1. A. Agrumentasi Kosmologi
Manusia melihat bahwa di alam semeta ini selasu ada keteraturan. Adaberagam
makhulk, hewan, dan tumbuhan. Ada siang dan malam, ada hujan dan panas, musim
dingin dan musim panas, ada kilat dan petir sebelum atau ketika hujan turun di
sertai angin kencang. Manusia juga melihat ada gunung dan bukit, ada laut dan
daratan yang luas, ada air dan api. Suara hati manusia bertanya, siapa yang membuat
itu semuanya itu ada dan terjadi ? Adanya suara hati pada manusia adalah bukti
Tuhan menciptakannya (Rm. 2:15).
B. Agrumentasi Moral
Manusia melihat bahwa di dunia ini ada kejahatan seperti iri ahti, kecemburuan,
pencurian, perselisihan, permusuhan, dan perang. Di sisi lain manusia selalu rindu
kepada kebaikan, keadilan, kesejahteran, dan kedamaian. Manusia menyadari bahwa
dunia ini merupakan panggung peperangan antara yang baik denagn yang jahat. Adanya
moral untuk menegakan keadilan inilah membuat manusia bertanya, siapa yang
mengadakannya? Manusia sering menyatakan bahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah sumber
segala kebaikan dan kebajikan yang lebih besar. Kejahatan dianggap bukan berasal
dari-NYA.
C. Agrumentasi Teleologis
Disadari oleh manusia bahwa segala yang yang terjadi di dunia ini mempunyai awal
dan akhir. Demikian juga dipahami bahwa dunia dan alam semesta ini ada karena ada
awalnya. Ada pula tujuan dan maksud dari alam semesta ini. Yang membuat segala
sesuatu mempunyai tujuan adalah pribadi yang maha kuasa, yang mengatur waktu dan
mengintegrasi ruang. Dia adalah tuhan yang Maha Kuasa dan Esa.
D. Agrumentasi Rasional
Manusia kerap memerhatikan bahwa ada keteraturan dalam pikiran dan benaknya.
Manusia bisa menjelaskan apa yang ada di pikirannya secara logis dan sistematis.
Maka munculah prtanyaan, siapa yang memberi logika dan sistematis bahkan ingatan
pada manusia ? Jawabnya adalah Tuhan Yang Maha Kuasa.
2. Alkitab meyatakan bahwa Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah satu, sehakikat
dan setar. Peristiwa pembaptisan Yesus Kristus di sungai Yordan menyatakan bahwa
Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus hadir bersamaan waktu dan tempat (Mat. 3:13). Hal
itu juga ditekankan oleh perintah Yesus untuk membaptiskan orang percaya (Mat.
28:19). Pengakuan serupa ditegaskan oleh Rasul Paulus dalam surat-surat kirimanya
kepada jemaat mula-mula(2Korintus 13:13-14,EF1:3-14 ;3:16-19).
3. a. Pengertian Imago Dei secara Rohani Imago dei pada diri manusia dapat memiliki
arti bahwa manusia diciptakan Allah dengan kemampuan untuk mengenal,
mengasihi dan berkomunikasi dengan penciptanya.sifat rohani dalam diri manusia ini
tampak dari adanya jiwa atau roh yang Allah hembuskan ke dalam hidung
manusia,sehimgga menjadi makhluk yang hidup (kej 2:7).
b. Pengertian Imago Dei secara sosial Imago dei pada diri manusia dapat memiliki
arti bahwa manusia diciptakan untuk bersekutu. Artinya,selain
memerlukan Allah manusia juga memerlukan sesamanya untuk bersama-sama menguasai dan
mengelolah bumi serta untuk mengaktualkan dirinya (Kej 1:28).
c. Pengertian Imago Dei secar moral Imago dei pada diri manusia dapat memiliki
arti bahwa manusia diciptakan untuk mendemonstrasikan kehidupan bermoral
baik, sebagaimana diteladankan oleh sang pencipta. Dia menciptakan alam semesta dan
segenap isinya dengan baik (kej. 1:31).
d. Pengretian Imago Dei secara mental Imago dei pada dir manusia dapat memiliki
arti bahwa manusia diciptakan untuk mengtahui dan mengerti. Manusia
diciptakan Allah sebagai makkhluk rasional dan berkehendak.
e. Imago Dei dimiliki oleh laki-laki dan perempuanKetiaka Allah menciptakan
manusia sesuai dengan gambar dan rupa -Nya, hal ini berlaku bagi laki-
laki dan perempuan diciptaka-Nya mereka (kej.1:27).