Anda di halaman 1dari 70

Oleh:

Johny Y. Sedi, ThM


johnyysedi@yahoo.com
TUJUAN
A. Lebih menghargai wewenang dan
pentingnya Perjanjian Lama.
B. Memiliki pengetahuan akan latar belakang
P.L., termasuk bahasa asli, teks, dan kanon.
C. Memiliki pengertian akan pendekatan kritik
historis modern.
D. Memiliki pemahaman terhadap latar
belakang penulisan kitab-kitab dalam PL.
E. Berusaha menerapkan pengertian tentang
P.L. ke dalam pengalaman pribadi.
TUGAS PERKULIAHAN
A. Kehadiran secara aktif dalam mengikuti
perkuliahan.
B. Membuat satu makalah yang mengambil topik:
1. Naskah Kuno P.L. (LXX, Targum,
Samaritan Pentateuch, Vulgata, dll)
2. Analisa terhadap satu kitab P.L.
C. Makalah bersumberkan minimal 5 buku
dengan jumlah minimal 10 halaman
(Dikumpulkan selambat-lambatnya tgl. 21 Mei
2010)
Isi Makalah a.l. :
 Sejarah atau latar belakang pembentukan
naskah/kitab (penulis, tempat penulisan,
tahun, dll)
 Isi naskah/kitab
 Problem naskah/kitab (isu-isu yg muncul)
dan pemecahannya
 Nilai teologis naskah/kitab
KEPUSTAKAAN
 Archer, G.L. Survey of Old Testament
Introduction (Revised edition). Chicago:
Moody Press, 1975.
 Armerding, Carl E. The Old Testament and
Criticism. Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans,
1983.
 Green, Denis. Pembimbing Pada Pengenalan
Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas,
1995.
 Harrison, R.K. Introduction to the Old
Testament. Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans,
1969.
 Hill, Andrew E., dan John H. Walton. Survei
Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas, 1996.
 Lasor, W.S., D.A. Hubbard & F.W. Bush.
Pengantar Perjanjian Lama, Jilid 1-2. Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2002.
 Magness, Jodi. The Archeology of Qumran and
the Dead Sea Scrolls. Grand Rapids: Wm. B.
Eerdmans Publishing Company, 2003.
 Wurthwein, Ernst. The Text of the Old
Testament. Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans
Publishing Co., Diterjemahkan oleh Erroll F.
Rhodes. 1981.
Pokok-pokok Studi Introduksi Perjanjian Lama

A. Pendahuluan
B. Studi teks/Bahasa.
C. Naskah-naskah Perjanjian Lama dan versi-versi
yang ada.
D. Kanon Perjanjian Lama.
E. Kriticisme Alkitab P.L.
F. Latar Belakang Historis P.L.
G. Introduksi Kitab-kitab P.L. secara kategoris.
BAHASA
Bahasa Ibrani
Istilah lain “bahasa Kanaan” (Yes. 19:18) atau
“bahasa Yahudi” (2Raj. 18:26, 28).

Sifat Bahasa Ibrani:


1. Bunyi
2. Akar Kata
3. Vokal
4. Histori
5. Asal usul
Bahasa Aramaic

A. Aramaik kuno (Abad 10-8 B.C.)


B. Aramaik resmi (Abad 8 akhir-abad 7 B.C.)
C. Aramaik Neo-Babel (605-539 B.C.)
D. Aramaik Persia (539-333 B.C.)
E. Aramaik Timur Laut Tengah (setelah 721
B.C.)
F. Aramaik Yahudi Palestina (masa
intertestament dan masa PB)
Tradisi Penulisan
 Sama seperti bahasa Yunani yang
merupakan bahasa P.B. sebagai relevansi
yang dinyatakan, demikian juga bahasa
Ibrani untuk menyatakan inspirasi P.L.
Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani
penuh dengan arti, waktu, dan nilai,
sedangkan P.L. dengan bahasa Ibrani
tekanannya pada mode-tindakan lebih
daripada tenses-yaitu tekanannya pada
kata kerja (exegesis dan syntaxis).
 Bahasa Ibrani dalam tata bahasa maupun
syntaxisnya berbagi dengan Semitik
(berhubungan dengan bahasa-bahasa).
 Secara tradisi, bermacam-macam Semitik
dapat diklasifikasikan dari letak Geografinya
di mana bahasa itu dipakai.
Semitik Timur : Akkadian
Semitik Selatan : Arab & Etiophia
Semitik Utara : Aramaik
Semitik Barat : Ugaritik, Funisia &
Kanaan
Orang-orang Ibrani
Abram disebut sebagai orang Ibrani
pertama (Kej. 14:13), demikian juga
keturunannya (Kej. 40:15; 43:32; Kel.
2:11)
Istilah Ibrani mungkin dari kata Eber
(Kej. 10:21,22).
Ada kaitannya dengan orang Habiru
dalam dokumen kuno Nuzi dan Amarna
abad 15 BC – 14 B.C.
Proto-Alphabet

Proto Selatan Sinaitic Funisia Ugaritic


Proto-type Proto-type

Funisia
Yunani
Arab Arab Selatan Iberani
Utara

Ethiopia Samaria Syriac


Proto-type
Arab
dlsb

Iberani Modern
Israel & Yehuda tahun 733 BC
Kota Tua Funisia
Sejarah Teks Ibrani

A. Teks Ibrani sebelum tahun 90 A.D.


1. Lempengan tanah
2. Kulit (+ 2450-2250 B.C.)
3. Papyrus (+ 2800-2250 B.C.)

B. Teks Ibrani pada tahun 135 A.D.-500 A.D.


1. Pembagian teks (ayat-ayat dibentuk)
2. Pemberian tanda-tanda baca (aksentuasi)
Cuneiform Tablet Flood Tablet
Papyrus
Panen Papyrus
C. Teks Ibrani pada masa Masoretic (500-1000 A.D.)
1. Sopherim (pasca Babel, dimulai oleh Ezra)
2. Tanaim (para pengulang: guru-guru Torat)
3. Amoraim (pakar Torat, ekspositor Talmud
Babel)
4. Saboraim (guru Torat, setelah penutup Talmud.
memikirkan atau membedakan pengertian)
5. Gaonim (Doktor Torat yang terakhir dalam
susunan para Rabbi).
Sumbangan Pakar Masoretic di Palestina:

1. Sekitar tahun 638 atau abad 7 A.D. orang Muslim


menguasai Palestina, akibatnya ada kebangunan
ajaran Yahudi di sekolah-sekolah Yahudi.
Tiberias berlokasi di Galilea adalah pusat
pendidikan bagi para Masoretes (rabi-rabi yang
belajar/terdidik).
2. Pelindung/pemelihara text tradisional.
3. Menentukan standard text konsonan.
4. Menandai vokal pada konsonan text.
5. Memperkenalkan tanda baca.
NASKAH-NASKAH
Gulungan-gulungan Laut Mati
(Dead Sea Scrolls)
A. Ditemukan tahun 1947-1956 di Qumran
B. Seluruh teks PL lengkap, kecuali kitab Ester
C. Usia teks sangat tua (225 – 200 BC)
D. Empat kelompok dasar teks
1. Teks Masoretik Standard
2. Septuaginta Alexandria
3. Pentatuk Samaria
4. Naskah-naskah Qumran yang Independen
Lokasi Qumran dalam Peta
plateau, cliffs, and caves descent into Wadi Qumran
Reruntuhan di Qumran

cliffs to the left; Dead Sea to the right


Reruntuhan dari dekat

Observe the divided steps leading into the


miqveh (on the right; damaged by the
earthquake of 31 B.C.).
Miqveh near
Temple Mount
Sejarah Penemuan DSS
 Pertama kali ditemukan pada tahun 1947,
oleh Muhammad el-Dib, seorang gembala
Beduin dari suku Ta’famire

 Naskah-naskah itu kemudian dijualnya


kepada Kando, seorang pedagang barang-
barang antik di Yerusalem, yang akhirnya
dimiliki oleh Prof. Eliezer Sukenik, guru
besar Hebrew University dan Mar Yeshue
Samuil, uskup Gereja Ortodoks Syria di
Yerusalem.
 Menurut penelitian paleografi, yang
kemudian dibenarkan oleh penelitian radio
karbon (C-14), ternyata naskah-naskah itu
berasal dari abad II sebelum Masehi.

 Setelah diperiksa isinya, ternyata Kitab-


Kitab Perjanjian Lama, dan beberapa
dokumen sekte Eseni. Sekte Eseni berasal
dari orang-orang Yahudi di Yerusalem yang
mengungsi ke gua-gua Laut mati, karena
mereka tidak puas dengan pengangkatan
Yonathan sebagai Imam Besar Bait Allah di
Yerusalem.
 Dua tokoh dalam menerapkan metode ini
adalah Prof. Eliezer Sukenik dan Prof. Albright.
Menilik bentuk aksaranya, Albright dan Cross,
muridnya, menyimpulkan naskah-naskah
Qumran yang paling muda tidak lebih dari
tahun 135M dan paling tua berasal dari abad
II SM (antara tahun 225 – 200 SM ).

 Metode C-14 ini ditemukan oleh seorang ahli


atom, caranya dengan menghitung zat radio
arang aktif (C-14) yang ada pada suatu
naskah dari kulit, papyrus, kayu dan tembikar.
Bendera Israel dan Komunitas Qumran
Pentatuk Samaria

A. Sejarah terbentuknya naskah


1. Keruntuhan Samaria, ibukota Israel (Utara)
2. Israel diangkut terbuang (722 B.C.)
3. Umat campuran (hybrid people)
4. Pembangunan Bait Allah di Gerizim

B. Isi naskah
1. Orang Samaria mengubah teks Pentatuk asli
2. Ada + 6000 variants (perbedaan)
3. Kesamaan dengan LXX sekitar 1900.
VERSI-VERSI TEKS
Septuaginta
A. Sejarah terbentuknya.
1. Tradisional: 72 penerjemah (6 orang dari
masing- masing suku).
2. Modern: 70 penerjemah (pembulatan dari 72
atau jumlah anggota Sanhedrin dan tua-tua
Israel)
3. Terjemahan Septuaginta dibuat selama abad 3
dan 2 B.C. Selama masa pemerintahan Ptolemy
II Philadelphus (285-246 B.C.), Pentatukh
yang pertama diterjemahkan.
4. Secara pasti, menjelang pertengahan abad
2 B.C., PL seluruhnya sudah diterjemahkan
ke dalam bahasa Yunani.

B. Penggunaan Septuaginta dalam Textual Criticism


Para pakar mengakui bahwa Septuaginta tidak
dapat dipakai menjadi sekadar alat mekanis untuk
memperbaiki teks Masoret; sekalipun sangat
penting dalam kritik teks PL, namun kualitas
yang bervariasi dari terjemahannya menuntut
perhatian yang bijaksana/hati-hati.
C. Resensi Awal Septuaginta

1. Penggunaan Septuaginta oleh orang Kristen


2. Theodosian: merevisi Septuaginta, dan populer
di kalangan orang Kristen. Secara khusus, kitab
Daniel sangat menonjol dalam seluruh naskah
Gerika.
3. Aquila: dibuat sekitar tahun 130 A.D.
Terjemahan Yunani ini meniru mentah-mentah
secara literal/ekstrim dari teks Ibrani abad
kedua awal. Aquila dididik oleh Rabi Akiba,
yang pakar dalam tradisi Yahudi.
4. Symmachus: menjelang akhir abad kedua.
Versi ini merevisi versi Aquila.
5. Hexapla Origen: menjelang masa Origen, 185-
254 A.D., teks Septuaginta sudah rusak
diselewengkan; karena itu Origen merevisi teks
Septuaginta. Hexapla berisi 5 kolom dalam
bahasa Yunani dan 1 dalam bahasa Ibrani.
a. Teks Ibrani konsonan
b. Teks Ibrani yang diterjemahkan ke Yunani
c. Versi Aquila
d. Versi Symmachus
e. Septuaginta versi Origen
f. Versi Theodosian
Targum Aramaik

Targum Aramaik merupakan terjemahan parafrase


bebas dari Kitab Suci Ibrani ke dalam bahasa Aram.
Kata “Targum” berasal dari kata kerja literal t r g m
yang berarti “menterjemahkan dari satu bahasa ke
bahasa lain” atau “menafsirkan.”

Targum-targum Palestina yang asli dari Torat dan


Nabi-nabi bertanggalkan dari abad 2 A.D. Kitab-
kitab ini disunting di Babel selama abad 3 dan
diperluas dalam bentuk resensi-resensi kemudian.
Targum Fragments

Aramaic
paraphrase
of the
Pentateuch
T-S H10-78

See Michael L. Klein, Genizah Manuscripts of Palestinian Targum to the


Pentateuch (2 vols., Cincinnati: Hebrew Union College Press, 1986).
A. Targum Onkelos: Targum tertua dan terbaik
tentang Pentatuk.
B. Targum Jonathan: Targum tentang nabi-nabi
yang paling tua dan resmi (Yosua, Raja-raja,
Yesaya, nabi-nabi kecil). Direvisi di Palestina,
ditulis lagi di Babel dalam abad 4 dan 5 A.D.
C. Targum-targum Hagiographa: kitab-kitab syair
sedikit sekali. Mazmur, Ayub dan Amsal hanya
berjumlah satu dan masih ada. Sedangkan yang
lainnya gulungan (Kid. Agung, Ruth, Ratapan,
Pengkotbah dan Ester).
D. Targum-targum Joseph si Buta: Isi kitab syair.
E. Targum Jonathan ben Uzziel dan Jerushalmi:
Targum dari Pentatuk. Akademi-akademi Babel
berkembang di antara abad 3 dan 4 A.D. Orang
yang memperluas dari ayat pertama Kejadian
sampai ayat terakhir Ulangan adalah Jonathan ben
Uzziel atau Pseudo-Jonathan.
F. Targum dari kitab Tawarikh: Mula-mula tidak
dikenal. Dalam tahun 1680 pertama kali disunting
dari manuscrip Erfurt oleh M.F. Beck, dalam
tahun 1715 dari naskah yang lebih lengkap dan
benar di Cambridge oleh D. Wilkins.
G. Targum Daniel: Ditemukan oleh Tuan Munk,
tidak sungguh-sungguh dalam Bahasa Aram,
melainkan dalam bahasa Persia.
Peshitta Syriac
A. Syriac Kuno. Versi ini dalam bahasa Armenian
dan terus digunakan oleh gereja sampai abad 12
A.D. seperti yang dibuktikan oleh riset Voobus.
B. Syriac Peshitta. Alkitab Syriac umum yang
dalam bahasa Latin disebut Vulgate, namun
setelah abad 9 A.D. dikenal sebagai Peshitta.
C. Syriac Palestinian. Banyak yang menduga bahwa
versi ini berasal dari Septuaginta, walaupun ada
juga yang menganggapnya sebagai targum.
D. Syriac Philoxenian. Diterbitkan kembali oleh
Thomas dari Heraclea (syriac Harclean).
Vulgate

A. Vulgate adalah nama populer yang diberikan


kepada versi Latin umum dari Alkitab, biasanya
menunjuk kepada Jerome.
B. Di masa Reformasi, Vulgata berfungsi sebagai
pembimbing daripada sebagai sumber. Versi
Luther (PB, 1523) adalah yang paling penting.
C. Versi Latin kuno (vetus latina) kemungkinan
ditulis di Afrika, karena sejak lama gereja Afrika
utara telah menggunakan bahasa Latin.
Versi-versi Kuno Lainnya
1. Versi Coptic: Pertobatan orang asli Mesir menjadi
Kristen. Mereka tidak mengenal bahasa Yunani.
Abad 3 A.D. dibentuk gereja Coptic atau Mesir.
2. Versi Ethiopic: Kekristenan diperkenalkan di
Abyssinia oleh para misi dalam abad 4. versi ini
dibuat antara abad 5-8 A.D.
3. Versi Arabic: Setelah Muhammad mati (632 M),
Islam berkembang dengan pesat, karena itu
Alkitab perlu diterjemahkan ke dalam bahasa
Arab. John, bishop dari Seville yang melakukan-
nya tahun 724 M, 12 Tahun setelah Muslim
masuk ke Spanyol.
4. Versi Armenian dan Georgian: Versi ini terwujud
sebagai reaksi nasionalistik dan agama
menentang pemakaian bahasa Syriac dalam
ibadah umum.
5. Versi Gothic dan Slavonic: Dibuat berdasarkan
Septuaginta yang direvisi oleh Lucian. Versi ini
disusun oleh Ulfilas kira-kira tahun 350 M.
6. Versi Anglo-Saxon: Latar belakangnya ialah
karena banyaknya variasi dari Vulgate
KANON PL
Istilah “kanon” berasal dari bahasa Ibrani hn\q`
(q`n#h) dan bahasa Yunani kanw,n (rule, standard).
Istilah ini pertama kali dipakai dalam hubungannya
dengan Alkitab oleh Athanasius (350 AD).
Definisi: Kitab-kitab/tulisan-tulisan yang diterima
atau diakui sebagai Firman Allah, sebab mencapai
standard seharusnya sebagaimana Alkitab.

Dalam PL Ibrani, ada 39 kitab yang diterima oleh


orang Yahudi sebagai bersifat kanonik. Gereja Roma
Katolik menambahkan 14 kitab Apocrypha.
Mengapa P.L. perlu dikanosisasikan?

• Kehancuran Yerusalem dan Bait Allah


tahun 70 A.D.
• Perkembangan kekristenan dengan berbagai
tulisannya.

Dalam PL Ibrani, ada 39 kitab yang


diterima oleh orang Yahudi sebagai bersifat
kanonik. Gereja Roma Katolik
menambahkan 14 kitab Apocrypha.
Pembagian Kanon Ibrani

A. Penyusun Septuaginta menekankan topikal:


1. Kitab-kitab Hukum
2. Kitab-kitab Sejarah
3. Kitab-kitab Syair dan Hikmat
4. Kitab-kitab Nubuatan
* Nabi-nabi Besar
* Nabi-nabi Kecil
5. Kitab-kitab Pelengkap Sejarah.
B. Susunan Masoretic adalah:
1. Torah atau Pentateuch
2. Nabi-nabi (<ya!yB!n+)
* Nabi-nabi terdahulu
* Nabi-nabi yang kemudian (Besar dan Kecil)
3. Tulisan-tulisan (<yb!WtK=)
4. Megillot (gulungan-gulungan)
5. Sejarah

Dalam susunan, Protestan mengikuti vulgate dan


LXX, tetapi dalam isi mengikuti MT.
A. Pada mulanya jumlah kitab PL adalah 24.
1-2 Tawarikh : satu kesatuan
12 Nabi-nabi kecil : satu kesatuan
Ezra dan Nehemia : satu kesatuan
B. Yosephus mencantumkan 22 kitab
Rut satu dengan Hakim-hakim
Ratapan satu dengan Yeremia.
C. Pemisahan kemudian terjadi karena
pemakaian dalam liturgi Yahudi
Megillot
• Kidung Agung : Paskah
• Rut : Pentakosta
• Ratapan : Peringatan runtuhnya
Yerusalem
• Pengkotbah : Kemah Suci
• Ester : Purim.
Kitab-kitab yang Dipersoalkan

Esther
Amsal
Kidung Agung
Pengkotbah
Yehezkiel
Bukti pembentukan Kanon PL

• Flavius Yosephus
• Kesaksian P.B.
• Pendahuluan Apocrypha Ecclesiasticus
• Kesaksian Talmud (Babel & Palestina,
termasuk Misnah/Gemara)
• Konsili Jamnia.
Tes bagi sebuah kitab

Otoritas
Prophetic
Orisinil
Dinamic
Acceptable
Alasan Penutupan Kanon

A. Alasan Alkitab sendiri


B. Alasan Teologis
C. Alasan Historis
D. Alasan Logika
E. Alasan Fakta-fakta
F. Alasan Pengalaman
Transmisi Teks
Pertanyaan Pengantar:
1. Kalau ada perbedaan teks, bagaimana kita
yakin bahwa salinan yang kita punya dapat
diterima sebagai standard/sandaran?
2. Apabila Allah sudah menginspirasikan
naskah aslinya sehingga tanpa salah,
mengapa Allah tidak menjaga proses
penyalinan sehingga ada kekeliruan?
3. Bagaimana kita dapat yakin bahwa Alkitab
yang kita miliki sekarang ini sunguh-sungguh
merefleksikan naskah aslinya dengan baik?
Transmisi PL
A. Kaum Masoret (para Rabi Yahudi) membuat
salinan PL sejak abad ke-5 – 10 AD, dengan teliti,
ketat dan sakral.
1. Menghitung jumlah huruf tertentu yang
terdapat dalam PL. Mis. Huruf a (aleph):
43.377 buah, huruf B (beth): 38.218 buah,
dll
2. Mencatat huruf apa yang terletak di tengah-
tengah suatu kitab dalam PL.
B. Para Masoret menambah vokal, aksen tanda baca
dan catatan-catatan untuk membantu penafsiran
naskah Ibrani tsb & memberi pedoman.
C. Penyelidikan bahasa semitik membantu
memberi penerangan terhadap kata atau
ayat dalam PL.
D. Perbedaan naskah sangat kecil,
dibuktikan dengan penemuan di Qumran.
E. Adanya peneguhan-peneguhan dari
penemuan Arkeologi.
Contoh Beberapa Kekeliruan Transmisi
1. Kekeliruan karena salah mendengar
ucapan orang lain yang membaca naskah
utama (mis. omicron dan omega).
Contoh:
a. Wahyu 1:5 (lousanti atau lusanti).
b. Yesaya 9:2 naskah MT dan Qumran
¿al{À berbeda dengan Masora ÎAlßÐ, teks
lengkap WxÜm.f' hx'_m.Fih; T'l.D:äg>hi
ÎAlßÐ ¿al{À yAGëh; t'yBiär>hi
c. Kekeliruan huruf, mis. Orang Dodanim
(Kej. 10:4) atau Orang Rodanim (1Taw.
1:7).
2. Kekeliruan dalam pembagian suku kata
Amos:6:12a LAI berlarikah kuda-kuda di
atas bukit batu, atau dibajak orangkah
laut dengan lembu? Jawab: Tidak. Tetapi
kalau mengikuti pembagian kata yang
ada dalam MT, yang ditanyakan atau
orang membajak dengan lembu? Jawab:
Ya.
MT: <yr]q`B=B^ (dengan lembu mereka)
Pembagian kata <y rqbb (dgn lembu, laut)
3. Mazmur 49:12
MT <B*r+q] pikiran hati mereka
Tetapi kalau memakai kata ini, Mazmur
49:11-12 mengatakan “. . . Pikiran hati
mereka ialah rumah mereka untuk
selama-lamanya, tempat kediaman
mereka turun temurun.”
Dalam LXX dan hampir semua
terjemahan yang baru, dua huruf ditukar
supaya mendapat kata <rbq “kubur
mereka” yang cocok dengan konteks ayat
ini.

Anda mungkin juga menyukai