ANALISA TEKS PL
A. Sejarah Singkat Pembentukan PL sebagai Kanon 6:
1. Ucapan Otoritatif.
- Saat nenek moyang Israel menerima sabda Allah.
- Saat Israel menerima firman Allah yang diberikan musa dan
berjanji memegangnya (Kel 24:3-8)
2. Dokumen Otoritatif
- Ulangan 31:24-26 dan Yosua 1:8
- Tahun 621 sM, raja Yosia menemukan kembali kitab Taurat (II
Raj 23:3)
3. Pengumpulan Tulisan-tulisan Otoritatif
- Pembagian Alkitab oleh orang Israel dalam 3 bagian (Hukum,
Nabi, Tulsan-tulisan) menunjukkan tahap-tahap pembentukan
kanon dari kitab-kitab ini.
- Beberapa alasan penerimaan kitab-kitab PL sebagai kanon
KITAB ALASAN
Mazmur Berhubungan dengan Daud
Rut Daud adalah cicit Rut
Amsal, Kid Agung Berhubungan dengan Salomo
Pengkhotbah Berhubungan dengan Salomo
Ratapan Berhubungan dengan Yeremia
Hikmat Ayub Pemberian langsung dari Allah
Penglihatan Daniel Pemberian langsung dari Allah
5
RK Harrison, Introduction to the Old Testament (Grand Rapids, Michigan: Wm.B. Eerdmans, 1975),
hal.213, B.M. Metzger, The Text of the New Testament: Its Transmission, Corruption, and Restoration 2 nd.
Ed. (New York: Oxford Univ. Press, 1968), hal. 15
6
William Sanford La Sor, David Allan Hubbard and Frederict Wm. Bush, Old Testament Survey: The
Message, Form, and Background of The Old Testament. Grand Rapids, Michigan: Wm. B. Eerdmans, 1982),
hal: 18—22.
Ezra dan Nehemia Berhubungan dengan sejarah Israel
terbaru
Tawarikh Berhubungan dengan kepemimpinan
Israel
4. Pengakuan Masa PB
- Yesus mengakui pembagian kitab-kitab PL (Luk 24:44; Mat 5:17;
Luk 16:16)
- Tulisan Talmud “Baba Bathra” mengakui pembagian kitab-kitab
PL
- Penulis PB tidak pernah mengutip Apokripa mereka hanya
mengutip kitab-kitab dalam PL
- Philo dan Josephus hanya memasukkan tulisan-tulisan di PL ke
dalam buku mereka.
Sampai masa PB, orang Israel tidak membicarakan lagi tentang
pemasukan kitab baru ke dalam PL. Pembicaraan para pemimpin
agama hanya difokuskan pada keabsahan dari kitab Ester,
Pengkhotbah, Kidung Agung, Amsal, dan Yehezkiel. Setelah
hancurnya kota suci Yerusalem (tahun 70) dan bangunnya
Kekristenan, orang Israel mencoba bersatu dan mempertahankan
Alkitab mereka. Akhirnya mereka dapat mengakui PL sebagai
kanon dalam konsili Jainnia (tahun 90),
10
Gulungan dari tembaga ditemukan di gua Qumran, tetapi tidak mencatat ayat Alkitab
11
Wurthwein, The Text of the Old Testament, hal.8
dipakai. Codex adalah bentuk penjilidan buku yang mirip dengan
buku modern. Baru mulai dari abad ke-4, bentuk buku demikian
menjadi cukup popular.
ANALISA TEKS PB
Sejarah singkat pembentukan PB sebagai Kanon
1. Masa Awal
Semua kata-kata dan tindak-tanduk Tuhan Yesus, dan kemudian
ajaran-ajaran murid-murid-Nya, segbenarnya sudah tertanam dalam
hati pendengar-pendengar mereka mulai dari hari-hari pertama.
Namun demikian, mulai ca. tahun 30 – tahun 50-an, belum terdapat
suatu kitab yang dituliskan untuk pengikut Kristus. Ini mungkin
disebabka saksi mata tentang Juru Selamat masih hidup; pekerjaan PI
yang sangat mendesak pengharapan akan kedatangan Tuhan yang
segera. Walaupun demikian, kemungkinan mencatat ajaran dan
perbuatan Tuhan Yesus oleh pengikut-Nya, dalam bentuk fragmen,
tetap ada.
2. Setelah gereja resmi berdiri dan pekerjaan PI giat dilakukan,
timbullah pelbagai kebutuhan-kebutuhan ini berhubungan dengan
persoalan teologi, praktis, etis atau penganiayaan atas jemaat-
jemaat Tuhan, sehingga para rasul merasa terdesak menulis surat,
kemudian Kitab Injil, untuk menolong mereka.
Kitab-kitab ini dibaca terlebih dahulu di hadapan jemaat yang
bersangkutan, kemudian disalin dan disebar-luaskan ke jemaat-jemaat
lain. Surat yang pertama ditulis mungkin adalah surat Yakobus, I-II
Tesalonika, dan yang paling akhir Kitab Wahyu. Begitu surat-surat atau
kitab-kitab Injil ini ditulis langsung diterima oleh jemaat-jemaat Tuhan.
(Baca II Pet 3:15-16; Kol 4:16; Why 22:18,19). Ini bukan saja karena
penulis-penulis kitab PB diterima oleh jemaat-jemaat Tuhan sebagai
utusan Allah yang berotoritas. Tetapi juga karena berita-berita