ALKITAB 5
MENGAPA KAUM MUSLIM TIDAK PERCAYA KEPADA
ALKITAB?
JAWABAN: Ya, ada banyak alasan dan argumentasi yang demikian. Semuanya
akan muncul bagi kita ketika berusaha untuk mencari alasan mengapa
sebenarnya orang-orang Muslim tidak percaya kepada Alkitab. Alasan yang
paling utama terletak kepada kenyataan bahwa ada perbedaan yang sangat
besar antara Alkitab dengan Al-Quran. Karena orang-orang Muslim memulai
dengan anggapan bahwa semua kitab yang diturunkan oleh Allah adalah
cuplikan dari sebuah kitab yang sangat kuno yang ada di surga, maka mereka
tidak bisa menerima kalau ada perbedaan besar antara Taurat, Mazmur, Injil
dan Al-Quran. Namun dalam kenyataannya, keempat kitab itu menunjukkan
adanya perbedaan yang cukup mencolok antara satu dengan yang lainnya.
Orang-orang Muslim memutuskan untuk menjelaskan perbedaan itu dengan
memunculkan teori pemalsuan, seolah-olah orang-orang Yahudi dan Kristen
sudah dengan begitu jahat memalsukan kitab asli dari Musa, Daud dan
Kristus. Inilah sebabnya orang-orang Muslim tidak percaya kepada Alkitab,
dan hanya percaya kepada Al-Quran. Mereka percaya bahwa kitab mereka itu
langsung diwahyukan oleh Allah. Bagi mereka wahyu yang orisinil secara
khusus nampak di dalam bagian-bagian Al-Quran, yang tidak memiliki
padanannya di dalam Alkitab. Kita akan menunjukkan bahwa tidak sedikit
dari bagian Al-Quran itu sebenarnya memiliki padanan di dalam tulisan-
tulisan yang ada di masa sebelum Islam. Penemuan ini akan sangat
melemahkan argumentasi mereka, bahwa Al-Quran adalah wahyu yang murni
langsung dari Allah. Ini juga akan menolong agar para mantan Muslim tidak
kembali kepada Islam, dan juga bisa memberikan alasan kepada orang-orang
1
Muslim yang mulai bertanya-tanya untuk berani memutuskan meninggalkan
Islam.
Ketika Alkitab dibandingkan dengan Al-Quran, ada empat jenis teks yang
ada. Untuk menunjukkan keempat jenis itu dengan menggunakan contoh,
kita akan secara khusus membatasi pembahasan mengenai Abraham di dalam
Al-Quran dan Alkitab:
2. Teks Alkitab yang tidak memiliki padanan di dalam Al-Quran. Karena isi
Al-Quran hanyalah seperlima dari isi Alkitab, maka jelas sekali bahwa lebih
dari 80% teks di dalam Alkitab tidak memiliki padanan di dalam Al-Quran.
Dalam kaitannya dengan kisah tentang Abraham di dalam Alkitab, ada yang
hilang di dalam Al-Quran, misalnya, tentang silsilah (Kejadian 11:10-27),
atau kisah dimana wanita memainkan peranan yang penting (misalnya
tentang Abraham dan Sarah di Mesir, Kejadian 12:10-20, atau kematian
Sarah dan Abraham membeli tanah kuburan untuknya, Kejadian 23:1-20,
atau tulisan tentang perkawinan kedua Abraham yaitu dengan Ketura,
Kejadian 25:1-6)
Hampir semua teks di luar kitab Taurat dan Injil tidak dimuat di dalam Al-
Quran.
3. Teks di dalam Al-Quran yang tidak ada di dalam Alkitab tetapi memiliki
padanan di dalam tulisan-tulisan sebelum masa Islam: Teks-teks ini sangat
2
membanggakan bagi orang-orang Muslim. Bukti bahwa tulisan-tulisan ini juga
sebenarnya memiliki padanan dari sumber sastra dari masa sebelum Islam
akan menolong orang-orang Muslim yang sedang mencari-cari, dan juga para
mantan Muslim, untuk meninggalkan keyakinan mereka kepada keunikan Al-
Quran.
Berkaitan dengan Abraham, bagian-bagian di dalam Al-Quran bisa dikutip di
sini, yaitu yang berkenaan dengan kehidupan Abraham sebelum ia
meninggalkan Ur Kasdim ke Kanaan. Al-Quran mengatakan, sebagai
contohnya, bahwa Abraham dilemparkan ke dalam perapian yang menyala
dan diselamatkan oleh Allah (Surat al-Anbiya' 21:68-70 and as-Saffat 37:97-
98). Kisah ini tidak ada di dalam Alkitab, tetapi memiliki padanannya di
dalam tulisan-tulisan Yudaisme Rabbinic, di dalam Talmud Babel, misalnya
(Pesahim 118a), atau di dalam Midrash (Genesis Rabba 44:18), yang sudah
ada sebelum Muhammad lahir. Nabi umat Islam ini pasti pernah mendengar
kisah ini dari orang-orang Yahudi yang ada di Arab. Dalam usaha untuk
memenangkan orang-orang Yahudi itu kepada Islam, ia memasukkan
legenda-legenda Yahudi itu ke dalam Al-Qurannya. Di samping itu,
Muhammad juga mencampurkan bahan-bahan dari kaum bidat Yahudi dan
Kristen ke dalam Al-Quran. Termasuk di dalam kategori ini adalah teks
percampuran-percampuran dari ajaran Gnostik-Yahudi, Yahudi-Kristen, dan
Gnostik-Kristen yang dicampur menjadi agama, yang teksnya bisa ditemukan
saat ini dalam Pseudepigrapha Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tulisan
Al-Quran, sebagai contoh, yang mengatakan bahwa Allah memerintahkan
malaikat untuk menyembah Adam setelah ia diciptakan, bahwa semua
malaikat taat, kecuali si jahat, dan karena itu ia dibuang dari surga ( Surat
al-A'raf 7:11-18 dan banyak yang lain) Kisah ini diambil dari sebuah teks
Preudepigrapha “Kehidupan Adam dan Hawa,” yang tidak diterima
kesahihannya baik oleh orang-orang Yahudi maupun orang-orang Kristen, dan
yang sudah ditolak sebagai bidat Gnostik-Yahudi sejak abad pertama Masehi.
3
dalam Islam, tetapi juga kaum penyembah berhala dan kaum bidat. Teks-teks
yang demikian menunjukkan betapa kuatnya pengaruh sinkretisme di dalam
Al-Quran (=percampuran berbagai agama).
KABAR BAIK : Kita bisa percaya kepada Alkitab, karena tulisan yang ada di
dalamnya, ditentukan berdasarkan kebenaran dan kestiaan Allah yang
hidup. Dusta dan khayalan kosong sama sekali tidak cocok dengan Roh
Kebenaran yang menuntun para saksi yang menuliskan Alkitab.
KESAKSIAN: Nama saya Fauzi, dan saya tinggal di Maroko. Bahkan sebelum
saya masuk SD, saya dikirim oleh orang tua saya ke sekolah khusus untuk
belajar Al-Quran, dimana saya harus menghafalkan Al-Quran. Sebagai remaja
saya shalat lima kali sehari. Saat saya wudlu sebelum Shalat Subuh, saya
biasanya mendengarkan stasiun radio Islam. Suatu hari saya mendengarkan
sebuah stasiun radio baru. Saya mendengarkan dan kemudian tahu bahwa
siaran itu adalah siaran Kristen yang menyiarkan bacaan dari Alkitab. Itu
membuat saya sangat marah. Setelah shalat saya menuliskan surat bernada
serangan terhadap stasiun radio itu. Saya tidak mengharap ada jawaban.
Namun, dua minggu kemudian sebuah surat datang dari stasiun radio itu. Isi
suratnya tidak membalas serangan saya, tetapi menyapa saya dengan sangat
bersahabat. Saya duduk dan menulis surat lagi. Dari situ kemudian dimulailah
korespondens yang lama, dan saya mengikuti kursus korespondens dimana
saya menerima literatur tentang Al-Quran dan Alkitab. Saya membawa buku-
buku itu kepada imam saya di masjid. Ia mengatakan bahwa di dalam tulisan
Kristen itu tidak ada yang salah mengenai Islam. Yang sangat mengganggu
saya adalah salah satu bukunya yang menuliskan bahwa banyak bagian di
dalam Al-Quran yang bersumber dari tulisan yang ada pada masa sebelum
Islam. Karena itu, saya mulai meragukan Islam. Tetapi saya masih mau
berpegang kuat kepada agama saya. Saya masuk dan mengurung diri di
dalam kamar selama satu bulan, dimana saya hanya makan roti dan minum
4
air putih saja. Di sana saya menjalani ritual asketis di dalam Islam yaitu Sufi
(mistisisme Islam) untuk bisa mendapatkan pengalaman langsung dengan
Allah. Ketika hal ini juga tidak membawa apa-apa, saya meninggalkan Islam
dan berpaling kepada Kristus. Hari ini saya percaya kepada Alkitab dan
menjawab semua orang yang bertanya kepada saya mengenai hal itu dengan
rendah hati di dalam kebenaran.
DOA : Tuhan Yesus, kami malu akan kesalahan banyak orang Kristen yang
mengajarkan pengajaran sesat di masa sebelum Islam. Bukan hanya
Muhammad yang bertanggungjawab atas isi Al-Quran, tetapi juga para
pengajar ajaran Kristen sesat yang mempengaruhinya. Tolonglah saya untuk
berdiam di dalam kebenaran dan kesetiaan-Mu dan tidak mengikuti dusta
itu, sehingga saya juga tidak akan mengajarkan pengajaran yang sesat.
PERTANYAAN : Buku-buku apa saja yang ditulis sebelum masa Islam yang
mempegaruhi Al-Quran? Mengapa orang-orang Muslim tidak percaya kepada
Alkitab?
UNTUK DIHAFALKAN: “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam
dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai
memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita.” (Ibrani 4:12)