Anda di halaman 1dari 5

( TUGAS KELOMPOK II )

Dosen pengampu: Dr. Baginda Sitompul,M.Pd.k.

Antropologi: Pengajaran Tentang Manusia

1.Bombom Panjaitan

2.Anastasia s.b.k Saragi Napitu

3.Andreas Ilimael Siburian

4.Ayu Wanda Hutagalung

5.Angelina Siregar

6.Chintya C Sitanggang

7.Clever Responsoria Mendrofa

8.Chindi Arlina Manik


1. Manusia sebagai Gambar Dan Rupa Allah

Kejadian 1:26-27: Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa
Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan
atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah
menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki
dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Telah dibahas sebelumnya (jurnal edisi sebelumnya) bahwa
istilah "gambar dan rupa" sebenarnya adalah dua istilah yang memiliki makna yang sama. Memang
dalam Kejadian 1:26 dituliskan bahwa manusia diciptakan sesuai gambar "tselem" dan rupa "demuth"
Allah, namun ketika melihat dalam tulisan bahasa Ibrani di atas tidak ada kata penghubung "dan"
yang menunjukkan bahwa sebenarnya kedua kata tersebut digunakan hanya untuk memberi
penekanan, bukan dua arti yang berbeda. Arti kata "tselem" (gambar) adalah suatu peta yang memiliki
bentuk patron. . Berarti, peta tersebut bukanlah baru dibentuk, tetapi tinggal mengikuti bentuk
patronnya (polanya) semula yang telah ada. Umumnya, sebelum seorang menjahit baju, ia terlebih
dahulu membuat patronnya. Sedangkan kata "demuth" (rupa) berarti suatu gambar yang modelnya
harus sesuai dengan bentuk yang pertama. Dari arti kata "tselem" dan "demuth" dapatlah dikatakan
bahwa sebenarnya keduanya punya arti yang sama. . Perhatikan kata “kita” disini yang berarti Tiga di
dalam Satu – Bapa, Putra dan Roh Kudus bekerja bersama-sama dalam satu kesatuan yang harmonis
menciptakan laki-laki dan perempuan menurut gambar-Nya. "Sesungguhnya manusia itu telah
menjadi seperti salah satu dari Kita,…..”(Kejadian 3:22).

Untuk menjadi serupa dengan gambar-Nya, kita seharusnya membutuhkan pola. Dan Yesus Kristus
adalah Pola diantara Ketiga yang Esa itu. Yesus adalah Pola bagi kita untuk dibuat menjadi serupa
dengan Dia. Ini adalah maksud kekal Allah supaya diciptakan-Nya kita sesuai dengan gambar-Nya
sendiri. Namun karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma
3:23), dan Allah menunjukan kasih-Nya melalui Yesus Kristus karena Yesus adalah Putra Satu-satu-Nya
yang berpola yang disediakan Allah bagi pekerjaan Penebusan. Tanpa penebusan kita tidak pernah
melakukan sesuatu yang berkenan kepada Allah. Inilah langkah pertama kita berjalan menuju
kepenuhan maksud itu. Sebab untuk maksud itulah, oleh anugerah-Nya, Allah telah memanggil kita,
dan bukan oleh usaha kita. Ia memanggil dan menetapkan kita untuk menjadi serupa dengan Dia.

2.Natur Manusia

Apakah yang dimaksud dengan natur manusia? Apa yang Alkitab katakan tentang natur manusia? Natur
manusia adalah segala sesuatu yang membuat kita benar-benar menjadi seorang manusia. Natur yang
membedakan kita dari hewan dan seluruh ciptaan lainnya adalah: kita memiliki pikiran dan perasaan.
Salah satu perbedaan utama antara manusia dan ciptaan Allah lainnya adalah kemampuan kita untuk
berpikir. Tidak ada makhluk ciptaan lain yang memiliki kemampuan ini.
Tidak ada keraguan bahwa ini adalah karunia unik yang dikaruniakan oleh Allah. Akal pikiran
memampukan kita untuk merenungkan natur kita sendiri dan natur Allah, untuk memperoleh
pengetahuan mengenai kehendak Allah bagi ciptaan-Nya. Tidak ada ciptaan Allah yang lain yang
memiliki natur untuk berpikir.

Alkitab menyatakan bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya. Ini berarti bahwa Ia
memampukan kita memiliki beberapa pemahaman tentang Dia dan rancangan-Nya yang luar biasa
besar dan kompleks. Natur manusia yang kita miliki mencerminkan beberapa sifat Allah, meskipun
dalam jumlah yang terbatas. Kita dapat mengasihi karena kita diciptakan menurut gambaran Allah yang
adalah kasih itu sendiri (1 Yoh 4:16). Karena kita diciptakan menurut gambar-Nya, kita dapat mengasihi,
setia, jujur, baik, sabar, dan adil. Di dalam kita, sifat-sifat ini telah terdistorsi oleh dosa, yang telah
berdiam di dalam natur kita.

Pada awalnya, sifat manusia adalah sempurna, sesuai dengan yang telah diciptakan oleh Allah. Alkitab
menyatakan bahwa manusia diciptakan "sangat baik" oleh Allah yang penuh kasih (Kej 1:31), tapi
kebaikan tersebut dirusak oleh dosa Adam dan Hawa. Akibatnya, seluruh umat manusia jatuh ke dalam
dosa.

Kabar baiknya, ketika seseorang beriman-percaya kepada Kristus, ia menerima natur yang baru. Surat 2
Korintus 5:17 menyatakan, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama
sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." Pengudusan adalah proses dimana Allah
mengembangkan natur yang baru, yang memampukan kita untuk semakin hidup dalam kekudusan,
seiring berjalannya waktu.Ini adalah proses berkesinambungan yang melibatkan banyak jatuh-bangun
karena natur yang baru sedang berperang dengan “kemah” yang berdiam dalam diri kita (2 Kor 5:4) –
manusia yang lama, natur yang lama, dan kedagingan. Barulah pada saat kita dimuliakan di sorga, natur
kita yang baru akan sempurna, untuk hidup selamanya dalam hadirat Allah.

3.tubuh dan jiwa

Tubuh adalah unsur lahiriah manusia, unsur daging yang dapat dilihat, didengar, disentuh, dan
sebagainya.

Jiwa adalah unsur batiniah manusia yang tidak dapat dilihat. Jiwa manusia meliputi beberapa unsur,
pikiran, emosi (perasaaan) dan kehendak. Dengan pikirannya, manusia dapat berpikir, Dengan
perasaannya manusia dapat mengasihi dan dengan kehendaknya, manusia dapat memilih.

4.kehendak bebas manusia

Kehendak bebas adalah kemampuan manusia untuk memilih, menimbang dan membuat sebuah
keputusan. Tuhan memberikan kehendak bebas, ketika menciptakan manusia dengan firman: “Baiklah
kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.” Kejadian 1:26

 Ada dua jenis kebebasan yaitu:


 •Kebebasan Negatif (Negative Freedom): adalah bebas dari perintah dan aturan. Dengan bebas
dari perintah dan aturan, manusia menjadi makhluk liar.

 •Kebebasan Positif (Positive Freedom): adalah suatu keadaan di mana manusia dengan
kebebasan yang dimiliki memilih untuk melakukan isi perintah dan aturan yang dapat
memaksimalkan potensi manusia.

Tuhan tetap bekerja di atas kehendak bebas manusia

roma8:28, Allah turut bekerja dalam ‘segala sesuatu’, termasuk di dalamnya adalah kehendak bebas
manusia. Allah dapat menunjukkan kedaulatan-Nya dalam kehendak bebas manusia.

MENGGUNAKAN KEHENDAK BEBAS DENGAN BENAR

Yesus Kristus dalam Yohanes 15:7 mengajarkan:

“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu
kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”

Dalam frasa “Mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” terlihat betapa
Tuhan juga tetap menghargai kehendak bebas manusia. Bagaimana supaya kehendak bebas manusia
tidak dipakai sembarangan sehingga jatuh dalam dosa? Jawabannya adalah, “Jikalau kamu tinggal di
dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu”. Supaya tidak salah dalam menggunakan kehendak
bebasnya, manusia harus betul-betul hidup melekat dengan Tuhan dan selaras dengan Firman Tuhan.

Tuhan mengajarkan manusia untuk memiliki pengetahuan (cognitive) yang benar tentang Tuhan dan
memiliki pengalaman hidup (affective) bersama dengan Tuhan sehingga manusia dapat menggunakan
‘kehendak bebas’ yang sesuai dengan Kehendak Tuhan.

“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran (cognitive) dan perasaan (affective) yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus.”

Filipi 2:5

 
5.kejatuhan manusia dalam dosa.

Manusia pertama sebenarnya sadar bahwa mereka telah melakukandosa(Kejadian 3:9-10). Adam dan
Hawa dihadapkan pada suatu pilihan, mengasihiAllah dengan cara tidak memakan buah pohon
pengetahuan atau tidak mengasihiAllah. Dosa itu sendiri menular, pertama dari iblis, selanjutnya
menular kepadaHawa, yang kemudian kepada Adam dan sampai pada manusia sekarang.Kebebasan
telah diberikan kepada manusia akan tetapi manusia tidak mau menaati perintah Allah. Mereka lebih
taat kepada iblis daripada Allah (Kejadian3:1-6). Setelah penasaran akan buah pohon pengetahuan,
mereka kemudianmemakannya. Setelah memakan buah tersebut, mereka menjadi malu akan
dirimereka sendiri dan sadar bahwa mereka telanjang. Keberdosaan manusia ada pada ketidak taatan
mereka terhadap Allah. Kesadaran telah berdosa yang membuat mereka bersembunyi dari Allah. Akibat-
akibat dari dosa manusia yaitu:

 -Hubungan manusia terputus dengan Allah dan manusia mengalami kematian(Ibrani 9:27)

 -Ular mengalami kutukan menjadi tidak mempunyai kaki (Kejadian 3:14)-Adam/ laki- laki diuntut
untuk susah payah mencari nafkah (Kejadian 3:17-19)

 -Manusia diusir dari Taman Eden

 -Persekutuan antar sesame menjadi rusak

 -Wanita mengalami penderitaan selama mengandung dan persalinan, suamiberkuasa atas istri

Anda mungkin juga menyukai