Anda di halaman 1dari 21

Nabi Muhammad SAW Dalam Injil (Bible)

Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: "Hai Bani


Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu,
membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat
dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang
Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)" Maka tatkala rasul itu datang kepada
mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka
berkata: "Ini adalah sihir yang nyata". (QS. as-Shaf : 6)

Assalamualaikum ikhwah fillah!!. Ada satu hal yang membuat


saya merasa bahagia dan senang, diantaranya
disaat Terbongkarnya Rahasia dan Tersingkapnya
Kebenaran dan kita berada di pihak kebenaran. Dan salah satu
rahasia yang terbongkar adalah "Tebuktinya Nubuwat Nabi
Muhammad didalam Injil atau Bible atau Alkitab".
Benar mahasuci Allah terhadap apa yang Allah wahyukan dalam
firmannya tepatnya dalam surat As-Shaf ayat 6 yang
berbunyi "...(datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)...". Subhanallah.

Tapi yang jadi masalah kita apakah didalam Alkitab


Injil/Bible ada disebutkan nama Rasul Muhammad SAW? kita
ketahui Al-Quran itu benar, dan tentu jika Al-Quran mengatakan
bahwa kitab-kitab terdahulu menyebutkan bahwa benar nubuwat
akan hadirnya Rasul Muhammad. Kenapa para Ahlul kitab
(Taurat & Injil) tidak segera berbondong masuk Islam?.
Jawabannya, Kitab Taurat dan Injil sekarang ini telah di otak-
atik oleh para "peseleweng", sehingga tersembunyilah kebenara
selama beribu-ribu tahun. Allah itu maha melihat! Allah itu
maha mengetahui! Allah itu maha kuasa!

"Apabila Telah datang pertolongan Allah dan


kemenangan, Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah
dengan berbondong-bondong, Maka bertasbihlah dengan
memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya.
Sesungguhnya dia adalah Maha Penerima taubat." (Surat
An-Nasr)

Lalu, Apakah Benar Ada Nubuwat Nabi Muhammad


Didalam Alkitab Injil Atau bible?
Oke, sekarang mari kita masuk ke dalam ruang lingkup Kristen
yang mengklaim Injil itu punya mereka dan masih sempurna.
Loh, kenapa mengklaim? iya, soalnya injil itu bukan untuk
ummat kristen tapi untuk ummat Nasrani (Nazareth).

Saya berupaya mencari dan menelaah Alkitab, dan saya


temukan tepatnya di Injil/Bible/Alkitab Barnabas.

Injil Barnabas mengklaim bahwa Yesus meramalkan kedatangan


Nabi Muhammad s.a.w., sehingga cocok dengan Qur'an yang
menyebutkan: "Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata:
"Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan
memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul
yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka
dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini
adalah sihir yang nyata!" (As-Shaf : 6)

Ahmad adalah nama lain dari Muhammad, jika Ahmad itu


artinya terpuji maka Muhammad artinya sangat terpuji. Sebuah
tradisi ilmiah Islam mengaitkan nas Qur’an ini dengan rujukan-
rujukan Perjanjian Baru kepada Parakletos (Yohanes 14:16,
14:26, 15:26, 16:7). Kata Yunani "parakletos" dapat
diterjemahkan menjadi "Penghibur"; dan dalam tradisi Kristen,
kata ini dikatakan merujuk kepada Roh Kudus. Sebagian sarjana
Muslim telah mencatat kemiripannya dengan kata
Yunani "periklutos" yang dapat diterjemahkan sebagai "yang
terpuji"; atau dalam bahasa Arab, "Ahmad".

Nama "Muhammad" seringkali disebutkan secara tegas dalam


Injil Barnabas, seperti dalam kutipan berikut:
"Yesus menjawab: `Nama sang Mesias adalah yang terpuji,
karena Allah sendiri telah memberikan nama itu ketika Ia
menciptakan jiwanya, dan menempatkannya di dalam kemuliaan
surgawi. Allah berkata: "Nantikanlah Muhammad; demi
engkau, Aku akan menciptakan firdaus, dunia, dan begitu
banyak makhluk, yang akan Aku serahkan kepadamu sebagai
hadiah, sedemikian rupa sehingga barangsiapa memberkai
engkau, dia akan diberkati, dan barangsiapa mengutuk engkau,
ia akan dikutuk. Ketika Aku mengutus engkau ke dalam dunia,
Aku akan mengutus engkau sebagai utusan keselamatan-Ku dan
kata-katamu akan menjadi kenyataan, sedemikian rupa
sehingga meskipun langit dan bumi akan gagal, imanmu tidak
akan pernah gagal." Muhammad adalah namanya yang
diberkati.' Kemudian khalayak itu mengangkat suara mereka,
lalu berkata, `O Allah, utuslah kepada kami utusan-Mu: O Yang
Terpuji, datanglah segera demi perdamaian dunia!'" Barnabas
97:9-10. Manuskrip Italia mengganti "Yang Terpuji" dengan
"Muhammad" [4].
Namun demikian, sementara ada banyak nas di mana Injil
Barnabas memberikan bacaan alternatif terhadap perikop-
perikop yang terdapat dalam Injil-injil kanonik, tak ada satupun
rujukan kepada Muhammad yang langsung menyebut namanya
muncul dalam nas-nas sinoptik; dan khususnya, tak ada satupun
rujukan kepada "Muhammad" di dalam Barnabas yang sesuai
dengan rujukan "Parakletos" dalam Injil Yohanes yang kanonik.
Hanya ada satu kesempatan di mana Injil Barnabas dapat
dianggap "mengoreksi" sebuah perikop kanonik yang dikenal,
sehingga mencatat sebuah nubuat oleh Yesus tentang seorang
Utusan Allah (yang tidak disebutkan namanya):
Lalu Yesus berkata: "Akulah suara yang berseru-seru di seluruh
Yudea, dan berkata: "Persiapkanlah jalan untuk utusan Tuhan,"
bahkan sebagaimana tertulis dalam Yesaya." Mereka berkata:
"Bila engkau bukanlah Mesias atau Elia, atau nabi manapun
juga, mengapa engkau mengajarkan suatu ajaran yang baru,
dan membuat dirimu lebih penting daripada Mesias?" Yesus
menjawab: "Mujizat yang Allah kerjakan melalui tanganku
membuktikan bahwa aku berbicara tentang apa yang Allah
kehendaki; akupun tidak membuat diriku sebagai dia yang
engkau katakan. Karena aku tidak layak untuk melepaskan tali
kasut ataupun pengikat sepatu Utusan Allah yang engkau sebut
"Mesias," yang telah diciptakan sebelum aku, dan datang
setelah aku, dan akan membawa firman kebenaran, sehingga
imannya tidak akan pernah berakhir." (Pasal 43):
Nas ini sangat mirip dengan ayat-ayat dalam Injil Yohanes 1:19-
30 yang kanonik, kecuali bahwa dalam nas ini, kata-kata
tersebut diucapkan oleh Yohanes Pembaptis (di dalam Qur'an;
Yahya ibn Zakariya) dan merujuk kepada Yesus.

Menurut salah satu versi dari Injil Barnabas:


'Kemudian imam itu berkata: "Dengan nama apakah Mesias itu
akan dipanggil?" {Yesus menjawab} "Muhammad adalah
namanya yang diberkati" ' (ps. 97).

danYesus mengaku, dan mengatakan kebenaran: "Aku bukanlah


Mesias itu." (ps. 42:2)

Seperti telah disebutkan di atas, pernyataan-pernyataan ini


tampaknya mengkontradiksikan keyakinan Islam. Namun
demikian, seorang apologet Muslim terkenal, Ahmed Deedat
berpendapat bahwa karena "Mesias" artinya sekadar "dia yang
diurapi", maka kata itu dapat dihubungkan dengan nabi
manapun, dan Yesus tentu memaksudkan bahwa Muhammad
diurapi oleh Allah.

Namun demikian, mengenai Mesias sebagai sinonim dengan


orang yang diurapi, hal ini tidak konsisten dengan konotasi yang
kompleks dari Mesias menurut orang-orang Yahudi dari abad
ke-1. Lihat Mesias. Mesias merujuk kepada seorang pribadi; dua
orang tidak mungkin bersama-sama menjadi Sang Mesias.
Mesias adalah seorang pemimpin Yahudi, yang berjuang dengan
orang-orang Yahudi untuk memulihkan mereka menjadi suatu
bangsa yang aman. Islam tidak mengatribusikan sifat ini kepada
Muhammad.
Bila penulis Injil Barnabas telah berpengalaman dalam sebuah
komunitas Kristen, ia akan paham makna Mesias yang berbeda.
Dalam Dunia Kristen, kata ini telah mengandung konotasi dari
seorang penguasa yang telah dinubuatkan yang menyelamatkan
orang-orang percaya dari penghukuman. Deskripsi ini cocok
sekali dengan pandangan Islam mengenai Muhammad.

Menurut salah satu versi dari Injil Barnabas, Yesus menyangkal


bahwa dialah sang Mesias itu, dan mengklaim bahwa Mesias
akan datang dari kalangan keturunan Ismael (Nabi Isma'il as -
yakni, Arab):
"Pada saat itu Yesus berkata: 'Engkau menipu dirimu sendiri;
karena Daud di dalam Roh menyebutnya Tuan, dan dengan
demikian berkata: "Allah berkata kepada tuanku, duduklah di
sebelah kananku, sampai musuh-musuhmu kutaruh di bawah
kakimu lawan-lawanmu pijakan kakimu. Allah akan
mengirimkan tongkatmu sehingga engkau berkuasa di antara
lawan-lawanmu." Bila utusan Allah yang engkau sebut Mesias
adalah anak Daud, bagaimana mungkin Daud menyebutnya
tuan? Percayalah padaku, karena sesungguhnya aku berkata
kepadamu, bahwa janji itu telah dibuat dalam diri Ismael,
bukan Ishak.'" (Barnabas 43:10)
Hajj Sayed (Anggota Senior dari CIMS), dalam bukunya yang
baru di Mesir, membandingkan hal ini dengan pernyataan
berikut dari Alkitab yang kanonik :
"Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?"
Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud." Kata-Nya kepada
mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan
Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata: Tuhan
telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku,
sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Jadi jika
Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya
pula?" Matius 22:42-46

Menurut Injil-injil kanonik, Yesus adalah "anak" (keturunan)


Daud; karenanya, Hajj Sayed berpendapat bahwa pernyataan ini
menguatkan pendapat Injil Barnabas.

Gagasan tentang Mesias sebagai seorang Arab juga ditemukan


dalam pasal yang lain dari Injil Barnabas:
"Bila aku melakukan kejahatan, tegurlah aku, dan Allah akan
mengasihimu, karena engkau melakukan kehendak-Nya, akan
tetapi bila tak seorang pun dapat menegur dosaku, maka itu
adalah tanda bahwa engkau bukanlah anak-anak Abraham
sebagaimana yang engkau katakan, dan engkau bukanlah
bagian dari Dia yang ke dalamnya Abraham terhisab.
Sebagaimana Allah yang hidup, demikianlah dalamnya kasih
Abraham kepada Allah, sehingga ia tidak hanya
menghancurkan semua berhala dan meninggalkan ayah dan
ibunya, tetapi juga bersedia mengurbankan anaknya sendiri
dalam ketaatan kepada Allah.Imam agung menjawab: "Aku
menanyakan hal ini kepadamu, dan aku tidak berusaha
membunuh engkau, karena itu katakanlah kepada kami:
Siapakah putra Abraham itu?" Yesus menjawab: "Semangat
kehormatan-Mu, ya Allah, membakar diriku, dan aku tidak
dapat berdiam diri. Sesungguhnya aku berkata, putra Abraham
adalah Ismael, dan daripadanya akan datang Mesias yang
dijanjikan kepada Abraham, bahwa di dalam dia semua suku di
muka bumi akan diberkati." Mendengar hal itu, imam agung
murka, dan berseru: "Baiklah kita merajam orang yang durhaka
ini, karena ia adalah seorang keturunan Ismael, dan ia telah
menghujat Musa dan Hukum Allah." (Barnabas 208:1-2)
Di sini, salah satu versi Injil Barnabas juga mengutip Yesus
yang mengatakan bahwa anak Abraham yang dikurbankan
adalah Ismael, bukan Ishak, sesuai dengan keyakinan Islam
tetapi berlawanan dengan keyakinan Yahudi dan Kristen yang
menyatakan Ishaklah yang dikurbankan. Dapat pula ditarik
kaitan antara pernyataan dalam alinea terakhir bahwa "di dalam
dia semua suku di muka bumi akan diberkati", dengan makna
nama "Muhammad", yang "Dipuji (atau Berbahagia)". (Bdk.Life
of Prophet Muhammad).
Maka Terbongkarlah Rahasia dan Tersingkaplah
Kebenaran Bahwa Yesus Bukan Tuhan dan Bukan Anak
Tuhan
Menurut Injil Barnabas, Yesus meramalkan dan menolak
penyembahan dirinya sebagai Allah:
dan setelah mengatakan hal ini, Yesus memukul wajahnya
dengan kedua tangannya, dan kemudian menutupi tanah dengan
kepalanya, sambil berkata: "Terkutuklah barangsiapa yang
memasukkan ke dalam ucapan-ucapanku bahwa aku adalah
anak Allah" (53:6)

dan setelah berkata demikian Yesus keluar dari Bait Allah. Dan
rakyat mengagungkannya, karena mereka membawa semua
orang yang sakit yang dapat mereka kumpulkan, dan Yesus
setelah berdoa memulihkan kesehatan mereka: oleh karena itu,
pada hari itu di Yerusalem tentara-tentara Romawi, melalui
pekerjaan Setan, mulai menghasut rakyat, sambil berkata Yesus
adalah Allah Israel, yang telah datang untuk melawat umat-
Nya." (69:6)

Yesus menjawab: "Dan engkau; menurut engkau siapakah


aku?" Petrus menjawab: "Engkau adalah Kristus, anak Allah".
Lalu Yesus menjadi marah, dan dengan murka Yesus
menegurnya sambil berkata: "Pergilah dari padaku, karena
engkau adalah iblis yang berusaha membuat aku berdosa"
(70:1)

Yesus berkata lagi: "Aku mengaku di hadapan surga, dan


meminta kesaksian dari semua yang hidup di muka bumi, bahwa
aku adalah seorang asing bagi semua orang yang telah berkata
tentang aku, yakni, bahwa aku lebih daripada seorang manusia
biasa. Karena aku, yang lahir dari seorang perempuan, takluk
kepada penghakiman Allah; yang hidup di sini seperti semua
orang lainnya, sama-sama dapat mengalami penderitaan yang
sama." (94:1)

Kemudian imam itu menjawab, dengan gubernur dan raja:


"Jangan sesali dirimu, O Yesus, yang kudus dari Allah, karena
pada masa kita pemisahan ini tidak akan ada lagi, karena kami
akan menulis kepada senat Romawi yang suci dengan cara yang
sedemikian bijaksana sehingga dengan dekrit kaisar tak
seorangpun akan menyebut engkau Allah atau anak Allah."
Kemudian Yesus berkata: "Kata-katamu tidak menghibur aku,
karena ketika engkau mengharapkan terang, kegelapanlah yang
akan datang; tetapi penghiburanku terdapat dalam kedatangan
sang Utusan, yang akan menghancurkan setiap pandangan yang
salah tentang aku, dan imannya akan menyebar dan akan
menguasai seluruh dunia, karena demikianlah yang telah Allah
janjikan kepada Abraham bapak kita." (97:1)
Hal ini sepenuhnya cocok dengan keyakinan Islam yang
menyatakan bahwa Yesus ini adalah manusia dan seorang nabi.
Menurut sejumlah hadits, Yesus akan kembali ke muka bumi
pada masa depan dan menyatakan kepada dunia bahwa ia adalah
"seorang hamba Allah". Menurut Imam Anwar Al-Awlaki
dalam ceramah audionya Lives of the Prophets, hal pertama
yang dikatakan oleh nabi Isa ketika ia berada di buaiannya
adalah "Sesungguhnya aku ini hamba Allah", dan hal pertama
yang akan dikatakan oleh Isa ketika ia kembali ke muka bumi
adalah hal yang sama, "Sesungguhnya aku ini hamba Allah".
Menurut Qur'an:
Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan
menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam,
sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat
mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali
bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah
seorang pezina", Maryam dipanggil "saudara perempuan
Harun", karena ia seorang wanita yang shaleh seperti
keshalehan Nabi Harun a.s. maka Maryam menunjuk kepada
anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara
dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?" Berkata
Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al
Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia
menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku
berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat
dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti
kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang
sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan
kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal
dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah Isa
putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar,
yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.
Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia.
Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya
berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Surat
Maryam:27-35)
Ditemukannya Injil Barnabas Kuno 1500 Tahun Yang
Menyatakan Kedatanga Nabi Muhammad Setelah Isa, Di
Turki
Dan inilah dia apa yang saya sebut Rahasia telah terbongkar,
Kebenaran telah tersingkap, Kepalsuan telah terungkap..Allahu
akbar!!

Bunyi dari isi Injil Barnabas tentang kerasulan Muhammad


Penemuan Injil kuno yang diyakini berusia 1500 tahun telah
membuat heboh. Yang membuat gempar, Injil kuno tersebut
ternyata memprediksi kedatangan Nabi Muhammad SAW
sebagai penerus risalah Isa (Yesus) di bumi.
Sebagian orang memprediksi injil tersebut adalah Injil Barnabas.
Menurut mailonline, injil yang tersimpan di Turki itu ditulis
tangan dengan tinta emas menggunakan bahasa Aramik. Inilah
bahasa yang dipercayai digunakan Yesus sehari-hari. Dan di
dalam injil ini dijelaskan ajaran asli Yesus serta prediksi
kedatangan penerus kenabian setelah Yesus. Alkitab kuno ini
sekarang di simpan di Museum Etnografi di Ankara, Turki.
Dalam Injil Barnabas memang diungkapkan tentang akan
datangnya Rasul bernama Muhammad SAW, setelah Nabi Isa.
Berikut ini isi Injil Barnabas yang menyebut tentang Nabi
Muhammad:
 Bab 39 Barnabas: ”Terpujilah nama-Mu yang kudus, ya
Allah Tuhan kita… Tiada Tuhan Selain Allah dan dan
Muhammad adalah utusan-Nya”.
 Masih pada bab 39 yang mengisahkan tentang Nabi Adam,
nama Nabi Muhammad SAW juga disebut dalam dialog antara
Nabi Adam dengan Tuhan. ”…Apa arti kata-kata, Muhammad
utusan Allah, apakah ada manusia sebelum aku?”
 Bab 41 Barnabas: “Atas perintah Allah, Mikael mengusir
Adam dan Hawa dari surga, kemudian Adam keluar dan
berbalik melihat tulisan pada pintu surga ‘Tiada Tuhan Selain
Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah…”
 Bab 44 Barnabas: Pada bab ini Yesus atau Nabi Isa
menyebut nama Nabi Muhammad. ”Oh, Muhammad Tuhan
bersamamu…”
 Bab 97: Yesus menjawab, “Nama Mesias sangat
mengagumkan, karena Allah sendiri yang memberinya nama,
ketika menciptakan jiwanya dan menempatkannya di dalam
kemuliaan surgawi. Allah berkata: ‘Tunggu Muhammad; karena
kamu Aku akan menciptakan firdaus, dunia, dan banyak
makhluk… Siapa pun yang memberkatimu akan diberkati, dan
barangsiapa mengutukmuu akan dikutuk..”
 Bab 112: Dalam bab ini Nabi Isa (Yesus) bercerita kepada
Barnabas bahwa dirinya akan dibunuh. Namun, kata Nabi Isa,
Allah aka membawanya naik dari bumi. Sedangkan orang yang
dibunuh sebenarnya adalah seorang pengkhianat yang wajahnya
diubah seperti Nabi Isa. Dan orang-orang akan percaya bahwa
yang disalib itu adalah Nabi Isa. ”Tetapi Muhammad akan
datang… Rasul Allah yang suci,” kata Nabi Isa. Nama Nabi
Muhammad juga disebut pada Bab 136, 163, dan 220. Isi Injil
Barnabas di atas dikutip dari barnabas.net.
Mari Kita Simak!
Saudaraku!
Kini!
Rahasia Telah Terbongkar

Kebenaran Telah Tersingkap!

Kepalsuan Telah Terungkap!

Saudaraku!

Jangan Lagi Terdiam Didalam Sepi

Jangan Lagi Tertidur Didalam Mimpi

Saatnya Kita Bediri


َ‫ل‬ َْ ‫س‬
َ ‫وا َو‬ ُ ‫ل ْالحَقَ تَ ْل ِب‬
َِ ‫ط‬ ْ ِ‫وا ب‬
ِ ‫البَا‬ َْ ‫م‬ َْ ‫ون وَأَن ُت‬
ُ ‫م ْالحَقَ َوتَ ْك ُت‬ ُ َ‫تَ ْعل‬
ََ ‫م‬

“Dan janganlah campur adukkan Al-Haq (Kebenaran) dengan


kebathilan, dan janganlah kamu sembunyikan kebenaran itu,
padahal kalian mengetahui.” (Al-Baqarah : 42)

َ‫ق ٱلحَقَ جَآ ََء و َُقل‬


ََ ‫ه‬ َُ ‫ط‬
َ ‫ل َو َز‬ ََ ‫ط‬
ِ ‫ل إِنَ ۚٱل َب ٰـ‬ ِ ‫ان ٱل َب ٰـ‬ ً۬ ‫َه‬
ََ ‫وقا َك‬ ُ ‫ز‬

“Dan Katakanlah, telah datang kebenaran dan telah sirna


kebatilan, sungguh kebatilan pasti akan sirna” (Al-Isra’:81)

elasa, 09 Februari 2016


AHMAD ATAU MUHAMMAD?
Informasi kehadiran seorang Rasul Allah sesudah Nabi Isa sudah ada pada jaman Nabi Isa.
Hal itu tersurat dalam ayat 61:6 Al Qur’an terjemahan versi Dep. Agama RI. Nama Rasul itu
adalah Ahmad.

61:6. Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi
khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (versi
Dep. Agama RI)

061.006 Wa-i[th] q[a]la AAees[a] ibnu maryama y[a] banee isr[a]-eela innee rasoolu
All[a]hi ilaykum mu[s]addiqan lim[a] bayna yadayya mina a(l)ttawr[a]ti wamubashshiran
birasoolin ya/tee min baAAdee ismuhu a[h]madu falamm[a] j[a]ahum bi(a)lbayyin[a]ti
q[a]loo h[atha] si[h]run mubeen(un) (Text Copied from DivineIslam's Qur'an Viewer
software v2.913)
Sesudah Nabi Isa, ada seorang Rasul Allah. Namanya adalah Muhammad. Dalam Al Qur’an,
kata muhammad dijumpai dalam bentuk mu[h]ammadun atau mu[h]ammadin. Ayat-ayat
tersebut adalah sebagai berikut.

003.144 Wam[a] mu[h]ammadun ill[a] rasoolun qad khalat min qablihi a(l)rrusulu afa-in
m[a]ta aw qutila inqalabtum AAal[a] aAAq[a]bikum waman yanqalib AAal[a] AAaqibayhi
falan ya[d]urra All[a]ha shay-an wasayajzee All[a]hu a(l)shsh[a]kireen(a) (Text Copied
from DivineIslam's Qur'an Viewer software v2.913)

033.040 M[a] k[a]na mu[h]ammadun ab[a] a[h]adin min rij[a]likum wal[a]kin rasoola
All[a]hi wakh[a]tama a(l)nnabiyyeena wak[a]na All[a]hu bikulli shay-in AAaleem[a](n)
(Text Copied from DivineIslam's Qur'an Viewer software v2.913)

047.002 Wa(a)lla[th]eena [a]manoo waAAamiloo a(l)[ssa]li[ha]ti wa[a]manoo bim[a]


nuzzila AAal[a] mu[h]ammadin wahuwa al[h]aqqu min rabbihim kaffara AAanhum sayyi-
[a]tihim waa[s]la[h]a b[a]lahum (Text Copied from DivineIslam's Qur'an Viewer
software v2.913)

048.029 Mu[h]ammadun rasoolu All[a]hi wa(a)lla[th]eena maAAahu ashidd[a]o AAal[a]


alkuff[a]ri ru[h]am[a]o baynahum tar[a]hum rukkaAAan sujjadan yabtaghoona fa[d]lan
mina All[a]hi wari[d]w[a]nan seem[a]hum fee wujoohihim min athari a(l)ssujoodi [tha]lika
mathaluhum fee a(l)ttawr[a]ti wamathaluhum fee al-injeeli kazarAAin akhraja sha[t]-ahu
fa[a]zarahu fa(i)staghla{th}a fa(i)staw[a] AAal[a] sooqihi yuAAjibu a(l)zzurr[a]AAa
liyaghee{th}a bihimu alkuff[a]ra waAAada All[a]hu alla[th]eena [a]manoo waAAamiloo
a(l)[ssa]li[ha]ti minhum maghfiratan waajran AAa{th}eem[a](n) (Text Copied from
DivineIslam's Qur'an Viewer software v2.913)

Tampak bahwa ada perbedaan antara nama Rasul Allah yang disebutkan pada jaman Nabi
Isa dan yang disebutkan pada jaman sesudah Nabi Isa. Nama yang satu adalah Ahmad,
sedangkan nama yang lainnya adalah Muhammad. Benarkah Muhammad dan Ahmad adalah
nama untuk orang yang sama? Benarkah Muhammad adalah Ahmad yang disebutkan pada
jaman Nabi Isa? Pertanyaan inilah yang akan dijawab dalam makalah ini.

Pertama-tama, kita akan membahasnya dari segi arti kata. Sebenarnya,


kata muhammad dan ahmad mempunyai akar kata yang sama yaitu, ha-miim-dal. Kutipan
arti kata ha-miim-dal yang ada dalam project root
list di http://www.studyquran.co.uk/PRLonline.htm adalah sebagai berikut. Arti kata ha-
miim-dal bersifat unik karena hanya satu, yaitu memuji (to praise).

“Ha-Miim-Dal = To praise.
hamida vb. (1)
impf. pass. 3:188
n.vb. 1:2, 2:30, 6:1, 6:45, 7:43, 10:10, 13:13, 14:39, 15:98, 16:75, 17:44, 17:52,
17:111, 18:1, 20:130, 23:28, 25:58, 27:15, 27:59, 27:93, 28:70, 29:63, 30:18, 31:25,
32:15, 34:1, 34:1, 35:1, 35:34, 37:182, 39:29, 39:74, 39:75, 39:75, 40:7, 40:55, 40:65,
42:5, 45:36, 50:39, 52:48, 64:1, 110:3
pcple. act. 9:112
pcple. pass. 17:79
ahmad n. 61:6
hamid n.m. 2:267, 4:131, 11:73, 14:1, 14:8, 22:24, 22:64, 31:12, 31:26, 34:6, 35:15,
41:42, 42:28, 57:24, 60:6, 64:6, 85:8
muhammad n. 3:144, 33:40, 47:2, 48:29
Lane's Lexicon, Volume 2, page: 274, 275, 276”

Kata a[h]madu dapat dianggap sebagai nama sesuatu (proper name), yang dalam hal ini
adalah nama orang. Sebagai sebuah nama, a[h]madu tidak bisa diterjemahkan. Walaupun
demikian, kata a[h]madu dapat juga dipandang sebagai kata biasa sehingga bisa dijelaskan
artinya. Arti a[h]madu sebagai kata biasa menurut kamus Wehr-Cowan 1976 halaman 204
adalah lebih terpuji (more laudable). Sebagai kata biasa, arti a[h]madu akan menjadi lebih
jelas jika dikaitkan dengan kata ismuhu di depannya dalam ayat 6:61. Arti frasa ismuhu
a[h]madu adalah namanya lebih terpuji. Jadi, yang lebih terpuji di sini adalah namanya.

Di pihak lain, kata mu[h]ammadun dan mu[h]ammadin adalah kata partisipel pasif (passive
participle) yang terbentuk oleh prefiks mu dan bentuk kata kerja II dengan
pola mufa’’alun (“Arabic: An Essential Grammar” karya Faruk Abu Chacra (2007) halaman
162). Dengan
demikian, mu[h]ammadun (kasus nominative) atau mu[h]ammadin (kasus genitive)
berarti orang yang terpuji atau orang yang dipuji. Menurut penulis,
arti mu[h]ammadun atau mu[h]ammadin adalah orang yang terpuji. Jadi, yang terpuji di
sini adalah orangnya.

Agar lebih mudah dilihat, arti kata-kata tersebut didampingkan berurutan secara vertikal
seperti berikut ini.

ismuhu a[h]madu = namanya lebih terpuji


muhammadun atau muhammadin = orang yang terpuji

Dalam ismuhu a[h]madu, sifat terpuji melekat pada namanya, sedangkan


dalam muhammadun atau muhammadin, sifat terpuji melekat pada orangnya. Walaupun
demikian, nama berkaitan dengan sifat orangnya. Orang yang namanya mempunyai arti
lebih terpuji akan tepat jika dimilki oleh orang yang mempunyai sifat terpuji. Oleh sebab
itu, penulis berpendapat bahwa orang yang namanya lebih terpuji dan orang yang terpuji
adalah sama.

Sekarang, a[h]madu dan muhammadun atau muhammadin sebagai nama orang dibahas.
Sebagai nama orang, a[h]madu adalah Ahmad
dan muhammadun atau muhammadin adalah Muhammad. Dapat dikatakan bahwa
Muhammad adalah sebuah nama yang lebih terpuji. Artinya, orang yang terpuji mempunyai
nama yang lebih terpuji.

Nama bersifat unik. Perbedaan satu huruf saja dalam dua nama akan menunjukkan dua
nama berbeda. Oleh karena itu, ada orang yang berpendapat bahwa Ahmad dan
Muhammad adalah dua nama yang berbeda sehingga orangnya pun juga dapat berbeda.
Pendapat itu tampak beralasan. Barangkali, pendapat tersebut adalah yang menyebabkan
ada aliran ahmadiyah.

Pendapat tersebut didasarkan pada asumsi bahwa yang memberi nama adalah manusia.
Benarkah Ahmad dan Muhammad adalah nama pemberian manusia? Menurut penulis,
Ahmad dan Muhammad adalah nama pemberian Allah, bukan pemberian manusia. Perlu
diingat bahwa nama Ahmad sudah ada ratusan tahun sebelum manusia itu dilahirkan
sehingga bisa dipastikan bahwa yang membuat nama Ahmad adalah Allah. Artinya,
Muhammad adalah Ahmad, nama buatan Allah yang sudah ada pada jaman Nabi Isa.
Dengan demikian, Muhammad dan Ahmad adalah nama pemberian Allah. Perlu diingat
bahwa Allah pernah memberi nama manusia. Manusia itu adalah Adam (2:31).

2:31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,


kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-
Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" (versi Dep.
Agama RI)

002.031 WaAAallama [a]dama al-asm[a]a kullah[a] thumma AAara[d]ahum AAal[a]


almal[a]-ikati faq[a]la anbi-oonee bi-asm[a]-i h[a]ol[a]-i in kuntum [sa]diqeen(a) (Text
Copied from DivineIslam's Qur'an Viewer software v2.913)

Walaupun demikian, Allah tidak pernah memanggil Rasul Allah dengan nama yang
diberikan-Nya. Allah memanggil Rasul Allah dengan “hai Nabi” dan “hai Rasul”. Berikut ini
adalah ayat-ayat yang menyebutkannya.

66:1. Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu
mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
(versi Dep. Agama RI)

33:50. Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu yang telah
kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang
kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula)
anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara
perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak
perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan
perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya,
sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami
telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan
hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan adalah
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (versi Dep. Agama RI)

33:28. Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini
kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah dan
aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. (versi Dep. Agama RI)

8:65. Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh
orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang
musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat
mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang
tidak mengerti. (versi Dep. Agama RI)

8:64. Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin
yang mengikutimu. (versi Dep. Agama RI)

9:73. Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan
bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat
kembali yang seburuk-buruknya. (versi Dep. Agama RI)

66:9. Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap
keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah seburuk-
buruknya tempat kembali. (versi Dep. Agama RI)

33:45. Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar
gemgira dan pemberi peringatan, (versi Dep. Agama RI)

8:70. Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang ada di tanganmu: "Jika Allah
mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang
lebih baik dari apa yang telah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu." Dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (versi Dep. Agama RI)

33:1. Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-
orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana, (versi Dep. Agama RI)

5:67. Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika
tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan
amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (versi Dep. Agama RI)

Di samping itu, tidak pernah disebutkan ada orang memanggil atau menyebut nama
Muhammad dalam Al Qur’an. Kata muhammad disebutkan sebanyak 4 kali dalam Al Qur’an
tetapi bukan digunakan orang untuk memanggil Rasul Allah. Kutipan ayat-ayat yang
menyebutkannya sudah ditampilkan di depan. Di pihak lain, nama Rasul Allah yang lain
pernah dipanggil dengan namanya dalam Al Qur’an. Berikut ini adalah beberapa kutipan
ayat-ayatnya.

5:112. (Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putera Maryam,
sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?." Isa menjawab:
"Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman." (versi Dep. Agama
RI)

17:101. Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat
yang nyata, maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada mereka lalu
Fir'aun berkata kepadanya: "Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena
sihir." (versi Dep. Agama RI)

20:92. Berkata Musa: "Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat
mereka telah sesat, (versi Dep. Agama RI)

38:26. Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi,
maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya
orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka
melupakan hari perhitungan. (versi Dep. Agama RI)

37:104. Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, (versi Dep. Agama RI)

11:46. Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang
dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik.
Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui
(hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan
termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan." (versi Dep. Agama RI)

7:77. Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap
perintah Tuhan. Dan mereka berkata: "Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan
itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)." (versi Dep.
Agama RI)

Jika Muhammad adalah nama pemberian Allah untuk Rasul Allah, lalu apa nama pemberian
orang tua Rasul Allah untuk Rasul Allah? Jawabannya tidak ada dalam Al Qur’an. Menurut
penulis, itu tidak penting.

Sebagai penutup, dapat disampaikan bahwa Ahmad dan Muhammad adalah nama
pemberian Allah untuk seorang Rasul Allah yang menerima Al Qur’an. Makalah ini telah
mengalami revisi sekali. Makalah ini akan direvisi lagi jika terjadi perubahan persepsi pada
diri penulis.
Diposting oleh Wong Biasa di 09.47

Anda mungkin juga menyukai