Anda di halaman 1dari 7

PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA

(Youth Fellowship of Toraja Church)


PENGURUS PUSAT
Kantor : Gedung Pemuda Antonie Aris Van de Loosdrecht
Visi : Disukai Allah dan Manusia
Misi : Kader Siap Utus
Contact Person:
Nomor : 14.SR.073.PP.07.2020 Rantepao, 08 Juli 2020
PENGURUS HARIAN:
Ketua Umum Lampiran : 1 Berkas
Perihal : PANDUAN KEGIATAN PPGT
Jery Parimba, ST
085 255 978 594

Sekretaris Umum
Paulus Pongdatu, S.Pd.K DI MASA NEW NORMAL
085 242 000 186

KetuaBidang Pengakaran Ajaran


Prop. Richard R. Mapandin, M.Si
085 242 999 932

SekretarisBidang Pengakaran Ajaran


Pdt. Sari Bunga Butungan, S.Th
Kepada Yth,
081 241 563 898
1. PENGURUS PPGT KLASIS
KetuaBidang Karakter dan Spiritualitas
Pdt. Demma Tande Allolinggi, S.Th
082 193 981 893
2. PENGURUS PPGT JEMAAT
Sekretaris Bidang Karakter dan di-
Spiritualitas
Selvrianus Rumpak, S.M
085 255 946 689
Tempat
Ketua Bidang Pengembangan SDM,
Profesi dan Keminatan
Pdt. Thry Sandy, S.Th
082 226 880 947

Sekretaris Bidang Pengembangan SDM, Salam kasih dalam Yesus Kristus, Sang Kepala Persekutuan,
Profesi dan Keminatan
Alfrianti Endang, S.Pd
085 342 963 204
Dari Gedung Pusat Pelayanan Pemuda Antonie Aris Van de Loosdrecht
KetuaBidang Organisasi kami menyapa, semoga kasih dan anugerah Tuhan senantiasa bersama dengan
Eltuin, S.Si., Apt.
081 144 544 41 kita dalam mengangkat setiap tugas, pengabdian dan pelayanan.
Sesuai Surat Edaran (SE) Kementrian Agama nomor 15 tahun 2020 tentang
SekretarisBidang Organisasi
Malvin, S.Pd., M.Pd
082 293 743 015

KetuaBidang Sosial dan Lingkungan Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan di Rumah lbadah dalam
Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 di Masa Pandemi, maka
Hidup
Widianto Hendra, S.Pd
081 242 272 214

SekretarisBidang Sosial dan Lingkungan


bersama ini PP PPGT menerbitkan Panduan Kegiatan PPGT di masa New
Normal. Panduan ini dimaksudkan untuk menjadi pegangan atau pedoman bagi
Hidup
Yuski Tangki’ Rantetandung, S.Pd.K

pengurus PPGT di setiap lingkup dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di


085 255 115 432

Bendahara Umum

masa pandemi Covid-19.


Eunike Golorya Pasa, SE
082 343 406 526

Wakil Bendahara
Michael Kendek, S.Pd
PP PPGT tetap mengingatkan kepada seluruh Pengurus agar berhati-hati
saat membuka kembali kegiatan serta pertimbangkanlah dengan matang
085 255 284 796

KOORDINATOR WILAYAH:
Koordinator Wilayah I Luwu Palopo tantangan diseputar ketaatan dan kedisiplinan mematuhi protokol dasar
kesehatan. Pastikan bahwa syarat-syarat dasar yang diatur dalam Panduan ini
Herianto Limbu, S.ST
082 190 346 427

sudah terpenuhi sebelum melaksanakan kegiatan. Namun pada akhirnya,


Koordinator Luwu Utara
Ferdiana, S.Pd.K
081 241 898 472

Koordinator Luwu Timur


keputusan untuk membuka kembali seluruh kegiatan PPGT berada di tangan
BPK atau Majelis Gereja setempat, sebagai penanggung jawab seluruh kegiatan
Yehiel Bangnga, A.Md
085 398 451 158

Koordinator Seko
Pdt. Kornelius Kondong, S.Th dalam jemaat. Oleh karena itu, setelah menerima panduan ini, sebaiknya
Pengurus Klasis dan Pengurus Jemaat segera berkoordinasi dengan BPK atau
085 342 243 198

Koordinator Toraja Utara Timur


Pdt. Prederik Polis Paluttu, M.Th
081 142 210 95
Majelis Gereja setempat.
Koordinator Toraja Utara Barat
Yunus Sovian, S.Pd.K
Demikian penyampaian ini, atas perhatian dan kerjasama yang baik
081 341 433 294
diucapkan terima kasih.
Koordinator Wilayah II Toraja Utara
Alfrianto Tiku Rapa’
082 292 190 453

Koordinator Toraja Barat 1

Salam & Doa


Markus, S.Pd
082 347 826 435

Koordinator Toraja Barat 2


Sukardi Kombongkila', S.Pd Pengurus Pusat PPGT
Periode 2018 – 2023
085 299 472 005

Koordinator Wilayah III Tallu


Lembangna, Gandangbatu, Sillanan
Anto’ Sanda Maraya, S.Pd

Ketua Umum, Sekretaris Umum,


081 142 518 69

Koordinator Wilayah IV Makassar dan


Sekitarnya
Lewi, SH
081 146 109 06

Koordinator Pulau Jawa dan Sekitarnya


Joni Pareang, ST
081 355 741 379 Jery Parimba, ST Paulus Pongdatu, S.Pd.K
Koordinator Wilayah V Kalimantan
Trianti T. Lamba’, S.Farm., Apt.
085 255 635 387

Koordinator Wilayah VI Sulawesi


Pdt. Tomi Supriyanto, S.Th
081 343 898 844
PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA
(Youth Fellowship of Toraja Church)
PENGURUS PUSAT
Kantor : Gedung Pemuda Antonie Aris Van de Loosdrecht
Visi : Disukai Allah dan Manusia
Misi : Kader Siap Utus (KSU)

PANDUAN KEGIATAN PPGT


DI MASA NEW NORMAL

PENGANTAR
Istilah The New Normal muncul hampir bersamaan dengan rencana Presiden Jokowi untuk
melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Banyak pihak mengaitkan new normal sebagai cara
hidup baru setelah virus corona "hadir" di bumi dan hingga kini belum ditemukan vaksin sebagai antivirus.
Presiden Jokowi pertama kali menjelaskan arti kata new normal dalam video conference, Jumat (15/5) lalu.
Menurut Jokowi, new normal berarti cara hidup manusia berubah setelah adanya COVID-19. Hal ini mutlak
karena mau tak mau manusia menyesuaikan diri supaya tak tertular virus corona. Apalagi hingga saat ini
vaksin virus corona belum ditemukan. New Normal, kata Jokowi, juga ajakan untuk kembali produktif
dengan melakukan berbagai aktivitas tapi dengan menerapkan protokol kesehatan selama masa pandemi
COVID-19. "Kehidupan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan, itulah
yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru. Tapi kehidupan yang
berbeda itu bukan kehidupan yang penuh pesimisme atau ketakutan," ujar Jokowi. "Kita kembalikan
produktivitas kita dengan optimisme karena kita juga tetap menerapkan berbagai mekanisme pencegahan.
Jadi dalam tatanan kehidupan baru nanti memang itu yang harus kita pegang,".1
Produktif di tengah wabah adalah salah satu langkah yang juga terus dikerjakan oleh Pengurus Pusat
PPGT, kita tidak berdiam diri namun kita berupaya untuk tetap melakukan sesuatu yang bermanfaat,
pandemi boleh membatasi kita bertemu namun tugas pelayanan dan kesaksian harus terus kita
kumandangkan dan kerjakan sebagai anak-anak Tuhan. Beberapa hal yang telah dikerjakan oleh PP PPGT
selama masa pandemi ini yakni: Launching Channel Youtube PPGT KSU, PA Bina Muda PPGT, Global Coffee
Break (GCB), membantu pemerintah dengan terlibat menjadi relawan penyemprotan di perbatasan Tana
Toraja dan Toraja Utara, Gerakan Serentak PPGT berbagi kasih, membantu penyaluran sembako Lumbung
Diakonia Gereja Toraja, dan terlibat dalam kegiatan BPS menanam.
Di masa New Normal ini PP PPGT mengajak seluruh teman-teman PPGT di Klasis dan Jemaat untuk
tetap produktif di tengah wabah. Kita sungguh meyakini bahwa kreativitas teman-teman tidak akan
terkungkung sekalipun kita berada pada situasi sulit saat ini. Beberapa panduan pelaksanaan kegiatan untuk
ibadah, rapat atau pertemuan, konperensi atau rapat anggota, serta pembinaan-pembinan kiranya dapat
menjadi pegangan atau pedoman untuk masa New Normal. Ketentuan dasar dan ketentuan umum
sebaiknya betul-betul diperhatikan sebelum melaksanakan kegiatan.

DASAR PANDUAN PELAKSANAAN


1. Surat Edaran Menteri Agama Republik Indonesia nomor: SE.15 tahun 2020 yang dikeluarkan tanggal 29
Mei 2020 tentang panduan penyelenggaraaan kegiatan keagamaan di rumah ibadah dalam
mewujudkan masyarakat produktif dan aman covid di masa pandemi
2. Pedoman umum mempersiapkan ibadah minggu pada masa transisi yang dikeluarkan pada tanggal 06
Juni 2020 oleh Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI)
3. Surat BPS Gereja Toraja nomor: 0605/GT.6/G.2/VII/2020 yang dikeluarkan tanggal 04 Juli 2020 perihal
ibadah dan persidangan gerejawi di masa kenormalan baru.

1
https://kumparan.com/kumparannews/arti-hidup-the-new-normal-di-tengah-corona-menurut-pemerintah-1tRZg8OnHgO/full
PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA
(Youth Fellowship of Toraja Church)
PENGURUS PUSAT
Kantor : Gedung Pemuda Antonie Aris Van de Loosdrecht
Visi : Disukai Allah dan Manusia
Misi : Kader Siap Utus (KSU)

KETENTUAN DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Bersedia mengikuti protokol Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah.
2. Pengurus PPGT berkoordinasi dengan BPK atau Majelis Gereja untuk membentuk Tim Gugus Tugas
Covid-19 yang bertugas mengawal dan memastikan protokol kesehatan diberlakukan.
3. Semua wajib menggunakan masker.
4. Tersedia fasilitas untuk mencuci tangan seperti sabun dan air mengalir.
5. Tersedia alat pengukur suhu tubuh.
6. Telah mendapat izin/persetujuan dari BPK atau Majelis Gereja setempat.

KETENTUAN TAMBAHAN PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Menghindari kegiatan yang bisa membuat peserta bersentuan.
2. Mengatur posisi duduk peserta dengan jarak minimal 1,5 meter kiri kanan muka belakang.
3. Semua peserta berbicara seefektif dan seefisien mungkin untuk memastikan Rapat atau pertemuan bisa
selesai lebih cepat.
4. Jumlah peserta dalam satu ruangan mengikuti patokan jumlah maksimal yang diatur oleh pemerintah.
5. Daftar hadir sebaiknya tidak diedarkan, namun dilakukan dengan masing-masing menuliskan data
seperti nama, alamat, dan nomor HP pada kertas yang telah disiapkan karena data ini sangat menolong
jika ada hal-hal yang tidak dinginkan dikemudian hari.
6. Sebaiknya semua jendela dibuka agar sirkulasi udara lancar. Hindari mengadakan pertemuan dalam
ruang ber-AC.
7. Hindari salaman dengan jabat tangan.
8. Hindari menggunakan mikrofon secara bergantian. Lebih disarankan untuk tidak usah mikrofon. Jika
terpaksa, mikrofon harus dilindungi dengan foam atau pelindung sekali pakai yang dapat diganti.
9. Materi disampaikan secara tepat dan jelas dengan menggunakan waktu seefektif mungkin. Durasi
waktu pembinaan tatap muka sedapatnya tidak lebih dari 2 jam.

PENEGASAN
1. Panduan ini sifatnya hanya ad hoc yang digunakan hanya dalam kondisi tertentu saja dan tidak berlaku
secara umum bagi semua tempat. Ada berbagai variabel yang mesti diperhitungkan, karena itu
penerapan panduan ini sangat perlu disesuaikan konteks jemaat/klasis setempat dengan tetap
berkoordinasi dengan Majelis Gereja atau Badan Pekerja Klasis.
2. Untuk daerah yang dianggap minim kasus atau disebut zona hijau, yang sudah dimungkinkan
melakukan aktivitas pertemuan fisik sudah dapat melaksanakan dengan syarat memperhatikan dan
menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan dasar dan ketentuan tambahan pelaksanaan
kegiatan di atas. Karena itu, aktivitas organisasi seperti rapat-rapat internal atau diskusi sudah dapat
kembali bisa dilakukan seperti biasa namun tetap mematuhi protokoler pencegahan meningkatnya
penyebaran SARS CoV-2.
PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA
(Youth Fellowship of Toraja Church)
PENGURUS PUSAT
Kantor : Gedung Pemuda Antonie Aris Van de Loosdrecht
Visi : Disukai Allah dan Manusia
Misi : Kader Siap Utus (KSU)

PELAKSANAAN IBADAH PPGT

1. Ibadah Konteks Kota (Terjangkau Jaringan Internet dengan Baik)


a. Ibadah tetap menggunakan Bahan Renungan Bina Muda PPGT 2020.
b. Ibadah dilaksanakan dalam bentuk Live (via Zoom/Youtube), diskusi online di Youtube dan Grup
WA (dengan memperhatikan hal-hal yang diatur oleh UU ITE dan ketentuan lainnya) serta Nonton
Bareng PA Bina Muda PPGT dari rumah masing-masing.
c. Pelayanan tetap diatur oleh Bidang Spiritualitas atau Bidang Pengakaran masing-masing
Jemaat/Klasis.
d. Ibadah dilaksanakan dengan kreatif maksimal 1 Jam.

2. Ibadah Konteks Semikota/Desa (Yang Tidak Terjangkau Jaringan Internet)


a. Ibadah tetap menggunakan Bahan Renungan Bina Muda PPGT 2020.
b. Ibadah dilakukan dalam bentuk pertemuan dalam jumlah terbatas atau diskusi kelompok
membahas pertanyaan di Bina Muda PPGT atau Nonton Bareng PA Bina Muda PPGT yang telah di
unduh (download) oleh Pengurus Jemaat/Klasis.
c. Ibadah dilaksanakan di tempat terbuka (kolong rumah, halaman tongkonan/alang), atau tempat
yang lain.
d. Ibadah dilaksanakan dengan kreatif paling lama 1 jam.

3. Kreatifitas Ibadah New Normal:


Selain ibadah rutin/terpola, rekan-rekan juga bisa mengadakan ibadah kreatif melalui cara:
a. Pentas Lagu Pujian pada malam minggu (Di Gedung Gereja/Halaman Rumah Tongkonan/Live on
Medsos)
b. Sayembara Kreatifitas: Lomba menulis ide kreatif tentang kegiatan ibadah PPGT (yang paling keren
digunakan pada minggu berikutnya).
c. Sayembara Baca Alkitab: Lomba menyelesaikan membaca Alkitab melalui Kuis Mingguan (pengurus
menentukan Kitab yang akan dibaca per 3 hari dan membuat kuis tentang kitab itu – yang juara
dikasih reward donk)
d. Dll.

CATATAN UNTUK DIPERHATIKAN:


1. Tata ibadah diatur secara sederhana.
2. Pundi persembahan ditempatkan pada satu tempat, peserta ibadah berdiri secara teratur untuk
memasukkan persembahan.
PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA
(Youth Fellowship of Toraja Church)
PENGURUS PUSAT
Kantor : Gedung Pemuda Antonie Aris Van de Loosdrecht
Visi : Disukai Allah dan Manusia
Misi : Kader Siap Utus (KSU)

RAPAT ANGGOTA DAN KONPERENSI

1. Rapat Anggota
a. Jemaat yang akan mengadakan Rapat Anggota dalam waktu dekat sebaiknya menunda sementara
waktu sampai bulan September 2020 dengan tetap mempersiapkan segala perangkat yang
dibutuhkan.
b. Jika pada bulan September daerah di mana tempat jemaat yang akan mengadakan Rapat Anggota
berada dinyatakan masih belum bisa mengadakan pertemuan secara fisik, maka masa penundaan
dapat diperpanjang sampai akhir November 2020. Akan tetapi jika menjelang akhir November
2020 masih tetap sama, akan dikomunikasikan kemudian lewat regulasi baru yang diterbitkan oleh
Pengurus Pusat.
c. Adapun teknis pelaksanaan sedapat mungkin lebih efektif dan efisien. Rancangan keputusan
dibagikan kepada anggota paling lambat 1 (satu) pekan sebelum kegiatan, agar anggota punya
waktu membaca dan memahami isinya.
d. Jumlah peserta yang hadir dapat dibatasi jumlah sesuai kebutuhan dan ketersediaan ruangan serta
pertimbangan lainnya sesuai konteks masing-masing jemaat dengan tetap memperhatikan hak-
hak anggota.
e. Merujuk pada Peraturan Organisasi pasal 8 ayat 1 (d), maka penyampaian informasi pelaksanaan
Rapat Anggota tetap dilakukan melalui pengumuman jemaat 2 (dua) minggu berturut-turut dan
didoakan dalam setiap ibadah. Teknis diatur bersama majelis setempat termasuk memaksimalkan
fungsi teknologi.

2. Konperensi
a. Klasis yang akan mengadakan Konperensi dalam waktu dekat sebaiknya menunda sementara
waktu sampai bulan September 2020 dengan tetap mempersiapkan segala perangkat yang
dibutuhkan.
b. Jika pada bulan September daerah di mana tempat Klasis yang akan mengadakan Konperensi
berada dinyatakan masih belum bisa mengadakan pertemuan secara fisik, maka masa penundaan
dapat diperpanjang sampai akhir Oktober 2020. Akan tetapi jika menjelang akhir Oktober 2020
masih tetap sama, akan dikomunikasikan kemudian lewat regulasi baru yang diterbitkan oleh
Pengurus Pusat.
c. Adapun teknis pelaksaan sedapat mungkin lebih efektif dan efiesien. Rancangan keputusan
dibagikan kepada jemaat-jemaat paling lambat 2 (dua) pekan sebelum kegiatan, agar utusan
jemaat-jemaat punya waktu membaca dan memahami isinya.
d. Jumlah peserta yang hadir dapat dibatasi jumlah sesuai kebutuhan dan ketersediaan ruangan serta
pertimbangan lainnya sesuai konteks masing-masing klasis dengan tetap memperhatikan
komposisi ideal keterwakilan setiap jemaat berdasarkan AD-ART pasal 9 ayat 10.
e. Merujuk pada Peraturan Organisasi pasal 12 ayat 1 (g), maka penyampaian undangan pelaksanaan
Konperensi kepada jemaat-jemaat dan BPK sedapatnya 1 (satu) bulan dan selambatnya 2 (dua)
pekan sebelum tanggal pelaksanaan kegiatan.
PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA
(Youth Fellowship of Toraja Church)
PENGURUS PUSAT
Kantor : Gedung Pemuda Antonie Aris Van de Loosdrecht
Visi : Disukai Allah dan Manusia
Misi : Kader Siap Utus (KSU)

f. Merujuk pada Peraturan Organisasi pasal 12 ayat 1 (i), maka penyampaian informasi pelaksanaan
Konperensi tetap dilakukan melalui pengumuman jemaat di dalam lingkup klasis tersebut 2 (dua)
minggu berturut-turut dan didoakan dalam setiap ibadah. Teknis diatur bersama majelis setempat
termasuk memaksimalkan fungsi teknologi.

CATATAN UNTUK DIPERHATIKAN:


1. Untuk kepengurusan jemaat dan klasis yang telah melewati batas waktu periode, tetap mengacu pada
Peraturan Organisasi pasal 8 ayat 5 dan pasal 12 ayat 6. Adapun potensi terjadinya penundaan yang
menyebabkan perpanjangan periode kepengurusan akan diatur kemudian dengan memperhatikan
ketentuan yang berlaku dan mempertimbangan kondisi aktual.
2. Segala bentuk perubahan yang berpotensi berseberangan dengan peraturan yang telah ada, agar
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Pengurus Pusat.
PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA
(Youth Fellowship of Toraja Church)
PENGURUS PUSAT
Kantor : Gedung Pemuda Antonie Aris Van de Loosdrecht
Visi : Disukai Allah dan Manusia
Misi : Kader Siap Utus (KSU)

PEMBINAAN, RAPAT, & ANGGARAN

1. Pembinaan/Pelatihan:
a. Untuk pembinaan atau pelatihan, bagi daerah yang dipandang belum memungkinkan mengadakan
pertemuan fisik, sebaiknya sementara waktu ditunda sampai kondisi dianggap memungkin untuk
diadakan. Adapun jika terdapat panitia yang telah terlanjur terbentuk, proses persiapan tetap bisa
berjalan seperti biasanya dengan tetap memperhatikan protokol penyebaran covid-19.
b. Pembinaan seperti diskusi atau sharing materi, bisa diadakan dalam jumlah yang terbatas; atau
menggunakan bantuan teknologi seperti aplikasi tatap muka virtual atau media komunikasi
berbasis data.

2. Rapat
a. Rapat dengan jumlah peserta yang terbatas dapat dimungkinkan dengan tetap mematuhi
protokoler yang ada.
b. Untuk rapat dalam skala yang besar untuk sementara sebaiknya ditunda dulu, kecuali jika ada hal
yang sangat mendesak untuk dibahas sebaiknya hanya dihadiri oleh beberapa keterwakilan yang
terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.
c. Hal-hal yang akan dibahas dalam rapat sebaiknya telah dibagikan dalam grup pengurus/panita
paling lambat 2 hari sebelum rapat dilaksanakan sehingga pembahasan pada saat pertemuan lebih
efektif dan efisien.
d. Rapat untuk konteks klasis dan jemaat yang jaringan internet cukup baik sebaiknya menggunakan
bantuan teknologi seperti aplikasi tatap muka virtual.

3. Realokasi Anggaran
a. Program kerja yang dipastikan atau dipandang tidak dapat dilaksanakan tahun 2020, dapat
dilakukan proses realokasi anggaran dengan tetap memberi catatan pada proses perubahan
anggaran. Dalam rencana melakukan hal ini, maka perlu diawali dengan rapat bersama pihak yang
terkait. Untuk lingkup jemaat, kebijakan dapat diambil setelah diadakan pembicaraan (rapat) antara
pengurus jemaat dan Majelis Gereja setempat. Untuk lingkup klasis, kebijakan dapat diambil
setelah diadakan pembicaraan (rapat) antara pengurus klasis dengan ketua-ketua PPGT jemaat,
BPK dan BVK setempat.
b. Adapun hasil perubahan anggaran termasuk perubahan program disampaikan dan ditembuskan
kepada seluruh pihak yang telah disebutkan di atas sebagai laporan.

Anda mungkin juga menyukai