Anda di halaman 1dari 6

Salib 1: SIAPAKAH YANG AKAN MASUK NERAKA?

SALIB 1
SIAPAKAH YANG AKAN MASUK NERAKA?

TANTANGAN: Orang-orang Muslim yang religius menolak kesaksian Injil, yang


mengatakan bahwa Kristus mati bagi dosa-dosa kita, karena mereka
mengatakan bahwa penyaliban Kristus itu hanyalah khayalan semata dan
hasil dari pemalsuan orang-orang Kristen terhadap Injil. Mereka percaya
kepada Al-Quran yang mengatakan bahwa Kristus tidak dibunuh dan tidak
disalibkan, dan bahwa tidak mungkin ada manusia yang terbebani oleh
kesalahan bisa memikul beban orang-orang lain. Karena itu orang-orang
Muslim mengundang orang-orang Kristen, dalam kerangka keselamatan dari
neraka, untuk tidak lagi percaya kepada kematian Kristus sebagai pengganti
atas dosa-dosa mereka. Kemudian, mereka mengajak orang-orang Kristen
untuk melakukan perbuatan baik yang dijelaskan di dalam Al-Quran dan
Islam, yang dipercaya sebagai satu-satunya cara yang mampu untuk
menghapus perbuatan jahat pada Hari Penghakiman. Hanya ini cara untuk
bisa diselamatkan dari neraka dan masuk ke surga. –Bisakah orang Kristen
mengikuti ajakan ini? Apakah perbuatan baik memang menjamin adanya
keselamatan dari neraka?

JAWABAN : Anda bisa mendapatkan jawaban akan hal ini kalau anda
menyelidiki Al-Quran tentang siapa sebenarnya yang akan masuk neraka.
Dalam rangka mendapatkan jawaban untuk pertanyaan ini maka penjelasan
di dalam ayat Al-Quran bisa digolongkan menjadi empat kelompok:

1. Orang-orang berdosa masuk neraka. Al-Quran mengatakan bahwa


neraka adalah tempat penghukuman bagi orang-orang berdosa. Di dalam Al-
Quran Allah mengancam adanya hukuman neraka bagi orang-orang yang
mengikuti dosa menurut ajaran Islam ini: menolak ajaran Islam (kufr – 16x,
mis Surat 9:68), menganggap ada yang setara dengan Allah di dalam
keilahian-Nya (syirik – 3x, mis. Surat 17:39), menyangkal adanya neraka
(takdhib jahannam – Surat 55:43), dengan lisan menyangkal dan melawan
Allah serta Muhammad (tahaadud – Surat 9:63; 72:23), bersikap sombong dan
merendahkan Muhammad atau menghina dia (istikbaar – 5x, mis. Surat
39:59f), bersikap munafik (nifaaq – Surat 9:68,73), berkhianat (khubth –
Surat 8:36f), melakukan kejahatan (jurm – 5 x, mis. Surat 20:74), orang
Muslim yang sengaja membunuh sesama Muslim (qatl – Surat 4:93), orang

1
Muslim yang tidak melakukan cukup kebajikan (khaffat mawaazinuhu – Surat
23:103), orang Muslim yang menyimpang dari jalan Islam dengan tidak
memberikan sedekah (al-qaasituun – Sura 72:14f), pengikut Kristus yang
menolak iman Islam (kufr atbaa' 'Isa – Surat 3:56), dan akhirnya,
menyekutukan Tuhan (musyrik – Surat 48:6). Dalam sebagian besarnya, ayat-
ayat itu menunjukkan kebencian Muhammad kepada para musuh dan orang-
orang yang mengkritiknya. Dengan mengancam mereka masuk neraka, ia
membalaskan sakit hatinya kepada mereka.

2. Allah meng’azab barangsiapa yang dikehendaki-Nya di dalam neraka.


Menurut Al-Quran, sepenuhnya terserah kepada Allah untuk memutuskan
apakah Ia mau menunjukkan rahmat kepada seseorang atau menghukum dan
meng’azabnya. “Tuhanmu lebih mengetahui tentang kamu (Muslim). Dia akan
memberi rahmat kepadamu jika Dia menghendaki dan Dia akan
meng'azabmu, jika Dia menghendaki. Dan, Kami tidaklah mengutusmu
(Muhammad) untuk menjadi penjaga bagi mereka.”. (Surat al-Isra' 17:54,
lihat juga Surat al-'Ankabut 29:21 dan al-Ma´ida 5:40) Sebagai seorang
Muslim, tidak seorangpun yang mengetahui bagaimana keputusan Allah atas
dirinya: apakah Ia akan menunjukkan rahmat, atau justru akan
meng’azabnya di neraka. Kalau anda bertanya kepada seorang Muslim
apakah ia akan masuk surga, ia akan menjawab: In-sha-llah, artinya : “Kalau
Allah menghendaki!” Tidak ada kepastian di dalamnya.

3. Ketidakpastian tentang apakah seseorang bisa mendapatkan rahmat


Allah dengan melakukan kebajikan menurut Islam. Dalam banyak bagian
Al-Quran kita bisa menemukan, di dalam konteks kemurahan Allah, adanya
pernyataan “mungkin” (la'alla), atau “Mudah-mudahan” ('asaa). Beberapa
contoh di antaranya : “Hai orang-orang yang beriman (Muslim), bertaubatlah
kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).
Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan
memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai...” (Surat at-Tahrim 66:8a) -- “Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka
dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar (mudah-
mudahan) kamu mendapat rahmat.” (Surat al-A'raf 7:204) -- “Dan dirikanlah
sembahyang, tunaikanlah zakat, dan ta'atlah kepada rasul, mungkin kamu
diberi rahmat.” (Surat an-Nur 24:56) -- “Dan (ada pula) orang-orang lain yang
mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampurbaurkan pekerjaan yang
baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima
taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.”

2
(Surat at-Taubah 9:102) – Di dalam Islam tidak ada kepastian bahwa
seseorang akan menerima pengampunan dosa secara pribadi. Melingkupi
semua kebajikan Islam yang dilakukan seseorang agar ia bisa diselamatkan,
anda akan menemukan sebuah kata yang sangat menonjol “mudah-
mudahan.”

4. Benarkah semua orang Muslim akan masuk neraka? Disamping


ketidakpastian berlipat-ganda itu, tentang apakah seseorang, sebagai
seorang Muslim yang baik, bisa menghindar dari hukuman neraka, ada bagian
di dalam Al-Quran yang bisa melenyapkan sama sekali sisa-sisa harapan dari
seorang Muslim yang jujur, “68 Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami
bangkitkan mereka bersama syaitan, kemudian akan Kami datangkan mereka
ke sekeliling Jahannam dengan berlutut. 69 Kemudian pasti akan Kami tarik
dari tiap-tiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada
Tuhan Yang Maha Pemurah … 71 Dan tidak ada seorangpun dari padamu
(Muslim), melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah
suatu kemestian (pasti akan terjadi) yang sudah ditetapkan. 72 Kemudian
Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan
orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (Surat
Maryam 19:68-72) Ayat 71 dengan jelas mengatakan bahwa semua orang
Muslim akan masuk neraka, karena Allah sudah membuatnya sebagai sebuah
kepastian untuk memasukkan mereka ke dalam neraka. Hanya kemudian,
Allah (mungkin) akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dari
siksaan itu. Dalam perjalanan sejarahnya orang-orang Muslim sangat
kesulitan dalam usaha menjelaskan ayat ini. Untuk alasan ini juga, semua
sudah diupayakan dan bahkan diusahakan untuk mengutip hanya sebagian
saja dari ayat-ayat ini untuk membuatnya lebih menarik dalam
penafsirannya. Ada juga usaha yang dilakukan yaitu mencocokkannya dengan
tradisi Islam yang menuliskan bahwa Muhammad, dianggap pernah
mengatakan bahwa ada sebuah jembatan yang menghubungkan antara surga
dengan neraka; orang-orang yang bertakwa dan saleh akan bisa dengan cepat
melalui jembatan itu, sementara bagi orang-orang yang jahat jembatan itu
menjadi sangat kecil, sehingga mereka kemudian jatuh ke dalam neraka.
Tetapi teks asli Al-Quran di dalam bahasa Arab, sama sekali tidak menyisakan
ruang untuk ragu akan hal ini: Bagi orang-orang Muslim tidak ada cara sama
sekali untuk melewati neraka.
Seorang Kristen, sebaliknya, memiliki sebuah janji Allah yang sangat jelas
tertulis di dalam Alkitab: Melalui iman kepada kematian Kristus di kayu salib
bagi dosa-dosanya, maka ia pasti tidak akan mengalami penghukuman

3
apapun di neraka.

KABAR BURUK: Seorang Kristen tidak bisa mengikuti undangan dari orang
Muslim ini, untuk menyelamatkan diri dari neraka dengan melakukan
kebajikan Islami, karena Al-Quran dengan sangat nyata menyatakan, bahwa
Allah yang mau menyelamatkan seseorang atau tidak, tetapi berjanji bahwa
bahkan jalan menuju ke surga harus melewati neraka terlebih dahulu!

KABAR BAIK : Ada jalan keselamatan yang membawa kita lepas dari
belenggu neraka, Iblis, dan maut. Jalan ini adalah jalan Kristus sendiri! Ia
tidak membawa kita ke taman Firdaus, tetapi kepada Allah sendiri, sumber
dari segala kehidupan. Persekutuan dengan Allah jauh lebih berharga
dibandingkan dengan semua kesenangan di surga.

KESAKSIAN: Nama saya Aziz, dan saya hidup sebagai mantan Muslim di
Pakistan. Pada tanggal dua April 2007, saya dalam sebuah perjalanan
menggunakan sepeda motor saya. Ketika lampu lalu lintas menyala hijau,
saya melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba saya ditabrak oleh sebuah mobil
putih. Ketika saya terjatuh ke tanah, pengendara mobil itu, bersama dengan
penumpangnya, keluar dari mobil dan mendatangi saya. Mereka menginjak-
injak saya dengan sepatu mereka, yang memiliki sol terbuat dari besi.
Mereka tidak menginjak kepala, wajah atau bagian atas tubuh saya, tetapi
mengarah ke lutut dan kaki saya. Ketika mereka berpikir bahwa kaki saya
sudah patah, mereka meninggalkan saya, sambil berseru-seru, “Allahuakbar”
(Allah maha besar). Ambulance kemudian datang dan membawa saya ke
rumah sakit. Saya sudah sering mengalami penganiayaan yang demikian dari
orang-orang Islam yang membenci saya di masa lalu. Jadi ini bukan hal yang
baru untuk saya. Dalam tiga puluh menit polisi mendatangi saya, bersama
dengan “saudara-saudara teroris yang kekasih” itu. Roh Kudus menuntun
saya dan menguatkan saya untuk memakai hal itu sebagai kesempatan untuk
bersaksi tentang iman Kristen saya. Karena itu ketika mereka mendekat,
bahkan sebelum mereka mengatakan apa-apa, saya langsung mengatakan
bahwa mereka adalah saudara-saudara saya. Saya menyatakan bahwa saya
mengampuni mereka berdua. Saya mengatakan kepada mereka, “Ini bukan
karena saya takut kepada anda. Bukan, tetapi ini karena iman Kristen saya.
Karena itu saya mengampuni anda. Saya mengasihi anda dan berdoa untuk
anda, karena itulah yang saya pelajari dari Tuhan Yesus Kristus.” Pada
tanggal empat April, dokter bedah tulang mengoperasi lutut dan kaki saya.
Pada tanggal enam April saya diijinkan untuk pulang oleh tenaga medis di

4
sana. Hari ini saya sudah sembuh sepenuhnya. Saya bersyukur kepada Tuhan
Yesus karena kesempatan untuk memberitakan Injil-Nya dengan cara
demikian.

DOA: Allah yang Benar dan Mahakuasa, Engkau memiliki hak untuk
membuang kami semua ke dalam neraka, karena kami sudah berdosa
terhadap Engkau. Engkau kudus dan benar, tetapi juga penuh dengan rahmat
dan kasih. Tolonglah saya menemukan jalan kepada-Mu yang sudah Engkau
bukakan kepada kami di dalam Kristus.

PERTANYAAN : Siapa yang akan masuk neraka? Mengapa, menurut Al-Quran,


tidak ada jalan menuju ke surga yang tidak terlebih dahulu melalui neraka?

UNTUK DIHAFALKAN: “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi


terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan
kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik
engkau maupun keturunanmu.” (Ulangan 30:19 – Perkataan Nabi Musa)

Anda mungkin juga menyukai