Anda di halaman 1dari 34

Percakapan dengan orang-orang Muslim

tentang Kristus

SEPULUH MUJIZAT KRISTUS


DALAM AL-QUR'AN

Bagaimana Kita Bisa Menggunakan


Apa Yang Dikatakan Al-Qur'an Tentang Kristus?

Abd al-Masih

GRACE AND TRUTH


FELLBACH - GERMANY

1
Hak cipta dilindungi undang-undang
Versi 22.7.2003
Judul dalam bahasa Inggris:
The Ten Miracles of Christ in The Qur'an

Judul dalam bahasa Jerman:


Die zehn Wunder Christi im Koran
GRACE AND TRUTH
P.O.Box 1806 - 70708 Fellbach - Germany
Internet: www.grace-and-truth.net
e-mail: info@grace-and-truth.net
2
Mujizat-mujizat Kristus – tanda misi ilahi-Nya?
Muhammad ingin membawa orang-orang Kristen di Semenanjung Arabia
untuk menjadi Islam. Jadi ia menyaksikan kepada mereka apa yang
didengarnya tentang Yesus dari para budak Kristen, dari utusan gereja-
gereja di Yaman Utara, dari para pengembara Etiopia, dan dari sahabat-
sahabat Hanifnya, sekarang orang-orang Kristen. Muhammad sangat
terkesan de-ngan Putera Maryam dan segala mujizatnya. Ia menyadari
bahwa mujizat ini melebihi kuasa manusia dan karena itu ia menganggap
hal itu sebagai bukti (bayyinaat) dari otoritas keilahian-Nya (Surat al-
Baqara 2:87, 253; al-Ma'ida 5:110; al-Zukhruf 43:63; al-Saff 61:6).
Muhammad menyebutkan sembilan mujizat yang dilakukan Musa di Mesir,
yang disebutnya juga sebagai bukti (Surat al-Isra' 17:101; lihat juga Surat
al-Baqara 2:92; al-Qasas 28:36; al-'Ankabut 29:39). Tetapi mujizat-mujizat
yang dilakukan Musa adalah serangkaian hukuman oleh Allah yang
diturunkan kepada Mesir supaya mereka melepaskan anak-anak Yakub
yang mereka perbudak. Mujizat Yesus di dalam Al-Qur'an, justru, muncul
secara positif sebagai berkat-berkat dari Allah untuk membawa bangsa
Israel percaya dan taat kepada Isa.
Muhammad memiliki kekurangan di dalam keadaan bahwa ia sendiri tidak
bisa melakukan mujizat, baik yang positif maupun yang negatif. Ia tidak
bisa memahami mengapa orang Yahudi begitu keras hati dan tidak mau
menerima bukti yang sangat nyata tentang Putera Maryam, dan justru
menolak serta membenci-Nya.

Bukti-bukti mengenai Kristus (bayyinaat)


● Dalam Surat al-Baqara kita membaca bahwa Isa tidak bisa melakukan
mujizat tanpa pertolongan dari Rohulqudus (Surat al-Baqara 2:87).
Muhammad membayangkan bahwa Allah mengutus Jibril (Gabriel) untuk
menguatkan Putera Maryam supaya ia bisa melakukan mujizat-mujizat
besar. Muhammad mengatakan di dalam pernyataannya itu bahwa Yesus
tidak bisa melakukan mujizat sendiri. Untuk melakukannya Ia
membutuhkan pertolongan utusan Allah, yang disebutnya sebagai
Rohulqudus.
Nama itu sering secara salah disamakan dengan “Roh Kudus.” Di dalam
Al-Qur'an Allah sendirilah yang disebut “Kudus”, dan roh itu hanyalah
hamba-Nya. Roh dari Yang Kudus tidak kudus dari dirinya sendiri dan tidak
memiliki hakekat ilahi. Ia hanyalah ciptaan dari Yang Mahakuasa. Roh di
dalam Al-Qur'an ini jangan sampai disamakan dengan Roh Kudus yang ada
di dalam Alkitab, meskipun Muhammad menganggap bahwa roh dari yang
3
Mahakudus itu sama dengan Roh Kudus yang sesungguhnya yang
menguatkan Putera Maryam. Jadi Muhammad kelihatannya memiliki pe-
ngakuan secara tidak langsung akan kesatuan dari Tritunggal yang Kudus,
karena di dalam Al-Qur'an ketiganya – Allah, Roh-Nya dan Kristus –
bersama-sama menandakan mujizat!
Muhammad tidak bisa memahami mengapa orang Yahudi selalu menolak
bukti-bukti dari utusan-utusan Allah, dan bahkan menyebut mereka sebagai
pendusta dan bahkan membunuh beberapa di antara mereka (Surat al-
Baqara 2:87)!

● Dalam Surat yang sama (al-Baqara 2:253), Muhammad mengakui bahwa


ada perbedaaan-perbedaan yang sangat mendasar di antara utusan-utusan
Allah. Ia lebih menyukai yang satu dibandingkan yang lain dan kemudian
memberikan kepadanya kedudukan yang lebih tinggi. Kepada Musa Ia
berbicara secara langsung, yang tidak dilakukannya kepada Muhammad.
Muhammad menerima yang disebut sebagai wahyunya melalui suatu roh
yang tidak dikenal, yang kemudian disebut Jibril. Muhammad sendiri tidak
pernah melihat Allah, atau mendengar suara-Nya! Ia tidak memiliki
kontak pribadi dengan Allah.
Menurut Al-Qur'an, Allah menempatkan Putera Maryam dalam kedudukan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan Musa, karena Ia memberikan
kepada Putera Maryam bukti-bukti khusus (bayyinaat) dengan menguatkan
dia dengan rohulqudus. Muhammad menggelengkan kepalanya atas
pertentangan yang keras antara orang Yahudi dengan orang Kristen dan
atas perpecahan di antara mereka meski memiliki hak yang sangat
istimewa itu (Surat al-Baqara 2:253). Ia me-nganggap bahwa pertentangan
sebagai penentuan yang bijaksana dari Allah, yang membuat Islam sebagai
kekuatan ketiga, akan muncul sebagai pemenang atas kedua kelompok
yang bertikai itu. Muhammad tidak menyadari bahwa Anak Allah yang
tersalib itu serta karya pembenaran atas orang-orang berdosa, yang tidak
didasarkan kepada perbuatan baik, adalah alasan yang paling utama
terjadinya pertentangan antara orang Yahudi dengan orang Kristen. Orang
Muslim dan orang Yahudi sebenarnya lebih memiliki kedekatan kesamaan
dibandingkan dengan orang Kristen dengan orang Muslim!

● Dalam Surat al-Ma'ida kita membaca empat penjelasan yang diberikan


Allah langsung kepada Kristus di dalam Al-Qur'an (Surat al-Ma'ida 5:110).
Ia me- ngatakan, “Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu ketika
Aku menguatkan engkau dengan Ruhul Qudus.” Kemudian diikuti dengan
daftar beberapa mujizat yang dilakukan Kristus yang kemudian berujung
kepada penjelasan bahwa Allah menghalangi bangsa Israel mendatangi
Isa, sehingga mereka tidak bisa membunuh dia, meskipun ia datang
4
kepada mereka dengan bukti-bukti yang jelas (bayyinaat). Tetapi mereka
membenci dia dan mengatakan, “Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata!”
Dalam ayat ini Kristus sekali lagi muncul sebagai tokoh yang sudah diberi
dan ditolong oleh roh Allah. Hal ini membuktikan bahwa di dalam Al-Qur'an
Putera Maryam tidak memiliki di dalam dirinya hakekat atau kemampuan
ilahi. Pada saat yang sama, bagaimanapun, Muhammad mengakui tidak
bisa ditirunya mujizat-mujizat Isa dan menyebut semuanya itu bukti untuk
kuasanya, yang diberikan oleh Allah. Muhammad tidak bisa memahami
kerendahan hati Kristus, ketika Ia menyangkal dirinya dan memberikan
semua kehormatan kepada Bapa, dan berkata, “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya
sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang
dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.” (Yohanes 5:19).

● Dalam Surat al-Zukhruf kita membaca sebuah penjelasan khas timur


mengenai bukti yang dimiliki Kristus (Surat al-Zukhruf 43:63): Ia datang
kepada orang Yahudi dengan “hikmah” untuk bisa membuka mata mereka
kepada alasan dari kritik dan ketidaksetujuan mereka semua. Mungkin
Muhammad pernah mendengar pengajaran yang diajarkan Yesus di dalam
Matius 7:1-28 melalui tradisi lisan, dan menjelaskan perkataan Kristus itu
sebagai suatu usaha untuk memperdamaikan kelompok-kelompok yang
bertikai. De-ngan cara ini Isa menuntut ketaatan tanpa syarat dan
ketundukan mereka kepada perintah-perintahnya.

● Menurut Surat al-Saff, Isa datang kepada bangsa Israel untuk


membenarkan bahwa Taurat tidaklah dipalsukan (Surat al-Saff 61:6). Ini
adalah penjelasan yang sangat khusus kepada kita tentang tujuan
kedatangan Isa yang memberikan kepada kita kesempatan untuk
membuktikan kepada orang Muslim bahwa Alkitab tidak dibelokkan, karena,
menurut Al-Qur'an sendiri, tugas pertama Kristus adalah membenarkan
atau menegaskan ketidakbersalahan Taurat.
Namun, tujuan yang paling utama dari kedatangan Isa, maksud yang paling
akhir dari semua mujizatnya, menurut Al-Qur'an, adalah adanya suatu janji
yang dinyatakan oleh Pu-tera Maryam bahwa sesudah dia akan datang
seorang utusan Allah yang sangat terpuji. Dengan nubuat ini Muhammad
menaruh peristiwa kedatangannya sendiri ke bibir Isa! Sejak itu, orang-
orang Muslim sudah berusaha menyelidiki Alkitab untuk menemukan nama
Muhammad yang tersembunyi, yang secara literal berarti “Dia yang Terpuji.”
Beberapa penafsir Muslim mengajarkan bahwa Muhammad adalah
Parakletos yang dijanjikan, yaitu Roh Penghibur itu sendiri. Untuk membuat
kata dalam bahasa Yunani ini cocok de-ngan Muhammad, Muslim
mengubahkan huruf hidup dari kata Parakletos menjadi Periklytos, yang
5
berarti “Dia Yang Sangat Terhormat.” Sebagai akibatnya orang Muslim
menuduh orang Kristen sudah menutupi atau memalsukan nubuat dari Isa
tentang Muhammad di dalam Alkitab, atau bahkan menghapus namanya
dari dalam Alkitab,

Tanda-tanda ajaib Isa dan Muhammad ('aayaat)


Di dalam tiga ayat Al-Qur'an mujizat-mujizat Yesus disebut sebagai tanda
('aayaat) dari misi ilahinya (Surat Āl 'Imran 3:49.50; al-Ma'ida 5:114). Kata
yang dipakai Muhammad untuk hal ini juga bisa dilihat di dalam Injil
Yohanes untuk menyebut tentang mujizat-mujizat Yesus. Di sana kita bisa
membaca, “Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang
pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan
kemuliaan-Nya.” (Yohanes 2:11-12). Banyak orang percaya kepada
nama-Nya ketika mereka melihat tanda-tanda yang dilakukan-Nya
(Yohanes 2:23). Ketika Ia menyembuhkan anak seorang pegawai istana
dari jauh, Yohanes menyebut hal itu juga sebagai tanda yang dilakukan-
Nya (Yohanes 4:54). Ketika mereka melihat tanda itu (memberi makan
5000 orang), mereka mengatakan, “Dia ini adalah benar-benar Nabi yang
akan datang ke dalam dunia.” (Yohanes 6:14). Namun, ketika Yesus
melihat mereka datang dengan bergegas untuk menjadikan diri-Nya
sebagai raja, karena mujizat roti itu, Ia meninggalkan mereka.
Yesus tidak melakukan tanda-tanda mujizat-Nya dengan tujuan supaya
orang-orang akan percaya kepada-Nya, tetapi supaya mereka mengenal
kasih-Nya, kedaulatan-Nya dan kemahakuasaan ilahi-Nya. Yesus tidak
ingin orang mengikuti Dia karena mujizat-Nya, tetapi Ia menghendaki
pertobatan dan pembaharuan. Yesus memperingatkan orang-orang itu
dengan mengatakan, “Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu
tidak percaya.” (Yohanes 4:48). Di dalam Injil kita membaca beberapa
kali bahwa Yesus melarang mereka yang disembuhkan-Nya untuk
berbicara tentang Dia yang menyembuhkan mereka (Matius 9:30; Markusus
3:12; 5:43; 7:36; Lukas 5:14; 8:56; 9:21).
Ketika Yesus dianiaya dan diancam kematian di Yerusalem, orang banyak
yang hanya ingin melihat mujizat berbalik dari pada-Nya. Hanya murid-
murid-Nya, yang sudah mengakui dosa-dosa mereka di hadapan Yohanes
Pembaptis dan yang kesombongannya sudah diremukkan dengan
pertobatan, yang tetap setia kepada Yesus. Mereka melihat kemuliaanNya
meskipun Ia sedang dianiaya dan mati di Kayu Salib. Ketika orang Yahudi
mencobai Yesus dan menuntut tanda dari-Nya untuk membuktikan
kedaulatan dan misi-Nya, Ia menjawab, “Rombak Bait Allah ini, dan
dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.!” (Yohanes 2:18-22).
Dan kemudian Ia menambahkan, “Angkatan yang jahat dan tidak setia
6
ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan
tanda selain tanda nabi Yunus.” (Matius 12:39-40; 16:4)
Bukti-bukti dan tanda-tanda yang disebutkan oleh Muhammad tentang Isa
di dalam Al-Qur'an berusaha untuk menciptakan suatu keyakinan yang
sebenarnya ditolak sepenuhnya oleh Yesus! Karena itu kita tidak boleh
menjelaskan tanda-tanda yang dilakukan Kristus kepada Muslim hanya
karena semuanya itu bersifat mujizat, tetapi justru harus menekankan
bahwa semuanya itu hanya menunjuk kepada kebesaran, kasih,
kerendahan hati, kekudusan dan kedaulatan-Nya. Yesus Kristus sendiri
yang harus dimuliakan di dalam penyebutan akan mujizat-mujizat itu.
Mujizat-mujizat itu bukanlah sesuatu yang mulia karena dirinya sendiri.
Semua penyembuhan yang ajaib yang tidak membawa orang kepada
pertobatan dan pembaharuan hidup bisa dikatakan gagal membangun iman
yang dalam kepada Yesus.

1. Kristus berbicara ketika masih bayi yang baru lahir


Tiga kali kita menemukan tulisan di dalam Al-Qur'an mengenai Putera
Maryam yang berbicara ketika baru lahir, masih ada di palungan.
Kenyataan bahwa ia berbicara ditulis dua kali (Surat Āl 'Imran 3:46; al-
Ma'ida 5:110), isi dari pembicaraannya bisa dilihat secara terperinci di
dalam Surat Maryam (19:24-33).
Kisah yang sangat tidak masuk akal mengenai Isa yang baru lahir bisa
berbicara secara sempurna, dijelaskan de-ngan cara yang berbeda oleh
para penafsir Al-Qur'an. Ada yang mengatakan, Isa hanya membutuhkan
beberapa menit, ada yang mengatakan beberapa jam, sampai ia bisa
mengucapkan setiap kata dan kalimat tanpa salah. Otaknya sudah
berkembang secara penuh sejak ia lahir, dan pengertiannya, perasaan dan
kemampuan logikanya berkembang dalam waktu yang sangat singkat,
paling tidak itulah yang mereka katakan.
Mengapa para penafsir Muslim percaya dan mendiskusikan fenomena yang
demikian? Mereka membaca di dalam Al-Qur'an bahwa Kristus adalah
“firman Allah” yang menjadimanusia. Yang Mahakuasa mengajarkan
Taurat kepadanya, Amsal Salomo, Injil dan Kitab yang asli di surga,
sebelum ia lahir (Surat Āl 'Imran 3:48). Ia dilahirkan ke dunia dengan
pengetahuan yang penuh, kepintaran dan kemampuan untuk berbicara. Ia
harus menyampaikan firman Allah senantiasa sejak ia lahir sampai ia mati.
Ia adalah seperti aliran wahyu yang dari Tuhannya.
Al-Qur'an menegaskan kebenaran bahwa Putera Maryam bukanlah
manusia biasa, tetapi suatu roh dari Allah yang menjadi manusia. Ia turun
dari lingkungan yang dekat de-ngan Yang Maha Kekal (perhatikan bagian
7
akhir dari Surat Āl 'Imran 3:45) dan memiliki pengetahuan yang besar dan
kemampuan rohani yang melebihi semua makhluk lainnya.
Pernyataan-pernyataan spekulatif di dalam Al-Qur'an juga mendekati
pemahaman Kristen tentang inkarnasi Anak Allah di dalam Alkitab. Tetapi
di dalam Alkitab Yesus dilahirkan sebagai bayi manusia yang
sesungguhnya yang dibungkus dengan kain lampin. Ibu-Nya yaitu Maria
tidak pernah me-ngatakan kepada dokter Lukas mengenai pembicaraan
yang dikatakan oleh anaknya setelah Ia dilahirkan, karena sebagai bayi Ia
tidak bisa berbicara dan membutuhkan waktu untuk berkembang (Lukas
2:40-52).
Dari mana asalnya kisah khayalan ini? Di dalam kitab Injil Apokripa tentang
masa kanak-kanak yang ada di kalangan orang Kristen Syria dan Koptik,
kita bisa menemukan petunjuk untuk kisah yang demikian. Para ibu biasa
menyanyikan lagu nina bobo yang berisi tentang bayi Yesus untuk
membuat anak-anak mereka tidur. Sumber dari kisah tentang bayi Yesus
bisa lebih jelas diketahui sekarang ini.
Muhammad mendengar kisah kanak-kanak itu dari para budak Kristen dari
Syria dan Koptik dan – mempercayai kisah itu! Ia mempercayainya lebih
daripada para Bapa Gereja, yang sama sekali tidak pernah mencantumkan
kisah do-ngeng itu ke dalam kanon Alkitab, karena memang hal itu tidak
pernah terjadi. Jadi Muhammad kelihatan seperti orang yang sungguh-
sungguh mencari kebenaran, tetapi sama sekali bukan nabi. Ia tidak bisa
membedakan antara dongeng dengan kenyataan.
Mengenai isi dari apa yang disebut sebagai perkataan Pu-tera Maryam
yang baru lahir itu (Surat Maryam 19:24-33), bayi itu pertama-tama ingin
memberikan penghiburan kepada ibunya yang masih muda yang sudah
mengandungnya tanpa menjalani pernikahan. Maria tahu bahwa dirinya
bisa dirajam dengan batu. Karena itu bayi Isa yang baru lahir
menghiburnya dengan berita bahwa ia baru saja melahirkan seseorang
yang sangat menonjol di bawah pohon palem di padang pasir.
Dalam bahasa Arab, salah satu istilah untuk orang yang luar biasa adalah
suriyun, dengan bentuk jamaknya surawaa’, asriyaa' atau saraat (semua
berasal dari kata dasar bahasa Arab S-R-W). Tetapi para pembaca Al-
Qur'an yang cemburu mengubahkan huruf vokal dari kata itu dan makna
dari kata itu menjadi “anak sungai kecil atau selokan” (yang dalam bahasa
Arab adalah sariyun) kemudian dengan menarik kata dasar S-R-Y
membentuk kata bentuk jamak asriyat atau suryaan. Para pembaca Muslim
itu menjadi marah karena Isa sebagai bayi yang baru lahir sudah memiliki
tempat yang lebih tinggi dibandingkan dengan Muhammad, jadi mereka
langsung saja mengubahkan huruf vokalnya dan dengan itu mengubahkan

8
artinya juga dari ‘pribadi yang luar biasa’ menjadi ‘anak sungai’, meskipun
kemudian arti dari kalimat itu menjadi sangat tidak masuk akal.
Anak yang baru lahir itu kemudian mengatakan kepada ibunya untuk
menggoyang dahan pohon kurma dan membuat buah-buah yang sudah
matang berjatuhan di dekatnya, dan ia bisa menguatkan dirinya setelah
menderita sakit melahirkan. Betapa hal itu sangat tidak masuk akal untuk
orang-orang Bedouin. Beberapa laki-laki yang kuat belum tentu bisa
menggoyang sebuah pohon kurma. Bagaimana mungkin seorang ibu muda
yang baru melahirkan bisa melakukan hal ini? Pada jaman Muhammad
kehidupan orang-orang Bedouin sangat berat, dua kali lipat bagi kaum
wanita dan kaum ibu.
Di akhir dari pembicaraannya yang pertama, Isa me-ngatakan kepada
ibunya yang merasa ketakutan bahwa Ia harus menjelaskan kepada semua
orang yang akan menanyakan kepadanya tentang asal-usul anak yang baru
lahir itu: bahwa ia sudah berjanji kepada Allah yang Maha Pengasih untuk
berpuasa dan tidak akan berkata-kata kepada siapapun hari itu. Jadi
nasehat pertama, yang diberikan oleh Isa kepada ibunya, adalah suatu
tipuan, suatu kelicikan, dan suatu kebohongan, untuk menyelamatkan dia
dari bahaya yang mengancamnya.
Catatan selanjutnya menunjukkan bagaimana bayi yang baru lahir itu
membela ibunya dari kemarahan orang-orang sedesanya dengan
memperkenalkan dirinya sebagai nabi yang diberkati dalam
permbicaraannya yang kedua yang dicatat oleh Al-Qur'an.
Orang-orang yang secara obyektif memperhatikan kisah ini akan melihat
bagaimana mimpi dan kenyataan bergabung dan menjadi suatu
fatamorgana di dalam pikiran Muhammad. Seluruh isi Al-Qur'an berisi
percampuran antara fiksi dengan kenyataan yang demikian.

2. Isa menciptakan seekor burung


Dari sumber Apokripa yang sama muncul kisah yang lain: Isa yang masih
muda membuat bentuk burung dari tanah liat, meniupnya, dan burung itu
kemudian terbang! (Surat Āl 'Imran 3:49; al-Ma'ida 5:110). Kita akan
diarahkan untuk melupakan kisah yang tidak realistis tentang Putera
Maryam ini, tetapi pada kenyataannya ada tiga penyebutan.
Di dalam Surat Āl 'Imran Isa mengatakan kepada bangsa Israel, “Aku akan
menciptakan bagimu serupa burung dari tanah liat.” Di dalam Surat al-
Ma'ida, Allah, sesudah kenaikan Isa menegaskan, “Engkau menciptakan
seekor burung dari tanah liat!” Mujizat ini disebutkan di dalam Al-Qur'an
dalam bentuk present tense dan past tense, sekali dikatakan oleh Isa dan

9
sekali lagi dikatakan oleh Allah sendiri. Penegasan yang dua kali ini
membuat teks ini menjadi penting.
Di kedua tempat itu kita melihat bahwa Isa mampu menciptakan burung
hidup dari bahan mati. Dalam bahasa Arab, kata “mencipta” (khalaqa) yang
biasanya dipakai hanya untuk Allah, sang Pencipta, yang menciptakan
segala sesuatu dari ketiadaan. Tetapi kata yang khusus ini dipakai untuk
Isa juga. Ia adalah satu-satunya manusia, menurut Al-Qur'an, yang menjadi
pencipta dan bisa menciptakan sesuatu yang hidup dari benda mati.
Kristus di dalam Islam ditunjukkan sebagai pencipta juga.
Muhammad, bagaimana pun, membatasi penghormatan kepada Putera
Maryam ini dengan kalimat, “Dengan ijin Allah!” beberapa kali di dalam
ayat-ayat Al-Qur'an mengenai mujizat-mujizat Kristus. Karena itu kita bisa
bertanya kepada orang Muslim yang kritis, “Apakah anda percaya bahwa
Kristus, dengan ijin Allah, mampu menciptakan burung dari benda mati?”
Jawabannya kemungkinan, “Tentu saja. Al-Qur'an menegaskannya dua
kali!” Kemudian kita bisa menjelaskan kepadanya bahwa Putera Maryam
adalah pencipta yang sangat unik – dengan ijin Allah!
Kisah legenda masa kanak-kanak ini mengandung kejutan yang lain. Isa
mengangkat burung dari tanah liat ke mulutnya dan kemudian meniupnya.
Lalu burung dari tanah liat itu menjadi hidup dan kemudian terbang.
Menurut Al-Qur'an, Isa memiliki di dalam dirinya nafas pemberi kehidupan
– dengan ijin Allah, tentu saja!
Di dalam Alkitab, Allah menghembuskan “nafas hidup” kepada Adam. Dan
kemudian manusia yang pertama tercipta (Kejadian 2:7). Di malam Paskah
Kristus menghembus kepada murid-murid-Nya yang sedang ketakutan dan
sekaligus penuh sukacita dan berkata kepada mereka, “Terimalah Roh
Kudus!” (Yohanes 20:22). Kemudian para pengikut-Nya dipulihkan,
karena Kristus adalah pemberi roh yang menghidupkan (1 Korintus 15:45).
Muhammad, bagaimanapun, tidak masuk sampai sejauh itu di dalam
tulisannya. Ketika Isa meniupkan nafasnya ke benda mati, benda itu tidak
menjadi manusia, dan juga tidak dilahirkan kembali sebagai anak Allah.
Tetapi hanya menjadi sesuatu yang seperti seekor burung! Muhammad
tidak berani menyangkal bahwa Yesus sendiri memiliki roh pemberi
kehidupan dari sang pencipta.
Kisah tentang penciptaan burung ini membuat sakit kepala para penafsir Al-
Qur'an, karena kalau memang Isa bisa menciptakan burung yang hidup dari
benda mati, meskipun atas ijin Allah, itu berarti ia jauh lebih tinggi dari
semua manusia, bahkan lebih tinggi dari Muhammad. Kemudian beberapa
penafsir mengatakan, “Isa sebenarnya ingin menciptakan seekor binatang
berkaki empat atau seekor burung yang bisa terbang tetapi tidak menjadi

10
kedua-duanya. Yang kemudian jadi dari apa yang dibuatnya hanyalah
seekor ‘kelelawar’ yang bukan termasuk burung dan bukan juga mammalia,
tetapi pada saat yang sama memiliki ciri kedua jenis itu.” Kita bisa
menjawab untuk kritik yang demikian, “Kelelawar adalah satu-satunya
binatang terbang yang sudah sangat berkembang, karena ia memiliki unit
ultrasound (seperti radar) di dalam mulutnya yang memungkinkan ia bisa
terbang bahkan pada waktu malam, seperti pesawat terbang di jaman
modern!”

3. Kesembuhan orang buta


Setelah dua kisah mujizat yang meragukan yang dilakukan Isa waktu masih
sangat muda, yang sebenarnya bukan sepenuhnya karya Muhammad
karena ia hanya mengambilnya dari tulisan apokripa mengenai masa
kanak-kanak Yesus; kita membaca tulisan tentang Kristus sendiri, yang
kebenarannya ditegaskan oleh Allah, bahwa Isa mampu menyembuhkan
beberapa orang buta (Surat Āl 'Imran 3:49; al-Ma'ida 5:110).
Di dalam tulisan ini kita bisa merasakan belas kasihan Kristus kepada
orang-orang hina yang tidak bisa melihat terang matahari dan berjalan di
dalam kegelapan. Putera Maryam, menurut Al-Qur'an, tidak melakukan
mujizat untuk membuat para raja dan penguasa tertarik kepadanya, tetapi
karena ia ingin menolong orang yang sakit, orang-orang yang sengsara dan
terbuang dari masyarakat. Rasa iba dan kasihnya yang membuatnya
melakukan tanda-tanda yang demikian.
Kata dalam bahasa Arab untuk “menyembuhkan” (bar’ia) berhubungan
dengan makna “membenarkan” atau “membasuh.” Kalau suatu penyakit
dianggap sebagai penghukuman dari Allah untuk dosa-dosa yang
tersembunyi, maka Kristus tidak hanya menyembuhkan penyakitnya tetapi
juga berurusan dengan penyebabnya.
Yesus tidak membuka mata orang buta dengan pisau yang tajam atau
dengan sinar laser. Ia juga tidak memakai obat atau antibiotik, tetapi Ia
menyembuhkan dengan perkataan-Nya saja. Ia tidak menggunakan sulap,
sihir atau roh-roh asing, tetapi Ia membebaskan orang-orang yang
menderita, yang sengsara dari dalam kegelapan dengan kuasa perkataan-
Nya semata-mata. Tentu saja Muhammad menambahkan juga kalimat
yang sangat khas,: “Dengan ijin Allah!” Akan tetapi, siapa saja bisa melihat
kuasa Yesus Kristus dan kasih-Nya kepada orang-orang yang terbuang di
dalam kitab orang Muslim.
Dari Al-Qur'an, orang Muslim tidak bisa melihat secara terperinci tentang
bagaimana, dimana, kapan atau siapa yang matanya dibukakan oleh
Yesus. Jadi ayat-ayat seperti itu membutuhkan kesaksian dari para saksi
11
mata yang melihatnya sendiri di dalam Injil. Kita harus membuka Alkitab di
bagian-bagian di atas untuk orang-orang Muslim yang tertarik, tetapi jangan
membacanya sendiri melainkan doronglah mereka untuk membaca bagian
itu sendiri, sehingga mereka bisa mengalahkan rintangan yang ada dan
menerima Roh Kudus di tangan mereka dan melihat Yesus dengan mata
hati mereka. Dengan itu mereka bisa me-ngakui bahwa Yesus tidak pernah
memaksa orang untuk menerima pertolongan atau kesembuhan dari-Nya,
tetapi menunggu sampai si sakit itu datang kepada-Nya atau berseru
meminta pertolongan. Yesus ingin membangkitkan kehendak untuk
disembuhkan di dalam diri orang yang menderita itu, sampai mereka
meminta kesembuhan. Ia menumbuhkan di dalam diri mereka kepercayaan
kepada-Nya dan kemahakuasaan-Nya, sehingga Ia bisa membebaskan
mereka dari beban mereka. Jarang sekali kesembuhan terjadi kalau
seseorang tidak percaya kepada tabib di antara semua tabib yang ada.
Kristus tidak memaksakan anugerah-Nya kepada siapapun, tetapi
membangun di dalam diri mereka kehendak, iman dan kasih akan Dia, yaitu
Sang Penebus mereka. Yesus menunjukkan bagian dari orang itu di dalam
kesembuhannya, ketika mengatakan, “imanmu telah menyembuhkan
engkau.” (Matius 9:22; Markusus 5:34; 10:52; Lukas 7:50; 8:48; 17:19;
18:42). Semua ini asing bagi orang Muslim. Ia tidak tahu tentang
Juruselamat atau penolong. Kepercayaan kepada Kristus, Penebusnya,
haruslah dipupuk, sehingga hal itu bisa bertumbuh di dalam kehidupan
rohaninya.

4. Isa mentahirkan orang kusta


Dalam dua bagian Al-Qur'an ditulis mengenai pentahiran dan penyembuhan
orang-orang kusta. Kesaksian Isa dan Allah sekali lagi menegaskan
adanya mujizat-mujizat itu (Surat Āl 'Imran 3:49; al-Ma'ida 5:110). Bentuk
dalam bahasa Arab untuk penyembuhan bagi orang kusta ada dalam
bentuk tunggal, tetapi memiliki makna kolektif, yaitu untuk menunjuk kepada
beberapa orang yang menderita sakit demikian. Sebagaimana dengan
orang buta, hal ini tidak menunjuk kepada satu mujizat saja, tetapi
serangkaian penyembuhan ajaib yang dilakukan Kristus terhadap orang-
orang kusta.
Kalau anda pernah bertemu dengan orang-orang yang menderita seperti ini
di India, dengan jari yang hilang atau wajah yang rusak, yang secara
bersama-sama mengemis di stasiun-stasiun, anda akan memahami betapa
besar kasih Yesus, keagunan-Nya dan kemenangan-Nya atas rasa jijik dan
takut terinfeksi. Ia tidak mengusir orang-orang kusta itu sebagai orang-
orang yang najis, tetapi berbicara kepada mereka dan bahkan menyentuh
beberapa di antara mereka. Ia membangun jembatan bagi iman mereka,
12
sehingga mereka bisa mengerti: Yesus ini mengasihi saya secara pribadi!
Kristus lebih kuat dibandingkan dengan kusta! Ia bisa dan akan
menyembuhkan saya (Matius 8:1-4; Markus 1:40-45; Lukas 5:12-16).
Ketika Yesus menyembuhkan kesepuluh orang kusta, Ia menginginkan
agar mereka memiliki iman yang melebihi manusia biasa. Mereka percaya
kepada Dia yang berbicara kepada mereka dengan kasih Tuhan yang
mereka rasakan di dalam Dia ( Lukas 17:11-19).
Yang ditulis di dalam Al-Qur'an hanyalah kenyataan umum yang
memerlukan penerangan dari Injil dan tambahan kesaksian kita: bahwa Ia
sudah mentahirkan kita dari segala kelemahan dan kecemaran kita.
Kepada peristiwa kesembuhan bagi orang kusta bisa ditambahkan juga
pengampunan yang diberikan Yesus. Di bebe-rapa negara, dalam
keyakinan Islam secara umum, kusta sering dianggap sebagai
penghukuman Allah untuk pemberontakan atau dosa-dosa yang
tersembunyi. Di sini beberapa catatan Alkitab mengenai kesembuhan dari
kusta bisa sangat menolong. Ia mengharapkan kata-kata “kesembuhan”
dari Yesus, tetapi justru ia mendengar, “Perca-yalah, hai anak-Ku,
dosamu sudah diampuni." Ketika para ahli Taurat berpikir bahwa Yesus
menghujat, Ia mene-ngok ke arah mereka dan berkata, “Mengapa kamu
memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu? Manakah lebih
mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan:
Bangunlah dan berjalanlah? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia
ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" -- lalu berkatalah Ia
kepada orang lumpuh itu --: "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu
dan pulanglah ke rumahmu!" (Matius 9:1-8)

5. Membangkitkan orang mati


Kalau anda membaca kalimat singkat yang ditegaskan sampai dua kali di
dalam Al-Qur'an bahwa Yesus bisa membangkitkan orang mati, mungkin
anda akan sangat terkejut (Surat Āl 'Imran 3:49; al-Ma'ida 5:110). Di dalam
dua ayat ini anda akan menemukan kata dalam bentuk jamak, bukan dalam
bentuk tunggal! Dalam bahasa Arab itu berarti bahwa Kristus
membangkitkan lebih dari dua orang, atau paling tidak tiga orang dari
kematian. Sangat dianjurkan untuk menghafal bagian-bagian di dalam Injil
dimana Yesus membangkitkan seorang anak, seorang pemuda dan
seorang dewasa dari kematian, dan untuk membaca bagian-bagian itu
bersama-sama dengan orang Muslim yang tertarik (Matius 9:18-26; Markus
5:21-43; Lukas 7:11-17; Lukas 8:40-56; Yohanes 11:1-45).

13
Al-Qur'an menggunakan dua istilah yang berbeda untuk peristiwa Kristus
membangkitkan orang mati. Di dalam surat Āl 'Imran (Surat Āl 'Imran 3:49)
ia mengatakan,
"aku menghidupkan orang mati."

‫وَرَﺳُﻮﻻ إِﻟَﻰ ﺑَﻨِﻲ إِﺳْﺮَاﺋِﯿﻞَ أَﻧِّﻲ ﻗَﺪْ ﺟِﺌْﺘُﻜُﻢْ ﺑِﺂﯾَﺔٍ ﻣِﻦْ رَﺑِّﻜُﻢْ أَﻧِّﻲ أَﺧْﻠُﻖُ ﻟَﻜُﻢْ ﻣِﻦَ اﻟﻄِّﯿﻦِ ﻛَﻬَﯿْﺌَﺔِ اﻟﻄَّﯿْﺮِ ﻓَﺄَﻧْﻔُﺦُ ﻓِﯿ ِﻪ‬
‫ﻓَﯿَﻜُﻮنُ ﻃَﯿْﺮًا ﺑِﺈِذْنِ اﻟﻠَّﻪِ وَأُﺑْﺮِئُ اﻷﻛْﻤَﻪَ وَاﻷﺑْﺮَصَ وَأُﺣْﯿِﻲ اﻟْﻤَﻮْﺗَﻰ ﺑِﺈِذْنِ اﻟﻠَّﻪِ وَأُﻧَﺒِّﺌُﻜُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﺄْﻛُﻠُﻮنَ وَﻣَﺎ ﺗَﺪَّﺧِﺮُونَ ﻓِﻲ‬
َ‫ﺑُﯿُﻮﺗِﻜُﻢْ إِنَّ ﻓِﻲ ذَﻟِﻚَ ﻵﯾَﺔً ﻟَﻜُﻢْ إِنْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﻣُﺆْﻣِﻨِﯿﻦ‬
Di ayat yang lain (Surat al-Ma'ida 5:110) Allah menegaskan,
"engkau mengeluarkan orang mati (menjadi hidup)!"

ِ‫إِذْ ﻗَﺎلَ اﻟﻠَّﻪُ ﯾَﺎ ﻋِﯿﺴَﻰ اﺑْﻦَ ﻣَﺮْﯾَﻢَ اذْﻛُﺮْ ﻧِﻌْﻤَ ﺘِﻲ ﻋَﻠَﯿْﻚَ وَﻋَﻠﻰ وَاﻟِﺪَﺗِﻚَ إِذْ أَﯾَّﺪْﺗُﻚَ ﺑِﺮُوحِ اﻟْﻘُﺪُسِ ﺗُﻜَﻠِّﻢُ اﻟﻨَّﺎسَ ﻓِﻲ اﻟْﻤَﻬْﺪ‬
‫وَﻛَﻬْﻼ وَإِذْ ﻋَﻠَّﻤْﺘُﻚَ اﻟْﻜِﺘَﺎبَ وَاﻟْﺤِﻜْﻤَﺔَ وَاﻟﺘَّﻮْرَاةَ وَاﻹﻧْﺠِﯿﻞَ وَإِذْ ﺗَﺨْﻠُﻖُ ﻣِﻦَ اﻟﻄِّﯿﻦِ ﻛَﻬَﯿْﺌَﺔِ اﻟﻄَّﯿْﺮِ ﺑِﺈِذْﻧِﻲ ﻓَﺘَﻨْﻔُﺦُ ﻓِﯿﻬَﺎ‬
ْ‫ﻓَﺘَﻜُﻮنُ ﻃَﯿْﺮًا ﺑِﺈِذْﻧِﻲ وَﺗُﺒْﺮِئُ اﻷﻛْﻤَﻪَ وَاﻷﺑْﺮَصَ ﺑِﺈِذْﻧِﻲ وَإِذْ ﺗُﺨْﺮِجُ اﻟْﻤَﻮْﺗَﻰ ﺑِﺈِذْﻧِﻲ وَإِذْ ﻛَﻔَﻔْﺖُ ﺑَﻨِﻲ إِﺳْﺮَاﺋِﯿﻞَ ﻋَﻨْﻚَ إِذ‬
ٌ‫ﺟِﺌْﺘَﻬُﻢْ ﺑِﺎﻟْﺒَﯿِّﻨَﺎتِ ﻓَﻘَﺎلَ اﻟَّﺬِﯾﻦَ ﻛَﻔَﺮُوا ﻣِﻨْﻬُﻢْ إِنْ ﻫَﺬَا إِﻻ ﺳِﺤْﺮٌ ﻣُﺒِﯿﻦ‬

Kalau anda mengenal orang Muslim yang sudah menunjukkan ketertarikan


kepada Kristus, anda bisa bertanya kepadanya berdasarkan dua kesaksian
di dalam Al-Qur'an itu, “Siapakah yang bisa membangkitkan orang mati?”
Yang paling sering, jawabannya adalah, “Tidak ada selain Allah.” Tetapi
kalau anda bertanya, “Apakah anda mengatakan kalau Kristus itu Allah, ka-
rena Ia sudah menghidupkan kembali paling tidak tiga orang yang sudah
mati?” mungkin anda mendengar penolakan yang sangat keras, “Aku ber-
lindung kepada Allah dari orang-orang seperti anda!”
Kalau anda meneruskan dengan bertanya, “Tetapi di dalam Al-Qur'an anda
menemukan dua ayat dimana Kristus memang membangkitkan orang mati,”
mungkin anda akan mende-ngar jawaban setelah ia berpikir cukup lama,
“Tetapi di setiap peristiwa anda akan menemukan tulisan, “Dengan ijin-
Ku”! Kristus sendiri tidak bisa membangkitkan orang yang sudah mati. Ka-
rena itu Allah mengutus Jibril untuk menguatkan dia, sehingga ia bisa mela-
kukan tanda-tanda ajaib membangkitkan orang mati untuk kemuliaan bagi
Allah!”
Kalau anda bertanya dengan hati-hati, “Jadi anda percaya bahwa Allah dan
Rohulkudus dan Putera Maryam bersama-sama bisa membangkitkan orang
mati?” Mungkin anda akan mendengar jawaban yang ragu-ragu, “Ya, itu
dituliskan di dalam Al-Qur'an.” Kemudian anda bisa berkata, “Jadi anda
percaya kepada kerjasama Tritunggal?” Hal ini bisa jadi, setelah beberapa
penyangkalan, membawa kepada pernyataan bahwa di dalam Al-Qur'an
terdapat penegasan akan kesatuan Tritunggal di dalam tindakan, meskipun
14
hal itu tidak menegaskan keberadaan di dalam roh dan hakekatnya. Me-
mang tidak selalu menjadi keharusan bahwa orang Muslim akan diyakinkan
dengan semua argumentasi kita. Tetapi akan sangat menolong bagi dia
untuk mendengar ide-ide baru yang juga ditegaskan kebenarannya oleh Al-
Qur'an, sehingga ia bisa mulai berpikir dengan cara yang berbeda.
Kenyataan adanya orang mati yang dibangkitkan oleh Pu-tera Maryam ada-
lah sesuatu yang sangat menakjubkan sampai-sampai mungkin anda sendi-
ri bertanya, mengapa di dalam Al-Qur'an Muhammad menuliskan kesaksian
yang didengarnya dari orang-orang Kristen yang ada di sekitar dia. Mung-
kin ia melakukannya untuk menunjukkan Islam sebagai agama yang mirip
dengan kekristenan untuk bisa membawa orang-orang Kristen kepada iman
miliknya.
Kita percaya bahwa kesaksian tentang kemenangan atas maut di dalam Al-
Qur'an akan menjadi seperti ragi, dan akan membuka mata orang Muslim
dari dalam, sehingga mereka bisa mengenal Kristus yang sesungguhnya
yang memiliki kehidupan kekal di dalam diri-Nya. Kemudian mereka akan
memahami bahwa Kristus bisa memberikan kehidupan kekal kepada se-
mua orang yang meminta kepada-Nya. Kenyataan bahwa Kristus
membangkitkan orang mati menjadi tantangan bagi semua anak-anak Ab-
raham, termasuk orang Yahudi maupun orang Muslim: “Barangsiapa per-
caya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa ti-
dak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup.” (Yohanes 3:36; 1
Yohanes 5:12)

6. Yang Mahatahu
Dalam surat Āl 'Imran kita menemukan ayat yang cukup menarik dimana
Isa mengatakan kepada orang Yahudi bahwa ia akan menunjukkan kepada
mereka apa yang sudah mereka makan secara sembunyi-sembunyi dan
harta apa yang mereka sembunyikan di dalam lemari mereka.
Kisah yang tidak mungkin ini bisa memiliki banyak penjelasan: banyak
orang Yahudi tidak secara tepat mematuhi hukum Musa, dan sering me-
makan apa yang dilarang secara sembunyi-sembunyi. Yang lainnya ti-
dak berpuasa dengan benar di hari-hari yang ditentukan dan secara sem-
bunyi-sembunyi makan di rumah mereka setiap kali mereka menginginkan-
nya. Sebagai tambahan mereka menyimpan harta mereka di lemari dan
bukannya membagikannya untuk orang-orang miskin dan para pengungsi
dari Mekah.
Al-Suyuti, seorang penafsir Islam, menjelaskan bahwa Isa sebagai seorang
anak sedang bermain-main dengan anak-anak yang lainnya ketika ia ber-
kata kepada mereka, “Saya bisa mengetahui apa yang dimakan oleh orang
15
tuamu ketika kamu tidak di rumah, dan apa yang secara rahasia mereka
simpan di dalam lemari yang tersembunyi darimu.” Ketika anak-anak itu
bertanya tentang pernyataan itu, orang tua mereka sangat terkejut dan ber-
tanya kepada anak-anak mereka, “Siapa yang memberitahukan rahasia itu
kepadamu?” Ketika anak-anak itu mengatakan bahwa Isa yang menjelas-
kan rahasia itu kepada mereka, para orang tua itu kemudian melarang
anak-anak mereka bermain bersama dengan Putera Maryam dan men-
gunci mereka di halaman belakang rumah mereka.
Ketika Isa kemudian bertanya kepada para orang tua teman-temannya
mengapa ia tidak bisa bertemu lagi dengan mereka, Ia diberitahu bahwa
teman-temannya saat itu sedang tidak ada di rumah. Ketika Isa mengata-
kan kepada para orang tua itu, “Tetapi aku bisa mendengar mereka ribut di
halaman belakangmu.” Mereka mengatakan kepadanya, “Itu hanya babi
kami yang sedang kelaparan.” Kemudian Isa dengan sedih memandang
mereka dan berkata, “Kamu benar! Hanya babi-babimu yang bisa membuat
keributan yang demikian di halaman belakangmu.” Ketika para orang tua
itu mencari anak-anak mereka, kata-kata Isa sudah menjadi kenyataan.
Semua anak-anak mereka sudah menjadi babi!
Kisah yang sangat keji ini berasal dari imajinasi yang penuh fitnah terhadap
orang-orang Yahudi yang tidak pernah memelihara babi di halaman be-
lakang mereka, dan juga terhadap Yesus sendiri, yaitu untuk menjauhkan
anak-anak darinya, karena ia bisa menyatakan kebenaran yang tersem-
bunyi. Namun, teks dari Al-Qur'an ini menegaskan kebenaran bahwa Kris-
tus bisa melihat menembus dinding sekalipun! Menurut Muhammad, ia
memiliki “mata sinar X”. Di dalam Injil Yohanes kita bisa membaca bahwa
Yesus melihat apa yang ada di dalam diri manusia. Ia tidak membutuhkan
pemberitahuan tentang siapapun, “sebab Ia tahu apa yang ada di dalam
hati manusia.” (Yohanes 2:24-25).
Di dalam ayat ini Al-Qur'an membuktikan kemahatahuan Isa, tetapi mena-
rik kesimpulan yang salah akan hal itu. Bukan makanan yang dimakan se-
cara rahasia, atau harta yang tersembunyi yang Yesus lihat dengan mata
Penebus-Nya. Ia menyingkap dosa-dosa yang tersembunyi dan me-ngenal
kerinduan seseorang akan keadilan, kesucian dan kebenaran. Ia ingin me-
nyelamatkan, menyucikan dan memperbaharui semua orang, dan tidak in-
gin mengambil bagian di dalam kekayaan mereka.
Muhammad menderita karena meningkatnya ketegangan antara para pen-
gungsi yang datang bersamanya dari Mekah dan para penduduk asli di Me-
dinah. Para pendatang dari Mekah tidak bisa menemukan pekerjaan, me-
reka tidak memiliki rumah dan tidak memperoleh apapun dari saudara-
saudara mereka. Di lain pihak, orang-orang Muslim yang asli dari Medinah
semakin hari menjadi semakin kaya dan semakin kaya. Mereka sudah me-
16
nampung para pendatang itu ke rumah mereka dan sudah berjanji untuk
mengurus mereka seperti saudara kandung. Tetapi harapan dan ken-
yataan jauh sekali bedanya. Para penduduk asli makan makanan yang le-
bih baik ketika para pendatang itu sedang tidak ada di rumah mereka, dan
para pemilik rumah menyembunyikan kekayaan mereka dari mata para
pencari suaka itu. Muhammad mendengar tentang perilaku ini dan ingin ikut
campur tangan mengambil bagian dalam harta mereka yang disembunyi-
kan. Karena itu ia mengatakan, “Kalau Isa datang kembali ia akan menga-
takan kepadamu apa yang kamu makan secara rahasia dan apa yang kamu
sembunyikan di rumahmu, karena ia bisa melihat semua yang ada di dalam
dirimu. "
Kita perlu merenungkan kesaksian dari Al-Qur'an ini ketika memberikan na-
sehat rohani kepada orang Muslim, dan membuat mereka menyadari bah-
wa kita semua perlu diuji dan diungkap sepenuhnya oleh kasih Yesus Kris-
tus dan oleh kebenaran ini berulang-ulang kali! Uang dan harta milik se-
mua orang Kristen yang disembunyikan akan cukup untuk menginjili seluruh
dunia, kalau orang-orang itu bersedia untuk membagi sebagian dari harta
mereka itu.

7. Hidangan dari surga


Di dalam Surat al-Ma'ida (5:112-115) kita bisa menemukan semacam the-
ma dari kisah Kristus memberi makan 5.000 orang dalam pandangan Islam.
Kita akan menerjemahkan teks ini secara literal, sehingga cara berpikir Mu-
hammad dan sikap orang-orang Muslim bisa dipahami sebagai dasar untuk
percakapan kita dengan mereka:
112 Para hawariryin (murid) berkata, “Hai Isa Putra Maryam sang-
gupkah Tuhanmu menurunkan hida-ngan dari langit kepada kami?”
Dia menjawab, "Bertaqwalah kepada Allah jika kamu benar-benar
orang mukmin!"

ْ‫إِذْ ﻗَﺎلَ اﻟْﺤَﻮَارِﯾُّﻮنَ ﯾَﺎ ﻋِﯿﺴَﻰ اﺑْﻦَ ﻣَﺮْﯾَﻢَ ﻫَﻞْ ﯾَﺴْﺘَﻄِﯿﻊُ رَﺑُّﻚَ أَنْ ﯾُﻨَﺰِّلَ ﻋَﻠَﯿْﻨَﺎ ﻣَﺎﺋِﺪَةً ﻣِﻦَ اﻟﺴَّﻤَﺎءِ ﻗَﺎلَ اﺗَّﻘُﻮا اﻟﻠَّﻪَ إِن‬
َ‫ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﻣُﺆْﻣِﻨِﯿﻦ‬

113 Mereka berkata, “Kami ingin memakan hidangan itu, dan su-
paya hati kami tenteram dan supaya kami mengetahui bahwa eng-
kau telah berkata benar kepada kami dan kami menjadi saksi atas
hidangan itu."

َ‫ﻗَﺎﻟُﻮا ﻧُﺮِﯾﺪُ أَنْ ﻧَﺄْﻛُﻞَ ﻣِﻨْﻬَﺎ وَﺗَﻄْﻤَﺌِﻦَّ ﻗُﻠُﻮﺑُﻨَﺎ وَﻧَﻌْﻠَﻢَ أَنْ ﻗَﺪْ ﺻَﺪَﻗْﺘَﻨَﺎ وَﻧَﻜُﻮنَ ﻋَﻠَﯿْﻬَﺎ ﻣِﻦَ اﻟﺸَّﺎﻫِﺪِﯾﻦ‬
17
114 Isa Putera Maryam berkata, “Allahumma (Elohim), turunkanlah
kepada kami hidangan dari langit yang akan jadi hari raya bagi kami
dan bagi orang-orang yang bersama kami serta yang datang
sesudah kami, dan sebagai tanda (kebenaran) dari Engkau! Dan be-
rilah kami rezeki dan Engkaulah sebaik-baiknya Pemberi rezeki.”

َ‫ﻗَﺎلَ ﻋِﯿﺴَﻰ اﺑْﻦُ ﻣَﺮْﯾَﻢَ اﻟﻠَّﻬُﻢَّ رَﺑَّﻨَﺎ أَﻧْﺰِلْ ﻋَﻠَﯿْﻨَﺎ ﻣَﺎﺋِﺪَةً ﻣِﻦَ اﻟﺴَّﻤَﺎءِ ﺗَﻜُﻮنُ ﻟَﻨَﺎ ﻋِﯿﺪًا ﻷوَّﻟِﻨَﺎ وَآﺧِﺮِﻧَﺎ وَآﯾَﺔً ﻣِﻨْﻚ‬
َ‫وَارْزُﻗْﻨَﺎ وَأَﻧْﺖَ ﺧَﯿﺮُ اﻟﺮَّازِﻗِﯿﻦ‬

115 Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidan-


gan itu kepada kamu. Maka barangsiapa yang ingkar di antara ka-
mu sesudah itu sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan sik-
saan yang belum pernah Aku timpakan kepada seorang pun di anta-
ra umat manusia!”
َ‫ﻗَﺎلَ اﻟﻠَّﻪُ إِﻧِّﻲ ﻣُﻨَﺰِّﻟُﻬَﺎ ﻋَﻠَﯿْﻜُﻢْ ﻓَﻤَﻦْ ﯾَﻜْﻔُﺮْ ﺑَﻌْﺪُ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻓَﺈِﻧِّﻲ أُﻋَﺬِّﺑُﻪُ ﻋَﺬَاﺑًﺎ ﻻ أُﻋَﺬِّﺑُﻪُ أَﺣَﺪًا ﻣِﻦَ اﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﯿﻦ‬

Dalam kisah imajinatif tentang pemberian makan kepada 5,000 orang ini ki-
ta bisa memberikan penjelasan demikian:
 Beberapa kali Muhammad membuat pembedaan di antara orang-orang
Kristen berdasarkan kedewasaan mereka dan menyebut mereka seba-
gai hawariyin atau murid (para pemula), penolong yang giat atau pe-
juang, orang percaya yang berdoa, Muslim, pengikut dan saksi (Āl 'Imran
3:52-53). Di dalam kisah hidangan dari surga, Isa berbicara kepada para
hawariyin atau murid sebagai para pemula.
 Di dalam Al-Qur'an, Isa sendiri tidak pernah disebut sebagai “Tuhan”, te-
tapi Allah adalah Tuhannya. Isa selalu disebut sebagai alat saja.
 Setelah Isa memberikan khotbah yang panjang di padang pasir para mu-
ridnya menjadi lapar. Mereka tidak sabar menunggu sampai Isa men-
yediakan makanan bagi mereka, tetapi justru ‘mencobai’ dia dan mem-
pertanyakan kemahakuasaan Allah, mungkinkah ia bisa memiliki ke-
mampuan menolong mereka. Mereka tidak sungguh-sungguh percaya
kepada kasih keperduliannya tanpa keinginan untuk mencobai dia.
 Isa tidak menantang para muridnya untuk percaya, tetapi untuk takut ke-
pada Allah. Kasih Allah dan kepercayaan kepada perhatiannya bu-
kanlah topik yang utama di dalam Islam, dan hanya ketundukan penuh
kepada Allah dan ketakutan dengan rasa hormat yang mendalam kepa-
danya.

18
 Orang-orang Muslim tidak memiliki jaminan akan adanya penebusan dan
tidak memiliki damai di dalam hati karena mereka tidak memiliki Roh Ku-
dus di dalam agama ini. Rohulkudus dianggap sebagai Jibril (Gabriel),
sehingga orang-orang Muslim sering berusaha menyelidiki bukti yang
pokok untuk iman mereka. Mereka ingin menjadi saksi mata untuk hi-
dangan itu, bukan untuk karya yang dilakukan Isa. Hidangan dan apa
yang ada di dalamnya adalah pusat dari pengharapan mereka.
 Anehnya, Putera Maryam tidak berdoa kepada Allah, tetapi kepada Alla-
huma (Elohim). Nama ini bagi Muhammad merupakan kunci bagi doa-
doa yang sangat efektif sehingga doa bisa dijawab secepatnya. Elohim
adalah bentuk jamak dari kata Allah dan mengandung kemungkinan
adanya Kesatuan Tritunggal yang Kudus. Di dalam Al-Qur'an, Isa men-
yebut Allah dari Perjanjian Lama “YAHWEH Elohim (Allahuma) kami”.
Ini sangat bertentangan dengan apa yang “Tuhan” nyatakan kepada Mu-
sa ketika ia mengatakan, “Akulah YAHWEH Elohimmu!” Muhammad
berusaha untuk mengislamkan Tuhan dari Perjanjian Lama.
 Isa di dalam Al-Qur'an menyebut hidangan makanan dari surga itu seba-
gai pesta yang sangat istimewa untuk semua orang, untuk semua murid
Kristus baik yang terbesar maupun yang terkecil secara setara. Mungkin
Muhammad di dalam imajinasinya mencampurkan antara perjamuan Tu-
han dengan pemberian makan kepada 5.000 orang sebagai peristiwa
yang sama. Ia menyebut hidangan ini sebagai tanda mujizat. Itulah se-
babnya ia menyebut Surat kelima di dalam Al-Qur'an sebagai “Hidangan”
(al-Ma'ida).
 Putera Maryam juga meminta kepada Allah untuk memberi rezeki kepa-
da pengikutnya secara tetap dengan segala makanan yang diperlukan.
Di dalam Islam, iman berarti nafkah (Surat Fatir 35:29-30) dan akan
membawa kepada keberhasilan yang nyata. Allah bukanlah bapa tetapi
sultan yang secara murah memberi rezeki kepada orang-orang Muslim-
nya – kalau ia menghendakinya.
 Allah langsung mengabulkan doa Isa, yang sangat luar biasa di dalam
Islam. Ketika Isa masih berdoa, Allah secara seketika langsung men-
girimkan hidangan surgawi untuk murid-murid Isa yang kelaparan.
 Akibat sampingan dari mujizat Isa, bagaimanapun, sangat menakut-
kan. Allah mengancam siapa saja yang tidak mau percaya di antara
murid-muridnya akan diberi hukuman yang sangat mengerikan di antara
semua hukuman yang terjadi di dunia sekarang dan yang akan datang.
Ancaman ini juga diarahkan kepada orang-orang Muslim (!) kecuali kalau
mereka percaya kepada mujizat Isa sebagaimana yang tertulis di dalam
Al-Qur'an.

19
 Para penafsir Al-Qur'an lebih banyak membicarakan mengenai beragam
makanan di dalam hidangan itu dibandingkan dengan hakekat dari dia
yang sudah menyiapkan pemberian-pemberian surgawi itu. Orang-
orang Muslim berusaha mencari tahu apakah anggur, daging babi dan
makanan-makanan terlarang lainnya disiapkan bagi mereka di surga, te-
tapi mereka lupa kepada dia yang menurunkan hidangan itu bagi mere-
ka. Kebanyakan mereka tidak menyadari bahwa di dalam Islam, Putera
Maryam memiliki hak istimewa untuk menjadi syafaat bagi para pengi-
kutnya.
 Ketika anda mengatakan kepada orang-orang Muslim bahwa Yesus
hanya memiliki lima roti dan dua ikan, dalam peristiwa Ia memberi ma-
kan 5.000 orang, anda akan bertemu dengan wajah yang panjang dan
kecewa, karena roti dan ikan tidak dianggap sebagai makanan khusus
dari Firdaus.
 Tetapi anda bisa menolong pendengar anda untuk berpikir bahwa Yesus
mengucapkan syukur untuk sesuatu yang sedikit yang ada di tangan-
Nya, dan bahwa kemudian, ketika Ia mengucapkan syukur, hal itu men-
jadi makanan dalam jumlah yang besar. Kemudian anda bisa menjelas-
kan kepada orang-orang Muslim bahwa menerima makanan dan uang
bukanlah bukti akan kebenaran, tetapi justru iman dengan ucapan syu-
kur lebih dahulu di depan akan membawa berkat bagi banyak orang.
 Kita tahu bahwa Yesus sendiri merupakan pusat dari mujizat ini, dan bu-
kannya pelipatgandaan roti itu. Tuhan kita menjamin kepada kita bahwa
Ia memberikan makanan sehari-hari kepada semua yang mengikut Dia,
percaya kepada-Nya dan mengucap syukur terlebih dahulu kepada-Nya
untuk penyediaan perhatian-Nya. Hal ini sangat bertolak belakang den-
gan apa yang diajarkan oleh Al-Qur'an. Anugerah Alkitab dari Tuhan
Bapa bisa menggantikan konsep tentang sultan yang sewenang-wenang
yang menyelamatkan siapa saja yang dikehendakinya, dan yang menye-
satkan siapa saja yang dikehendakinya.
 Berita yang paling menonjol dari mujizat Kristus di dalam Al-Qur'an ini
adalah bukti bahwa Ia adalah satu-satunya Pengantara antara Tuhan
dengan manusia. Ia adalah pusat rahasia dari mujizat besar ini yang bi-
sa dipahami oleh semua orang Muslim kalau ia memang mau. Doa di
dalam nama Kristus menjadi sesuatu yang mungkin bagi orang-orang
Muslim juga. Kristus sudah membuka pintu kepada Tuhan bagi kita. Ti-
dak ada jalan untuk sampai kepada Bapa kecuali melalui Dia. “Karena
Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah
dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus " (1 Tim. 2:5, Surat al-
Anbiya' 21:28).

20
8. Isa pembuat peraturan yang ilahi
Di dalam Al-Qur'an kita menemukan beberapa bagian yang di dalamnya
menyaksikan kedaulatan Kristus di atas Hukum Taurat. Dua dari antara
bagian itu menyebut tentang sikapnya dan tindakannya sehubungan den-
gan ayat-ayat di dalam Perjanjian Lama sebagai suatu tanda dan suatu
bukti tentang misi ilahinya (Surat Āl 'Imran 3:50-51; al-Ma'ida 5:46-47; al-
Zukhruf 43:63). Beberapa hal di bawah ini me-ngenai mujizat berhubungan
dengan hukum perlu dipertimbangkan:

 Allah mengutus Kristus ke dalam dunia ini untuk menegaskan ketidak-


bersalahan Taurat. Mengapa kemudian orang-orang Muslim terus me-
nerus menuduh bahwa Taurat sudah dipalsukan? Al-Qur'an sendiri me-
nyangkal pernyataan itu sampai beberapa kali. Sebagai tambahannya,
Kristus adalah firman Allah yang menjadi manusia dan dengan itu me-
wakili Taurat di dalam kehidupannya (Surat Āl 'Imran 3:50; al-Ma'ida 5:46
dll.).
 Allah sendiri mengajar Putera Maryam – sebelum ia lahir – tentang Tau-
rat, Amsal Salomo, Injil dan Kitab Asli de-ngan semua penjelasannya
(Surat Āl 'Imran 3:48). Karena itu Isa mampu datang kepada bangsa Is-
rael dengan hikmat ilahi dan menjelaskan kepada mereka semua per-
tanyaan yang tidak terjawab tentang hukum, dan dengan itu menghi-
langkan adanya alasan untuk perpe-cahan.
 Menurut Al-Qur'an, Kristus memiliki kedaulatan untuk mengubah dan
membatalkan beberapa perintah Allah di dalam Taurat, dan untuk mem-
bebaskan para pengikutnya dari peraturan itu. Jadi di dalam Islam, Isa
adalah seorang pembuat peraturan. Ia tidak ada di bawah hukum se-
bagai pelaksana. Ini lebih dari sekedar mujizat bagi orang Muslim, kare-
na bagi mereka Allah sendirilah yang menjadi pembuat peraturan dan
yang memberi pernyataan tentang Hukum. Menurut Al-Qur'an Kristus
memiliki fungsi ilahi karena ia sendiri adalah inkarnasi dari firman Allah di
dalam daging. Ia adalah kebenaran ilahi dan hukum yang menjadi
manusia (Yohanes 13:34; lihat Surat Maryam 19:21; al-Anbiya' 21:91;
al-Mu'minun 23:50 dan yang lainnya).

Di dalam ayat-ayat Al-Qur'an ini kita mendengar suatu gema dari pern-
yataan Yesus sendiri, “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang
untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bu-
kan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya." (Matius
5:17-18) Ia juga menjelaskan, "Kamu telah mendengar yang difirmankan
kepada nenek moyang kita … Tetapi Aku berkata kepadamu!” (Matius
5:21-48) "Bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang,

21
melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.”
(Matius 15:11.16-20)
Muhammad mungkin sudah mendengar prinsip-prinsip revolusioner yang
diajarkan Kristus, tetapi ia tidak memahami semuanya itu sebagai peng-
genapan Hukum Taurat, tetapi sebagai dihilangkannya beberapa halangan
terhadap Hukum bagi para muridnya. Dengan cara yang sangat mengejut-
kan ia menerapkan kepada Isa hak istimewa ilahi ini untuk meniadakan hu-
kum dan untuk mengadakan yang baru sebagai utusan Allah.

 Meski ada semua perubahan terhadap Hukum Taurat oleh Putera Ma-
ryam, ia menegaskan inti dari ibadah Islam: “Takutlah kepada Allah!”
Islam tidak dikuasai oleh rasa kasih Allah kepada manusia, dan juga bu-
kan kasih manusia kepada Allah. Tidak ada gambaran Allah sebagai
Bapa yang ingin menyelamatkan semua manusia, tetapi hanya kuasa,
kemahakuasaan dan kedaulatan yang suci dari Allah, yang, sebagai dik-
tator, tidak bisa dipertanyakan atau diminta bertanggungjawab atas se-
suatu. Orang-orang Muslim hanya bisa bersujud di hadapannya dan be-
ribadah kepadanya dengan rasa hormat mendalam dengan penuh keta-
kutan.
 Ketundukan yang serupa juga harus diberikan kepada setiap utusan dari
Allah. Di dalam Al-Qur'an, Putera Maryam dua kali menuntut dari semua
orang Yahudi, orang Kristen dan orang Muslim: “Taatlah kepadaku!”
(Surat Āl 'Imran 3:50; al-Zukhruf 43:63). Kalimat ini tentu saja menjung-
kirbalikkan pemikiran Islam! Semua orang harus menghormati Kristus
Yesus, menyerahkan diri kepada-Nya dan mentaati perintah-perintah-
Nya dengan setia, sama seperti mereka takut kepada Allah! Islam tidak
mengajarkan, “Percaya kepada anugerah Allah, atau terimalah pengam-
punan kasih Kristus atau kasihilah Dia karena Ia mengasihimu terlebih
dahulu,” tetapi justru Isa menuntut ketaatan-iman dan ketundukan
tanpa syarat di bawah kedaulatan darinya. Siapa saja yang memahami
perintah di dalam Al-Qur'an ini bisa menemukan cara yang bagus untuk
menginjili orang Muslim. Seorang Muslim harus terlebih dahulu belajar
hukum Kristus sebelum ia belajar tentang anugerah keselamatan-Nya.
Kita harus belajar dengan dia tentang 510 perintah Kristus di dalam
keempat Injil dan membandingkan semuanya dengan 613 perintah Musa
di dalam Taurat. Kemudian kita harus hidup menurut Hukum Yesus se-
bagai teladan yang sesungguhnya dan mengakui di hadapan seorang
Muslim bahwa kita semua tidak bisa menggenapi perintah-perintah-Nya
dengan sempurna, dan bahwa karena itu kita harus meminta pengam-
punan setiap hari. Seorang Muslim harus memahami bahwa sangat ti-
dak mungkin untuk menggenapi hukum Kristus dengan kekuatan sendiri
karena Ia memerintahkan kepada kita, “Karena itu haruslah kamu
22
sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna!”
(Matius 5:48) dan "Kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah
mengasihi kamu.” (Yohanes 13:34) Kemudian ia mungkin memahami
bahwa tidak seorang pun bisa menggenapi hukum Kristus dengan ke-
kuatannya sendiri, tetapi memerlukan pengampunan Yesus dan kese-
lamatan dari-Nya setiap hari. Anugerah Kristus Yesus adalah satu-
satunya jalan kepada Bapa (Yohanes 3:16; 14:6 dll.).
 Muhammad dengan cepat menghentikan pemikiran dan kesimpulan kritis
yang demikian dengan membuat Yesus mengatakan, “Allah adalah Tu-
hanku dan Tuhanmu. Sembahlah Dia, itulah ibadah yang benar.” Ia
tidak membiarkan Isa di dalam Al-Qur'an mengatakan, “Aku akan pergi
kepada Bapa-Ku dan Bapa-mu, Allah-Ku dan Allah-mu!” Tidak, Mu-
hammad menempatkan Isa di bawah kuasa dan kedaulatan Allah. Mu-
hammad tidak pernah siap untuk mengakui bahwa Kristus Yesus adalah
Tuhan sendiri bagi kemuliaan Allah Bapa-Nya. Sementara menerima
prinsip-prinsip pokok dari iman Kristen, ia akhirnya menolak inti yang pal-
ing dalam dan membuat Putera Maryam sebagai hamba Allah, yang
akan membawa para pengikutnya ke Firdaus di “jalan yang lebar” dari
Hukum Islam.

Tetapi meski ada muslihat Islami ini, Muhammad sendiri sudah menegas-
kan kebenaran bahwa Kristus Yesus adalah pembuat peraturan yang ilahi,
yang memiliki hak untuk menuntut ketaatan tanpa syarat bagi pengikutnya
dan dari semua manusia. Kita harus membuat para pencari kebenaran di
dalam Muslim menyadari bagian dari Al-Qur'an ini, dan menolong mereka –
sesudah mereka mengalami kehancuran kesombongan rohani – untuk
menerima anugerah Kristus yang tersedia bagi mereka juga.

9. Kristus memperbaharui pengikut-pengikut-Nya


Di dalam Al-Qur'an ada beberapa ayat yang menjelaskan karakter Kristen
dengan cara yang positif. Dari kesaksian Muhammad orang bisa melihat
bahwa Putera Maryam mampu mengubah orang yang sombong menjadi
orang yang rendah hati dan orang yang egois menjadi hamba yang penuh
belas kasihan. Inilah mujizat terbesar yang dilakukan oleh Kristus menurut
kitab orang Muslim. Perubahan ini tidak hanya terjadi satu kali, tetapi ter-
jadi setiap hari, dahulu dan sekarang. Orang-orang Kristen dijelaskan lebih
dari 50 kali di dalam Al-Qur'an. Beberapa dari ayat itu tidak hanya menulis-
kan mengenai orang-orang Kristen saja, tetapi orang-orang Yahudi juga
(Surat Āl 'Imran 3:55.113-114.199; al-Ma'ida 5:65-68; al-An'am 6:90; al-
Hadid 57:27; al-Saff 61:14 dll.).

23
Di dalam Surat Āl 'Imran kita membaca evaluasi Muhammad atas suatu de-
legasi Kristen yang berasal dari Yaman Utara (Wadi Nadjran), yang ber-
diskusi dengan dia tentang iman di Medinah selama tiga hari. Ia berusaha
membawa orang-orang itu kepada Islam dan membuat Allah berkata kepa-
da Isa,
"Aku akan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas mereka
yang kafir hingga hari kiamat." (Surat Āl 'Imran 3:55)

َ‫إِذْ ﻗَﺎلَ اﻟﻠَّﻪُ ﯾَﺎ ﻋِﯿﺴَﻰ إِﻧِّﻲ ﻣُﺘَﻮَﻓِّﯿﻚَ وَرَاﻓِﻌُﻚَ إِﻟَﻲَّ وَﻣُﻄَﻬِّﺮُكَ ﻣِﻦَ اﻟَّﺬِﯾﻦَ ﻛَ َﻔﺮُوا وَﺟَﺎﻋِﻞُ اﻟَّﺬِﯾﻦَ اﺗَّﺒَﻌُﻮكَ ﻓَﻮْقَ اﻟَّﺬِﯾﻦ‬
َ‫ﻛَﻔَﺮُوا إِﻟَﻰ ﯾَﻮْمِ اﻟْﻘِﯿَﺎﻣَﺔِ ﺛُﻢَّ إِﻟَﻲَّ ﻣَﺮْﺟِﻌُﻜُﻢْ ﻓَﺄَﺣْﻜُﻢُ ﺑَﯿْﻨَﻜُﻢْ ﻓِﯿﻤَﺎ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﻓِﯿﻪِ ﺗَﺨْﺘَﻠِﻔُﻮن‬

Muhammad dan orang-orang Muslimnya sangat terkesan oleh delegasi 60


orang Kristen dari Yaman Utara yang berpakaian rapi itu. Muhammad me-
rasa bahwa budaya mereka lebih tinggi dari budayanya dan ingin menarik
mereka kepada Islam. Ia melihat keunggulan mereka dan dominasi eko-
nomi mereka atas para penyembah berhala dan juga kaum animis. Tetapi,
tentu saja, di dalam negosiasi itu ia tidak mengatakan pandangannya yang
sebenarnya, yaitu bahwa orang-orang Muslim, tentu saja, dalam tingkatan
yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang Kristen.
Di dalam Surat yang sama kita membaca tentang para budak dan pekerja
yang bertemu pada malam hari dan membaca Alkitab bersama-sama, dan
beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud. Mungkin mereka ada-
lah kaum Kristen ortodoks, karena orang-orang dari gereja yang lain, dan
bahkan orang Yahudi, tidak bersujud di dalam ibadah mereka. Muhammad
mengakui bahwa mereka memelihara perjanjian mereka dengan Allah dan
bahwa hidup mereka sesuai dengan iman mereka. Ia menyebut mereka
sebagai “orang-orang baik” yang akan diberi pahala oleh Allah (Surat Āl 'Im-
ran 3:113-114). Betapa sebuah kesaksian yang hebat tentang orang-orang
Kristen yang dianggap rendah di Hidjaz!
Menurut Surat Āl 'Imran, Muhammad juga bertemu dengan orang-orang
Kristen yang rendah hati dan sederhana dan yang mengutip ayat-ayat dari
Alkitab tanpa meminta uang, bertolak belakang dengan orang Yahudi di
Medinah yang biasanya hanya mengatakan kepadanya sebagian dari
Mishna atau Talmud ketika ia pada awalnya membeli barang-barang dari
mereka (Āl 'Imran 3:199). Beberapa kali orang-orang Kristen, menurut Al-
Qur'an, berusaha untuk menginjili Muhammad, tetapi sia-sia.
Di dalam Surat al-Ma'ida, sebuah garis pemisah ditarik untuk membeda-
kan antara orang-orang Yahudi dengan orang-orang Kristen. Allah disebut-
sebut memberi per- nyataan kepada Muhammad:

24
"Sungguh akan engkau dapati orang yang paling keras permusu-
hannya terhadap orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang Yahudi
dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya akan engkau dapati ju-
ga orang yang paling dekat kasih sayangnya terhadap orang-orang
yang beriman, yaitu orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya kami
adalah orang Nashara.” Yang demikian itu disebabkan di antara me-
reka ada pendeta-pendeta dan rahib-rahib, dan sesungguhnya mereka
itu tidak menyombongkan diri." (Surat al-Ma'ida 5:82)

‫ﻟَﺘَﺠِﺪَنَّ أَﺷَﺪَّ اﻟﻨَّﺎسِ ﻋَﺪَاوَةً ﻟِﻠَّﺬِﯾﻦَ آﻣَﻨُﻮا اﻟْﯿَﻬُﻮدَ وَاﻟَّﺬِﯾﻦَ أَﺷْﺮَﻛُﻮا وَﻟَﺘَﺠِﺪَنَّ أَﻗْﺮَﺑَﻬُﻢْ ﻣَﻮَدَّةً ﻟِﻠَّﺬِﯾﻦَ آﻣَﻨُﻮا اﻟَّﺬِﯾﻦَ ﻗَﺎﻟُﻮا‬
َ‫إِﻧَّﺎ ﻧَﺼَﺎرَى ذَﻟِﻚَ ﺑِﺄَنَّ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻗِﺴِّﯿﺴِﯿﻦَ وَرُﻫْﺒَﺎﻧًﺎ وَأَﻧَّﻬُﻢْ ﻻ ﯾَﺴْﺘَﻜْﺒِﺮُون‬

Muhammad mengenali kerendahan hati Kristus di dalam diri para pengikut-


nya, yang tidak berusaha untuk menjadikan diri mereka sebagai orang-
orang hebat. Pada saat yang sama Muhammad mengetahui bahwa ciri ini
tidak datang dari diri mereka sendiri tetapi datang dari pemimpin rohani me-
reka. Ayat ini memberikan pengakuan yang sangat luar biasa tentang ker-
endahan hati yang dimiliki oleh orang-orang Kristen pada jaman Muham-
mad.
Di dalam Surat al-Hadith anda bisa membaca suatu analisa yang sangat
nyata tentang orang-orang Kristen. Muhammad membuat Allah mengata-
kan,
"Kami ikutkan Isa, Putera Maryam, dan Kami berikan Injil kepadanya,
dan Kami jadikan perasaan santun dan kasih sayang dalam hati pen-
gikut-pengikutnya." (Surat al-Hadid 57:27)

‫ﺛُﻢَّ ﻗَﻔَّﯿْﻨَﺎ ﻋَﻠَﻰ آﺛَﺎرِﻫِﻢْ ﺑِﺮُﺳُﻠِﻨَﺎ وَﻗَﻔَّﯿْﻨَﺎ ﺑِﻌِﯿﺴَﻰ اﺑْﻦِ ﻣَﺮْﯾَﻢَ وَآﺗَﯿْﻨَﺎهُ اﻹﻧْﺠِﯿﻞَ وَﺟَﻌَﻠْﻨَﺎ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮبِ اﻟَّﺬِﯾﻦَ اﺗَّﺒَﻌُﻮهُ رَأْﻓَ ًﺔ‬
َ‫وَرَﺣْﻤَﺔً وَرَﻫْﺒَﺎﻧِﯿَّﺔً اﺑْﺘَﺪَﻋُﻮﻫَﺎ ﻣَﺎ ﻛَﺘَﺒْﻨَﺎﻫَﺎ ﻋَﻠَﯿْﻬِﻢْ إِﻻ اﺑْﺘِﻐَﺎءَ رِﺿْﻮَانِ اﻟﻠَّﻪِ ﻓَﻤَﺎ رَﻋَﻮْﻫَﺎ ﺣَﻖَّ رِﻋَﺎﯾَﺘِﻬَﺎ ﻓَﺂﺗَﯿْﻨَﺎ اﻟَّﺬِﯾﻦ‬
َ‫آﻣَﻨُﻮا ﻣِﻨْﻬُﻢْ أَﺟْﺮَﻫُﻢْ وَﻛَﺜِﯿﺮٌ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻓَﺎﺳِﻘُﻮن‬

Muhammad membuat perbedaan di antara berbagai macam orang Kristen:


Ia menyebut para pencari kebenaran sebagai murid-murid; para pejuang
yang bersemangat dan penolong yang siap langsung berlari menuju medan
peperangan memerangi doktrin baru; orang-orang yang percaya yang
sadar dan para penyembah yang berdoa yang berusaha untuk hidup sesuai
dengan keyakinan mereka; ‘orang-orang Muslim’ yang sejati yang
menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan utusannya (Kristus) dan
berserah kepadanya tanpa syarat; para pengikut yang berusaha untuk
meneladani guru mereka dan mengikuti Dia melalui masa-masa susah dan
senang; dan para saksi mata dari perbuatan-perbuatannya yang siap untuk
25
mati bagi kesaksian mereka. Mereka hanya meminta satu hal saja kepada
Isa, yaitu bahwa ia akan menuliskan nama mereka di dalam Kitab
Kehidupan di surga (Surat Āl 'Imran 3:52-53).
Menurut Muhammad, tidak semua orang Kristen mengambil bagian di da-
lam rahasia mujizat terbesar yang dilakukan Kristus – kecuali bagi para
pengikutnya! Muhammad merasa bahwa Alllah secara pribadi melakukan
mujizat de-ngan mereka. Ia meletakkan sesuatu ke dalam hati mereka, se-
suatu yang tidak dimiliki oleh orang-orang lain: belas kasihan dan kasih ka-
runia, bahkan untuk musuh-musuh mereka! Ketika Muhammad menyelidiki
tentang asal dari kharisma ini ia tidak menemukan sumber yang lain kecuali
Injil, yang diwahyukan oleh Allah kepada Isa. Muhammad percaya bahwa
belas kasihan dan kasih karunia di dalam hati para pengikut Kristus berasal
dari kitab itu. Tetapi ia tidak me-ngenal kuasa Roh Kudus yang atasnya
Paulus menuliskan, “Karena kasih Elohim telah dicurahkan di dalam ha-
ti kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” (Roma
5:5)
Muhammad berpikiran positif terhadap orang-orang Kristen yang se-
benarnya. Ia tidak hanya mengenal Waraqa b. Naufal, sepupu dari istri per-
tamanya Kadijah, seorang penatua yang terhormat dari sebuah kelompok
Pemahaman Alkitab di Mekah, tetapi ia mengetahui bahwa 83 orang Mus-
lim menemukan perlindungan di dalam lindungan orang-orang Kristen di
Abyssinia ketika penganiayaan terhadap orang-orang Muslim di Mekkah
menjadi tidak tertahankan. Sikap dari orang-orang Kristen Abyssinia mem-
bentuk gambaran tentang orang-orang Kristen di dalam Al-Qur'an lebih dari-
pada yang kita perkirakan. Namun, orang-orang Abyssinia itu gagal men-
ginjili para pengungsi Muslim itu. Ketika orang-orang Muslim itu kembali ke
Medinah setelah Islam menjadi kuat, 230 orang Ethiopia sudah menerima
Islam, sementara hanya ada seorang Muslim yang menjadi Kristen. Dan
satu orang itupun mati segera setelah ia berpindah agama itu (mungkin ia
mati karena mengalami kekerasan?).
Di dalam Surat al-Saff orang-orang Kristen disebut sebagai penolong dan
kawan sekerja Allah ketika mereka bersumpah untuk setia kepada Isa di
dalam pengadilan terhadapnya dan bersiap-siap untuk berjuang baginya.
Allah memastikan kemenangan mereka atas musuh-musuh mereka (Surat
al-Saff 61:14).
Ketika anda membaca ayat-ayat itu di dalam Al-Qur'an, anda akan mene-
mukan bahwa Muhammad mengatakan kalau Isa sudah mengubah para
pengikutnya menjadi serupa dengan dia. Mereka mengasihi musuh-musuh
mereka, memberkati orang-orang yang mengutuk mereka dan melakukan
kebaikan kepada mereka yang menghujat dan menganiaya mereka (Matius
5:44). Mereka sangat rendah hati dan lemah lembut, tidak tamak, tetapi
26
berdoa di lingku-ngan jemaat mereka, bahkan kalau perlu pada waktu ma-
lam hari. Kitab mereka menjadi pusat dan sumber bagi ibadah mereka.
Orang-orang Kristen ini, dijelaskan di dalam Al-Qur'an, biasanya bukanlah
orang-orang asing, tetapi orang-orang Arab yang berasal dari Utara, Sela-
tan dan Barat Semenanjung Arab. Kristus menggenapkan mujizat terbesar-
Nya di dalam mereka: mereka hidup seturut dengan apa yang mereka per-
cayai dan sudah menjadi ciptaan baru de-ngan anugerah dari Juruselamat
mereka. Hari ini orang-orang yang dulunya Muslim menemukan identitas
mereka sebagai orang-orang Kristen Alkitabiah yang disebutkan di dalam
Al-Qur'an. Ayat-ayat ini bisa menolong mereka ketika mereka berbicara
dengan saudara-saudara mereka yang Islam.

10. Ayatullah yang sesungguhnya


Dua kali kita menemukan di dalam Al-Qur'an bahwa Kristus Yesus dan
ibunya adalah dua tanda agung dari Allah (Surat al-Anbiya' 21:91; al-
Mu'minun 23:50). Sekali hal itu menyatakan bahwa Kristus sendiri ada-
lah tanda bagi manusia dan kasih karunia yang dari Allah (Surat Ma-
ryam 19:21). Ketiga ayat di atas menegaskan rahasia Kristus di dalam Al-
Qur'an dan menyimpulkan hakekat yang sesungguhnya dari semua muji-
zatnya. Tujuan dari mujizat-mujizatnya bukanlah mujizat itu sendiri tetapi
sebagai pernyataan tentang dia, yang melakukan mujizat-mujizat itu.
Di dalam bahasa Arab kata untuk tanda adalah ayatun yang juga berarti
mujizat. Dengan menggabungkan kata itu dengan kata Allah maka kedua
kata itu akan membentuk suatu gelar yang sangat terhormat Ayatullah!
Kristus Yesus adalah tanda mujizat dari Allah! Teks di dalam Al-Qur'an
memperluas makna dari kata ini dan menunjukkan tujuannya: bagi manu-
sia! Semua orang harus melihat kemahakuasaan Allah dan kasihNya di da-
lam diri Putera Maryam. Tidak ada nabi, raja atau imam yang lain yang
menyandang gelar kehormatan ini menurut Al-Qur'an, bahkan Muhammad
juga tidak. Kristus sendiri adalah satu-satunya mujizat Allah yang harus di-
akui manusia. Semua Ayatullah yang lain menerima gelar mereka hanya
dari manusia.
Ketika kita bertanya mengapa Putera Maryam menjadi tanda terbesar dari
Allah di dalam Al-Qur'an, kita menemukan jawabannya di dalam keper-
cayaan Islam bahwa Allah menciptakan Kristus di dalam diri Maryam sepe-
nuhnya hanya melalui firman, tanpa ada keikutsertaan dari seorang ayah
manusia. Allah menghembuskan rohnya ke dalam tubuh Maryam. Karena
itu Kristus bukan hanya sekedar seorang manusia yang dilahirkan oleh seo-
rang perempuan, tetapi menurut Al-Qur'an, juga roh dari Allah di dalam tu-
buh manusia. Isa sudah ada bersama-sama dengan Allah bahkan sebelum
ia dilahirkan. Setelah kenaikannya ia kembali kepada Allah dengan tubuh,
27
jiwa dan roh. Saat ini, Yesus hidup bersama dengan Allah. Muhammad
sudah mati. Kristus Yesus adalah satu-satunya manusia yang bisa disebut
sebagai “Roh Allah” dan “firmannya yang berinkarnasi.” Karena itu Kristus
adalah satu-satunya tanda dari Allah yang bisa dirasakan bagi semua
manusia.
Dari dua keberadaan ini – sebagai manusia yang sempurna dan roh Allah
yang sempurna – semua tanda-tanda dan mujizatnya terjadi, menurut Al-
Qur'an:

 Ia adalah firman Allah yang berinkarnasi. Ia sudah bisa berbicara ke-


tika masih bayi baru lahir yang masih ada di ayunan.
 Ia adalah pencipta dengan roh yang memberi kehidupan – den-
gan ijin Allah!
 Ia penuh dengan belas kasihan bagi orang-orang yang sakit dan
sengsara. Ia menyembuhkan semua yang datang kepadanya.
 Ia adalah dokter yang terbaik di dunia – dengan ijin Allah!
 Ia menang atas maut, karena Ia membangkitkan orang mati – dengan
ijin Allah!
 Ia mahatahu, karena “mata sinar x” yang dimilikinya bisa melihat se-
mua orang dan segala sesuatu.
 Ia memiliki hak untuk menaikkan syafaat sebagai pengantara anta-
ra Allah dengan para pengikutnya.
 Ia menurunkan makanan dari Firdaus bagi mereka dan memberi re-
zeki kepada mereka dengan makanan untuk setiap hari!
 Ia adalah pemberi hukum dan sudah menegaskan ketidakbersalahan
Hukum Taurat. Ia mengubah hukum ilahi dan menetapkan aturan
yang baru.
 Ia disebut menuntut ketaatan-iman dari semua manusia, termasuk
orang-orang Muslim.
 Ia mengubahkan karakter yang sombong dari antara para pengikut-
nya dan memenuhi mereka dengan kasih dan kerendahan hati.

Tanda-tanda ini di dalam Al-Qur'an adalah seperti cermin yang memantul-


kan keadaan dan sifat Isa, Putera Maryam. Semuanya menjelaskan bahwa
ia adalah mujizat di atas semua mujizat.
Yesus yang Alkitabiah bisa diperhatikan berulangkali di dalam ayat-ayat Al-
Qur'an. Muhammad mencantumkan banyak dari iman Kristen di sana untuk
menjadikan Al-Qur'annya sebagai sesuatu yang sepadan dengan Injil,
28
sehingga orang-orang Kristen akan tertarik untuk menerima Islam. Ia tidak
selalu menyatakan penolakannya akan keilahian Kristus, dan juga ia tidak
membuang penyaliban Yesus. Ia mengakui Isa sebagai pembuat mujizat
yang penuh belas kasihan, tabib, pembangkit orang mati dan pembuat pe-
raturan untuk membuat orang-orang Kristen tertarik kepada Islam.
Jadi, kita memiliki hak untuk mengeluarkan kesaksian yang menyimpang
tentang orang-orang Kristen dari Al-Qur'an dan meletakannya secara tepat
dari keseluruhan Injil yang benar, sebagai satu-satunya kebenaran dan
jalan untuk berdamai dengan Allah. Tujuannya bukan hanya untuk me-
nunjukkan hukum dan anugerah, perintah dan ketaatan di dalam iman, te-
tapi untuk memberikan gambaran tentang Kristus yang sebenarnya di ha-
dapan mata orang-orang Muslim, supaya mereka bisa melihat Dia, men-
gasihi Dia, percaya kepada Dia, berpegang kepada Dia, menerima ke-
hidupan kekal dari Dia dan menghasilkan buah-buah Roh yang dari Dia.
Untuk ini, Yesus menyebut diri-Nya sebagai terang dunia, roti hidup, jalan
yang benar, kebenaran kekal, gembala yang baik, pokok anggur yang be-
nar, kebangkitan dan hidup, raja (dengan mahkota duri), yang awal dan
yang akhir. Kata-kata “Akulah…” dari Yesus di dalam Injil bisa memberikan
penerangan kepada orang-orang Muslim yang mencari kebenaran untuk
memahami bahwa Yesus bukan hanya seorang pembuat mujizat tetapi se-
penuhnya kasih Tuhan dan kekudusan-Nya yang menjadi manusia.

29
KUIS

Pembaca yang kekasih!


Apabila anda sudah mempelajari buklet ini dengan seksama, anda
akan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan mudah.
Setiap orang yang menjawab 90 persen dari semua pertanyaan di dalam
kedelapan buklet dari seri ini, akan mendapatkan sertifikat dari kantor pusat
kami di

Studi Lanjutan
Mengenai cara yang sangat efektif untuk mengadakan percakapan
dengan orang-orang Muslim tentang Yesus Kristus

sebagai dorongan untuk masa depan pelayanannya bagi Kristus.

1. Berapa banyak mujizat yang dilakukan Musa yang disebutkan di dalam


Al-Qur'an? Apakah ciri-cirinya dan tujuannya?
2. Berapa sering kita membaca tentang bukti-bukti (bayyinaat) Kristus di
dalam Al-Qur'an? Apakah ciri-ciri dan tujuannya?
3. Siapakah Rohulqudus yang menurut Al-Qur'an me-nguatkan Kristus
untuk melakukan semua mujizat- mujizatnya? (Surat al-Baqara 2:87,
253; al-Ma'ida 5:110, dll.)
4. Bagaimanakah Muhammad berusaha untuk mengu-atkan kenabiannya
sendiri dengan bukti-bukti yang dimiliki Kristus? (Surat al-Saff 61:6)
5. Berapa sering Muhammad menggunakan istilah tanda (aayat) untuk
mujizat-mujizat Kristus di dalam Al-Qur'an? Dimanakah di dalam Injil
kita bisa membaca istilah yang sama untuk mujizat Kristus? Bagai-
mana makna dari kedua kata ini berbeda dalam kedua kitab itu?
6. Mengapa Yesus menganggap keinginan untuk melihat mujizat sebagai
ketidakpercayaan atau sebagai tindakan mencobai Allah di dalam
Injil?
7. Dari sumber apakah Muhammad mendengar tentang legenda bahwa
Isa yang baru lahir langsung bisa berbicara setelah ia lahir? Men-
gapa Muhammad membiarkan dan percaya kepada kisah dongeng
yang demikian?
8. Bagaimanakah pencantuman dari legenda tentang Isa ini di dalam pe-
wahyuan Allah di dalam Al-Qur'an membuktikan bahwa Muhammad
bukanlah nabi yang sesungguhnya?

30
9. Apakah isi yang bisa dipertanyakan dan yang terlalu berlebihan di da-
lam pembicaraan Kristus yang pertama di dalam Al-Qur'an? (Surat
Maryam 19:24-26)
10. Bagaimana Muhammad membayangkan penciptaan seekor burung
oleh Isa yang masih anak-anak?
11. Mengapa pernyataan “Aku menciptakan” dalam penjelasan Al-Qur'an
untuk mujizat oleh Putera Maryam ini begitu penting di dalam pembi-
caraan kita dengan orang-orang Muslim?
12. Apa yang bisa kita simpulkan dari penghembusan Isa kepada burung
dari tanah liat dan pernyataan Al-Qur'an bahwa burung itu kemudian
terbang? Dimana di dalam Injil kita melihat bahwa Yesus sungguh-
sungguh menghembus kepada orang? Apakah perbedaan hasil dari
penghembusan Kristus di dalam Al-Qur'an dan di dalam Injil?
13. Bagaimana Muhammad di dalam Al-Qur'an berusaha untuk membatasi
kapasitas Isa di dalam melakukan mujizat-mujizatnya? Mengapa Ye-
sus sendiri memba tasi kapasitas-Nya untuk melakukan mujizat dalam
Yohanes 5:19?
14. Berapa banyak orang buta yang dicelikkan matanya oleh Kristus
menurut Al-Qur'an? Dan bagaimana Ia dalam tindakan membuka mata
mereka menurut imajinasi Muhammad?
15. Bagaimana kusta disalahartikan dan dinilai secara negatif di banyak
negara Asia dan Afrika?
16. Apakah kedaulatan Kristus yang bisa dilihat juga ketika Ia menyem-
buhkan orang-orang kusta?
17. Apakah kepedulian Putera Maryam bagi orang-orang sakit dan seng-
sara seperti yang dinyatakan di dalam Al-Qur'an?
18. Berapa banyak orang mati yang dibangkitkan Kristus dan dihidupkan
kembali menurut Al-Qur'an?
19. Mengapakah Kristus menjadi satu-satunya manusia di dunia ini yang
bisa membangkitkan orang mati menurut Al-Qur'an?
20. Rahasia yang mana yang bisa kita jelaskan kepada orang-orang Mus-
lim tentang pandangan pemikiran Islam bahwa Kristus bisa melakukan
mujizat-mujizatnya hanya dengan pertolongan Roh yang dari Allah?
21. Bagaimanakah Isa di dalam Al-Qur'an dinyatakan sebagai mahatahu?
Bagaimana kita bisa menggunakan rahasia tentang Yesus yang tahu
segala sesuatu di dalam percakapan kita dengan orang Muslim?

31
22. Bagaimana tafsiran al-Suyuti tentang bagian Al-Qur'an ketika ia me-
makai sebuah tradisi (Hadits) tentang Yesus untuk menjelaskan ten-
tang kemahatahuan-Nya?
23. Apa yang bagi anda paling penting di dalam kisah di dalam Al-Qur'an
tentang hidangan yang dari surga bagi para pengikut Isa?
24. Mengapa Yesus berdoa "Allahumma" dan tidak "Oh Allah"?
25. Bagaimana Muhammad menegaskan bahwa Kristus memiliki hak untuk
menjadi pengantara antara para pengikutnya dengan Allah? Mengapa
Yang Maha Kuasa secara langsung menjawab dosa syafaat dari Put-
era Maryam?
26. Mengapakah Kristus mengubahkan Hukum Musa yang sudah diwa-
hyukan? Bagaimana ia bisa “mengijinkan” para pengikutnya atas se-
suatu yang dilarang oleh Allah? Apakah Kristus menurut Al-Qur'an
memiliki hanya kuasa untuk melakukan atau juga kedaulatan untuk
membuat peraturan?
27. Mengapa Isa di dalam Al-Qur'an berbicara sangat se-ring mengenai
takut kepada Allah dan hampir tidak pernah berbicara mengenai kasih
Allah?
28. Apakah makna dari perintah Kristus yang sangat jelas di dalam Al-
Qur'an “Taatilah aku!” bagi semua orang Muslim? Mengapa kita perlu
mempelajari Hukum Kristus bagi percakapan kita dengan orang-orang
Muslim?
29. Bagaimanakah Muhammad dengan permainan kata-kata berusaha un-
tuk mengosongkan kedaulatan Kristus dan membuatnya menjadi
seorang Muslim yang takut kepada Allahnya?
30. Dengan sebutan dan nama apakah Muhammad berusaha untuk men-
jelaskan tingkatan yang berbeda dari para pengikut Kristus? Mengapa
ia menyebut mereka semua sebagai “Orang-orang Muslim?”
31. Sebutan unik yang manakah yang dipakai oleh Muhammad untuk
memberikan ciri kepada para pengikut Kristus? Dari mana ia menge-
tahui sebutan-sebutan itu?
32. Mengapakah perubahan dari orang-orang berdosa yang egois menjadi
para hamba Tuhan yang penuh dengan kedamaian menjadi mujizat
Kristus yang terbesar di antara semua mujizat?
33. Mengapa Isa di dalam Al-Qur'an menjadi satu-satu nya Ayatullah se-
jati yang ditunjuk oleh Allah di dalam sejarah? Apa arti dari gelar ini
dan gelar sepadan yang mana bagi Kristus yang bisa anda temukan
di dalam Injil?

32
34. Bagaimanakah Muhammad menjelaskan dan memperdalam gelar Aya-
tullah bagi Kristus? Apakah ke-mungkinan makna di dalam Islam bah-
wa Kristus adalah anugerah Allah yang berinkarnasi?
35. Sepuluh gelar dan sebutan luar biasa Kristus yang manakah yang
bisa anda ambil dari mujizat-mujizat Kristus di dalam Al-Qur'an?
36. Mengapa Muhammad melukiskan gambaran yang sangat positif ten-
tang Kristus bagi para anggota delegasi yang mengunjungi dia?
37. Bagaimana kita bisa menggunakan mujizat-mujizat Kristus di dalam Al-
Qur'an sebagai jembatan untuk mempresentasikan Injil yang benar
kepada orang-orang Muslim? Apakah yang tidak mungkin dilepas-
kan dalam upaya mencapai goal ini dalam pelayanan praktis anda di
antara orang-orang Muslim?

Semua peserta dari kuis ini boleh menggunakan setiap buku yang di-
milikinya dan untuk bertanya kepada orang yang bisa dipercayai yang dike-
nalnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Kami menantikan
jawaban tertulis anda termasuk alamat lengkap anda di selembar kertas
atau di e-mail anda. Kami berdoa agar Yesus, Tuhan yang hidup, agar Ia
memanggil, mengutus, membimbing, menguatkan, melindungi dan beserta
dengan anda di sepanjang hari kehidupan anda!

Rekan anda dalam melayani Dia

Abd al-Masih dan saudara-saudaranya di dalam Tuhan

Kirimkan jawaban anda ke

GRACE AND TRUTH


P.O.Box 1806
70708 Fellbach
GERMANY

Atau dengan e-mail ke:


info@grace-and-truth.net

33

Anda mungkin juga menyukai