TRITUNGGAL 2:
APAKAH KE-TRITUNGGALAN ALLAH ADALAH DUSTA?
2. Tidak ada manusia yang menjadi tuhan selain Allah: “Dan barangsiapa
di antara mereka, mengatakan: "Sesungguhnya Aku adalah tuhan selain
daripada Allah", maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, .... …”
(Surat al-Anbiya' 21:29) Orang-orang Kristen juga percaya demikian. Tidak
ada manusia atau malaikat yang bisa mengatakan, “Aku adalah Allah,”
karena mereka semua hanyalah makhluk Allah.
3. Tidak ada tiga allah, dan hanya ada satu Allah: “. . . Maka berimanlah
kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan :
"(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu.
Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa.” (Surat al-Nisa' 4:171). Orang-
orang Kristen meyakini hal itu juga. Mereka tidak percaya kepada tiga allah,
1
tetapi kepada Bapa, Putera dan Roh Kudus sebagai satu-satunya Allah.
4. Allah bukan salah satu dari antara tiga: “Sesungguhnya kafirlah orang-
orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga",
...” (Surat al-Ma'ida 5:73) Ini, juga ditegaskan oleh orang-orang Kristen.
Allah bukanlah salah satu dari tiga: Bapa, Putera dan Roh Kudus adalah Allah
yang satu dan unik.
2
Bapa, bukan secara seksual tetapi secara rohani, dan di dalam Roh Kudus
sang Putera tetap menjadi satu dengan Bapa. Anak yang kekal menjadi
manusia, dengan dilahirkan oleh anak dara Maria.
8. Allah tidak beranak: “Dia (yaitu Allah) tiada beranak (lam yalid) …”
(Surat al-Ikhlas 112:3) Al-Quran mengartikan pernyataan ini dalam artian
seksualitas. Orang-orang Kristen tidak percaya akan kelahiran sang Putera
dalam arti seksualitas muncul dari Bapa sebagai ibu-Nya. Namun, sang Putera
adalah anak secara langsung secara rohani dari Bapa, yang speenuhnya satu
dengan Dia.
11. Kristus bukanlah anak (ibn) Allah: “…orang-orang Nasrani berkata: "Al
Masih itu putera (ibn) Allah". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut
mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu.
Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling!” (Surat at-
Taubah 9:30) Di sini Al-Quran, paling tidak dalam pemahaman linguistiknya,
hampir mendekati keyakinan yang sesungguhnya dipercaya oleh orang-orang
Kristen. Dalam Perjanjian Baru Kristus disebutkan 43 kali disebut secara
langsung, dan 25 kali secara tidak langsung, sebagai Anak Allah. Namun
karena orang-orang Muslim tidak pernah memahami keberadaan Kristus
sebagai Putera yang Ilahi tanpa kaitan dengan hal seksual, maka bahkan ayat
inipun tidak menyentuh iman Kristen, karena Kristus adalah Anak dari Bapa
dalam arti rohani, dan bukan dalam pemahaman seksual.
3
12. Manusia bukanlah anak-anak Allah: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani
mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak (abna’ = bentuk jamak untuk ibn)
Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa
kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-
kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang
diciptakan-Nya ...” (Surat al-Ma'ida 5:18) Yang dikatakan di atas tentang
Kristus Putera Allah juga harus disebutkan di sini. Orang-orang Kristen tidak
menganggap diri mereka, sebagaimana tafsiran orang-orang Muslim dari ayat
ini, sebagai anak-anak yang secara seksual dilahirkan oleh Allah, tetapi
sebagai anak-anak rohani yang diangkat oleh Allah ke dalam persekutuan
Ilahi dengan-Nya.
2. Kristus adalah Roh Allah: “... Sesungguhnya Al Masih, 'Isa (Yesus) putera
Maryam itu, adalah utusan Allah dan firman-Nya yang disampaikan-Nya
4
kepada Maryam, dan roh dari-Nya (yaitu Allah) .... …” (Surat an-Nisa' 4:171;
lihat juga Suras 21:91 and 66:12) Di sini Al-Quran tidak hanya
mengungkapkan adanya kerjasama antara Allah Bapa, Kristus dan Roh Kudus,
tetapi juga menegaskan tentang hakekat kesatuan antara Allah Bapa, Roh-
Nya dan Kristus. Ini hanya bisa dipahami dalam kerangka iman Kristen
kepada Allah Tritunggal.
KABAR BAIK: Atas dasar Al-Quran, orang-orang Muslim bisa percaya bahwa
Allah hidup dan berkarya di dalam dan dengan Kristus, sebagai Pribadi yang
Tritunggal secara rohani. Karena itu, Kristus melakukan pekerjaan Ilahi
(membangkitkan orang mati dan menciptakan – Q.S 3:49), hidup sekarang
bersama dengan Allah di surga (Q.S 4:158), dan memiliki asma Ilahi (Firman
Allah – Q.S 3:45 – dan Roh Allah – Q.S 4:171).
KESAKSIAN: Nama saya Uthman dan istri saya bernama Modina. Kami berdua
tinggal di India Utara di dekat perbatasan dengan Bangladesh. Dahulu kami
berdua adalah orang-orang Muslim. Saya bekerja sebagai nelayan. Untuk
tambahan, saya dan istri saya mengelola sebidang tanah dan mendapatkan
penghasilan dari sana. Suatu hari saya berlayar di laut untuk menangkap ikan
bersama dengan enam belas teman saya sesama nelayan, ketika tiba-tiba
badai yang sangat berbahaya menyerang. Kami berada sangat jauh dari
pantai yang aman. Ketakutan oleh badai itu, semua berteriak meminta
pertolongan kepada Tuhan dan dewa mereka, karena bukan hanya orang-
orang Muslim, tetapi juga ada orang-orang Hindu di sana. Pada saat itu saya
ingat sebuah kisah dari kitab Injil yang diceritakan oleh Ibu Anwara kepada
saya—tentang bagaimana Kristus pernah menenangkan badai di laut. Saya
mendorong teman-teman saya untuk meminta pertolongan kepada Kristus.
Karena itu kami semua berdoa kepada Kristus, dan badai itu berhenti, laut
menjadi tenang. Saya kembali ke rumah dan menceritakan kepada Ibu
Anwara pengalaman yang sangat luar biasa itu. Saya mengatakan kepadanya
bagaimana Kristus sungguh-sungguh secara langsung menyelamatkan saya
dari air yang dalam. Saya mengakui dosa-dosa saya kepada Tuhan dan pergi
ke gereja, dimana saya menerima baptisan, setelah saya memberikan
kesaksian akan iman saya kepada Yesus. Ketika istri saya, yang sudah secara
5
rahasia mengikut Kristus selama beberapa waktu, melihat iman yang
demikian, lalu ia, juga, mendapatkan keberanian untuk meminta
dibaptiskan. Hari ini kami secara teratur datang ke sebuah gereja Kristen di
tempat saya, dan mengingat bahwa Allah, melalui iman kepada Yesus Kristus,
menyelamatkan saya dari kematian yang sebenarnya sudah pasti dalam badai
di lautan luas.
DOA: Allah yang benar dan setia, kami memuliakan nama-Mu yang agung.
Kami bersyukur bahwa Engkau, dalam kesatuan yang sempurna dengan
Kristus dan Roh Kudus-Mu, sudah melakukan dan terus melakukan mujizat.
Engkau melakukan ini bukan hanya untuk menolong kami manusia, tetapi
juga untuk menyatakan diri-Mu kepada kami. Bukalah telinga dan hati kami
sehingga kami bisa mendengar dan menerima Engkau, sebagaimana adanya
Engkau.