ALKITAB 3
APAKAH MUSA MENUBUATKAN TENTANG
KEDATANGAN MUHAMMAD?
1
JAWABAN: Orang-orang Muslim sangat benar ketika mereka percaya kepada
Taurat dan ketika mereka mengutipnya untuk mempertahankan argumentasi
mereka. Kitab Musa memang menjelaskan tentang kebenaran.
Dalam kerangka memahami pandangan orang Muslim tentang Ulangan 18:15,
saya mau mengajukan sebuah kenyataan yang sangat penting: 1) Kakek saya
seperti Musa dan Muhammad, karena ketiganya dilahirkan secara alamiah
dari ayah dan ibunya. 2) Kakek saya seperti Musa dan Muhammad, karena
ketiganya mati dan dikuburkan di bumi ini. Apakah itu bisa menjadi dasar
untuk mengatakan bahwa kakek saya adalah seorang nabi seperti Musa?
Tentu saja tidak! Karena itu, atas dasar perbandingan itu saja, Muhammad
tidak bisa disebut sebagai pribadi yang dinubuatkan kedatangannya oleh
Musa.
Agar seseorang sesudah Musa bisa disebut sebagai sama seperti Musa, maka
ada perbandingan yang harus dipilih yang sifatnya sangat tidak biasa. Kita
harus memperhatikan hal-hal ini: 1) Kristus dan Musa adalah sama ketika
dilihat bahwa Allah melakukan banyak sekali mujizat melalui keduanya.
(Musa, contohnya, membelah laut, dan Kristus membangkitkan orang mati). –
Menurut Al-Quran, sayangnya, Muhammad disebutkan tidak melakukan
mujizat apapun. 2). Musa mati sesuai dengan rencana Allah dan sekarang ia
berada di surga. Hal yang sama juga terjadi kepada Kristus. Ia menjalani
kehidupan-Nya di dunia seturut dengan kehendak Allah, dan sekarang Ia
berada di surga.—Muhammad, berbeda, ia mati karena pengaruh racun dan
tidak ada di surga (tetapi di masjid yang didirikan untuknya di Medinah).
Kemiripan dan perbedaan itu bukan hanya ditemukan di dalam Alkitab,
tetapi juga di dalam Al-Quran. Karena itu Kristus jelas sekali adalah nabi
yang sama seperti Musa, dan bukannya Muhammad.
KABAR BAIK : Saya bisa percaya kepada kitab Taurat yang kita terima dari
Musa saat ini dan yang sekarang menjadi bagian di dalam Alkitab. Disana
dijelaskan kebenaran dan tidak dipalsukan. Sangat benar bagi orang Muslim
untuk mempelajari Alkitab untuk bisa mendapatkan terang yang menyinari
perkataan-perkataan yang ada di dalam Al-Quran mengenai Taurat dan Injil.
2
TAMBAHAN INFORMASI : Beberapa tahun yang lalu saya mengunjungi Afrika
Selatan. Di sana saya mengunjungi sebuah pusat missi Islam di Johannesburg
dimana saya diberi kesempatan untuk masuk selama beberapa jam di
perpustakaannya. Saya sangat takjub ketika melihat sebuah rak buku yang
sangat besar yang penuh dengan buku tulisan orang-orang Muslim yang
menyelidiki Alkitab untuk membuktikan kebenaran Al-Quran yang
mengatakan bahwa Muhammad memang sudah dinubuatkan di dalam Alkitab.
Buku yang paling tebal dalam bagian ini isinya lebih dari 1000 halaman dan
ditulis sebagai thesis untuk gelar doktor di sebuah universitas di Mekkah.
Buku-buku Muslim itu membuktikan bahwa Alkitab tidak dipalsukan, seperti
yang diyakini oleh banyak orang Muslim. Kalau tidak demikian, untuk apa
para pemimpin Islam yang sangat terpandang itu mau menghabiskan waktu
berbulan-bulan mempelajari Alkitab dan secara sangat bersungguh-sungguh
mengutip pernyataan-pernyataan yang ada di dalamnya.
Orang yang pertama kali berusaha membuktikan bahwa Muhammad memang
dinubuatkan di dalam Alkitab adalah seorang Yahudi yang masuk Islam: Ali
ibn Rabban al-Tabari. Pada tahun 855 ia menuliskan sebuah buku (Kitab al-
Din wa al-Dawla = Kitab tentang Agama dan Negara) di dalamnya ia memakai
kutipan dari 16 kitab yang ada di dalam Alkitab. Dengan dukungan ayat-ayat
itu ia berusaha untuk membuktikan bahwa Muhammad memang sudah
dinubuatkan di sana. Selain ayat yang kita kutip dari tulisan Musa tadi, ia
juga meyakini kebenaran kitab-kitab ini di dalam Alkitab: dari Nabi Daud
(Mazmur 48:2-3), dari Nabi Yesaya (Yesaya 9:2-4), dari Nabi Yeremia (Yeremia
31:33-34), dari Nabi Daniel (Daniel 7:2-8 dan 19-24), dan dari Kristus (Injil
menurut Yohanes 14:16, 26), dan juga banyak lainnya. Buku tulisannya
dipakai oleh al-Mutawakkil salah seorang Kalifah dari Bani Abbasiah sebagai
satu alat yang sangat penting untuk menyebarkan Islam. Jadi para pendiri
Islam ortodoks sudah membuktikan pada abad ke-9 bahwa Alkitab tidak
dipalsukan oleh orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen, karena mereka
mengutip ayat-ayat yang penting dari nubuat Musa, Daud, Yesaya, Hosea,
Mikha, Habakkuk, Zefanya, Zakaria, Yehezkiel, Daniel, Kristus, dan bahkan
dari tulisan Paulus. Dengan melakukan hal itu bisa dilihat bahwa mereka
yakin kalau kitab-kitab dari para utusan Allah itu benar dan tidak dipalsukan,
bertahun-tahun setelah saat kematian Muhammad.
Salah satu kutipan dari al-Tabbari sangat luar biasa. Kristus mengatakan:
“tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-
Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan
mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Yohanes
14:26). Tabbari mengatakan bahwa di sini Kristus menubuatkan tentang
3
Muhammad, karena penghibur itu menunjuk sebagai Nabi dalam Islam itu.
Dengan mengatakan demikian, ia secara tidak langsung mengakui bahwa
Allah adalah Bapa, karena sang Penghibur diutus oleh Bapa surgawi Kristus ke
dalam dunia ini.
KESAKSIAN: Nama saya Ahmad dan saya tinggal di sebuah negara di Afrika
yang bernama Chad. Saya dulunya seorang yang mengajarkan Al-Quran dan
bekerja sebagai penjual radio serta memperbaiki radio yang rusak. Di tempat
saya bekerja terdapat banyak radio dan saya bisa menyalakan salah satunya
untuk mendengarkan siaran dari berbagai pemancar. Suatu hari saya
memakai salah satu radio itu untuk mendengarkan sebuah program yang
disiarkan dan saya mendengarkan berita yang disampaikan. Tidak lama
kemudian saya mulai menyadari bahwa stasiun radio pemancar itu adalah
statiun radio Kristen. Penyiarnya membaca bagian dari Mazmur Daud dalam
bahasa Arab. Saya sangat tersentuh dengan isi dari kitab Mazmur ini. Di
dalam hati saya berkata bahwa kalau seorang Kristen bisa memuji Allah
dengan cara yang sangat indah seperti yang ada di dalam kitab Mazmur ini
pastilah mereka bukan orang yang jahat seperti yang selama ini saya ajarkan
mengenai mereka. Saya sangat ingin membaca Mazmur itu lagi, tetapi saya
tidak memiliki Alkitab. Saya mencari selama berbulan-bulan sebelum
akhirnya saya menemukan sebuah Alkitab berbahasa Arab. Tetapi masih
memerlukan waktu berbulan-bulan juga untuk saya bisa menemukan
halaman di dalam Alkitab itu yang berisi kitab Mazmur yang pernah saya
dengar melalui radio. Mazmur itu ternyata dari Mazmur 145. Saya sangat
senang ketika saya menemukannya. Saya sangat tertarik dengan isinya. Dan
lama kelamaan, Allah menolong saya untuk memulai dari Mazmur ini
kemudian membuka berita yang ada di dalam Alkitab. Saya sangat tersentuh
dengan berita tentang Kristus. Karena itu saya kemudian memutuskan untuk
mengikut Yesus. Saya kemudian mengatakan kepada murid-murid yang
belajar Al-Quran dari saya bahwa mulai saat itu kami tidak akan belajar Al-
Quran lagi, tetapi belajar Alkitab. Kebanyakan dari mereka mengikuti apa
yang saya lakukan dan sekarang sudah percaya kepada Kristus.
4
nama-Mu yang kudus selama-lamanya.
UNTUK DIHAFALKAN: TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-
Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan” (Mazmur
145:18 – Perkataan Nabi Daud)