Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
Eksklusif:
Buku Baru Robert Spencer Memberi Nasehat Terbaik
Bagaimana Caranya Menghormati Pengikut Islam.
Oleh:
Robert Spencer
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
ank
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
==============
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
APAKAH MUHAMMAD
BENAR PERNAH ADA?
Penyelidikan Terhadap
Asal-Usul Islam Yang Tak Jelas
Oleh: Robert Spencer
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
Daftar Isi
ix
Kronologi Peristiwa
xiii
xvi
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
Kata Pengantar
Oleh Johannes J.G. Jansen
uhammad, sang Nabi Islam, hadir nyata sekali dalam benak jutaan
Muslim. Karena itu, sungguh sukar membayangkan kemungkinan dia
bukan orang yang nyata senyata sosok tokoh Barack Obama.
Muslim punya ingatan yang kuat dan jelas sekali akan pendiri agama Islam.
Ingatan ini begitu kuat sehingga bahkan para cendekiawan akademis yang
menyelidiki keberadaan Muhammad seringkali berpikir bahwa penyelidikan
intelek mereka sungguh tak masuk akal.
Memang sebenarnya lebih mudah bagi kita untuk membayangkan bahwa
Muhammad itu benar ada, sama seperti kakek moyang kita benar hidup di
jaman dulu, hanya karena sosok Muhammad hidup dalam benak Muslim.
Tapi penelaahan bukti sejarah yang mendalam ternyata meragukan hal ini.
Para ahli logika berulang-kali mengatakan bahwa ketidakberadaan tidak bisa
dibuktikan. Ketika filsuf Inggris Bertrand Russel mengatakan tidak ada
badak di ruang kuliah, mahasiswa Austria bernama Ludwig Wittgenstein
mulai mencari badak di bawah bangku, meja, dan kursi ruang kuliah. Dia
tidak yakin dengan keterangan dosennya. Pelajaran yang diambil dari kisah
ini adalah sederhana saja: Untuk membuktikan sesuatu benar ada
kadangkala sulit, tapi untuk membuktikan ketidakberadaan adalah tak
mungkin.
Meskipun begitu, adalah masuk akal untuk meragukan kisah sejarah
Muhammad. Pertama, tak ada bukti arkeologi apapun yang meyakinkan
tentang kebenaran kisah Muhammad dan sejarah awal Islam. Para ahli dan
juru tulis Islam telah mengetahui berbagai agama di jaman itu tapi apa
yang mereka ketahui bukanlah berdasarkan bukti fisik, melainkan dari
cerita yang mereka dengar.
Sama seperti cerita tersebut, latar belakang cerita karir kenabian
Muhammad juga tidak menunjukkan bukti fisik apapun. Kita tidak banyak
tahu keadaan lingkungan Arabia di abad ke-7M, tapi keadaan yang
dijelaskan dalam hadis Islam seringkali tidak selaras dengan apa yang kita
ketahui. Malahan penemuan arkeologi seringkali bertentangan dengan
keterangan hadis. Contohnya, peninggalan prasasti menunjukkan
masyarakat kuno Arab bukanlah masyarakat pagan, seperti yang dikatakan
Islam, tapi mereka adalah masyarakat monotheis yang menyembah satu
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
Dalam kasus Muhammad, tak ada rekaman suara apapun. Karena sedikitnya
bukti fisik yang ada, maka sudah lumrah untuk bersikap sangat curiga
tentang kebenaran keberadaannya.
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
10
Kronologi Peristiwa
Dalam kronologi ini, kejadian sejarah yang tampaknya meragukan ditulis
dengan huruf miring/italik.
610 Muhammad menerima wahyu pertama Quran dari Allah, melalui
malaikat Jibril
610-632 Muhammad terus menerima wahyu Quran
632 Muhammad mati
632-634 Pemerintahan Kalifah pertama Abu Bakr
632-633 Perang Murtad (Perang Ridda)
632 Desember: Perang Yamama, kematian banyak Muslim yang hafal
Quran; menurut hadis Islam, inilah penyebab pembukuan Quran yang
pertama
633 Invasi Arab terhadap Iraq
634-644 Pemerintahan Kalifah Umar
636-637 Penaklukan Arab terhadap Syria dan Palestina
Akhir 630-an Dokumen Kristen diterbitkan dan isinya menyebut nabi Arab
yang tak bernama, masih hidup, yang bersenjata pedang
639 Penaklukan Arab terhadap Armenia dan Mesir
Awal 640-an Pendeta Kristen bernama Thomas menyebut perang antara
Byzantium dan tayyay d-Mhmt di Gaza Timur tahun 634
644 Penaklukan Arabia terhadap Persia
644-656 Pemerintahan Kalifah Uthman
640-an-650-an Uang logam Palestina terdapat tulisan Muhammad tapi
menunjukkan sosok manusia memegang sebuah salib
650-an-660-an Penaklukan Arabia terhadap Afrika Utara
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
11
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
12
690-an Uskup Kristen Koptik bernama John dari Nikiou menyebut pertama
kalinya istilah Muslim (meskipun edisi tulisannya yang terawal yang masih
ada sekarang bertanggal tahun 1602 dan kemungkinan telah diganti dalam
proses penerjemahan)
691 Kubah Batu (Dome of Rock) mengandung prasasti yang menyebut
Muhammad adalah hamba Allah dan RasulNya dan sang Mesiah, Yesus
putra Maryam, hanyalah utusan Tuhan, dan kutipan ayat Quran
696 Uang logam pertama yang tak menggambarkan tokoh penguasa, tapi
mencantumkan kalimat syahadah
690-an Menurut berbagai hadis Islam, Hajjaj ibn Yusuf, penguasa Iraq,
mengumpulkan Quran, menyamakan isinya, membakar berbagai versi
Quran lainnya, dan menyebarkan versinya ke berbagai daerah kekuasaan
Islam
690-an Hajjaj ibn Yusuf memperkenalkan kegiatan membaca Quran di
mesjid, berdasarkan keterangan hadis Islam yang lebih baru
690-an Hajjaj ibn Yusuf menambahkan tanda baca pada Quran, yang
membantu pembaca membedakan berbagai konsonan Arab sehingga
tulisannya jadi masuk akal
711-718 Tentara Muslim menaklukkan Spanyol
730 Penulis Kristen John dari Damaskus menulis theologia Islam dengan
terperinci, tentang isi Surat dalam Quran, meskipun tidak menyebut nama
Quran
732 Tentara Muslim menyerbu Eropa Barat dan dihentikan di Perang Tours
750-an-760-an Malik ibn Anas menyusun koleksi Hadis yang pertama
760 Ibn Ishaq mengumpulkan bahan tulisan dan menerbitkan buku
riwayat hidup Muhammad untuk pertama kali
830-an-860-an Enam koleksi Hadis disusun dan diterbitkan, berisi banyak
keterangan tentang perkataan dan perbuatan Muhammad
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
13
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
14
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
15
PENDAHULUAN
Sejarah yang Sangat Jelas?
Tatkala agama lain menutupi asal-usulnya yang misterius, Islam muncul
dengan sejarah yang sangat jelas; akarnya bisa dilihat dari luar. Kehidupan
pendiri Islam kita ketahui dengan jelas, sama seperti tokoh reformasi di
abad 16M. Kita bisa ikuti tahun-tahun gejolak pemikirannya, kontradiksinya,
dan kelemahannya.
- Ernest Renan, Muhammad and the Origins of Islam
Gelap dan Terang
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
16
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
17
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
18
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
19
perlakuan seperti ini dalam skala yang jauh lebih kecil sekalipun.
Mengapa Islam dan Nabinya tidak boleh diselidiki seperti yang telah
dilakukan terhadap agama lain?
Kekuatan Legenda
Sebagai seorang tokoh, Muhammad muncul dari halaman literatur Islam.
Tangan dan mata apa yang bisa membingkai tokoh yang menakutkan
seperti ini? Siapakah yang berani menciptakan tokoh yang begitu besar
dalam membuat klaim, menunjukkan apa yang disukai dan dibencinya?
Terlebih lagi, tak banyak yang meragukan bahwa persatuan politik Arabia
memang terjadi di waktu yang diperkirakan Muhammad hidup. Para
sejarawan setuju bahwa tentara Arab menyerbu dari Arabia dimulai pada
pertengahan abad ke 7M dan dalam waktu seratus tahun mereka telah
menaklukkan Timur Tengah, Afrika Utara, Persia dan masuk ke India dan
Spanyol.
Akhirnya, tentu saja Muhammad telah menimbulkan bekas besar sebagai
guru dan contoh teladan dunia Islam.
Mengingat ketiga hal di atas penggambaran detail sosok Muhammad
dalam literatur Islam, sosok yang tampak mendorong para penerusnya
untuk mendirikan kekuasaan yang besar, dan warisannya sebagai pendiri
Islam yang diakui oleh lebih dari satu milyar Muslim hanya sedikit orang
yang mempertanyakan keberadaannya. Muslim dan non-Muslim menerima
begitu saja bahwa dia pernah hidup dan dialah yang mempelopori Islam.
Aku mengerti pengaruh tradisi Islam, karena aku menghabiskan waktu 20
tahun mempelajari teologi, sejarah dan hukum Islam secara mendalam
sebelum memikirkan kredibilitas sumber sejarah awal Islam yang menulis
apa yang dikatakan dan dilakukan Muhammad.
Tapi semakin lama aku mengamati bukti yang dikumpulkan para ahli yang
menerapkan metoda kritik-sejarah terhadap asal-usul Islam, semakin aku
sadar bahwa tidak banyak bukti yang membenarkan sejarah Islam. Dalam
bukuku The Truth About Muhammad (2006), aku menulis biografi
Muhammad berdasarkan sumber literatur Islam pertama, yang kusebut
sebagai sumber yang bisa dipercaya dan mengamati bahwa dari
pengamatan sejarah saja, tidaklah mungkin bisa menentukan secara pasti
bahwa manusia bernama Muhammad ini benar pernah ada, atau jikalau dia
memang pernah ada, apakah dia memang benar berbuat apa yang ditulis
tentang dirinya. Akan tetapi di saat itu aku menulis bahwa karena berbagai
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
20
[4]
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
21
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
22
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
23
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
24
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
25
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
26
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
27
-|-
Footnote:
[1] Michael H. Hart, The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in
History (New York: Hart Publishing, 1978), 33.
[2] W. Montgomery Watt, Muhammad at Mecca (Oxford: Oxford
University Press, 1953); Muhammad at Medina (Oxford: Oxford University
Press, 1956).
[3] Untuk membaca berbagai diskusi mencerahkan tentang bagaimana
efek kritik sejarah pada kepercayaan Kristen, silakan baca tulisan
Jaroslav Pelikan, Christian Doctrin and Modern Culture (sejak tahun
1700) (Chicago: University of Chicago Press, 1989).
[4] Robert Spencer, The Truth about Muhammad (Washington, DC:
Regnery, 2006), 9, 31. the-truth-about-muhammad-t33436/
[5] Gustav Weil, Geschichte der Chalifen, vol. 2 (Mannheim, 1846-51),
290, terjemahan. William Muir, The Life of Mahomet, edisi volume
pertama (London, 1894), xli-xlii (dikutip oleh Ibn Warraq, ed., The Quest
for the Historical Muhammad (Amherst, NY: Prometheus, 2000), 44).
[6] Dikutip dalam Ibn Warraq, The Quest for the Historical Muhammad,
16.
[7] Muir, The Life of Mahomet, xli-xlii, (dikutip oleh Ibn Warraq, ed., The
Quest for the Historical Muhammad, 44).
[8] Kata Arab jamak/plural bagi hadis adalah ahadis, dan kata ini
ditemukan di banyak literatur Muslim Inggris. Tapi agar lebih
memudahkan, aku menggunakan kata hadis untuk bentuk plural.
[9] Dikutip di Raphel Patai, Ignaz Goldziher and His Oriental
Diary (Detroit: Wayne State University Press, 1987), 28 (dikutip di Martin
Kramer, Introduction, dalam The Jewish Discovery of Islam: Studies in
Honor of Bernard Lewis, ed. Martin Kramer [Syracuse: Syracuse
University Press, 1999] I-48, diterbitkan online
di http://www.martinkramer.org/sandbox/rea ... islam/#n38).
[10] Dikutip di Ibn Warraq, The Quest for the Historical Muhammad, 46.
[11] Henri Lammens, The Age of Muhammad and the Chronology of the
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
28
Sira, dikutip dalam Ibn Warraq, The Quest for the Historical Muhammad,
206.
[12] Joseph Schacht, The Origin of Muhammadan Jurisprudence (Oxford:
Oxford University Press, 1950), 4-5.
[13] Patricia Crone dan Michael Cook, Hagarism: The Making of the
Islamic World (Cambridge: Cambridge University Press, 1977), vii.
[14] Patricia Crone, What Do We Actually Know About
Muhammad?, Open Democracy, 31 Agustus,
2006,http://www.opendemocracy.net/faith-euro ... d_3866.jsp
[15] Contoh reaksi ini bisa dilihat di Amaal Muhammad Al-Roubi, A
Response to Patricia Crones Book (Meccan Trade and the Rise of
Islam),http://www.sultan.org/books/Patricia_cr ... _reply.pdf
[16] Ahmad Ali Al-Imam, Variant Readings of the Quran: A Critical Study
of Their Historical and Linguistic Origins (Washington, DC: International
Institute of Islamic Thought, 2006), 112.
[17] Andrew Higgins, Professor Hired for Outreach to Muslims Delivers a
Jolt, Wall Street Journal, November 15, 2008.
[18] Islam Scientist Kalisch No Longer Muslim, Politically Incorrect, 22
April, 2010, http://www.pi-news.org/2010/04/islam-sc ... er-muslim/
[19] Khaled Abou El Fadl, On Revising Bigotry, Scholar of the House,
n.d., http://www.scholarofthehouse.org/onrebit.html
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
29
Bab 1
ORANG YANG SEBENARNYA TIDAK ADA
Sumber Keterangan
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
30
dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan
penutup nabi-nabi. (33:40).[3] Keterangan ini hampir pasti ditujukan bagi
nabi Islam dan bukan nabi yang dinubuatkan sebagai yang terpuji. Ini juga
merupakan ayat yang sangat penting bagi teologi Islam: ilmiawan Muslim
mengenal status Muhammad sebagai Penutup para Nabi yang berarti
Muhammad adalah nabi terakhir dari Allah dan siapapun yang mengaku
sebagai nabi setelah Muhammad adalah nabi palsu. Doktrin ini
menyebabkan Muslim bersikap memusuhi, kadangkala dengan kekerasan,
terhadap segala cabang Islam selanjutnya yang memiliki nabi lain, seperti
BahaI dan Qadiani Ahmadiyah.
Pernyataan yang serupa juga dinyatakan di Quran 47:2 : Dan orang-orang
mu'min dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan
kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah
menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan
mereka. Dalam ayat ini, Muhammad adalah orang yang diberi wahyu oleh
Allah, tapi ini bisa bermakna siapa pun dari berbagai nabi dalam Quran,
juga bisa bermakna bagi satu orang Muhammad tertentu saja.
Quran 48:29 tampaknya merujuk pada sang Nabi Islam saja: Muhammad
itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.
Meskipun istilah yang terpuji di sini bisa berarti nabi lain, tapi gelar
Muhammad adalah utusan Allah (Muhammadun rasulu Allahi) dalam
syahadah Islam memberi pengertian bahwa Q 48:29 menyebut langsung
tentang sang Nabi Islam.
Hanya sampai di situ saja Quran menyebut nama Muhammad. Berbagai
sebutan Rasul Allah dalam Quran tidak menyebutkan nama utusan itu, dan
hanya sedikit keterangan tentang perbuatannya. Karena itu, kita tidak
mendapatkan banyak keterangan tentang riwayat hidup Muhammad dalam
Quran. Bahkan tidaklah jelas apakah pasal Quran yang menyebut Rasul
Allah itu merujuk pada Muhammad pada khususnya, atau Quran versi
aslinya memang begitu.
Begitu banyak detail tentang perkataan dan perbuatan Muhammad dalam
hadis, yang koleksinya sangat banyak dan merupakan fondasi hukum Islam.
Hadis menerangkan secara terperinci latar belakang turunnya ayat dalam
Quran. Tapi (sebagaimana yang nanti bisa dibaca di bab berikutnya)
terdapat alasan untuk yakin bahwa sebagian besar hadis tentang
perkataan dan perbuatan Muhammad ditulis lama setelah masa di
mana Muhammad diperkirakan mati di tahun 632M.
Selain Hadis, terdapat pula Sira, yakni kisah riwayat hidup (biografi) sang
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
31
Nabi Islam. Biografi terawal Muhammad ditulis oleh Ibn Ishaq (wafat
tahun 773 M), yang menulis buku itu di abad 8M, setidaknya 125
tahun setelah kematian Nabi Islam, dengan kondisi di mana materi
dongeng tentang Muhammad telah berkembang biak. Naskah asli
biografi karya Ibn Ishaq sudah tidak ada lagi, dan yang masih ada bagi kita
sekarang adalah sebagian dari tulisannya yang diedit ulang oleh Ibn Hisham,
di kuartal pertama abad 9, dan oleh sejarawan lain yang menerbitkan
kembali dan melestarikan bagian lain tulisan Ibn Ishaq lainnya.
Biografi ini merupakan sumber utama yang disebut Ernest Renan sebagai
sejarah yang sangat jelas tentang kehidupan dan pekerjaan Muhammad.
Tapi sebenarnya bisa dikatakan bahwa tiada biografi yang memperinci
dengan jelas tanggal masa karir kenabian Muhammad.
Catatan Paling Awal tentang Nabi Arab
Tentunya banyak keterangan yang ditulis oleh para sahabat dan musuh
orang ini yang kehidupan dan pekerjaannya ditulis di sejarah yang sangat
jelas.
Setidaknya begitulah tentunya perkiraan banyak orang. Apalagi orang ini
katanya telah mempersatukan berbagai suku yang saling berperang di
Arabia. Dia mengubah mereka semua menjadi mesin perang, yang dalam
beberapa tahun saja setelah kematiannya, berhasil mengejutkan dan
melukai sampai berdarah dua kekaisaran besar yakni Romawi Byzantium
dan Persia, lalu dengan memperluas kekuasaan sampai ke wilayah kedua
kekaisaran tersebut. Sudah masuk akal jika catatan sejarah Byzantium dan
Persia, dan juga Muslim, mengandung keterangan akan pengaruh dan
prestasi orang ini.
Tapi ternyata catatan awal malah menawarkan lebih banyak pertanyaan
daripada jawaban. Salah satu tulisan terawal yang menyebut tentang
Muhammad adalah dokumen yang dikenal sebagai Doctrina Jacobi, yang
kemungkinan ditulis oleh seorang Kristen Palestina sekitar tahun 634-640,
ini adalah masa penaklukkan awal Arabia dan tak lama setelah Muhammad
dilaporkan mati di tahun 632. Dokumen ini ditulis dalam bahasa Yunani dari
sudut pandang orang Yahudi yang percaya bahwa sang Mesiah Kristen
merupakan juru selamat yang sebenarnya dan dia mendengar tentang nabi
lain yang muncul di Arabia:
Ketika sang kandidatus (yakni anggota pengawal istana Byzantium) dibunuh
oleh orang Sarasen (Sarakenoi = sebutan bagi orang Arab), aku berada di
Caesaria dan pergi dengan perahu ke Sykamina. Orang berkata sang
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
32
kandidatus telah dibunuh, dan kami para Yahudi merasa sangat senang.
Dan mereka berkata bahwa seorang nabi telah muncul, bersama kaum
Sarasen, dan dia mengumumkan tentang kedatangan orang yang diurapi,
yakni Kristus. Setiba di Sykamina, aku dihentikan oleh seorang tua yang
mengerti kitab suci, dan aku berkata padanya: Apakah yang bisa kau
ceritakan padaku tentang nabi yang telah muncul bersama orang Sarasen?
Dia menjawab, dengan keluhan mendalam: Dia itu palsu, karena para
nabi tidak datang dengan bersenjata pedang. Ini sudah jelas
merupakan tipu daya pengacau saat ini dan aku khawatir bahwa Kristus
pertama yang disembah umat Kristen, adalah orang yang dikirim Tuhan, tapi
sebaliknya kita malahan akan menerima Anti Kristus. Memang
sesungguhnya, Yesaya berkata bahwa kaum Yahudi akan tetap sesat dan
keras hati sampai semua bumi binasa. Tapi kau, tuan Abraham, pergilah dan
cari tahulah tentang nabi ini yang katanya telah muncul. Maka aku,
Abraham, menyelidiki dan mendengar dari mereka yang telah bertemu
dengannya bahwa tiada kebenaran yang ditemukan dari orang yang disebut
sebagai nabi ini, yang dilakukan hanyalah menumpahkan darah
banyak orang. Dia juga berkata bahwa dia memegang kunci surga, dan
ini adalah pengakuan yang luar biasa (keterlaluan).[4]
Dalam kasus ini, istilah luar biasa bermakna tak dapat dipercaya. Satu
hal yang bisa dilihat dari keterangan ini adalah bahwa para penyerang
Arabia yang menaklukkan Palestina di tahun 635 (kaum Sarasen/Arab)
datang dengan membawa berita tentang munculnya nabi baru, yakni orang
yang bersenjata pedang. Tapi di Doctrina Jacobi diterangkan bahwa nabi
tak bernama ini masih hidup, pergi bersama tentaranya, sedangkan
Muhammad katanya sudah mati di tahun 632. Terlebih lagi, nabi Sarasen ini,
tidak mengumumkan bahwa dia adalah nabi terakhir Allah (Q 33:40), tapi
mengumumkan kedatangan orang yang diurapi, yakni Kristus yang akan
datang. Ini merupakan referensi tentang juru selamat versi Yahudi yang
sedang ditunggu-tunggu kaum Yahudi, dan bukan Yesus Kristus dari
kepercayaan Kristen (Kristus berarti yang diurapi atau Mesiah dalam
bahasa Yunani).
Quran menerangkan bahwa Yesus mengumumkan kedatangan tokoh yang
dalam hadis disebut sebagai Muhammad: Hai Bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu
Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul
yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Q 61:6). Ahmad
adalah yang terpuji, dan ilmiawan Muslim menganggap ahmad adalah
Muhammad: Nama Ahmad merupakan variasi dari Muhammad (karena
mengandung tiga akar huruf yang sama h-m-d). Mungkin baik Doctrina
Jacobi dan Quran 61:6 mengingatkan dengan cara yang berbeda bahwa
nabi yang akan datang dikenal sebagai orang yang terpuji atau yang
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
33
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
34
tahun 634.[6] Kata tayyaye atau tiyaye berarti orang nomad; naskah
sejarah awal menggunakan kata ini sebagai kaum penakluk.
Sejarawan Robert G. Hoyland menerjemahkan tayyaye d-Mhmt sebagai
orang Arab Muhammad; terjemahan ini relatif lumrah. Bahasa Syriak
membedakan huruf t dan d, sehingga tidaklah jelas apakah Mhmt, Thomas
itu sebenarnya maksudnya adalah Mhmd, Muhammad. Bahkan jika orang
Arab Muhammad itu adalah terjemahan sebenarnya dari tayyaye d-Mhmt,
kita tetap tidak bisa tahu dengan tepat apakah Muhammad yang dimaksud
adalah Nabi Islam, yakni nabi perang yang berpoligami, yang menerima
Quran, yang mengayunkan pedang terhadap kafir.
Tiada satu pun tulisan orang Arab atau orang yang ditaklukan
Arab di pertengahan abad 7 yang menyebut tentang biografi
Muhammad. Di puncak penyerbuan tentara Arab, sumber tulisan
non-Muslim dan Muslim tidak mencantumkan keterangan
apapun tentang nabi dan kitab sucinya yang katanya mendorong
tentara Arab melakukan berbagai penyerangan.
Ada kemungkinan Thomas yang disebut dengan kata Mhmt bukanlah nama
sebenarnya, tapi hanya gelar bagi orang yang terpuji atau yang terpilih
tanpa mengacu pada siapapun. Kalau pun benar demikian, Thomas yang
mengacu pada nama Muhammad itu tidak memiliki persamaan apapun
dengan Nabi Islam, kecuali persamaan nama.
Sophronius dan Umar
Dari orang yang telah berhubungan dengan para penyerang Arab
yang menaklukkan Timur Tengah di pertengahan abad 7, tidak ada
satu pun yang menulis keterangan apapun tentang seorang nabi
yang bernama Muhammad, yang pengikutnya menyerbu keluar Arabia
dengan membawa kitab suci atau kepercayaan baru, di belakang segala
penaklukkan yang mereka lakukan.[7]
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
35
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
36
membunuh dan menghancurkan jika kita meninggalkan kota suci ini dan
berani mendekati kota Betlehem suci yang kita cintai.[11]
Tak mengherankan jika orang Kristen abad 7 seperti Sophronius menyebut
pihak penyerang sebagai orang yang tak berTuhan. Bahkan jikalau para
penyerang itu mengacung-acungkan kitab suci tuhan mereka sebagai
pencipta tunggal apapun, Sophronius tetap saja menyangkal keberadaan
tuhan para penyerang. Tapi anehnya, dalam tulisannya yang membara,
dia tidak menyebut sama sekali tentang nama tuhan pihak
penyerang, nabi mereka, dan juga kitab suci mereka.
Dalam tulisannya tentang kaum Sarasen, Sophronius menerangkan
bahwa mereka menghina salib dan doktrin Kristus dalam Kristen
orthodox, tapi tidak sekalipun dia menyebut mereka sebagai
Muslim dan tidak pernah menyebut tentang Muhammad, Quran,
atau Islam. Dalam khotbahnya di bulan Desember tahun 636 atau 637,
Sophronius berbicara panjang lebar tentang kebrutalan pihak penyerang,
dan dalam hal ini dia menyinggung sedikit tentang kepercayaan mereka:
Tapi keadaan sekarang memaksa aku untuk berpikir berbeda tentang cara
hidup kami, karena mengapa begitu banyak peperangan yang terjadi
diantara kami? Mengapa begitu banyak orang barbar yang menyerang?
Mengapa tentara Sarasen menyerang kami? Mengapa begitu banyak terjadi
penghancuran dan penjarahan? Mengapa terjadi begitu banyak
pertumpahan darah? Mengapa burung di angkasa memakani tubuh
manusia?
Pihak penyerang tidak hanya buas tapi rupanya punya kebencian khusus
pada agama Kristen:
Mengapa gereja kami diruntuhkan? Mengapa salib kami dihina? Mengapa
Kristus, yang memberikan segala yang baik dan menyediakan sukacita bagi
kami, dihujat oleh mulut orang pagan (ethnikois tois stomasi) sehingga dia
dengan tepat menangis pada kami: Karena kamu maka namaku dihujat
diantara kaum pagan, dan inilah hal yang terjelek yang terjadi pada kami.
Khotbah Sophronius ini sesuai dengan sikap Islam yang menolak salib
penolakan yang juga ditulis di Quran, yang mengatakan bahwa orang
Yahudi tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya (Q 4:157). Dan
berbicara tentang orang pagan yang menghina Kristus, Sophronius
mungkin merujuk pada penyangkalan ketuhanan Yesus dan pengorbanannya
penyangkalan ini juga termasuk dalam doktrin Islam.
Sophronius melihat orang Sarasen sebagai alat kemarahan Tuhan bagi
orang Kristen yang mulai berdosa, meskipun dia menyebut orang Sarasen
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
37
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
38
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
39
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
40
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
41
John I Antioch
Hal yang sama juga terjadi pada tahun 647 ketika Ishoyahb III, pemimpin
Kristen di Seleucia, menulis surat tentang Tayyaye dan Hagarin Arab
yang tidak menolong mereka yang sengsara dan mati terhadap Tuhan,
sang Pencipta segalanya.[24] Dengan kata lain, umat Hagarin menolak
ketuhanan Kristus. Surat ini juga tidak menyebutkan apapun tentang
Muslim, Islam, Quran, atau Muhammad sang Nabi Islam. Surat Ishoyahb
seusai dengan perbedaan pandangan 8 tahun sebelumnya dengan
mengatakan bahwa penjajah Arabia tidak mengakui ketuhanan Yesus, tapi
tidak menyebut doktrin kepercayaan apapun yang dibawa orang Arab ke
tanah jajahan mereka yang baru.
Ketika sumber literatur awal non-Muslim menyebut tentang Muhammad,
tulisan mereka, sama seperti Doctrina Jacobi, berbeda dalam menerangkan
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
42
berbagai hal penting dengan kisah standard Islam. Naskah yang ditulis
uskup Armeina Sebeos di tahun 660-an atau 670-an menggambarkan
Mahmet sebagai seorang pedagang dan pendakwah dari masyarakat
Ishmaelit yang mengajarkan pengikutnya untuk menyembah satu Tuhan
saja, yakni Tuhannya Abraham. Keterangan itu masih sesuai dengan Islam,
tampaknya Mahmet ini adalah sang Nabi Islam. Akan tetapi tulisan Sebeos
lainnya tidak menunjukkan tradisi Islam apapun. Naskah Sebeos dimulai dari
kisah pertemuan antara pengungsi Yahudi dan kaum Ishmaelit di Arabia,
setelah Byzantium menaklukkan kembali Edessa di tahun 628:
Mereka pergi ke gurun pasir dan datang ke Arabia, diantara para anak
Ishmael; mereka meminta bantuan, dan menerangkan bahwa mereka
merupakan saudara berdasarkan keterangan dari Alkitab. Meskipun mereka
(kaum Ishmaelit) siap menerima hubungan persaudaraan yang dekat ini,
mereka (kaum Yahudi) tidak merasa yakin, karena aliran kepercayaan
mereka berbeda.
Pada saat itu terdapat seorang Ishmaelit bernama Mahmet, seorang
pedagang; dia memperkenalkan diri pada mereka bahwa dia ditunjuk Tuhan
sebagai pendakwah, sebagai jalan kebenaran, dan mengajarkan mereka
untuk mengenal Tuhannya Abraham, karena dia sangat berpengetahuan,
dan sangat mengenal kisah Musa. Karena perintahnya datang dari Tuhan,
maka mereka semua bersatu di bawah perintah satu orang, satu hukum,
dan meninggalkan aliran kepercayaan sesat, kembali pada Tuhan yang hidup
yang telah memperkenalkan diri pada ayah mereka yakni Abraham. Mahmet
melarang mereka untuk makan bangkai binatang, minum anggur,
berbohong dan berzinah. Dia menambahkan: Tuhan telah menjanjikan
tanah ini bagi Abraham dan kemakmurannya baginya untuk selamanya; dia
berlaku sesuai dengan janjiNya karena dia mencintai Israel. Kalian adalah
putra Abraham dan Tuhan memenuhi dalam dirimu janji yang dibuatnya
dulu pada Abraham dan kemakmurannya. Hanya cinta pada Tuhan Abraham
saja, pergi dan ambil kekayaan negerimu yang telah Tuhan berikan pada
ayahmu Abraham, dan tiada orang yang mampu menahan kalian dalam
peperangan, karena Tuhan bersamamu.
Lalu mereka berkumpul bersama dari Havilah sampai ke Shur dan sebelum
mencapai Mesir (Kejadian 25:18); mereka keluar dari gurun Pharan terbagi
dalam 12 suku sesuai dengan urutan kepemimpinan mereka. Mereka
membagi 12.000 orang Israel, seribu orang per suku, untuk membawa
mereka masuk ke Israel. Mereka keluar, perkemahan demi perkemahan,
sesuai dengan urutan keturunan mereka: Nebayot, Kedar, Adbeel, Mibsam,
Mishma, Dumah, Massa, Hadar, Tema, Jetur, Nafish, dan Kedma. (Kejadian
25:13-15). Inilah suku Ishmael Sisa bangsa Israel datang untuk
bergabung bersama mereka, dan mendirikan pasukan yang kuat. Lalu
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
43
mereka mengirim utusan kepada Kaisar Yunani, dengan pesan: Tuhan telah
memberikan tanah ini sebagai warisan pada ayah kami Abraham dan
kemakmurannya; kami adalah keturunan Abraham; kau telah menjajah
negera kami cukup lama; serahkan kembali kepada kami dengan damai, dan
kami tak akan menyerang daerahmu; jika tidak, maka kami akan
mengambil kembali dengan bunga yang telah kau ambil. [25]
Sungguh luarbiasa bahwasanya salah satu tulisan tertua tentang Muhammad
sebagai nabi malahan mengandung keterangan terperinci bahwa dia
bersikeras mempertahankan hak bangsa Yahudi akan Tanah Suci
meskipun dalam konteks merebut tanah bagi umat Ismaelit, yang bekerja
sama dengan bangsa Yahudi. Banyak keterangan hadis yang menunjukkan
Muhammad mengaku sebagai nabi keturunan Yahudi dan menganut aturan
ibadah Yahudi bagi umatnya. Dia juga pernah menyuruh Muslim sholat
berkiblat ke Yerusalem, sebelum Allah mewahyukan bahwa mereka harus
berkiblat ke Mekah. Anehnya, surat ini tidak menunjukkan indikasi
permusuhan apapun terhadap bangsa Yahudi, padahal permusuhan
terhadap Yahudi merupakan karakter Muhammad dan Muslim; Quran
menyebut Yahudi sebagai musuh Muslim yang terjahat (Q 5:82).
Tentu saja surat dari Sebeos bukanlah surat berisi keterangan sejarah
akurat.
Tidak ada catatan sejarah yang menulis bahwa 12.000 Yahudi bekerja sama
dengan orang Arab untuk menyerang daerah kekuasaan Byzantium.
Meskipun begitu, surat ini merupakan catatan pertama yang menyebut
tentang Muhammad, dan sesuai dengan hadis Islam dalam menggambarkan
Muhammad sebagai pedagang dan dalam bersekutu dengan Yahudi,
setidaknya sekali dalam karirnya. Tapi dari tulisan Sebeo ini terdapat kesan
bahwa di tahun 660-an, Muslim dan Yahudi merupakan bangsa yang
bersaudara secara spiritual dan merupakan sekutu politik.
Jika surat ini menerangkan kejadian sejarah, sudah jelas bahwa bangsa
Yahudi yang bersekutu dengan bangsa Arab tidak melakukannya seperti
hubungan Muslim-Yahudi di jaman sekarang. Surat itu tak menyebut
apapun tentang Muslim dan Islam. Seperti yang sudah dijelaskan, naskah
dari bangsa di daerah jajahan Arab menyebut bangsa Arab sebagai orang
Hagarian, Saresen, atau Taiyaye. Bangsa Arab penjajah menyebut diri
mereka sebagai Muhajirun, artinya kaum imigran istilah yang akhirnya
menjadi penting dalam Islam tapi di saat itu tak ada penjelasan atau
sebutan Islam apapun. Penulis berbahasa Yunani kadangkala menyebut
penjajah Arab sebagai Magaritai, yang merupakan kata lain dari
Muhajirun. Tapi yang terus-menerus tak disebut oleh bangsa yang dijajah
Arab adalah julukan bagi penjajah Arab yakni Muslim.[26]
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
44
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
45
orang Arab dalam memaksakan kekuasaan itu, tapi dia tak menyebut
apapun tentang kitab suci para penjajah Arab. Dia juga menerangkan
tentang agama baru yang dianut bangsa Arab, dan praktek agama ini lebih
dekat ke Yudaisme dan Kristen daripada Islam yang akhirnya terbentuk:
Orang Arab memiliki perintah tertentu dari pemimpin mereka, dan
memihak orang Kristen dan para biarawan; di bawah pimpinan orang ini,
mereka menyembah satu Tuhan, sesuai dengan aturan Perjanjian Lama;
awalnya mereka sangat terikat dengan tradisi Muhammad yang merupakan
guru mereka, sedemikian rupa sehingga mereka akan menyakiti sampai
mati siapapun yang berbeda pendapat dengan tradisinya Diantara mereka
terdapat banyak orang Kristen, sebagian bidah, dan sebagian lagi berasal
dari kami. [29]
Penyebutan istilah Muslim yang Pertama Kali?
Juga di tahun 690-an, seorang uskup Kristen Koptik bernama John dari
Nikiou menyebut istilah Muslim untuk pertama kali.
Dan sekarang banyak orang Mesir yang Kristen bidah menolak iman
Kristen orthodox suci dan anugrah pembaptisan, dan memilih memeluk
agama kaum Muslim, musuh Tuhan, dan menerima doktrin binatang yang
memuakkan, yakni doktrin Muhammad, dan mereka bergabung bersama
para pagan, dan mengambil senjata untuk memerangi orang Kristen. Dan
salah satu dari mereka memeluk Islam dan menindas orang Kristen.[30]
Akan tetapi, tampaknya tulisan ini bukanlah tulisan asli Jon Nikiou. Naskah
ini merupakan naskah Ethiopik satunya yang diterjemahkan dari bahasa
Arab, pada tahun 1602. Naskah bahasa Arabnya sendiri merupakan
terjemahan dari naskah terdahulu dalam bahasa Yunani atau bahasa
lainnya. Tak ada naskah lainnya yang menggunakan nama Muslim dan Islam
baik oleh orang Arab maupun masyarakat yang dijajah orang Arab di tahun
690-an, selain dari prasasti di mesjid Kubah Batu (Dome of Rock), dan itu
pun mengundang banyak pertanyaan yang akan dibahas di bab berikut.
Dengan begitu, tampaknya John Nikou menggunakan sebutan lain bagi para
penjajah Arab kemungkinan adalah Hagarian, Sarasen,Ismaelit dan
penerjemah lalu menerjemahkannya sebagai Muslim. [31]
Jika julukan Muslim memang sudah digunakan di tahun 690-an, maka
julukan ini tidak begitu luas dipakai seperti julukan Hagarian, Sarasen,
Muhajirun, dan Ishmaelit. Di tahun 708, penulis Kristen bernama Jacob dari
Edessa masih menyebut bangsa Arab sebagai Mahgraye yakni kata Syria
bagi Mujahirun atau kaum imigran:
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
46
Bahwa sang Mesiah merupakan keturunan Daud, diakui oleh kaum Yahudi,
Mahgraye, dan Kristen Kaum Mahgraye juga mengakui meskipun mereka
tidak mau mengatakan bahwa sang Mesiah sejati, yang telah datang dan
yang diakui umat Kristen, adalah Tuhan dan Putra Tuhan, meskipun
demikian mereka mengakui bahwa dialah Mesiah sejati yang nanti akan
datang lagi [Tapi] mereka tidak memanggil sang Mesiah sebagai Tuhan
atau Putra Tuhan. [32]
Tulisan Jacob ini menunjukkan bahwa di dekade pertama abad ke 8 M, kaum
Muhajirun terkenal mengakui Yesus, tapi menyangkal ketuhanannya dan
ini sama dengan penjelasan tentang Yesus (Isa) dalam Quran, sebagai nabi
Islam tapi bukan Tuhan.
John dari Damaskus tentang kaum Hagarian, Ishmaelit, atau
Sarasen
Di sekitar tahun 730, ahli agama Kristen terkenal yakni John dari Damaskus
menerbitkan tulisan berjudul On the Heresies (Tentang Kaum Bidah/Sesat),
yang merupakan koleksi ajaran Kristen versi orthodox Byzantium. Dia
menulis satu bab tentang keanehan agama baru yang dianut orang Arab
yang disebutnya dengan tiga nama: Hagarian, Ishmaelit, dan Sarasen. John
menulis tentang nabi palsu bernama Muhammad (Mamed), yang
kebetulan membaca Alkitab Perjanjian Lama dan Baru dan rupanya dia
telah berbicara dengan seorang biarawan Aria, lalu mengarang sendiri
ajaran bidahnya. Dan setelah berdalih mengajarkan kerohaniawan, dia
mulai menyebarkan kabar angin bahwa sebuah kitab suci diturunkan dari
surga baginya. Maka, setelah menulis doktrin menggelikan di bukunya, dia
menyerahkan buku ini pada para pengikutnya sebagai tatacara ibadah. [33]
John menerangkan dengan jelas kepercayaan bangsa Sarasen yang
berhubungan dengan doktrin Islam terutama pada pertentangannya
dengan Kristen. Mereka menyebut kami, tulisnya, sebagai para
penyekutu, karena menurut mereka kami mempersekutukan Tuhan karena
menyebut Kristus sebagai Putra Tuhan dan Tuhan Mereka menuduh kami
sebagai kaum pagan karena kami bersujud di depan salib, yang mereka
sangat benci. Dia juga menulis hal lain yang berhubungan dengan praktek
ibadah Islam: Dan kami katakan pada mereka, Bagaimana dengan kalian
sendiri yang menggosokkan diri pada sebuah batu di Kabah (Chabatha)
kalian dan memuliakan batu dengan ciuman penuh sayang? [34]
John lagi menunjukkan persamaan dengan sebagian isi Quran, meskipun
tanpa sebutan nama Sura. Sura Wanita merupakan Sura keempat dalam
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
47
Quran, dan John menulis: Muhammad ini, seperti yang telah kusebut,
menyusun berbagai cerita ngawur, dan setiap cerita dia beri nama, seperti
pada tulisan tentang Wanita, di mana dia dengan jelas mengijinkan beristri
empat wanita dan seribu gundik, jika memang mungkin. Sura ini memang
menyebut lelaki boleh memiliki empat istri dan juga berhubungan sex
dengan budak wanita, yang dimiliki tangan kanan (Q 4:3), meskipun
tidak dengan jelas menyebut seribu atau angka apapun. John mungkin
hanya melebihkan angka tersebut untuk menjelaskan tiadanya batas jumlah
gundik yang boleh dimiliki.
John juga menyebut teks/tulisan tentang Onta dari Tuhan, di mana dia
(Muhammad) berkata bahwa ada seekor onta yang dikirim Tuhan kisah
ini muncul dua kali dalam Quran, yakni di Q 7:77, 91:11-14. Lebih jauh
lagi, John menulis bahwa Muhammad menyebut tentang teks Meja, kisah
yang berasal dari Eukharis Kristen yang tercantum dalam Quran 5:112-115,
dan teks tentang Onta, yang merupakan nama Sura kedua dalam Quran,
dan beberapa hal yang **** dan ngawur di dalamnya, karena jumlahnya,
aku lebih tak membacanya saja. [35]
John menunjukkan pengetahuan lengkap akan ajaran Quran akan
Yesus/Isa, yang ditulis Muhammad. Perhatikan bahwa keterangan di dalam
tanda kurung di bawah telah ditambahkan oleh penerjemah, sebagian besar
adalah ayat Quran, dan bukan tulisan asli John. John menulis:
Dia (yakni Muhammad) berkata bahwa Kristus adalah Firman Tuhan dan Roh
Tuhan (Quran 9:171), diciptakan (3:59) dan pelayan Tuhan (4:172, 9:30,
43:59), dan dia lahir dari Maryam (3:45 dan Isa ibn Maryam), saudara
perempuan Musa dan Harun (19:28), tanpa sperma (3:47, 19:20, 21:91,
66:120. Karena, katanya, Firman Tuhan dan Roh Tuhan masuk ke dalam
Maryam (19:17, 21:91, 66:12) dan Maryam lalu melahirkan Yesus, yang
adalah seorang Nabi (9:30, 33:7) dan pelayan Tuhan. Dan (dia berkata)
bahwa orang Yahudi melawan hukum dan ingin menyalibnya, tapi saat
mereka menangkapnya, mereka -(hanya)- bisa menyalibkan bayangannya;
Kristus sendiri tidaklah disalib, katanya, dan dia tak mati (4:157). Karena
Tuhan mengangkatnya ke surga untuk jadi bersamaNya Dan Tuhan
bertanya padanya: Yesus, apakah kau berkata bahwa Aku adalah Putra
Tuhan dan Tuhan? Dan Yesus menjawab, Ampuni aku, Tuhan, Kau tahu
bahwa aku tidak mengatakan begitu (5:116). [36]
Ini merupakan kesimpulan lengkap akan ajaran Quran tentang Yesus, tapi
harap ingat bahwa ayat Quran di atas merupakan sisipan dari pihak
penerjemah ke bahasa Inggris; John sendiri tidak mengutip Sura dan ayat,
dan kesimpulannya mengandung sedikit perbedaan dengan isi Quran
sekarang. Contohnya, di Q 5:116, Allah tidak bertanya pada Yesus apakah
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
48
dia menyebut dirinya sendiri sebagai Putra Tuhan dan Tuhan, tapi Allah
bertanya, "Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada
manusia: Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah? Dan
Yesus tidak menjawab: Ampuni aku, Tuhan, Kau tahu bahwa aku tidak
mengatakan begitu, tapi menjawab begini: Maha Suci Engkau, tidaklah
patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku
pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada
diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.
Perbedaan ini, dan juga fakta bahwa John tidak menerangkan keterangan
penting Quran tentang Yesus yang seharusnya merupakan keterangan
menarik baginya sebagai ahli agama Kristen (terutama tentang nubuat
Yesus tentang kedatangan Muhammad di 61:6), menunjukkan kemungkinan
bahwa John mengetahui Quran bukan dari membacar Quran versi jaman
modern tapi dari keterangan oral atau tulisan yang kemudian dimasukkan ke
dalam Quran.
Alasan lain yang menunjukkan bahwa John tidak membaca buku Quran di
hadapannya adalah karena dia tidak pernah menyebut nama buku tersebut.
Dia hanya menyebut tulisan tentang Wanita dan tulisan tentang Onta
dari Tuhan dan tulisan tentang Sapi yang merupakan dokumen yang
terpisah dan bukan kumpulan satu buku. Wanita-wanita (dan bukan
singular Wanita seperti yang disebut John) dan Sang Sapi merupakan
nama dua Sura Quran yang keempat dan kedua; sedangkan Onta dari
Tuhan bukanlah judul Sura apapun. Tampaknya John mendengar
keterangan ini dari kaum Hagarian yang bertemu dengannya, dan bukan
membaca dari keterangan tertulis, atau setidaknya bukan tulisan dalam
buku Quran yang kita kenal sekarang.
Kemungkinan lain adalah John memang tidak tepat dalam mengutip. Tapi
bagaimana pun juga, John telah menyampaikan keterangan yang lebih
lengkap dan lebih tepat akan ajaran Islam yang sebenarnya daripada semua
tulisan para non-Muslim sebelumnya yang menyusun keterangan tentang
agama bangsa Arab yang menjajah mereka. Tapi perlu diingat bahwa tulisan
John ini dibuat sekitar seabad setelah Quran katanya diterbitkan dan Islam
katanya terwujud.
Sampai di jaman John yang hampir seratus tahun setelah kematian
Muhammad, sosok sang Nabi Islam ini tetap saja tak jelas. Keterangan
tentang Muhammad yang menerima wahyu dari Allah untuk menyusun
Quran, yang hidup dan berkarir berdasarkan keterangan sejarah yang
sangat jelas, ternyata baru muncul beberapa puluh tahun kemudian.
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
49
Footnote:
[1] Yehuda D. Nevo dan Judith Koren, Crossroads to Islam (Amherst, NY:
Prometheus, 2003), 265.
[2] Ibid., 265-66.
[3] Kutipan dari Quran, dari A.J. Arberry, The Koran Interpreted (New York:
George Allen & Unwin, Ltd., 1955)
[4] Doctrina Jacobi vol. 16, 209 (dikutip di Robert G. Hoyland, Seeing Islam
as Others Saw It: A Survey and Evaluation of Christian, Jewish, and
Zoroastrian Writings on Early Islam [Princeton: Darwish Press, 1997], 57).
[5] Sejarawan Robert G. Hoyland mencatat bahwa editor pertama tulisan ini
menerangkan bahwa tulisan ini merupakan terusan dari sejarah gerejawi
dari Eusebius dan lalu diperbaharui seabad kemudian setelah keterangan ini
ditulis: Di pertengahan abad 7 penulis Jacobit telah menulis terusan dari
Eusebius dan tulisan ini telah diperbaharui hampir seabad kemudian
ketika daftar sinoda dan kalifah dan lainnya ditambahkan (Hoyland, Seeing
Islam, 119).
[6] Thomas sang Presbiter, Chronicle, 147-48 (dikutip di buku
Hoyland, Seeing Islam, 120).
[7] Nevo dan Koren, Crossroads to Islam, 264.
[8] John Moschus, Pratum spirituale, 100-102, terjemahan Georgia, Gerard
Garitte, terjemahan., Histoires edificantes georgiennes, Byzantion 36
(1966): 414-16 (dikutip di Hoyland, Seeing Islam, 63).
[9] Homily on the Child Saints of Babylon, 36 (terjemahan. De Vis, 99-100)
(dikutip di Hoyland, Seeing Islam, 69).
[10] Sophronius, Ep. Synodica, Patrologia Greca 87, 3197D-3200A (dikutip
di Hoyland, Seeing Islam, 69).
[11] Sophronius, Christmas Sermon, 506 (dikutip di Hoyland, Seeing Islam,
70).
[12] Sophronius, Holy Baptism, 162 (dikutip di Hoyland, Seeing Islam, 7273).
[13] Steven Runciman, A History of the Crusaders, vol. 1 (Cambridge:
Cambridge University Press, 1951), 3.
[14] Ibid., 1:4
[15] Dalam Pakta Umar, lihat tulisan Mark Cohen, What Was the Pact of
Umar? A Literary-Historical Study, Jerusalem Studies in Arabic and Islam 23
(1999), 100-158.
[16] Muhammad ibn Jarir at-Tabari, The History of al-Tabari, vol. XII, The
Battle of al-Qadisiyyah and the Conquest of Syria and Palestine,
diterjemahkan oleh Yohanan Friedmann (Albany: State University of New
York Press, 1992), 191-92.
[17] Dikutip di J.B. Chabot, terjemahan dan editor, Synodicon Orientale, 3
volume (Paris: Imprimerie Nationale, 1902), text Syria, 1:224, terjemahan
Perancis, 2:488 (dikutip oleh Nevo dan Koren, Crossroads to Islam, 218).
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
50
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
51
Bab 2
Yesus, Sang Muhammad
Muhammad: Muncul Terlambat di Tempat Kejadian
Catatan sejarah Islam yang ditulis Muslim di jaman itu juga tidak
mencantumkan keterangan tersebut. Dikabarkan bahwa para penjajah Arab
yang menyerbu di Afrika Utara di tahun 650-an dan 660-an dan mengepung
Konstantinopel di tahun 670-an, disulut semangatnya oleh Quran dan
ajaran dan perbuatan Muhammad. Tapi tak pernah disebutkan bahwa Quran
dan Muhammad merupakan inspirasi utama serangan Arab. Referensi ayat
Quran dan Islam tidak muncul sampai di akhir abad ke 7 M, dan saat para
penjajah Arab menyebut tentang Muhammad, yang mereka sampaikan
ternyata adalah sosok yang sangat berbeda dengan yang disebut dalam
Islam.
Contohnya, di tahun 677 atau 678, saat pemerintahan kalifah Umayyad
yang pertama yakni kalifah Muawiya (661-680), sebuah bendungan dibuat
sebagai peringatan di dekat Taif di Arabia. (Bani Umayyad merupakan
dinasti yang memimpin daerah Timur Dekat dari tengah abad 7 tengah
abad 8.) Prasasti di bendungan itu berkata:
Bendungan ini adalah milik Pelayan Tuhan yakni Muawiya, Pemimpin Umat
yang Setia. Abdullah bn Sazr[1] membangunnya dengan ijin Tuhan di tahun
58.
Allah! Ampuni Pelayan Tuhan Muawiya,
Pemimpin Umat yang Setia, teguhkan kedudukannya dan tolong dia dan
biarkan umatnya yang setia bersukacita dalam dirinya. Amr bn Habbab/Jnab
menulis ini.[2]
Muawiya adalah Pemimpin Umat yang Setia, tapi tidak dijelaskan
bagaimana sifat dasar kepercayaannya, selain percaya pada Allah. Tiada
sedikit pun petunjuk tentang budaya agama Islam yang tersirat dalam
prasasti resmi serupa di jaman itu.[3] Tidaklah jelas apa sebenarnya yang
diimani Muawiya, dan tidak pula tampak bahwa dia percaya bahwa
Muhammad adalah Rasul Allah dan Quran adalah buku dari Allah bagi umat
manusia yang diturunkan melalui seorang Nabi.
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
52
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
53
yang melarang penggambaran makhluk hidup. Yang lebih aneh adalah fakta
bahwa sosok ini ternyata memegang salib, simbol musuh Islam. [6]
Pengumpul mata uang (numismatis) Clive Foss menjelaskan bahwa uang
logam ini menunjukkan sosok manusia yang berdiri dengan mahkota yang
terpisah, diapit oleh salib panjang, dan kata muh[ammad]. [7]
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
54
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
55
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
56
Lambang bulan sabit tampak di sebelah figur manusia. Apakah gambar ini
menjelaskan tentang sisa kombinasi dua kepercayaan? Apakah gambar ini
menunjukkan bahwa di jaman dulu tak banyak perbedaan antara agama
Kristen dan agam Islam monotheistik dari Arab, tapi lalu berkembang
menjadi dua kepercayaan yang bertolak belakang? Apapun kasusnya,
sungguh sukar dibayangkan bahwa uang logam itu bisa dicetak jikalau
pemerintahan Islam yang sangat membenci salib sudah terbentuk di jaman
itu, dan itu pun jika memang benar Islam telah resmi terbentuk saat para
tentara Arabia menyerang daerah luar Arabia. [20]
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
57
Footnote:
[1] X mewakili huruf Arab yang berbunyi kh.
[2] Dikutip di Nevo dan Koren, Crossroads to Islam, 409.
[3] Bandingkan ini dengan prasasti di mesjid di Medina, tahun 752 (dikutip
di Nevo dan Koren, Crossroads to Islam, 421): Dalam nama Allah, yang
Maha Pengampun, Maha Penyayang! Tiada tuhan selain Allah saja, Dia tidak
punya sarik (sekutu). Muhammad adalah pelayan Allah dan rasulNya.
Dia yang mengirim rasulNya dengan Bimbingan dan agama Kebenaran,
sehingga agama ini akan menang di atas semua agama lain, bahkan di
hadapan muka kebencian kaum musrikun (pagan)! Rasul Allah, Pemimpin
Kaum yang Setia, telah memerintahkan untuk takut pada Allah dan tunduk
padaNya dengan cara berbuat sesuai dengan kitab Allah dan sunnah Nabi
[4] Dikutip di Nevo dan Koren, Crossroads to Islam, 411.
[5] Nevo dan Koren, Crossroads to Islam, 250.
[6] Clive Foss, Arab-Byzantine Coins: An Introduction, with a Catalogue of
the Dumbarton Oaks Collection (Washington, DC: Dumbarton Oaks Research
Library and Collection, 2008), 34.
[7] Ibid.
[8] Hadis yang disampaikan oleh Abu Huraira pada kami: Rasul Allah
berkata, Demi Dia yang TanganNya memegang jiwaku, sebenarnya Isa
putra Maryam akan segera datang diantara kalian (Muslim) dan akan
menghakimi umat manusia dengan adil dengan Hukum Quran (sebagai
penguasa yang adil) dan akan mematahkan salib dan membunuh babi dan
menghapuskan Jizya (pungutan uang keamanan bagi non-Muslim untuk
pemerintah Islam). Jizya tak akan diterima Isa (Yesus). Maka akan ada
harta berlimpah dan tiada yang perlu menerima sedekah. Dikutip di
Muhammad ibn Ismail al-Bukhari, Sahih al-Bukhari: The Translation of the
Meanings, diterjemahkan oleh Muhammad M. Khan (Riyadh: Darussalam,
1997), vol. 3, buku 34, no. 2222.
[9] Ahmed ibn Naqib al-Misri, Reliance of the Traveller (Umdat al Salik): A
Classic Manual of Islam Sacred Law, diterjemahkan oleh Nuh Ha Mim Keller
(Beltsville, MD: Amana Publications, 1999), 011.5(6).
[10] Tentang hal ini dilihat dari sudut pandang lain, lihat
Donner, Muhammad and The Believers.
[11] Voker Popp, The Early History of Islam, Following Inscriptional and
Numismatic Testimony, di Karl-Heinz Ohlig dan Gerd-R. Puin, editor,The
Hidden Origins of Islam (Amherst, NY: Prometheus, 2010), 55.
[12] Popp, The Early History of Islam, 113
[13] Ibid., 55,56.
[14] Ibid., 55.
[15] Nevo dan Koren, Crossroads to Islam, 265-66. Terjemahan teks Quran
oleh Nevo dan Koren.
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
58
[16] Ibn Ishaq, The Life of Muhammad: A Translation of Ibn Ishaqs Sirat
Rasul Allah, terjemahan oleh Alfred Guillaume (Oxford: Oxford University
Press, 1955), 104; Ibn Warraq, Virgins? What Virgins? And Other
Essays (Amherst, NY: Prometheus, 2010), 50.
[17] Alfred Guillaume, The Version of the Gospels Used in Medina Circa 700
A.D., Al-Anadlus 15 (1950): 289-96 (dikutip di Ibn Warraq, Virgins?, 50).
[18] Foxx, Arab-Byzantine Coins, 34.
[19] Ibid., 47.
[20] Lihat Donner, Muhammad and the Believers.
Sumber:
http://indonesia.faithfreedom.org/forum/buku-apakah-muhammad-benar-ada-t48516/
Adadeh
Translator
Diselaraskan oleh:
Email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose