HAKIKAT HIDUP MANUSIA MENURUT ALKITAB 1. Manusia Dibentuk dan Diciptakan Oleh Allah
•Kej 1:26-27; 2:7 dinyatakan bahwa manusia merupakan ciptaan Allah,
Manusia adalah hasil karya-Nya. Yang diciptakannya secara unik, berbeda dengan ciptaan-Nya yang lain. Allah membentuk manusia dengan tangan-Nya sendiri, dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Manusia dibentuk menurut rencana Allah. Dr. Harun Hadiwijono •Manusia bukanlah keturunan Tuhan Allah, ia juga bukan mengalir keluar dari Allah tetapi diciptakan Allah ( Kej.2:7) •Tujuan Allah dalam menciptakan manusia adalah untuk memuliakan Allah sehingga ini yang menjadi alasan kenapa manusia diciptakan serupa menurut gambar Allah. Untuk menggenapi rencana Allah, maka pada awal penciptaan manusia, Allah sudah memberkati Adam dan Hawa dalam sebuah pernikahan dengan firman, “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” • Manusia adalah ciptaan Tuhan berarti manusia sangat tergantung kepada Tuhan, manusia tidak bisa hidup tanpa Tuhan. • Manusia adalah ciptaan Allah, sehingga manusia harus tunduk kepada Allah . (Mengapa harus sombong ) • Makanya manusia itu punya tanggungjawab kepada Tuhan, • Manusia yang adalah ciptaan Tuhan itu 2. Manusia Diciptakan Menurut Gambar dan Rupa Allah •Dalam Kejadian 1:26-27 dinyatakan bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah, baik laki-laki juga perempuan. Hal ini menyatakan esistensi manusia yang unik dan dasyat, menunjukkan perbedaan hakiki dan prinsip antara manusia dengan ciptaan Allah yang lain, sekaligus juga menunjukkan terjalinnya hubungan yang intim antara Allah dengan manusia . lanjutan ……………. Arti manusia sebagai Gambar dan Rupa Allah Bah. Ibrani, Gambar = Tselem artinya model yang asli ( perasaan, kehendak ) atau bias dikatakan juga rohaniah /batin(Yoh.4 : 24 ), Rupa = Demuth, kualitas unsur-unsur tersebut. Allah kualitasnya lebih semprna. •Manusia menyerupai Allah namun tidak berarti sama dengan Allah, manusia mencerminkan Allah • (a) Manusia memiliki keserupaan moral dengan Allah, memiliki hikmat, hati yang mengasihi dan kehendak untuk melakukan yang benar (bd.Ef.4:24).Manusia hidup dalam persekutuan pribadi dengan Allah yang meliputi ketaatan moral (Kej.2:16-17)dan hubungan yang intim dengan Allah. Ketika Adam dan Hawa berdosa, keserupaan moral dengan Allah ini tercemar ( Kej.6:5). Dalam proses penebusan, orang percaya harus diperbaharui kepada keserupaan moral itu lagi (bd.Ef.4:22-24; Kol.3:10). • (b) Adam dan Hawa memiliki keserupaan alamiah dengan Allah. Mereka diciptakan sebagai makhluk yang berkepribadian dengan roh, pikiran, perasaan, kesadaran diri, dan kuasa untuk memilih (Kej.2:19-20;3:6-7;9:6) • (c) Sampai batas tertentu susunan jasmaniah laki-laki dan wanita itu menurut gambar Allah. Hal ini tidak berlaku untuk hewan. Allah memberikan kepada manusia gambar yang dengannya Dia akan tampil kepada mereka (Kej.18:1- 2 dan bentuk yang akan dipakai Anak-Nya kelak (Luk.1:35;Fil.2:7;Ibr.10:5) •Penciptaan manusia dalam rupa Allah tidak berarti bahwa manusia adalah ilahi. Manusia tidak sama dengan Allah, manusia terbatas adanya sedangkan Allah Maha sempurna. 3. Manusia diciptakan dari debu tanah Debu adalah butiran tanah yang kering, sehingga mudah terpisah dan mudah diterbangkan angin. Debu memiliki arti, kehinaan, keadaan miskin, kefanaan ( Ul. 9 : 21; Kej. 3 :19b, Kej. 2 : 7 ,dll). Manusia akan sehat jika makan makanan dari tanah bukan hasil rekayasa teknologi. 4. Manusia diciptakan Laki-laki dan Perempuan -Tujuannya untuk melanjutkan keturunan ( Kej. 2 : 24-25) -Perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, supaya memiliki kedudukan yang sama/ sederajat sehingga saling melayani dan bersama-sama melayani Allah. -Perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki supaya laki- melindungi perempuan bukan memiliki kuasa atas perempuan dan bukan untuk saling menyakiti. Lanjutan ……….. 5. Manusia adalah makhluk sosial •Dalam kejadian 2:18 Allah menyatakan bahwa tidak baik bagi manusia untuk seorang diri saja, sehingga Ia menjadikan penolong bagi manusia, yang sepadan dengannya. Sebelum Hawa diciptakan, telah banyak ciptaan Tuhan yang lain, seperti hewan dan tumbuhan yang menemani Adam, namun semuanya tidak sepadan dengannya. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia memerlukan manusia lain dalam hidupnya. 6. Manusia adalah makhluk yang memiliki hak bebas • Seperti telah disebutkan sebelumnya, manusia merupakan mandataris Allah. Dalam Kejadian 1:28 dan Kejadian 2:15 dikatakan Tuhan memerintahkan manusia untuk beranak cucu, memenuhi dan menaklukan bumi, menguasai alam semesta, mengusahakan serta juga memeliharanya. Namun manusia juga diberi kebebasan untuk mengikuti perintah Allah atau tidak. • Untuk memilih yang baik dan yang jahat. Tapi tentu saja kebebasan tersebut memiliki batasan, sehingga Allah menghukum Adam dan Hawa setelah mereka jatuh kedalam dosa. Dalam perjanjian Baru, pada kitab Yohanes 8:36, dinyatakan bahwa manusia bisa mendapatkan kebebasan yang sepenuhnya yaitu di dalam Anak-Nya . Calvinisme •Manusia adalah ciptaan Allah yang ditempatkan di tengah ciptaan lain sebagai pelayan pekerjaan Allah. Manusia diciptakan dalam gambar Allah dengan pengetahuan, kebenaran dan kekudusan. Sebagai gambar Allah manusia memiliki kehendak bebas yang memiliki kemampuan bebas untuk taat atau tidak pada hukum Allah. Lanjutan ………… 7. Manusia adalah mandataris Allah • Manusia diciptakan sebagai mandataris Allah, dalam Kejadian 1:28 dikatakan bahwa manusia diberi kuasa atas alam semesta (baca: tujuan hidup orang kristen). Allah mempercayakan kepada manusia tugas dan tanggung jawab untuk memperbanyak turunan, memenuhi dan menaklukan bumi, serta berkuasa atas ikan-ikan dilaut, burung-burung di udara, serta segala binatang yang merayap di bumi. • Dalam Kejadian 2:15 juga dikatakan bahwa Tuhan menempatkan manusia di taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman tersebut, dengan kata lain Allah memberi mandat kepada manusia untuk mengusahakan serta memelihara alam semesta.