1. Berikut ini adalah argumentasi atau alasan mengapa manusia harus percaya pada Tuhan.
a. Argumen Kosmologis, adalah argumen yang sering digunakan dalam ilmu teologi dan
filsafat. Argumen ini juga digunakan untuk membuktikan eksistensi Tuhan berdasarkan
fakta yang berhubungan dengan alam semesta.
b. Argumen Ontologis, merupakan argumen yang menekankan kepercayaan pada kebutuhan
makhluk ciptaan akan sosok penciptanya.
c. Argumen dari moralitas, argumen ini merupakan argumen yang sangat tua dan
menyatakan bahwa Tuhan ada karena Tuhan selalu memantau aspek moralitas manusia
percaya kepada Tuhan adalah opsi terbaik dari segi moralitas daripada opsi lainnya.
Pada umumnya manusia mengakui bahwa di luar dirinya masih ada pribadi yang maha kuasa
dan yang menciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya. Kepada pribadi itu manusia
berserah diri dan mengharapkan kekuatan dan kuasa supaya mampu menunaikan tugas dan
tanggung jawabnya. Kepada pribadi itu pula manusia memohon perlindungan, kedamaian,
serta beragam berkat.
Sejatinya, semesta ada bukan tanpa alasan, dan bukan ada dengan sendirinya. Kita percaya
bahwa Tuhan adalah Yang Maha Kuasa sebagai pencipta alam semesta. Berdasarkan yang
tertulis di dalam Alkitab, Tuhan adalah Alpha dan Omega (awal dan akhir), hal itulah yang
menjadi pedoman dan alasan saya pribadi untuk percaya kepada Tuhan.
2. Allah Tritunggal berdasarkan Alkitab adalah Ketiga Yang Esa yakni Allah Bapa, Allah Putra,
dan Allah Roh Kudus. Ada satu Allah namun tiga Pribadi. Ketiga Pribadi itu dalam keesaan.
Kitab Suci Alkitab sebagai pedoman hidup orang Kristen mengajarkan pula bahwa Tuhan Yang
Maha Esa serta Maha Kuasa itu adalah Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus, atau
lazim disebut Allah Tritunggal.
Pengajaran tentang Allah Tritunggal bersumber dari kesaksian Alkitab, perkataan dan
pengajaran tentang Allah yang dinyatakan melalui para penulis oleh tuntunan Roh Allah (2
Tim. 3:16; 2 Ptr. 1:20-21).
Allah Tritunggal tidak dapat disamakan dengan manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda
di alam yang terbatas. Kita dapat berdoa kepada Sang Bapa, Pencipta, dan Pemelihara alam
semesta. Kita dapat berserah diri kepada sang Anak yang menyatakan kasih Allah melalui
kedatangan, pengajaran, perbuatan, dan karya-Nya di kayu salib. Kita pun dapat memberi diri
kepada sang Roh yang mahakudus, yang menyatakan kehadiran Bapa dan Putra dalam hidup
ini. Kepada ketiga pribadi Allah itu kita dapat berbicara dan mencurahkan isi hati.
3. Lima pengertian imago Dei adalah:
4. Tindakan praktis sebagai wujud tanggung jawab terhadap sesama antara lain:
Kita wajib saling mengasihi satu dengan yang lain tanpa saling membeda-bedakan, karena
pada hakekatnya, kasih itu adil. Kita juga wajib menjaga dan menguasai makhluk hidup yang
lain secara bijak, karena itu adalah mandat yang diberikan kepada kita oleh Allah sendiri.
Manusia harus saling tolong menolong dan saling menguatkan satu dengan yang lainnya, yang
kuat harus membela yang lemah. Karena apa yang kita peroleh di dunia ini hanyalah titipan
yang kelak akan kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan.
b. Reboisasi
Hutan di berbagai negara menjadi paru-paru dunia. Jika ada hutan yang dirusak maka
beberapa negara lain juga akan mendapatan efek tersebut. Tentunya yang akan
menerima pertama akibatnya yaitu negara yang sudah merusak lingkungannya sendiri.
Untuk itu jangan pernah merusak hutan yang ada. Jika ingin menebang pohon, maka
harus memiliki sikap tebang pilih dan menanam benih untuk pohon yang baru.
c. Adanya rehabilitasi ini juga menjadi salah satu upaya untuk mengembalikan lahan
secara ekologis. Rehabilitasi ini juga menjadi upaya untuk mengembalikan lingkungan
fisik untuk bisa di fungsikan lagi. Tanggung jawab yang membuat rehabilitasi ini
adalah pengusaha yang sudah melakukan penambangan di lahan tersebut. Jika hal ini
tidak dilakukan, maka tanah akan menjadi tandus dan mati.