By : Ram K.
Dengan berjalannya waktu & teknologi internet, Muslim mengadakan kontak dengan orang
Kristen dan Yahudi yang sudah memiliki kesempatan lebih dulu untuk membaca Alkitab,
selama lebih dari 1.000 tahun SEBELUM ada Quran yang mana Quran baru mulai
dikarang-karang pada abad 10-11 M, akhirnya perlahan-lahan Muslim menyadari bahwa isi
Alkitab TIDAK cocok / bertentangan dengan isi Quran, bahkan tegak lurus berlawanan.
Perbedaan isi mushaf2 awal dari Abu Bakar, Ibn Mas’ud, Ubay, Ali, Aisyah dll bisa
dipatahkan dengan dekrit Kalifah Utsman yang membakar mushaf2 lain yang berbeda-
beda sampai musnah semuanya dan digantikan dg Mushaf Utsmani secara tunggal
(Shahih Bukhari VI, p.479).
Mushaf Utsmani pun sampai saat ini sudah TIDAK ADA lagi sisa2-nya, silakan browsing ke
internet bersama nabi Google, Youtube dll dari sumber2 sejarawan kaliber dunia yang
terpercaya & diakui.
Namun sekarang pihak Islam TIDAK BERDAYA untuk menghilangkan SATU-pun ayat
dari Alkitab, apalagi memusnahkan semuanya, karena Alkitab SUDAH baku lebih dari
1000 tahun sebelum ada Quran yang baru mulai dikarang-karang pada abad 10-11
Masehi.
Pada akhirnya, karena Muslim tidak mungkin membuktikan bahwa Alkitab telah dikorupsi /
diubah / dipalsukan, karena Alkitab SUDAH ada / SUDAH diimani lebih dari 1.000 tahun
sebelum ada Quran yang baru mulai dikarang-karang pada abad 10-11 M, maka
Muslim TIDAK ada cara lain kecuali menuduh bahwa bahwa teks-teks Alkitab telah
dipalsukan. Pandangan ini baru terbentuk pada abad ke 11 M, atau 300-400 tahun
setelah Muhammad mati.
Pernahkah Anda memperhatikan betapa reaksi teman2 Muslim terhadap Alkitab, apabila
Alkitab itu disodorkan pertama kalinya kehadapan mereka ? Begitu tahu bahwa itu adalah
Injil atau Alkitab Kristiani, Muslim entah kenapa tiba-tiba berubah bahasa tubuhnya.
Menjadi siaga, sepertinya ia melihat sesuatu yang haram dipegang atau malahan
merasakan semacam was-was, curiga atau rasa ketakutan.
Ini bukan apa yang saya saksikan sendiri beberapa kali, melainkan juga mendengar dan
membacanya dari puluhan berita, kesaksian, buku dan artikel2 Islamik dimana para ulama
telah berseru kepada umat Muslim untuk menjauhi Alkitab dan Injil orang Kristen.
Lihat saja bagaimana Profesor Doktor Hasbullah Bakry dalam bukunya yang pernah best
seller, melarang kaum Muslim (yang umumnya dianggap awam) membacanya: “…bagi
orang awam yang tidak mengetahui ilmu perbandingan agama, dilarang membacanya
(membaca Kitab Injil) sebab dikhawatirkan turut sesat” (p.27, Isa dalam Quran, Muhammad
dalam Bible).
Baca pula pelbagai kesaksian dari pemurtad Islam, yang dulunya dilarang oleh Ustad
mereka untuk membaca Taurat dan Injil. Kisah terkini juga dapat dilihat pada “Himbauan
Untuk Melarang Alkitab Di Bawah Hukum Penghujatan Pakistan”, yang umumnya
menganggap Alkitab itu sesat dan juga dituduh porno ! Sejarah kok dibilang porno !
Mereka mendalilkan Adam dan Hawa antara lain mengenakan cawat dari daun ara, Nuh
yang dikisahkan telanjang, Yesus menghentikan pelaksanaan rajam batu terhadap
perempuan yang kedapatan berzina. Semua ini sangat sulit diterima oleh para wakil
Muslim di Parlemen Pakistan yang diwakili oleh Partai Jamiat Ulema-e-Islam. Mereka
memandang kisah-kisah seperti itu sebagai penghinaan terhadap tokoh-tokoh Kitab Suci
yang mereka klaim sebagai para nabi suci mereka. Dan itu juga dianggap sebagai
penghinaan terhadap Islam di bawah hukum-hukum penistaan agama di Pakistan yang
terkenal konyol itu.
APA MASALAHNYA ?
Tentu lucu dan membodohi umat bila ada ulama Islam yang melarang Muslim untuk
membaca Alkitab / Injil yang adalah “The World’s Best Seller Book of All Time” tahun
demi tahun sejak awal abad Masehi hingga kini ! Dewasa ini Buku Ajaib dan bagian2 nya
ini telah diterjemahkan dalam 3223 bahasa / dialek dunia, diantaranya terdapat 1442
bahasa untuk Perjanjian Baru termasuk Injil.
Ratusan milliar manusia di dunia telah membaca buku ini atau membacakannya bagi orang
lain disepanjang hidupnya. Dan ada jutaan sekolah telah mengajarkan buku tersebut
kepada anak didiknya ! Dan semuanya selalu menemukan keluhuran ajarannya
yang superlatif yang mampu memperbaharui hidup umat manusia dari masa ke
masa.
Tak ada yang menuduh kitab moral tertinggi itu sebagai porno ataupun sesat, kecuali
sejumlah ulama Islam itulah yang baru ada belakangan untuk menakut-nakuti umatnya
agar jangan sampai memegang atau membaca “kitab orang kafir” yaitu Alkitab / Injil, yang
dikatakannya sebagai korup dan palsu, tak asli lagi, kitab bidat yang menyesatkan dan tak
layak jadi kitab suci.
Sayangnya itu hanya suara para ulama yang berseberangan dengan suara
Muhammad. Sebab Quran sendiri justru membenarkan dan menyerukan umat
Muslim untuk mengimani pula Kitab2 Taurat dan Injil, bukan sekali melainkan berpuluh
kali dalam ayat2 Awloh yang kekal, (Surat 2:41, 89, 91, 101, 136; 3:3; 4:136; 5: 43,
44,46,47,48,68; 6:92;10:73, 94; 29:46; 32:23; 35:31; 46:30; 43:4; dll).
Bahkan diakui Quran bahwa pengikut2 Yesus mampu ditransformasikan hatinya kedalam
hidup yang lebih unggul dan konsisten diatas orang kafir hingga hari kiamat (Surat 3:55)
karena ahlak yang ditanamkan itu tidak sombong (melainkan rasa santun dan kasih
sayang) (Surat 5:82).
Dan oleh karenanya justru diberi rejeki upah yang tidak diberikan kepada Muslim
umumnya: “Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil
dan apa2 yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat
makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka” (QS.5:66).
Imam Syafii berkata: “Pendapat kita benar, tetapi ada kemungkinan salah. Pendapat
mereka salah, tetapi masih ada kemungkinan benar”
Kita bertanya kepada ulama2 ini: “ATAS OTORITAS SIAPA KALIAN MELARANG UMAT
ISLAM MEMBACA ALKITAB / INJIL?” Kenapa larangan kalian tidak disertai dengan ayat2
dimana Muhammad dan Awloh juga telah melarangnya dalam wahyu yang muhkhamat?
Dimanapun, Muhammad hanya mewanti-wanti tentang perilaku para Ahli Kitab yang
menyelewengkan ayat-ayat Alkitab, bukan mempermasalahkan KITABNYA sendiri.
Pemahaman para ulama Islam kacau balau disini, karena selain tidak tahu sejarah, juga
tidak mau tahu bahwa SEBELUM Muhammad lahir diabad ke-6 M :
Alkitab dan Injil yang baku SUDAH dikenal dan tersebar luas diseluruh Israel-
Palestina, Levant (Syria, Lebanon) Asia Tengah, Italia, Yunani, Spanyol-Eropah dan
Alexander Afrika utara, Armenia, Georgia, Albania (Azerbaiyan), Mesopotamia,
bahkan sampai ke Kerajaan Persia dan India yang diperkenalkan oleh rasul Thomas.
Bukankah Konsili Nicea (di Turki) yang terkenal itu sudah tercatat dalam sejarah dan
dihadiri oleh sekitar 300-an Uskup dari seluruh Kekaisaran Romawi pada tahun 325
M ? Jadi bagaimana Kitab2 dan Injil2 yang mereka masing2 pegang itu bisa
dipalsukan semuanya oleh sejumlah immigran (diaspora “Ahli Kitab”) ke tanah Arab
?
Benarlah ! Alkitab & Injil tidak pernah bermasalah dimata Muhammad. Dan tidak
mungkin segelintir Ahli Kitab di Arabia dizaman Muhammad dapat menggantikan SATU
AYAT-PUN dari Alkitab Sorgawi untuk umat manusia sedunia !
• Alkitab Ibrani (Tanakh, Kitab Perjanjian Lama) dan Pentateukh (Kitab Musa)
semuanya telah dibakukan sejak Sebelum Masehi (SM).
• Bahkan Kitab Septuaginta (Kitab Perjanjian Lama Yunani, yang diterjemahkan dari
Alkitab Ibrani) sudah diterjemahkan sejak tahun 132 SM.
• Dan keseluruhan salinan Alkitab (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang paling tua)
telah tersimpan sejak abad ke-4M, dan bisa disaksikan dalam Codex
Vaticanus dan Codex Sinaiticus, berturut-turut di Perpustakaan Vatican dan di
British Museum. Itu adalah referensi-referensi yang valid / shahih dan tidak diubah
hingga sekarang.
Jadi, umat yang pintar harus membaca dari sumbernya yang utuh, yang tidak dicuplik dan
dipotong-potong dan di-tafsir2 semaunya sendiri oleh ulama yang nota-bene TIDAK
paham akan Alkitab, lalu sembarangan mencap-nya sebagai korup dan palsu. Dimana
dan bagaimana detail korupnya dan palsunya Alkitab itu justru TIDAK bisa diberikan
buktinya oleh ulama. Dan ini akan kita perlihatkan bersama sebentar lagi. Iklan bisa
berkata, “Orang Pintar minum Tolak Angin”.
Tetapi pemuliaan Alkitab, kitab suci yang satu ini, seperti yang telah dimuliakan ratusan
milliar manusia, jelas bukanlah iklan. Alkitab adalah buku FAKTA SEJARAH DUNIA yang
perlu pula diminum oleh orang2 Muslim yang tidak asal2an & masa-bodo menumpulkan
naluri otak kritisnya sehingga lebih memilih percaya iklan ngibul yang dibuat ulama,
ketimbang fakta sejarah ?
Mari, kita orang2 pintar yang tidak buta huruf mulai memberanikan diri untuk mengatasi
“ketakutan” kita terhadap momok Alkitab dan Injil. Muhammad saja tidak takut untuk
membaca Alkitab, Taurat dan Injil, seandainya dia mampu untuk membaca & tidak buta
huruf (ummi). Namun paling tidak Muhammad sudah membuktikan bahwa Alkitab itu harus
berani dibacakan oleh orang2 yang benar: “Katakanlah… bawalah Taurat itu, lalu
bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar.” (QS.3:93). Jadi, Andakah orang-orang
yang benar yang berhikmat ?
Apa makna sejatinya dari ayat ini? Ia bukan hanya sekedar memerintahkan Muslim dan
siapa saja untuk berani membaca Taurat, tetapi juga sekaligus menunjukkan bahwa
Alkitab yang asli itu sudah ada (exist) dizaman Muhammad. Kitab tersebut itu
BENAR, TIDAK KORUP, TIDAK PALSU ATAU TERHILANG seperti yang dituduhkan
ulama tanpa bukti di abad ke 10 M !
Bahkan lebih dari sekedar membenarkan Alkitab dan menyerukan umatNya untuk
mengimaninya, Awloh JUGA TELAH memerintahkan Muhammad secara khusus
untuk pergi berkonsultasi / menanyakan kepada Ahli Kitab ( =Yahudi+Kristen )
tentang setiap wahyu yang dia ragu-ragukan atasnya.
Dan bilamana perintah penting itu dilalaikan, maka Awloh akan menetapkan
sangsiNya: “Hai Muhammad, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.
Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikan amanat-Nya” (dalam QS 10:94 dan QS.5:67).
Bila Awloh dari mulutNya sendiri sampai memberi nama khusus kepada mereka “Ahli
Kitab” (ahlu’l kitab), pastilah mereka BUKAN merupakan pembaca Kitab-kitab yang
palsu. Bukan “Orang-orang dari Kitab yang palsu” sebagaimana yang sering didoktrinkan
para ulama. Melainkan nama yang mencerminkan pemahaman mereka akan kitab-kitab
wahyu Awloh, walaupun ada sebagiannya munafik yang memplintir-kannya secara verbal.
Ini secara implikatif turut pula menegaskan bahwa Kitab yang dimaksud adalah asli dan
bukan abal-abal !
Itu sebabnya, Awloh secara dahsyat juga mendorong Ahli Kitab untuk perlukan diri
membaca dan memeriksa Alkitab itu sendiri,
Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu
menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan apa-apa yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu.” (QS.5:68).
Tidakkah Muslim yang diharapkan menjadi contoh teladan, harus didorong-dorong dengan
cara yang LEBIH daripada itu?
Dikatakan bahwa Quran adalah satu2nya Kitab yang bertahan mengatasi segala
peneropongan mikroskopis dan teleskopis sekaligus. Bukankah Quran itu Kitabim
Maknun dan Kitabim Mubiin, Kitab Surga yang maha terjaga, sempurna tanpa ada sesuatu
yang teralpakan? (QS.56:78, 27:75, 10:61).
Namun bilamana begitu hebatnya daya tahan Kitab Surga, kenapa kalian ulama was-was
dan takut menghadapkannya, dengan dengan kitab palsu dunia yang kalian tuduhkan,
yaitu Alkitab dan Injil? Dan bila Quran self-sufficient (mampu mencukupi diri +
“mukjizat2nya”) dalam dirinya, bagaimana Muslim bisa diyakinkan tentang siapa itu
sesungguhnya Muhammad ?
Kalau Quran self-sufficient, kenapa juga Quran masih harus didukung dengan kitab2 Hadis,
Sunnah & seabrek buku2 tafsirnya yang juga berbeda-beda ? Sunni & Syiah pun punya
tafsir beda2 ! Bagaimana wahyu diturunkan ? Dimanakah otoritas Quran dalam relasi TRIO
: Awloh swt dan Jibril dan Muhammad ? Bagaimana harusnya mereka beribadah dan
hidup keagamaan ?
Definisinya, Quran :
• yang terserak acak kacau-balau, banyak sisip2an karena adanya ayat2 susulan
(menurut penetapan tauqifi Muhammad yang ummi / buta huruf ), dan
• disisip-sisip dengan tambahan2 keterangan dalam tanda kurung, yang maka/artinya
menjadi BEDA dengan Quran asli berbahasa Arab !
• kacau karena anti-kronologi dengan fakta sejarah yang SUDAH tertulis lebih dari 1.000
tahun yang tertulis detail dalam Alkitab.
• nasikh-mansukh (batal membatalkan ayat oleh Awloh swt karena berubah pikiran)
bukti bahwa Quran tidaklah mungkin untuk mampu mencukupi dirinya sendiri dalam
menjelaskan dirinya secara lurus ! Jadi klaim ulama bahwa Quran adalah self-sufficient
adalah omong kosong.
• Hasil penelitian sejarah & arkeologi selama berpuluh tahun oleh arkeolog,sejarawan,
sarjana, peneliti kredibel kaliber dunia, membuktikan bahwa Quran baru mulai
dikarang-karang pada abad 10-11 M atau 300-400 tahun setelah Muhammad mati.
• Quran juga berkontradiksi pada dirinya sendiri, bahkan hampir semua Surah, dalam
1 Surah, ayat atas & bawah saling berkontradiksi, bukti tidak terbantahkan bahwa
banyak tangan2 yang mengarang Quran dari abad ke abad !
• Quran yang beredar & dipakai di seluruh dunia sekarang ini, adalah hasil proyek di
Universitas Al Azhar di Mesir yang didanai oleh Arab Saudi, dan baru jadi pada tahun
1924, belum sampai 100 tahun (1 abad), jadi klaim ulama & Muslim bahwa Quran
masih terjaga asli sampai ke titik koma, sama persis seperti pada waktu dijatuhkan
GEDEBUK dari langit oleh Awloh swt pada abad ke-7 M adalah dongeng sebelum
tidur.
• Apakah kita mengada-ada Quran yang kacau-balau itu ? Justru itulah yang diakui oleh
para ulama Islam, termasuk para ulama penerjemah Quran Departemen Agama RI.
Para ulama, bahkan siapapun dia termasuk Muhammad sendiri, telah tenggelam dalam
misteri kekal yang tak berujung, tanpa jawaban. Mereka membutuhkan penjelasan Hadis
dan Sunnah sebagai kesatuan trilogi, bahkan sungguh juga membutuhkan Alkitab dan
bantuan pengetahuan dari para Ahli Kitab dalam menghadapi keraguan terhadap
wahyu yang diturunkan:
• “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami
turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab
sebelum kamu (Ahli Kitab). “ (QS.10:94).
• “Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu (Muhammad), kecuali orang-orang lelaki
yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang
mempunyai pengetahuan (Ahli Kitab) jika kamu tidak mengetahui” (QS.16:43).
Ini semua tak lain tak bukan karena Quran terkait melekat kedalam induk kesatuan
Alkitab yang semuanya dibenarkan sebagai wahyu Awloh, seperti yang tercantum
dalam beberapa contoh petikan ini saja :
• “Dan sesungguhnya Quran itu dalam induk Al Kitab di sisi Kami, adalah benar-
benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah” (QS.43:4).
• “(Itu telah menjadi) janji yang benar dari Awloh di dalam Taurat, Injil dan Quran” (QS
9:111).
• Katakanlah : “Kami beriman kepada Awloh dan apa yang diturunkan kepada kami, dan
apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang
diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari
Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya
tunduk patuh kepada-Nya”. (QS.2:136)
• Katakanlah: “Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan
yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya
kepada-Nya berserah diri.” (QS.29:46)
Itu adalah pengakuan dan kepercayaan tegas dari Muhammad dan pengikutnya diawal-
awal sejarah Islam sebelum mengenal Alkitab dan Injil dalam bahasa Arab.
Akan tetapi belakangan, tatkala para pengikutnya yang punya akses untuk membaca
Alkitab, mereka ”terkejut” mendapati perbedaan wahyu yang ultra mendasar
diantara Alkitab / Injil yang sudah baku itu terhadap “wahyu” dalam Quran !
TUDUHAN BESAR yang dikumandangkan secara serius dan bertubi-tubi selalu bisa
menghasilkan TRUST (kepercayaan) tertentu terhadap Muslim yang tidak pintar & tidak
kritis, melainkan yang apatis/malas dan serta-merta menelan mentah2 “Jamu Tolak Angin
Kosong”. Kita tidak sulit menemukan para ulama yang TIDAK tahu isi Alkitab, namun
antusias menyerukan, “Awas, jangan baca Alkitab palsu. akan menyesatkan”.
Dalam Quran pun tertulis, Muslim pun dilarang bertanya-tanya, wajib mengimani
saja, karena berpikir adalah tugas Awloh swt & Muhammad.
Malah pada tingkat institusi dan negara juga tak jarang melarang rakyatnya untuk
membaca Alkitab, atau mengharuskan Alkitab untuk dibakar / dimusnahkan SEBELUM
DIHAKIMI APA KESALAHANNYA ! Padahal mereka menjaring angin, mencarikan
kasusnya dimana Muhammad dan pengikutnya pernah menyerukan larangan atau
pemusnahan yang sama !
Sekali lagi kita ulangi apa yang sebaliknya diserukan bersama oleh Awloh maupun
Muhammad :
“Katakanlah… bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang
benar.” (QS.3:93) ! Andakah Muslim yang benar ?
Tudingan dan tuduhan bahwa Alkitab itu korup dan palsu baru muncul diabad ke 11 M,
atau 300-400 tahun setelah Muhammad mati !
AKIBAT KETERBUKAAN AKSES INTERNET & MEMBACA ALKITAB, akhirnya Muslim
menyadari bahwa Quran SUDAH terancam oleh details Fakta Alkitab yang
notabene adalah Kitab Fakta Sejarah Dunia, yang total berbeda / berseberangan /
berkontradiksi dengan Quran.
Kini dengan alasan yang sama yaitu akibat keterbukaan akses membaca kedua Kitab itu
secara berjejeran, maka janganlah salah satunya dimusnahkan, melainkan seyogyanya
diserukan balik:
“Bawalah Alkitab itu, lalu bacalah dia sebagai orang orang yang benar”.
TANTANGAN :
KITAB MANA YANG MULIA, TIDAK DIKORUP / DIPALSUKAN,
DAN BER-OTORITAS WAHYU ?
Kita tidak punya banyak waktu lagi meng-entertaint tuduhan dari ulama2 picik disini.
Sekalipun ada ratusan sanggahan yang bisa mempermalukan para ulama penuduh ini,
namun hanya dari 4 kunci paling pokok yang dipaparkan berikut, akan cukup
memberi BUKTI TELAK manakah Kitab yang korup dan mana yang non-korup.
Akan tetapi, adakah ayat superlatif ini tercantum dalam Quran ? Adakah dia juga dijadikan
ayat Quran yang terbesar ? Untuk keterkejutan kita, ternyata ayat mulia tsb
justru dikorup / dibuang dalam Quran ! How come ? Bagaimana mungkin
sebuah hukum dan fondasi dan pilar terbesar dan termulia bagi relasi manusia terhadap
TUHAN dan sesama manusia ini bisa DIHILANGKAN DALAM QURAN TANPA
KETERANGAN APAPUN ? Dari setan-kah ayat tsb sehingga Quran wajib
mengkoreksikannya dengan cara menghapuskannya ?
Dan Muhammad sendiri tidak pernah mentest atau membuktikan SIAPA oknum
makhluk yang telah mencekik dia di gua Hira tahun 610 M :
Jin, syaiton, atau malaikat sejati dari Tuhan yang sejati ? Padahal dalam periode yang lama
setelah kejadian cekik-mencekik tsb, Muhammad masih bingung & takut sejak ia
merasa diteror makhluk tsb dalam gua Hira (bukan juga “salam damai” yang
seharusnya diberikan oleh malaikat asli ), dan Muhammad sempat mengakui pada
awalnya bahwa itu adalah makhluk jin / setan (Al-Sirat al-Halabiyah, vol.1, p.377).
Muhammad berkata kepada istrinya, Khadijah: “Saya takut sesuatu terjadi padaku”.
Dan dalam ketakutannya, Muhammad sampai mencoba bunuh diri berkali-kali dengan
terjun dari tebing (Bukhari 1 no.3, HSB.9.91.no.6982; Sirat p.106). Jadi makhluk apa yang
berwatak meneror, mencekik, menakutkan, & membingungkan sampai yang diteror stress
ketakutan sehingga mencoba bunuh diri berkali-kali ? Jelas BUKAN malaikat Gabriel !
KOSONG BUKTI
Tak ada satupun pengikut Muhammad yang menyaksikan makhluk misterius itu
bertampang seperti apa, berkata apa dan berbuat apa, kecuali didongengkan oleh
Muhammad secara trivial (tidak serius) setelah makhluk misterius itu melenggang lewat.
Quran menyebutkan namanya – bukan memperkenalkan sosoknya, hanya sebanyak 3 kali
(QS. 2:97,98; 66:4), semuanya hanya di Madinah, meski makhluk ini sebelumnya sudah
mendampingi dan membisiki Muhammad selama belasan tahun sebelumnya di Mekah
dan yang bahkan sudah menurunkan kepadanya 85 Surat Quran diantara 114 Surat,
TANPA diketahui siapa nama si makhluk tsb ??? Aneh bin ganjil !
Namun nama Jibril itu tetap tersembunyi dan baru diketahui Muhammad kelak sesudah
hijrah ke Madinah. Diduga ini hasil gossip selentingan dengar-dengaran Muhammad
dari orang2 Ahli Kitab (Yahudi + Kristen) yang banyak tinggal di Madinah. Yang jelas,
pemunculan makhluk tsb tidak pernah menjelaskan siapa persisnya jati dirinya.
Muhammad dan pengikutnya TIDAK PERNAH melihat kuasa mukjizat atau nubuat
ilahi yang menyertai Jibril, walau Jibril (atas nama Awlohnya) membual dirinya sebagai
sangat kuat perkasa (QS.53:5; 81:19,20).
(Tapi Quran dg wahyu PALSU nya, seenaknya menyulapnya jadi 3 hari bisu
TANPA bukti, ( QS.3:41,) menentang fakta 9 bulan yang justru disaksikan oleh para
saksi mata dan menjadi buah tutur di segenap pegunungan Yudea, ( Lukas 1:64-66 ).
• Kini menjadi pertanyaan besar, APAKAH Jibril-islamik yang misterius itu (yang tidak
sekalipun berkata bahwa ia diutus oleh Awloh Semesta Alam) adalah SAMA IDENTIK
(?) dengan Malaikat Gabriel yang TUHAN utus dengan TANDA kuasa yang
menyertainya ? Jelas berbeda ! Jibril BUKAN Gabriel !!!
• Makhluk / ”ruh” misterius si Jibril, tahu bahwa dirinya rawan terhadap pengujian
manusia atasnya ! Sayangnya Muhammad dan Muslim TIDAK pernah melakukannya
SEKALI-PUN ! Kenapa? Karena makhluk/”ruh” ini telah mensiasatinya dengan licik
dalam ayat Awloh swt, yang MELARANG penyelidikan atas jati diri si
makhluk/”ruh” : “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh,
katakanlah, ‘Ruh itu adalah urusan Tuhanku dan kamu tidak diberi ilmu, melainkan
sedikit” (Qs. 17:85).
• “Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat
Terang” (1 Yohanes 4:1 ; 2 Korintus 11:14). Artinya, Iblis manapun dapat berbisik dan
beraksi sebagai Malaikat, bilamana tidak usah memperlihatkan TANDA ILAHIAHNYA.
Jadi sumber Wahyu manakah yang jelas-jelas otentik dan otoritas ? Yang disertai dengan
TANDA ILAHI atau yag gelap total-misterius ? Sangat mudah menyimpulkannya !
Sebaliknya, TUHAN dari Nabi2 Alkitab semuanya berbicara LANGSUNG dengan setiap
nabiNya secara verbatim, bahkan ada dialog timbal balik. Itu adalah pengutusan dan
pewahyuan yang langsung, otentik dan berotoritas dari TUHAN nya.
“Lagi firman YAHWEH kepadanya: “Akulah YAHWEH, yang membawa engkau keluar
dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu.” Kata Abram:
“Ya TUHAN YAHWEH, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?”
(Kejadian 15:7-8).
“Dan Awloh akan mengajarkan kepadanya Alkitab, Hikmah, Taurat dan Injil” (QS
3:48).
• Awloh sendiri yang mengajarkan kepada “Isa Almasih” seluruh Injil dll secara komplit
dan runut tanpa bisa korup dan dikorupkan / dipalsukan.
• Awloh tidak membiarkan makhluk misterius Jibril untuk berwahyu kepada Isa.
• Juga tidak bolak balik “mewahyukan” ayat2 secara kronologis, lalu diacak ulang
berkali-kali selama berabad-abad menjadi non-kronologis seperti terjadi dalam
Quran sampai hari ini.
• Isa juga tidak pernah diperintahkan Awloh untuk menanyakan wahyu2 (yang
meragukan, mutasyabihat) kepada para Ahli Kitab (Yahudi +Kristen) seperti yang
diperintahkannya kepada Muhammad (QS 10:94) !
Celakanya, setiap ayat Quran – yang nota-bene adalah klaim diri Muhammad dengan
mengatas-namakan Jibril dan Awloh, justru dianggap Muslim sebagai BUKTI
dalam komprehensi, dalam olah pikir, dan dalam debat dimanapun.
Saya misalnya sering bertanya mana buktinya bahwa Awloh Quran itu Mahakuasa, dan
mereka menunjukkan beberapa ayat, antara lain ayat pemastiannya sebagai berikut:
Saya tersentak, menyadari bahwa teman Muslim saya ini sudah jauh tersihir &
terbutakan, sehingga tidak bisa membedakan lagi mana yang pernyataan dan
mana yang bukti.
Bahkan sesungguhnya statemen / pernyataan ayat tsb justru membuktikan sebaliknya,
yaitu bahwa Awloh sungguh TIDAK Mahakuasa sehingga butuh ditolong oleh
umatNya.
Maka datanglah statemen ayat paling terkenal yang dianggap bukti keras bahwa Quran itu
yang dijamin keterjagaannya dari kesucian, keaslian dan kemurniannya sampai selama-
lamanya. Tidak tersentuh oleh pengkorupsian ayat manapun, yang mana berlainan dengan
Alkitab yang dituduh tidak terjaga dari tangan-tangan si Jahil:
Kembali itulah kesesatan Muslim, yang merasa SUDAH membuktikan apa yang justru
harus dibuktikan ! Muslim merasa bahwa mereka memiliki Quran Asli seperti yang persis
ada di Lauh Mahfudz disisinya Awloh. Wah… itu asumsi besar, retorika nyaring, dan
spekulasi yang jelas melewati batas jangkauan logika dan nalar !
Mari, kita angkat argumen ini dari satu sudut pandang iman Muslim yang paling mendasar
saja. Yaitu bahwa Quran yang ada di Arab abad ke-7 itu MUTLAK utuh sempurna, dan
sama persis isinya seperti copy-duplikat dari aslinya yang ada di Surga di Lauh
Mahfudz yang terjaga disisi Awloh !
PERTANYAAN :
Siapa di dunia ini yang mampu men-shahih-kan Quran secara utuh sempurna itu selain
mengembalikan sandarannya kepada YANG EMPUNYA QURAN ? Dan seperti yang
dipaparkan dibutir-3 diatas, Yang-Empunya Wahyu ini justru TIDAK pernah berkata-
kata langsung dengan Muhammad.
Jadi hanya makhluk misterius Jibril itulah yang menurunkan Quran dari Surga secara cicil-
mencicil ayat selama 23 tahun karir “kenabian” Muhammad, dan begitu Muhammad mati
maka selesai pulalah pemunculan makhluk tsb didunia !
Makhluk ini tidak berperan apa2 lagi diantara manusia2 Arab yang ditinggalkan oleh “nabi”
nya. Dan kita juga tahu bahwa Quran dikumpulkan Utsman sekitar tahun 652 M atau 20
tahun sesudah Muhammad mati dan Jibril juga telah mati, “malaikat kok mati ?”. Maka
jangan lupa bahwa sejak itu, Jibril si “ruh” tidak lagi menjadi “sandaran sanad” dari
rangkaian rawi-rawi penghafal ayat (Qari) yang mengantarkan materi AYAT hingga kepada
sumber aslinya, yaitu Awloh swt sendiri sebagai Yang Empunya Ayat. Jibril si “ruh” absen,
dan Muhammad sendiri juga absen untuk menjadi saksi mata hidup terhadap cara
pengumpulan maupun hasil final dari pengumpulan mushaf Utsman yang penuh
kontroversi & bakar-membakar itu !
Mushaf Ustman ini dianggap oleh para ulama sebagai PERSIS SAMA dengan Quran
di Lauh Mahfudz disisi Awloh ! Alangkah naïf & membabi buta anggapan demikian !
Logika dasar tentang pewahyuan ditiadakan oleh ulama, bahwa yang namanya WAHYU
(dan bukan Hadis) itu selalu harus disangkutkan LANGSUNG kepada YANG EMPUNYA
WAHYU atau YANG MENTRANSMISIKAN WAHYU (yang TUHAN utuskan) ! Itu tidak
boleh terputuskan “sanad-ilahinya” oleh akal2an manusia – betapapun mutawatirnya –
yang selalu RENTAN disesatkan setan yang menyelinap sebagai Malaikat Terang !
Apabila suatu materi TIDAK dihasilkan dari “ruh” maka itu hanyalah sebuah PRODUK
kesepakatan manusia yang tanpa disertai pe-meterai-an Ilahiah.
• Dalam hal ini Muhammad sendiri juga TIDAK kenal dan TIDAK mengesahkan mushaf
Utsman yang disepakati manusia saat itu.
• Muhammad TIDAK pernah memuji Utsman dan kwalitas Komisi Pengumpulan Quran
yang disusunnya.
• Mushaf Utsman juga BUKAN mushaf primer yang paling awal dicatatkan atau
dibacakan dihadapan Muhammad seperti yang pernah dilakukan Mushaf Ibn Mas’ud
dalam satu acara khusus dimana ia mendemontrasikan mengaji (tekstual) hingga lebih
dari 70 Surat, dan tidak ada seorangpun diantara hadirin termasuk Muhammad yang
menyalahkan pengajiannya (HR. Muslim).
Muhammad cuma pernah memuji secara terbuka terhadap pencatatan dan penghafalan
yang benar dari 4 pengikutnya yang paling berotoritas dalam ilmu Quran:
Muhammad memulai dengan nama ini – Salim, ex-budak merdeka dari Abu
Hudhaifah, Mu’adh bin Jabal, dan Ubay bin Ka’b.” (Sahih al-Bukhari, V, pp.96-97).
Nah, sekalipun sudah dipujikan Muhammad, namun Utsman justru menolak mushaf2
primer dan memerintahkan semua naskah primer yang ada agar dibakar habis (Shahih
Bukhari VI, p.479; Tafsir Tabari I, p.20). Dimusnahkan tanpa disimak atau diadili apa
“kesalahan” mushaf-mushaf tsb. Yang diizinkan ada hanyalah mushaf dirinya satu-
satunya untuk menjadi Quran, yang sekarang pun sudah tidak terlacak lagi Quran versi
Utsman ini.
Sedangkan Quran yag sekarang beredar & dipakai di dunia, baru dicetak oleh Al
Azhar Mesir pada tahun 1924 dengan dana dari Arab Saudi. Umur Quran belum
sampai 100 tahun / 1 abad !
Jadi, bagaimanapun Quran dibela-bela dengan jihad sampi mati berdarah-darah, Quran
tetaplah sebuah produk riwayat mutawatir manusia belaka, tidak lebih dari
restu dan keputusan tangan-besi dari Khalifah Utsman, bukan restu Muhammad, apalagi
restu Jibril dan Awloh. Keputusan Utsman yang tidak mesti sejalan dengan rekomendasi
Muhammad, tidak dihadiri dan disaksikan Muhammad, dan yang jelas terputus sanadnya
dari Awloh dan Jibril sebagai sumber pertama dan kedua, semuanya ini menjadikan
Quran hanya diwakilkan kepada LEVEL para pengikut / budak Muhammad saja, yang
nyatanya saling bertikai antar sesamanya tentang isi dan bacaan Quran !
Beberapa contoh :
• Pertikaian tentang keabsahan sisipan surat Al-Fatihah (yang ditolak Ibn Mas’ud
sebagai sebuah wahyu asli), susunan/urutan surat2 kenapa jadi anti-kronologi, total
ayat kontroversial tidak terbukti keutuhannya sempurna.
• Tentang ayat RAJAM yang hilang dari Quran, tapi kok ada di Hadis, sampai2 Umar
bersumpah diakhir hayatnya bahwa ayat itu memang ada: “Ya Awloh, bersaksilah
bahwa aku telah mengatakan dan menyampaikannya tetapi tak seorangpun
menerimanya”. Rajam adalah hukuman bagi orang yang berzinah dengan dilempari
batu sampai mati.
Sanad yang terputus dari sumbernya dan TIDAK disaksikan siapa2 yang berotoritas, inilah
yang sesungguhnya membuat Quran jauh dari penjagaan Awloh yang sempurna, dan
sangat rendah kwalifikasinya terhadap pewahyuan ilahi.
✓ orang2 yang diilhami itu berbicara atas nama Tuhan” (2Petrus 1:21)… dan
Jadi, dimanakah bukti bahwa Awloh menjaga kemurnian QuranNya secara ilahiah ?
Dengan perkataan lain, bagaimana Muslim bisa berkata super nekad & konyol bahwa
Quran-Dunia saat ini adalah IDENTIK persis dengan Quran-Surgawi sampai ke-titik
komanya ?
Akhirnya, mengatakan kedua Quran itu tidak identik, adalah jauh lebih gampang dan benar.
Benarkah ? Ya, lihat saja susunan Quran dunia yang acak-acakan anti kronologi itu !
Non kronologi Quran itu artinya apa ? Artinya ada DUA hal mustahil / rekayasa yang
telah didongengkan :
1. Wahyu Awloh yang sudah diturunkan makhluk misterius Jibril secara kronologi –-ayat
per ayat sejak tahun 610M hingga 632M saat kematian Muhammad, telah rusak diacak
oleh banyak tangan, sehingga Jibril harus menurunkan ulang wahyu Awloh, lalu direvisi
susunan ayat2 dan surat dengan yang “lebih baik urutannya” dan dahsyat karena “tak
perlu konteks”, yaitu Quran acak / anti kronologi sejarah, yaitu Quran yang final seperti
yang dipakai sekarang ini ! Betapa konyolnya karya Jibril atau Awloh yang satu ini !
2. Jikalau Quran-Surga memang aslinya acak seperti Quran-Dunia sekarang ini yang
mana surat Al-Fatihah diturunkan paling awal, maka tentulah Muslim akan bertanya:
“Apa betul di gua Hira Muhammad sudah menerima Al-Fatihah, lalu disusul terima surat
Al-Baqarah dst ??? Aneh bin ganjil !
Kronologi itu adalah entitas yang Tuhan ciptakan khusus untuk urutan “keberadaan
sesuatu” dengan melekatkan waktu kepada sesuatu yang ada itu. Berlainan dengan
bahasa, kronologi bukan ciptaan manusia. Bila Quran masih harus tunduk pada bahasa
ciptaan (Arab) untuk wajib dipahami secara mutlak oleh Muslim, maka terlebih-lebih Quran
harus MUTLAK tunduk pada kronologi yang Tuhan ciptakan sendiri bagi pemahaman
keberadaannya untuk bisa dihayati dengan benar.
Menyedihkan bahwa Quran adalah satu2nya Kitab didunia yang ANTI-KRONOLOGI yang
sudah Awloh lekatkan kepada dirinya.
Awloh juga TIDAK berwahyu langsung, melainkan melalui makhluk Jibril. Ini memberi
implikasi bahwa Tuhan dengan will & design Nya (awas, bukan kebetulan ! )
mengambil property kronologi & konteksNya keluar dari Quran, sehingga kacau & kusut
dalam ke-acak2an yang abadi !
Lalu memaksa setiap ulama yang malang untuk harus men-cari2 rangkaian benang
kusutnya Quran yang acak2an, demi mendapat-kan secercah penerangan tambahan lewat
pelbagai Studi Ulumul Quran yang sungguh sebagiannya hanyalah sia-sia tak diperlukan,
bilamana awalnya mushafnya kronologis dalam konteksnya !
Bandingkan bahwa buku-buku manapun didunia, termasuk Alkitab dan Injil yang TIDAK
seperti Quran yang memerlukan macam2 ilmu sempalan yang begitu ruwet membebani,
agar terlihat nyambung sebagai sebuah kitab yang diturunkan langsung oleh Awloh dari
surga, tetapi tetap saja bolong2 penuh tambal sulam.
Namun Quran yang penuh kontradiktif bahkan terhadap ayat2nya sendiri, dengan telanjang
& nekad berani mengklaim dirinya sebagai “Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan
rapi serta dijelaskan dengan terperinci” (QS.11:1).
Disitu Anda bisa melihat sendiri betapa kontradiktifnya ayat diatas dengan perlunya ilmu2
Islamik yang ruwet dan ber-lebih2-an itu tanpa menghasilkan yang bermakna, antara lain
meliputi :
• Seperti ilmu pembedaan mana Surat2 Makkiyah (Mekkah) dan mana yang Madaniyah
(Madinah); *Asbab an Nuzul untuk mencari kaitan turunnya ayat tertentu dengan
sebab2 dan konteks sejarahnya;
• Munasabah (antar ayat dan surat) ilmu yang sulit tentang persesuaian antar hubungan
ayat/surat berdasarkan urutan bacaannya, dll
Kitab anti-kronologi yang kacau inikah yang dipakai ulama untuk melarang umat
Islam membaca Alkitab dan Injil ? Sebaliknyalah yang benar, bahwa Alkitab dan Injil
tidak dipermasalahkan Quran yang nyata-nyata menjunjung moral dan harkat-surgawinya.
Kitab-kitab Suci Alkitab & Injil ini justru yang mampu menelanjangi
slogan2 heroik, seruan petunjuk dan ajaran yang salah / menyesatkan
dari ulama :
Kita petikkan tiga ayat penting Quran di bawah ini untuk menjelaskan apa dan bagaimana
itu INJIL menurut Muhammad sebagaimana yang disampaikan Awloh kepadanya
dizamannya di Arab :
• “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan
kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”. (QS.5:46).
• “Kami berikan kepadanya (Isa) Injil dan Kami jadikan dalam hati orang- orang yang
mengikutinya rasa santun dan kasih sayang”. (QS.57:27).
• “Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang
diturunkan Awloh didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa
yang diturunkan Awloh, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik” (QS.5:47).
Perhatikan bahwa disitu ada tercantum dua istilah, yaitu “Kitab Injil” dan “orang-orang
pengikut Injil”.
Kitab Injil itu DIBERIKAN Awloh kepada Isa-islamik, yang didalamnya ada Petunjuk Awloh
dan ada TerangNya yang menerangi. Awloh telah mentransformasi para pengikut Injil
menjadi orang-orang santun dan kasih sayang, “menirukan” sifat-sifat yang Awloh sendiri
punyai. Injil yang diibawakan oleh Isa Putra Maryam adalah kebenaran yang merupakan
terusan-kebenaran dari Taurat, yang diklaim berasal dari Awloh swt yang sama, untuk
dijadikan petunjuk dan pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
Memang dalam Quran, Awloh swt bertubi-tubi memerintahkan para pengikut Injil di
Arab saja (bukan keseluruhan area, yang mana pengikut Injil sudah berdiaspora /
tersebar ke seluruh Asia Kecil hingga ke India, sebagian Eropa dan Afrika) untuk taat
bertindak – bukan cuma berwacana, menuruti Injil dengan pelbagai macam seruan:
3. DIMANA INJIL SEMACAM ITU bisa ditemukan untuk diimani oleh umatNya ?
Awloh Quran begitu serius memerintahkan berulang kali agar ajaran Injil harus ditindaki
oleh para pengikut Injil di Arab, tetapi juga sekaligus termasuk semua Muslim.
QS.2:41, 89, 91, 101, 136; 3:3,; 4:136; 5:43, 44, 46, 47, 48, 68; 6:92; 10:73, 94; 29;46;
32:23; 35:31; 46:30; 43:4 dll.
Maka sungguh penting bagi setiap orang Kristen dan Muslim untuk tidak salah paham atas
3 pertanyaan pokok diatas !
1. APA ITU INJIL ?
Apa itu Injil ? Dan kaum Nasrani akan segera menunjukkan kitab Injil mereka seperti yang
ada di toko buku atau di gereja-gereja mereka.
Apa itu Injil ? Dan banyak para Muslim masih bingung, belum tahu apa itu Injil menurut
paham Muhammad, karena tidak bisa menunjukkan kitab Injil seperti apa yang harus
mereka imani berdasarkan seruan Quran !
Berkenaan dengan kata ‘Quran’, Muslim TIDAK tahu bahwa kata Quran itu berasal dari
kata kerja dalam bahasa Aram ( Aramaik, bahasa yang digunakan TUHAN YESUS
pada abad ke 1 Masehi ) dari asal kata : “qara’a“ yang berarti “membaca”. Kata Quran
BUKAN bahasa Arab.
Wahyu Quran pertama yang turun juga dimulai dengan kata “iqra” (QS.96:1), yang berarti
“bacalah”. Quran dikatakan sebagai hasil transmisi wahyu Awloh via makhluk Jibril
(QS.2:97). Diklaim diturunkan dalam bahasa Arab yang terang (QS.16:103, dan
jelas (QS.26:195). Dan bagaimana ayat-ayat Quran itu diturunkan dikisahkan cukup jelas
pula dalam Hadis yang shahih (antara lain di HS. Bukhari 1.1.no.2-4).
Tetapi berkenaan dengan Injil, apakah Muslim sudah jelas dan paham tentang artinya
Injil ? Berasal-kata dari mana ? Apa benar dari bahasa Arab asli ? Dan kenapa
dinamakan begitu ?
Ternyata kata “Injil” itu BUKAN asli bahasa Arab ! Tidak berakar kata, dari kata Arab.
Elohim tidak memberi arti khas apapun untuk makna kata Injil. Injil berasal dari bahasa
Yunani, bahasa umum pada masa Yesus, yaitu dari kata euangelion. “Eu” berarti “baik”
dan “Angelion” berarti “kabar”. Injil dalam bahasa aslinya berarti KABAR BAIK. Akan
tetapi kabar yang sebaik bagaimanakah yang mungkin TUHAN berikan untuk anda dan
saya di dunia ini ?
Segera, para malaikat Alkitab datang dari sorga dan menjawabnya dengan berkata kepada
para gembala, yaitu sesaat sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem, kota Daud :
“Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar
untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Mesias, TUHAN,
di kota Daud” (Lukas 2:10,11).
Dunia kedatangan seorang MESIAS, JURUSELAMAT !!! Itulah KABAR BAIK untuk
seluruh umat manusia najis yang tadinya dipastikan harus masuk ke neraka karena
dosanya (QS.19:71) , kini bisa diselamatkan oleh seorang Mesias TUHAN Sang
Juruselamat :
“Sebab upah dosa ialah maut (neraka); tetapi karunia Elohim ialah hidup yang kekal
dalam Kristus Yesus , TUHAN kita”. ( Roma 6:23 )
Itulah mengapa malaikat Gabriel menyampaikan kepada Yusuf (tunangan Maria) nama
sang Juruselamat ini sebagai YESUS (dari kata “YAHWEH Menyelamat kan”) :
“Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab
anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-
laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan
umat-Nya dari dosa mereka.” (Matius.1:20,21).
Itulah KABAR BAIK, kabar keselamatan tentang Yesus bagi seluruh umat
manusia. Keselamatan yang dianugerahkanNya secara cuma-cuma (bagi yang percaya
kepada pesanNya), BUKAN sebagai akibat barter usaha dan menabung amal pahala-
ibadah manusia semasa hidup. Adakah kabar yang lebih baik lagi ?
Kemudian dia juga mencatatkan semua ayat-ayat yang Isa-Quran ucapkan secara verbatim
dalam Quran. Ini tidak sulit dilakukan karena ternyata sedikit sekali ayat-ayat
verbatim Isa-Quran yang bisa dihimpun dari Quran. Satu dan lain hal karena hanya ada 12
ayat Quran yang mencantumkan kata INJIL, ditambah 25 ayat yang mencantumkan
nama ISA.
HASIL perbandingannya ?
• Ternyata Isa-Quran (Isa dalam Quran) dari mulutnya praktis hanya berkata-kata amat
sangat sedikit sekali !!!
Banyak yang diulang-ulang, mengambang / tidak jelas atau kurang membumi karena
tidak bisa dipahami maknanya. Kurang sinkron yang dapat memperlihatkan otoritasnya
sebagai “nabi” yang paling terkemuka di dunia dan di akhirat (QS.3:45). Malah praktis
TIDAK ada petunjuk dan ajaran untuk dijadikan “cahaya yang menerangi”, apalagi untuk
memutuskan segala perkara orang-orang pengikut Injil (QS.5:47). “Pengajaran” yang
dimaksudkan umumnya hanyalah terbatas pada beberapa hal ganjil / aneh, utamanya :
• seruan taat dan penyembahan kepada Awloh swt yang Esa,
• pembenaran akan dirinya sendiri,yang hanya sebagai utusan Awloh swt,
• pembenarannya akan Taurat,
• penjabaran tentang Isa-Quran dengan sepotong kecil daftar mukjizat2nya (yang tanpa
konteks dan kata2 Isa-Quran) sebagai tanda bahwa Isa-Quran hanyalah utusan
Awloh swt,
• Isa-Quran menolak dirinya sendiri sebagai Tuhan.
• Dan yang paling ngawur & konyol, menyampaikan bahwa Isa-Quran sudah
menubuatkan kedatangan Rosul Ahmad !
Segera tampak bahwa isi Injil versi Isa-Quran yang keluar dari mulut Isa-Quran, bahkan
TIDAK memuat ajaran perkataan atau perbuatan yang menunjukkan Isa itu “nabi” Pengasih
dan Penyayang ! Mukjizat-mukjizat yang dilaporkan sebagai satu CHECK-LIST tanpa
konteks itu tidak menyinggung bahwa itu dilakukan dalam latar belakang kasih-sayang.
Padahal itulah hukum yang dinyatakan TERBESAR dalam Taurat dan Injil, dan kitab para
nabi. Hukum yang diharuskan untuk dibicarakan dan diajarkan turun temurun
(Ulangan.6:4-9), dan yang dikonfirmasikan oleh Yesus-Injil :
Muhammad itu ummi (buta huruf, buta literasi tentang isi kitab2 karena tidak bisa
membaca), dan karenanya dia hanya terbatas melaporkan hal-hal yang bisa diperoleh dari
hasil dengar-dengaran gossip selentingan dari mulut ke mulut tentang isi Injil,
terutama dari budak2 Afrika yang telah lebih dulu menjadi Kristen. Itu sebabnya
Muhammad bisa banyak mengisahkan kejadian-kejadian tentang sosok-sosok Injil (seperti
Imran, Zakaria, Yahya, Maryam, Isa, namun sedikit sekali ajaran verbatim yang bisa
diingat / dicatatkan dari mulut mereka dengan benar. Ia tidak menguasai hal-hal detail
teologis yang mendalam, dan doktrin ajaran tentang Yesus.
Semisal, seluruh isi Quran tidak mampu menjelaskan untuk apa tujuan Yesus datang
kedunia ?
Kenapa harus dibarengkan dengan Yohanes (=nabi Yahya dalam Islam) dalam satu masa
misi yang sama ? Apa peran khusus misi Yohanes sehingga misi Isa-Quran sendirian,
dianggap Awloh sebagai tidak cukup? Dan kenapa kedua misi besar dari Awloh itu berakhir
dengan tragedi ?
• Isa-Quran harus di RAIB kan oleh Awloh swt secara sembunyi-sembunyi kesisinya
disorga (QS.4:157-158), karena tidak rela Isa-Quran disalibkan orang fasik.
Apa tujuan dan manfaat Isa-Quran diturunkan dari Kalimat dan Ruh Awloh dan selalu-
senantiasa diperkuat oleh Rohul Kudus? (QS.2:87, 253, 5:110). Buat apa Isa-Quran diberi
kuasa mujizat Awloh yang tiada tara ? Tetapi berakhir dalam kegagalan misi yang tidak
selesai, terputus karena di-RAIB-kan Awloh dari penyaliban ?
Dengan demikian, misi Awloh yang terputus dan gagal ini kini diabadikan dalam
rangkuman sejarah yang terbuka, disebut sebagai “TEORI 3 ISA-QURAN HILANG”:
(1). Sosok ISA-Quran HILANG lenyap diraib Awloh diam-diam kesisiNya (QS.5:157-158),
karena Awloh tidak mengizinkan “nabi”Nya disalib. TIDAK ada saksi mata tentang
peraiban, TIDAK ada yang tahu bahwa Awloh telah MENDUSTAKAN sosok Isa-Isa-an
yang diserupakan dengan ISA. Dan dusta ini tetap melekat kepada Muslim karena ia
terus berjalan sejak abad ke-1M hingga ke-7M ketika hal raibnya Isa-Quran itu baru
dikatakan sebagai “fakta Islamik” lewat Muhammad di abad ke-7 !!! Padahal kejadiannya
pada abad ke-1M.
(2). Para pengikut Injil / Isa-Quran (hawariyyun, QS.3:52) turut HILANG diam-
diam menyusuli sosok Isa-Quran yang hilang secara diam-diam, maka hilang pula yang
tadinya semuanya pengikut Isa-Quran. Mereka dipercaya terdesak dan akhirnya tertelan
habis oleh ajaran sesat “Tuhan Trinitas” dari Paulus sampai saat ini & hilang punah dari
sejarah.
Padahal dalam ayat lain, Quran menjanjikan kepada para pengikut Injil ini kemenangan
(bukti bahwa banyak kontradiksi dalam Quran, bahkan terhadap isi Quran sendiri) :
” Isa ibnu Maryam (=Isa-Quran) telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia:
“Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Awloh?”
Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah penolong-penolong agama Awloh”, lalu
segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan
kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi
orang-orang yang menang”. (QS.61:14).
TIDAK ADA Muslim yang tahu isi INJIL, tapi Muslim dicekoki sejak masih orok untuk
meyakini bahwa Injil-Isa itu sudah terkorup, terhilang, diganti oleh ‘Injil-palsu’ buatan Paulus
dan paderi Kristen. Awloh dianggap sudah menjaga Quran dengan sempurna (QS.15:9)
dan itu sudah mencukupi apa yang umat Muslim butuhkan.
Bilamana Awloh swt sebegitunya menjamin Quran, apakah mungkin Awloh tidak sekalian
menjaga apa-apa yang berasal daripadaNya, termasuk Taurat dan Injil yang
adalah FirmanNya sendiri yang “diturunkan” lebih dari 3000 tahun sebelum Quran
ada ?
Ingat bahwa :
• namun Taurat dan Injil diturunkan oleh Awloh sendiri secara langsung dan pribadi.
“Dan Awloh akan mengajarkan kepadanya (Isa) Al Kitab, Hikmah, Taurat dan
Injil” (QS.3:38). Jadi, bilamana Awloh benar-benar menjaga Quran yang
ditransmisikan HANYA oleh makhluk perantara tidak jelas/misterius yang baru
DIBUATKAN NAMA sebagai Jibril setelah di Madinah, setelah Muhammad hijrah dari
Mekah, padahal sudah ribuan kali bisik2 membisikkan wahyu ke Muhammad selama di
Mekah (sebelum hijrah ke Madinah), tapi aneh bin ganjil, kenapa TIDAK diketahui bahwa
namanya adalah Jibril ? Maka mungkinkah Awloh membiarkan Injil yang Dia turunkan
secara langsung / pribadi itu menjadi korup / dipalsukan, najis, dan terhilang ?
“Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap
untuk selama-lamanya.” (Yesaya 40:8).
Dan Yesus berkata dalam otoritasNya: “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi
perkataan-KU tidak akan berlalu” (Matius 24:35).
Jikalau Quran bilang bahwa apa-apa yang paling berharga yang dipunyai oleh Isa-
islamik itu hilang.. dan hilang .. dan hilang.. , maka salahkah bila banyak orang akan
berkesimpulan bahwa sosok ISA-Islamik ITU PASTILAH HANYA ‘ISA-ISA-AN’ YANG
BERUJUNG DONGENG REKAYASA FIKTIF BELAKA ?
Akhir kata, dunia sudah penuh dengan kemelut dusta dan tipu-daya ! Bersyukur kita ada
seseorang yang selalu berkata benar, diakui benar oleh semua pihak dan siap menantang
anda yang mungkin masih tidak mempercayainya :
INJIL YESUS:
“Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa AKU berbuat dosa? Apabila
AKU mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-
KU.“ (Yohanes 8:46).
QURAN:
“Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang
MEREKA berbantah-bantahan tentang kebenarannya.” (QS.19:34).
Selama ini, sejumlah pemuka Islam seringkali menuduh kitab suci umat Kristen dan Yahudi
– yakni Injil dan Taurat – sebagai kitab yang penuh kebohongan dan menyesatkan.
Dengan tuduhan itu pula, para pemuka Islam tersebut bahkan sampai mendorong Muslim
agar tidak menjalin hubungan pertemanan dengan kedua umat yang dianggap
‘tersesat’ itu (QS 5:51). Yang mana cara pandang ulama provokator semacam itu justru
yang sangat menyesatkan Muslim.
Percaya kepada kitab-kitab suci sebelum Quran sebenarnya adalah satu dari sekian hal
yang WAJIB diimani komunitas Muslim. Sebagian ulama hanya membatasi iman pada dua
kitab suci seperti Taurat dan Injil (Alkitab), tapi sebagian lain memasukkan kitab suci di luar
Taurat dan Injil.
Kewajiban mengimani kitab-kitab suci sebelum Quran didasarkan pada sejumlah ayat
Quran yang menegaskan bahwa Quran itu membawa kebenaran yang sama dengan kitab-
kitab sebelumnya. Di sejumlah ayat yang lain, Quran bahkan menyebut dirinya “pembenar
dan penjaga” kitab suci sebelumnya.
Memang, selain bersikap afirmatif / mengakui terhadap kitab-kitab suci sebelumnya, ada
pula ayat-ayat Quran yang bersikap mempertanyakan isi kitab-kitab terdahulu, khususnya
kepada Taurat dan Injil.
Namun ini pun harus dipahami sesuai konteks kelahiran ayat-ayat Quran itu, mengingat
interaksi Muhammad / komunitas Muslim, dengan komunitas Kristen + Yahudi di Madinah
sering kali berubah dalam turbulensi / pergolakan. Kadang harmonis, kadang berpolemik.
Misalnya saja, ayat Quran yang sering dikutip untuk menunjukkan bahwa Alkitab telah
diselewengkan (tahrif), adalah : al-Baqarah (2) ayat 75; al-Nisa (4) ayat 46; al-Ma’idah (5)
ayat 13; dan al-Ma’idah (5) ayat 41. Ternyata, menurut para peneliti, 4 ayat ini
dibuat / dimunculkan pada waktu hubungan antara Muhammad /
komunitas Muslim dengan komunitas Yahudi + Kristen tengah
berpolemik.
Ada beberapa kata kunci lain dalam Quran yang bernada serupa dengan tahrif,
yaitu tabdil (mengganti), kitman(menyembunyikan), labs (merusak), layy (memutar-balik),
dan nisyan (melupakan). Namun, kata-kata tadi memiliki titik tekannya masing-masing
dalam Quran.
Terkait ayat tentang tahrif, ulama tafsir punya pandangan yang beragam. Ada yang
berpandangan penyelewengan itu hanya di level pemaknaan, bukan pada teks; ada yang
berpandangan penyelewengan itu di level teks dan pemaknaannya sekaligus; serta ada
yang berpandangan penyelewengan itu di level teks dan pemaknaannya, tapi tak
semuanya.
Mufasir modern asal Suriah, Jamal al-Din al-Qasimi, misalnya, berpendapat bahwa yang
diselewengkan adalah penafsiran atas Taurat dan Injil, sementara teksnya masih bisa
diyakini kebenarannya. Untuk mengukuhkan pandangannya itu, al-Qasimi mengutip
sejumlah mufasir klasik terkemuka, seperti Ibn Katsir dan Ibn Jarir al-Thabari.
Al-Qasimi menunjukkan bahwa Ibn Katsir menggunakan ‘yuharrifunahu’ dalam arti ‘mereka
menafsirkannya (kalam ilahi) berbeda dengan makna yang sebenarnya’, sementara Tabari
menyebutkan bahwa ‘yuharrifunahu’ berarti mereka menukar makna dan penafsirannya,
dan mengubahnya.
Kolega al-Qasimi dari Mesir, Rasyid Rida, berpendapat bahwa Alkitab telah diselewengkan.
Menurut Rida frase “yuharrifuna al-kalimah ‘an mawadi’ihi” bisa dimaknai sebagai
penyelewengan tekstual dan penyelewengan interpretasi.
Namun pendapat Rida itu berseberangan dengan pendapat gurunya, Muhammad Abduh,
mantan Syeikh Universitas Al-Azhar, yang menolak pandangan adanya penyelewengan
dalam Alkitab.
Pendapat Rida itu tampaknya tak lepas dari pengaruh situasi polemis di Mesir saat itu. Rida
menulis banyak artikel sebagai respon terhadap gerakan misionaris-Kristen di Mesir yang
dimuat dalam jurnalnya, al-Manar. Artikel-artikel itu kemudian dikumpulkan dalam satu
buku yang berjudul Syubahat al-Nashara wa Hujaj al-Islam (Kritik Kristen dan Argumentasi
Islam).
Meski menyangsikan keotentikan Alkitab, tapi bukan berarti Rida tidak mengakui validitas
ajaran Yahudi. Menurut Rida, subtansi ajaran Yahudi tetap harus diakui dan tidak
menyimpang, selama petunjuk dari ajarannya terus terpelihara. Untuk menguatkan
pendapatnya itu, Rida mengutip Quran yang berbunyi, “…. Mereka mempunyai Taurat yang
di dalamnya ada hukum Awloh….” (al-Maidah: 43).
Validitas ajaran Kristen juga tetap diakui Rida. “Mereka memiliki keuntungan dari
mengetahui wahyu orang Yahudi (Taurat) dan perintah dari Nabi-Nabi lainnya serta ajaran
Yesus yang mereka miliki. Lebih jauh lagi, semangat misionaris juga ada di antara mereka,”
tulis Rida.
• Apakah Muhammad dan Muslim kebanyakan, sungguh paham tentang wahyu Zabur,
tentang isi dan pesan Tuhan kepada Daud dan kaumnya Israel 2000-an tahun
SEBELUM Muhammad lahir ?
• Tahukah mereka bahwa kitab Mazmur justru utamanya berisikan renungan, puji-pujian
dan pengagungan kepada Tuhan ? Padahal musik & menyanyi adalah HARAM dalam
Quran / Islam karena Muhammad bilang alat musik & lonceng adalah instrumen syaiton.
• Tahukah Muslim bahwa Mazmur itu paling panjang diantara semua kitab-kitab dalam
Alkitab ?
Dalam banyak perbincangan dengan teman-teman Muslim tentang Zabur, kita harus
berkata jujur bahwa praktis TIDAK ADA Muslim, BAHKAN ULAMA yang tahu, apa isi
Zabur sejatinya ! Walau Zabur itu diklaim oleh Islam sebagai bagian dari wahyu Awloh swt,
namun tampaknya tak ada Muslim yang mau ambil pusing tentang keberadaan dan isinya
yang sesungguhnya sangat kaya itu, yaitu dengan 150 pasal dan 2248 ayat, atau
lebih dari 1/3 jumlah ayat-ayat dalam Quran !
Diseluruh Quran, Muhammad hanya menyebut Zabur secara jelas sebanyak 3x (Sura
4:163, 17:55, 21:105). Banyak ayat yang diturunkan Awloh kepada Muhammad tentang
Daud tampak tersisip acak-acakan sebagai potongan-potongan DONGENG yang tidak
jelas apa maksud dan tujuan rohaniah nya, bahkan ditampilkan sangat tidak logis, tidak
jelas, dan tidak ada maknanya & tidak bermanfaat !
Paling tidak, tahukah Muhammad dan Muslim apa pesan Kitab Mazmur yang paling
esensial dan universal ?
Kata Zabur berasal dari bahasa Arab yang dapat disamakan dengan Zimra dalam bahasa
Ibrani, dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai Psalm dalam Mazmur 81:2
dan 98:5.
Kata Mazmur ini diartikan sebagai lagu ataupun musik, sama seperti
dalam Kitab Keluaran 15:2, “Tuhan adalah kekuatanku dan pujianku.”
Kata ini juga dapat disetarakan kata Zamir (lagu) dan mizmor (mazmur / psalm) yang
merupakan turunan dari kata “Zamar” yang berarti “menyanyi, menyanyikan lagu pujian
dan membuat lagu.” (re: Thelogical Wordbook of the Old Testament).
Diseluruh Quran, Muhammad hanya menyebut Zabur sebanyak 3 kali, yaitu dalam Surat
4:163, 17:55, 21:105, TANPA berbicara tentang isinya, kecuali sedikit dalam ayat terakhir:
2. 17:55. “Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian
(yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
[973]
3. 21:105. Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam)
Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh.
Catatan kaki: [973] Yang dimaksud dengan Zabur di sini ialah seluruh kitab yang
diturunkan Awloh kepada nabi-nabi-Nya. Sebahagian ahli tafsir mengartikan dengan kitab
yang diturun-kan kepada Nabi Daud a.s. dengan demikian Adz Dzikr artinya adalah kitab
Taurat.
Catatan tambahan:
[973]
Muslim TIDAK TAHU, bahwa sebagian ayat Zabur ini DIJIPLAK dari
Kitab Mazmur-Daud 37: 29
“Orang-orang benar akan mewarisi bumi selama-lamanya.”
Karena minim isi, Muslim menjadi minim ilmu / buta pemahaman pada isi kitab Zabur.
Lihat, catatan kaki [973] dari SATU ayat diatas saja sudah membuktikan simpang siurnya
paham Muslim tentang Zabur.
Muslim juga beranggapan seolah kitab Zabur itu berisikan kisah hidup Daud. Maka kisah
Daud melawan Jalut (-Goliat-Kristen) atau apa-apa yang dilakukan Daud bersama anaknya
Sulaiman (=Solomo-Kristen), dianggap Muslim sebagai bagian dari Zabur. SALAH !!!
Quran mengklaim membenarkan semua kitab-kitab wahyu, termasuk Zabur Daud. Apakah
artinya itu ?
• Apakah itu berarti bahwa Quran membenarkan 2248 ayat Mazmur yang ada
diwahyukan Tuhan kepada Daud ?
• Kalau begitu, adakah Muhammad / pengarang Quran, pernah mengutip satu ayat
Zabur saja yang paling pokok, sebagai contoh dan dasar pembenarannya ?
Bukankah YESUS memang sudah memetik salah satu isi kitab Mazmur (dan juga
Taurat) yang paling pokok demi membuktikan bahwa diriNya adalah benar Sang
Mesias ?
Yesus mempertanyakan secara terbuka kepada kaum Farisi yang terkenal sangat ahli-
kitab itu, sambil mengutip satu ayat Mazmur-Daud. Ayat ini sekaligus menunjukkan
keilahian diri-Nya yang duduk bertahta dan berkedaulatan bersama dengan TUHAN
YAHWEH :
Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?
Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak
ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya”.
Itu adalah kata-kata yang sangat dalam yang mampu membungkam para Farisi yang
sangat ahli-kitab. Itulah Mesias (Al-Masih) yang telah dinubuatkan dan dikenal
sebagai “Anak
Daud” (Anak Manusia), namun dalam hakekatnya Ia pula adalah
“Anak Elohim” (dilahirkan kedunia dalam Ruh dan KalimatNya) yang berkekuasaan
diseluruh alam (QS.3:45).
Dalam bukunya “Islam from a Biblical Perspective”, Abd Al-Masih yang EX-Muslim
memperkuat sinyalemen bahwa apa yang diketahui Muhammad hanya sebatas scope
gossip selentingan dengar-dengaran yang penuh kekeliruan tentang apa
yang disebutnya “Taurat”, “Zabur”, dan “Injil” :
Seperti juga yang terlihat dalam catatan kaki ayat QS.21:105 diatas, Muhammad sendiri
memang BINGUNG tentang apa ISI Taurat itu sebenarnya :
• Terkadang ia mengganggap hanya berisi hukum Musa seperti yang tergores pada
alwah atau loh batu ! ( lihat QS.7:145, dan catatan kakinya terjemahan dari Departemen
Agama RI maupun Disbintalad – Dinas Pembinaan Mental TNI AD ).
Muhammad hanya “membenarkan” Zabur, tapi itu dilemparkan dalam ruang kosong,
karena ke TIDAK-TAHU annya. Apa yang dibenarkannya tidak di spesifikasikan
demi otentisitas / keaslian dari pembenarannya .
Apa keseluruhan 2248 ayat dibenarkan – atau paling tidak – apa yang dibenarkan dalam
Zabur untuk diimani Muslim? Syariat apa, hikmat, pesan dan ajaran apa persisnya ?
Dan ini berakhir dengan perbenturan dalam QS.3:184, antara istilah “lembaran Zabur yang
nyata” dengan “Kitab penjelasan sempurna” (lihat catatan kaki Depag) yang semakin
mengacaukan pengertian Zabur dengan Alkitab,
“Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah
didustakan (pula), mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur[256] dan kitab yang
memberi penjelasan yang sempurna”[257].
[256]. Zabur ialah lembaran-lembaran yang berisi wahyu yang diberikan kepada nabi-nabi
sebelum Muhammad yang isinya mengandung hikmah-hikmah.
[257]. Yakni: kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berisi hukum syariat seperti
Taurat, Injil dan Zabur.
Misteri berlanjut dengan keanehan luar biasa disini, bahwa tidak ditemukan sama
sekali di dalam Quran, dimana Zabur disebutkan secara bersamaan dengan Taurat dan Injil
! Ketiga kitab Israel ini TIDAK pernah disebutkan dalam ayat atau surat yang sama ! Untuk
menemukan ketiganya disebutkan bersama anda harus mencarinya di Hadis. Tidakkah itu
aneh bin ganjil, dilihat dari sudut kesatuan dan kesempurnaan Firman Awloh ?
• Kalau begitu, bagaimana posisi sebenarnya dari Kitab Zabur dalam Lauh Mahfudz disisi
Awloh (bukan disisi Muhammad) ?
Soal posisi di Lauh Mahfudz, Quran menjawab misteri ini secara lebih ganjil lagi !
“Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam)
Lauh Mahfudz, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh” (QS.21:105).
Perhatikan bahwa disini ada semacam keganjilan urutan kronologi yang Awloh tulis
sendiri dalam Kitab-kitabNya: “telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam)
Lauh Mahfudz”.
Padahal Lauh Mahfuzh adalah tempat alam-baka dimana Awloh menempatkan semua
FirmanNya yang qadim dari kekal ke kekal, tanpa adanya titik awal dan titik urutan.
Dengan perkataan lain, dalam dimensi kekekalan di Sorga (!)– bukan dibumi – tak
akan ada titik keberadaan Kitab yang satu mendahului yang lainnya.
Diseluruh Quran, Muhammad hanya menyebut Zabur secara jelas sebanyak 3x (Sura
4:163, 17:55, 21:105). Banyak ayat yang diturunkan Awloh kepada Muhammad tentang
Daud tampak tersisip acak-acakan sebagai potongan-potongan DONGENG yang tidak
jelas apa maksud dan tujuan rohaniahnya, bahkan ditampilkan sangat tidak logis, tidak
bermakna, tidak jelas/mengambang, tidak berguna & dan tidak berkwalitas !
Atau kisah wahyu Awloh yang “sempurna” tentang kedatangan dua tamu tak dikenal
dengan memanjat pagar yang sempat mengejutkan Daud, lalu mereka meminta Daud
untuk jangan takut, sebab mereka hanya ingin memohon Daud menyelesaikan
persengketaan mereka. Wahyu tak jelas orang-nya dan masalahnya, kenapa perlu langkah
yang “menakutkan Daud”, dengan memanjat pagar “istana Daud”, untuk mohon keputusan
adil dari Daud? Yang di wahyukan hanya satu tuduhan sepihak bahwa ada satu pemiliki 99
ekor kambing betina tetapi merakusi satu-satunya kambing yang dipunyai orang lain (Sura
38:17 ff). Dan Daud ditampakkan begitu naïf dengan membenarkan laporan sepihak.
WAHYUKAH dongeng ini ? Jelas BUKAN !!!
34:10. Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami
berfirman): “Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang
bersama Daud“, dan Kami telah melunakkan besi untuknya,
11. (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah
amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan.
12. Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama
dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan
sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada
yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan
siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya
azab neraka yang apinya menyala-nyala. 21:78. Dan (ingatlah kisah) Daud dan
Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman,
karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan
adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu,
79. maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih
tepat)[966]; dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan
telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih
bersama Daud. Dan Kami lah yang melakukannya.
[966]. Menurut riwayat Ibnu Abbas terdapat keputusan Daud yang berbeda dg Sulaiman
tentang hukuman bagi pemilik sekelompok kambing yang telah merusak tanaman orang di
waktu malam. Putusan Nabi Sulaiman a.s. ini adalah keputusan yang tepat.
80. Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna
memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada
Awloh ).
Demikianlah Awloh antara lain telah melunakkan besi bagi Daud dan Awloh mengajarnya
untuk membuat anyaman baju besi agar terjaga dalam peperangan.
Juga tentang Awloh yang telah melunakkan besi bagi Daud dan mengajarnya untuk
membuat anyaman baju besi agar terjaga dalam peperangan (Sura 34:10, 11; 21:80).
Karunia melunakkan besi ? Bukankah Awloh cukup menghajar musuh Daud tanpa baju
besi !
https://alkitab.sabda.org/bible.php?book=1Sam&chapter=17
Sebab hal itu adalah suatu ketetapan bagi Israel, suatu hukum dari Allah-Yakub”.
“Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi !
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan
Seruling ! Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap
Muhammad lagi2 telah MENJIPLAK kisah ini dari ALKITAB, hasil gossip dengar-
dengarannya yang salah & jauh meleset dari fakta kejadiannya.
Kisah terambil dari peringatan keras Nabi Natan terhadap Daud, tatkala ia berzinah
dengan Batsyeba (2 Samuel :12). Disitu Natan memulai tegurannya dalam
bentuk perumpamaan fiktif bahwa ada dua orang dalam suatu kota, yang satu sangat
kaya, yang lain miskin. Orang kaya-raya ini memiliki banyak sekali kambing domba, dan
lembu sapi, tetapi masih juga merakusi milik orang miskin yang hanya punya satu anak
domba betina. Ini adalah gambaran yang ditujukan kepada raja kaya Daud yang masih juga
merakusi seorang Batsyeba yang polos.
Tetapi rupa-rupanya Muhammad menyangka kisah ini sebagai wahyu sungguhan lalu
ditambah-tambahi dengan embel-embel yang kacau-balau, sehingga wahyunya total
kehilangan konteks, makna, tujuan dan kredibilitasnya :
Wahyu yang DIJIPLAK oleh Awloh swt lalu dibisikkan Jibril pada Muhammad :
Berkisah tentang kedatangan dua tamu tak dikenal dengan memanjat pagar yang sempat
mengejutkan Daud, lalu mereka meminta Daud untuk jangan takut, sebab mereka hanya
ingin memohon Daud menyelesaikan persengketaan mereka.
Wahyu tak jelas orangnya dan masalahnya, kenapa perlu langkah yang “menakutkan
Daud”, dengan memanjat pagar “istana Daud”, untuk mohon keputusan adil dari raja Daud
? Tetapi bagaimana Daud bisa memberi keadilan hanya berdasarkan laporan tuduhan
sepihak (dari 2 pemanjat pagar) ? Yaitu bahwa ada satu orang kaya, pemilik 99 ekor
kambing betina, tetapi masih merakusi satu-satunya kambing yang dipunyai orang lain
(Sura 38:17 ff).
Daud telah dikondisikan dalam dongeng tsb sebagai seorang yang sebegitu naïf-nya
dengan membenarkan laporan sepihak !
“Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa-putera
Maryam”. (Sura 5:78).
Entah darimana sumber dongeng Quran ini berasal, bukti bahwa Quran
adalah karangan / rekayasa dongengan dari beberapa tangan manusia,
dari abad ke abad yang selalu diubah-ubah, sesuai keinginan Awloh swt
dalam hal nasikh (yang membatalkan ayat sebelumnya) dan yang
mansukh (ayat yang dibatalkan).
Karena sungguh TIDAK PERNAH ada teks Mazmur dan Injil, dan TIDAK PERNAH tercatat
dalam fakta sejarah Yesus yang pernah melaknati orang yang paling jahat sekalipun !
Yesus Kristus, tetap PERSISTENT/gigih memperlihatkan moralnya yang tertinggi, bahkan
kepada Yudas si pengkhianat-Nya, serta para perancang dan penyalib diri-Nya. Moral
tertinggi itulah yang mengharukan dunia selamanya.
Dan kepada semua musuh lainnya Dia berkata – dalam penderitaan terakhirnya diatas
kayu salib:
• “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”
(Lukas 23:34).
Tetapi lagi2 Muhammad terbukti (seperti hal diatas) TIDAK tahu seperti apa bentuk dan isi
kitab Zabur dan sosok Daud, jadi bagaimana mungkin Muhammad mampu berbicara
tentang Daud ?
Puasa-Daud versi Muhammad yaitu “selang-seling hari ini berpuasa, dan besok tidak
berpuasa” ! Ini segera menjadi LELUCON tersendiri, karena puasa
demikian hanyalah hasil imajinasi Muhammad sendiri, dan
puasa ini TIDAK PERNAH exist (dikenal) dalam agama manapun
!!!
Daud memang berpuasa luar biasa (selama 7 hari non-stop) karena menyesali habis-
habisan dosa zinah dengan Batsyeba dan dosa membunuh Uria yang telah dia perbuat. Ia
ditegur sangat sengit oleh nabi Natan ( 2 Samuel : 12 ). Maka sekarang kita dapat
membaca tangisan dan pengakuan dosanya yang terkenal dalam Mazmur Daud ps. 51,
“Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa” !
Sebaliknya puasa yang paling TOP justru tidak berani disebut oleh Muhammad, karena ia
tahu diri bahwa ia TIDAK AKAN PERNAH MAMPU berpuasa begitu, bahkan TIDAK
PERNAH TAHU, yaitu puasa :
Sungguh dilihat dari segi manapun, Muhammad terbukti TIDAK TAHU apa-apa tentang
Zabur-Islamik nya sendiri, selain hanya hasil gossip selentingan dengar-dengaran
(dongeng/legenda) yang tidak berkwalitas sebagai wahyu-surgawi, dan tidak bermakna-
ilahiah. Jadi bisa disimpulkan seberapa tinggi level pengetahuan Muslim / ulama yang telah
terlanjur diharuskan untuk mengimaninya, meskipun salah.
Terlalu sering Muslim membantah atau menyerang Injil yang dituduhnya sebagai Injil Palsu.
Dilain pihak diakui oleh Muslim bahwa Injil adalah Firman yang datangnya dari Awloh yang
sama dengan Awlohnya Muslim, dan bahwa Awloh menjaga keaslian Taurat dan Injil
sebagaimana Awloh juga menjagai Quran : Kalimat Awloh tidak dapat ditukarkan oleh
manusia. Tidak ada perubahan atasnya (Sura 6:34, 10:64, 48:23) sebab keseluruhan kitab-
kitab adalah dalam induk Al-Kitab yang tertulis di Lauhul Mahfudz di sisi Awloh itu (Sura
43:4, 85:22), yang baka dan kekal.
Adakah manusia yang kerdil dan bejad dapat mencuri dan menghilangkan Kebenaran
Firman-Nya ? Kalau bisa, tentulah ia bukan Firman yang berasal dari Sorga yang
sesungguhnya hanya cukup berfirman “ADA”, dan adalah DIA, tanpa ada yang bisa
menghalanginya atau menghilangkannya !
• Semisal bahwa ia adalah kitab yang paling panjang dalam seluruh Alkitab karena
berisi 150 pasal ?
• Bahwa ia bukan saja terbatas pada kumpulan doa permohonan, dan mazmur pujian,
dan nyanyian ucapan syukur ?
• Melainkan juga mencakup ratapan dan pengakuan dosa, serta berisi pengajaran dan
hikmat, bahkan NUBUAT (pesan ilahi) tentang keberadaan dan jati-diri SANG
MESIAS sebagai sosok yang tersalib ?
Pasti Muslim akan menjawab : O, Nubuat Palsu ! Karena Mazmurnya palsu, tidak Islamik !
Nanti dulu Muslims ! Apakah nubuat tentang penyaliban Mesias mungkin dipalsukan oleh
kaum Kristen ? Sungguh mustahil ! Sebab bila dipalsukan, pastilah kaum Yahudi yang
cerdas/terdidik & paham luar-dalam isi kitab2nya ( yang bermusuhan dengan Kristen pada
zamannya Yesus ) tentu sudah akan menelanjangi kejahatan ini dan mempermalukan
Kristen di panggung dunia.
Dan lebih dari itu semua NUBUATAN nya itu TERGENAPI secara
mencengangkan, yang justru membukti-kan ke-BENAR-annya yang ILAHI-ah.
Tidak ada cara manusia dan setan untuk membantah suatu nubuat ilahi yang
tergenapi sampai ke detail-detailnya seperti ini !
Mari sejenak kita cermati apa yang diwahyukan TUHAN kepada Daud dalam
tuntunan Roh Kudus, khususnya NUBUAT rincinya tentang sosok SANG MESIAS
yang dikhianati, mati disalibkan, namun bangkit dari kematianNya.
NUBUAT tentang pengkhianatan yang terbukti, bahwa seorang murid Yesus yang
ikut makan roti Paskah (Yudas Iskariot), ternyata mengkhianatinya sehingga Yesus
tertangkap, dan ini menjadi cikal-bakal bagi penyalibannya.
2. “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” (Mazmur 22:2)
Kalimat yang paling tragis dan tidak bisa dimengerti sepenuhnya ini telah diserukan
dalam ratapan Daud. Daud sendiri juga tidak mengerti, tetapi kata-kata yang
persis sama ini – yang bertandakan NUBUAT – ternyata kelak diteriakkan oleh
Yesus di kayu salib menjelang kematiannya. Yesus menggenapi tanda yang
menunjuk kepada suatu perpisahan antara Roh Ke-ALLAH-an Kristus yang kudus
dengan jasad badaniah Yesus yang sedang memikul dosa umat manusia yang
ditebus-Nya. Kekudusan Ilahi tak dapat dicampurkan dengan dosa dan kenajisan.
3. “ …mereka menusuk tangan dan kakiku” ( Mazmur 22:17 ).
NUBUAT bahwa tak ada tulang Yesus yang dipatahkan waktu disalib, padahal
semua orang lain (selain Yesus) yang tersalib itu, diperintahkan oleh penguasa
Romawi agar dipatahkan tulang kakinya demi mempercepat kematiannya.
6. ”Sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan
Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan” ( Mazmur 16:10 ).
NUBUAT yang tadinya tidak bisa dimengerti ini, digenapi SERIBUAN TAHUN
(1.000 an tahun) kemudian secara menakjubkan :
“Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-
Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu
bagian dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke
bawah hanya satu tenunan saja. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang
lain: “Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita
membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya” (Yohanes
19:23-24).
Nubuat-nubuat tentang penyaliban Yesus telah ditempatkan TUHAN Elohim diantara begitu
banyak ayat-ayat-Nya dalam pelbagai Kitab para Nabi yang bahkan tidak dimengerti
oleh nabi-nabi yang mengucapkannya sendiri. Ini membuktikan sebuah ke-ASLI-an !
Apalagi keaslian teksnya dikukuhkan dengan penemuan 981 buah gulungan yang
berbeda-beda dari naskah-naskah tua Qumran yang ditulis pada abad 3
SM (Sebelum Masehi) sd 1 Masehi (1.000 tahun SEBELUM Muhammad lahir di
Arab), oleh seorang gembala Arab Badui bernama Muhammed edh-Dhib tahun 1947.
Silakan browsing bersama nabi Google, Youtube, Instagram dll tentang : Dead Sea Scroll /
Gulungan Laut Mati atau Naskah Qumran.
Sebagai contoh, disini hanya kita petikkan 3 ayat nubuatan dari temuan naskah
Kitab Yesaya, dari beberapa ayat nubuatan, yang memperlihatkan diri Sang Mesias
yang dibantai sebagai kurban-keselamatan bagi umat manusia, namun dibangkitkan
seterusnya setelah berkurban (mati tersalib) :
1. “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh (Yesaya 53:5)
2. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di
antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam
mulutnya. (Yesaya 53:9)
3. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia (tumitnya) dengan kesakitan. ( lihat
Kejadian 3:15) Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan
melihat keturunannya, umurnya akan lanjut (walau mati dan dikubur, tetapi akan bangkit
seterus-nya), dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya” (Yesaya 53:10).
https://www.voaindonesia.com/a/ahli-arkeologi-israel-temukan-gulungan-naskah-
laut-mati-baru-/5816339.html
Bagian dari gulungan Laut Mati kuno dipamerkan di Museum Israel di Yerusalem
pada 14 Mei 2008. (Foto: REUTERS/Baz Ratner)
Ahli Arkeologi Israel Temukan Gulungan Naskah Laut Mati Baru
Para pakar arkeologi Israel, Selasa (16/3/2021), mengumumkan penemuan puluhan
potongan Gulungan Naskah Laut Mati (Dead Sea Scrolls) baru yang memuat teks
Alkitab. Naskah itu ditemukan di sebuah gua di gurun dan diyakini disembunyikan selama
pemberontakan Yahudi melawan Roma hampir 1.900 tahun yang lalu.
Potongan-potongan perkamen baru itu diyakini sebagai bagian dari potongan perkamen
yang ditemukan sebelumnya di sebuah situs yang dikenal sebagai "The Cave of
Horror.” Dalam potongan-potongan perkamen itu terdapat terjemahan dalam bahasa
Yunani dari Twelve Minor Prophets.
"The Cave of Horror" tersebut diberi nama demikian karena di gua itu ditemukan 40
kerangka manusia selama penggalian pada 1960-an. Gua itu terletak di ngarai terpencil
di Gurun Yudea, selatan Yerusalem.
Artefak tersebut ditemukan dalam operasi oleh Otoritas Barang Antik Israel di Gurun
Yudea untuk menemukan gulungan dan artefak lain untuk mencegah kemungkinan
penjarahan. Pihak berwenang mengadakan konferensi pers pada Selasa (16/3/2021) untuk
mengungkap penemuan itu.
Gulungan Naskah Laut Mati adalah kumpulan teks Yahudi yang ditemukan di gua-
gua gurun di Tepi Barat dekat Qumran pada 1940-an dan 1950-an. Naskah tersebut
berasal dari abad ke-3 Sebelum Masehi sampai abad ke-1 Masehi. Mereka termasuk
salinan paling awal dari teks-teks Alkitab dan dokumen-dokumen yang menguraikan
kepercayaan dari sekte Yahudi yang sedikit dipahami. [ah/au/ft]
Pada mulanya, mereka mengatakan bahwa Alkitab telah dikorupsi / dipalsukan maknanya,
(bukan teks-nya) oleh orang Yahudi dan Kristen. Mereka mengklaim tanpa bukti & saksi
bahwa ada ayat-ayat mengenai Muhammad dimana orang Yahudi dan Kristen tidak
menafsirkan ayat-ayat itu secara tepat.
Dengan berjalannya waktu, Muslim menyadari bahwa teks-teks Alkitab itu sendiri
menyampaikan pesan-pesan yang secara total berbeda dari pesan-pesan Quran.
Pada akhirnya, karena Muslim tidak mungkin membuktikan bahwa Alkitab telah
diubah/dipalsukan, padahal Alkitab SUDAH ada / SUDAH diimani lebih dari 1.000 tahun
sebelum Quran dikarang pada abad 10-11 M, maka Muslim tidak ada cara lain kecuali
menuduh bahwa bahwa teks-teks Alkitab telah dipalsukan. Pandangan ini baru terbentuk
pada abad ke 11 M, atau 300-400 tahun setelah Muhammad mati.
Sumber-sumber Islam
• Muslim biasanya menolak apa yang dikatakan oleh para sarjana Alkitab tentang Alkitab.
Mereka mengatakan bahwa para sarjana Alkitab itu adalah bagian dari orang-orang
Kristen yang secara terus menerus telah mengkorupsi / memalsukan Alkitab.
• Adalah penting untuk mengkonfrontir Muslim dan memberitahu mereka bahwa mereka
harus jujur mengenai pendekatan mereka terhadap Alkitab dari sumber-sumber Islami
mereka.
• Dari sejarah Islam sampai hari ini, ada perdebatan apakah Quran telah dipalsukan atau
tidak. Perdebatan ini terjadi di 2 aliran, yaitu Syiah dan juga Sunni.
• Hari ini, ketika Muslim berbicara mengenai Quran, mereka dengan sengaja telah
MENYENSOR sumber-sumber sejarah mereka.
Muslim sudah didoktrin agar percaya saja tanpa bertanya-tanya : “kami memiliki sebuah
Quran yang sempurna dan setiap orang mempercayainya dan tak ada orang yang
menentangnya”.
Pemakaian Quran
• Penting bagi seorang Kristen untuk memakai Quran ketika mereka diserang mengenai
Alkitabnya, karena Quran adalah otoritas bagi seorang Muslim.
• Itulah sebabnya mengapa penting bagi orang Kristen untuk mengetahui apa yang
dikatakan oleh Quran mengenai Alkitab dan memakainya, ketika Alkitab diserang.
• Masalahnya adalah bahwa posisi Muslim sesuai dengan apa yang Quran katakan
mengenai subyek ini:
Ayat-ayat Quran
Ada banyak bagian dalam Quran yang bisa anda temukan yang menunjukkan bahwa
Alkitab itu benar.
Kita akan melihat pada beberapa ayat saja :
1) Surah 4:136 “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Awloh dan
Rasul-Nya dan kepada kitab yang Awloh turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang
Awloh turunkan sebelumnya.”
2) Surah 2:136 “Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Awloh dan
apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il,
Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta
apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan
seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”
3) Surah 29:46 “Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab (=Yahudi+Kristen),
melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara
mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan
kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah
satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri.”
4) Surah 10:94 “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa
yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang
membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu
dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-
ragu.
5) Surah 5:68 “Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga
kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu." Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu
(Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada
kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang
yang kafir itu."
Kristen dan Yahudi diperintahkan untuk menegakkan Taurat dan Injil. Ini adalah
sebuah dilema dari Islam. Jika Alkitab telah dikorupsi sebelum masa Muhammad,
mengapa Awloh memerintahkan para Ahli Kitab untuk menegakkan kitab suci mereka ?
Jika Alkitab dikorupsi SETELAH diturunkannya wahyu ini, kita punya banyak naskah-
naskah (manuskrip) yang muncul beberapa abad SEBELUM munculnya Islam.
Surah 6:92; 5:51; 10:37; 35:31; 12:11- Quran datang untuk mengkonfirmasi kitab-kitab suci.
Muslim biasanya akan menunjukkan beberapa ayat dalam Quran yang berbicara tentang
pengkorupsian Alkitab :
Surah 2:75; 4:46; 5:13; 5:31- Akar kata yang dipakai disini adalah “Tahrif” artinya korupsi.
Quran menuduh orang Yahudi sebagai pihak yang telah menyembunyikan beberapa ayat
dari firman Awloh dalam kitab suci mereka.
Dilema Muslim
• Ayat-ayat Quran ini telah menjadi dilema bagi Muslim ketika mereka mengklaim bahwa
Alkitab telah dipalsukan/dikorupsi.
• Sangat jelas bahwa Muhammad TIDAK mengenal Alkitab dengan baik pada masa ia
hidup, karena keterbatasan kecerdasan & literasi (ummi = buta huruf).
• Muhammad berasumsi bahwa Awloh telah memberi nabi-nabi sebelumnya dengan kitab
suci dan ia adalah ”nabi” bagi orang-orang Arab dengan kitab suci yang baru. Quran
mengklaim bahwa kitab suci ini dikirimkan kepada orang-orang Arab melalui seorang
“nabi” Arab. Di kemudian hari Muhammad meyakini bahwa Quran diberikan kepada
masyarakat yang lebih luas, tapi ia percaya bahwa pesannya sama dengan kitab suci
yang datang sebelumnya. Karena itu Muhammad adalah korban dari ke-TIDAK-
TAHU-annya (ke-ummi-anya) & Muslim adalah korban dari ke-ummi-an
Muhammad.
• Para pengikutnya juga TIDAK tahu/buta literasi mengenai kitab-kitab suci sebelumnya,
karena itu mereka menerima mentah-mentah saja, apa-apa yang dikatakan Muhammad
mengenai kitab-kitab suci sebelumnya, Muslim juga dilarang bertanya, kalau tidak
mau dibunuh, karea bertanya menyebabkan murtad setelah mengetahui kebenaran.
• Pada mulanya, mereka mengatakan bahwa Alkitab telah dikorupsi maknanya, bukan
teks-nya oleh orang Yahudi dan Kristen.
• Mereka mengklaim bahwa ada ayat-ayat mengenai Muhammad dimana orang Yahudi
dan Kristen tidak menafsirkan ayat-ayat itu
• Dengan berjalannya waktu dan Muslim mengadakan kontak dengan orang Kristen dan
Yahudi dan memiliki kesempatan untuk membaca Alkitab, perlahan-lahan Muslim
menyadari bahwa isi Alkitab TIDAK cocok / bertentangan dengan isi Quran.
• Adanya teknologi internet yang makin terbuka secara global, Muslim menyadari bahwa
teks-teks Alkitab itu sendiri menyampaikan pesan-pesan yang secara total
berbeda dari pesan-pesan Quran, bahkan berlawanan secara tegak lurus.
• Pada akhirnya, karena Muslim TIDAK MUNGKIN membuktikan bahwa Alkitab
telah diubah / dipalsukan, padahal Alkitab SUDAH dibakukan / SUDAH diimani lebih
dari 1.000 tahun sebelum Quran dikarang pada abad 10-11 M, maka Muslim tidak
ada cara lain kecuali menuduh bahwa bahwa teks-teks Alkitab telah dipalsukan.
Pandangan ini baru terbentuk pada abad ke 11 M, atau 300-400 tahun setelah
Muhammad mati.
KESAKSIAN ALKITAB
A. Kesaksian Tuhan akan FirmanNya yang kekal
Alkitab berisi banyak wahyu dan janji Tuhan bahwa firmanNya tidak akan berlalu atau
berubah. Beberapa ayat bisa kita lihat dibawah ini:
➢ "Maka Aku akan mendatangi pelanggaran mereka dengan tongkat, dan dosa-dosa
mereka dengan cambuk. Namun Aku tidak akan membatalkan kasih setia-Ku dari
padanya, dan Aku tidak akan mengingkari kesetiaan-Ku." (Mazmur 89:33,34).
➢ "Sebab, sesungguhnya Aku berkata kepadamu : Sampai langit dan bumi berlalu, satu
iota atau satu titikpun dari Taurat sekali-kali tidak akan lenyap, sampai segala sesuatu
terjadi." (Matius 5:18).
➢ "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu : Generasi ini sekali-kali tidak akan berlalu,
sampai semua ini terjadi. Langit dan bumi akan lenyap, tetapi firman-Ku sekali-kali tidak
akan lenyap." (Matius 24:34,35).
➢ "Jika Dia menyebut mereka itu ilah-ilah, maka terhadap Dia yang firman Elohim telah
datang, dan kitab suci tidak mungkin dibatalkan" (Yohanes 10:35).
"Janganlah takut terhadap wajah-wajah mereka,… “Lihatlah ! Aku telah menaruh firman-
Ku di mulutmu." (Yeremia 1:8,9).
"Juga Aku telah berbicara melalui para nabi dan memperbanyak penglihatan dan
menggunakan berbagai perumpamaan melalui para nabi." (Hosea 12:10).
“Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN : Roh-Ku yang
menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu, tidak akan
meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan mereka, dari
sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN.” (Yesaya 59:21).
➢ TUHAN berbicara kepada nabi Yehezkiel sebagai berikut :
“Hai anak manusia, berdirilah, Aku akan berbicara kepadamu.”, “Hai anak manusia,
Akulah yang mengutus engkau kepada bani Israel, kepada bangsa pemberontak yang
telah memberontak terhadap Aku”, “ Dan engkau, hai anak manusia, biarlah engkau
tidak merasa takut terhadap mereka dan terhadap perkataan mereka.” “Bukalah
mulutmu dan makanlah apa yang akan Aku berikan kepadamu.” (Yehezkiel 2:1-8)
YESUS berkata :
“ dan kamu akan mengetahui kebenaran,
dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu. ”
( Yohanes 8 : 32 )
DV/30Sept2021