BELAKANG MUNCULNYA GEREJA, ALIRAN, BIDAT DAN SEKTE


Kekristenan hadir di Indonesia melalui kedatangan sejumlah pedagang yang
beragama Kristen baik dari negeri Portugis (Katolik), Belanda/ VOC (Protestan, baik
yang beraliran Lutheran maupun Calvinis) sejak awal abad 16. Hasil pekabaran injilnya
melahirkan De Protestantche Kerk in Netherlandsch-Indie yang disingkat Indische Kerk
atau Gereja Protestan Indonesia. Karena pelayanan GPI ini seluruh wilayah nusantara
maka lahirlah Gereja suku/ daerah seperti GMIM, GPM, GMIT, GPIB, dst. Gereja-gereja
ini bekerja keras untuk memulihkan/ menemukan kembali dan menegaskan cirri ajaran
Calvinis dalam dirinya.
Sejak 1813 mulai muncul lembaga-lembaga penginjilan dari Belanda maupun
Inggris, Jerman, Swiss, dll. Lembaga-lembaga penginjilan dibentuk oleh sejumlah warga
gereja yang terbangun kesadaran dan tanggungjawabnya untuk memberitakan Injil
sampai ke ujung dunia, bersamaan dengan munculnya semangat dan gerakan pietisme di
Jerman dan Belanda. Namun berkembang pesat dan mewujudkan diri dalam berbagai
lembaga sejak akhir abad 18 antaranya Lembaga Penginjilan Baptis (1792). Di Belanda
muncul Perhimpunan Utusan Injil Belanda (NZG) yang bekerja di Indonesia termasuk di
Minahasa. Oleh karena lembaga penginjilan ini dibentuk oleh warga gereja maka tidaklah
terikat pada suatu aliran atau cirri pengakuan iman tertentu karena yang diutamakan ialah
mengabarkan Injil dan memenangkan jiwa bagi Kristus. Lembaga-lembaga penginjilan
ini disemangati oleh Pietisme (semangat dan gerakan kesalehan) yang muncul sejak akhir
abad ke-16 dan revivalisme (gerakan kebangunan rohani). Ternyata para pencetus
lembaga penginjilan ini kecewa terhadap gereja-gereja reformasi yang semakin
melembaga, semakin menjadi gereja Negara, semakin baku dan kaku dengan ajaran yang
bersifat intelektualistis. Mereka ingin kembali pada kehangatan persaudaraan,
pengalaman rohani dan persekutuan langsung dengan Allah, pemahaman alkitab yang
sederhana serta pemeliharaan nilai-nilai moral dan kesucian hidup. Oleh sebab itu mereka
membentuk persekutuan orang-orang saleh di dalam lingkungan gereja resmi. Ternyata
semangat dan ciri kesalehan lembaga penginjilan ini mereka tanamkan di daerah
pekabaran injilnya termasuk di Indonesia/Minahasa sehingga pada satu pihak ciri aliran-
aliran tersebut (yang walaupun diimpor) sudah meresap dalam kehidupan orang Kristen
di sini dan dipihak lain ada semacam “kesalahan gereja” dalam pelayanannya.
Sejak tahun 1900 datang pula berbagai aliran dari Amerika antaranya aliran
Adventis kemudian Metodis, aliran Pentakostal lalu gerakan Pentakosta Baru atau
Kharismatik. Sejak 1980-an masuk juga aliran Injili (Evangelical) yang melahirkan aliran
KINGMI. Yang sangat berperan dalam hal mengembangkan aliran injili ini adalah
Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil di Indonesia (YPPII). Kehadiran aliran “Kristen”
dari Amerika makin marak antaranya Christian Science, Saksi Yehova dan Mormon yang
bagi banyak gereja agak sulit untuk diterima karena mereka sering bergerak dalam
masyarakat yang sudah Kristen atau karena cara pendekatan mereka terlalu agresif.
Dengan tidak lagi menghormati kekristenan yang telah ada. Dari uraian di atas maka
dapatlah dikatakan bahwa gereja, aliran, bidat dan sekte pada satu pihak adalah barang
impor apalagi hal yang baru dan dipihak lain mereka muncul karena gereja terlalu
menekankan organisasi, pelayanannya baku dan kaku yang hanya menyentuh otak dan
kurang menyentuh hati.

4. AJARAN POKOK DAN PRAKTEK ALIRAN PENTAKOSTAL DAN


KHARISMATIK
a. Aliran Pentakostal memiliki ajaran antaranya :
- Alkitab dipahami sebagai Firman Allah yang diilhamkan dan dinyatakan Allah
kepada manusia untuk menjadi tata tertib bagi iman dan perilaku.
- Keselamatan diyakini sebagai buah kasih karunia Allah yang ditawarkan kepada
manusia melalui pemberitaan dan ajakan penyesalan dan mohon keampunan.
Manusia diselamatkan melalui pemandian, kelahiran kembali dan pembaharuan
oleh Roh Kudus.
- Baptisan air dan baptisan Roh.
- Berbahasa lidah
- Kesucian hidup dan perilaku secara menyeluruh
- Penyembuhan ilahi
- Akhir zaman : kedatangan Kristus Yesus kedua kalinya, langit dan bumi baru.

b. Gerakan Kharismatik
Gerakan Kharismatik tampil dalam bentuk kelompok-kelompok doa, mengisi
kekosongan hidup dengan memperhadapkan kekristenan dalam format iman yang
bernyala-nyala, tuntutan yang serius, persaudaraan yang hangat dan karunia-karunia
yang nyata. Aktivis kelompok doa rajin mendalami alkitab dengan menonjolkan
penguasaan alkitab (terlepas dari benar tidaknya penafsiran tersebut), berkosakata
Kristen yang kha, nyanyian-nyanyian yang menggugah, saling mendoakan atas
persoalan pribadi, penonjolan kesalehan pribadi serta karunia-karunia Roh terutama
berbahasa lidah dan penyembuhan ilahi. Yang terjaring dalam kelompok ini biasanya
golongan menengah keatas, para pemuda, mahasiswa, mereka yang mempunyai
masalah pribadi yang berat, ada pula yang merasa tersisih dalam jemaat.
Ajaran pokoknya hamper sama dengan aliran Pentakostal antaranya :
- Penyerahan diri yang dalam pada Yesus, Tuhan hadir dan membebaskan manusia
dari si jahat dan memberi kesembuhan.
- Puji-pujian yang lahir dari lubuk hati sehingga orang memiliki kemampuan baru
untuk memuliakan Allah.
- Kecintaan pada Alkitab.
- Penginjilan secara efektif.
- Karunia-karunia Roh (I Korintus 12:8-10) terutama bahasa lidah, nubuat dan
penyembuhan.
- Pengharapan akan akhir zaman.

5. BEBERAPA KESIMPULAN
Dari apa yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Gereja adalah persekutuan orang yang dipanggil Yesus Kristus dan hidup dalam
keselamatannya. Dalam perkembangannya, gereja sering terjebak pada organisasi dan
pelayanannya dilaksanakan secara rutin yang mengarah pada baku dan kaku sehingga
agak kurang memperhatikan kebutuhan iman/rohani warganya. Kalaupun ada, maka lebih
bersifat doktrinal/teologis yang intelektualistis.
Lagu-lagunya juga adalah kebanyakan terjemahan dari lagu-lagu Barat dan kurang
hidup/menyentuh hati, praktis dan sederhana. Akibat dari situasi dan kondisi gereja yang
demikian maka muncullah gerakan kebangunan rohani dalam lingkungan gereja baik di
Eropa dan Amerika yang sebenarnya adalah merupakan protes terhadap gereja. Tujuan
utama aliran/ajaran ini adalah mengabarkan injil sampai ke ujung dunia serta
memenangkan jiwa bagi Kristus. Sayangnya ialah mereka lebih suka bekerja di kalangan
yang sudah Kristen sehingga gereja melihatnya sebagai sebuah penyimpangan dari
aliran/ajaran resmi sehingga mereka disebut aliran, bidat dan sekte antitese ajaran dan
kehidupan gereja.
Pada awalnya gerakan ini lahir di dunia barat lalu dibawa oleh para penginjil ke
Indonesia termasuk ke Minahasa, dan dengan demikian merupakan barang impor dan
baru. Mendarat dan berkembangnya dengan “mantap” aliran/sekte/bidat ini karena ajaran
dan praktek kegamaannya sangat menyentuh hati dan menjawab kebutuhan rohani
kalangan menengah ke atas, remaja-pemuda, dan mahasiswa serta kalangan bawah yang
memiliki masalah yang tak terselesaikan. Ajaran mereka didasarkan pada kesaksian
alkitab dengan menekankan pokok-pokok tertentu yang dianggap sebagai kebenaran
seluruh alkitab.
Sebenarnya munculnya “aliran, bidat dan sekte” adalah sebagai koreksi terhadap gereja
yang secara positif dapat membuat gereja sadar akan kekurangannya selama ini dalam
pelayanan. Namun yang terjadi ialah gereja seakan “memusuhinya” sedangkan warga
gereja semakin banyak tertarik pada aliran-aliran ini. Sebaliknya, barangkali aliran, bidat,
sekte ini perlu juga mengkoreksi diri dalam arti kembali kepada semangat yang pertama
yakni mengabarkan injil sampai ke ujung bumi serta membawa jiwa-jiwa pada Kristus
dan bukannya mengolah lahan yang sedang diolah gereja.
Semoga menjadi berkat.

BELAJAR DAN BEKERJA EFEKTIF

Hampir seluruh kehidupan manusia di lewatinya dengan belajar dan bekerja,sehingga


belajar dan bekerja merupakan kegiatan yang di lakukan terus menerus oleh manusia.
Tangggapan manusia terhadap belajar dan bekerja membentang lusa penuh dengan
berbagai perasaan dan sikap,ada yang ingin belajar dengan giat dan mencintai pekerjaan dan
menghirupnya setiap hari bahkan terdorong untuk melakukannya lebih banyak lagi,ada yang
terpsona dengan segala kemungkinannya bahkan terserap oleh tantangan-tantangannya sehingga
orang-orang ini dapat dikatakan hidup untuk belajar dan bekerja.
Sukses dalam hidup sangat bergantung pada sikap dan kebiasaan orang, baik dalam
belajar dan bekerja sehingga manusia diharapkan dapat menghilangkan kebiasaan buruk dalam
hubungannya dengan belajar dan bekerja serta menumbuhkan kebiasaan belajar dan bekerja
secara teratur dan tekun sehingga dapat menjadi satu tindakan yang berjalan secara optimis dan
spontan sebagai salah satu disiplin yang dikembangkan secara sadar,sistematis dan dengan tujuan
yang jelas. Kebiasaan belajar dan bekerja baik hanya dapat diperoleh melalui latihan yang tetap,
teratur dan tekun.
Belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia, perubahan yang terjadi dalam diri
manusia adalah perubahan yang berencana dan bertujuan. Belajar adalah suatu bentuk
pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan cara-cara bertingkahlaku
yang baru berkat pengalaman dan latihan, sehingga belajardisamoing usaha untuk mendapatkan
kepandaian dan ketrampilan juga akan membawa perubahan pada individu dalam
kebiasaan,pengetahuan dan sikap.
Bekerja adalah perbuatan melakukan dan menyelesaikan sesuatu baik tugas ataupun
mencari nafkah.Bekrja adalah suatu tugas yang memerlukan kecakapan dan merupakan mata
pencaharian sehingga menjadi sumber utama penghasilan untuk nafkah dan keuangan atau suatu
tugas yang harus dilakukan untuk mendapatkan imbalan atau gaji.
Efektif adalah berkenan dengan daya hasil atau pengaruh dan akibat dari sesuatu
sehingga memberi kesan yang sangat mempan,manjur atau mujarab. Belajar dan bekerja efektif
menurut hemat saya adalah suatu usaha melalui pengalaman dan latihan untuk mendapatkan
kepandaian dan ketrampilan sehingga memberikan daya hasil yang optimal dalam tugas dan
perbuatan mencari nafkah sabagai sumber utama pemenuhan kebutuhan hidup.
Beberapa permasalahan yang menonjol dalam belajar, baik di Perguruan Tinggi maupun
pada tinggakat SMA :
1. Kesehatan jasmaniah
2. Keadaan keuangan
3. Kesulitan rumah tangga
4. Kesukaran dalam mengatur pemakaian waktu belajar
5. Ketidaktahuan dalam mengatur ukuran-ukuran buku yang harus dipenuhi dalam
pelaksanaan tugas-tugas
6. Kebiasaan membaca yang lambat dan tidak teratur
7. Tidak tau bagaimana belajar secara efektif
8. Tidak dapat memusatkan perhatian
9. Kekurangan buku
10. Cara mengajar guru atau dosen
11. Kurang cara berpikir kritis,inisiatif dan ketelitian
12. Tekanan pada hafalan di luar kepala,berpegang pada buku saja dab secara pasif menerima
pelajaran
13. Kurang kesadaran memgenai minat dan bakat
14. Kurang berminat membaca buku yang dapat memperluas wawasan pengetahuan
15. Kurang belajar berkelompok dan mendiskusikan bahan pelajaran.
16. Kurang motivasi

Bagaimana supaya dapat belajar dengan baik


1. Mengetahui tujuan belajar yang jelas dan pasti
2. Memiliki minat dan perhatian yang tinggi terhadap pelajaran
3. Memiliki kepercayaan pada diri sendiri
4. Ulet dan telaten
5. Memiliki fasilitas belajar
6. Memiliki pedoman belajar yang efektif, yaitu

6.1. Keteraturan dalam belajar


6.2. Disipilin dalam belajar
6.3. Konsentrasi dalam belajar
7. Pengelolaan waktu belajar dengan cara sebagai berikut

7.1. Pengelompokan waktu


7.1.1. Kelompokkanlah waktu sehari-hari untuk keperluan tidur,makan,mandi,olah
raga,dan belajar serta urusan pribadi lainnya
7.1.2. Selidiki dan tentukanlah waktu yang tersedia untuk belajar setiap hari, terlebih
bagi mereka yang belajar sambil bekerja
7.1.3. Rencanakan penggunaan waktu dengan menetapkan mata pelajaran dan urut-
urutannya yang harus di pelajari setiap hari.
7.1.4. Selidikilah bilamana anda dapat belajar dengan hasil terbaik dan pelajarilah
mata pelajaran yang paling sulit sampai yang paling mudah
7.1.5. Berhematlah dengan waktu
8. Berilah jatah waktu yang cukup sesuai berat ringannya suatu pelajaran dan urutkanlah
dari yang sulit sampai yang paling mudah

Membaca buku
Berikut ini hal-hal yang perlu di perhatikan apabila kita ingin mandapatkan hasil terbaik
dalam membaca buku :
1. Cirri-ciri membaca buku yang efisien :
1.1. Membpunyai kebiasaan yang baik dalam membaca
1.2. Mengerti isi buku yang dibacanya
1.3. Sehabis membaca dapat mengingat sebagian besar pokok-pokok yang dibacanya
1.4. Dapat membaca dengan cepat
2. Kebiasaan yang baik dalam membaca :
2.1. Mengindahkan syarat kesehatan dalam membaca, terutama untuk kesehatan mata
2.2. Menyusun rencana dan mengatur penggunaan waktu untuk membaca
2.3. Mengenal dan mengunjungi perpustakaan dan toko buku
3. Membaca selektif dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :
3.1. Survey (penyelidikan)
3.2. Question (bertanya)
3.3. Recite (mengucapkan kembali)
3.4. Review (mengulangi)

Membaca buku bahasa asing


Berikut ini, hal-hal yang sebaiknya dlakukan apabila kita ingin mendapatkan hasil
terbaok dalam membaca buku bahasa asing :
1. Sediakan kamus dalam berbagai kajian istilah
2. Pelajari daftar isinya dengan teliti
3. Tiap kata-kata yang tidak mengerti segerahlah cari di kamus
4. Arti kata-kata sulit sebaiknya di tulis diatas perkataan asing yang bersangkutan.
5. Pelajari pula kata-kata teknis dan penjelasan pengarang yang biasanya terletak di bagian
belakang

Setelah hal-hal di atas dilalui, barulah melakukan hal-hal ini :


1. Mulailah membaca bab yang di tuju
2. Berusahalah menangkap buah pikiran yang terkandung dalam tiap-tiap kalimat
3. Jangan berusaha mengerti arti tiap-tiap perkataan tapi mengertilah maksud dari tiap-tiap
kalimat
4. Kalau makasud atau buah pikiran yang terkandung dalam suatu kalimat tidak/belim dapat
ditangkap karena beberapa perkataan yang tidak di ketahui barulah menggunakan kamus
5. Jangan dulu menghububungkan arti satu kalimat dengan kalimat yang yang lain
6. Setelah pembacaan pertama selesai, mulailah membaca bab tersebut untuk ke dua kalinya
dengan lebih pelan
7. Dalam pembacaan kedua ini, arti kalimat yang satu dapat dihubungkan dengan kalimat
yang lain sehinggga pokok pikiran yang teruraikan pada bagian yang bersangkutan
menjadi jelas
8. Hubungkan pula paragraph yang satu dengan paragraph yang lainnya dan sementara itu
lakukanlah hal-hal lain seperti menggaris bawahi,membuat catatan tepi,menyusun indeks
pribadi ataupun membuat tanda-tanda lainnya.
9. Kalau masih cukup waktu sebaiknya baca kembali buku/bab tersebut dari awal sampai
akhir tanpa terputus-putus untuk lebih memahaminya

Merangkum/meringkas buku
Merangkum dan meringkas buku adalah suatu usaha untuk :
1. Untuk mencerna atau memahami isi buku
2. Membuat menjadi beberapa lembar untuk memudahkan memahami atau mengahafalnya
3. Mengambil intisari atau pokok pikiran

Untuk dapat merangkum/meringkas buku dengan baik, lakukanlah hal-hal ini :


1. Sewaktu membaca bab dari buku,garisbawahilah kalimat-kalimat yang pokok atau yang
dianggap penting
2. Tuliskanlah pokok pikiran tersebut dengan singkat dalam kata-kata sendiri
3. Hubungkan dengan pokok pikiran yang sudah dirangkum
4. Salinlah pokok penting tersebut secara berurutan untuk mendapatkan rangka ringkasan
5. Bacalah kalimat yang sudah disalin sambil selibkan kata-kata penghubung sehingga
adapertalian yang lancer
6. Kalau beberapa pokok sudah dihubungkan, bagian atasnya diberi kepala kalimat
7. Kalimat-kalimat yang sudah tersusun sama dapat dipersingkat kembali, namun memuat
arti yang sama
8. Kata-kata yang tidak perlu dicoret asal tidak mengurangi arti
9. Setelah itu salin kembali pada kertas/buku yang baru untuk mendapatkan suatu
rangkuman/ringkasan yang jelas

Belajar kelompok
Belajar kelompok merupakan usaha lain dalam belajar sehingga lebih mendalami bahan
dan acuan yang telah dibaca dalam buku, mengatur pengetahuan bahkan membandingkannya
serta membatasi mana yang penting dan yang tidak penting. Kegunaan belajar kelompok antara
lain adalah :
1. Mengalangkan minat belajar
2. Kebanyakan pekerjaan lebih mudah dan lebih efisien kalau digarap oleh satu kelompok
3. Dalam sebuah diskusi kelompok dapat mempermudah kita memahami acuan dan teori
secara menyeluruh
4. Belajar kelompok kita akan memcapai standar pengetahuan untuk kelompok secara
menyeluruh
5. Dengan berdiskusi dalam kelompok kita melatih diri untuk menerima kritik,toleransi dan
menghilangkan sikap ekstrim dalam kepercayaan diri kita

Untuk melakukan diskusi dalam kelompok perlu ada aturan sebagai berikut :
1. Kelompok belajar itu biarlah kecil supaya memberi peluang kepada tiap-tiap orang dapat
berbicara dan aturlah supaya tiap-tiap orang mendapat giliran menyampaikan pendapat
2. Ideal suatu kelompok belajar minimal 4 orang dan maksimal 8 orang
3. Untuk menciptakan diskusi yang bebas, anggota kelompok harus terdiri dari orang –
orang yang sama tarafnya
4. Tiap-tiap orang mestinya berbicara mengikuti gilirannya
5. Setiap orang mesti ada persiapan sebelumnya
6. Diskusi itu janganlah jadi ajang ngerumpi
7. Sebaiknya ada seorang ketua yang mengatur,mengarahkan bahkan mengawasi jalannya
diskusi

Prinsip bekerja
Dalam bekerja, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan untuk mencapai
Efektifitas :
1. Kerja adalah bagian yang utuh dari kehidupan
2. Tidak bekerja, tidak makan
3. Kerja keras memberikan kepuasan
4. Setiap pekerjaan yang baik/halal harus dihormati
5. Setiap orang harus bekerja

Ada beberapa alasan mengapa setiap orang harus bekerja, antara lain

1. Dengan bekerja secara baik berarti kita memuliakan Tuhan


2. Mencukupi kebutuhan hidup sendiri dan keluarga
3. Menampilkan reputasi dan prestasi yang baik kepada dunia

Beberapa prinsip untuk memperoleh kepuasan dalam pekerjaan :


1. Tahu kepada siapa kita bekerja
2. Jadikan pekerjaan itu bekerja untuk anda
3. Tumbuh kembangkan kebiasaan bekerja yang baik

Kebiasan bekerja yang baik sebagai berikut :


1. Teratur dan rapi dalam bekerja
2. Kerjakan hal-hal menurut urutan kepentingannya
3. Kalau ada masalah, segeralah putuskan berdasarkan fakta yang ada dan diperlukan,
jangan menunda keputusan
4. Belajarlah untuk mengorganisasikan dan mewakilkan serta mendelegasikan berbagai
pekerjaan
5. Bekerjalah dengan kepala dingin, rileks tapi penuh perhitungan

Beberapa teknik yang dapat kita pakai dan kembangkan dalam bekerja efektif :
1. Jangan bermalas-malasan
2. Nikmati dan senangilah pekerjaan tersebut
3. Bangga dan merasa puaslah dengan pekerjaan anda
4. Kenali minat dan bakat anda dalam pekerjaan
5. Lakukanlah pekerjaan yang baik
6. Jangan memilih-milih pekerjaan
7. Hargailah pekerjaan anda
8. Jangan anggap pekerjaan sebagai beban atau musuh
9. Jangan jadikan pekerjaan sebagai tempat pelarian
10. Ingatlah bahwa pekerjaan itu perlu untuk kelangsungan hidup
11. Terima dan syukuri pekerjaan sebagai karunia Tuhan
12. Orientasikan pekerjaan kepada hasil
13. Jadikan kesempurnaan tolak ukur pekerjaan anada
14. Bersikaplah rileks dan jagan tegang dalam bekerja
15. Bekerjalah dengan antusias
16. Bekerjalah dengan segenap kemampuanmu
BELAJAR BERBICARA

1. PENDAHULUAN
Salah satu keberhasilan seseorang dalam pergaulan kehidupan antara manusia dapat dicapai
berkat kemampuan dan keterampilannya melakukan hubungan melalui kepandaian
berbicara.Hubungan antara manusia merupakan jembatan dan berbicara merupakan tali pegangan
untuk mencapai sukses dalam pergaulan manusia bermasyarakat.Berbicara adalah menghasilkan
buah pikiran positif untuk memecahkan masalah dalam pergaulan antra manusia, sehingga
berbicara mengandung makna pertimbangan, pikiran, perundingan, perkara dan berkata-kata atau
bercakap-cakap dengan mengeluarkan suara yang dapat dimengerti sebagai ungkapan pikiran
atau perasaan dalam jiwa. Dengan bercakap-cakap seseorang berusaha mengeluarkan pendapat,
ide, isi hati, buah pikiran yang terkandung dalam jiwanya sehingga percakapan menjadi alat
ampuh dalam komunikasi antar individu dalam masyarakat. Berbicara atau bercakap-cakap
dalam seluruh bentuk interaksi antar manusia adalah sangat penting karena dilaksanakan oleh
kita semenjak lahir ke dunia, bahkan 99% hubungan antar manusia sepanjang hari terdiri dari
percakapan.

2. TUJUAN BERBICARA
Menulis bercakap-cakap satu dengan yang lainnya adalah untuk menjalin dan memelihara
hubungan dan menyediakan kebutuhan akan keterangan yang dibutuhkan bagi perkembangan
dirinya sehingga tercipta kejelasan pemahaman dan pengertian bersama dan dapat mendorong
hasrat manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan bergaul dan mengeluarkan pendapat
sesuai dengan kodrat kemanusiaannya. Dengan demikian, tujuan berbicara adalah :
a. Untuk menjelaskan sesuatu yang terkandung dalam pikiran pembicara kepada lawan
berbicara.
b. Mempengaruhi lawan bicara menyesuaikan diri dengan apa yang dijelaskan atau apa
yang terdapat di dalam pikiran pembaca.
c. Menyakinkan lawan bicara agar mengidahkan apa yang dibicarakan dan melakukannya.
d. Memperoleh pedoman yang lebih jelas dari pengertian yang terkandung di dalam pikiran
pembaca.
e. Mengusahakan agar pokok pembicaraan dipahami oleh lawan bicara.
f. Memenuhi hasrat dorongan perkembangan kebutuhan hidup seseorang.

3. PRINSIP BERBICARA
Berbicara di depan kelompok lain adalah menjual gagasan, ide, pemikiran kepada pendengar
dengan harapan pendengar mau dan senang hati membeli gagasan, ide, pemikiran tersebut yang
bermanfaat baginya. Dapat disimpulkan prinsip-prinsip berbicara adalah sebagai berikut :
a. Memberi kesempatan berbicara kepada anggota/lawan berbicara yang terlibat dalam
pembicaraan.
b. Menatap berganti-ganti para peserta/lawan bicara secara menyeluruh.
c. Berbicara secara jelas.
d. Hindarilah berbisik dengan anggota lain pada saat terlibat pembicaraan.
e. Pokok pembicaraan sebaiknya dipilih secara umum.

4. TEKNIK BERBICARA
5. Untuk dapat berbicara dengan baik, seseorang dapat mempelajari dan melatih teknik tertentu
agar pembicaraan berlangsung dengan menyenangkan dan menjadikan percakapan sebagai
hubungan yang positif dalam suatu akrab/bersahabat.
Percakapan yang akrab adalah timbal balik menjadi pembicara dan pendengar yang saling
memberikan pokok pembicaraan/pesan, menerima persoalan, memberik tanggapan/usul-usul
sehingga percakapan akan berlangsung dengan saling pengertian, menghargai kemampuan dan
terjadi penyesuaian diri dengan situasi lingkungan diri, juga terciptanya kehangatan percakapan
dalam persaudaraan dan kebersamaan.
Dalam berbicara kita perlu :
a. Merencanakan pokok persoalan untuk dibicarakan.
b. Menyesuaikan situasi dengan lawan bicara.
c. Menanggapi setiap reaksi, saran, usul yang timbul dengan bijaksana.
d. Menghargai dan menghormati yang diajak bicara.
e. Kalau perlu menggunakan bantuan gerak-gerak anggota badan.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam berbicara adalah :
a. Percaya diri sebelum memulai pembicaraan.
b. Menetapkan tujuan pembicaraan dengan seksama.
c. Penguasaan bahan pembicaraan adalah mutlak.
d. Penyajian bahan harus menarik.
e. Menggambarkan ide/pikiran, hendaklah dalam bentuk tujuan yang jelas tanpa tumpang
tindih.
f. Menyesuaikan diri dengan pendengar.
g. Memecah-mecah masalah pokok menjadi masalah kecil yang lebih mudah diikuti.
h. Mendemonstrasikan dengan berbagai media kalau perlu.
i. Mengajar pendengar berbuat sesuatu, ketika mengikuti pembicaraan.
j. Menggunakan ekspresi, motivasi dan artikulasi yang baik.
k. Mengendalikan tertib dalam percakapan emosi.
l. Tenang dalam menyampaikan gagasan yang memakai kata-kata yang sopan.
Salah satu teknik yang dapat kita latih dan praktekakan dalam berbicara di depan
kelompok adalah : “ TIMMSCAT “.
T : Topic adalah judul permasalahan atau pokok permasalahan yang akan diuraikan
oleh pembicara.
I : Intent adalah tujuan pembicaraan yang diinginkan oleh pembicara dari para
pendengarnya.
M :Message adalah pesan atau gagasan, ide, pikiran yang menjadi urutan permasalahan
yang akan diutarakan di depan kelompok, pada prinsipnya pesan ini disampaikan
melalui tiga tahapan, yakni pendahuluan, isi permasalahan dan kesimpulan.
S : Summary adalah memberi ringkasan pokok permasalahan tahap demi tahap untuk
memudahkan pendengar mengikuti pembicaraan yang disampaikan.
C :Check up adalah menguji guna mengetahui seberapa banyak pokok masalah yang
disampaikan dapat diikuti oleh pendengar, serta reaksi atas apa yang disampaikan.
A : Assignment adalah pokok permasalahan yang dapat dikerjakan, dipikirkan dan
ajak pendengar untuk melakukannya di kemudian hari.
T : Take home adalah contoh, ringkasan, gambar-gambar dari yang dibicarakan.
Agar dapat mengungkapkan isi hati, gagasan dan ide secara teratur yang akan diucapkan di
depan umum, hal-hal yang penting untuk diperhatikan adalah :
 Pertama-tama perlu merumuskan permasalahan (topic) dalam bentuk judul yang menarik.
Dengan member judul pembicaraan, maka pendengar secara tidak langsung sudah digirng
untuk mengetahui secara garis besar apa yang akan disampaikan.
 Tahap selanjutnya adalah masalah yang secara sistematis akan disampaikan di depan
umum (intent) dengan pikirkan terlebih dahulu. Pendengar diharapkan akan belajar,
berpikir, berbuat atau merasakan apa yang sesuai dengan keinginan pembicara harus
menuturkannya.
 Gunakan alat bantu untuk memperjelas dalam menyampaikan pembicaraan (material)
alat tersebut antara lain berupa denah, skema, LCD, film dan lain-lain.
 Masalah yang akan disampaikan biasanya dibagi menjadi tiga bagian permasalahan,
yakni : pendahuluan (introduction), isi pembicaraan (body) dan kesimpulan (conclusion).
 Pembicaraan di depan kelompok hendaknya diikuti dengan ringkasan-ringkasan dari
setiap bagian permasalahan agar dapat memancing para pendengar, apakah mengikuti
pembicaraan dengan baik.
 Setiap selesai satu masalah (topic) disampaikan maka pembicaraan hendaklah diuji
kembali, apakah pendengar dapat mengikuti dengan baik dan memahami isi pembicaraan.
 Ketika pembicara menyampaikan permasalahan, maka sebaiknya pendengar diberi
kesempatan untuk mengerjakan sesuatu atau berpikir sebentar sesaui pokok pembicaraan
yang baru diberikan.
 Tahap akhir yang perlu diperhatikan oleh pembicara di depan kelompok adalah perlunya
si pembicara memberi kelengkapan bahan-bahan untuk penyempurnaan pemberian yang
disampaikan. Perlengkapan ini berupa ringkasan, daftar, rujukan ataupun gambar-gambar
dan buku.
Teknik berbicara melalui TIMMSCAT ini perlu dipelajari dan dilatih oleh para pemuda yang
ingin menjadi pembicara yang baik, supaya dapat mempengaruhi para pendengarnya,
sehingga memikat dan berhasil.
Dalam berbicara juga perlu kita memperhatikan penampilan kita dengan berpedoman pada :
a. Tataplah pendengar Anda ketika berbicara.
b. Bervariasilah keras, lunak, cepat, lambat surat dalam berbicara.
c. Berbicaralah dengan suara jelas dengan artikulasi yang tepat.
d. Gunakan gerak-gerik tangan, kepala atau wajah secara tepat.
e. Periksa sikap dan penampilan diri Anda.
f. Berusahalah dengan jelas dalam mengalihkan satu permasalahan ke permsalahan yang
lain.
g. Perhatikan dan dengarkan reaksi dan tanggapan pendengar.

6. DALAM RAPAT DAN DISKUSI


Kemampuan berbicara amat bermanfaat bagi kemajuan seseorang yang ingin berhasil dalam
pergaulan di masyarakat. Praktek berbicara terjadi dalam keluarga, tetangga, sahabat dan kantor
maupun di lingkungan pergaulan masyarakat.
Di lingkungan organisasi, kemampuan berbicara, menyodor gagasan, menyampaikan ide atau
pendapat untuk direalisasikan benar-benar dibutuhkan, karena dalam rapat ataupun diskusi,
seseorang dituntut untuk dapat mempengaruhi orang lain atau pengikut agar menerima buah
pikiran atau gagasan yang dilontarkan.
Dengan demikia, berbicara dalam forum rapat ataupun diskusi merupakan suatu keharusan
pendapat dijamin oleh tertib berapat.Berbicara dalam rapat/diskusi hendaknya dimanfaatkan
sebagai suatu kesempatan menjual dan membeli ide.
Menjual berarti peserta dijamin haknya mengeluarkan pendapat dan melemparkan gagasan ke
arena rapat untuk ditanggapi dan dijadikan salah satu putusan rapat menjadi keputusan bersama.
o Membeli berarti tanggapan positif terhadap ide-ide, gagasan-gagasan yang diajukan ke
forum rapat dengan memberi ulasan, gagasan, tanggapan secara nasional tanpa dilandasi
rasa emosional yang mengganggu pemikiran matang dalam situasi rapat.
o Dalam membeli dan menjual idea tau gagasan, peserta dituntut untuk bersikap rasional,
dengan berpikir secara jernih dalam memandang persoalan yang dikemukakan oleh
peserta rapat lainnya.
o Pendapat yang rasional akan dapat terwujud kalau peserta rapat/diskusi mengajukan
persoalan secara sistematis, mudah diikuti serta menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti dan ditanggapi dan dengan teknik berbicara yang menyakinkan, sehingga isi
serta pandangan, pendapat dalam rapat/diskusi dapat dan mudah dicerna oleh pesertanya.
o Ide atau gagasan yang dikemukakan oleh seorang peserta rapat haruslah dikaji dan diuji
kebenarannya melalui tanggapan dan sanggahan rasional dan tepat, sehingga
menghasilkan suatu pendapat yang betul-betul teruji dan matang. Oleh karena itu,
rapat/diskusi merupakan tempat arena merumuskan dan menyatukan buah pikiran dari
hasil perembukan yang matang.
o Hasil rapat/diskusi hendaklah mencerminkan kejernihan berpikir, ketajaman rasio,
pertimbangan matang dari segala segi dan dihasilkan berkat rasa solidaritas dari sesama
kawan peserta rapat/diskusi.
o Berbicara dalam rapat diperlukan kemampuan untuk menyakinkan orang atau peserta
rapat sehingga perlu diusahakan menyampaikan berbagai teknik berbicara sehingga
memberik keyakinan pada pendengarnya.
Tujuan berbicara dalam rapat/diskusi adalah :
1. Menarik perhatian pendengar atau yang diajak bicara.
2. Menghibur dan memberi kesegaran pemikiran bagi pendengar atau yang diajak
bicara.
3. Menjelaskan sesuatu persoalan kepada pendenganr atau yang diajak bicara.
4. Memberik petuah dan menularkan ajaran kepada pendengar atau yang diajak bicara.
5. Menyakinkan kepada pendenganr atau yang diajak bicara, bahwa apa yag
dikemukakan sebagai isi pembicaraan adalah benar.
6. Dalam rapat/diskusi, sangat diharapkan agar setiap peserta berbicara dengan mutu
yang berbobot dan berdasarkan penalaran yang logis dan objektif. Karena itu, perlu
untuk memperhatikan pada pembicara sebagai berikut :
a. Persiapan diri sebelum berbicara.
b. Pengaturan dan penyusunan materi ketika berbicara.
c. Pemikiran gaya berbicara yang menarik.
d. Penggunaan pola mengingat-ingat apa yang akan dikemukakan waktu berbicara.
e. Penyajian menyajikan ketika berbicara dan kalau perlu menggunakan alat-alat
bantu.
o Pendengar akan tertarik kalau pembicara dalam rapat/diskusi berbicara secara tegas dan
tidak berbelit-belit, dan disajikan secara sistematis, karena orang pada umumnya
menyenangi sesuatu yang mudah dan sederhana.
o Dalam forum rapat/diskusi, berbicaralah sesuai dengan tata tertib dan memperhatikan
para peserta lainnya.
o Dalam rapat/diskusi, dituntut pula kemampuan untuk mendengarkan dengan setia, sabar
dan penuh perhatian akan keterangan dan tanggapan yang disampaikan oleh sesama
peserta rapat. Mendengarkan adalah sebuah sikap berharga karena member kesempatan
dan penghargaan kepada pembicara untuk menyampaikan gagasan, pikiran, pendapat
ataupun argumentasi yang positif dalam memberikan pemecahan pada pokok
permasalahan.
o Bila hendak berbicara, majukanlah hal-hal yang mengusik pemikiran bersama dan
problematika yang berguna untuk kepentingan bersama, karena hal ini biasanya akan
mendapat dukungan dan simpati dari peserta lainnya.
Semboyan dalam berbicara :
1. Bila Anda ingin dihormati, hormatilah orang lain.
2. Bila ingin pembicaraan Anda didengar orang lain, maka dengarkanlah terlebih dahulu
pembicaraan orang lain dengan penuh perhatian.
3. Bila Anda ingin diberi sesuatu, berilah kepada seseorang sesuatu terlebih dahulu.
4. Bila Anda ingin disapa orang, sapalah lebih dahulu orang itu.

Anda mungkin juga menyukai