Anda di halaman 1dari 15

D0gmatika 1

penciptaan semesta dan penciptaan


manusia

DI SUSUN OLEH
REINIERS. MANUAHE 18112001
SINAR.SITUMORANG 18112006
STEVANUS YOEL IROTH 17112020
 Manusia sebagai mahkluk ciptaan MANUSIA DI CIPTAKAN OLEH TUHAN
Tuhan di ciptakan berbeda dengan Banyak teori menceritakan tentang asal usul dan
penciptaan Manusia.
ciptaan Tuhan yang lainya. Manusia Ada 2 Teori kelompok non kristen berpendapat :
memiliki ke unikan tersendiri karena 1. Teori evolusi atheistik :
manusia diciptakan bukan di katakan bahwa Allah yang memulai proses itu
berdasarkan firman melainkan hasil dan ia melakukannya melalui proses evolusi.
2 . Teori evolusi humanistik :
karya Allah itu sendiri.
mengatakan bahwa penciptaan adalah semacam
penciptaan yang berkembang.
Paul enss mengutip apa yang di katakan Darwin :
Suatu Proses dari pemilihan Alamiah adalah suatu
perkerjaan yang konstan dimana yang lebih kuat
yang bisa bertahan Hidup,

Kejadian 1 : 27 : “ Maka Allah menciptakan manusia


itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah di
ciptakannya dia laki laki dan perenpuan.

NATUR MANUSIA
DI TINJAU DARI PERSPEKTIF ALKITAB
MANUSIA HEWAN DAN TUMBUHAN

HEWAN,TUMBUHAN,DAN CIPTAAN
MANUSIA SANGAT LAH BERBEDA TUHAN YANG LAIN ADALAH HASIL
DENGAN HEWAN DAN DARI FIRMAN.
TUMBUHAN. MANUSIA ADALAH
HASIL KARYA TANGAN ATAU
PEKERJAAN ALLAH YANG LUAR
BIASA ( KEJADIAN 1 : 26 )

MANUSIA DI CIPTAKAN OLEH ALLAH


ALLAH ADALAH PENCIPTA

Mengapa Allah di sebut pencipta ?


- dalam kitab kejadian jelas sekali dituliskan bahwa Allah pencipta segala sesuatu
- kedaulatan Allah tidak dapat di ganggu gugat oleh apapun juga
Apa yang membuktikan bahwa Allah itu benar – benar pencipta ?
1). Kejadian 1 : 7 dikatakan: ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia.
( Membentuk atau Yormed ) dalam Alkitab di gunakan 3 kata dalam Penciptaan Manusia ;
- menggunakan kata “bara” artinya : Sesuatu yang Jarang (rare), dan luar biasa (wonderful), kej 1:27
- menggunakan kata “asah” artinya ; to form – membentuk, to costract – membuat gagasan atau konsep, to
prepare – mempersiapkan, to built – membangun. Kejadian 1: 26
- menggunakan kata “Yatzar” artinya : shape – membentuk, seperti seorang penjunan yang sedang
membentuk dari tanah liat. Kejadian 2 : 7.
2). Kejadian 5: 1b dan 2A Dikatakan : Allah memberkatinya dan menamainya manusia.
3). Paulus menegas kan ada 4 kali dalam tulisannya mengatakan bahwa Allah menciptakan Manusia itu sesuai
gambarnya, yaitu :
- kolose 3:10 = Paulus mengungkapkan agar manusia memliki pengrtahuan yang benar menurut gambar
dan rupa Allah.
- 1 Timotius 2:13 = Paulus menekankan bahwa manusia di ciptakan Allah dlm perencanaan yg matang
- Roma 9:20 = Manusia di minta hanya untuk Taat dan setia kepada sang pencipta.
- 1 Korintus 15:4 = Manusia di minta agar jangan melecehkan sang Pencipta yang telah menciptakan
manusia menurut gambar dan rupanya.
MANUSIA DI CIPTAKAN SEGAMBAR DENGAN ALLAH
Dalam bahasa Ibrani di gunakan kata selem, “Shade. Image,”
yang berarti in visible out time (gambar yang nampak) dan kata
demor, likenessin any quality ( seperti dalam kwalitasnya ).
Dua kata ini dalam bahasa ibrani tidak ada kata penghubungnya
“dan” tetapi berurutan “Gambar rupa Allah” atau dalam bahasa
latinya “ imagodei”
Apa pengertiannya tentang “ imagodei “ itu :
1). Tidak berbicara tentang gambar Allah secara fisik.
Allah adalah Roh, Ia tidak memiliki tubuh secara fisik. Yoh 4:24
2). Gambar secara Personal.
Allah memiliki intelektual sebagai sang Pencita
3). Gambar secara moral
Manusia di ciptakan memiliki keadaan moral. Manusia memiliki
hati nurani untuk membedakan mana yang baik dan yang jahat.
Imamat 5;3
4). Gambar secara sosial.
Allah adalah kasih. Kasih adalah Natur dia yang sangat esensi.
Hubungan dengan manusia lain bisa berjalan dengan baik jika
manusia memiliki hubungan dengan Allah sebagai pencipta.
Tujuan Allah menciptakan NATUR DASAR MANUSIA
manusia adalah sebagai agen
Allah dalam memelihara seluruh Alkitab memaparkan bahwa
ciptaan Allah. natur manusia terdiri dari yg
Kejadian 1: 28 kelihatan ( tubuh ) dan yg
“ beranak cuculah dan tidak terlihat ( jiwa atau Roh)
bertambah banyak; penuhilah yang di gunakan oleh penulis
bumi dan taklukan itu, Alkitab secara bergantian.
berkuasalah atas ikan ikan di Van Niftrik memandang
laut dan burung burung di udara manusia sebagai suatu
dan atas segala binatang yang kesatuan atau keseanteroan
merayap di bumi. yang tidak dapat di pisah
pisahkan.

MANUSIA ADALAH HASIL DARI TUJUAN


ILAHI ALLAH
GAMBAR ALLAH DALAM DIRI MANUSIA TELAH RUSAK
Kejatuhan manusia menyebabkan gambar Allah menjadi Rusak. Kerusakan gambar Allah
menggambarkan keadaan spiritual manusia secara keseluruhan. Guy P. Duffleid memaparkan
secara lengkap konsekwensi dari kejatuhan manusia sebagai berikut :
1). Secara Yuridis semua Ciptaannya ada dalam penghukuman ( kej 3:14-17), wanita
akan kesakitan saat melahirkan, pria akan bekerja keras dalam mengerjakan ladang.
2). Adam dan Hawa memiliki perasaan malu atas keadaan ketelanjangannya sehingga
mereka berusaha menutupi tubunya yg telanjang ( kejadian 3:7-13)
3). Konsekwensi lainya adalah kematian. Menurut Duffeld Alkitab memaparkan ada 3
bentuk kematian :
1. Kematian Fisik ( kejadian 3;19)
2. Kematian Rohani : berupa keterpisahan dengan Allah ( Efesus 2 : 1-3)
3. Kematian Kekal : Dimana terjadi ketrpisahan secara Rohani untuk selamanya karena
tidak pernah mengalami penebusan Dosa ( 2 Tesalonika 1:7-10 )
Louis Berkhof memberikan penjelasan tentang kerusakan Gambar Allah sebagai Berikut :
Dosa manusia segera merambat kepada seluruh Natur manusia sehingga manusia tidak ada
yang tidak tersentuh oleh DOSA, seluruh tubuh dan jiwanya di cemari oleh DOSA.
YESUS MEMPERBAHARUI GAMBAR
ALLAH DALAM DIRI MANUSIA YANG RUSAK
Gambar manusia yang telah rusak
hanya di mungkinkan kembali
menjadi pulih saat manusia percaya
kepada Yesus sekaligus manusia
memiliki kerinduan untuk di
pulihkan dan sama dengan pribadi
Yesus.
Yesus yg merupakan kesempurnaan
gambar Allah memberikan Peluang
bagi orang percaya untuk
menyamakan, karakter, presepsi dan
cara pandangnya sehingga di
mungkinkan bagi kita untuk menjadi
sama dengan Gambar khaliknya.
REFLEKSI TEOLOGI
1). Pemahaman iman Kristen menyatakan bahwa manusia di ciptakan oleh
Allah, bukan sebagai hasil evolusi atau perubahan secara perlahan seperti
yang di katakan oleh beberapa para ahli
2). Manusia di ciptakan segambar dengan Allah, sehingga manusia memiliki
karakter dan potensi untuk berhubungan dengan Allah sebagai sang pencipta.
3). Manusia di ciptakan dengan sebuah tujuan ilahi di mana Allah
menciptakan manusia dengan sebuah perencanaan yang matang dengan
tujuan agar manusia akan di jadikan partner di dalam kerajaan Allah.
4). Manusia memiliki natur dasar yaitu sesuatu yang kelihatan (Tubuh) dan
sesuatu yang tidak kelihatan ( bisa Roh atau Jiwa) yg semuanya berkaitan
satu dengan yang lain sehingga baik tubuh itu menggambarkan MANUSIA.
5). Jatuhnya Adam sebagai gambaran ketidak taatan menyebabkan gambar
Allah dalam seluruh manusia menjadi Rusak.
6). Gereja harus bukan lagi kepada langkah – langkah untuk memperoleh
keselamatan namun lebih menekankan kepada setiap orang percaya harus di
ajar bertumbuh dan memiliki karakter yang sama seperti YESUS.
PENCIPTAAN ALAM SEMESTA

Acuan yang paling sering dipakai dalam membicarakan


penciptaan Allah adalah Kejadian1.
PADA MULANYA ALLAH (ELOHIM)
MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI. [KEJADIAN
1:1]
Pada pasal itu dijelaskan bagaimana Allah menciptakan
dunia dan seisinya. 
Ada beberapa penafsiran yang cukup
menarik perhatian seputar penciptaan
menurut Alkitab, misalnya: yang
pertama adalah penafsiran Origenes
(185-254). Karena pengaruh dari Neo-
Platonisme, ia menganggap Kejadian 1
hanya bersifat alegoris. Pendapat
Origenes ini kemudian ditentang oleh
penafsiran kedua, yang disuarakan oleh
Tertullianus (120-225) yang
menyatakan Kejadian 1 menyatakan
karya Allah dalam menjadikan dan ini
cocok dengan fakta yang ada.
Dalam perkembangannya kemudian muncullah
pandangan modern tentang susunan alam semesta,
yang dipelopori oleh Copernicus, Galilei dan
Newton, menimbulkan cara penafsiran yang baru
terhadap Kejadian 1.

Lalu pada tahun 1682 Thomas Burnett


menyimpulkan dunia yang pertama sudah
dibinasakan oleh air bah pada zaman Nuh sesuai
dengan 2 Petrus 3:6. Oleh sebab itu, dunia yang
sekarang ini adalah dunia yang baru, yang sudah
tidak sama lagi karena air bah meneybabkan
permukaan bumi dan permukaan bintang-bintang
berubah, kecuali bintang Jupiter.

Kesuburan yang berlebihan dan umur manusia yang


panjang pun menjadi berakhir karena poros bumi
menjadi miring. Di sini dapat kita lihat bagaimana
Burnett mencoba memberi tempat bagi bahan-bahan
hasil penyelidikan geologi dalam penafsiran Alkitab.
Kemudian pada abad ke-18 muncul suatu teori yang disebut teori konkordansi.
Teori ini mengajarkan bahwa ada konkordansi atau kesesuaian di antara cerita
Alkitab tentang penjadian dengan tahapan-tahapan waktu di dalam geologi. Dalam
perkembangannya kemudian, muncul penafsiran yang bersifat profetis-historis oleh
J. H. Kutz. Namun karena persatnya perkembangan ilmu pengetahuan, maka sifat
profetis ini pun lalu dilepaskan sehingga bahan-bahan Alkitab tidak lagi mendapat
perhatian yang sewajarnya.

Teori ini disebut juga teori ideal yang mengajarkan bahwa kita harus melepaskan
arti harafiah dari Kejadian 1 dan mengambil “ide”nya saja. Jadi, dari uraian di atas
kita bisa menyimpulkan bahwa semenjak ilmu pengetahuan berkembang, ada
banyak usaha para teolog untuk menghadapi tantangan ilmu pengetahuan modern.
Alkitab sendiri selain di kitab Kejadian, juga menyaksikan tentang penciptaan alam
semesta di bagian-bagian lain, seperti: Yesaya 40:22; Mazmur 24:2; 104:3.
Apa kira-kira tujuan alam semesta ini
diciptakan? Beberapa asumsi antara lain:

a) Untuk difungsikan semaksimal mungkin dalam


kehidupan
b) Untuk dikelola, dibudidayakan, dan
dimanfaatkan dalam kehidupan
c) Sebagai fasilitas semata bagi manusia untuk
mengenal dan lebih mendekatkan diri kepada
Allah sebagai pencipta

Beberapa agama yakin dan percaya bahwa Tuhan


berbicara kepada kita umat-Nya melalui
fenomena alam yang kita lihat sehari-hari.
Oleh karena itu alam semesta (universum) adalah
juga diimani sebagai tanda kehadiran
Tuhan/epifani (penampakan) Tuhan itu sendiri.
Banyak bagian di dalam Kitab Mazmur juga menyaksikan
bahwa alam semesta memberikan bukti tentang keberadaan
Allah. Mazmur 19:1-5, misalnya, mengatakan bahwa suara
Allah dapat didengar melalui seluruh ciptaanNya.

Pemazmur menulis: Langit menceritakan kemuliaan Allah,


dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya; hari
meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan
pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada
kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka
terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke
ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari.

Siang dan malam, kata Pemazmur, kemuliaan Allah


diberitakan melalui langit dan cakrawala. Berita mereka
tersedia bagi semua yang mau mendengar, karena suara
mereka terpencar ke seluruh dunia dan akan didengar “sampai
ke ujung bumi”.

Anda mungkin juga menyukai