Kabar baiknya adalah bahwa ada satu cara yang lebih baik. Ada
satu model peran kepemimpinan yang Anda bisa percayai, dan
nama-Nya Yesus.
Apakah Saya Seorang Pemimpin
1. Hati
Kepemimpinan pertama-tama merupakan tindakan atau unsur
spiritual di dalam hati. Pertanyaan menyangkut hati yang Yesus
berikan adalah, “Apakah Anda seorang pemimpin pelayan atau
pemimpin yang melayani diri sendiri?”
Berulang kali pertanyaan itu jelas dinyatakan, apakah ketika
Yesus memberi perintah “tidaklah demikian diantara kamu”
kepada para Murid-Nya sesudah ibu Yohanes dan Yakobus
meminta tempat khusus bagi kedua putranya di surga (Mat 20:20-
28) atau ketika Yesus meminta handuk dan baskom untuk
mencuci kaki murid-muridNya (Yoh 13:3-5), bahwa Dia memberi
satu model kepemimpinan pertama-tama dan terutama sebagai
tindakan pelayanan. Kesamaran hati dan selubung pembenaran
yang kita taruh di atas motif melayani diri sendiri menuntut
ketulusan yang luar biasa untuk dibuka dan disembuhkan.
2. Kepala
Perjalanan untuk memimpin seperti Yesus mulai dari dalam hati
dengan menegaskan motivasi. Niat itu kemudian bergerak melalui
ranah internal, kepala, yang memeriksa keyakinan dan teori
tentang memimpin dan memotivasi orang lain. Semua pemimpin
besar memiliki pandangan tentang kepemimpina merekan sendiri
yang menegaskan tentang bagaimana mereka melihat peran dan
hubungan mereka dengan orang-orang yang mereka hendak
pengaruhi. Melalui suasana kepemimpinan di dunia, Yesus telah
mengajar dan menekankan pandanganNya, yaitu kepemimpinan
yang melayani. Seperti Yesus katakan dalam Markus 10:45,
“Karena Anak manusia datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk
melayani orang lain, dan memberikan nyawa-Nya menjadi
tebusan bagi banyak orang.
3. Tangan
Orang lain akan mengalami dan mengetahui apa yang terdapat di
dalam hati dan kepala jika motivasi dan kepercayaan tentang
kepemimpinan mempengaruhi tindakan kita (tangan). Jika kita
memiliki hati yang melayani dan pandangan tentang
kepemimpinan sebagai tindakan pelayanan, kita bisa mengubah
menjadi pelatih dengan kinerja yang baik. Hal itu menyangkut
penetapan tujuan yang jelas dan kemudian mengamati kinerjanya,
yang diikuti dengan memuji kemajuan dan mengarahkan kembali
perilaku yang tidak tepat.
Pelatih yang mempunyai kinerja baik menyadari bahwa orang
yang mengeluarkan hasil yang baik merasa nyaman dengan diri
mereka sendiri. Yesus mencurahkan diriNya kepada pada
muridNya selama tiga tahun sehingga ketika Dia meninggalkan
pelayanan-Nya, mereka akan menjalankan visi-Nya.
4. Kebiasaan
Kebiasaan kita adalah bagaimana kita mempengaruhi komitmen
sehari-hari sebagaimana seorang pemimpin untuk melayani,
bukan untuk dilayani. Sebagai seorang pemimpin yang
berkomitmen untuk melayani walaupun banyak tekanan, cobaan,
dan godaan yang dihadapi, bagaimana Yesus mengisi kembali
energi dan perspektif pelayanan-Nya? Kebiasaan-Nya! Melalui
pola hidup hening dan doa, pengetahuan akan kehendak Allah
yang diungkapkan melalui firman-Nya yang kudus, dan
komunitas dimana Dia hidup, satu kelompok teman yang akrab,
Yesus terus menerus disegarkan dan diperbarui.
Apakah Saya Bersedia Mengikuti Yesus Sebagai Model Peran
Kepemimpinan?
Selama masa hidup-Nya di bumi, Yesus membangun satu model
cinta yang berkorban untuk memastikan bahwa para pengikut-
Nya dipersiapkan untuk melanjutkan gerakan itu. Dia
menghidupkan warisan-Nya dalam hubungan yang akrab dengan
orang-orang yang ia berdayakan dengan kata-kata dan teladan-
Nya.
Yesus mengajukan model hati pemimpin sebagai pelayan sejati
dengan mencurahkan banyak waktu pelayanan-Nya untuk melatih
dan mempersiapkan para murid-Nya dengan satu model
kepemimpinan. Mendekati masa akhir pelayanan-Nya di bumi,
Yesus berkata kepada murid-Nya, “Aku tidak memanggil kamu
hamba karena seorang hamba tidak tahu apa yang dibuat oleh
tuannya. Sebaliknya, Aku memanggil kamu sahabat karena segala
sesuatu yang Aku terima dari Bapa, Aku telah
memberitahukannya kepadamu” (Yoh 15:15). Dia juga berkata
kepada murid-Nya dan juga kepada kita; “Sesungguhnya Aku
berkata kepadamu, barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan juga
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan
pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-
pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada
Bapa” (Yoh 14:12).
Mengapa Memimpin Seperti Yesus
Memimpin seperti Yesus merupakan suatu perjalanan harian dan
suatu tantangan, bukan suatu tujuan akhir. Hal itu hanya dapat
terlaksana dalam melalaui kekuasaan Roh Kudus dalam hidupmu.
dan hubungan yang jelas dan tegas, pertama-tama dengan Allah
dan selanjutnya dengan orang lain. Perjalanan memimpin seperti
Yesus akan selalu ditandai dengan kegagalan, perilaku yang
mendekati benar, dan kemenangan total. Tetap pada jalur itu
berarti senantiasa memeriksa dimana kita berada dan dimana kita
berarah dan membuat perbaikan yang perlu sepanjang perjalanan
itu.
Dunia sangat membutuhkan model kepemimpinan baru, dan
Yesus telah memperlihatkan suatu cara untuk memimpin.
Sekarang Anda telah memiliki keterampilan dan sarana dalam diri
untuk memimpin seperti Yesus, untuk menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Semoga damai sejahtera dan kegembiraan menyertai dalam
perjalananmu. Ingat, Allah menyertaimu dalam setiap
langkah hidupmu.
04.│KESELAMATAN YANG TEGUH