2. Agrumentasi Moral
Manusia melihat bahwa di dunia ini ada kejahatan seperti iri hati, kecemburuan, pencurian,
perselisihan, permusuhan, dan perang. Di sisi lain manusia selalu rindu kepada kebaikan,
keadilan, kesejahteran, dan kedamaian. Manusia menyadari bahwa dunia ini merupakan
panggung peperangan antara yang baik denagn yang jahat. Adanya moral untuk menegakan
keadilan inilah membuat manusia bertanya, siapa yang mengadakannya? Manusia sering
menyatakan bahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah sumber segala kebaikan dan kebajikan yang
lebih besar. Kejahatan dianggap bukan berasal dari-NYA.
3. Agrumentasi Teleologis
Disadari oleh manusia bahwa segala yang yang terjadi di dunia ini mempunyai awal dan akhir.
Demikian juga dipahami bahwa dunia dan alam semesta ini ada karena ada awalnya. Ada pula
tujuan dan maksud dari alam semesta ini. Yang membuat segala sesuatu mempunyai tujuan
adalah pribadi yang maha kuasa, yang mengatur waktu dan mengintegrasi ruang. Dia adalah
tuhan yang Maha Kuasa dan Esa.
4. Agrumentasi Rasional
Manusia kerap memerhatikan bahwa ada keteraturan dalam pikiran dan benaknya. Manusia bisa
menjelaskan apa yang ada di pikirannya secara logis dan sistematis. Maka munculah prtanyaan,
siapa yang memberi logika dan sistematis bahkan ingatan pada manusia ? Jawabnya adalah
Tuhan Yang Maha Kuasa.
4. Sebagai pengikut Tuhan, manusia wajib menolong sesamanya yang menderita. Jelaskan
secara singkat 5 tindakan praktis sebagai wujud tanggung jawab terhadap sesama!
1. Menjaukan Sikap Memandang Muka.
“Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata,
bahwa kamu melakukan pelanggaran” (Yak 2:9)
Kita hidup dalam lingkungan masyarakat yang beragam, seringkali orang menghindar dan tidak
berkenan untuk hidup bersahabat dengan kita karena perbedaan suku, agama dan ras. Tetapi
firman Tuhan mengajarkan kepada kita agar kita memperlakukan setiap orang berdasar
kebenaran firman Tuhan, bukan berdasar latar belakang mereka.
2. Belajar menampuni yang Bersalah.
Dalam suatu bagian doa Bapa Kami, Tuhan Yesus mengajarkan “...dan ampunilah kami seperti
kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”(Mat 6:12).
Megampuni berarti melepaskan dari hati kepahitan yang ditimbulkan orang lain karena sikap dan
perbuatannya yang melukai dan merugikan. Kita tidak perlu terus memendam kemarahan, sebab
itu akan merugikan kita sendiri karena hubungan kita dengan Allah menjadi terganggu karena
kita masih menyimpan amarah di hati
5. Sebutkan dan jelaskan secara singkat 3 tindakan yang dapat dilakukan manusia untuk
memperbaiki kerusakan alam!
a. Bijak dalam menggunakan energi.
Energi yang dimaksud diantaranya adalah listrik dan air, jika kita selalu bijak dalam
menggunakan energi tersebut, maka kita dapat mencegah kerusakan alam yang
ditimbulkan karena keserakahan manusia dalam menguasai bumi akan berkurang.