Anda di halaman 1dari 18

1|Buletin IJI Vol 2/Mei 2014

MENINJAU ULANG PENGGUNAAN NAMA ALLAH


DALAM TERJEMAHAN LAI

TEGUH HINDARTO

Kerancuan Terminologis kata TUHAN dan ALLAH,


sangatlah rancu. Di mana letak
Lembaga Alkitab Indonesia kerancuan tersebut? Mari kita
membedakan sebutan Allah, mengkaji lebih jauh.
TUHAN dan ALLAH dalam
terjemahan kitab suci yang Saya kutipkan petikkan
mereka kerjakan, sayangnya terjemahan Kitab Kejadian 15:1-
tidak memberikan keterangan 21 versi Lembaga Alkitab
mengapa ada pemberian huruf Indonesia sbb:
kapital pada kata TUHAN dan
ALLAH. Namun jika kita mengkaji “Kemudian datanglah firman
dengan seksama, penggunaan TUHAN kepada Abram
kata Allah dan kapitalisasi pada dalam suatu penglihatan:
2|Buletin IJI Vol 2/Mei 2014

"Janganlah takut, Abram, menjadi milikmu." Kata


Akulah perisaimu; upahmu Abram: "Ya Tuhan ALLAH,
akan sangat besar." Abram dari manakah aku tahu,
menjawab: "Ya Tuhan bahwa aku akan
ALLAH, apakah yang akan memilikinya?" Firman
Engkau berikan kepadaku, TUHAN kepadanya:
karena aku akan meninggal "Ambillah bagi-Ku seekor
dengan tidak mempunyai lembu betina berumur tiga
anak, dan yang akan tahun, seekor kambing
mewarisi rumahku ialah betina berumur tiga tahun,
Eliezer, orang Damsyik itu." seekor domba jantan
Lagi kata Abram: "Engkau berumur tiga tahun, seekor
tidak memberikan kepadaku burung tekukur dan seekor
keturunan, sehingga anak burung merpati."
seorang hambaku nanti Diambilnyalah semuanya itu
menjadi ahli warisku." bagi TUHAN, dipotong dua,
Tetapi datanglah firman lalu diletakkannya bagian-
TUHAN kepadanya, bagian itu yang satu di
demikian: "Orang ini tidak samping yang lain, tetapi
akan menjadi ahli warismu, burung-burung itu tidak
melainkan anak kandungmu, dipotong dua. Ketika
dialah yang akan menjadi burung-burung buas
ahli warismu." Lalu TUHAN hinggap pada daging
membawa Abram ke luar binatang-binatang itu, maka
serta berfirman: "Coba lihat Abram mengusirnya.
ke langit, hitunglah bintang- Menjelang matahari
bintang, jika engkau dapat terbenam, tertidurlah Abram
menghitungnya." Maka dengan nyenyak. Lalu
firman-Nya kepadanya: turunlah meliputinya gelap
"Demikianlah banyaknya gulita yang mengerikan.
nanti keturunanmu." Lalu Firman TUHAN kepada
percayalah Abram kepada Abram: "Ketahuilah dengan
TUHAN, maka TUHAN sesungguhnya bahwa
memperhitungkan hal itu keturunanmu akan menjadi
kepadanya sebagai orang asing dalam suatu
kebenaran. Lagi firman negeri, yang bukan
TUHAN kepadanya: "Akulah kepunyaan mereka, dan
TUHAN, yang membawa bahwa mereka akan
engkau keluar dari Ur- diperbudak dan dianiaya,
Kasdim untuk memberikan empat ratus tahun lamanya.
negeri ini kepadamu Tetapi bangsa yang akan
3|Buletin IJI Vol 2/Mei 2014

memperbudak mereka, akan muncul, “Allah”, “ALLAH”, “Tuhan


Kuhukum, dan sesudah itu ALLAH”, TUHAN”. Jika seorang
mereka akan keluar dengan pengkhotbah membacakan
membawa harta benda yang terjemahan tersebut dan jemaat
banyak. Tetapi engkau akan
mendengarkannya, dapatkah
pergi kepada nenek
moyangmu dengan para pendengar (silahkan Anda
sejahtera; engkau akan mengidentifikasikan diri sebagai
dikuburkan pada waktu pendengar) membedakan
telah putih rambutmu. sebutan-sebutan di atas,
Tetapi keturunan yang meskipun dibedakan dengan
keempat akan kembali ke huruf kapitalisasinya? Jika
sini, sebab sebelum itu pengkhotbah menyebut “Tuhan
kedurjanaan orang Amori itu ALLAH”, dapatkah pendengar
belum genap." Ketika membedakan dengan ketika
matahari telah terbenam,
Sang Pengkhotbah menyebut
dan hari menjadi gelap,
maka kelihatanlah perapian
“TUHAN” (dengan huruf kapital
yang berasap beserta suluh semua) dan “ALLAH” (dengan
yang berapi lewat di antara huruf kapital semua) serta
potongan-potongan daging “Allah” (huruf depan saja yang
itu. Pada hari itulah TUHAN kapital). Saya sangat yakin, Anda
mengadakan perjanjian akan kesulitan untuk
dengan Abram serta membedakannya, terkecuali
berfirman: "Kepada Anda membaca sendiri
keturunanmulah Kuberikan terjemahan atau teks yang
negeri ini, mulai dari sungai
dibaca tersebut.
Mesir sampai ke sungai yang
besar itu, sungai Efrat: yakni
tanah orang Keni, orang Apakah perbedaan antara
Kenas, orang Kadmon, sebutan “Allah”, “ALLAH”,
orang Het, orang Feris, “TUHAN”, “Tuhan ALLAH” dalam
orang Refaim, orang Amori, terjemahan di atas. Istilah-istilah
orang Kanaan, orang Girgasi tersebut tersebar merata dalam
dan orang Yebus itu."1 keseluruhan terjemahan TaNaKh
oleh Lembaga Alkitab Indonesia
Jika kita perhatikan terjemahan dari Kitab Kejadian hingga
di atas, sejumlah kata-kata khas Maleakhi. Dan Untuk Kitab
Perjanjian Baru, dari Kitab Matius
1
Alkitab Elektronik 2.0.0, ALKITAB sampai Wahyu, hanya muncul
TERJEMAHAN BARU, 1974
4|Buletin IJI Vol 2/Mei 2014

kata “Allah” dan “Tuhan”. Elohim dengan Theos. Dalam


Kenyataan di atas saya namakan Kitab Suci, istilah Elohim,
“kerancuan nama dan menunjuk pada Tuhan yang
terminologi Ketuhanan”. Dalam benar (Ulangan 10:17) namun
hal ini, Lembaga Alkitab juga menunjuk pada tuhan asing
Indonesia tidak bisa (1 Tawarikh 16:26). Dalam Kitab
membedakan nama diri (personal Suci berbahasa Ibrani, istilah
name) dan nama umum (generic Elohim muncul sekitar 6000 kali
name). dan dalam Kitab Suci terjemahan
Lembaga Alkitab Indonesia
Pemahaman Terminologis diterjemahkan dengan Allah
Tentang Ketuhanan (huruf depan menggunakan
kapital, Kejadian 1:1) dan allah
Untuk mendapatkan pemahaman (huruf kecil semua, Keluaran
yang tepat mengenai nama dan 20:3). Penerjemahan Elohim
terminologi Ketuhanan, maka kita menjadi Allah adalah tidak tepat,
harus merujuk pada teks sumber karena Allah adalah nama tuhan
yang berbahasa Ibrani dan orang Muslim (Qs 20:14, Qs
Yunani serta Aramaik. Dalam 19:28).
bahasa Ibrani, ada beberapa
istilah Ketuhanan sbb: ‫( אדני‬Adonai) Jika dieja dari
kanan ke kiri, alef, dalet, nun,
‫( אלהים‬Elohim) Jika dieja dari yod. Istilah Ibrani Adonai, dapat
kanan ke kiri, alef, lamed, heh, disetarakan dengan “Tuan”,
yod dan mem sofit. Elohim “Majikan”, “Penguasa”. Padanan
adalah istilah Ibrani untuk bahasa Inggrisnya, “Lord” dan
menunjukkan sesuatu yang padanan bahasa Arabnya, Rabb.
disembah dan dianggap Septuaginta menerjemahkan
berkuasa. Padanan bahasa Adonai dengan Kurios (κσρίοσ).
Inggrisnya, “God” dan padanan Kitab Perjanjian Baru versi Greek
Arabnya, “Ilah” dan padanan mengikuti langkah ini, untuk
Indonesianya, “Tuhan”. Kitab menyebut Yahweh dengan
Septuaginta menerjemahkan sebutan pengganti Kurios dan
Elohim dengan sebutan Theos untuk Yesus Sang Mesias.
(θεὸς). Langkah ini diteruskan Sementara padanan
oleh naskah Greek Perjanjian Indonesianya, “Tuan”. Lembaga
Baru, yang menerjemahkan Alkitab Indonesia
5|Buletin IJI Vol 2/Mei 2014

menerjemahkan istilah Adonai, dalam pertemuan umum.


dengan “Tuhan”. Istilah Adonai, Kemudian pada Abad III SM,
dapat dikenakan pada Tuhan orang-orang Yahudi di Alexandria
(Maleakhi 1:6) maupun manusia yang tidak bisa berbahasa Ibrani,
(Kejadian 45:9). membutuhkan suatu terjemahan
Kitab Suci berbahasa Yunani.
‫( יהוה‬Yahweh) Dieja dari kanan Akhirnya, atas donatur Kaisar
ke kiri, yod, heh, waw, heh. Ptolemaus Filadhelphus,
Nama Tuhan Yang Esa (Ulangan diterjemahkanlah TaNaKh
6:4), Tuhan Abraham, Yitskhaq (Torah, Neviim, Kethuvim) dalam
dan Yaaqov (Keluaran 3:15), bahasa Yunani. Nama Yahweh
Tuhan Pencipta Langit dan Bumi diterjemahkan dengan KURIOS,
(Yesaya 40:28), Bapa Surgawi yang sepadan dengan ADONAI.
(Yesaya 64:8). Nama Tuhan tidak Nama kitab hasil terjemahan ini
dapat diterjemahkan ke dalam adalah Septuaginta. Ketika
bahasa apapun. Namun Agama Kristen menyebar sampai
kenyataannya, hampir ke Eropa, Asia, Amerika, Afrika
keseluruhan terjemahan Kitab dll. Diperlukanlah suatu
Suci tidak Mencantumkan nama- terjemahan Kitab Suci dalam
Nya, melainkan menggantinya berbagai bahasa. Demikianlah
menjadi “LORD” (Inggris), nama Yahweh kemudian
“HERR” (Belanda), “SENIOR” diterjemahkan dengan mengikuti
(Spanyol), “DOMINI” (Latin), tradisi Septuaginta. Hasilnya,
“RABB” (Arab) dan terjemahan sebagaimana kita lihat di atas,
Lembaga Alkitab Indonesia, nama Yahweh berubah menjadi
dituliskan dengan “TUHAN” istilah-istilah spt., RABB, LORD,
(huruf kapital semua, Yesaya HERR, DOMINI, TUHAN.
42:8). Asal usul terlupakannya Benarkah nama Yahweh tidak
nama Yahweh dimulai sejak boleh dipanggil? Boleh! Bahkan
orang Yahudi pulang dari diperintahkan. Kitab 1 Tawarikh
pembuangan Babilonia pada 16:8 mengatakan, “hodu la
tahun 586 SM. Sejak itu mereka Yahweh qiru bi shemo” yang
enggan menyebut nama Yahweh artinya, “bersyukurlah kepada
dan mengganti dengan Yahweh, panggilah nama-Nya”.
mengucapkan Adonai, saat
membaca nama Yahweh dalam Dari penjelasan di atas, kita telah
Kitab Suci atau menyebutkan melihat bahwa LAI telah
6|Buletin IJI Vol 2/Mei 2014

menerjemahkan dengan pola “Adonai”2. Demikian pula dengan


sbb: tulisan Pdt. Purwanta Rahmat,
 Elohim diterjemahkan STh., yang menyatakan bahwa
menjadi Allah (Kej 1:1) nama-nama TUHAN ALLAH yaitu
dan allah (1 Taw 16:26) “YAHWE” atau “YEHOWAH”,
 Adonai diterjemahkan “Elohim” dan “Bapa”3. Kemudian
menjadi Tuhan (Mzm DR. Peter Wongso menyatakan
16:2) bahwa nama-nama ALLAH dalam
 Yahweh dituliskan TUHAN bahasa Ibrani adalah “Elohim”,
(Yes 42:8) dan ALLAH “Yahweh”, “El Shaday”.
(Yekh 37:12) Sedangkan dalam bahasa
 Adonai Yahweh Yunani, “Theos”, “Kurios”,
diterjemahkan menjadi “Despotis”, “Huspitos”,
4
“Tuhan ALLAH” (Yes “Pantokrator” . Pendapat terakhir
61:1) dari DR. Dieter Becker, “Menurut
Perjanjian Lama, Allah pada
Akibat Kerancuan dasarnya Tuhan, menurut
Terminologis Perjanjian Baru pada dasarnya
adalah Bapa”5.
Ketidakmengertian terhadap
sejumlah terminologi Ibrani dan Kekacauan yang sama terjadi
kekeliruan penerjemahan atas ketika menerjemahkan beberapa
terminologi-terminologi tersebut, terks al., Kejadian 33:20.
mengakibatkan kekacauan yang Kalimat, “Dia mendirikan mezbah
serius dalam konsep Ketuhanan
Iman Kristen. Kekacauan
2
tersebut dapat kita lihat dalam Yogyakarta, ANDI Offset 1995, hal
berbagai tulisan para agamana 9
ataupun teolog Kristen ketika 3
menerjemahkan teks-teks teologi Katekismus Baru, Yogyakarta: TPK
Gunung Mulia, 1992, hal 51
dari bahasa Inggris. Elmer L.
Town melalui bukunya, “Nama- 4
Doktrin Tentang Allah, Malang:
nama Allah” mengatakan bahwa Sekolah Alkitab Asia Tenggara,
ada tiga nama Allah yang utama, 1991, hal 9-13
yaitu “Elohim”, “Yehovah” dan
5
Pedoman Dogmatika, Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 1993, hal 53
7|Buletin IJI Vol 2/Mei 2014

di situ dan dinamainya itu: Sang Pencipta, melainkan


Allahnya Israel ialah Allah”, sebutan yang menjelaskan
dalam teks Ibraninya, “wayatsev mengenai sifat Ketuhanan yang
sham mizbekh wayiqra lo El, mengatasi segala sesuatu. Kata
Elohe Yisrael”. Perhatikan El, sepadan dengan bahasa Arab
bagaimana dalam kalimat Ibrani, “Il”. Allah, sudah menunjuk nama
ada dua bentuk penyebutan yang Ilah (Qs 20:14, 98)
berbeda, yaitu El dan Elohe,
namun Lembaga Alkitab Kemudian teks Kejadian 46:3.
Indonesia menyamakan begitu Kalimat, “lalu firman-Nya: Akulah
saja menjadi “Allah”. Sekarang Allah, Allahnya ayahmu,
kita fokuskan pada pengkajian janganlah takut pergi ke Mesir…”
kata El. Istilah El, secara dalam teks Ibrani, “wayomer,
gramatikal memiliki makna Anoki ha El, Elohe avika, al tira
“Kekuatan” atau “Yang Kuat”. merda Mitshrayma…” . Istilah “ha
Dalam Keluaran 15:2 dikatakan El” muncul kembali, sebagaimana
“zeh Eli weanwehu Elohe avi…” dalam Kejadian 33:20. Istilah
(Dialah Kekuatanku dan aku yang setara untuk El, dalam
memuji Sesembahan/Tuhan bahasa Arab adalah Il. Dari kata
bapaku…). Kemudian dalam ini menjadi Ilah. Allah, sudah
Ulangan 10:17 dikatakan, “ki menunjuk nama Ilah
YHWH Elohe ha Elohim, wa sebagaimana dikatakan:
Adoney ha Adonim, ha El, ha
Gadol, Ha Gibor we ha Nora…” “Sesungguhnya Aku ini
(sebab YHWH adalah adalah Allah, tidak ada
Sesembahan/Tuhan diatas segala Tuhan (yang hak) selain
sesembahan/tuhan, Tuan diatas Aku, maka sembahlah Aku
dan dirikanlah shalat untuk
segala tuan, Yang Kuat, Yang
mengingat Aku” (Qs 20:40)
Besar, Yang Perkasa, Yang Luar
Biasa…). Dengan demikian, “Sesungguhnya Tuhanmu
sebaiknya kalimat, “El, Elohe hanyalah Allah, yang tidak
Yisrael” dalam Kejadian 33:20 ada Tuhan selain Dia.
selayaknya diterjemahkan, “Yang Pengetahuan-Nya meliputi
Kuat, Sesembahan/Tuhan segala sesuatu." (Qs 20:98)
Yisrael” atau “El adalah
Sesembahan Yisrael”. Kata El Sungguh mengerikan dan
sendiri bukanlah menunjuk nama memprihatinkan melihat
8|Buletin IJI Vol 2/Mei 2014

kerancuan terminologi yang sehingga berbunyi Allah dan


bermuara pada kekacauan nama menjadi suatu nama yang khusus
dan istilah dalam Ketuhanan. dan tidak berakar 6. Ada pula
Kekristenan Indonesia sedang yang berpendapat bahwa Allah
dalam krisis orientasi Ketuhanan. berasal dari Al Ilahah, Al Uluhah
dan Al Uluhiyah yang bermakna
Sebelum saya memperdalam ibadah atau penyembahan7.
kajian mengenai irelevansi Yang lain mengajukan bahwa
penggunaan nama “Allah” dalam Allah berasal dari kata Alaha
terjemahan Kitab Suci TaNaKh yang berarti menakjubkan atau
dan Kitab Perjanjian Baru, saya mengherankan karena segala
akan mengulas mengenai aneka perbuatannya8. Sementara ada
ragam pandangan tentang yang berargumentasi bahwa
siapakah Allah tersebut. Allah berasal dari kata, Aliha
ya‟lahu yang bermakna tenang9.
Ketidakjelasan Akar Kata Kelompok pemikir dari Kufah
Dan Asal Usul Nama Allah mengatakan bahwa Allah,
berasal dari Al-Lah, yang diambil
Mengenai asal-usul nama Allah dari verba noun lah yang berasal
itu sendiri, masih menjadi bahan dari kata lahaya yang bermakna
perdebatan baik dikalangan menjadi tinggi10. Sedangkan Ibn
Kristen maupun Islam. Kita akan
melihat sekilas pemetaan silang
pendapat mengenai asal-usul 6
DR. Quraish Shihab, Menyingkap
nama Allah dibawah ini. Tabir Ilahi, Lentera Hati, 1998, hal
3-9
Pandangan Islam: ُ‫( اهلل‬Allah)
7
berasal dari kata Al (definite Ibid.,
article, The) dan Ilah (generic 8
name, God). Penyingkatan dari Ibid.,
kata Al dan Ilah menjadi Allah, 9
Ibid.,
untuk menandai sesuatu yang
telah dikenal. Dalam 10
DR. Djaka Soetapa,
perkembangannya, untuk Penterjemahan Kata Yahweh dan
mempermudah hamzat yang Elohim menjadi TUHAN dan Allah
berada diantara dua lam (huruf dalam Perspektif Teologi Islam, hal 2
„LL‟), huruf „I‟ tidak diucapkan (Makalah disampaikan pada
Sarasehan Terjemahan Alkitab
9|Buletin IJI Vol 2/Mei 2014

Al Arabi menyatakan bahwa ucapan yang lengkap dengan


Tuhan itu tidak bernama, tetapi huruf hidup adalah sesuai
Dzat yang dinamakan oleh dengan phonetik masing-
umatNya. Penamaan terhadap masing14. George Fry dan James
Tuhan, berarti melimitasi R. King menyampaikan,
eksistensi Tuhan11.
“the name by which God is
Pandangan Kristen : Ada yang known to muslim, Allah is
beranggapan bahwa Allah adalah generally thought to be the
berasal dari sumber Syriac, proper noun form of the
Arabic word for God, Ilah.
Alaha12. Sementara yang lain
Al, meaning The ini Arabic
berpendapat bahwa Allah berasal word. This word is related to
dari akar kata rumpun semitis El, the Hebrew from El and
Eloah dan Elohim serta Alaha. Elohim”15.
Bentuk Arabnya Ilah, lalu
mendapat imbuhan Al yang J. Blau menjelaskan bahwa kata
berfungsi sebagai definite article Allah adalah murni dari konteks
(The God- Al Ilah-Allah)13. Kata Arab dan bukan dari sumber
Allah berasal dari Al dan Ilah. Syriac16.
Akar kata ini terdapat dalam
semua bahasa semitis, yaitu dua Pada bagian sebelumnya, telah
konsonan alif dan lam serta dipaparkan kajian asal-usul nama
Allah dari perspektif historis
Mengenai Kata TUHAN dan ALLAH, maupun etimologis. Pada bagian
PGPK, Bandung, 5 Juni 2001) ini akan kami perdalam dengan
menyaksikan tinjauan kritis
11
DR. Kautzar Azhari Noer, Tuhan
Kepercayaan , Artikel Koran Jawa
14
Pos, 23 September 2001 Olaf Schumman, Keluar dari
Benteng Pertahanan, Rasindo, hal
12
Arthur Jefrey, The Foreign 172-174
Vocabulary of the Qur‟an,
15
Baroda:Oriental Institute, 1938, p.66 George Fry and James R. King,
Islam: A Survey of The Muslim Faith,
13
Bambang Noorsena, Mengenai Baker Book House, 1982, p.487
Kata Allah, Institute for Syriac
16
Christian Studies, Malang, 2001, hal Arabic Lexicographical, Miscelani,
9 1972, p. 173-190
10 | B u l e t i n I J I V o l 2 / M e i 2 0 1 4

mengenai akar kata nama Allah gendernya maskulin) atau ot dan


yang dihubungkan dengan ah, (jika gendernya feminin)18.
ungkapan semitik El, Eloah, Kata khay (hidup) bentuk
Elohim (Ibr), Elah (Aram), Ilanu jamaknya adalah khayim
(Akkadian). (kehidupan). Kata Eloah, bentuk
jamaknya Elohim. Demikian pula
Penilaian Terhadap Akar Kata dalam bahasa Arab, istilah Ilah
Nama Allah (yang sepadan dengan Eloah),
bentuk jamaknya adalah Alihah
Allah, bukan bentukan atau (Ilah-ilah). Adakah bentuk jamak
kontraksi dari Al dan Ilah. Jika dari Allah?19 Renungkan: Adakah
benar Allah adalah kontraksi dari tata bahasa yang membenarkan
Al dan Ilah, mengapa logika ini bahwa nama diri ditulis dalam
tidak berlaku untuk kata Arab bentuk jamak?
lainnya seperti, Al dan Iman,
mengapa tidak menjadi Alman? Dalam Kitab Suci TaNaKh, tidak
Al dan Ilmu mengapa tidak ada ditemui kata Allah dalam
menjadi Almu? Bambang konotasi nama diri. Dalam
Noorsena pernah membantah naskah TaNaKh berbahasa
dengan menyatakan bahwa Ibrani, ada sejumlah kata yang
kasus penyingkatan Al dan Ilah, berkonotasi dengan Allah, namun
hanya terjadi dalam bahasa sesungguhnya bukan. Contoh:
Arab17. Renungkan: mengapa
penyingkatan ini menjadi sangat  ‫( אלה‬Ala) huruf „h‟
istimewa pada kata Al dan Ilah? diakhir kata tidak
Allah, bukan berasal dari rumpun diucapkan karena tidak
kata semitis El, Eloah dan ada titik pengeras atau
Elohim. Jika Allah adalah rumpun dagesh forte. Artinya,
semitis dengan istilah Ibrani, El, “sumpah” (1 Raj 8:31)
Eloah dan Elohim, maka bentuk
gramatika jamak untuk Allah itu 18
DR. D.L. Baker, Pengantar Bahasa
apa? Dalam terminologi Hebraik, Ibrani, BPK 1992, hal 89
penjamakan kata benda, selalu
digunakan akhiran im (jika 19
Teguh Hindarto, STh., Kritik dan
Jawab Terhadap Efraim Bambang
17
Op.Cit., Mengenai Kata Allah, hal Noorsena, SH. (Artikel di Majalah
16-17 BAHANA No 09, 2001, hal 13)
11 | B u l e t i n I J I V o l 2 / M e i 2 0 1 4

 ‫( אל‬El, Kej 33:20) artinya


 ‫( האלה‬ha Ala) huruf „h‟ Yang Maha Kuat
akhir tidak diucapkan.
Artinya, “pohon besar” Dalam Kitab Perjanjian Baru,
(Yos 24:26) tidak ditemui kata-kata yang
menunjuk pada nama diri Allah.
 ‫( אלה‬Ela) huruf „h‟ diakhir Ketika Yesus berteriak di kayu
kalimat tidak diucapkan. salib saat kematianNya, Dia
Artinya, “nama suatu berseru: “Eli-Eli Lama
kaum” (Kej 34:41) dan Shabakhtani?” (Mat 27:46). Kata
“nama raja di Israel” (1 Eli, merupakan bentuk singkat
Raj 16:6-8) dari Elohim dan Anokhi atau Ani
(Aku). Kebiasaan menyingkat
 ‫( אלהא‬Elaha, Dan 5:21), kalimat seperti ini biasa terjadi
‫( אלה‬Elah, Dan 2;47a), dalam tradisi Israel. Perhatikan
‫( אלהין‬Elahin, Dan dalam Keluaran 15:2 yang
2:47b), adalah varian selengkapnya dalam naskah
bahasa Aram yang artinya Hebraik: “ze Eli, weanwehu
sama dengan Eloah Elohei abi waaromenhu”. Kata Eli
dalam bahasa Ibrani. Baik dalam ayat tersebut diartikan
Elah, Elaha atau “Tuhanku”. Seruan “Eli-Eli lama
Elahakhon dapat sabakhtani” dalam Matius 27:46
menunjuk pada dalam Kitab Suci berbahasa Arab
terminologi Sesembahan dituliskan, Ilahi-Ilahi limadza
Israel Yang Sejati atau taroktani dan bukan Allahi-Allahi
terminologi umum untuk limadza taroktani?
sesembahan diluar Israel
Kronologi Historis
 ‫( אלוה‬Eloah, Hab 3:3), Penggunaan Nama Allah
‫( אלהים‬Elohim, Kej 1:1), DalamTerjemahan Kitab Suci
artinya Tuhan. Dalam Kristiani
bahasa Inggris
diterjemahkan God dan Dalam buku, “Hidup Bersama di
dalam bahasa Yunani Bumi Pancasila”, diterangkan
diterjemahkan Theos. bagaimana kronologi masuknya
agama Islam dan Kristen di
12 | B u l e t i n I J I V o l 2 / M e i 2 0 1 4

Nusantara19. Dijelaskan dalam Terjemahan Alkitab mengenai


buku tersebut bagaimana Islam kata TUHAN dan ALLAH yang
telah lebih dahulu masuk ke diselenggarakan di Bandung, Tgl
Nusantara dalam dua tahap. 5 Juni 2001, kita mendapatkan
Tahap pertama (tidak terlalu informasi sbb: Tahun 1629,
signifikan pengaruhnya) pada Albert Corneliz Ruyl, seorang
Abad VII-VIII oleh pedagang pegawai tinggi VOC berpangkat
Arab menuju Sumatera. Tahap Onderkoftman, menerjemahkan
kedua (signifikan pengaruhnya) Kitab Injil Matius dari bahasa
pada Abad XIII dibawa oleh Yunani kebahasa Melayu dan
pedagang Gujarat yang bahasa Belanda. Adapun
dipengaruhi mistik Persia. transkripsi terjemahan mengenai
konsep Ketuhanan sbb:
Selanjutnya Portugis yang
beragama Katholik, masuk  Theos diterjemahkan
nusantara pada tahun 1512. menjadi Allah (Mat 4:4)
Kemudian berturut-turut masuk  Iesous diterjemahkan
armada Belanda pada tahun menjadi Yesus (Mat 1:1)
1596, yang kemudian  Christos diterjemahkan
membentuk kongsi dagang VOC, menjadi Christus (Mat
pada tahun 1602. Karena 16:16)
kebangkrutan VOC, maka sekitar  Abraam menjadi Ibrahim
tahun 1800-an, pemerintah (Mat 1:1)20
Hindia Belanda mulai mengambil
alih kepemimpinan, termasuk Pada tahun 1733, Melchior
masalah misi dan keagamaan. Lejdecker dan H.G. Klinkert pada
Pada masa ini, mulailah muncul tahun 1879 menerjemahkan
lembaga misi dan proses dengan pola sbb:
penerjemahan Kitab Suci pun
dimulai.  Theos diterjemahkan
menjadi Allah (Mat 4:4)
Merujuk pada makalah DR. P.D.
Latuihamalo yang dibacakan oleh
DR. Katopo dalam Sarasehan 20
Latar Belakang Historis
Terjemahan LAI Mengenai Nama:
YHWH=TUHAN;Elohim=Allah, PGPK,
19
Bambang Ruseno Oetomo, PSAK, hal 1-3
1993, hal 33-35
13 | B u l e t i n I J I V o l 2 / M e i 2 0 1 4

 Iesous diterjemahkan Selanjutnya beliau mengatakan


menjadi Isa (Mat 1:1) bahwa sejak diterjemahkannya
 Christos diterjemahkan Kitab Suci dalam bahasa Portugis
menjadi Al Masih (Mat 1748-1753), sudah dipergunakan
16:16)21 nama JEHOVAH. Pada tahun
1839, P.Janz menerjemahkan
Sementara Bode menolak dalam bahasa Jawa dengan
menggunakan nama Isa dan Al transliterasi JEHUWAH. Zendeling
Masih, namun beliau tetap Rinsje di tanah Batak
menggunakan nama Allah menggunakan Djahoba.
sebagai ganti Theos atau Elohim. Demikian pula di Nias, digunakan
Dikarenakan dari sejak Ruyl, Jehofa. Sementara Lejdecker
Lejdecker sampai Bode, tetap menggunakan HUWA untuk
menggunakan nama Allah YAHWEH dan Klinkert
sebagai translasi dari Theos dan menggunakan HOEWA dan
Elohim, maka Lembaga Alkitab JEHOEWA, TOEHAN HOEWA dan
Indonesia berketetapan bahwa Tuhan HOEWA.
penggunaan nama Allah tetap
sah dan relevan sebagai Dalam Konferensi para
terjemahan untuk Theos dan penerjemah Alkitab pada tahun
Elohim. Lembaga Alkitab 1952 di Jakarta, ditetapkanlah
Indonesia, yang berdiri sejak supaya nama HUWA ditiadakan
tahun 1954, tetap dan diganti menjadi TUHAN.
mempertahankan nama Allah Alasan terhadap persoalan
yang sudah tercantum dalam tersebut adalah mengacu pada
teks terjemahan kuno diatas disertasi doktoral DR. H. Rosin,
dengan dua pertimbangan yaitu: dosen STT Jakarta, tahun 1955
di Geneva Universiteit, bahwa
 Sudah lama diterima oleh empat huruf (tetragrammaton)
umum YHWH, tidak dapat diucapkan
 Allah, bukan dipahami (unpronounceable). Karena tidak
sebagai nama diri tetapi dapat diucapkan, maka petunjuk
sebagai nama jenis, terarah adalah dengan
sebagaimana Elohim, menggunakan huruf kapital
Theos, God, Deo semua, TUHAN. Renungkan: LAI
tetap mempertahankan
penggunaan nama Allah dengan
21
Ibid.,
14 | B u l e t i n I J I V o l 2 / M e i 2 0 1 4

alasan nama itu telah dipakai Mempertimbangkan


sejak Ruyl, Lejdecker, Klinkert Dokumen 193922
serta Bode. Anehnya, mengapa
nama Yahweh yang telah Tahun 1896, telah beredar Injil
dituliskan sejak masuknya dalam bahasa Melayu dengan
Portugis ke Indonesia, tidak judul WASIYAT YANG BEHAROE:
dapat dipertahankan? Jika empat ijaitoe Segala Kitab Perdjanjian
huruf YHWH tidak dapat Jang Beharoe ataw Indjil Toehan
diucapkan, mengapa para kita ISA AL MASIH. Kitab ini
penerjemah diatas, bahkan dicetak di Amsterdam, Belanda.
penerjemah dalam bahasa
daerah sudah menggunakan Tahun 1940, akhirnya
nama Jehovah, Jehowa, Hoewa dimunculkan revisi kitab dengan
atau Huwa? Logiskah jika Musa, jududl muka, KITAB
Ishak dan Yakub serta leluhur PERDJANJIAN BAHAROE,
Israel tidak dapat mengucapkan diterjemahkan dari bahasa Grika
nama Yahweh, padahal mereka kepada bahasa Melayoe,
berkomunikasi dengan Sang dikeloearkan oleh Belandja
Pencipta secara audible? Jika British and Foreign Bible Society,
naskah Kitab Suci berbahasa London-National Bible Society of
Ibrani dapat diterjemahkan Scotland Edinburg-Nederlandsch
dalam berbagai bahasa, Bijbel genootschap, Amsterdam.
mengapa nama Yahweh tidak Kitab ini dicetak di Semarang,
dapat dituliskan? Bagaimana Jawa Tengah, Indonesia. Pada
mungkin ada bahasa yang tidak kata pengantar kitab terbitan
dapat diterjemahkan dan tahun 1940, terlampir pandangan
ditransliterasikan? Dengan alasan komite penyalin yang menuliskan
apa Sang Pencipta memberitakan pandagannya pada tahun 1939 di
namaNya yang abstrak? Sukabumi. Dalam kata pengantar

22
Redefinisi dan Rekonsepsi Nama
Allah dan Urgensi Penggunaan Nama
Yahweh Dalam Komunitas Kristen,
Disampaikan pada Forum Panel
Diskusi Di Auditorium Duta Wacana-
Yogyakarta, Tgl 20 Oktober 2003
15 | B u l e t i n I J I V o l 2 / M e i 2 0 1 4

tersebut, ada empat hal yang Allah, nama Tuhan (dok. Hal
menarik untuk dicermati. 3)

Keterlibatan asisten Melayu “Karena ma‟na Toehan


Islam dalam Komite Penyalin menoeroet perasaan orang
(dok, hal 1) Arab dan orang Melajoe
djati ialah Allah. Demikian
djuga menurut djalan
“Maka bagi maksud itoe,
bahasa Arab dan logat
sedia ditetapkanja pada
Melajoe djati, adalah
akhir tahoen 1930 soetaoe
perkataan Allah itoe
Comite Penjalin di
boekanja sedjenis nama
Soekaboemi, yang sedang
yang dinamakan, seperti
mengerdjakan salinan
pada perasaan disebelah
baharoe itoe dibawah
barat tentang perkataan
pimpinan…dan berganti-
God. Oleh jand demikian
ganti doea oerang assistant
maka perkataan Allah yang
Melajoe djati dari tanah
bersamboeng dengan koe,
Melajoe…”
moe, nja, dengan toedjoean
poenja, itoe bersalahan
Kesukaran dalam dengan perasaan orang
penerjemahan dan Melajoe yang diloear
kebutuhan untuk koreksi golongan Keristen”
tanpa batas (dok, hal 2)
Ketergantungan pada bahasa
“Maka ta‟dapaat tiada Arab Melayu (dok. Hal 5)
pembatja telah paham akan
kesoekaran Comite Penjalin “Kadang-kadang penjalin
itoe mengadakan terpaksa menggoenakan
persatoean bahasa bagi bahasa Melajoe, sebab tiada
pengertian yang am. Oleh ada kata Melajoe djati yang
sebab itoe djoega dipinta boleh mensifatkan
kepada pembatja yang insaf pengertian ataw toedjoean
akan mengingatkan segala nas asli dengn sebetul-
toentoetan terdjemahan betulnya”
yang sukar itu”.
Dari eksposisi historis diatas,
dapat kita menyimpulkan bahwa
penggunaan nama Allah yang
tercantum dalam Kitab Suci
16 | B u l e t i n I J I V o l 2 / M e i 2 0 1 4

TaNaKh maupun Kitab Perjanjian


Baru, sebenarnya bermula dari
proses penerjemahan dengan
melalui suatu adopsi sesembahan
orang Melayu yang beragama
Islam.

Proses adopsi tersebut, bukan


didasarkan pada suatu
pemahaman teologis yang
mendalam, melainkan hanya
didasarkan pada proses
kontekstualisasi semata, tanpa
mengkaji dan
mempertimbangkan bahwa nama
Allah bukanlah istilah pengganti
yang tepat untuk Elohim, Theos
atau God.

Kita juga melihat bagaimana


sejumlah perbendaharaan
bahasa Indonesia masih sangat
terbatas dan terus mengalami
perkembangan sehingga
mengalami kesukaran dalam
penerjemahan yang
mengakibatkan banyak
meminjam unsur Arab.
Berlandaskan kenyataan diatas,
terjemahan Kitab Suci yang ada
bukanlah hasil karya yang harus
dikeramatkan, melainkan karya
terjemahan yang harus terus
diselaraskan secara relevan
dengan perubahan zaman.
17 | B u l e t i n I J I V o l 2 / M e i 2 0 1 4

INDONESIAN JUDEOCHRISTIANITY INSTITUTE

Indonesian Judeochristianity Institute (IJI) adalah organisasi yang didirikan


dengan maksud dan tujuan sbb:

1. Menghadirkan Kekristenan dengan corak Semitik Yudaik sebagai akar


historisnya. Corak Semitik Yudaik tersebut dijabarkan dalam Pokok
Keimanan (Akidah/Emunah) dan Tata Peribadatan (Ibadah/Avodah)
serta Perilaku Hidup (Akhlaq/Halakah)

2. Mengisi kesenjangan materi terkait Yudaisme sebagai akar Kekristenan


awal, dalam berbagai kajian dan kurikulum Teologi

3. Melakukan berbagai kajian kritis dan teologis terhadap Kitab Suci dengan
pola pikir Ibrani

4. Menghadirkan penafsiran baru terhadap Torah dan relevansinya terhadap


Kekristenan masa kini

5. Melakukan kajian-kajian mengenai hubungan Kekristenan awal dengan


kebudayaan Semitik

6. Memperkokoh Teologi Judeochristianity

7. Membantu pemerintah dalam pembangunan mental dan spiritual bangsa


dalam rangka pembinaan manusia Indonesia seutuhnya
18 | B u l e t i n I J I V o l 2 / M e i 2 0 1 4

Sebelumnya organisasi ini bernama Forum Studi Mesianika (FSM). Berdasarkan


rapat anggota yang diselenggarakan pada tanggal 29 Juli 2012 lalu, maka Forum
Studi Mesianika (FSM) berganti nama menjadi Indonesian Judeochristianity
Institute (IJI).

Indonesian Judeochristianity Institute (IJI) bekerjasama dan berafiliasi dengan


Hebraic Root Teaching Institute (HRTI) yang berdomisili di Afrika Selatan dengan
pimpinan Prof. Liebenberg.

Salah satu usaha untuk mencapai beberapa tujuan di atas diantaranya adalah
menerbitkan buletin berkala sebagai wujud komunikasi dan pembelajaran
anggota IJI.

Indonesian Judeochristianity Institute (IJI)

Email: derekhatov@gmail.com

Website: www.messianic-indonesia.com (www.hrti.co.za)

Facebook:Messianic Indonesia (Indonesian Judeochristianity Institute)

Donasi dan Informasi: 081335969655

Anda mungkin juga menyukai