Anda di halaman 1dari 56

TOTAL PATIENT CARE

TUJUAN SEMINAR:

1. Setiap peserta mengerti konsep dasar dari Pelayanan Pasien Seutuhnya (Total Patient
Care).

2. Membuat rencana spesifik bagaimana mengembangkan pengetahuan dan skill mereka


di bidang ini.

DAFTAR ISI:

PELAJARAN 1: PERLUNYA MEMBERIKAN PELAYANAN PASIEN SEUTUHNYA.

PANDANGAN MANUSIA YANG ALKITABIAH.

PANDANGAN YANG BUKAN ALKITABIAH.

PELAJARAN 2: MENGERTI KESEHATAN.

MENGERTI SAKIT / SAKIT PENYAKIT.

PELAJARAN 3: KEBUTUHAN PASIEN.

PELAJARAN 4: PELAYANAN SEUTUHNYA / SISTEM PELAYANAN KESEHATAN


YANG IDEAL.

PELAJARAN 5: PELAYANAN SEUTUHNYA SECARA PRAKTIS.

Workbook of HCFi
1
Seminar ini menyediakan dasar penuntun untuk melaksanakan pelayanan pasien seutuhnya
dan merupakan bagian strategi Training dari Persekutuan Tenaga Kesehatan Kristen
International (HCFI).

Sebagai Persekutuan Interdenominasi dan International, HCFI berusaha menjangkau Tenaga


Kesehatan dan melalui mereka, teman kerja mereka dan pasien-pasien agar membangun
Kerajaan Allah di Bidang Kesehatan di Dunia ini. Hal ini dikerjakan melalui strategi yang
efektif :

1. Doa.
2. Penginjilan.
3. Training / Pemuridan.

Buku kerja ini dikumpulkan dan disebarkan oleh Healtcare Christian Fellowship
International, Training Departement, PO BOX 11955, Rynfield 1415, South Africa.

Semua buku kerja HCFI dimaksudkan untuk dipakai dalam kolaborasi dengan staff HCFI.

Diterjemahkan oleh : Nurmaisi Girsang

PENDAHULUAN

Konsep Caring untuk pribadi seutuhnya adalah biasa dalam institusi kesehatan di masa kini.
Istilah seperti ‘Pelayanan Pribadi Seutuhnya’, ‘Pelayanan Holistik’, ‘Seluruhnya’ adalah
biasa dan mempunyai berbagai arti tergantung pada orientasi si pemberi pelayanan. Biasanya
istilah tersebut dipergunakan memberi beberapa bentuk Pelayanan ‘Rohani’ terhadap orang
sakit, tetapi umumnya dilaksanakan dari perspektif yang bukan Alkitabiah. Bahkan definisi
kesehatan menurut WHO aspek pelayanan rohani diikutsertakan, tetapi arti dari ‘Kesehatan
Rohani’ berbeda dari yang kita akan gunakan dalam pelajaran ini.

Workbook of HCFi
2
PELAJARAN 1

TUJUAN:

1. Setiap peserta mengevaluasi konsep mereka tentang manusia.


2. Menyelaraskan dengan pandangan Alkitabiah jika diperlukan.

DAFTAR ISI:

A. KEBUTUHAN UNTUK PELAYANAN PASIEN SEUTUHNYA.

1. Diciptakan oleh Allah menurut gambarNya.


2. Berharga bagi Allah.
3. Alah mempunyai rencana yang penuh kasih untuk setiap orang.
4. Manusia adalah makhluk berkerajaan.
5. Manusia memiliki tiga bagian – Pribadi seutuhnya.

B. PANDANGAN LAIN TENTANG MANUSIA.


1. Dualistik.
2. Humanistik.
3. Liberalistik.
4. National / Sosialis.
5. Komunistik.
6. Agama Ketimuran / Gerakan Zaman Baru.

C. PANDANGAN PRIBADI SAYA TENTANG MANUSIA.

1. Bagaimana pandangan saya secara pribadi tentang manusia.


2. Bagaimana saya memandang pasienku.

Workbook of HCFi
3
A. KEBUTUHAN UNTUK PELAYANAN PASIEN SEUTUHNYA.

Karena manusia adalah pribadi yang utuh (Total), dia memerlukan pelayanan total.
Pribadi seutuhnya adalah:

1. Diciptakan oleh Allah menurut gambarnya.

Maz.139:13-16a. “ Sebab Engkau yang membentuk buah pinggangku, menenun aku


dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib;
ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak
terlindung bagi Mu ketika aku dijadikan ditempat yang tersembunyi, dan aku direkam
dibagian-bagian Bumi yang paling bawah; mataMu melihat selagi aku bakal anak”.

Kejadian 1:27 “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut
gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka”.

Diciptakan menurut gambar Allah artinya:


a. Manusia dapat berpikir – dia adalah makhluk yang rasional.
b. Manusia dapat merasa – dia makhluk yang emosional.
c. Manusia dapat memutuskan / membuat keputusan – dia adalah makhluk yang
memilih. Kebebasan membuat keputusan ini berarti manusia juga bertanggung jawab
untuk akibat dari keputusannya. Roma 14:12 “Demikianlah setiap orang diantara kita
akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah”. Manusia
bertanggung jawab untuk tindakannya maupun reaksi dan tanggapannya terhadap
lingkungannya. Kita tidak dapat mempersalahkan orang lain; kita bukan hasil dari
lingkungan kita melainkan tanggapan kita terhadap lingkungan kita.
d. Manusia dapat berhubungan dengan Allah dan dengan sesama – Manusia adalah
makhluk yang berhubungan. Hubungan ini seharusnya ditegakkan di bawah panji-
panji kasih Allah karena itu kita harus:
Mengasihi Allah.
Mengasihi Sesama.
Mengasihi Diri Sendiri.
Mengasihi Ciptaan Allah.

Matius 22:37-39 “ Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Mengapa Allah mengharapkan kita mengasihi seperti ini ? “Kita mengasihi karena Allah
lebih dahulu mengasihi kita”. I Yoh 4:19. Bagaimana kita mengetahui bahwa Allah lebih
dahulu mengasihi kita ? “ Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita oleh karena
Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Roma 5:8.

Mengasihi artinya bahwa kita memilih dan memutuskan serta bertindak untuk
kebaikan moral yang tertinggi bagi Allah, manusia dan ciptaan lainnya.

Workbook of HCFi
4
A. Berharga Bagi Allah, karena manusia adalah ciptaanNya dan Dia telah membayar
penebusan untuk manusia. Karena itu manusia bernilai jauh lebih besar daripada ciptaan
lainnya atau objek ciptaan – binatang, pohon-pohonan dan sebagainya.

Fakta bahwa manusia berharga bagi Allah adalah dasar dari kelayakannya. Bukan
penampilan atau status sosialnya atau kecantikannya, intelegensi, pendidikan,
keberdayaan, kekayaannya, status atau pengembangan fisiknya. Kelayakan sesuatu
dikenali oleh apa yang kamu rela bayarkan untuk memperolehnya. Allah menyatakan
kelayakan manusia / kehidupan manusia dengan bayaran darah Yesus Kristus agar
manusia menjadi kepunyaannya.
I Pet.1:18,19 “ Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia
yang kamu warisi dari Nenek Moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula
dengan perak atau emas. Melainkan dengan darah yang mahal, yaitu Darah Kristus yang
sama seperti darah Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” Karena itu
kehidupan manusia juga suci dan tidak boleh diambil oleh orang lain. I Kor.3:16,17.

B. Allah mempunyai rencana yang penuh kasih untuk manusia yang diciptakanNya.
Maz.139:16b: “Dan dalam KitabMu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk,
sebelum ada satupun daripadanya.” Juga Yoh.10:10, Ef.2:10.

C. Manusia adalah makhluk Ber- Kerajaan. Sesuai dengan Kej.1:26-28. Manusia


diberikan tugas berkuasa atas ciptaan sebagai penatalayan Allah karena itu seharusnya
manusia melakukan segala sesuatu sambil mata tertuju kepada Raja kita yaitu Allah.
Dalam Mat.6:33 Yesus berkata: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan KebenaranNya
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” Karena itu manusia perlu membangun
Kerajaan Allah sebagai prioritas utama mengikuti teladan Yesus kristus. Untuk Staff di
bidang Kesehatan hal ini berarti berusaha memperluas Kerajaan Allah di tempat kerja
mereka sebagai prioritas utama.

D. Manusia diciptakan Tiga Bagian: Tubuh, jiwa dan roh. Allah adalah Tritunggal / Tiga
dalam satu dan diciptakan dalam gambarNya juga berarti manusia adalah tiga – di dalam
satu – tubuh, jiwa dan roh. Konsep ini didasarkan pada I Tes.5:23: “Semoga Allah damai
sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara
sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus Tuhan kita.” Dan juga
dalam Ibrani 4:12; Ef.2:1-3.

Alkitab memakai berbagai kata-kata menerangkan manusia: roh, hati, pikiran, jiwa, tubuh,
emosi, ginjal, dan sebagainya. Seringkali satu dari kata-kata tersebut dipakai menopang
pribadi seluruhnya misalnya: Kej.2:7, 12:5, 46:27.

Dalam mencoba mengerti kodrat manusia yang kompleks beberapa ilustrasi dapat
digunakan tetapi tidak satupun yang sempurna. Karena manusia adalah satu kesatuan– kita
tidak dapat mebagi-baginya ke dalam berbagai bagian, jadi ini dipakai hanya mencoba
menggambarkannya serta mengerti manusia.

Workbook of HCFi
5
Gambaran 1: Manusia adalah utuh, menyeluruh, dengan berbagai dimensi seperti berlian
dengan berbagai permukaannya.

Sudut Segitiga – roh, jiwa dan tubuh.

ROH JIWA
Satu
pasien

p
TUBUH

Ketiga bagian manusia tersebut saling mempengaruhi satu dengan yang lain secara langsung.
patsien
Maz.38:4 - Tidak ada yang sehat oleh karena dosa (masalah rohani).
Maz.32:3 - Akibat dosa; ayat 1, 5 pengampunan
Ams. 5:3-11 - Perzinahan mempunyai pengaruh negatif terhadap kesehatan
Amsal 12:25 - Kekuatiran membebani jantung
18b - Lidah orang bijak membawa kesembuhan (apa yang kamu
dengar dapat menyembuhkanmu)
Ams. 16:24 - Perkataan yang menyenangkan manis bagi jiwa dan obat bagi
tulang-tulang.
Ams. 13:12 - Tidak ada pengharapan membuat sakit.
17 - Duta yang setia membawa kesembuhan.
Ams. 14:30 - Pikiran yang tenang = sehat; marah, iri hati, cemburu
membusukkan tulang.
Ams. 15:4 - Kata-kata yang lembut menghasilkan kehidupan tetapi lidah
yang menipu menghancurkan roh.
Ams. 15:15 - Gembira hati selalu berpesta
Ams. 15:13b - Kepedihan hati mematahkan semangat.
Ams. 17:22 - Hati yang gembira = Obat yang mujarab. Semangat yang
patah mengeringkan tulang.
Ams. 18:14 - Orang yang bersemangat menopangnya dalam kesakitan.
Semangat yang patah tidak dapat ditanggung.
Ams. 25:11 - Kata-kata yang baik dan tepat waktu sangat berharga.
Ams. 3:7b,8 - Menjauhi kejahatan – menjadikan syaraf-syaraf sehat.
Ams. 15:30 - Mata yang bersinar-sinar menyukakan hati, Kabar yang baik
menyegarkan tulang.

Banyak pasien (mungkin hampir semua yang datang berobat butuh dari tablet, operasi dan
sebagainya bahkan gangguan tubuh dapat diperburuk meskipun secara langsung tidak
disebabkan oleh ‘penyakit’ rohani dan emosi. (lihat lampiran 1 untuk elihat lebih rinci).

Beberapa penyakit “psikosomatik” yang umum: Tekanan Darah tinggi, gondok, migraine, tak
bisa tidur, gatal di kulit, sakit kepala, arthritis, penyakit jantung, gangguan saluran
pencernaan.

Workbook of HCFi
6
Dapatkah kamu sebutkan beberapa lagi ? …………………….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………

Gambaran 2:

JUNANI IBRANI MENGANDUNG APA

Hati nurani
Roh Pneuma Ruach Hubungan erat dgn Allah
Intuisi
Jiwa Psuche Nephesh Kehendak
Emosi
Pikiran
Tubuh Soma Systim anatomi dan organ yang
berbeda
Mari kita lihat tiga bagain tersebut secara lebih rinci:

Tubuh - Seperti yang diterangkan di atas dan sebagaimana yang di ajarkan


dalam Anaotomi

Jiwa - kehendak - Maz 27:12 - “ kehendak” musuhku (jiwa)


- Yer 44:14 - mengangkat jiwa mereka
- Ayub 6:7 - jiwa menolak

- Intelek - Ams 19:2 - Jiwa tanpa pengetahuan


adalah tidak baik
- Maz 139:14 - jiwaku sungguh
mengetahuinya
- Rat 3:20 - jiwa memikirkan tentang

- Emosi - Kid Agung1:7 - jiwa mengasihi


- Ulangan 6:5 - menasihi Tuhan dengan

Workbook of HCFi
7
segenap hati
- Maz 84:2 - jiwa rindu, haus akan Allah
- 1 Sam 30:6 - pahit dalam jiwa
- Ams 16:24 - manis bagi jiwa
- Ayub 10:1` - jiwaku lelah

Roh - Hubungan erat - dengan Allah


- 1 Kor 6:17 - siapa yang mengikatkan dirinya
dengan Tuhan , menjadi satu
roh dengan Dia
- Luk 1;17 - jiwaku bergembira di dalam
Allah
- Rom 8:16 - Roh bersaksi dengan roh kita

- Intuisi - suatu perasaan langsung atau mengetahui tanpa


pengaruh dari luar, atau pengertian.
- Mark 2:8 - Yesus mengetahui dalam
RohNya bahwa mereka
berpikir demikian
- Juga 1 Kor 2:11

- Hati Nurani - ketajaman membedakan yang benar dan salah


- 1 Kor 5:3 - aku bersama kamu di dalam roh
dan aku telah menjatuhkan
hukuman atas dia, yang
melakukan hal yang semacam
..
- Kis Rasul 17:16 - Ronya gusar dalam hatinya
karena ia melihat kota itu penuh
dengan patung-patng berhala

M. Luther : Roh adalah bagian manusia yang paling tinggi dan paling mulia , yang
memampukannya memegang hal-hal yang tidak terpahami, tidak dilihat dan bersifat kekal;
pendek kata roh adalah rumah dimana iman dan Firman Allah tinggal.

Zakaria 12:1

GAMBARAN III

Manusia adalah Bait Allah. 1 Kor 6:19-20 “ Atau tidak tahukah kamu , bahwa tubuhmu
adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu , Roh Kudus yang kamu peroleh dari
Allah- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya
telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu” Juga 1 Kor 3:16-17; 2
Kor 5:1; 2 Petr 1:13-14

Workbook of HCFi
8
Seperti apakah Bait Allah itu? Manusia mirip dengan Bait Allah

Maha Kudus Tempat Kediaman Allah Roh

R. Kudus Diantaranya Jiwa

Halaman Tubuh

Disini kita melihat manusia mirip dengan bait Allah, terdiri dari tiga bagian.

GAMBARAN IV

Manusia adalah mahluk tiga di dalam satu – pernyataan ini seubungan dengan keutuhannya
dan ke tiga bagian naturalnya, semua adalah benar dan tidak ada ketidak sepakatan diantara
satu dengan yang lain. Hal ini sulit ditaruh diatas kertas. Setiapusah tidak memadai tetapi
dibawah ini gambaran satu lagi.

tubuh

Pintu gerbang jiwa Pintu Gerbang


mata
Hidung
tubuh roh
jiwa
roh tubuh
roh
roh jiwa
Pintu Gerbang ROH
roh
Telinga KUDUS
Pintu Gerbang
Mulut
roh
jiwa roh
tubuh Pintu Gerbang
Sentuhan jiwa

tubuh

Workbook of HCFi
9
B. PANDANGAN LAIN TENTANG MANUSIA

1. Dualistik / Dualisme.
Manusia mempunyai dua bagian: A. Jiwa / roh / pikiran.
B. tubuh = materi.
Roh / pikiran manusia adalah bagian yang penting; tubuh tidak penting, merupakan
tambahan dan rendah, tipe penghukuman. Karena itu kegiatan ‘rohani’ adalah lebih
penting daripada yang ‘sekuler’. Doa dan meditasi lebih penting daripada melakukan
pekerjaan sebagai dokter / perawat bahkan dapat mengabaikan pekerjaan tersebut.

2. Pandangan Humanistik:
Sudah tersebar luas dan pandangan ini paling banyak dalam institusi pendidikan.
Manusia adalah pusat, perasaannya,dambaannya,kesukaannya dan pengembangannya
di buat dominan. ‘saya adalah apa yang saya rasakan’. Manusia adalah juru
selamatnya. Memenuhi kehidupannya engan keberartian dan kepuasan. Manusia dapat
di buat sempurna tanpa bantuan Allah. Manusia pada dasarnya adalah baik dan
merupakan hasil dari lingkungannya; membuat standart etisnya sendiri yang
bergantung pada situasi (Etika Situasional). Humanisme juga membagi kehidupan ke
dalam sekat-sekat jadi bagian yang satu tidak ada hubungan dengan yang lain.
Misalnya seorang Kristen bisa hidup immoral tetapi pergi ke Gereja sebagai
kehidupan sosialnya, dan tidak di pengaruhi oleh / tidak ada hubungan dengan
kehidupan rohani.

3. Liberalistik:
Manusia sebagai individu di tekankan; manusia bebas ketika lepas dari masyarakat ‘
bebas melakukan apa yang dia mau’. Memajukan apa yang di sebut progresif, tidak
terikat pada otority dan kepercayaan. Manusia menyenangkan diri sendiri meski hal
itu merugikan orang lain. Otoritas di dalam Alkitab tidak diterima.

4. Nasional – Sosialistik.
Nilai manusia hanya di dalam ras, konteks social atau nasional. Misalnya ras khusus
dengan tugas Mesianik , karena itu ras yang lebih rendah di buang; atau mereka yang
tidak berkontribusi dalam masyarakat harus di jauhkan (keputusan sewenang-wenang
di buat oleh otority).

5. Komunistik:
Manusia adalah suatu zat dan mengusahakan kontak dengan zat-zat di sekitarnya.
Manusia adalah pekerja, yang seharusnya menjadi bagian dari masyarakat yang
“ideal” di bentuk melalui perubahan dengan revolusi.

6. Agama Ketimuran / Gerakan Zaman Baru.


Seluruh dunia adalah keseimbangan antara kekuatan positif / negative jadi kesehatan
juga adalah keseimbangan diantara dua.
Yin / Yang

Workbook of HCFi
10
Yin – perempuan, pasif, gelap, mati, dingin, hitam.
Yang – pria, aktif, hidup, kreatif, terang, dan panas, merah.
Manusia adalah “ tidak diketahui” hal ini menghasilkan keinginan yang salah dan
tidak terpenuhi. Dia memerlukan “pencerahan” melalui penyerahan identitas
pribadinya dan menjadi satu dengan yang tidak berkepribadian dan tidak berpikir, dan
tidak merasakan Allah. “ Jalan” ke situ adalah Yoga, meditasi, pekerjaan baik,
menyembah dsb.
Gerakan zaman baru juga memeluk pemikiran ini. Berbicara tentang yang negative
dan positif. “Energi mengalir di dalam tubuh”, memeluk banyak pikiran dan
pengajaran Taoisme, Budhiisme, Hinduisme, Okultisme dan di bawah penyamaran
membawa kesembuhan, dapat membahayakan rohani dari orang yang menerima
pengobatan. Dalam pengobatan / secara praktis gerakan zaman baru bisa termasuk
meditasi transcendental yoga, refleksiologi, terapy sentuhan, Aromatherapy.

E. PANDANGAN PRIBADI SAYA TENTANG MANUSIA.

1. Bagaiman saya secara pribadi memandang manusia ?


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………….…….…………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………….

2. Bagaimana saya secara pribadi memandang pasien yang saya rawat?


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………….…….………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………….

Workbook of HCFi
11
LAMPIRAN 1.

PENGARUH EMOSI TERHADAP KESEHATAN FISIK.

Emosi dapat mempengaruhi tubuh secara langsung. Stress dalam waktu yang lama dapat
mengakibatkan gejala-gejala fisik yang beraneka ragam karena kita adalah terdiri dari tubuh,
jiwa dan roh, maka ada hubungan langsung antara apa yang kita alami secara emosi dan
penyakit yang muncul di dalam tubuh kita.

Dari semua pasien yang datang berobat ke dokter umum antara 75 – 90% diakibatkan dari
gangguan yang ada hubungannya dengan stress . Kalau kita hanya mengobati gejala, maka
hal ini seperti menggunting bunga tetapi akarnya tetap dan pasti berbunga kembali. Apabila
kita mengalami kesulitan tidur, berat badan berkurang atau bertambah, otot gatal-gatal, secara
umum lesu atau merasa kelelahan biasanya kita mengambil obat-obatan berupa pil,
menyesuaikan diet, olahraga untuk beberapa hari kemudian menyerah. Namun demikian jika
kita mengabaikan stress, gejala-gejala tersebut dapat menjadi penyakit serius membutuhkan
pembedahan, khemotherapy dan pengobatan lainnya.

Dalam tahun-tahun terakhir penemuan ilmiah telah menunjukkan seperti apa yang
kita rasakan dalam emosi adalah berakibat apa yang kita rasakan secara fisik.

Beberapa contoh:

 Individu yang tidak dapat menangani stress emosionalnya mempunyai angka


kematian 40 % lebih tinggi dari individu yang tidak stress.
 Penelitian penyakit di klinik Mayo menemukan bahwa stress psikologis adalah
prediksi paling kuat untuk penyakit jantung bahkan termasuk kematian karena
gangguan jantung dan serangan jantung.

BAGAIMANA MATA RANTAI INI TERJADI ?

1. Mata rantai komunikasi antara apa yang kita pikir di dalam otak dan pengalaman di
dalam tubuh adalah Neuropeptide yang merupakan rantai asam amino yang di
produksi oleh otak. Hal ini seperti kunci yang pas ke dalam molekul yang mengunci
setiap sel di dalam tubuh. Seseorang menjelaskan sebagai “denyut otak
menggelembung melalui tubuh”. Otak ‘berbicara’ kepada semua sel immune di dalam
tubuh dan sel immune menyampaikannya kembali kepada otak menggunakan utusan
yang di sebut Neuropeptide. Jika otakmu menginterpretasikan persepsi fisik
ketakutan, amarah, atau depresi, setiap sel immune di dalam tubuhmu segera
mengetahui hal itu! Bukan hanya ada komunikasi tetapi sel dari tubuh mempunyai
sejumlah memori tertentu. Hal ini sudah dibuktikan oleh seseorang yang lumpuh yang
membuat orang lain menggerakkan tungkai dan lengannya seperti orang yang
normal.Setelah beberapa lama sel yang lumpuh ‘lupa’, bagaimana perasaan tidak
bergerak dan mulai rela bergerak lagi.

Workbook of HCFi
12
2. Beberapa emosi dapat menjangkau lebih jauh daripada yang lain. Takut memicu
lebih dari 1400 reaksi stress kimia dan fisik. Dan mengaktifkan lebih dari 30 hormon
dan Neurotransmitter yang berbeda. Apabila ada kejadian yang penuh tekanan, otak
menangkap stress tersebut dan menanggapi dengan memicu hormone spesifik untuk
dilepaskan dari hypothalamus, pituitary dan kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal di
rangsang untuk melepaskan adrenalin ke seluruh tubuh. Denyut jantung meningkat,
usus besar di rangsang (bisa menyebabkan diare) keringatan, pembesaran rongga
bronchial dsb.
3. Hormon bekerja dalam cara yang tepat dalam tubuh. Hormon yang jumlahnya
benar menghasilkan akibat yang positif tetapi bila terlalu banyak atau terlalu sedikit
dapat mengakibatkan hasil yang negative. Level adrenalin yang meninggi dapat
membuat seseorang merasa gagah – mempunyai banyak energy, butuh tidur sedikit
merasa bersemangat tentang kehidupan secara umum. Beberapa professional
menikmati stress –tinggi yang dituntut dari pekerjaan mereka, dapat menjadi
ketagihan terhadap stress – mengalirkan adrenalin mereka.
Adrenalin adalah hormone yang kuat dengan pengaruh jangkauan fisik yang jauh.
Tekanan darah dan denyut jantung meningkat, penglihatan mata dipertajam,
pencernaan terutup karena darah diambil dari usus dan dialirkan ke dalam otot.
Pancaran adrenalin dalam waktu yang singkat melakukan jauh lebih baik daripada
membahayakan, biasanya akan di ikuti dengan periode letih dan membutuhkan
istirahat. Tubuh tidak membedakan antara apa yang menyebabkan perlu extra
hormone – tubuh hanya menangkap kebutuhan tersebut dan segera menanggapi.

4. Stress jangka panjang. Bagaimanapun membuat tubuh terus-menerus memompa


adrenalin ke dalam system tubuh orang tersebut. Beberapa orang hidup dengan
kemarahan yang tidak diatasi terhadap pasangannya atau kepada anak-anak, atau
bekerja di bawah boss yang membuat mereka merasa tak berdaya dan dilecehkan,
menyebabkan aliran adrenalin terus berlangsung yang dapat mempunyai pengaruh
yang merusak di dalam tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi dan
meningkatkan denyut jantung level trigliserida lebih tinggi dan gula darah bertambah.
Juga bisa membuat pengentalan darah lebih cepat, thyroid di rangsang berlebihan dan
tubuh menghasilkan lebih banyak kolesterol. Semua pengaruh tersebut dalam waktu
yang berlebihan potensial untuk mematikan.

Apabila stress jangka panjang menjadi kronik, dan terus-menerus mengeluarkan


hormone tersebut akan menjadi lebih merusak dan toksik. Emosi dapat menjadi emosi
yang mematikan. Dua prinsip yang perlu diingat.

1. Tidak semua stress sama. Kesusahan yang ekstrim dan sukacita yang ekstrim
mengeluarkan stress fisik tetapi kedukaan yang dalam jauh lebih merusak
daripada sukacita yang dalam. Emosi-emosi yang paling merusak adalah: Marah
besar, tidak mengampuni, depresi, marah, kuatir,f rustrasi, takut, berduka dan rasa
bersalah.

Workbook of HCFi
13
2. Kita perlu belajar bagaimana menghilangkan stress. Hormon-hormon stress
menjadi bertambah apabila seseorang tidak mampu menghilangkan stress. Stress
kronis selalu negative dalam jangka panjang.

PERSEPSI ADALAH PENTING:

1. Persepsi kita tentang kejadian menentukan berapa banyak stress yang kita hadapi.
Beberapa akan sangat stress merencanakan makan malam untuk 40 orang, yang lain bisa
hal itu merupakan tantangan dan menikmatinya setiap menit. Dalam liburan kita bisa jadi
lebih banyak daripada waktu kita ‘bekerja’ tetapi kita tidak menjadi lelah hal ini karena
kita tidak menanggapi hal-hal yang kita kerjakan saat liburan sebagai ‘pekerjaan’.
2. Ingatan terhadap kejadian yang menyakitkan dapat menyebabkan stress sebanyak
seolah-olah kejadian tersebut terjadi kemarin. Tubuh tidak dapat membedakan antara
kejadian yang sudah lama terjadi dengan yang baru saja terjadi – tanggapannya adalah
sama. Semakin lama kita tinggal dalam rasa sakit yang lama, kita semakin membangun
kebiasaan mental yang kuat tentang kejadian tersebut sehingga tanggapan stress akan
muncul lebih cepat setiap kali kita memikirkan issue tersebut.
3. Umumnya seseorang mengembangkan suatu penyakit. Beberapa bulan atau beberapa
tahun setelah kejadian yang traumatic. Penyakit psychiatry mempunyai mata rantai stress
jangka panjang: gangguan kecemasan, depresi, phobia, perilaku yang obsessif –
kompulsif dan juga manifestasi dalam penyakit fisik. Penyakit autoimunne, alergi,
kanker, dan penyakit kulit dan sebagainya dapat juga di picu oleh stress.
4. Jika kamu menghidupi kehidupan yang terus-menerus dalam keadaan emergensi
dan terburu-buru, kamu dapat menjadi ketagihan terhadap hormone stressmu sendiri.
Akarnya adalah hasrat untuk merasa baik atau lebih baik. Tetapi hal yang sungguh-
sungguh diperlukan adalah damai sejahtera dengan Allah, hubungan kasih dengan
keluarga, damai dalam pikiran, menikmati sukacita, ada waktu dengan teman-teman,
mempunyai tujuan di dalam hidup.

PERMUSUHAN DAN JANTUNG ANDA.

1. Orang yang bermusuhan melepaskan lebih banyak adrenalin ke dalam tubuh daripada
orang yang tidak bermusuhan. Hormon-hormon tersebut meningkatkan tekanan darah
dengan mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan denyut jantung. Beberapa
penelitian sudah dilakukan yang menunjukkan mata rantai: marah, marah besar,
bermusuhan dan emosi-emosi lain yang berhubungan dengan penyakit jantung.
Permusuhan bisa menyebabkan penyakit jantung lebih besar daripada merokok, tekanan
darah tinggi dan kolesterol yang tinggi. Menolak menangani pemicu kemarahan dapat
membuka pintu terhadap kematian yang lebih cepat.
Sering kita memakai nama lain untuk mereka yang kita musuhi: ‘temperamental’ ,
‘mudah gusar’, mempunyai motivasi yang tinggi namun sangat ‘tidak sabar’,
beberapa cepat-cepat bertindak tetapi juga cepat menyerah, dan masalah tertentu
selalu memicu beberapa reaksi itulah permusuhan. Orang-orang yang bermusuhan

Workbook of HCFi
14
menginternalisasikan kemarahan mereka / memendam kemarahan mereka –
menciptakan suasana yang menegangkan untuk diri mereka sendiri.
2. Jantung adalah tempat duduk manusia batiniah – bukan otak. Amsal 15:13,
14;16:23;23:7. Mat.12:34. Semua menyatakan bahwa kita hidup dari ‘jantung’ (hati)
dan bukan dari pikiran. Dapatkah jantung secara fisik dapat berpikir dan merasakan .
Penemuan akhir-akhir ini membuktikan bahwa hal itu benar. Jantung menjadi keras
oleh kepedihan emosional bertahun-tahun dan mengakibatkan pengaruh yang merusak
dari stress hormone. Itulah yang menyebabkan jantung sakit. Apabila kita menimbun
emosi negative kita menciptakan masalah sendiri. Banyak orang diajarkan untuk tidak
mengungkapkan perasaan mereka sehingga menahan frustrasi, kemarahan, penolakan,
menolak untuk menangis atau berbicara tentang luka bathin mereka. Semakin kita
mengalami emosi negative dan men- supresikannya/menekan semakin tinggi tekanan
di dalam bathin. Pada awalnya kita mengesampingkan emosi tersebut secara sadar
tetapi kemudian kita mengabaikannya secara tidak sadar. Kadang-kadang hal tersebut
terlihat sebagai perfeksionis, ragu-ragu, dan perbantahan, sinis, kritis, perzinahan,
‘emosi yang meledak’ – atas kejadian yang kecil saja, mengingat masa lalu atau reaksi
emosi yang sangat gelisah terhadap orang atau peristiwa bahkan terhadap foto.
3. Beberapa tipe atau emosi orang yang cenderung ‘menyumbat’:
3.1 Orang tua yang depressi atau lama menderita sakit fisik menyebabkan anak-anak
merasa tidak aman, penuh ketakutan dan kemarahan yang dalam karena orangtua
tersebut tidak menyediakan apa yang dibutuhkan anak.
3.2 Keadaan yang menyebabkan kecemasan yang kuat – perang, kejahatan, terorisme,
perceraian dan perkawinan yang terpisah, kemiskinan yang extrim, sering pindah.
Hal-hal tersebut menimbulkan perasaan tidak stabil menyebabkan anak merasa
tidak aman, penuh ketakutan dan marah karena orang tua tidak menyediakan apa
yang diperlukannya.
3.3 Alkohol dan ketagihan obat-obatan.
3.4 Kekakuan yang extreme, ketat, kurang ramah. Anak merasa bahwa orang tua
menolak mereka atau menghakimi dengan tidak adil akibatnya ada kemarahan.

Dengan cara demikian emosi dipendam dan mencari jalan untuk dikeluarkan , emosi
tersebut tidak mati. Orang-orang dengan emosi yang tersumbat tidak memerlukan
banyak pengaruh dari luar untuk mereka menyerah dengan sendirinya. Kejadian yang
paling kecil sekalipun dapat memicu ledakan emosi melampaui yang normal.

BAGAIMANA MENANGANI KEMARAHAN ?


 Ef. 6:26 – Jangan membiarkan amarahmu sebelum matahari terbenam – segera
ditangani.
 Memaafkan orang lain dengan segera.
 Minta agar Allah mengampuni emosimu yang meledak, mengakui kemarahan
itu kepadaNya dan menerima pengampunanNya.
 Mengambil ‘time out’ – tunggu dan dinginkan suasana , pilih pikiran-
pikiranmu dan fokuskan kembali, tenang dan lakukan tarik nafas yang

Workbook of HCFi
15
panjang. Membiarkan amarah pergi dengan segera berarti menelan
kesombonganmu dan berkata “cara Allah dan bukan caraku”.

Untuk informasi lebih lanjut tentang topic ini lihat: “ Deadly Emotions” By Dr. Don Colbert.

Workbook of HCFi
16
PELAJARAN 2

PENGERTIAN TENTANG SEHAT DAN SAKIT

TUJUAN: Setiap peserta memformulasikan pernyataan tujuan untuk Pelayanan Medis


berdasarkan pengertian sehat yang Alkitabih.

DAFTAR ISI:

1. Definisi Sehat.
1.1. Definisi WHO
1.2. Definisi Alkitabiah

2. Definisi Sakit

3. Penyebab Sakit / Tidak Sehat

4. Manifestasi Tidak Sehat

5. Tujuan Pelayanan Medis

PENGERTIAN SEHAT

1. DEFINISI SEHAT:
1.1 World Health Organization (WHO)
“Sehat adalah keadaan sempurna dari fisik, mental, emosi, social, dan rohani serta
tidak hanya absen dari penyakit atau kelemahan”.

1.2 Definisi Alkitabiah


Sehat adalah keharmonisan yang sempurna / complete dari setiap bagian (tubuh, jiwa,
dan roh) dengan Allah, manusia dan ciptaan lainnya yang diperoleh ekspresi akhirnya
dalam keadaan keselamatan yang Alkitabiah.

Workbook of HCFi
17
Complete / sempurna: Memiliki semua yang diperlukan atau bagian yang normal,
elemen-elemen atau terperinci tidak kurang suatu apapun, menyeluruh, sempurna,
penuh.
Harmonis: Keadaan teratur, sepakat atau kesempurnaan dalam hubungan satu dengan
yang lain dari seluruh bagian.

Dengan kata lain rencana Allah adalah membangun hubugan kasih antara diriNya
dengan kita , diantara kita dengan diri kita sendiri dan dengan ciptaan lainnya.

Defenisi sehat tercantum dalam kata-kata berikut:


Shalom (bahasa ibrani)
Dan
Sodzo(bahasa yunani)

Shalom
- Baik - sehat
- Bahagia - makmur
- Sejahtera - Damai sejahera

Sodzo(bahasa yunani)
- Aman terpelihara, terlindung
- Mengobati, menyembuhkan,memulihkan kesehatan, membuat baik
- Menyelamatkan,dipelihara dan tidak hilang
- Diselamatkan , dilepaskan dari yang jahat , dilepaskan dari kesusahan
fisik.

Kata sodzo dipakai dalam seluruh karakter esensial dari misi Kristus dalam Kisah
Rasul 4:12.

Kata soteria menjelaskan baik kesembuhan maupun keselamatan Lukas 1: 69,71,77;


19 : 9 ; Yoh 4:22

2. DEFENISI SAKIT:

Sakit adalah ketidak-harmonisan dari satu atau lebih dari hubungan tersebut : dengan
Allah, dengan sesama, dengan diri sendiri, dan dengan ciptaan lainnya. Keadaan tidak
sehat dijelaskan dari berbagai cara, tergantung bagian mana yang paling terpengaruh
(dibicarakan dalan nomor 4)

3. PENYEBAB SAKIT/TIDAK SEHAT

Tidak sehat adalah akibat dosa. ” Dosa adalah tindakan manusia memisahkan dirinya dari
Allah sang penciptanya. Menganggap bahwa dirinya mampu dan sanggup hidup dari
dirinya sendiri membuat manusia gagal bergantung kepada Allah. Ingin menjadi tuannya
sendiri atau membuat dirinya sendiri sebagai allah, manusia menolak mentaati Allah

Workbook of HCFi
18
(Kejadian 3). Jadi dosa secara mendasar adalah peninggian diri melawan Penciptanya dan
memilih diri sendiri diatas diri sendiri.

Akibat dari mengasingkan diri dari Allah, manusia terkurung dalam sumber
kehidupannya yang terbatas, tidak lagi sanggup menarik dari sumber kehidupan yang
tidak terbatas di dalam Allah. Keberadaan manusia terkurung didalam sumber yang
terbatas sebagai tuannya sendiri, merupakan akar dari semua penyakit yang akhirnya
membawa manusia kepada kematian : malnutrisi menjadi tua dan merosot, merasa
kesepian dan tidak layak, cemas dan takut ; sakit penyakit melalui perilaku yang tidak
bertanggung jawab seperti alcohol, merokok, ketagihan obat-obatan dan makan
berlebihan ; gila kerja, kerusakan moral, dsbnya.

Pemutusan persekutuan dengan Allah juga mengakibatkan putusnya hubungan dengan


sesama manusia. Mengasingkan diri dari Allah dan sumber yang tidak terbatas didalam
Allah serta terkurung didalam sumbernya yang terbatas, setiap orang mencoba
mengamankan dan mensejahterakan hidupnya dengan meninggikannya dirinya mengatasi
manusia lainnya, sehingga setiap orang yang meninggikan dirinya akan bentrok dengan
orang lain. Dunia ini menjadi daerah pertempuran meninggikan diri sendiri dimana
pengikut Darwin bergumul untuk diakui, dimana manusia membenci, megeksploitasi
bahkan membunuh sesamanya. Pemberontakan Adam melawan Allah harus diikuti oleh
Kain membunuh adiknya.

Lebih jauh lagi peninggian diri manusia memimpin kepada dehumanisasi dalam bentuk
perjinahan misalnya menyembah ciptaan yang seharusnya manusia dimaksudkan
memerintah cipataan itu mengikuti Allah (Roma 1:18-22) . Dengan demikian peninggian
diri manusia melawan Allah sang Pencipta secara paradox membawa manusia menjadi
budak terhadap ciptaan, karena itu menjadi berbeda dari dirinya yang sejati. Dan hal
tersebut menyebabkan banyak penyakit emosional, mental, dan spiritual.

Akhirnya dosa adalah tindakan manusia menjual dirinya sendiri kepada perbudakan
Setan, yang adalah raja kejahatan yang misterius. Manusia meninggikan dirinya melawan
Allah dibawah godaan setan bahwa manusia itu dapat “menjadi seperti Allah” (Kejadian
3:5) dan karena itu pemberontakan manusia melawan Allah pada saat yang sama mentaati
kehendak setan. Setan mempengaruhi manusia dengan cara meracuninya bahwa manusia
sanggup mencukupi dirinya sendiri dan menjadi tuan atas dirinya sendiri. Tetapi upah
ketidak-taatan manusia adalah penyakit, penderitaan dan kematian.

Kejatuhan manusia dari Allah Penciptanya mebawa dirinya sendiri serta seluruh ciptaan
lain masuk kedalam perbudakan kuasa si jahat. Akhir-akhir ini polusi dan sumber-
sumber alam yang berkurang telah membuat kita memghargai pengajaran Alkitabiah
bahwa manusia dan ciptaan saling terikat satu dengan yang lain dalam satu tujuan akhir
dan manusia memberi orientasi kepada ciptaan lainnya sebagai pengelola/penata layan.
Hubungan manusia dengan Allah yang diputarkan balikkan mengakibatkan pemutaran
balikan dan disintegrasi dari kodrat yang teratur. Jadi ada gejala-gejala tidak teratur,
disintegrasi, penderitaan dan kemerosotan dimana-mana. Dalam bahasa Alkitab, semua

Workbook of HCFi
19
mahluk sama-sama mengeluh dan sama –sama sakit bersalin (Roma 8:22). Hal ini berarti
bahwa lingkungan manusia juga sakit bersama-sama dengan manusia”

Dikutip dari catatan koferensi ”Konsep kesehatan penyakit dan kesembuhan : perspektif
teologis” oleh Seyoon Kim, Korea”s

4. MANIFESTASI TIDAK SEHAT

4.1 MANUSIA ALLAH

Mati secara rohani terpisah manusia - Allah


Psikologis terganggu manusia - manusia
DOSA manusia dengan
diri sendiri

Fisik - penyakit ( dalam pengertian luas)


Mati

= Manusia menjadi pusat dan bukan lagi Allah


Menolak tuntunan dan hukum Allah (anomia , 1 Yoh 3:4). Dosa adalah kedurhakaan

4.2

MANUSIA MANUSIA

KEKERASAN Rohani penganiayaan, nabi palsu


Kis Rasul 6:12; Mat 7:15

Psikologis Kebencian, konflik Mat 5:22


Kepahitan, tidak mengapuni
Penolakan,pemberontakan
Immoralitas, perceraian
Kis rasul 21:35 ; Kej 4:8

Fisik serangan, bunuh orang,, bunuh


diri

Luk 3:14

Workbook of HCFi
20
4.3
MANUSIA CIPTAAN
LAIN

PENYAKIT Rohani - tertekan-terbelenggu (roh jahat


adalah mahluk ciptaan

Psikologis - emosi negative


- gangguan jejiwaan

Fisik - infeksi, keracunan, trauma

5. TUJUAN PELAYANAN MEDIS

Sesudah mempelajari sehat menurut pandangan Alkitan, sekarang kita dapat


memformulasikan pernyataan tujuan pelayanan medis:

Workbook of HCFi
21
PELAJARAN 3

KEBUTUHAN PASIEN

TUJUAN : Setiap peserta:

1. Menilai kembali konsep mereka tentang kebutuhan masien


2. Menyelaraskan dengan pandangan Alkitab dimana perlu

DAFTAR ISI:

1. BAGAIMANA SAYA MEMANDANG KEBUTUHAN PASIEN

2. APA KEBUTUHAN TERSEBUT

3. TEORI YANG TIDAK ALKITABIAH

4. PANDANGAN ALKITABIAH

5. DAERAH KEBUTUHAN ROHANI YANG PALING UMUM

6. PENGOBATAN DASAR UNTUK KEBUTUHAN ROHANI

7. APLIKASI

LAMPIRAN 2 DAN 3

1. BAGAIMANA SAYA MELIHAT KEBUTUHAN PASIEN ?

Tuliskan secara singkat apa yang kamu lihat sebagai kebutuhan utama dari pasien?

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………

Workbook of HCFi
22
2. APA KEBUTUHAN TERSEBUT?
Kebutuhan adalah sesuatu yang dirasakan sesorang kurang di dalam
hidupnya/pengalamannya
Sebagaimana yang sudah kita pelajari bahwa pasien adalah manusia yang kompleks ,
dengan roh, jiwa dan tubuh; sebagai tenaga kesehatan kita bertanggung jawab
memenuhi semua kebutuhan tersebut.

2.1 Kebutuhan yang dirasakan/actual


Kadang-kadang pasien berpikir bahwa dia membutuhkan obat tertentu atau jenis
pengobatan tertentu berdasarkan pengalaman yang mirip dari anggota keluarga atau
teman dekat, misalnya pasien dengan nyeri di dada ‘butuh’ tablet meskipun masallah
sesungguhnya adalah radang di tenggorokan. Kebutuhan yang dirasakannya mungkin
murni kebutuhan fisik, tetapi kebutuhan aktualnya bisa jadi kodrat rohani/emosi.

2.2 Kebutuhan yang disadari/tidak disadari


Hampir kebutuhan yang disadari adalah kebutuhan fisik, dimana bisa jadi orang
tersebut mempunyai kebutuhan rohani/ emosi yang dia tidak disadarinya. Kebutuhan
yang disadari bisa jauh kurang penting dari pada kebutuhan yang tidak disadarinya.
Banyak pasien sama sekali tidak menyadari kebutuhan rohani mereka. Staff Tenaga
Kesehatan sering dalam keadaan yang sama, tidak menyadari juga kebutuhan
rohaninya.
Karena itu kita harus menolong pasien kita dengan penuh kasih supaya menjadi sadar
akan kebutuhan mereka yang sesungguhnya/yang actual sehingga mereka bisa kerja
sama sepenuhnya dengan tenaga kesehatan membawa mereka se sehat mungkin dalam
waktu se singkat mungkin.

3. TEORI YANG TIDAK ALKITABIAH TENTANG KEBUTUHAN MANUSIA


3.1 Maslow

5. BUTUH PERTUMBUHAN – Aktualsasi diri, “ Aku”

4. DIHARGAI

3. MENGASIHI-DIKASIHI

2. TERLINDUNG-RASA AMAN

1. KEBUTUHAN BIOLOGIS : tidur, O2, Makan,


minum

No 5 adalah yang diinginkan Setan ( Yes 14)… Ingin seperti Yang Mahatinggi, berkata “
AKU” tetapi hanya Alah yang dapat berkata AKU adalah AKU . Kel 3;14, Yoh 8:58

Workbook of HCFi
23
3.2 Franki : Dia menambahkan kepada kebutuhan menurut Maslow dan berkata
Bahwa kita juga membutuhkan: keberartian dan tujuan dalam hidup

CIPTAAN ASLI – Kej 1,2


MANUSIA PADA MULANYA
HIDUP SECARA FISIK
TUBUH DLM KESATUAN
DGN JIWA/ROH

HIDUP SECARA ROH


JIWA /ROH DLM
KESATUAN DGN
ALLAH

1. BERARTI – MEMPUNYAI TUJUAN ILAHI ( Kej 1:28)


2. AMAN DAN TERLINDUNG – semua kebutuhan
disediakan ( Kej 1:29)
3. DIMILIKI DAN MEMILIKI ( Kej 2:18)

Bios = Jiwa dalam kesatuan dengan tubuh


Zoe = jiwa dalam kesatuan dengan Allah

Semua kebutuhan manusia yang digambarkan diatas , dipenuhi dalam persekutuan dengan
Allah sebelum manusia jatuh dalam dosa. Manusia aman dan terlindung, dikasihi oleh Allah,
mempunyai kehormatan dan tujuan serta keberartian, diberikan tugas oleh Allah untuk
diselesaikan. Namun karena jejatuhan manusia , ketika persekutuannya dengan Allah hilang,
apa yang tadinya merupakan asset ( modal, milik) menjadi kebutuhan . Rasa tidak aman,
minder, gagal, malu, rasa bersalah, kurang kasih ( memburu kasih)

4. KEBUTUHAN PASEIEN MENURUT PANDANGAN ALKITAB

Berdasarkan fakta bahwa manusia adalah tiga - di dalam – satu , kita dapat katakana :
kebutuhan pasien adalah kebutuhan roh, jiwa dan tubuh.

4.1 Kebutuhan rohani ; - mempunyai hubungan intim dengan Allah


- Mempunyai kepekaan hati nurani
- Mengetahu kehendak Allah bagi hidupnya

Workbook of HCFi
24
4.2. Kebutuhan jiwa/psikologis manusia:
- Memunyai kehendak yang tunduk kepada Allah segaris dengan
kehendakNya
- Mempunyai pikiran yang dibaharui, segaris dengan kebenaran Allah
- Memenuhi tanggung jawabnya terhadap Allah, manusia dan ciptaan,
dengan membuat pilihan yang benar
4.3 Kebutuhan Fisik - sangat nyata dalam pelayanan medis

PENGARUH KEJATUHAN Kej 3:8-4:9


EMOSI NEGATIF
KEMATIAN DOMINAN
ROHANI

PENGENALAN
AKAN ALLAH
HILANG

TERLALU BANYAK
PILIHAN

1. Penolakan – karena itu butuh untuk rasa dimiliki dan memiliki


2. Rasa bersalah dan malu – karena itu membutuhkan kelayakan - diri
3. Lemah dan tak berdaya – karena itu butuh kekuatan dan pegendalian-dir

Ringkasan “ Manusia butuh : - menanggapi kasih Allah bagi dirinya


- memenuhi rencana Allah dalam hidupnya
- hidup dalam ketaatan sebagai warga Kerajaan Allah
- Memnuhi tanggung jawabnya terhadap Allah,sesama, dan
ciptaan lain, dengan membuat keputusan yang benar

Kebutuhan sesesungguhnya dari manusia adalah menjadi murid Yesus yang sejati , semakin
dibentuk serupa dengan GambarNya dan hidup layak sebagai warga kerajaan sorgawi.

Workbook of HCFi
25
4.4 APLIKASI
Apakah yang akan terlihat dalam kehidupan pasien apabila kebutuhan yang nyata terpenuhi?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Lihat lampiran 2 dan 3

5. KEBUTUHAN ROHANI SECARA UMUM

5.1 KEMATIAN ROHANI


Tentu kematian rohani merupakan kebutuhan yang paling umum diantara pasien.
Sayangnya hal ini paling banyak diabaikan.

5.1.1 Tanda-tanda dan gejala kematian rohani

 Roh mati terhadap Allah karena dosa Efesus 2:1


 Rasa bersalah dan malu Yakobus 2:10
 Kurang keberartian dan tujuan hidup
 Tidak punya kepastian hidup sesudah mati/takut mati Ibrani 2:15
 Keinginan yang kuat untuk menjalani hidup menurut cara sendiri Amsal 16:25
 Pemberontakan melawan Allah Roma 3:12
 Hati nurani hangus Roma 1:28

5.1.2 Sangat penting melayani kehidupan rohani pasien

5.1.3 Memenuhi kebutuhan untuk kehidupan rohani:


Kehidupan kekal adalah kualitas hidup yang tinggi, penuh kasih, sukacita, damai sejahtera
dan kebenaran yang dimulai segera ketika Yesus menjadi Raja dalam kehidupan seseorang.
Hal ini memampukan dia hidup dengan kehidupan yang penuh arti dibumi ini dan berlanjut
sampai kepada kekekalan

Bagaimana memperoleh kehidupan yang kekal?


 1 Yoh 5 :11-13 Kehidupan kekal ada didalam Yesus Kristus . Jadi
memiliki
Kristus didalam hidup seseorang berarti juga orang tersebut
memiliki kehidupan yang kekal.

Workbook of HCFi
26
 Roma 3:23 Semua orang telah berdosa dan melanggar hukum Allah, jadi
semua merupakan calon untuk penghukuman Allah
 Roma 5:8 Kristus mati untuk menjalani hukuman yang seharusnya untuk
Manusia
 1 Yoh 1:9 dan Bertobat dari perbuatan yang salah berarti orang tersebut
 Kisah Rasul 3:19 diampuni dan bebas dari hukuman.
 Ef 3:17 dan Yoh 1:12 Menerima Kristus kedalam hidup dan Kristus tinggal didalam
orang tersebut membuat mereka ciptaan baru dan anak Allah.

5.1.4 Bukti sudah menerima kehidupan kekal/rohani:

Ada 4 Jaminan akan nyata dalam kehidupan orang tersebut ; takut mati disingkirkan
I Jaminan bahwa dosanya sudah diampuni 1 Yoh 1:9
II Jaminan bahwa orang tersebut mempunyai hidup kekal 1Yoh 5:11-13
III Jaminan bahwa namanya tertulis disorga Wahyu 21:27
IV Jaminan bahwa Kristus tinggal didalam dia Ef 3:17

5.2 Pemberontakan Rohani:

Hal ini pada umumnya kebutuhan diantara orang Kristen dan dapat menyebabkan gejala-
gejala fisik.

5.2.1 Tanda-tanda dan gejala pemberontakan rohani :


- Immoral, hubungan yang buruk,mementingkan diri sendiri, meyembah berhala,
melecehkan, kemabukan, ketagihan Galatia 5:19-21
- Kemarahan,kata-kata kotor, mengutuk, berbohong Kolose 3:5-9
- Pertikaian, perpecahan, mengikuti daging, memihak 1Kor 3:1-4
- Sombong Amsal 6:16-17

5.2.2 Solusi terhadap pemberontakan Rohani:


 Berbalik kepada Allah Hosea 14:1,2
 Meninggalkan dosa Amsal 28:13
 Berjalan dalam kehidupan yang baru, taat kepada Allah Yoh 14:21
 Berjalan di dalam Roh Galatia 5:16

6.APLIKASI
Tenaga kesehatan tidak sanggup memenuhi kebutuhan rohani pasien yang mereka rawat, jika
mereka sendiri dalam keadaan mati secara rohani atau dalam pemberontakan.

6.1 Apakah kamu sendiri sudah pasti bahwa:


 Dosamu sudah diampuni?
 Namamu terdaftar disorga?
 Kristus tinggal didalam hidupmu?

Workbook of HCFi
27
 Jika kamu akan mati malam ini apakah kamu akan masuk sorga karena sudah
memiliki hidup kekal?
Jika tidak, apa yang akan kamu lakukan?

6.2 Baca Gal 5:19-21;Kolose 3:5-9;1Kor3:1-4;Ams6:16-17 dan kenalilah tanda-tanda


pemberontakan rohani dalam hidupmu saat ini.
Bertobatlah dari dosa-dosa tersebut dan terima pengampunan yang ditawarkan oleh Yesus
Kristus secara cuma-cuma.

Sekarang kamu siap memenuhi kebutuhan pasienmu

Workbook of HCFi
28
Lampiran 2

AKIBAT KEJATUHAN
MANUSIA

ROH : KEMATIAN TUBUH:


ROHANI KEMATIAN FISIK

PIKIRAN:
KEHILANGAN
AKAN ALLAH

EMOSI:
DOMINAN YANG
KEHENDAK: NEGATIF
TERLALU BANYAK
PILIHAN

MANUSIA MENGALAMI PENOLAKAN, RASA BERSALAH, MALU, LEMAH DAN


TAK BERDAYA, TIDAK MEMPUNYAI TUJUAN DALAM HIDUP
AKIBAT KEJATUHAN MANUSIA

Workbook of HCFi
29
Workbook of HCFi
30
PENGARUH KEHIDUPAN KEKAL ATAS
MANUSIA

TUBUH
SEKARANG MENJADI
DAGING (ROM 8:8 BAIT ALLAH, TERHORMAT
SEMBUH
Orang percaya
bertanggung jawab
Meyalibkan daingDAGING
setiap hari

PIKIRAN EMOSI
Dibaharui Damai sejahtera
Fokus /tidak terbagi Sukacita , BEBAS DARI
Pil 4:6-8 RASA BERSALAH
Siap untuk bertindak
1 Petr 1:13 ROH Rom 8:9
PENGAMPUNAN DOSA Kis 2:38
KEHENDAK IhIDUP BAGI ALLAH
MEMBUAT PILIHAN UNTUK DITERIMA DALAM KELURAGA ALLAH
BERJAKAN MENURUT ROH MENYADARI KELAYAKAN PRIBADI,
Gal 5:22-23 RASA AMAN DAN KEPASTIAN TAKDIR
SETELAH MATI

Workbook of HCFi
31
LAMPIRAN 3.
KASUS PASIEN

Tuan Lee 52 thn masuk ke Rumah Sakit 3 hari yang lalu karena susah bernafas diantar oleh
polisi diketahui bahwa pasien menderita gagal ginjal sudah 5 tahun dan menjalani dialysis
tetapi tidak teratur. Dia datang hanya kalau ada uang.
Sendirian, penggangguran, pribadi yang sulit, ditolak oleh keluarga.
Sudah keluar masuk Rumah Sakit beberapa kali tidur di emperan apartement. Masuk penjara
dari 1982 sampai 1989 keadaannya mencemaskan dan sangat menyedihkan.

Apa yang kamu lihat kebutuhan pasien ini ?

Bagaimana kamu mengobatinya ?

Workbook of HCFi
32
PELAJARAN 4
PELAYANAN TOTAL

TUJUAN: Setiap peserta membuat komitment melaksanakan dan mengembangkan pelayanan

pasien seutuhnya.

DAFTAR ISI:

1. Sejarah pengembangan Pelayanan Kesehatan.

2. Sistem Kesehatan yang ideal.

3. Pendekatan secara team.

4. Aplikasi.

PELAYANAN TOTAL.

1. SEJARAH PERKEMBANGAN.

1.1. Pengembangan Pengobatan Modern.

1.1.1 Pengobatan Yunani: Dimulai dari Ilmu pengetahuan di Barat. Misalnya: Diabetes
Miletus dijelaskan 1500 Sm di dalam papyrus Ebers dan oleh Aretaeus dari
Kapadokia tahun 200 Sesudah Masehi. Pandangan Dualistik (sudah dibicarakan
di pelajaran 1)

1.1.2 Abad Pertengahan: Dukun, Shaman dsb. Terkun orang Eropa di abad pertengahan.
Allah - allah, setan-setan, roh-roh nenek moyang dsb. Manusia sakit atau sehat/
baik dianggap disebabkan oleh allah-allah, setan-setan, roh-roh nenek moyang
dsb.

1.1.3 Pengobatan Shomatik: “Masa Bio Medis” . Penekanan pada aspek fisik, anatomi
dan patologi. Reaksi melawan apa saja yang berhubungan dengan alam yang
tidak kelihatan. Mental “Jika kamu -tidak - dapat –melihatnya- di bawah-
mikroskop- maka hal itu –tidak- ada.”

Workbook of HCFi
33
JIWA ROH

TUBUH Memandang pasien dari arah tubuh,


jiwa dan rohnya diabaikan

1.1.4 Pengobatan Psikosomatik: Psikologi dikembangkan mulai memiliki kesadaran


bahwa manusia lebih dari hanya fisik saja.

JIWA
ROH
Memandang manusia dari sisi jiwa.
roh diabaikan
TUBUH

1.1.5 Pegobatan Sosio- Fisiko-Somatik: Manusia juga dilihat sebagai bagian dari
system social (kesehatan Masyarakat). (Jika tidak berguna untuk masyarakat
buang saja misalnya: Aborsi, Euthanasia). Untuk memperoleh
keseluruhan gambaran pasien, kita perlu melihat pasien sebagaimana Allah
melihat mereka – dari atas.

JIWA ROH
Pandangan ini membawa tubuh, jiwa dan
roh ke dalam perspektif
TUBUH

1.2 Sejarah Rumah Sakit Kristen.

Helena ibu dari Kaisar Konstantin di Roma dipercaya memulai gerakan mendirikan
Rumah Sakit Kristen. Ide itu tersebar dari Konstantinofel sampai ke Kaisarea (369
AD) ke Edesa di Mesopotamia (375 AD). Ke Bizantium (399 AD). Kemudian abad ke -

Workbook of HCFi
34
50 seorang wanita bernama Fabiola mendirikan di Roma Rumah Sakit Umum pertama
di Negara Barat. Tujuan dari Rumah Sakit ini adalah mengumpulkan orang-orang sakit
dari jalanan dan merawat mereka yang menderita, miskin dan sakit.

Konsep Rumah Sakit dimulai oleh Gereja dalam masa Pemerintahan Kerajaan Romawi.
Di abad pertengahan konsep tersebut di pelihara oleh Biara. Kemudian dalam masa
Misionari yang di mulai dengan Parker, Wesley, Carey, dan Livingstone, gereja mulai
mencapai seluruh Dunia dengan Klinik dan Rumah Sakit. Sekarang ini kita mendapati
berbagai ragam Rumah Sakit, Klinik, Panti Jompo, dan Pusat Pelayanan Kesehatan
yang dibangun di seluruh Dunia. Memberikan kesempatan yang luar biasa untuk
mengembangkan atau menemukan kembali makna pelayanan Kristus yang berbelas
kasihan kepada pasien.

2. SISTEM PELAYANAN KESEHATAN YANG IDEAL.

Suatu system dimana hal-hal yang di bawah ini dilaksanakan.

2.1 Pelayanan Pasien Seutuhnya.

Yaitu :
 Melayani kebutuhan pasien yang sesungguhnya.
 Caring untuk keutuhan pribadi: tubuh, jiwa dan roh.
 Membagikan kasih Allah.
 Bekerja dalam Team.

2.2 Pelayanan Staff Seutuhnya.

 Seluruh Staff.
 Semua Kelompok/ disiplin termasuk Petugas Kerohanian, Para Purna Bakti yang
sukarela melayani.
 Pelayanan seutuhnya: Kebutuhan orientasi pada Pelayanan Rohani, psikologis dan
fisik.

2.3 Pelayanan Kunjungan Seutuhnya.

 Menyambut.
 Menginformasikan.
 Mendidik.

2.4 Pelayanan Keluarga Seutuhnya.

2.5 Pelayanan Masyarakat Seutuhnya (Penekanan Pada Pencegahan).

2.6 Management yang Efektif.

2.7 Kebijakan yang benar dan kasih.

Workbook of HCFi
35
3. PENDEKATAN TEAM.

3.1 Team Kerja Diperlukan.

Tidak seorangpun dapat melayani Pelayanan Seutuhnya untuk mengobati kondisi manusia
yang sudah hancur total. Kita saling memerlukan.

Anggota dari berbagai disiplin sudah bekerja bersama-sama dalam tingkat professional.
Mereka perlu belajar bekerja bersama-sama di dalam kasih dan keharmonisan. Sayangnya
hanya sedikit dari kita mengalami yang seprti ini secara teratur. Bentuk team kerja yang
paling tinggi dimungkinkan dimana kasih Allah memerintah. Karena itu orang-orang
Kristen dapat membuat sumbangan yang positif ke dalam team kerja.

3.2 Ciri-Ciri Team Yang Ideal.

 Berpusatkan Kristus.
 Mengabdi untuk membangun Kerajaan Allah dan kebenaranNya sebagai prioritas
utama, Mat.6:33.
 Bekerja di bawah tuntunan otoritas Yesus Kristus sebagai representasiNya,
Mat.28:18-20.
 Rela menderita di bawah penghinaan dan tekanan demi Kristus.
 Mahir dalam profesinya.
 Berkomitment mengembangkan dan melakukan kemahiran merawat pasien
seutuhnya.

4. APLIKASI.

4.1 Evaluasi Diri

Saya mengambil waktu mencari tahu tentang Selalu Sering JarangTidak Pernah
kebutuhan
Rohani pasien yang saya rawat.

Saya berdoa untuk pasien-pasien yang saya rawat.

Saya melayani orang-orang percaya diantara staff


Dengan
 Berdoa untuk mereka.
 Menguatkan mereka.
 Mengidentifikasi diri dengan mereka.
Berbagi berkat dan beban.
Saya melihat diri saya sebagai bagian dari team
Medis yang berkomitmen membagi kasih Allah di
“Rumah Sakit” tempat saya bekerja.

Workbook of HCFi
36
4.2 Tuliskanlah di bawah ini nama-nama orang di “Rumah Sakit” dimana kamu perlu
mengembangkan hubungan dengan mereka
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………..……………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………….………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………….

Apa yang akan kamu lakukan kepada setiap orang tersebut ?


Apa Kapan
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………….……………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……….…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………..

Menyadari tanggung jawabku di hadapan Allah saya bersedia menjadi saluran kasihNya
kepada pasien-pasien dan teman kerja.

Tanggal_________________________ Tanda tangan_____________________________

Workbook of HCFi
37
PELAJARAN 5.
PELAYANAN PASIEN SEUTUHNYA SECARA PRAKTIS.

TUJUAN: Peserta mampu mengimplementasikan pelayanan seutuhnya.

DAFTAR ISI:

Yesus Kristus teladan yang sempurna.

1. Motivasi Kasih.

2. Kontak Mata.

3. Mendengar Dengan Penuh Perhatian.

4. Kata-Kata Bijaksana.

5. Sentuhan Yang Menguatkan.

6. Kehidupan Yang Berdoa.

7. Kaki Yang Siap Melayani.

Lampiran 4 – Pengobatan Terhadap Masalah-Masalah Yang Umum.

PELAYANAN SEUTUHNYA SECARA PRAKTIS.

YESUS KRISTUS TELADAN YANG SEMPURNA:

Dalam mengusahakan cara yang terbaik melayani pasien seutuhnya, kita memerlukan role
model. Yesus Kristus menghabiskan banyak waktu melayani orang-orang sakit karena itu Dia
memberikan model yang terbaik dan kita di panggil untuk mengikuti teladanNya.

“Sebagaimana Bapa mengutus Aku demikian juga Aku mengutus kamu” Yoh.20:21.

“Aku berkata kepadamu: sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKu, dia akan melakukan
juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar
daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa.” Yoh.14:12.

Mengapa kita dapat belajar dari Yesus Kristus ?

Kontras dengan Markus 5:25-26 Perhatikan pernyataan berikut ini:

Dia tidak ada gagal. Markus 6:55-56.

 Seluruh pasienNya 100 % puas. Markus 7:37.


 Tidak satupun pasienNya yang meninggal di bawah pengobatanNya.Markus 5:36-43

Workbook of HCFi
38
 Allah dimuliakan sebagai akibat dari pekerjaanNya. Markus 2:11-12.

Dengan mempelajari metode Kristus dan mempraktekkannya kita dapat meningkatkan secara
luar biasa kualitas pelayanan seutuhnya kepada pasien yang kita rawat. Dia sudah
memberikan pelayanan yang ideal yang patut kita perjuangkan.

Beberapa aspek bagaimana Yesus melayani pasien.

PELAYANAN SEUTUhNYA
SECARA PRAKTIS
Telinga
Kontak Mata
Mendengar
Penuh perhatian
Kata-kata Motivasi kasih
bijaksana

Sentuhan
menguatkan Hidup
Penuh doa
Kaki
Rajin melayani
14

1. MOTIVASI KASIH.

Kasih Allah untuk orang sakit membentuk dasar Pelayanan Seutuhnya. Kapan saja kita mau
membagikan kasihNya dengan pasien-pasien yang kita rawat, kita dapat mengharapkan
kesanggupanNya.

Hati Yesus penuh dengan kasih dan belas kasihan terhadap orang banyak. Markus 6:31-34,
Matius 9:36,15:32.

Jika Yesus Kristus hidup di dalam kita, kasihNya telah dicurahkan ke dalam hati kita. Roma
5:5. Tanpa kasih tersebut kita tidak sanggup memberikan kasih yang sejati kepada pasien.
Menjadi dewasa artinya adalah memiliki belas kasihan seperti yang dimiliki Kristus untuk
orang sakit. Profesi kesehatan sekarang ini menarik dengan motivasi lain. Misalnya uang,
status, rasa aman, rasa diperlukan, kasih humanistic, merasa kewajiban.

Workbook of HCFi
39
Paulus berkata: “Kasih Kristus menguasai kami” II Kor.5:14. Hanya inilah motivasi yang
akan menyanggupkan kita mengatasi stress pekerjaan di Dunia kesehatan sekarang ini dengan
tanpa pengaruh membahayakan atas kita, keluarga dan pasien yang kita rawat.

Aplikasi:

Apa motivasi kamu merawat orang sakit ?


…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………..…………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………..
Jika perlu apa yang akan kamu lakukan untuk menyesuaikannya?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………….……………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……….

2. KONTAK MATA.
Teladan dari Yesus.
Yesus memandang orang sekelilingNya. Dia memandang mereka, melihat apa yang di
dalam bathin orang tersebut. Sesuatu terjadi ketika Dia memandang mereka. Relasi
dimulai. Markus 1:21a “Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya” (melihat
pada, melihat langsung pada, memikirkan). Di kemudian hari rasul-rasul mengikuti
teladanNya (Kis.3:4-5). Yesus selalu mempunyai waktu untuk setiap individu. Ketika kita
terlalu sibuk memberi pelayanan kepada individu, kita berhenti memberikan kontak mata
dan pasien merasa diabaikan.

2.1 Dipakai Untuk Diagnosa.

Dokter-dokter melihat pada pasien dan mengamati: Warna muka, fentilasi, gerakan otot
dan mengambil kesimpulan tentang kondisi umum dari pasien. Dengan melihat, kita juga
dapat memperoleh kesan tentang kondisi rohani pasien. Mata adalah jendela jiwa dan apa
yang pasien tidak ungkapkan dapat kita lihat di dalam mata mereka: takut, marah, menaruh
percaya, berharap, putus asa.
Indikator lainnya:
 Buku yang dibaca pasien.
 Mengikuti ibadah di Kapel.
 Reaksinya terhadap pengunjung dan pasien lainnya.
 Reaksinya terhadap hal-hal rohani (KeKristenan).

2.2 Dipakai Untuk Pengobatan.


Dengan melihat satu dengan yang lain, terjadi kontak. Jembatan di bangun, kita
berkomunikasi melalui jembatan tersebut. Apabila Yesus mendapatkan tempat yang tepat

Workbook of HCFi
40
sebagai Tuan atas kehidupan kita, Dia akan menggunakan mata kita mengkomunikasikan
kasih dan belas kasihanNya kepada pasien (Matius 6:22-23, Lukas 11:34-36).

2.3 Aplikasi.
2.3.1 Pesan apakah yang disampaikan mata anda kepada pasien?
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………….…………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….

2.3.2 Apa yang dapat kamu kembangkan untuk penggunaan kontak mata?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………….……………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………….………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

3. MENDENGAR DENGAN PENUH PERHATIAN

3.1 Teladan Dari Yesus: Yoh.4:7-26.


Dari reaksi dan jawaban Yesus kita dapat melihat Yesus mendengar orang sepenuhnya ,
juga terhadap apa yang tidak diungkapkan. Karena Dia mendengarkan sangat penuh
perhatian, Dia dapat menetapkan dengan tepat apa masalahnya dan menolong pasien
tersebut.

3.2 Dipakai Untuk Diagnosa.


3.2.1 Mendengar Allah: Amsal 3:5-6 dan tidak bersandar kepada pengertian kita sendiri.
Meskipun persepsi batiniah berharga tetapi tidak sempurna. Kebergantungan penuh
kepada Allah sangat perlu untuk tajam melihat kebutuhan pasien yang sesungguhnya dan
untuk ini diperlukan hubungan yang intim dengan Allah dan mendengar dengan penuh
perhatian akan tuntunanNya.

3.2.2 Mendengar Kepada Pasien. Yak 1:19


 Bagaimana – perlu perhatian yang tidak terbagi-bagi kalau tidak fakta-fakta penting
bisa terlewatkan dan pasien kehilangan kepecayaan. Perhatian yang
penuh, juga terlihat dari sikap dan bahasa tubuh kita. Keluhan dan hal
hal yang menyakitkan sering tidak terjangkau. Jika kita mendeng dengan
penuh perhatian, kita akan mendengar rasa sakit yang sesungguhnya.
 Apa yang dikatakan pasien,
- Secara verbal: Isi pesan yang sesungguhnya. Kata-kata yang diungkapkan.
- Secara Sub Verbal: “yang tidak diungkapkan”. Intonasi suara, sesuatu yang
tidak dikatakan, diam waktu bercakap-cakap dan sebagainya.
- Secara Non Verbal “ Bahasa tubuh”. Banyak hal yang tidak diungkapkan dalam

Workbook of HCFi
41
kata- kata tetapi melalui ekspresi wajah, postur, sikap.

 Kepada Siapa. Kita dapat belajar banyak hal dari apa yang dikatakan pasien kepada
orang lain.
- Pasien-pasien.
- Keluarga, pengunjung.
- Staff.

3.3 Dipakai Untuk Pengobatan.


Ayub 21:2 “Dengarkanlah baik-baik perkataanku dan biarlah itu menjadi
penghiburanmu”. Selagi kita mendengar, pasien sering mampu melihat masalahnya secara
objektik dan jelas. Dengan demikian pengertian yang baru tentang solusi yang Alkitabiah
dapat diletakkan.

3.4 Aplikasi.
Lukas 8:18a “Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar”.
Sebutkan beberapa cara praktis dimana kamu dapat memperlihatkan kepada pasien
bahwa kamu sedang mendengar/ mengembangkan seni mendengar.
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….

4. KATA-KATA BIJAKSANA.
4.1 Teladan Dari Yesus.
Lukas 4:22a “Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata
yang indah yang diucapkanNya”.
Yesus sangat sensitif terhadap kebutuhan orang, karena itu Dia menggunakan kata-
kataNya secara hati-hati dan tepat. LidahNya sepenuhnya terkendali.
Yesus juga menggunakan pertanyaan (Mark.10:51) “Apa yang Kau ingin Aku perbuat
kepadamu?” Yesus bertanya kepadanya. Orang buta itu menjawab “ Guru, supaya aku
dapat melihat”.
Pertanyaan membuat orang berpikir kemudian membuat pernyataan apa yang sungguh
mereka inginkan.

4.2 Dipakai Untuk Menegakkan Diagnosa:


Menanyakan pertanyaan adalah sesuatu yang normal dalam menegakkan diagnose
medis. Dengan cara yang sama kita menggunakan pertanyaan untuk menentukan
dimana pasien berada secara rohani (Mark.10:51).

4.2.1 Tujuan pertanyaan dan bagaimana menggunakannya:


 Dapat menolong pasien mengerti masalahnya lebih baik.
 Menolong pasien menyatakan apa kebutuhannya yang sesungguhnya.

Workbook of HCFi
42
 Harus ditanyakan dengan penuh hikmat dan tepat waktu.
 Sebaiknya jangan sembarangan bertanya atau memaksakan jawaban.
 Akan tersingkap lebih banyak jika pertanyaan adalah pertanyaan terbuka (bagaimana,
apa, kapan).

4.3 Dipakai Untuk Pengobatan:


Amsal 12:18b “…….Tetapi lidah orang bijak membawa kesembuhan”.
Yak.3:17 “………. Tetapi hikmat yang datang dari atas adalah pertama-tama murni,
selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan
buah-buah yang baik. Tidak memihak dan tidak munafik.”

4.4 Memulai Percakapan.


Tidak ada pasien yang sama, dan tidak ada percakapan yang dimulai dengan cara yang
sama.
Beberapa penuntun dan ide:
 Bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus.
 Gunakan mata dan telingamu untuk memperoleh kesan tentang pasien.
 Menanyakan pertanyaan misalnya:
- “Dalam kondisi sakit seperti ini apa yang kamu percayai ?”
- “Apa pengaruh penyakit ini dalam hubunganmu dengan Allah?”
- “Adakah penyakit ini mempengaruhi kehidupan rohani Bapa/Ibu?”
- “Adakah penyakit ini mempengaruhi cara pandangmu tentang hidup/system nilai
hidupmu?”
 Buat tanda tentang apa yang sudah kamu dengar dan/ atau lihat dari pasien.
 Bagikan sesuatu yang sudah kamu alami atau buku yang kamu baca .dsbnya
 Belajar membuat hubungan antara hal-hal yang praktis dan rohani,misalnya

- Ketika memberi pasien minum, tanyakanlah apakah mereka sudah pernah mencicipi
“air hidup”
- ketika memberi tranfusi darah, ingatkanlah tentang darah yang mampu membuat kita
bersih.
- “Kami dapat mengobati ibu/bapak tetapi kesembuhan tidak datang dari kami”.
- Ketika memeriksa denyut jantung pasien: “Apakah bapak/ibu sudah pernah bertemu
Dokter Agung untuk chek up hati?”.

Tujuan percakapan adalah membagikan Kristus.


 Membangun kontak hati dan hubungan yang dapat dipercaya.
 Menjelaskan Injil. Minta izin dari pasien lebih dahulu.
 Menolong pasien memperoleh kepastian tentang hubungannya degan Yesus Kristus.
 Lakukan follow up dasar segera.
 Dalam kasus bila ditanggapi negative pelihara relasi terbuka dengan pasien sehingga
topik bisa disimpulkan kemudian.
 Biarkan pasien mengetahui bahwa kamu bersedia jika mereka ingin berbicara lagi.
 Katakan bahwa kamu mendoakan mereka.

Workbook of HCFi
43
 Jangan dipribadikan atau jadi marah jika pasien tidak menunjukkan rasa tertarik.
Keselamatan adalah dari Tuhan. Wahyu 19:1.

4.5 Menjawab Pertanyaan.


 Perlu mendengarkan Alah, hanya Dia satu-satuNya yang mengetahui apa
sesungguhnya kebutuhan pasien. Amsal 16:1 “Manusia dapat menimbang-nimbang
dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari Tuhan”.
 Jujur. Ef.4:15a “……. Menyatakan kebenaran di dalam kasih,……..”.
 Periksa jawabanmu menurut apa yang terdaftar dalam Yak.3:17.
 Jawab pertanyaan dengan pertanyaan. Misalnya Jika pasien bertanya: “Kapan saya
mati?”. Jawablah: “Menurut Bapak/ibu pikir kapan?”

4.6 Menggunakan Ayat-Ayat Firman Tuhan:


Maz.107:20 “DisampaikanNya firmanNya dan disembuhkanNya mereka, diluputkanNya
mereka dari liang kubur”.

4.6.1 Mengapa berguna menggunakan Firman Tuhan?


a. Firman adalah komunikasi pribadi Allah kepada kita. Dia menyingkapkan diriNya
Sebagai Manusia.
b. Firman mempunyai kuasa mengubah orang dan keadan Ibrani 4:12 “Sebab Firman
Allah hidup dan kuat. Dan lebih tajam daripada pedang bermata dua manapun; ia
menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita” (Yes.55:11, Yer.23:29).
3. Firman adalah kebenaran yang mutlak. Yoh.8:32 “Kamu akan mengetahui
kebenaran, dan kebenaran itu akan membebaskan kamu”.
4. Firman itu menghibur bahkan ketika pasien tidak mengetahui bahwa kata-kata
tersebut berasal dari Alkitab.
5. Ayat-ayat Firman sering diterima ketika bentuk literature Kristen lainnya tidak
diterima.

4.6.2 Bagaimana Menggunakan Firman.


 Dengan bijaksana (Yak.3:17).
 Mempelajari Firman Tuhan dengan hati; kapan waktu yang tepat mengutip tanpa
memberikan referensinya.
 Kapan membaca dengan keras:
→ Minta izin dari pasien, tanyakan ayat firman mana yang lebih disukai pasien.
→ Kalau dia sedang membaca firman, lanjutkanlah dari pembacaan si pasien.
→ Baca apa yang relevan dengan pasien sekarang.
→ Jagalah supaya singkat.
→ Tanyakan pasien apakah ada yang mau dikatakan kepadamu.
→ Jangan lupakan pasien yang tidak sadar. Membacakan firman bisa merupakan cara
Allah
menyentuh rohnya.

Workbook of HCFi
44
→ Berikan resep rohani, dicetak atau tertulis di kartu. Misalnya Maz.23, tiga kali
sehari,atau
Maz.4:8 dimakan sebelum tidur.
→ Traktat dengan porsi firman yang dapat dibaca atau diberikan.

4.6.3 Jangan:
 Membawa Alkitab yang besar.
 Memakai ayat firman secara diskriminatif.
 Mengutip sembarangan atau dengan bercanda.
 Dogmatik dan argumentatif.
 Berkhotbah atau menghakimi.

4.6.4 Apa Yang Dibaca/ Dikutip.


Beberapa contoh pemakaian firman Tuhan
Masalah Tujuan Sumber
Pedih Lepas dari penderitaan Mazmur 103:3;Wahyu 21:4
Gelisah Tenang Mazmur 119:49,50,76;Yes
66:13
Rasa tidak Rasa aman/ada seseorang yang dapat Ibrani 13:8;Mazmur 62:3
aman dipercayai
Cemas Damai sejahtera Filipi4:6,7
Takut Damai/terlindung Yesaya41:10,13
Takut mati Jaminan hidup kekal 1 Yoh 5:13;Yoh
3:16;Yoh10:28
Tidak stabil Stabil Ibrani 13:8;2Sam22:2,3
Bingung Pengertian Ams20:24;28:5;Maz119:130
Kurang berarti Berharga dan merasa layak dihadapan Allah Maz139:13-16;Yes 43:4
Waktu ekstra Focus yang baik Yer29:11-13;Yoh14:1
berpikir
Rasa bersalah Pengampunan 1Yoh1:9;Yes44:22
Rasa malu Penerimaan/martabat Yes54:4;Yes61:7
Hilang Berpengharapan Ibr6:19;Maz31:24;38:15
harapan
Depresi Sukacita Maz30:6;Yes 61:1-
3;Yoh15:11
Putus asa Pengharapan Ibr11:1;Maz 121;Maz 62:6
Kegelapan Terang Maz 27:1;Maz119:130
Lesu & sedih Ceria/terhibur/berpengharapan Yes 61:1-3;Maz
30:12;Yes60:20B
Tidak bisa Tidur/istirahat Maz4:8;Ams 3:24
tidur

Workbook of HCFi
45
4.7 Aplikasi

Apa yang perlu kamu lakukan supaya mampu mengucapkan kata-kata bijaksana kepada
pasien?
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
.......................

5. SENTUHAN YANG MENGUATKAN


5.1 Teladan Yesus:
Mark1:41a “Maka tergeraklah hatiNya dengan belas kasihan lalu Ia mengulurkan
tangaNya dan menjamah orang itu
Mark1:31 “Ia pergi ketempat tidur perempuan itu sambil memegang tangannya
membangunkan dia,lalu lenyaplah demamnya “

5.2 Mengapa sentuhan itu penting


Sentuhan adalah indera pertama yang dikembangkan dalam masa bayi. Manusia sensitif
kepada sentuhan,karena sentuhan itu memngkomunikasikan sikap/hati seseorang yang
menyentuh orang lain. Sentuhan dapat menciptakan kedekatan atau jarak ; kehangatan
atau dingin ; persahabatan atau permusuhan.
“Terapi sentuhan” adalah salah satu yang dilakukan sekarang ini, tetapi tidak selalu
positif. Penelitian menunjukkan bahwa seluruh sentuhan yang dialami seseorang setiap
hari mempengaruhi seluruh keberadaannya, termasuk metabolisme pencernaan dan
aktifitas kelenjar. Bayi yang kurang disentuh tidak dapat tumbuh meskipun kebutuhan
fisik mereka terpenuhi. Selama dalam pekerjaan tenaga kesehatan/staf perlu memberi
sentuhan. Bukankah : ‘pasien no 59’, ‘’yang patah kaki diruangan 4’, atau manusia
dengan kebutuhannya. Meskipun waktu terbatas masih mungkin melaksanakan tugas
rutin dengan sentuhan caring (peduli)

5.3 Beberapa aspek yang perlu diingat tentang sentuhan:


 Waktu lamanya sentuhan
 Lokasi bagian tubuh yang mana yang disentuh,ingat budaya yang berbeda
mana
yang daapt diterima dan merasa nyaman atau tidak dapat diterima
 Tindakan cara mendekati orang tersebut dengan cepat/dengan lambat
 Kekuatan kuat atau lembut,tetap atau bervariasi
 Frekuensi berapa sering orang disentuh
 Sensasi bagaimana pengalaman seseorang

5.4 Sentuhan diapakai untuk menegakkan diagnose:


Seperti menegakkan diagnose secara fisik demikian juga secara rohani sentuhan adalah
sangat berharga misalnya tangan yang berkeringat menujukkan bahwa pasien sedang
tegang atau ketakutan walaupun secara verbal disangkali. Reaksi terhadap sentuhan dapat

Workbook of HCFi
46
juga menujukkan ketakutan, dan orang yang menderita pelecehan secara fisik sering kaku
dan responsive terhadap sentuhan.

5.5 Nilai pengobatan


Tangan pemberi pelayanan kesehatan yang didiami oleh Yesus Kristus dapat menjadi
perpanjangan tanganNya untuk kesembuhan. Tangan dapat memberi penghiburan,
pertolongan kepada seseorang untuk rileks menyatakan empaty,dukungan, kekuatan, dan
belas kasihan.
Fisioterapis mempunyai kesempatan yang unik selagi mereka melaksanakan tugas yang
begitu banyak mengikutsertakan sentuhan. Sentuhan yang menyembuhkan fisik dapat
digabung dengan sentuhan rohani yang menguatkan, memberkati orang tersebut didalam
nama Yesus sementara menaruh tangan diatas pasien.
Hati-hatilah :
→ Sensitive kepada Tuhan
→ Tidak menjadi pola
→ Mencegah sentuhan yang tidak tepat

5.6 Aplikasi
5.6.1 Diskusikan sikapmu terhadap sentuhan dengan orang disampingmu.
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

5.6.2 Jelaskan apa yang dapat dikomunikasikan oleh sentuhan kepada pasien?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
5.6.3 Diskusikan dimana kamu dapat mengembangkan sentuhan yang menghibur?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

6.KEHIDUPAN YANG PENUH DOA


6.1 Teladan Yesus ”tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang
banyak berbondong-bondong kepadaNya untuk mendengar Dia dan disembuhkan dari
penyakit mereka. Akan tetapi Ia mengundurkan diri ketempat-tempat yang sunyi dan berdoa”
Lukas 5:15-16

Workbook of HCFi
47
Jika tenaga kesehatan mau mengikuti teladan Yesus, maka Saat Teduh setiap hari adalah
prioritas utama meskipun ditengah-tengah kesibukan hidup.

Mengambil waktu bersekutu dengan Tuhan adalah sangat penting. Jika kesatuan dengan
Allah ini tidak dipelihara maka tidak mungkin memberikan Pelayanan yang seutuhnya dan
efektif kepada pasien.
Dalam waktu bersama Tuhan aka nada:
Kesegaran tubuh yang letih dan sayaraf yang lemah
Pembersihan dari kotoran-kotoran yang di dapat sepanjang perjalanan
Semangat yang segar menghadapi tantangan di hari yang baru
Hikmat menangani hal-hal yang terjadi di hari-hari berikutnya
Instruksi bagaimana menangani masallah dan keadaan yang sulit
Kuasa menjadi saksi yang setia kepada Yesus Kristus
Yesaya 50:4 “ TUHAN Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid supaya
dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap
pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid ”.
Amsal 28:5 “…..tetapi orang yang mencari Tuhan mengerti segala sesuatu “

6.2 Aplikasi:
6.2.1 Apakah kamu sudah memikirkan bahwa Saat Teduh merupakan prioritas utama
setiap hari?
Ya/tidak

6.2.2 Jika jawaban tidak , bagaimana kamu menyesuiakan jadwalmu untuk membuat
perjanjian Saat Teduh diteguhkan
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………

6.2.3 Apa yang Tuhan harapkan dari kamu selama Saat Teduh
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….
.

6.3 Berdoa untuk pasien:


 Melalui doa kasih dan kuasa Allah dapat dibawa kedalam kehidupan pasien
 Selain itu doa juga merubah tenaga kesehatan mempunyai sikap seperti Kristus,
khususnya menghadapi “pasien yang sulit”

Workbook of HCFi
48
 Sampaiakan kepada Allah tentang pasien lebih dahulu, baru bicarakan tentang Allah
kepada pasien

6.3.1 Apa dan kapan berdoa:


 Untuk keselamatan pasien
 Untuk kesempatan paling tidak satu kali dalam hari itu berbicara tentang Kristus
 Untuk waspada melihat ketika kesempatan ada.
 Untuk keberanian untuk kesempatan tersebut
 Untuk kata-kata yang tepat disampaikan dalam kesempatan tersebut
 Untuk hati yang menerima dari si pasien
 Untuk kehadiran Allah ketika memasuki ruangan, Mat 10:12,Luks 10:5
 Keinginan melangkah kearah tempat tidur pasien
 Sementara memberikan obat, suntikan, mengganti balutan atau selama prosedur
lainnya
 Ketika berdiri disamping tempat tidur pasien memperhatikan atau membantu
 Ketika pendeta rumah sakit sudah mengunjungi
 Ketika memerlukan hikmat Yak 1:5

6.4 Berdoa dengan pasien


Berdoa utuk pasien dilanjutkan dengan berdoa bersama pasien
Sentitive kepada tuntunan Allah dan sensitive terhadap kebutuhan pasien kita - kesempatan
berdoa dengan mereka.
Hal ini dapat berarti mengkomunikasikan kehadiran Allah , belas kasihan yang penuh kuasa
dan menolong pasien kita.
6.4.1 Bagaimana dan kapan berdoa:
 Selalu pertimbangkan dan minta izin dari pasien terlebih dahulu
 Tanyakan apakah pasien mau didoakan dengan suara terdengar atau tidak, disamping
tempat tidur atau ditempat lain
 Tetap ingat hal-hal berikut:
o Privasi pasien
o Menggunakan volume suara dan intonasi yang normal
o Singkat, to the point, dan spefisik
o Buat personal, sebutkan nama pasien
o Gunakan sentuhan jika tepat
 Persilahkan pasien berpartisipasi baik secara verbal atau dengan diam saja
 Ikut-sertakan anggota keluarga bila memungkinkan
 Sesudah berdoa berikan waktu sedikit bersama pasien, mungkin dia ingin
menyampaikan sesuatu ; atau kamu ingin menyampaikan sesuatu yang lain
 Waktu yang cocok:
o Sebelum makan
o Sebelum tidur
o Ketika pasien cemas, takut, tidak bisa tidur malam hari
o Sebelum operasi
o Sebelum pemeriksaan besar

Workbook of HCFi
49
o Ketika dinyatakan opname
o Ketika pasien tidak sadar

6.4.2 Apa yang didoakan:


→ Sensitive kepada tuntunan Roh kudus
→ Tanyakan pada diri sendiri : Apa yang akan dilakukan Yesus dalam situasi seperti
ini?
→ Berdoalah sesuai dengan kebutuhan yang diungkapkan oleh pasien
→ Pakai ayat firman Tuhan selagi berdoa
→ Jika pasien mengakui kesalahannya dan perlu pengampunan, berdoalah bersama dia
untuk pertobatan dan pengampunan 1Yoh 1:9
→ Allah bisa saja menyembuhkan pasien secara muzijat
o Hal ini masih menjadi pokok yang banyak kontraversi
o Namun demikian jika alkitab benar, muzijat masih mungkin terjadi sekarang
ini
o Kesembuhan lebih dari hanya lepas dari gejala fisik tetapi termasuk juga
pemulihan rohani dan emosi
o Tenaga kesehatan bukanlah penyembuh - Allahlah sang Penyembuh
o Minta Allah menyembuhkan dan serahkan hasilnya kepada Nya
o Pastikan tuntunanNya dalam berdoa untuk kesembuhan
o Bekerja dengan pasien penuh kerjasama tanpa menyebabkan tekanan
kepadanya
→ Selalu mungkin /baik mendoakan supaya rasa sakit,tekanan,ketakutan lenyap

6.4.3Kapan tidak doa bersuara dengan pasien:


 Ketika kamu dan/atau pasien sedang marah
 Dalam kasus-kasus tertentu dalam penyakit psychiatri
 Kalau hanya sekedar berdoa tapi tidak sungguh-sungguh peduli
 Jika pasien akan dipermalukan didepan orang lain
 Jika pasien menolak atau tidak siap didoakan

6.5 Aplikasi
6.5.1Apakah penghalang paling banyak berdoa dengan pasien di rumah sakit anda
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………….
6.5.2 Yang mana berlaku bagi anda?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

Workbook of HCFi
50
6.5.3 Apa yang ingin anda lakukan tentang hal itu
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….

6.6 Berdoa bersama dan saling mendoakan:


6.6.1 Dalam tugas melayani kebutuhan pasien seutuhnya, kita memerlukan tim kerja dan
juga tim kerja dalam doa. Hanya dengan cara seperti ini iklim rohani ditempat kita
bekerja diubah secara positif.
6.6.2 Ada kuasa yang besar didalam kelompok doa Mat 18,19 doa bersama membentuk staf
kedalam tim rohani yang efektif maupun professional.
6.6.3 Kita dperintahkan mendoakan para pemimpin, juga peminpin di rumah sakit kita 1Tim
2:1-2
6.6.4 Dalam menghadapi stres pekerjaan didunia kesehatan staf perlu didukung oleh teman
sekerja yang memiliki pikiran yang sama dan saling menguatkan.
6.6.5 Hanya satu atau lebih teman kerja yang dibutuhkan
 Berdoa dan saling berbagi sekali seminggu
 Pertemuan doa pagi hari
 Beberapa menit berdoa sebelum/sesudah kerja, waktu istirahat atu jam makan siang
 Doa telegram selama ada ’kesempatan’ bertemu

6.7 APLIKASI
 Apakah anda sudah mulai berdoa bersama dengan teman sekerja anda? Ya/tidak
Jika ya apa yang akan anda lakukan untuk meningkatkan waktu doa tersebut?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………
 Jika tidak tuliskanlah nama satu orang atau lebih teman kerja anda yang dapat
memulai persekutuan doa.
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
....................

Ingat jika kamu dan Allah bersama-sama itu sudah cukup untuk memulai kelompok
doa

7. KAKI YANG MELAYANI:

7.1 Teladan Yesus ”karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani,melainkan
untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang”
Mark 10:45

Workbook of HCFi
51
Yesus selalu menjaga sikap melayani yang penuh belas kasihan meskipun kadang-kadang
Dia tidak ada waktu untuk makan atau istirahat.Mark 3:20,6:30-34 dalam keadaan yang
dihadapi terus ada tekanan namun memberikan kasih dari dirinya sendiri.

7.2 Sikap melayani:


Melayani dengan rajin Roma12,11
Mengidentifikasi dengan yang dilayani Gal 6:2
Tidak diskriminatif Yak 2:9
Tidak membiarkan diri keluar jalur
Jangan pernah berkecil hati karena diketawai atau diejek
Tidak bekerja karena upah atau uang Luk 17:10
Mengetahui kamu adalah melayani Tuhan Kol 3:23,24
Bukan untuk dilihat /menyenangkan orang Ef 6:6-7,Kol 3:22
Menjaga standard yang unggul 1 Kor 15:58
Tunduk pada otoritas Rom 13:1-8;Mat 8:5-13

Workbook of HCFi
52
LAMPIRAN 4
1.PENGOBATAN UNTUK MASALAH YANG UMUM

1.1 Takut
Takut merupakan reaksi yang paling umum dari pasien. Semakin takut semakin tinggi
tegangan yang sebaliknya akan meningkatkan rasa sakit. Pasien dapat mempunyai beberapa
ketakutan berhubungan dengan penyakit dan perawatannya.misalnya:
o Tentang keluarga dan rumah,pekerjaan, masa depan
o Takut tentang yang tidak diketahui
o Ketidak-berdayaan
o Rasa sakit
o Penghukuman
o Takut mati
Pengobatan
 Menjelaskan prosedur dirumah sakit dan memperdulikan sedapat mungkin hal-hal yang
menyebabkan kecemasan.
 Siap sedia dan terbuka kalau pasien mau menyatakan ketakutannya. Jangan beri kesan
bahwa ketakutannya adalah kekanak-kanakan
 Pastikan orang tersebut akan kasih Allah yang memperdulikannya dan gunakan ayat
firman Tuhan
 Tawarkan berdoa dengan pasien.
 Keyakinan didalam doa kita untuk pasien dapat juga menghilangkan ketakutannya

Firman yang digunakan Goal


Takut Damai sejahtera 1 Yoh 4:18
Yakin Yoh 14:27
Kuatir Terhibur Fil 4:6
Belas kasihan 2Kor 1:3-4
Ketidakpastian Kepastian Maz 11:4;Maz 40:12; Ibr
2:14-15 ; Yes 4:10

1.2 Tegang/Stress
Ketegangan dapat diakibatkan oleh beberapa akar masalah misalnya: takut,t idak aman ,tidak
pasti, dendam, marah yang tidak terselesaikan, cemburu. Emosi negative tersebut dapat
menyebabkan berbagai gejala fisik dan harus ditangani sesuai dengan masalah yang spesifik.

Pengobatan
Dengan bijaksana usahakan menolong pasien untuk memgerti penyebab stressnya dan
bagamana menanggapi pengalaman negative dalam hidupnya secara alkitabiah.bantulah
pasien melepaskan stressnya kepada Allh didalan doa.Berdoalah untuknya secara pribadi

1.3 Rasa bersalah

Workbook of HCFi
53
 Rasa bersalah akibat perbuatan yang keliru adalah biasa khususnya ketika seseorang
sedang sakit. Banyak pasien yang bertanya “mengapa Allah melakukan ini kepadaku?
Apakah yang kuperbuat salah? Saya pastilah seorang yang buruk sehingga pantas
mengalaminya?”
 Filosofi modern berusaha mengabaikan rasa bersalah dan “melepaskan”manusia dari
hati nurani yang tertekan.
 Namun , rasa bersalah hanya dapat ditangani secara efektif sesuai dengan prinsip
Alkitab
 Rasa bersalah adalah akibat dosa Rom 3:23 ”karena semua orang telah berbuat dosa
dan telah kehilangan kemuliaan Allah”
 Dosa adalah pelanggaran terhadap hukum-hukum Allah yang adil dan mutlak, dan hal
ini menutut penghukuman Kel 34:7b”……..tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan
orang yang bersalah dari hukuman”

Pengobatan
 Allah mengasihi kita dan mau mengampuni kita. Inilah alasan mengapa Allah
mengutus anakNya Yesus. Mat1:21b ”Engkau akan menamakan Dia Yesus, karena
Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka ”Roma 5 ; 9b ”lebih-
lebih karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darahNya, kita pasti akan
diselamatkan oleh hidupNya”
Ibr 9:28a,14 ”Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diriya untuk
menanggung dosa banyak orang”
 Mengakui dosa kepada Allah 1Yoh 1:9 ”jika kita mengaku dosa kita,maka Ia adalah
setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita
dari segala kejahatan”
Maz 32:3-5 ”dosaku kuberitahukan kepadaMu dan kesalahanku tidaklah
kusembunyikan ; aku berkata : “aku akan mengaku kepada Tuhan pelanggaran-
pelanggaranku” dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku”
 Yakinkan dia untuk jaminan pengampunan (1Yoh1:9) dan kasih Allah dan
kesetiaanNya tidak berakhir kepadanya
 Kita harus membedakan antara rasa bersalah yang palsu dengan yang sungguh yang
datang dari penghukuman diri, pelanggaran hukum-hukum karena keinginan sendiri.
 Allah tidak menghukum, tetapi mengampuni mereka yang bertobat Rom 8:1 ”Karena
itu tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus”

1.4 Amarah
Defenisi : Perasaan tersinggung yang kuat dan tiba-tiba disertai dengan gerakan tubuh.
 Kita perlu membedakan antara kemarahan yang tepat dengan kemarahan yang tidak
tepat yang adalah dosa
 Kemarahan sering kali akibat dari luka batin yang tidak diselesaikan.
 Paling banyak kemarahan yang tidak pada tempatnya berasal dari mementingkan diri
sendiri. Kita menjadi marah apabila kepentingan kita atau tuntutan perfectsionis kita
tidak terpenuhi, tujuan batin kita tidak tercapai, situasi tidak dapat kita kendalikan

Workbook of HCFi
54
 Kondisi-kondisi yang membuat pasien menanggapi dengan marah adalah : perasaan
terancam, tertolak, kehilangan, frustasi, tidak berdaya, perasaan tidak adil (mengapa
hal ini harus terjadi kepadaku?)
 Kemungkinan perasaan marah muncul dan bertambah ketika ada rasa bersalah
dalam batin, perasaan tidak berdaya, harapan yang tidak realistis atau tanpa tujuan
 Kita mungkin tidak mampu mengendalikan perasaan marah pasien tsb , tetapikita
dapat memilih bagaimana kita akan mengeskpresikan kemarahan tersebut. Apakah
kita menanggapi dengan cara menghancurkan atau dengan cara membangun?
Misalnya marah terhadap ketidak-adilan dapat memimpin kepada langkah
memperbaiki.
 Kebanyakan orang menangani kemarahan mereka di dalam salah satu dari dua cara
yang berikut ini:
1.ventilasi – meledak Ams 29:11,22
2. internalisasi - menekan kemarahannya kedalam dirinya sendiri Kej 4:3-7
Kedua hal tersebut adalah merusak:
1.Menghancurkan orang lain lebih dulu baru kemudian dirinya sendiri
2.Menghancurkan dirinya sendiri lebih dulu kemudian orang lain

Pengobatan
Jika pasien menekan kemarahannya:
Bantu pasien mengenali dan mengakui bahwa dia marah.
Biarkan pasien memverbalisasikan kemarahannya
Tetapkan penyebab dari kemarahan, apakah kemarahan yang tepat atau tidak?
Jika tepat bantu pasien mengungkapkan pengampunan terhadap orang yang
menyakiti dengan tindakan kehendak.Mat 18:21,22
Tunjukkan prinsip bahwa kita harus melepaskan semua pembalasan kepada
Allah Rom 12:17-21
Kemarahan pada tempatnya dapat membawa kepada tindakan yang
membangun mengubah keadaan yang tidak adil
Jika kemarahan tidak pada tempatnya biarlah dia meninggalkan kemarahan
itu dengan menyerahkan kepentingan sendiri atau perfectsionisnya dimana
merupakan akar kemarahan
Tangani factor-factor lain : ketakutan, rasa bersalah, rasa tidak aman
Jika kemarahan pasien meledak dan langsung terhadap kamu:
Tetap tenang dan kendalikan diri ”jawaban yang lemah lembut
meredakan kegeraman,tetapi perkataan yang pedas membangkitkan
marah” Amsl 15:1
Bergantung kepada Tuhan untuk perkataan yang tepat”….jawaban lidah
berasal dari pada Tuhan” Amsl 16:1b
Terus menunjukkan kasih yang tidak bersyarat dan penerimaan
(meskipun perilakunya tidak bisa terima)
Setelah pasien tenang, siap sedialah berbicara kepadanya tentang
reaksinya

Workbook of HCFi
55
Pakai ayat-ayat berikut : Yak 1:19-20 ; Mat 18:21-22,
Ef 4:15,26,27,29 – 32 ; Amsl 16:32;19:11,22

1.5 Kepahitan/dendam
Tidak bersedia mengampuni kesalahan orang lain mengakibatkan kepahitan dan dendam.
Beberapa orang mempekerjakan kejengkelan bertahun-tahun. Hal ini meyebabkan akar pahit
yang meracuni seluruh pribadi orang tersebut dan mencemarkan orang lain Ibr 12:15. jika
tidak diatasi dapat menimbulkan masalah fisik juga

Pengobatan
 Temukan akar dari dendam
 Bantu pasien memperoleh pengertian tentang pengaruh dari tidak mengampuni dan
betapa perlu baginya untuk mengampuni. Aayat firman Tuhan /kaset/buku ;
pengajaran Alkitab tentang pengampunan akan berguna )
 Biarkan orang tersebut meminta pengampunan dari Tuhan karena sudah membiarkan
dendam
 Pimpin dia dalam doa pertobatan, menyatakan pengampunan kepada orang yang telah
bersalah kepadanya
 Tangani perasaan sakit dengan menerima kesembuhan hati dari Tuhan Maz 147:3
 Doronglah rekonsiliasi dimana perlu khususnya kalau orang tersebut menderita sakit
terminal, rekonsiliasi dengan orang lain amat sangat penting.

Ayat-ayat yang digunakan:Mat5:23,24;Mat 6:14,15,Mat 18:21-35

Diterjemahkan oleh : Nurmaisi Girsang

Workbook of HCFi
56

Anda mungkin juga menyukai