dan setelah berkata demikian Yesus keluar dari Bait Allah. Dan
rakyat mengagungkannya, karena mereka membawa semua
orang yang sakit yang dapat mereka kumpulkan, dan Yesus
setelah berdoa memulihkan kesehatan mereka: oleh karena itu,
pada hari itu di Yerusalem tentara-tentara Romawi, melalui
pekerjaan Setan, mulai menghasut rakyat, sambil berkata Yesus
adalah Allah Israel, yang telah datang untuk melawat umat-
Nya." (69:6)
Saudaraku!
61:6. Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi
khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (versi
Dep. Agama RI)
061.006 Wa-i[th] q[a]la AAees[a] ibnu maryama y[a] banee isr[a]-eela innee rasoolu
All[a]hi ilaykum mu[s]addiqan lim[a] bayna yadayya mina a(l)ttawr[a]ti wamubashshiran
birasoolin ya/tee min baAAdee ismuhu a[h]madu falamm[a] j[a]ahum bi(a)lbayyin[a]ti
q[a]loo h[atha] si[h]run mubeen(un) (Text Copied from DivineIslam's Qur'an Viewer
software v2.913)
Sesudah Nabi Isa, ada seorang Rasul Allah. Namanya adalah Muhammad. Dalam Al Qur’an,
kata muhammad dijumpai dalam bentuk mu[h]ammadun atau mu[h]ammadin. Ayat-ayat
tersebut adalah sebagai berikut.
003.144 Wam[a] mu[h]ammadun ill[a] rasoolun qad khalat min qablihi a(l)rrusulu afa-in
m[a]ta aw qutila inqalabtum AAal[a] aAAq[a]bikum waman yanqalib AAal[a] AAaqibayhi
falan ya[d]urra All[a]ha shay-an wasayajzee All[a]hu a(l)shsh[a]kireen(a) (Text Copied
from DivineIslam's Qur'an Viewer software v2.913)
033.040 M[a] k[a]na mu[h]ammadun ab[a] a[h]adin min rij[a]likum wal[a]kin rasoola
All[a]hi wakh[a]tama a(l)nnabiyyeena wak[a]na All[a]hu bikulli shay-in AAaleem[a](n)
(Text Copied from DivineIslam's Qur'an Viewer software v2.913)
Tampak bahwa ada perbedaan antara nama Rasul Allah yang disebutkan pada jaman Nabi
Isa dan yang disebutkan pada jaman sesudah Nabi Isa. Nama yang satu adalah Ahmad,
sedangkan nama yang lainnya adalah Muhammad. Benarkah Muhammad dan Ahmad adalah
nama untuk orang yang sama? Benarkah Muhammad adalah Ahmad yang disebutkan pada
jaman Nabi Isa? Pertanyaan inilah yang akan dijawab dalam makalah ini.
“Ha-Miim-Dal = To praise.
hamida vb. (1)
impf. pass. 3:188
n.vb. 1:2, 2:30, 6:1, 6:45, 7:43, 10:10, 13:13, 14:39, 15:98, 16:75, 17:44, 17:52,
17:111, 18:1, 20:130, 23:28, 25:58, 27:15, 27:59, 27:93, 28:70, 29:63, 30:18, 31:25,
32:15, 34:1, 34:1, 35:1, 35:34, 37:182, 39:29, 39:74, 39:75, 39:75, 40:7, 40:55, 40:65,
42:5, 45:36, 50:39, 52:48, 64:1, 110:3
pcple. act. 9:112
pcple. pass. 17:79
ahmad n. 61:6
hamid n.m. 2:267, 4:131, 11:73, 14:1, 14:8, 22:24, 22:64, 31:12, 31:26, 34:6, 35:15,
41:42, 42:28, 57:24, 60:6, 64:6, 85:8
muhammad n. 3:144, 33:40, 47:2, 48:29
Lane's Lexicon, Volume 2, page: 274, 275, 276”
Kata a[h]madu dapat dianggap sebagai nama sesuatu (proper name), yang dalam hal ini
adalah nama orang. Sebagai sebuah nama, a[h]madu tidak bisa diterjemahkan. Walaupun
demikian, kata a[h]madu dapat juga dipandang sebagai kata biasa sehingga bisa dijelaskan
artinya. Arti a[h]madu sebagai kata biasa menurut kamus Wehr-Cowan 1976 halaman 204
adalah lebih terpuji (more laudable). Sebagai kata biasa, arti a[h]madu akan menjadi lebih
jelas jika dikaitkan dengan kata ismuhu di depannya dalam ayat 6:61. Arti frasa ismuhu
a[h]madu adalah namanya lebih terpuji. Jadi, yang lebih terpuji di sini adalah namanya.
Di pihak lain, kata mu[h]ammadun dan mu[h]ammadin adalah kata partisipel pasif (passive
participle) yang terbentuk oleh prefiks mu dan bentuk kata kerja II dengan
pola mufa’’alun (“Arabic: An Essential Grammar” karya Faruk Abu Chacra (2007) halaman
162). Dengan
demikian, mu[h]ammadun (kasus nominative) atau mu[h]ammadin (kasus genitive)
berarti orang yang terpuji atau orang yang dipuji. Menurut penulis,
arti mu[h]ammadun atau mu[h]ammadin adalah orang yang terpuji. Jadi, yang terpuji di
sini adalah orangnya.
Agar lebih mudah dilihat, arti kata-kata tersebut didampingkan berurutan secara vertikal
seperti berikut ini.
Sekarang, a[h]madu dan muhammadun atau muhammadin sebagai nama orang dibahas.
Sebagai nama orang, a[h]madu adalah Ahmad
dan muhammadun atau muhammadin adalah Muhammad. Dapat dikatakan bahwa
Muhammad adalah sebuah nama yang lebih terpuji. Artinya, orang yang terpuji mempunyai
nama yang lebih terpuji.
Nama bersifat unik. Perbedaan satu huruf saja dalam dua nama akan menunjukkan dua
nama berbeda. Oleh karena itu, ada orang yang berpendapat bahwa Ahmad dan
Muhammad adalah dua nama yang berbeda sehingga orangnya pun juga dapat berbeda.
Pendapat itu tampak beralasan. Barangkali, pendapat tersebut adalah yang menyebabkan
ada aliran ahmadiyah.
Pendapat tersebut didasarkan pada asumsi bahwa yang memberi nama adalah manusia.
Benarkah Ahmad dan Muhammad adalah nama pemberian manusia? Menurut penulis,
Ahmad dan Muhammad adalah nama pemberian Allah, bukan pemberian manusia. Perlu
diingat bahwa nama Ahmad sudah ada ratusan tahun sebelum manusia itu dilahirkan
sehingga bisa dipastikan bahwa yang membuat nama Ahmad adalah Allah. Artinya,
Muhammad adalah Ahmad, nama buatan Allah yang sudah ada pada jaman Nabi Isa.
Dengan demikian, Muhammad dan Ahmad adalah nama pemberian Allah. Perlu diingat
bahwa Allah pernah memberi nama manusia. Manusia itu adalah Adam (2:31).
Walaupun demikian, Allah tidak pernah memanggil Rasul Allah dengan nama yang
diberikan-Nya. Allah memanggil Rasul Allah dengan “hai Nabi” dan “hai Rasul”. Berikut ini
adalah ayat-ayat yang menyebutkannya.
66:1. Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu
mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
(versi Dep. Agama RI)
33:50. Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu yang telah
kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang
kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula)
anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara
perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak
perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan
perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya,
sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami
telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan
hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan adalah
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (versi Dep. Agama RI)
33:28. Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini
kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah dan
aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. (versi Dep. Agama RI)
8:65. Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh
orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang
musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat
mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang
tidak mengerti. (versi Dep. Agama RI)
8:64. Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin
yang mengikutimu. (versi Dep. Agama RI)
9:73. Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan
bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat
kembali yang seburuk-buruknya. (versi Dep. Agama RI)
66:9. Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap
keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah seburuk-
buruknya tempat kembali. (versi Dep. Agama RI)
33:45. Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar
gemgira dan pemberi peringatan, (versi Dep. Agama RI)
8:70. Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang ada di tanganmu: "Jika Allah
mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang
lebih baik dari apa yang telah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu." Dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (versi Dep. Agama RI)
33:1. Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-
orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana, (versi Dep. Agama RI)
5:67. Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika
tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan
amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (versi Dep. Agama RI)
Di samping itu, tidak pernah disebutkan ada orang memanggil atau menyebut nama
Muhammad dalam Al Qur’an. Kata muhammad disebutkan sebanyak 4 kali dalam Al Qur’an
tetapi bukan digunakan orang untuk memanggil Rasul Allah. Kutipan ayat-ayat yang
menyebutkannya sudah ditampilkan di depan. Di pihak lain, nama Rasul Allah yang lain
pernah dipanggil dengan namanya dalam Al Qur’an. Berikut ini adalah beberapa kutipan
ayat-ayatnya.
5:112. (Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putera Maryam,
sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?." Isa menjawab:
"Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman." (versi Dep. Agama
RI)
17:101. Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat
yang nyata, maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada mereka lalu
Fir'aun berkata kepadanya: "Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena
sihir." (versi Dep. Agama RI)
20:92. Berkata Musa: "Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat
mereka telah sesat, (versi Dep. Agama RI)
38:26. Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi,
maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya
orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka
melupakan hari perhitungan. (versi Dep. Agama RI)
37:104. Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, (versi Dep. Agama RI)
11:46. Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang
dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik.
Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui
(hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan
termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan." (versi Dep. Agama RI)
7:77. Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap
perintah Tuhan. Dan mereka berkata: "Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan
itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)." (versi Dep.
Agama RI)
Jika Muhammad adalah nama pemberian Allah untuk Rasul Allah, lalu apa nama pemberian
orang tua Rasul Allah untuk Rasul Allah? Jawabannya tidak ada dalam Al Qur’an. Menurut
penulis, itu tidak penting.
Sebagai penutup, dapat disampaikan bahwa Ahmad dan Muhammad adalah nama
pemberian Allah untuk seorang Rasul Allah yang menerima Al Qur’an. Makalah ini telah
mengalami revisi sekali. Makalah ini akan direvisi lagi jika terjadi perubahan persepsi pada
diri penulis.
Diposting oleh Wong Biasa di 09.47