Anda di halaman 1dari 49

Holokaus

Holocaust (dari bahasa Yunani ὁλόκαυστος holókaustos:


hólos, "seluruh" dan kaustós, "terbakar"),[1] dikenal pula
sebagai Shoah (bahasa Ibrani: ‫השואה‬, HaShoah,
"bencana"; bahasa Yiddi: ‫חורבן‬, Churben atau Hurban,[2]
dari bahasa Ibrani "penghancuran"), adalah genosida
terhadap kira-kira enam jutapenganut Yahudi Eropa selama
Perang Dunia II, suatu program pembunuhan sistematis
yang didukung oleh negara Jerman Nazi, dipimpin oleh
Adolf Hitler, dan berlangsung di seluruh wilayah yang
dikuasai oleh Nazi.[3] Dari sembilan juta Yahudi yang
tinggal di Eropa sebelum Holocaust, sekitar dua pertiganya
tewas.[4] Secara khusus, lebih dari satu juta anak Yahudi
tewas dalam Holocaust, serta kira-kira dua juta wanita
Yahudi dan tiga juta pria Yahudi.[5][6] Kedatangan Yahudi Hungaria di kamp konsentrasi
Auschwitz pada musim panas 1944. Jutaan orang,
Beberapa pakar berpendapat bahwa definisi Holocaust sebagian besar umat Yahudi, dibunuh oleh Jerman Nazi
harus meliputi pula genosida Nazi terhadap jutaan orang dalam peristiwa ini.
dalam kelompok lain selain Yahudi, di antaranya orang
Rom, komunis, tawanan perang Soviet, warga Polandia dan
Soviet, homoseksual, orang cacat, Saksi Yehuwa dan musuh politik dan keagamaan lainnya, yang menjadi korban terlepas apakah
mereka berasal dari etnis Jerman atau bukan.[7] Ini adalah definisi yang paling umum digunakan sejak akhir Perang Dunia II hingga
tahun 1960-an.[7] Jika menggunakan definisi ini, maka jumlah keseluruhankorban Holocaust adalah 11 hingga 17 juta jiwa.[8]

Penyiksaan dan genosida dilakukan dalam beberapa tahap. Sejumlah hukum untuk menghapuskan keberadaan orang Yahudi dari
masyarakat sipil, yang paling terkenal adalah Hukum Nuremberg, diberlakukan di Jerman Nazi bertahun-tahun sebelum dimulainya
Perang Dunia II. Kamp konsentrasi didirikan yang di dalamnya para tahanan diharuskan melakukan kerja paksa hingga mereka mati
akibat kelelahan atau penyakit. Ketika Jerman menaklukan wilayah baru di Eropa Timur, satuan khusus yang disebut Einsatzgruppen
membantai musuh-musuh politik melalui penembakan massal. Nazi memerintahkan orang Yahudi dan Rom untuk dikurung di ghetto
sebelum dipindahkan dengan kereta barang kekamp pemusnahan. Di sana, jika mereka selamat dalam perjalanan, sebagian besar dari
mereka secara sistematis dibunuh di dalamkamar gas.

Setiap bagian dari birokrasi Jerman Nazi terlibat dalam logistik yang berujung pada genosida, mengubah Reich Ketiga menjadi apa
yang oleh para pakar Holocaust disebut sebagai "negara genosida".[9] Ada perbedaan pendapat mengenai berapa banyak yang
diketahui oleh penduduk sipil Jerman mengenai konspirasi pemerintah terhadap orang Yahudi. Sebagian besar sejarawan mengklaim
bahwa penduduk sipil tidak mengetahui kekejaman yang dilakukan pemerintah, khususnya yang terjadi di kamp konsentrasi, yang
terletak di luar Jerman di Eropa yang diduduki Nazi. Akan tetapi, sejarawan Robert Gellately mengklaim bahwa pemerintah secara
terbuka mengumumkan konspirasi melalui media, dan bahwa warga sipil mengetahui setiap aspeknya kecuali penggunaan kamar
gas.[10] Bukti sejarah signifikan menunjukkan gagasan bahwa sebagian besar korban Holocaust, sebelum dikirim ke kamp
konsentrasi, tidak mengetahui nasib yang menanti mereka, atau tidak mempercayainya. Mereka meyakini bahwa mereka akan
diberikan tempat tinggal baru.[11]

Daftar isi
Etimologi
Keunikan
Kolaborasi institusional
Ideologi dan skala
Kamp pemusnahan
Eksperimen medis
Perkembangan dan eksekusi
Awal
Kebijakan dan emigrasi
Kristallnacht (1938)
Relokasi dan deportasi
Langkah awal
Kamp konsentrasi dan tenaga kerja (1933–1945)
Ghetto (1940–1945)
Regu pembunuh (1941–1943)
Metode baru pembunuhan massal
Konferensi Wannsee dan Solusi Akhir (1942–1945)
Reaksi publik Jerman
Motivasi
Kamp pemusnahan
Perlawanan Yahudi
Klimaks
Pelarian dan publikasi keberadaan (April–Juni 1944)
Mars kematian (1944–1945)
Pembebasan
Korban
Yahudi
Non Yahudi
Hari peringatan Holocaust
Lihat juga
Artikel terkait menurut negara
Pelaku utama
Keterlibatan bangsa dan negara lain
Dampak dan historiografi
Lainnya
Pranala terkait
Referensi
Bibliografi
Pranala luar

Etimologi
Istilah Holocaust berasal dari kata Yunani; holókauston, yang berarti binatang kurban (olos) yang dipersembahkan kepada tuhan
dengan cara dibakar (kaustos).[12] Selama ratusan tahun, kata "holocaust" digunakan dalam bahasa Inggris untuk merujuk kepada
suatu peristiwa "pembantaian besar", namun sejak tahun 1960-an, istilah ini mulai digunakan oleh para pakar dan penulis populer
untuk menggambarkan genosida terhadap umat Yahudi.[13] Pada tahun 1978, sebuah mini seri berjudul Holocaust mulai
[14]
mempopulerkan penggunaan istilah ini dalam bahasa sehari-hari.

Dalam Alkitab, kata Shoah (‫( )שואה‬juga dieja Sho'ah atau Shoa), bermakna "bencana". Kata ini menjadi istilah standar dalam
bahasa Ibrani yang digunakan untuk menyebut Holocaust pada awal 1940-an, terutama di Eropa dan Israel.[15] Penggunaan istilah
Shoah ini lebih disukai oleh banyak umat Yahudi karena berbagai alasan, termasuk sifat teologis dari kata "holocaust", yang mereka
unani.[16]
anggap sebagai Referensi pada kebiasaan pagan bangsa Y
Nazi menggunakan frasa eufemisme untuk menggambarkan peristiwa ini, yaitu "Solusi Akhir atas Permasalahan Yahudi" (bahasa
Jerman: Endlösung der Judenfrage). Frasa "Solusi Akhir" ini banyak digunakan sebagai istilah untuk merujuk kepada genosida umat
Yahudi di kemudian harinya. Nazi juga menggunakan istilah "lebensunwertes leben" (kehidupan yang tidak layak hidup) dalam
upaya untuk membenarkan tindakan pembunuhan mereka.

Keunikan

Kolaborasi institusional
Sejarawan Michael Berenbaum mengungkapkan bahwa Jerman telah menjadi sebuah
"negara genosida":[17] "Setiap birokrasi di negara ini terlibat dalam proses pembunuhan
selama terjadinya Holocaust. Gereja-gereja paroki dan Kementerian Dalam Negeri
menyediakan catatan kelahiran untuk mengidentifikasi penganut Yahudi, Kantor Pos
menyampaikan perintah deportasi dan denaturalisasi, Departemen Keuangan menyita
properti umat Yahudi, dan perusahaan-perusahaan Jerman memecat para pegawai
Yahudi". Universitas-universitas juga menolak untuk menerima mahasiswa Yahudi,
tidak mengakui gelar akademik mereka yang sudah lulus, dan menembak mati para
akademisi Yahudi. Sedangkan badan transportasi pemerintah Jerman bertugas mengatur Cincin pernikahan yang dicuri dari
transportasi kereta untuk mengangkut umat Yahudi ke kamp-kamp, perusahaan farmasi korban Holocaust. Cincin-cincin
Jerman menguji coba-kan obat-obatan pada para tahanan di kamp, perusahaan- ini adalah salah satu dari barang-
barang berharga yang kemudian
perusahaan ditawarkan kontrak untuk membangun krematorium, dan daftar rinci para
"dicuci" melalui sebuah rekening
korban dibuat dengan menggunakan mesin cetak yang diproduksi oleh perusahan IBM terselubung.
Jerman, Dehomag. Saat para tahanan memasuki kamp-kamp kematian, mereka
diharuskan untuk menyerahkan semua barang pribadi mereka. Barang-barang ini
selanjutnya di katalog-kan dan dikirim ke Jerman untuk digunakan kembali atau di daur ulang. Berenbaum juga mengungkapkan
bahwa bagi para pelaku, peristiwa ini merupakan prestasi terbesar Jerman.[18] Melalui sebuah rekening terselubung, bank nasional
Jerman membantu "mencuci" barang-barang berharga yang dicuri dari para korban.

Saul Friedländer menyatakan bahwa: "Tidak satupun kelompok sosial, kelompok keagamaan, lembaga pendidikan, ataupun asosiasi
profesional di Jerman dan di seluruh Eropa yang menyatakan solidaritasnya terhadap orang-orang Yahudi." [19] Friedländer juga
mengungkapkan bahwa beberapa gereja Kristen menyatakan bahwa umat Yahudi yang pindah agama harus dianggap sebagai bagian
dari "kawanan", namun itupun hanya pada titik tertentu. Friedländer berpendapat bahwa hal tersebut menjadikan peristiwa Holocaust
ini "khas" karena mampu terungkap tanpa adanya campur tangan dari kekuatan-kekuatan yang biasanya ditemukan dalam masyarakat
[19]
maju, seperti industri, usaha kecil, gereja-gereja, dan kelompok masyarakat lainnya.

Ideologi dan skala


Dalam kasus-kasus genosida lainnya, pertimbangan pragmatis seperti untuk menguasai wilayah dan sumber daya merupakan faktor-
faktor utama yang melahirkan kebijakan genosida. Namun, menurut sejarawan Yehuda Bauer, "motivasi dasar [dari Holocaust]
adalah murni kepentingan ideologis, yang berakar dari dunia ilusi imajinasi Nazi yang mengkhawatirkan bahwa adanya sebuah
konspirasi Yahudi internasional yang akan mengendalikan dunia dan menentang superioritas bangsaArya."[20]

Menanggapi pernyataan filsuf Jerman Ernst Nolte, yang mengklaim bahwa peristiwa Holocaust ini tidak "unik", sejarawan Jerman
Eberhard Jäckel menulis pada tahun 1986, ia menyatakan bahwa Holocaust "unik" karena belum pernah ada sebelumnya sebuah
negara dengan pemimpin yang sepenuhnya bertanggung jawab untuk memutuskan dan mengumumkan pembunuhan terhadap
[21]
sekelompok manusia tertentu, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi.

Pembantaian dilakukan secara sistematis di hampir semua negara yang diduduki oleh Nazi di wilayah yang saat ini menjadi 35
negara Eropa yang terpisah.[22] Pembantaian paling parah terjadi di kawasan Eropa Tengah dan Timur, yang memiliki lebih dari
tujuh juta penganut Yahudi pada tahun 1939. Sekitar lima juta umat Yahudi dibunuh di sana, termasuk tiga juta di Polandia dan lebih
dari satu juta di Uni Soviet. Ratusan ribu umat Yahudi juga tewas di Belanda,
Perancis, Belgia, Yugoslavia dan Yunani. Selain itu, Protokol Wannsee
menegaskan bahwa Jerman bermaksud untuk memperluas agenda "solusi akhir
dari permasalahan Yahudi" mereka ke Britania Raya dan negara-negara netral
lainnya di Eropa seperti Irlandia, Swiss, Turki, Swedia, Portugal dan
Spanyol.[23]

Siapapun yang memiliki tiga atau empat garis leluhur Yahudi harus
dimusnahkan tanpa terkecuali. Dalam peristiwa genosida lainnya, para korban
dapat menghindari kematian dengan cara pindah ke agama lain atau
berasimilasi. Namun pilihan ini tidak tersedia bagi umat Yahudi di negara-
negara Eropa yang diduduki oleh Nazi,[24] kecuali bahwa kakek-nenek mereka Ghetto didirikan di berbagai lokasi di
telah pindah agama sebelum tanggal 18 Januari 1871. Selain itu, semua orang Eropa, tempat orang-orang Yahudi
dikurung sebelum dikirim ke kamp-kamp
yang baru-baru ini memiliki keturunan Yahudi juga dibinasakan oleh Nazi di
pemusnahan.
wilayah-wilayah yang dikuasainya.[25]

Kamp pemusnahan
Kamp-kamp pemusnahan dilengkapi dengan kamar gas untuk tujuan pemusnahan massal secara sistematis. Metode ini merupakan
fitur unik dari Holocaust dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Tidak pernah tercatat sebelumnya dalam sejarah di
mana telah disediakan tempat dengan tujuan untuk membunuh orang secara massal. Kamp-kamp ini didirikan di Auschwitz, Belzec,
Chełmno, Jasenovac, Majdanek, Maly Trostenets, Sobibor, dan Treblinka.

Eksperimen medis
Ciri khas lainnya dari Holocaust adalah penggunaan subyek manusia dalam
eksperimen medis. "Para dokter Jerman lebih bersifat "Nazi" dibandingkan dengan
para profesional lain dalam hal keanggotaan partai," [26] dan mereka melakukan
berbagai eksperimen medis di kamp konsentrasi Auschwitz, Dachau, Buchenwald,
.[27]
Ravensbrück, Sachsenhausen, dan Natzweiler

Dokter Nazi yang paling terkenal adalah Dr. Josef Mengele, yang melakukan
eksperimennya di Auschwitz. Eksperimennya ini termasuk menempatkan subyek
dalam ruang bertekanan, pengujian obat-obatan pada subyek, membekukan subyek,
berusaha untuk mengubah warna mata dengan cara menyuntikkan bahan kimia ke Anak-anak Rom di Auschwitz,
korban eksperimen medis Nazi.
dalam mata anak-anak dan berbagai eksperimen amputasi serta operasi brutal
lainnya.[27] Hasil akhir dari eksperimennya ini tidak pernah diketahui karena catatan
eksperimennya yang dikirimkan pada Dr. Otmar von Verschuer di Kaiser Wilhelm Institute dihancurkan oleh von Verschuer.[28]
Sebagian besar subyek yang berhasil selamat dari eksperimen Mengele selalu berakhir dengan dibunuh, atau dibedah setelah
eksperimen.

Mengele biasanya sangat tertarik untuk bereksperimen dengan anak-anak Romani. Dia akan membawakan mereka permen atau
mainan, dan kemudian secara pribadi membawa mereka ke kamar gas. Mereka memanggil Mengele dengan sebutan "Onkel
Mengele".[29] Vera Alexander, salah seorang tahanan Yahudi di Auschwitz yang menyaksikan hasil eksperimen kembar Romani
Mengele mengungkapkan:

Saya ingat sepasang anak kembar: Guido dan Ina, berusia sekitar empat tahunan. Suatu hari, Mengele
membawa mereka pergi. Ketika mereka kembali, keadaan mereka sangat mengerikan: mereka berdua dijahit
menyatu, saling membelakangi, seperti kembar siam. Luka-luka mereka terinfeksi dan bernanah. Mereka
berteriak siang dan malam. Kemudian orang tua mereka – saya ingat nama sang ibu adalah Stella – berhasil
[29]
mendapatkan morfin, dan ia membunuh anak-anaknya untuk mengakhiri penderitaan mereka.

Perkembangan dan eksekusi

Awal
Sejarawan Yehuda Bauer, Raul Hilberg dan Lucy Dawidowicz menyatakan bahwa
sejak Abad Pertengahan dan seterusnya, masyarakat dan budaya di Jerman diliputi
oleh antisemitisme, dan bahwa ada pengaruh langsung dari pogrom pada abad
pertengahan ke kamp-kamp kematianNazi.[30][31][32]

Pada paruh kedua abad ke-19, di Jerman dan Austria-Hongaria muncul sebuah
gerakan bernama gerakan Völkisch, yang dikembangkan oleh para pemikir seperti
Houston Stewart Chamberlaindan Paul de Lagarde. Gerakan ini menyatakan bahwa
Jerman harus memandang orang-orang Yahudi sebagai "ras" tandingan dalam Petugas di luar toko Yahudi di Berlin
menempelkan poster bertuliskan
pertarungan hidup-mati dengan ras "Arya" untuk menguasai dunia.[33] Antisemit
"Jerman! Pertahankan dirimu!
Völkisch ini, berbeda dengan antisemit Kristen. Yahudi dipandang lebih sebagai Jangan membeli dari orang-orang
"ras" ketimbang sebagai agama.[34] Dalam pidatonya sebelum Reichstag pada tahun Yahudi!" ("Deutsche! Wehrt Euch!
1895, salah satu pemimpin völkisch bernama Hermann Ahlwardt menyebut orang- Kauft nicht bei Juden!").
orang Yahudi sebagai "predator" dan "basil kolera" yang harus "dimusnahkan" demi
kebaikan rakyat Jerman.[35] Dalam buku laris tahun 1912 berjudul Wenn ich der
Kaiser wär (Jika Aku Seorang Kaiser), Heinrich Class, salah satu pemimpin völkisch, menyarankan agar semua Yahudi di Jerman
harus dihapuskan status kewarganegaraan Jermannya dan ditetapkan sebagai Fremdenrecht (status alien).[36] Class juga mendesak
agar semua Yahudi ditiadakan dari semua aspek kehidupan Jerman, dilarang memiliki tanah sendiri, memegang jabatan publik, atau
berpartisipasi dalam jurnalisme, perbankan, dan profesi liberal lainnya.[36] Class mendefenisikan seseorang dianggap sebagai Yahudi
jika menganut agama Yahudi sejak Kekaisaran Jerman diproklamirkan pada tahun 1871, atau siapapun yang setidaknya memiliki satu
garis leluhur Yahudi.[36] Selama masa Kekaisaran Jerman, gagasan völkisch ini dan rasisme "ilmiah" yang berkaitan dengan Yahudi
telah menjadi hal yang umum dan diterima secara luas di Jerman.[37] Partai Buruh Jerman Sosialis Nasional didirikan pada tahun
[38]
1919 sebagai cabang dari gerakanvölkisch, dan partai ini juga mengadopsi paham antisemit mereka.

Perubahan IPTEK yang luar biasa di Jerman pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 serta diringi dengan pertumbuhan negara
kesejahteraan, menciptakan harapan luas bahwa "utopia" sudah dekat dan semua permasalahan sosial akan terselesaikan.[39] Pada
saat yang sama, didukung oleh prestise ilmu pengetahuan, di kalangan elit Jerman berkembang anggapan yang menyatakan bahwa
beberapa ras secara biologis lebih "berharga" dibandingkan dengan ras lainnya. [40] Dalam esainya pada tahun 1989, sejarawan
Detlev Peukert menyatakan bahwa Holocaust tidak semata-mata berawal dari antisemitisme, namun merupakan produk dari
"radikalisme kumulatif" yang kemudian menghasilkan genosida.[41] Setelah Perang Dunia I, didukung oleh sedang berlangsungnya
Depresi Besar, permasalahan sosial yang terjadi di Jerman jauh lebih besar daripada yang diperkirakan oleh birokrat sebelumnya.
Permasalahan ini semakin memperkuat anggapan bahwa beberapa kaum yang "tidak layak" harus disingkirkan untuk mencapai
kesejahteraan.[42] Kalangan medis di Jerman mengusulkan upaya pemusnahan orang-orang dengan cacat fisik dan mental untuk
menghemat anggaran kesehatan negara.[43] Pada saat Hitler merebut kekuasaan pada tahun 1933, usulan untuk menyelamatkan ras
yang "berharga" dengan cara membersihkan ras "yang tidak layak" ini semakin mengemuka.[44]

Penganiayaan dan eksodus dari 525.000 umat Yahudi Jerman dimulai setelah Nazi berkuasa pada tanggal 30 Januari 1933. Dalam
Mein Kampf, Hitler secara terbuka telah mengungkapkan kebenciannya terhadap Yahudi, dan menyatakan niatnya untuk mengusir
mereka dari kehidupan politik, intelektual, dan budaya Jerman. Hitler memang tidak menulis kalau ia akan berusaha memusnahkan
Yahudi, namun dilaporkan bahwa ia telah mengungkapkannya secara pribadi. Pada awal tahun 1922, Hitler mengatakan kepada
wartawan Mayor Joseph Hell:
Setelah saya berkuasa, tugas saya yang pertama dan terutama sekali adalah memusnahkan orang Yahudi. Saya
akan membangun tiang gantungan di Munich, kemudian orang-orang Yahudi akan digantung tanpa pandang
bulu, dan mereka akan tetap digantung sampai mereka membusuk, dan lalu kota-kota lain akan menyusul,
sampai keseluruhan Jerman telah benar-benar bersih dari orang-orang Yahudi.[45]

Kebijakan dan emigrasi


Pada awal Reich Ketiga, pemimpin Nazi telah memproklamirkan keberadaan Volksgemeinschaft (Komunitas Rakyat). Kebijakan ini
membagi penduduk menjadi dua kategori, yaitu Volksgenossen ("Kamerad Nasional"), kategori yang tergolong ke dalam
Volksgemeinschaft, dan Gemeinschaftsfremde ("Komunitas Alien"), kategori yang tidak tergolong ke dalam Komunitas Rakyat.
Kebijakan Nazi tentang represi membagi musuh menjadi tiga jenis, yakni musuh "rasial" seperti Yahudi dan Gipsi yang dipandang
sebagai musuh karena "darah" mereka, musuh politik seperti Marxis, liberal, Kristen dan "reaksioner", dan musuh moral seperti
homoseksual, para penjahat dan pelacur. Dua yang terakhir dipandang sebagai musuh karena ketidakpatuhan mereka pada
Volksgenossen.[46] Dua kelompok tersebut akan dikirim ke kamp konsentrasi untuk "dididik ulang", namun beberapa musuh moral
harus disterilkan karena dianggap "bergenetik rendah".[46] Musuh "rasial" seperti Yahudi, tidak diperkenankan untuk menjadi
anggota Volksgemeinschaft, oleh sebab itu mereka harus dibinasakan secara total dari kehidupan masyarakat.[46] Sejarawan Jerman
Detlev Peukert mengungkapkan bahwa "tujuan Sosialis Nasional adalah sebuah utopia Volksgemeinschaft, semuanya benar-benar di
bawah pengawasan polisi, setiap orang yang berniat ataupun berperilaku nonkonformis, akan dikunjungi oleh teror."[47] Peukert juga
mengutip dokumen kebijakan tentang "Perlakuan Komunitas Alien", yang menyatakan bahwa: "orang-orang yang ... tidak mampu
memenuhi persyaratan untuk menjadi Volksgenossen, akan ditempatkan di bawah pengawasan polisi, dan jika tidak memenuhi juga,
akan dikirim ke kamp konsentrasi".[48]

Menjelang pemilu Reichstag pada bulan Maret 1933, Nazi mengintensifkan


kampanye kekerasan mereka terhadap oposisi. Dengan kerjasama dari
pemerintah setempat, mereka mendirikan kamp-kamp konsentrasi untuk
penahanan di luar hukum bagi musuh-musuh mereka. Salah satu kamp yang
dibangun pertama kali adalah kamp konsentrasi Dachau, yang dibuka pada
tanggal 9 Maret 1933.[49] Selama bulan-bulan pertama operasinya, Dachau
dipenuhi oleh para pendukung Komunis dan Demokratik Sosial.[50] Pada
awalnya, pengelolaan kamp-kamp ini dijalankan oleh organisasi paramiliter
SA dan SS, namun pada pertengahan 1934, pengelolaannya secara eksklusif
dijalankan oleh SS. Tujuan utama dari kamp-kamp konsentrasi ini adalah 1935: Defenisi Nazi tentangYahudi dan
untuk menjebloskan dan meneror orang-orang Jerman yang tidak memenuhi Jerman serta konsekuensi hukumnya
syarat atau tidak bersedia bergabung dengan Volksgemeinschaft.[51] Mereka berdasarkan Hukum Nuremberg.

dikirim ke kamp-kamp konsentrasi dan kemudian dibagi menjadi kelompok


yang "bisa dididik" (ada kemungkinan untuk dimasukkan ke dalam
[51]
Volksgemeinschaft) dan kelompok "biologis kotor" (harus disterilkan atau disiksa dengan disuruh bekerja paksa sampai mati).

Sepanjang tahun 1930-an, hak-hak hukum, ekonomi dan sosial orang-orang Yahudi terus dibatasi. Jika secara hukum seseorang
diidentifikasi sebagai Yahudi, maka Nazi akan menganggap keturunannya juga Yahudi. Bahkan keturunannya yang sudah berpindah
agama dari Yahudi setelah tanggal 18 Januari 1871 (pendirian Kekaisaran Jerman) juga dianggap sebagai Yahudi. Sejarawan Israel
Saul Friedländer menyatakan bahwa "Nazi mengakui ke-Jerman-an orang-orang berdasarkan kemurnian darah dan dari keasliannya
di tanah Jerman yang suci."[52] Pada tanggal 1 April 1933, terjadi pemboikotan terhadap bisnis warga Yahudi, yang menjadi
kampanye antisemitisme Nazi pertama. Aksi ini pada awalnya direncanakan akan berlangsung selama seminggu, namun kemudian
dibatalkan setelah satu hari karena kurangnya dukungan rakyat. Pada tahun 1933, serangkaian undang-undang disahkan. Undang-
undang ini antara lain berisikan "paragraf Arya", yang mengecualikan orang-orang Yahudi dari sektor-sektor penting negara. Hukum
ini selanjutnya dikenal dengan Hukum untuk Pemulihan Layanan Sipil Profesional, yang merupakan hukum antisemit pertama yang
disahkan dalam masa Reich Ketiga. Hukum-hukum selanjutnya mulai bermunculan satu persatu; Hukum Dokter; dan Hukum
pertanian, yang melarang orang Yahudi untuk memiliki peternakan atau ikut serta dalam sektor pertanian. Pengacara-pengacara
Yahudi dipecat. Di Dresden, pengacara Yahudi diseret keluar dari kantornya dan dipukuli.[53] Atas desakan dari Presiden
Hindenburg, Hitler menambahkan pengecualian yang mengizinkan paraPegawai Negeri Sipil veteran Perang Dunia I, atau yang ayah
dan putranya pernah melayani Jerman dalam perang, untuk tetap menempati jabatannya. Namun Hitler mencabut pengecualian ini
pada tahun 1937. Orang-orang Yahudi dikeluarkan dari sekolah-sekolah dan universitas (Undang-Undang untuk Mencegah
surat kabar.[52]
Kesesakan di Sekolah), dari Asosiasi Jurnalis, dan dari jabatan pemilik atau editor

Pada bulan Juli 1933, Undang-Undang untuk Pencegahan Penyakit yang


mewajibkan penderitanya untuk disterilisasi disahkan. Akibatnya, lebih dari 400.000
penderita cacat mental dan fisik dikirim ke kamp-kamp konsentrasi untuk
"dibersihkan".[54] Pada tahun 1935, Hitler memperkenalkan Hukum Nuremberg,
yang menyatakan bahwa: Yahudi dilarang menikah atau berhubungan seks dengan
"bangsa Arya" (Hukum untuk Melindungi Darah dan Kehormatan Jerman). Yahudi
Jerman dilucuti kewarganegaraannya dan semua hak-hak sipil mereka dicabut. Hitler
menggunakan istilah "Hukum Darah" untuk menggambarkan "upaya hukum guna
memecahkan masalah Yahudi, dan jika masih mengalami kegagalan, maka akan
ditransfer pada solusi akhir dari Bagian Sosialis Nasional." Hitler mengatakan Pengungsi Yahudi dari Cekoslovakia
bahwa jika "masalah Yahudi" ini tidak dapat terselesaikan dengan undang-undang, yang dikawal oleh polisi Inggris di
Bandar Udara Croydon, London,
maka "selanjutnya harus diserahkan secara hukum kepada Partai Sosialis Nasional
Maret 1939.
untuk dilakukan solusi akhir."[55] Solusi akhir atau "Endlösung" ini menjadi standar
eufemisme Nazi untuk menyebut tindakan pemusnahan orang-orang Yahudi. Pada
bulan Januari 1939, Hitler mengatakan dalam sebuah pidato publik: "Jika Yahudi yang berada di dalam ataupun di luar Eropa sekali
lagi berhasil menjerumuskan negara ke dalam perang dunia, maka konsekuensinya para Yahudi harus dimusnahkan dari Eropa."[56]
Kutipan dari pidato ini digunakan untuk menyimpulkan film propaganda Nazi tahun 1940 berjudul The Eternal Jew (Der ewige
Y dari Eropa.[57]
Jude), yang bertujuan untuk memberikan alasan dan pembenaran untuk memusnahkan orang-orangahudi

Intelektual Yahudi adalah orang pertama yang meninggalkan Jerman. Filsuf Walter Benjamin berangkat ke Paris pada tanggal 18
Maret 1933. Novelis Leon Feuchtwanger pergi ke Swiss. Konduktor Bruno Walter melarikan diri setelah diberitahu bahwa gedung
Berlin Philharmonic akan dibakar jika ia melakukan konser di sana. Frankfurter Zeitung menjelaskan pada tanggal 6 April bahwa
Walter dan rekan konduktornya,Otto Klemperer, terpaksa mengungsi karena pemerintah tidak mampu untuk melindungi mereka dari
suasana hati publik Jerman yang telah diprovokasi oleh "likuidator artistik Yahudi."[58] Albert Einstein berangkat ke Amerika Serikat
pada tanggal 30 Januari 1933. Setelah itu dia kembali ke Ostende di Belgia dan tidak pernah menginjakkan kaki lagi di Jerman.
Einstein menyebut peristiwa itu sebagai "kegilaan psikis massa". Ia dikeluarkan dari Kaiser Wilhelm Society dan Akademi Sains
Prusia, dan kewarganegaraan Jermannya dicabut.[59] Saat Nazi menaklukkan Austria pada tahun 1938, Sigmund Freud dan
keluarganya melarikan diri dari Wina ke Inggris. Saul Friedländer mengungkapkan bahwa ketika Max Liebermann, presiden
kehormatan di Akademi Seni Prusia, mundur dari jabatannya, tidak satupun dari koleganya yang mengungkapkan kata-kata simpati,
dan dia masih dikucilkan pada saat kematiannya dua tahun kemudian. Ketika polisi tiba pada tahun 1943 untuk menangkap istri
overdosis daripada harus dibawa ke kamp.[59]
Liebermann yang berusia 85 tahun, ia memilih untuk bunuh diri dengan cara

Kristallnacht (1938)
Pada tanggal 7 November 1938, seorang Yahudi minor bernama Herschel Grünspan membunuh diplomat Jerman Nazi Ernst vom
Rath di Paris.[60] Insiden ini digunakan oleh Nazi sebagai alasan untuk melakukan kekerasan dalam skala besar terhadap Yahudi
Jerman. Apa yang oleh Nazi disebut sebagai "kemarahan publik" sebenarnya merupakan gelombang pogrom yang dihasut oleh partai
Nazi, dan dilaksanakan oleh personel SA dan afiliasinya di seluruh Jerman Nazi, termasuk Austria dan Sudetenland.[60] Progrom ini
dikenal dengan sebutan Reichskristallnacht ("Malam Kaca Pecah", harfiah: "Malam Kristal), atau pogrom November. Orang-orang
Yahudi diserang dan properti mereka dirusak, lebih dari 7.000 toko Yahudi dan 1.668 sinagog (hampir semua sinagog di Jerman)
rusak atau hancur. Korban tewas dianggap jauh lebih tinggi daripada jumlah resmi yang menyatakan bahwa 91 orang tewas.[60]
30.000 Yahudi dikirim ke kamp-kamp konsentrasi seperti Dachau, Sachsenhausen, Buchenwald, dan Oranienburg,[61][62] Di kamp-
kamp ini, mereka dikurung selama beberapa minggu, dan dilepaskan setelah mereka bisa membuktikan bahwa mereka akan pindah
ke luar negeri dalam waktu dekat, atau menyerahkan kepemilikan properti mereka
kepada Nazi.[63] Menanggapi Kristallnacht, pada tanggal 11 November 1938, Nazi
mengesahkan "Peraturan Terhadap Kepemilikan Yahudi atas Senjata", yang
menyatakan bahwa adalah ilegal bagi orang-orang Yahudi untuk memiliki senjata
api ataupun senjata lainnya.[64] Selain itu, Yahudi Jerman secara kolektif
bertanggung jawab atas ganti rugi kerusakan material yang ditimbulkan oleh
pogrom, yaitu sebesar ratusan ribu Reichsmark, dan selanjutnya harus membayar
[60]
"pajak perdamaian" lebih dari satu miliar Reichsmark.

Setelah pogrom, emigrasi Yahudi dari Jerman semakin meningkat, sedangkan Sebuah sinagog yang dibakar pada
tanggal 10 November 1938 di
kehidupan publik Yahudi di Jerman sudah tidak terlihat lagi keberadaannya.[60]
Munich.

Relokasi dan deportasi


Sebelum perang, Nazi memutuskan untuk mendeportasi secara besar-besaran Yahudi
Jerman dari Eropa.[65] Rencana untuk merebut kembali bekas koloni Jerman seperti
Tanganyika dan Afrika Barat Daya untuk dijadikan pemukiman Yahudi dihentikan
oleh Hitler. Ia berpendapat bahwa "tidak satupun tempat pertumpahan darah heroik
Jerman yang pantas sebagai tempat tinggal bagi musuh terburuk Jerman".[66]
Berbagai upaya diplomatik juga dilakukan untuk meyakinkan kekuatan kolonial
lainnya seperti Britania Raya dan Perancis agar bersedia untuk menampung para
Yahudi di koloni-koloni mereka.[67] Wilayah-wilayah yang dipertimbangkan untuk
Kapal SS Exodus yang mengangkut
merelokasi orang-orang Yahudi antara lain Palestina (jajahan Britania Raya),[68]
sekitar 4500 Yahudi Jerman tiba di
Abyssinia (jajahan Italia), Rhodesia Britania,[69] Madagaskar Perancis,[68] dan Palestina.
Australia.[70]

Dari daerah-daerah tersebut, Madagaskar adalah yang paling serius dipertimbangkan. Heydrich menyebutnya sebagai "Rencana
Madagaskar; solusi akhir teritorial". Pulau ini dipertimbangkan karena merupakan daerah terpencil, dan kondisi yang tidak
menguntungkan di pulau itu akan mempercepat kematian para Yahudi.[71] Rencana ini disetujui oleh Hitler pada tahun 1938, dan
pengelolaannya diserahkan kepada Eichmann's, namun rencana ini ditinggalkan setelah terjadinya pembunuhan massal terhadap
orang-orang Yahudi pada tahun 1941. Meskipun sia-sia, rencana ini secara tidak langsung telah menjadi langkah psikologis yang
berperan penting dalam perjalanan menuju Holocaust.[72] Akhir dari Rencana Madagaskar diumumkan pada tanggal 10 Februari
1942. Departemen Luar Negeri Jerman memberikan penjelasan resmi bahwa sehubungan dengan adanya perang dengan Uni Soviet,
maka orang-orang Yahudi akan "dikirim ke timur".[73]

Para birokrat Nazi juga mengembangkan rencana untuk mendeportasi orang-orang Yahudi Eropa ke Siberia.[74] Palestina adalah
satu-satunya lokasi yang sukses membuahkan hasil yang signifikan terkait dengan rencana relokasi Nazi. Rencana untuk merelokasi
Yahudi Jerman ke Palestina disepakati oleh Federasi Zionis Jerman (die Zionistische Vereinigung für Deutschland) dengan
pemerintah Nazi melaluiPerjanjian Haavara pada tahun 1933. Perjanjian ini mengakibatkan berpindahnya sekitar 60.000 Yahudi dari
Jerman ke Palestina sebelum meletusnyaPerang Dunia II.[75][76]

Langkah awal

Di Polandia yang diduduki Jerman


Permasalahan mengenai perlakuan terhadap orang-orang Yahudi menjadi salah satu urusan yang mendesak bagi Nazi setelah mereka
menyerbu bagian barat Polandia pada bulan September 1939, yang merupakan kediaman bagi sekitar dua juta orang Yahudi.
Republik Polandia Kedua dibagi antara Jerman Nazi dan Uni Soviet melalui Pakta Molotov-Ribbentrop. Jerman menganeksasi
Polandia bagian tenggara, sedangkan bagian timur laut
dikuasai oleh Pemerintahan Umum yang dikelola oleh Hans
Frank. Invasi ini menyebabkan Inggris, Australia, Selandia
Baru, Kanada, Afrika Selatan, dan Perancis menyatakan
perang terhadap Jerman yang kemudian memicu
meletusnya Perang Dunia II.

Tangan kanan Himmler, Reinhard Heydrich, menganjurkan


untuk mengumpulkan semua orang Yahudi Polandia di
ghetto-ghetto yang dibangun di kota-kota besar. Di tempat
ini, mereka akan dipekerjakan untuk kepentingan industri
perang Jerman. Ghetto ini dibangun di kota-kota yang
terletak di persimpangan kereta api untuk memberikan
"kemungkinan kontrol yang lebih baik dan kemudahan
deportasi di kemudian hari."[77] Saat diinterogasi pada
tahun 1961, Adolf Eichmann mengungkapkan bahwa
Jerman Nazi pada tahun 1941, mencakup wilayah yang
kalimat "deportasi di kemudian hari" itu merujuk kepada dianeksasi dari Polandia dan Pemerintahan Umum.
"pemusnahan fisik".[78]

Pada bulan September, Himmler mengangkat Heydrich menjadi kepala Kantor


Saya tidak meminta apa-
Keamanan Utama Reich (Reichssicherheitshauptamt atau RSHA). Badan ini
apa, kecuali bahwa
bertugas untuk mengawasi pekerjaan SS, Polisi Keamanan (SD), dan Gestapo di
Polandia yang diduduki Jerman, dan melaksanakan kebijakan terhadap orang-
orang Yahudi yang dijelaskan dalam laporan Heydrich. Pembunuhan terorganisir
pertama Yahudi oleh pasukan Jerman terjadi selama Operasi Tannenberg.
semua
lenyap.
Yahudi harus

Kemudian, orang-orang Yahudi digiring ke ghetto, terutama yang berada di daerah —Hans Frank, gubernur Nazi di
Polandia.[79]
Pemerintah Umum di Polandia tengah. Di sana, mereka dipaksa untuk bekerja di
bawah pengawasan dari Kantor Tenaga Kerja Reich yang dipimpin oleh Fritz
Sauckel. Di ghetto tersebut, ribuan Yahudi meninggal akibat penganiayaan,
kelaparan, penyakit, dan kelelahan, meskipun saat itu masih belum ada kebijakan
mengenai program pembunuhan massal sistematis. Bagaimanapun juga, Nazi
menganggap bahwa kerja paksa merupakan salah satu bentuk pemusnahan massal.
Istilah Vernichtung durch Arbeit ("memusnahkan melalui kerja paksa") sering
digunakan untuk menggambarkan peristiwa ini.

Meskipun tekad SS untuk memulai kebijakan pembunuhan terhadap semua orang


Eksekusi warga sipil Polandia di
Yahudi di bawah kendali Jerman sudah jelas, masih ada penentangan terhadap Bochnia oleh pasukan Jerman
kebijakan ini dalam rezim Nazi, meskipun motifnya adalah ekonomi, bukan selama invasi Jerman ke Polandia,
kemanusiaan. Hermann Göring, orang yang memiliki kontrol keseluruhan terhadap 18 Desember 1939.
industri perang dan Departemen Ekonomi tentara Jerman, berpendapat bahwa
angkatan kerja Yahudi yang tersedia begitu banyak (lebih dari satu juta tenaga kerja
berbadan sehat) adalah aset yang terlalu berharga untuk dimusnahkan disaat Jerman sedang bersiap untuk menyerangUni Soviet.

Di negara lainnya
Ketika Jerman mendudukiNorwegia, Belanda, Luksemburg, Belgia, dan Perancis pada tahun 1940, sertaYugoslavia dan Yunani pada
tahun 1941, kebijakanantisemitisme juga diperkenalkan ke negara-negara ini, meskipun tingkat respon dan penerimaannya bervariasi
antar negara, sesuai dengan keadaan politik lokal. Yahudi telah dihapus dari kehidupan ekonomi dan budaya dan tunduk pada batas-
batas hukum tertentu, tetapi deportasi fisik tidak terjadi di sebagian besar negara yang ditaklukkan oleh Jerman sebelum tahun 1942.
Rezim Vichy yang ditaklukkan di Perancis ikut berkolaborasi dalam menganiaya orang-orang Yahudi Perancis. Sekutu Jerman; Italia,
Hungaria, Rumania, Bulgaria, dan Finlandia dipaksa untuk menerapkan kebijakan antisemitisme, namun sebagian besarnya tidak
mau, sehingga Jerman memaksa mereka untuk menerapkannya. Selama perang, Yahudi dan orang Roma dijebloskan ke kamp
konsentrasi Banjica di Belgrade, terutama sekali para komunis Serbia, royalis dan patriot lainnya yang menolak penjajahan Jerman.
Rezim boneka Jerman di Kroasia mulai aktif dalam menganiaya orang-orang Yahudi atas inisiatif sendiri, sehingga Keputusan
Hukum untuk Nasionalisasi Properti dan Perusahaan Yahudi di deklarasikan pada tanggal 10 Oktober 1941 di Negara Independen
Kroasia.

Pemerintahan Umum dan Rencana Nisko


Pada tanggal 28 September 1939, Jerman berhasil memperoleh kontrol atas wilayah
Lublin melalui kesepakatan Jerman-Soviet dengan menukarnya dengan
Lithuania.[80] Berdasarkan ketentuan Rencana Nisko, Jerman diizinkan untuk
mendirikan reservasi Lublin-Lipowa di wilayah tersebut. Pembangunan reservasi ini
dikepalai oleh Adolf Eichmann, yang diberi tugas untuk memusnahkan orang
Yahudi dari seluruh Jerman, Austria, danProtektorat Bohemia dan Moravia.[81] Nazi
Sebuah Sinagog di kotaBydgoszcz, mengirimkan Yahudi pertama kali ke Lublin pada tanggal 18 Oktober 1939. Kereta
Polandia yang bertuliskan: "Kota ini pertama yang mengangkut Yahudi terdiri dari orang-orang Yahudi yang berasal dari
bebas Yahudi". Austria dan Protektorat Bohemia dan Moravia.[82] Pada tanggal 30 Januari 1940,
sebanyak 78.000 Yahudi dari Jerman, Austria dan Cekoslovakia telah dideportasi ke
Lublin.[83] Selanjutnya, tanggal 12 dan 13 Februari 1940, orang-orang Yahudi dari
Pomerania menyusul di deportasi ke Lublin. Pomerania adalah wilayah pertama yang mendeklarasikan dirinya sebagai "judenrein"
("bebas Yahudi").[84] Pada tanggal 24 Maret 1940, Hermann Göring menyatakan bahwa Rencana Nisko akan diakhiri sepenuhnya
pada bulan April.[85] Pada saat Rencana Nisko dihentikan, jumlah orang Yahudi yang telah diangkut ke Nisko mencapai 95.000
orang, banyak di antaranya yang tewas karena kelaparan.[86] Pada bulan Juli 1940, karena kesulitan untuk menggalakkan
pertambahan populasi di Pemerintahan Umum, Hitler memutuskan bahwa deportasiahudi
Y dihentikan untuk sementara waktu.[87]

Pada bulan Oktober 1940, Gauleiter Josef Bürckel dan Robert Heinrich Wagner ditugaskan untuk mengawasi Operasi Bürckel, yaitu
pengusiran orang-orang Yahudi ke wilayah Perancis yang tidak ditaklukkan Jerman.[88] Hanya orang-orang Yahudi yang berasal dari
pernikahan campuran yang tidak diusir.[88] Sekitar 6.500 orang Yahudi yang menjadi target Operasi Bürckel diberikan peringatan
untuk meninggalkan Jerman selama dua jam pada malam tanggal 22-23 Oktober 1940, lebih dari itu, mereka akan ditangkap.
Sembilan kereta yang digunakan untuk mengangkut orang-orang Yahudi memasuki Perancis "tanpa memberikan peringatan kepada
pihak yang berwenang Perancis", sehingga mereka tidak senang menerima para pendatang Yahudi.[88] Perancis tidak mengizinkan
para pendatang Yahudi membawa barang-barang mereka, sehingga barang-barang tersebut akhirnya disita oleh pemerintah
Jerman.[88] Menteri Luar Negeri Jerman, Joachim von Ribbentrop, mengeluhkan lambatnya kinerja pemerintah Vichy dalam
menangani para Yahudi buangan.[88] Sebagai hasilnya, orang-orang Yahudi yang terusir ditahan oleh otoritas Vichy di kamp-kamp di
[88]
Gurs, Rivesaltes dan Les Milles sambil menunggu kesempatan untuk mengembalikan mereka ke Jerman.

Sepanjang tahun 1940 dan 1941, sejumlah besar pembunuhan terhadap orang-orang Yahudi di wilayah Polandia yang diduduki
Jerman terus berlangsung, dan pendeportasian Yahudi ke wilayah Pemerintahan Umum juga terus dilakukan. Deportasi Yahudi dari
Jerman, terutama Berlin, belum selesai sampai tahun 1943 (banyak Yahudi di Berlin yang mampu bertahan hidup dalam
persembunyian). Pada bulan Desember 1939, sekitar 3,5 juta orang Yahudi sudah dideportasi ke wilayah-wilayah di Pemerintahan
Umum.

Kamp konsentrasi dan tenaga kerja (1933–1945)


Informasi lebih lanjut: Kamp konsentrasi Nazi
Dari awal pendirian kamp konsentrasi pada masa Reich Ketiga, sebenarnya kamp-kamp tersebut dimaksudkan sebagai tempat
penahanan. Meskipun angka kematian di kamp-kamp konsentrasi itu juga tinggi, dengan angka kematian mencapai 50%, namun
kamp-kamp tersebut tidak dirancang sebagai pusat pembunuhan massal. Pada tahun 1942, enam kamp pemusnahan besar telah
didirikan di wilayah Polandia yang diduduki Nazi, yang dibangun semata-mata untuk tujuan pembunuhan massal. Setelah tahun
1939, kamp-kamp ini semakin dipusatkan menjadi tempat di mana orang-orang Yahudi dan tawanan perang (POW) dibunuh atau
dipekerjakan sebagai buruh budak, dan pada akhirnya banyak yang kekurangan gizi dan disiksa.[89] Diperkirakan bahwa Jerman
membangun 15.000 kamp dan sub-kamp di negara-negara yang mereka taklukkan,
sebagian besar di Eropa Timur.[90][91] Kamp-kamp baru didirikan di wilayah-
wilayah yang memiliki banyak penganut Yahudi, intelektual Polandia, komunis, atau
populasi Roma dan Sinti, termasuk di Jerman. Transportasi tahanan sering dilakukan
dalam kondisi yang mengerikan dengan menggunakan kereta barang, di mana
banyak yang meninggal sebelum mencapai tujuan mereka.

Pemusnahan melalui kerja paksa adalah salah satu kebijakan genosida sistematis
yang diterapkan oleh Jerman, di mana penghuni kamp akan dipekerjakan sampai
mati, atau bekerja sampai kelelahan, dan kemudian dijebloskan ke dalam kamar gas
atau ditembak mati. Pekerja budak digunakan untuk memproduksi logistik perang,
seperti roket V-2 di Mittelbau-Dora, dan berbagai produksi senjata di sekitar
kompleks kamp konsentrasi Mauthausen-Gusen. Setelah para tahanan memasuki
kamp, beberapa kamp akan mentato para tahanan dengan sebuah ID tahanan.[92]
Para tahanan dipekerjakan selama 12 sampai 14 jam perhari, dengan makanan yang Kuburan massal korban Holocaust di
tidak memadai, sehingga banyak di antara mereka yang sekarat atau meninggal saat kamp konsentrasi Bergen-Belsen, di
foto oleh seorang tentara Inggris
bekerja.[93]
setelah pembebasan kamp itu pada
bulan April 1945.

Ghetto (1940–1945)

Ghetto utama: Ghetto Białystok, Budapest, Kraków, Kovno, Łódź, Lvov, Riga, Vilna, dan
Warsawa

Setelah menginvasi Polandia, Nazi mendirikan ghetto sebagai tempat bagi orang-
orang Yahudi dan Romani "dipenjarakan" sebelum mereka dikirim ke kamp-kamp
pemusnahan. Proses pertama yang diketahui dalam pendirian ghetto-ghetto ini
berasal dari surat bertanggal 29 September 1939 dari Heydrich kepada kepala
Einsatzgruppen.[94] Masing-masing ghetto dijalankan olehJudenrat (dewan Yahudi)
Jerman sebagai pemimpin komunitas Yahudi, yang bertanggung jawab untuk
mengelola aktivitas di ghetto sehari-hari, termasuk distribusi makanan, air, pemanas,
obat-obatan, dan tempat tinggal. Strategi dasar yang dianut oleh dewan Yahudi
Seorang anak tewas di jalanan di
dalam mengelola ghetto salah satunya adalah dengan mencoba untuk meminimalkan Ghetto Warsawa.
kerugian, terutama dengan bekerja sama dengan pihak berwenang Nazi (atau
[95]
penggantinya), meskipun fasilitas yang diberikan sangat mengerikan.

Judenrat juga ditugaskan untuk mengatur proses deportasi ke kamp-kamp pemusnahan,[96] termasuk memberikan nama-nama
kelompok yang akan di deportasi. Para anggota Judenrat ini mengupayakan berbagai cara untuk menyelamatkan komunitasnya,
seperti dengan memperlambat, penyuapan, menghalang-halangi, memohon, dan berargumentasi, namun pada akhirnya keputusan
tetap harus dibuat. Beberapa pihak, seperti Chaim Rumkowski, berpendapat bahwa tanggung jawab mereka adalah untuk
menyelamatkan orang-orang Yahudi yang bisa diselamatkan, dan oleh karena itu orang lain harus dikorbankan. Pemimpin Judenrat
seperti Dr. Joseph Parnas menolak untuk menyerahkan daftar, alhasil, ia ditembak mati. Pada tanggal 14 Oktober 1942, para Judenrat
[97]
di Byaroza memilih untuk bunuh diri daripada harus bekerja sama dengan Nazi.

Ghetto Warsawa adalah ghetto yang terbesar, dengan 380.000 penghuni, diikuti oleh Ghetto Łódź (160.000). Michael Berenbaum
menyatakan bahwa ghetto-ghetto ini pada dasarnya adalah sebuah penjara yang sangat sesak, dan digunakan sebagai alat
"pembunuhan secara lambat dan pasif."[98] Meskipun Ghetto Warsawa ditempati oleh hampir 400.000 orang (30% dari penduduk
.[99]
Warsawa pada saat itu), lokasinya hanya menempati 2,4% dari luas kota, atau rata-rata 9,2 orang per kamar

Dari tahun 1940 sampai 1942, kelaparan dan penyakit, terutama tifus, telah menewaskan ratusan ribu nyawa di ghetto. Lebih dari
43.000 penduduk ghetto Warsawa meninggal di sana pada tahun 1941,[99] dan lebih dari setengah penduduk di ghetto Theresienstadt
meninggal pada tahun 1942.[98]
Orang Jerman datang, polisi, dan mereka mulai memukul-mukul rumah: "Raus, raus, raus, Juden raus." ...
Seorang bayi mulai menangis ... Bayi lainnya mulai menangis. Jadi ibu memberi bayinya minum untuk tetap
tenang ... [Ketika polisi pergi], saya mengatakan kepada ibu untuk keluar. Dan satu bayi sudah tewas ... karena
takut, sang ibu [telah] membekap bayinya sendiri.

— Abraham Malik, menggambarkan pengalamannya diGhetto Kovno.[100]

Himmler memerintahkan dimulainya deportasi pada tanggal 19 Juli 1942, dan tiga hari kemudian, deportasi dari Ghetto Warsawa
dimulai. Selama 52 hari berikutnya, hingga tanggal 12 September, sekitar 300.000 orang dari Warsawa telah diangkut dengan kereta
barang ke kamp pemusnahan Treblinka. Banyak ghetto lainnya yang dikosongkan setelahnya.

Pemberontakan ghetto pertama terjadi pada bulan September 1942 di kota kecil Łachwa di sebelah tenggara Polandia. Upaya
perlawanan bersenjata di ghetto-ghetto yang lebih besar terjadi pada tahun 1943, seperti Pemberontakan Ghetto Warsawa dan
Pemberontakan Ghetto Białystok, namun upaya itu gagal dalam melawan kekuatan militer besar Nazi, dan orang-orang Yahudi yang
[101]
tersisa entah dibunuh atau dideportasi ke kamp kematian.

Regu pembunuh (1941–1943)


Invasi Jerman ke Uni Soviet pada bulan Juni 1941 membuka fase baru dalam perkembangan Holocaust. Holocaust diintensifkan
setelah Nazi menduduki Lithuania, yang memiliki hampir 80% penduduk Yahudi dan hampir semuanya dibasmi sebelum akhir
tahun.[102][103] Wilayah Soviet yang diduduki pada awal tahun 1942 juga mencakup Belarus, Estonia, Latvia, Lithuania, Ukraina,
dan Moldova dan wilayah Rusia paling barat di garis Leningrad-Moscow-Rostov. Di wilayah-wilayah ini terdapat sekitar tiga juta
orang Yahudi, termasuk ratusan ribu yang melarikan diri dari Polandia pada tahun 1939.

Penduduk lokal di beberapa wilayah Soviet yang diduduki Jerman juga ikut
berpartisipasi aktif dalam pembunuhan orang Yahudi dan yang lainnya.[104] Di
Lithuania, Latvia dan Ukraina barat, penduduk setempat sangat terlibat dalam
pembunuhan orang-orang Yahudi dari awal pendudukan Jerman.[104] Arajs
Kommando Latvia adalah contoh unit militer setempat yang berpartisipasi aktif
dalam pembunuhan ini.[104] Di selatan, penduduk Ukraina membantai sekitar 24.000
orang Yahudi.[104] Selain itu, unit-unit militer di Latvia dan Lithuania meninggalkan
negara mereka sendiri dan berpartisipasi dalam pembunuhan Yahudi di Belarus, dan
Eksekusi Yahudi Kiev oleh regu militer Ukraina menjabat sebagai penjaga kamp-kamp konsentrasi dan kematian di
pembunuh Einsatzgruppen. Tampak Polandia.[104] Milisi Ustaše di Kroasia juga melakukan tindakan penganiayaan dan
seorang ibu sedang melindungi
pembunuhan. Pada kenyataannya, Jerman-lah yang mengorganisir dan menyalurkan
anaknya agar tidak ditembak; salah [104]
para "partisipan lokal" ini untuk terlibat dalam Holocaust.
satu foto Holocaust paling
menyentuh yang pernah
Banyak dari pembunuhan massal tersebut dilakukan di depan umum, suatu
didokumentasikan.
perubahan dari praktik sebelumnya.[104] Saksi Jerman untuk pembunuhan ini
menekankan adanya partisipasi dari penduduk setempat.[104] Pembantaian yang
dilakukan oleh tentara Jerman biasanya dibenarkan dengan alasan untuk menegakkan operasi anti-partisan atau anti-bandit, namun
sejarawan Jerman Andreas Hillgruber menyatakan bahwa ini hanyalah alasan untuk memperkecil keterlibatan Tentara Jerman dalam
Holocaust di Rusia dan istilah "kejahatan perang" dan "kejahatan kemanusiaan" adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan apa
yang mereka lakukan.[105] Hillgruber menegaskan bahwa pembantaian terhadap sekitar 2,2 juta pria, wanita, dan anak-anak yang tak
berdaya karena alasan ideologi rasisme tidak mungkin bisa dibenarkan dengan alasan apapun, dan pernyataan jenderal-jenderal
[106]
Jerman yang mengklaim bahwaEinsatzgruppen diperlukan untuk merespon anti-partisan adalah kebohongan.

Kerjasama militer dengan SS dalam operasi anti-partisan dan anti-Yahudi berlangsung dengan sangat intensif.[107] Pada musim panas
1941, Brigadir Kavaleri SS diperintahkan oleh Hermann Fegelein dalam operasi anti-partisan di Pripyat Marshes yang menewaskan
699 pasukan Tentara Merah, 1.100 partisan dan 14.178 orang Yahudi.[107] Sejarawan Jerman Jürgen Forster, seorang pakar
terkemuka yang mengkaji tentang kejahatan perang Wehrmacht berpendapat bahwa
Wehrmacht memainkan peran kunci dalam Holocaust, dan adalah hal yang salah jika
[108] Raul Hilberg
mengatakan bahwa Holocaust ini semata-mata merupakan "hasil karya" SS.
mengungkapkan bahwa komandanEinsatzgruppen Jerman adalah warga biasa, sebagian besar
berasal dari kalangan profesional, sebagian besar lagi intelektual, dan mereka dilatih untuk
menjadi pembunuh yang efisien.[109]

Skala besar pembunuhan orang Yahudi di wilayah-wilayah Soviet yang diduduki Jerman
dilaksanakan oleh Einsatzgruppen (regu pembunuh keliling) di bawah komando Heydrich.
Hal ini telah dioperasikan dalam skala terbatas di Polandia pada tahun 1939, namun kemudian
dioperasikan dalam skala yang lebih besar. Einsatzgruppe A ditugaskan ke wilayah Baltik,
Einsatzgruppe B ke Belarus, Einsatzgruppe C ke Ukraina utara dan tengah, danEinsatzgruppe
D ke Moldova, Ukraina selatan,Krimea, dan Kaukasus utara.[110]
Seorang anggota
Menurut Otto Ohlendorf di persidangannya, "Einsatzgruppen memiliki misi untuk melindungi Einsatzgruppe D akan
garis belakang pasukan dengan membunuh orang-orang Yahudi, Gipsi, fungsionaris komunis, menembak seorang Yahudi
komunis aktif, dan semua orang yang akan membahayakan keamanan." Dalam praktiknya, yang berlutut di sebuah
korban-korban mereka hampir semuanya merupakan warga sipil Yahudi (tidak satupun kuburan massal di Vinnitsa,
Ukraina SSR, Uni Soviet,
anggota Einsatzgruppe yang tewas selama operasi). Pada bulan Desember 1941, empat
pada tahun 1942. Foto ini
Einsatzgruppe yang tercantum di atas telah membunuh masing-masing: 125.000, 45.000,
bertuliskan: Yahudi terakhir
75.000, dan 55.000 orang, dan total 300.000 orang, terutama dengan cara penembakan atau di Vinnitsa.
dengan granat tangan di berbagai lokasi pembunuhan massal di luar kota-kota besar
.

Museum Memorial Holocaust Amerika Serikat mengisahkan tentang salah satu korban selamat dari pembantaian Einsatzgruppen di
Piryatin, Ukraina, ketika mereka membunuh 1.600 orang Y
ahudi pada tanggal 6 April 1942, hari keduaPaskah:

Saya melihat mereka melakukan pembunuhan. Pada pukul 5:00 pagi mereka memberi perintah, "Isi
lubangnya". Jeritan dan erangan terdengar dari dalam lubang. Tiba-tiba saya melihat tetangga saya Ruderman
merangkak dari bawah tanah ... Matanya berdarah dan ia berteriak: " Bunuh saya!" ... Seorang wanita yang
telah dibunuh berbaring di kaki saya. Seorang anak lima tahun merangkak keluar dari bawah tubuhnya dan
[111]
mulai menjerit putus asa. "Mommy!" Hanya itu yang saya lihat, karena kemudian saya jatuh pingsan.

Pembantaian yang paling terkenal dari orang-orang Yahudi di Uni Soviet


berlangsung di sebuah jurang yang disebut Babi Yar di luar Kiev, di mana 33.771
orang Yahudi tewas dalam satu operasi pada tanggal 29-30 September 1941.[112]
Pembunuhan orang-orang Yahudi di Kiev diputuskan oleh gubernur militer (Mayor-
Jenderal Friedrich Eberhardt), Komandan Polisi untuk Tentara Kelompok Selatan
(SS-Obergruppenführer Friedrich Jeckeln) dan Komandan Einsatzgruppe C Otto
Rasch. Pembunuhan dilakukan oleh gabungan pasukan SS, SD dan Polisi
Keamanan, serta dibantu oleh polisi Ukraina. Pasukan dari Angkatan Darat ke-6
Pembunuhan massal 2.749 orang
Wehrmacht memang tidak berpartisipasi dalam pembunuhan, namun mereka
Yahudi di pantai dekat kota Liepāja,
memainkan peran kunci dalam mengumpulkan orang-orang Yahudi di Kiev dan
Latvia pada tanggal 15 hingga 17
ar.[113]
mengangkut mereka untuk ditembak mati di Babi Y Desember 1941. Para wanita di
dalam foto dipaksa untuk membuka
Pada hari Senin, orang-orang Yahudi dari Kiev dikumpulkan di sebuah pemakaman, pakaian dan kemudian berpose ke
berharap akan dinaikkan atau diangkut dengan kereta. Kerumunan tersebut cukup kamera.
besar, sebagian besar laki-laki, perempuan, dan anak-anak tidak mampu mencari
tahu apa yang terjadi hingga terlambat; pada saat mereka mendengar tembakan senapan mesin, tidak ada kesempatan untuk melarikan
diri. Semuanya berlarian menyusuri barisan tentara, dan kemudian ditembak. Seorang sopir truk menggambarkan adegan tersebut:

Satu demi satu, mereka harus menanggalkan pakaian mereka; mantel, sepatu, dan juga pakaian dalam ...
Setelah telanjang, mereka dipersilakan memasuki jurang yang panjangnya sekitar 150 meter, lebar 30 meter,
dan dalam 15 meter ... Ketika mereka sampai di dasar jurang mereka disergap oleh anggota Schutzpolizei dan
dipaksa untuk berbaring di atas orang-orang Yahudi yang sudah ditembak ... Seorang polisi datang dan
menembak seorang Yahudi di leher dengan senapan mesin ringan ... Saya melihat polisi tersebut berdiri di
atas lapisan mayat dan menembak satu demi satu ... Polisi itu berjalan dari mayat orang-orang Yahudi yang
telah dieksekusi ke Yahudi berikutnya yang sedang berbaring, dan menembaknya.[114]

Pada bulan Agustus 1941 Himmler melakukan kunjungan ke Minsk. Di sana, ia secara pribadi menyaksikan 100 orang Yahudi yang
ditembak di sebuah selokan di luar kota. Peristiwa ini dijelaskan oleh Karl Wolff dalam buku hariannya: "Wajah Himmler menghijau.
Dia mengeluarkan sapu tangan dan mengusap pipinya yang terkena cipratan sepotong otak. Kemudian ia muntah." Setelah tenang,
dia mengajari anggota SS untuk mematuhi "hukum moral tertinggi Partai" dalam melaksanakan tugas mereka.

Metode baru pembunuhan massal


Mulai bulan Desember 1939, Nazi memperkenalkan metode baru pembunuhan massal dengan menggunakan gas.[115] Nazi
melengkapi van gas eksperimental dengan tabung gas dan sebuah kompartemen bagasi tertutup, yang digunakan untuk membunuh
pasien perawatan mental sanatorium di Pomerania, Prusia Timur, dan wilayah Polandia yang diduduki Jerman sebagai bagian dari
operasi yang disebut dengan Aksi T4.[115] Di kamp konsentrasi Sachsenhausen, sebuah van besar yang mampu memuat hingga 100
orang digunakan dari bulan November 1941.[115] Van ini juga diperkenalkan di kamp pemusnahan Chełmno pada bulan Desember
1941, dan 15 van lainnya dioperasikan oleh Einsatzgruppen di wilayah Soviet yang diduduki Jerman.[115] Van-van ini dioperasikan
di bawah pengawasan dari Kantor Keamanan Utama Reich dan digunakan untuk membunuh sekitar 500.000 nyawa, terutama orang-
orang Yahudi, orang Rom, dan lain-lain.[115] Penggunaan van-van ini dipantau secara berhati-hati, dan setelah satu bulan
pengamatan, sebuah laporan menyatakan bahwa "sembilan puluh tujuh ribu nyawa telah dihabisi dengan menggunakan van tanpa
menimbulkan kerusakan pada mesin".[116]

Kebutuhan akan teknik pembunuhan massal baru ini juga diungkapkan oleh Hans Frank, Gubernur Pemerintah Umum, yang
menyatakan bahwa kebanyakan orang tidak bisa dengan hanya ditembak. "Kita harus mengambil langkah-langkah, merancang
beberapa cara untuk memusnahkan mereka." Masalah tersebut menyebabkan SS melakukan eksperimen pembunuhan dalam skala
besar dengan menggunakan gas beracun. Pada akhirnya,Christian Wirth mengungkapkan penemuannya tentang kamar gas.

Konferensi Wannsee dan Solusi Akhir (1942–1945)


Informasi lebih lanjut: Operasi Reinhard, Konferensi Wannsee dan Solusi Akhir
Konferensi Wannsee diselenggarakan oleh Reinhard Heydrich pada tanggal 20
Januari 1942 di Wannsee, sebuah wilayah di pinggiran kotaBerlin, bersama dengan
sekitar 15 pemimpin Nazi lainnya serta sejumlah sekretaris negara, pejabat senior,
pemimpin partai, perwira SS dan para pemimpin lainnya dari departemen
pemerintah yang bertanggung jawab atas kebijakan yang terkait dengan isu-isu
Yahudi. Tujuan awal dari pertemuan ini adalah untuk membahas rencana mengenai
solusi komprehensif yang berkaitan dengan "permasalahan Yahudi di Eropa".
Heydrich menyarankan untuk "melakukan pembunuhan massal di wilayah-wilayah
yang diduduki Jerman ... sebagai bagian dari solusi atas permasalahan Yahudi
Eropa yang diperintahkan oleh
Hitler, dan untuk memastikan
bahwa mereka, terutama birokrasi
di kementerian, akan berbagi
pengetahuan dan tanggung jawab
Nazi secara metodis mencatat
perkembangan Holocaust dalam terkait dengan kebijakan ini."[119]
ribuan laporan dan dokumen.
Salinan dari hasil pertemuan yang
Gambar di atas adalahTelegram
Höfle yang dikirimkan kepada Adolf disusun oleh Eichmann berhasil
Eichmann pada bulan Januari 1943, diselamatkan, namun atas Ruang makan di villa Wannsee,
melaporkan bahwa 1.274.166 orang petunjuk dari Heydrich, salinan tempat diadakannya konferensi
Yahudi telah tewas dalam empat tersebut ditulis dalam "bahasa Wannsee. 15 pria duduk mengelilingi
kamp Operasi Reinhard sepanjang meja ini pada tanggal 20 Januari
eufimistis." Dengan demikian,
tahun 1942. 1942 untuk mendiskusikan "solusi
kata-kata yang tepatnya digunakan
akhir dari permasalahan Yahudi".[117]
dalam pertemuan tersebut tidak
diketahui.[120] Bagaimanapun juga, dalam pertemuan tersebut Heydrich
mengemukakan idenya mengenai kebijakan emigrasi yang akan digantikan oleh
kebijakan mengevakuasi Yahudi ke timur. Hal ini dipandang hanya merupakan
solusi sementara yang mengarah pada solusi akhir untuk membinasakan sekitar 11
juta orang Yahudi yang tinggal tidak hanya di wilayah yang diduduki oleh Jerman,
namun juga di negara-negara besar di seluruh dunia, termasuk Britania Raya dan
Amerika Serikat.[121] Heydrich juga menjelaskan bahwa makna dari Solusi Akhir
adalah "orang-orang Yahudi harus dimusnahkan dengan cara mengkombinasikan
kerja paksa dan pembunuhan massal."[122]

Para petinggi Nazi diberitahu bahwa terdapat sekitar 2,3 juta orang Yahudi di Faksimili yang memuat laporan hasil
Konferensi Wannsee. Laporan ini
dalam Pemerintahan Umum, 850.000 di Hungaria, 1,1 juta di negara-negara
berisi daftar jumlah orang Yahudi di
lainnya yang diduduki Jerman, dan lebih dari 5 juta di Uni Soviet, meskipun 2 juta- setiap negara di Eropa.
nya berada di wilayah yang masih di kuasai oleh Soviet, atau jika ditotalkan, umat
Yahudi di Soviet berjumlah sekitar 6,5 juta. Orang-orang Yahudi ini akan diangkut
dengan kereta api ke kamp-kamp pemusnahan (Vernichtungslager) di Polandia, dan
sebagian besar dari mereka akan digas sekaligus. Di beberapa kamp, sepertidi
Auschwitz, mereka yang cocok untuk dipekerjakan akan tetap hidup untuk
sementara waktu, tetapi pada akhirnya semuanya tetap akan dibunuh. Perwakilan
perusahaan Göring, Dr. Erich Neumann, mendapatkan hak terbatas untuk
[123]
menggunakan beberapa tahanan sebagai pekerja industri.

Reaksi publik Jerman


Auschwitz I
Dalam buku karangannya tahun 1983 yang berjudul Popular Opinion and Political
Dissent in the Third Reich, Ian Kershaw meneliti mengenai Alltagsgeschichte
(sejarah kehidupan sehari-hari) di Bavaria (Bayern) selama periode Nazi.[124]
Kershaw berpendapat bahwa sudut pandang publik Bavaria yang paling umum
adalah ketidakpedulian terhadap apa yang terjadi pada orang-orang Yahudi.[125]
Kershaw menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang Bavaria tahu mengenai
Holocaust, namun pada kenyataaannya mereka jauh lebih peduli terhadap
peperangan daripada peduli terhadap "Solusi Akhir untuk Permasalahan Yahudi"
Nazi.[125] Kershaw menggambarkan kengerian Holocaust dengan menganalogikan
bahwa "jalan menuju Auschwitz dibangun oleh kebencian, dan diaspali dengan
ketidakpedulian".[126][127]
Pendapat Kershaw mengenai reaksi kebanyakan orang-orang Bavaria yang
dikatakan bersikap "acuh tak acuh" dikecam oleh sejarawan Israel Otto Dov Kulka,
seorang ahli opini publik Jerman Nazi, dan sejarawan Kanada Michael Kater. Kater
berpendapat bahwa Kershaw meremehkan tingkat antisemitisme yang populer di
Jerman, dan meskipun ia mengakui bahwa sebagian besar tindakan antisemit
"spontan" Jerman Nazi dilakukan secara bertahap, namun tindakan ini tetap saja
melibatkan sebagian besar warga Jerman, dan adalah hal yang salah jika
menganggap bahwa sikap antisemit ekstrem Nazi hanya semata-mata berasal dari
atas.[128] Kulka berpendapat bahwa kebanyakan orang Jerman lebih bersikap
Rel kereta yang menuju ke kamp
antisemit dibandingkan dengan yang Kershaw gambarkan dalam Popular Opinion
kematian Auschwitz II (Birkenau).
and Political Dissent, dan bahwa ketimbang menyebutnya sebagai
"ketidakpedulian", istilah "keterlibatan pasif" adalah istilah yang lebih tepat untuk
menggambarkan reaksi dari rakyat Jerman.[129]

Dalam sebuah penelitian yang khusus mengkaji tentang pandangan Yahudi Jerman
dalam menentang rezim Nazi, sejarawan Jerman Christof Dipper dalam esainya
tahun 1983 yang berjudul "Der Deutsche Widerstand und die Juden ("Perlawanan
Jerman dan orang-orang Yahudi") menyatakan bahwa mayoritas anti-Nazi
(nasional-konservatif) adalah antisemit.[128] Dipper menyatakan bahwa bagi
sebagian besar penentang Nazi seperti nasional-konservatif, "birokrasi dan hukum
perampasan harta orang-orang Yahudi yang dipraktikkan sampai tahun 1938 masih Tabung kosong gas beracun yang
diterima".[128] Meskipun Dipper mencatat bahwa tak seorang pun pengikut digunakan untuk membunuh tahanan
nasional-konservatif yang mendukung Holocaust, ia juga berkomentar bahwa (kiri) dan tumpukan rambut yang
dipangkas dari kepala korban
nasional-konservatif tidak berniat untuk mengembalikan hak-hak sipil orang-orang
Holocaust yang disimpan di museum
Yahudi setelah merencanakan penggulingan Hitler.[128] Dipper juga berpendapat
Auschwitz II.
bahwa "sama halnya dengan pandangan yang dianut oleh para penentang Nazi,
sebagian besar rakyat Jerman juga percaya bahwa "Permasalahan Yahudi" ini ada
dan harus diselesaikan."[128]

Robert Gellately berpendapat bahwa sebagian besar penduduk sipil Jerman


mengetahui apa yang terjadi. Menurut Gellately, pemerintah secara terbuka
mengumumkan konspirasi melalui media, dan bahwa war
ga sipil mengetahui setiap
aspeknya kecuali penggunaan kamar gas.[130] Bukti sejarah signifikan
menunjukkan gagasan bahwa sebagian besar korban Holocaust, sebelum dikirim ke
kamp konsentrasi, tidak mengetahui nasib yang menanti mereka, atau tidak
mempercayainya. Mereka meyakini bahwa mereka akan direlokasi dan diberikan
tempat tinggal baru.[131][132][133] Reruntuhan kamar gas Krematorium
II di Auschwitz II (Birkenau). Pakar
Holocaust Robert Jan van Pelt
mengungkapkan bahwa lebih banyak
Motivasi
orang yang kehilangan nyawa
Dalam esainya tahun 1965 yang berjudul "Command and Compliance", sejarawan mereka di ruangan ini daripada di
Jerman Hans Buchheim menyatakan bahwa tidak ada paksaan untuk membunuh ruangan manapun di Bumi: 500.000
orang Yahudi atau yang lainnya, namun setiap orang diberikan kebebasan untuk orang.[118]
melakukan hal tersebut.[134] Namun, Buchheim juga mengungkapkan bahwa ia
menemukan bukti yang menunnukkan bahwa anggota SS yang menolak untuk
melaksanakan perintah kriminal akan dikirim ke kamp konsentrasi atau dieksekusi.[135] Selain itu, orang-orang non-kriminal yang
melakukan kejahatan terlebih karena alasan mereka ingin menyesuaikan diri dengan nilai-nilai kelompok mereka atau takut jika dicap
[136]
"lemah" oleh rekan-rekan mereka jika mereka menolak.
Christopher Browning telah meneliti tentang Batalyon 101 Ordnungspolizei Jerman yang ditugaskan untuk membantai dan
mengumpulkan orang-orang Yahudi untuk dideportasi ke kamp-kamp kematian Nazi. Sebagian besar pasukan batalion itu terdiri dari
pria paruh baya kelas pekerja yang berasal dari Hamburg, mereka tidak layak untuk diserahi tugas militer dan tidak diberi pelatihan
khusus untuk melakukan genosida. Komandan dari unit ini tetap memberikan anak buahnya pilihan untuk keluar dari pasukan jika
mereka merasa pekerjaan tersebut tidak menyenangkan, namun mayoritas pasukan memilih untuk tidak mengambil pilihan itu, hanya
15 dari 500 anggota batalion yang melakukannya.[137] Dipengaruhi oleh karya Stanley Milgram, Browning berpendapat bahwa
pasukan batalion bersedia bergabung dan melakukan pembantaian lebih karena ketaatan mereka kepada otoritas dan tekanan dari
teman sebaya, bukan karena nafsu keji atau kebencian. Implikasi umum dari buku ini adalah bahwa ketika ditempatkan dalam grup
kohesif, kebanyakan orang akan mematuhi perintah yang diberikan oleh yang berwenang, meskipun mereka sadar bahwa perintah
tersebut bertentangan dengan moral.

Sejarawan Rusia Sergei Kudryashov meneliti tentang para penjaga di kamp konsentrasi Trawniki. Beberapa penjaga di Trawniki
adalah Tentara Merah tawanan perang yang mengajukan diri untuk ber .[138]
gabung dengan SS agar bisa keluar dari kamp-kamp POW
Mayoritas penjaga pria di Trawniki adalah tentara komunis Ukraina atau Volksdeutche, meskipun ada juga tentara Rusia, Polandia,
Latvia, Lithuania, Tartar , Georgia, Armenia, dan Azerbaijan.[139] Sebagian besar penjaga-penjaga ini mematuhi perintah SS untuk
menganiaya orang-orang Yahudi. penganiayaan orang-orang Yahudi oleh penjaga Trawniki "seringkali dilakukan secara sistematis
dan tanpa penyebab tertentu."[140] Banyak dari penjaga-penjaga ini, meskipun tidak semuanya, yang telah mengeksekusi orang-orang
Yahudi. Hampir setiap orang yang bekerja sebagai penjaga di kamp-kamp Operasi Reinhard secara pribadi telah membunuh puluhan
orang Yahudi.[141] Sependapat dengan Christopher Browning, Kudryashov juga menyatakan bahwa penjaga-penjaga Trawniki ini
adalah contoh dari orang-orang biasa yang bersedia menjadi pembunuh karena tekanan dari rekan seperjuangan dan ketaatan pada
otoritas yang lebih tinggi.[142]

Kamp pemusnahan
Sepanjang tahun 1942, enam kamp
[143]
Perkiraan jumlah korban tewas di masing-masing kamp
telah didirikan sebagai kamp-kamp
Nama kamp Korban tewas Koordinat Ref. pemusnahan (Vernichtungslager)
Auschwitz II 1.000.000 50°2′9″LU 19°10′42″BT [144][145][146] untuk mendukung pelaksanaan
[147][148] rencana Reinhard.[161] Meskipun
Belzec 600.000 50°22′18″LU 23°27′27″BT
Chełmno secara teknis bukanlah
Chełmno 320,000 52°9′27″LU 18°43′43″BT [149][150]
bagian dari Operasi Reinhard, kamp
Jasenovac 58–97.000 45°16′54″LU 16°56′6″BT [151][152] ini mulai difungsikan sebagai kamp
[153][154] pemusnahan pada bulan Desember
Majdanek 360.000 51°13′13″LU 22°36′0″BT
1941.[162] Sebelumnya, dua di antara
Maly Trostinets 65.000 53°51′4″LU 27°42′17″BT [155][156]
kamp-kamp ini; Chełmno (juga
Sobibor 250.000 51°26′50″LU 23°35′37″BT [157][158] dikenal dengan Kulmhof) dan
[159][160] Majdanek, sudah difungsikan sebagai
Treblinka 870.000 52°37′35″LU 22°2′49″BT
kamp kerja paksa, dan kemudian
fasilitas-fasilitas pemusnahan juga
mulai ditambahkan ke kamp-kamp ini. Tiga kamp baru dibangun dengan tujuan tunggal untuk membunuh sejumlah besar orang
Yahudi secepat mungkin, yaitu di Belzec, Sobibor dan Treblinka. Kamp ketujuh yang kemudian dibangun di Maly Trostinets,
Belarus, juga digunakan untuk tujuan ini.Jasenovac adalah sebuah kamp pemusnahan di mana sebagian besar etnisSerbia tewas.

Kamp-kamp pemusnahan seringkali disamakan dengan kamp konsentrasi seperti Dachau dan Belsen. Sebagian besar kamp
konsentrasi berada di Jerman dan dimaksudkan semata-mata sebagai tempat penahanan dan kerja paksa untuk berbagai musuh rezim
Nazi (seperti Komunis dan homoseksual). Kamp konsentrasi juga berbeda dengan kamp kerja paksa, yang didirikan di semua negara
yang diduduki Jerman untuk mengeksploitasi tenaga kerja tahanan dari berbagai etnis, termasuk tawanan perang. Dalam semua
kamp-kamp Nazi memang tercatat angka kematian yang sangat tinggi karena kelaparan, penyakit dan kelelahan, namun hanya kamp-
kamp pemusnahan yang dirancang khusus sebagai tempat untuk pembunuhan massal.[98] Kamp-kamp pemusnahan ini dijalankan
oleh petugas SS, namun sebagian besar penjaganya adalah tentara-tentara Ukraina atau Baltik.
Kamar gas
Di kamp-kamp pemusnahan yang memiliki kamar gas, semua tahanan akan diangkut
dengan menggunakan kereta api barang atau ternak. Terkadang kereta-kereta
tersebut dikirim langsung ke kamar-kamar gas, namun biasanya dokter kamp akan
menyeleksi sebagian kecil individu-individu yang dianggap cocok untuk bekerja di
kamp-kamp kerja paksa, dan selebihnya akan dikirim langsung dari peron ke ruang
tunggu. Di tempat ini, semua pakaian mereka dan harta benda lainnya akan disita
oleh Nazi yang kemudian digunakan untuk membantu mendanai perang. Para
korban kemudian digiring telanjang ke dalam kamar gas. Untuk menghindari
kepanikan, biasanya mereka diberitahu kalau ruangan tersebut adalah kamar mandi
Foto Auschwitz-Birkenau yang atau ruang delousing, dan ada tanda di dinding yang bertuliskan "kamar mandi" dan
diambil pada bulan Mei 1944 oleh "sauna." Untuk semakin mempertegas kesan mandi tersebut, beberapa pancuran
sebuah pesawat Angkatan udara
ditempatkan di dalam kamar dan mereka kadang-kadang diberi sepotong kecil sabun
Afrika Selatan. Penjelasan foto ini
baru terungkap pada akhir 1970-an dan handuk, serta diberitahu untuk mengingat di mana mereka telah menempatkan
dan dianalisis oleh CIA pada tahun barang-barang mereka untuk alasan yang sama. Ketika para korban meminta segelas
1978. Asap dapat terlihat keluar dari air karena kehausan setelah perjalanan panjang di kereta ternak, mereka diberitahu
Krematorium V, yang menunjukkan supaya buru-buru mandi, karena segelas kopi hangat yang semakin dingin sedang
bahwa sekelompok tahanan baru menunggu mereka di kamp.[163]
saja digas.
Menurut Rudolf Höß, komandan
Auschwitz, bungker 1 mampu
menampung 800 orang, dan bungker 2 1.200 orang.[164] Setelah ruangan penuh,
pintu ditutup rapat dan zat beracun Zyklon-B, HCN, atau hidrogen sianida dialirkan
ke dalam kamar melalui ventilasi di dinding samping. Semua yang ada di dalam
kamar tewas dalam waktu 20 menit, kecepatan kematian tergantung pada seberapa
dekat jarak para korban dari ventilasi gas. Menurut Höß, diperkirakan bahwa sekitar
sepertiga dari para korban meninggal dengan cepat.[165] Joann Kremer, seorang
dokter SS yang mengawasi penggunaan gas, menyatakan bahwa: "Teriakan dan Seorang nenek dan dua anak kecil
jeritan para korban terdengar dari awal, dan sudah jelas bahwa mereka sedang Yahudi Hongaria sedang dalam
berjuang untuk kehidupan mereka."[166] Saat mayat-mayat disingkirkan, beberapa perjalanan menuju kamar gas di
korban ditemukan tewas dengan setengah berjongkok akibat penuhnya ruangan, kamp kematian Auschwitz, Mei 1944.
kulit mereka berwarna merah muda dengan bintik-bintik merah dan hijau, mulut
berbusa atau pendarahan dari telinga.[165]

Setelah dieksekusi, gas beracun kemudian dipompa keluar, dan mayat-mayat disingkirkan (yang akan memakan waktu hingga empat
jam), emas tambalan di gigi para korban akan diekstraksi dengan tang oleh para dokter gigi, dan rambut para wanita dipotong.[167]
Selanjutnya, lantai dan dinding kamar gas dibersihkan.[166] Tugas ini dilakukan oleh petugas Sonderkommando, yang khusus
ditugaskan untuk menangani unit Yahudi. Di krematorium 1 dan 2, petugas Sonderkommando ini tinggal di loteng di atas
krematorium, sedangkan di krematorium 3 dan 4, mereka tinggal di dalam kamar-kamar gas.[168] Setelah petugas Sonderkommando
selesai mengurus mayat-mayat korban, petugas SS akan memeriksa untuk memastikan bahwa semua emas telah dicabut dari mulut
korban. Jika hasil pemeriksaan itu menemukan masih ada emas yang terpasang di gigi korban, maka sebagai hukumannya, petugas
[169]
Sonderkommando akan dilempar hidup-hidup ke tungku pemanggangan.

Pada awalnya, mayat-mayat korban dikubur di sebuah lubang dalam yang ditutupi dengan kapur, namun antara bulan September dan
November 1942, atas perintah Himmler lubang-lubang tersebut digali dan bangkai-bangkai para korban kemudian dibakar. Pada
musim semi tahun 1943, kamar gas dan krematorium baru dibangun untuk mengantisipasi jumlah tahanan yang semakin
meningkat.[170]
Perbaikan lain yang kami lakukan di Treblinka adalah dengan membangun kamar gas untuk mengakomodasi
2.000 orang sekaligus, karena Treblinka hanya memiliki 10 kamar gas dan masing-masingnya hanya bisa
menampung 200 orang. Cara kami memilih korban adalah sebagai berikut: kami memiliki dua dokter SS di
Auschwitz yang bertugas untuk memeriksa kereta-kereta para tahanan yang masuk. Para tahanan akan
dibariskan oleh salah satu dokter yang akan membuat keputusan kemana mereka akan dikirim. Tahanan yang
cocok untuk dipekerjakan akan dikirim ke kamp. Yang lainnya akan segera dikirim ke taman pemusnahan.
Anak-anak usia muda adalah yang selalu dimusnahkan dengan alasan bahwa mereka masih muda dan tidak
mampu bekerja. Di Treblinka, para korban hampir selalu tahu bahwa mereka akan dibinasakan, sedangkan di
Auschwitz kami berusaha untuk menipu para korban dengan mengatakan bahwa mereka akan memasuki
kamar mandi. Tentu saja, seringkali mereka menyadari niat kami dan kadang-kadang terjadi kerusuhan. Para
perempuan seringkali menyembunyikan anak-anak mereka di bawah pakaian, tetapi tentu saja saat kami
menemukannya, anak-anak tersebut akan dikirim untuk dimusnahkan. Kami diminta untuk melaksanakan
pemusnahan secara rahasia, namun bau busuk yang memuakkan dari pembakaran mayat terus menerus
meresap ke seluruh wilayah, dan masyarakat sekitar tahu bahwa pemusnahan sedang terjadi di Auschwitz.

— Rudolf Höß, komandan kamp Auschwitz, kesaksian diPeradilan Nuremberg.[171]

Perlawanan Yahudi
Dalam studinya mengenai Holocaust, sejarawan Peter Longerich mengungkapkan
bahwa: "Yahudi pada praktiknya sama sekali tidak melakukan perlawanan".[172]
Hilberg juga mencatat bahwa peristiwa ini telah membangkitkan kembali sejarah
penyiksaan orang-orang Yahudi yang juga pernah terjadi berabad-abad yang
lalu.[173] Di Warsawa, Timothy Snyder menyatakan bahwa sebuah pemberontakan
terjadi tiga bulan setelah deportasi besar-besaran pada bulan Juli-September 1942.
Pada saat Pemberontakan Ghetto Warsawa berhasil ditumpas Jerman Nazi pada
musim semi 1943, hanya sebagian kecil dari Yahudi Polandia yang masih hidup.[172]
Yahudi yang ditangkap dan ditarik
Perlawanan Yahudi di Ghetto Warsawa berlangsung pada bulan Januari 1943, ribuan keluar secara paksa dari sebuah
pejuang Yahudi bersenjata seadanya menyerang pasukan SS di teluk selama empat bungker oleh tentara Jerman selama
minggu sebelum dihancurkan oleh pasukan SS yang sangat unggul. Menurut laporan terjadinya pemberontakan Ghetto
Warsawa. Foto ini berasal dari
Yahudi, ratusan tentara Jerman tewas, sedangkan Jerman mengklaim hanya
laporan Jurgen Stroop kepada
kehilangan 17 anggotanya dan 93 lainnya terluka. Menurut data Jerman, 13.000
Heinrich Himmler.
orang Yahudi tewas selama pemberontakan, dan 57.885 selebihnya dideportasi dan
digas di kamp kematian. Pemberontakan ini diikuti oleh pemberontakan di kamp
pemusnahan Treblinka pada bulan Mei 1943, di mana sekitar 200 tahanan melarikan
diri dari kamp setelah melumpuhkan para penjaga. Mereka membunuh sejumlah
penjaga Jerman dan membakar kamp untuk menghilangkan jejak, namun 900
tahanan juga tewas, dan dari 600 orang yang berhasil melarikan diri, hanya 40 orang
yang selamat dari perang. Dua minggu kemudian, juga terjadi pemberontakan di
Ghetto Białystok. Pada bulan September, ada pemberontakan singkat di Ghetto
Vilna. Sebulan kemudian, 600 tahanan Yahudi, termasuk Yahudi Soviet tahanan
perang, mencoba melarikan diri dari kamp pemusnahan Sobibor. Para tahanan Pemberontakan Ghetto Warsawa
berhasil membunuh 11 perwira SS Jerman dan sejumlah penjaga kamp. Namun,
mereka tertangkap, dan tahanan kemudian dipanggang hidup-hidup, sedangkan 300
tahanan lainnya tewas dalam pelarian. Sebagian besar korban tewas di ladang ranjau yang dipasang mengelilingi kamp atau
tertangkap kembali dan kemudian dieksekusi. Sekitar 60 tahanan yang selamat bergabung dengan partisan Soviet. Pada tanggal 7
Oktober 1944, 250 Sonderkommando Yahudi di Auschwitz menyerang penjaga kamp dan meledakkan Krematorium IV dengan
bahan peledak yang telah diselundupkan oleh tahanan perempuan dari sebuah pabrik di dekatnya. Tiga penjaga Jerman tewas selama
pemberontakan, salah satunya dimasukkan ke oven. Para Sonderkommando mengupayakan usaha pelarian besar-besaran, namun ke-
250 tahanan yang kabur tersebut terbunuh tidak lama kemudian.

Diperkirakan sekitar 20.000 sampai 30.000 partisan Yahudi aktif dalam melawan Nazi dan kolaborator mereka di Eropa
Timur.[174][175] Mereka terlibat dalam perang gerilya dan sabotase terhadap Nazi, menghasut pemberontakan Ghetto, dan
membebaskan para tahanan. Di Lithuania, mereka membunuh sekitar 3.000 tentara Jerman. Sebanyak 1,4 juta tentara Yahudi juga
bertempur untuk tentara Sekutu.[176] Dari jumlah tersebut, Sekitar 40% bertugas di Tentara Merah.[176] Sekitar 200.000 tentara
Yahudi yang bertugas di Tentara Merah meninggal dalam perang.[177] Brigadir Yahudi, sebuah unit yang terdiri dari 5.000
sukarelawan Yahudi yang berasal dari Mandat Britania atas Palestina berjuang di pasukan Angkatan Darat Britania Raya.
Sukarelawan Yahudi yang berbahasa Jerman dari Kelompok Interogasi Khusus melakukan aksi komando dan operasi sabotase
terhadap Nazi di belakang garis depan dalamKampanye Gurun Barat.

Di wilayah Polandia dan Soviet yang diduduki Jerman Nazi, ribuan orang Yahudi melarikan diri ke dalam rawa-rawa atau hutan dan
bergabung dengan partisan, meskipun gerakan partisan tersebut tidak selalu menyambut mereka. Di Lithuania dan Belarus, kelompok
partisan Yahudi menyelamatkan ribuan warga sipil Yahudi dari pemusnahan. Di Amsterdam dan wilayah lainnya di Belanda, banyak
orang Yahudi yang aktif dalam melawan Nazi.[178] Timothy Snyder menyatakan bahwa "pejuang dalam Pemberontakan Warsawa
adalah veteran dari pemberontakan ghetto pada tahun 1943. Sebagian besar orang Yahudi bergabung dengan Armia Krajowa, dan
lebih banyak orang Yahudi yang berperang dalam Pemberontakan Warsawa pada bulan Agustus 1944 dibandingkan dengan
Pemberontakan Ghetto Warsawa pada bulan April 1943."[179] Bergabung dengan kelompok partisan adalah satu-satunya pilihan yang
tersedia bagi kaum muda dan sehat yang bersedia meninggalkan keluarga mereka. Banyak keluarga Yahudi yang lebih suka untuk
mati bersama-sama daripada harus dipisahkan.

Yahudi Perancis juga sangat aktif dalam menentang Nazi, mereka melakukan kampanye gerilya melawan Nazi dan otoritas Vichy,
membantu Sekutu dalam menghalau mereka dari Perancis, dan mendukung Sekutu dalam operasi pembebasan kota-kota di Perancis
yang diduduki Jerman. Meskipun orang-orang Yahudi hanya satu persen dari penduduk Perancis, mereka berkontribusi dalam lima
belas sampai dua puluh persen dari perlawanan Perancis dalam menentang Nazi. Gerakan pemuda Yahudi EEIF, yang awalnya
menunjukkan dukungan pada rezim Vichy, dibubarkan pada tahun 1943, dan banyak dari anggotanya yang lebih tua kemudian
membentuk unit perlawanan bersenjata. Zionis Yahudi juga membentuk Armee Juive (Tentara Yahudi) yang berpartisipasi dalam
perlawanan bersenjata di bawah bendera Zionis dan menyelundupkan para Yahudi ke luar negeri. Kedua organisasi di atas bergabung
pada tahun 1944, dan selanjutnya berpartisipasi dalam pembebasanParis, Lyon, Toulouse,Grenoble, dan Nice.[180]

Klimaks
Heydrich terbunuh di Praha pada bulan Juni 1942. Ia digantikan sebagai kepala RSHA oleh Ernst Kaltenbrunner. Kaltenbrunner dan
Eichmann, di bawah pengawasan yang ketat dari Himmler, mengawasi klimaks dari Solusi Akhir. Selama tahun 1943 dan 1944,
kamp-kamp pemusnahan dioperasikan pada tingkat terganas untuk membunuh ratusan ribu orang yang dikirim kesana dengan kereta
api dari hampir setiap negara yang diduduki oleh Jerman. Pada musim semi tahun 1944, lebih dari 8.000 orang digas setiap hari di
Auschwitz.[181]

Meskipun produksi tertinggi dari industri perang Jerman berbasis di ghetto-ghetto Yahudi di Pemerintahan Umum, selama tahun
1943 ghetto-ghetto ini dilikuidasi, dan populasinya dikirim ke kamp-kamp untuk dimusnahkan. Yang terbesar dari operasi ini yaitu
deportasi sekitar 100.000 Yahudi dari Ghetto Warsawa pada awal tahun 1943. Sekitar 42.000 orang Yahudi ditembak selama Operasi
Festival Panen pada tanggal 3-4 November 1943.[182] Pada saat yang sama, pengiriman kereta api ke kamp-kamp Nazi tiba secara
teratur dari barat dan selatan Eropa. Beberapa Yahudi juga dikirimkan dari wilayah-wilayah Soviet yang diduduki Jerman ke kamp,
pembunuhan orang Yahudi yang tersisa di zona ini dituntaskan oleh SS, dibantu oleh tentara-tentara lokal yang direkrut. Dalam
berbagai peristiwa, pada akhir tahun 1943 Jerman akhirnya terusir dari sebagian besar wilayah Soviet.

Pengiriman Yahudi ke kamp-kamp terus dilakukan oleh Jerman, dan terus berlanjut bahkan saat menghadapi situasi militer yang
semakin darurat setelah Pertempuran Stalingrad pada akhir tahun 1942. Serangan udara Sekutu terhadap fasilitas industri dan
transportasi Jerman juga semakin meningkat. Para pemimpin militer dan ekonomi Jerman mulai mengeluhkan mengenai
pembunuhan pekerja Yahudi yang terampil. Pada tahun 1944, sudah jelas bagi
kebanyakan orang Jerman yang tidak dibutakan oleh fanatisme Nazi bahwa Jerman
sudah kalah perang. Banyak pejabat senior yang mulai ketakutan terhadap nasib
yang mungkin menunggu mereka dan Jerman terkait dengan kejahatan yang
dilakukan atas nama mereka.

Pada bulan Oktober 1943, Himmler memberikan pidato kepada pejabat senior Partai
Nazi yang berkumpul di Posen (sekarang Poznań, Polandia Barat). Dalam pidato ini,
Himmler secara eksplisit menyatakan bahwa ia bermaksud untuk membasmi orang Budapest, Hongaria - perempuan
Yahudi ditangkap di Jalan
Yahudi dari Eropa:
Wesselényi, 20-22 Oktober 1944.

Saya disini dalam pertemuan ini untuk berpidato mengenai


permasalahan yang kita, kawan-kawan partai saya, hadapi,
permasalahan tersulit dalam hidup saya, permasalahan Yahudi ...
Kita menghadapi permasalahan: bagaimana dengan para wanita dan
anak-anak? Saya telah memecahkan persoalan ini bahkan dengan
solusi yang benar-benar jelas. Saya tidak menganggap tindakan saya
untuk memusnahkan para pria bisa dibenarkan, namun membiarkan
para penuntut balas dalam sosok anak-anak untuk tumbuh dewasa
adalah hal yang salah ... Jadi keputusan sulit harus diambil, orang-
orang ini harus dilenyapkan dari muka bumi.

Hadirin yang mendengarkan pidato ini termasuk Laksamana Karl Dönitz dan
Menteri Albert Speer. Dönitz kemudian mengungkapkan dalam pengadilan
Nuremberg bahwa ia tidak mengetahui tentang "Solusi Akhir". Sedangkan Speer
menyatakan di persidangan dan dalam sebuah wawancara berikutnya bahwa "Jika
Heinrich Himmler, "arsitek" utama
saya tidak mengetahuinya, maka itu karena saya tidak ingin mengetahuinya."[183] Holocaust.
Teks pidato di atas belum terungkap pada saat persidangan mereka.

Skala pemusnahan massal agak menurun pada awal 1944 setelah ghetto di Polandia yang diduduki Jerman dikosongkan, namun pada
tanggal 19 Maret 1944, Hitler memerintahkan pendudukan militer Hungaria, dan Eichmann dikirim ke Budapest untuk mengawasi
deportasi sekitar 800.000 Yahudi Hungaria.[184] Lebih dari setengah Yahudi Hungaria telah dikirim ke Auschwitz pada tahun itu.
Komandan Rudolf Höß, mengatakan di persidangannya bahwa ia telah membunuh 400.000 orang Yahudi Hungaria dalam waktu tiga
bulan.

Operasi untuk membunuh orang-orang Yahudi Hungaria menghadapi pertentangan yang kuat dalam hierarki Nazi. Ada beberapa
pendapat yang menyarankan bahwa Hitler harus menawarkan tentara Sekutu kesepakatan untuk menukar ratusan ribu Yahudi
Hungaria dengan perlengkapan perang. Ada negosiasi tidak resmi di Istanbul antara agen Himmler, agen Inggris, dan perwakilan dari
organisasi-organisasi Yahudi, yang berakhir dengan pertukaran satu juta Yahudi Hungaria dengan 10.000 truk, yang kemudian
dikenal dengan proposal "darah untuk barang" ("blood for goods").

Pelarian dan publikasi keberadaan (April–Juni 1944)


Pelarian para tahanan dari kamp hanya sedikit, dan sebagian besarnya tidak diketahui. Pada tahun 1940, komandan Auschwitz
melaporkan bahwa "penduduk lokal adalah orang Polandia yang sangat fanatik dan ... siap untuk mengambil tindakan apapun
terhadap personil kamp SS. Setiap tahanan yang berhasil melarikan diri dapat mengandalkan bantuan penduduk lokal saat ia
mencapai dinding perumahan yang pertama."[185] Menurut Ruth Linn, bagaimanapun juga pelarian tahanan, terutama tahanan
[186]
Yahudi, tidak sepenuhnya bisa mengandalkan bantuan dari penduduk lokal ataupun gerakan "bawah tanah" Polandia.
Pada bulan Februari 1942, seorang tahanan bernama Jacob Grojanowski melarikan
diri dari kamp pemusnahan Chełmno dan berhasil mencapai mencapai Ghetto
Warsawa. Di sana ia memberikan informasi rinci tentang kamp Chełmno pada
kelompok Shabbat Oneg. Laporannya, yang kemudian dikenal sebagai Laporan
Grojanowski, diselundupkan keluar dari ghetto melalui saluran-saluran "bawah
tanah" Polandia kepada Delegatura, dan tiba di London pada bulan Juni 1942. Tidak
diketahui apa yang dilakukan oleh pemerintah Inggris untuk menyikapi laporan
tersebut pada saat itu.[149][188][189][190] Sementara itu, pada tanggal 1 Februari, Bratislava, Juni-Juli 1944. Rudolf
Kantor Informasi Perang Amerika Serikat memutuskan untuk tidak merilis informasi Vrba (kanan) melarikan diri dari
tentang pemusnahan orang-orang Yahudi karena merasa bahwa hal itu akan Auschwitz pada tanggal 7 April 1944
menyesatkan publik dengan berpikir bahwa perang hanyalah masalah aYhudi.[191] dan membawa berita pertama yang
memberitahukan pada dunia
Pada tanggal 9 Oktober 1942, radio Inggris menyiarkan berita mengenai peng-gas- mengenai Holocaust. Arnost Rosin
(kiri), melarikan diri pada tanggal 27
an orang-orang Yahudi ke Belanda.[192] Bulan Desember 1942, Sekutu merilis
Mei 1944.[187]
Deklarasi Bersama Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang menggambarkan
bagaimana "Hitler berulang kali berniat untuk memusnahkan orang-orang Yahudi di
Eropa" dan menyatakan bahwa mereka "mengutuk sekuat mungkin kebijakan
binatang dari pemusnahan berdarah dingin Nazi".[193]

Pada tahun 1942, Jan Karski melaporkan kepada pemerintah Polandia, Inggris dan
AS mengenai situasi di Polandia, terutama kehancuran Ghetto Warsawa dan
genosida orang-orang Yahudi. Dia bertemu dengan politisi Polandia di pengasingan,
termasuk perdana menteri, serta anggota partai politik seperti Partai Sosialis, Partai
Nasional, Partai Buruh, Partai Rakyat, Jewish Bund dan Poalei Sion. Dia juga
berbicara kepada sekretaris luar negeri Inggris Anthony Eden, dan menjelaskan
secara rinci tentang apa yang telah dilihatnya di Warsawa dan Bełżec.[194] Pada
tahun 1943, di London ia bertemu dengan wartawan Arthur Koestler. Karski juga
melakukan perjalanan ke Amerika Serikat dan melaporkannya kepada Presiden
Franklin D. Roosevelt. Laporannya merupakan sumber utama dalam
menginformasikan Holocaust kepada dunia Barat.

Pada bulan Juli 1943, Karski sekali lagi memberi laporan secara pribadi kepada
Roosevelt mengenai situasi di Polandia. Selama pertemuan mereka, Roosevelt tiba-
tiba menginterupsi laporannya dan malah menanyakan tentang kondisi kuda di "Pemusnahan Massal Yahudi di
Polandia yang diduduki Jerman.[195][196][197] Ia juga bertemu dengan pemerintah Polandia yang Diduduki Jerman",
laporan Republik Polandia kepada
lain dan pemimpin sipil di Amerika Serikat, termasuk Felix Frankfurter, Cordell
Liga Bangsa-Bangsa, 1942.
Hull, William Joseph Donovan, dan Stephen Wise. Karski juga memberikan
laporannya kepada media, uskup dari berbagai denominasi (termasuk Kardinal
Samuel Stritch), artis dan pekerja industri film Hollywood, dan seniman, namun tidak berhasil. Banyak orang-orang yang tidak
percaya padanya, atau berpendapat bahwa kesaksiannya hanya dibesar-besarkan, atau menganggap itu merupakan propaganda dari
pemerintah Polandia di pengasingan.[198]

Berita tentang pembunuhan massal orang-orang Yahudi juga diterbitkan di surat kabar Belanda, Het Parool, pada tanggal 27
September 1943. Namun, kabar itu tidak dipercaya dan banyak yang mengira kalau kabar itu hanyalah propaganda perang. Publikasi
dihentikan karena bersifat kontra-produktif bagi perlawanan Belanda. Namun, banyak orang Yahudi yang diperingatkan bahwa
[199][200]
mereka akan dibunuh, namun kebanyakan mereka menganggap bahwa peringatan itu palsu.

Pada bulan September 1940, Kapten Witold Pilecki, seorang anggota gerakan bawah tanah dan prajurit Angkatan Darat Polandia,
berencana untuk memasuki Auschwitz dan bersedia menjadi sukarelawan untuk dikirim ke sana. Ia merupakan satu-satunya orang
yang dikenal secara sukarela untuk dikirim di Auschwitz. Ia mengorganisir jaringan bawah tanah Związek Organizacji Wojskowej
(terjemahan: "Persatuan Organisasi Militer", POM) yang siap untuk memulai pemberontakan, namun kemudian diputuskan bahwa
kemungkinan pemberontakan tersebut akan berhasil terlalu rendah. Laporan lengkap dan rinci dari POM kemudian menjadi sumber
utama penyelidikan Auschwitz oleh Sekutu. Pilecki melarikan diri dari Auschwitz dan berhasil mengumpulkan informasi yang
menjadi dasar laporan dua bagian yang dikirim ke Kantor Layanan Strategis di London pada bulan Agustus 1943. Laporan itu
mencakup rincian tentang kamar gas, "penyeleksian", dan tentang percobaan sterilisasi. Laporan ini menyatakan bahwa ada tiga
krematorium di Birkenau yang mampu membakar 10.000 orang setiap hari, dan bahwa 30.000 orang telah digas dalam satu hari.
Penulis laporan tersebut menulis: "Sejarah tidak mengenal paralel seperti kehancuran kehidupan manusia."[201] Saat Pilecki kembali
ke Polandia setelah perang dunia usai, pemerintah komunis menangkap dan menuduhnya sebagai mata-mata bagi pemerintah
Polandia yang berada di pengasingan. Ia dijatuhi hukuman mati dalam persidangan dan dieksekusi pada tanggal 25 Mei 1948.

Sebelum Pilecki melarikan diri dari Auschwitz, pelarian paling spektakuler terjadi pada tanggal 20 Juni 1942; seorang warga Ukraina
bernama Eugeniusz Bendera dan tiga warga Polandia, Kazimierz Piechowski, Stanisław Gustaw Jaster dan Józef Lempart melakukan
upaya pelarian dengan sangat berani.[202] Mereka berempat berpakaian seperti anggota SS-Totenkopfverbände, bersenjata lengkap
dan mengendarai mobil staf SS. Mereka melaju keluar dari gerbang utama menggunakan mobil Steyr 220 yang dicuri dari Rudolf
Hoss dan kemudian melaporkan mengenai Holocaust kepada gerakan perlawanan Polandia. Tentara Jerman tidak pernah berhasil
menangkap kembali salah satu dari mereka.[203]

Dua orang tahanan Yahudi bernama Rudolf Vrba dan Alfred Wetzler
melarikan diri dari Auschwitz pada bulan April 1944 dan berhasil
mencapai Slowakia. Laporan mereka yang sepanjang 32 halaman
mengenai pembunuhan massal di Auschwitz didiktekan kepada
pejabat Yahudi, yang selanjutnya dikenal sebagai laporan Vrba-
Wetzler. Vrba memiliki memori eidetik dan bekerja di Judenrampe,
yang merupakan tempat orang-orang Yahudi yang turun dari kereta
"diseleksi" untuk ditransfer ke kamar gas atau ke kamp kerja paksa.
Tingkat kerincian yang ia gambarkan membuat pejabat Slowakia
membandingkan keterangannya dengan catatan deportasi yang
mereka miliki. Mereka kemudian meyakinkan Sekutu untuk
Sketsa dari laporan Vrba-Wetzler. Di sebelah kiri menindaklanjuti laporan tersebut dengan serius.[204]
adalah Auschwitz I dengan pabrik DAW, Siemens
dan Krupp, sedangkan di sebelah kanan adalah Dua tahanan Auschwitz lainnya, Arnost Rosin dan Czesław
Auschwitz-Birkenau II dengan empat kamar gas Mordowicz lolos pada tanggal 27 Mei 1944 dan tiba di Slowakia
dan krematorium. pada tanggal 6 Juni, bertepatan dengan hari pendaratan Sekutu di
Normandia (D-Day). Menyaksikan perayaan D-Day, mereka mengira
bahwa perang sudah berakhir dan bermabuk-mabukan untuk
merayakannya dengan menggunakan dolar yang mereka selundupkan dari kamp. Mereka ditangkap karena melanggar undang-
undang mata uang. Mereka menghabiskan delapan hari di penjara dan kemudian ditebus oleh Judenrat. Informasi tambahan yang
mereka berikan kepada Judenrat selanjutnya ditambahkan ke dalam laporan Vrba-Wetzler dan dikenal sebagai Protokol Auschwitz.
Mereka melaporkan bahwa antara tanggal 15 Mei dan 27 Mei 1944, 100.000 orang Yahudi Hungaria telah tiba di Birkenau dan tewas
[205]
seketika, mereka juga melaporkan bahwa untuk mempercepat proses pembakaran, Nazi menggunakan lemak manusia.

BBC dan The New York Times menerbitkan laporan dari Vrba-Wetzler secara berurutan pada tanggal 15 Juni,[206] 20 Juni, 3 Juli,[207]
dan 6 Juli 1944.[208] Tekanan yang datang dari para pemimpin dunia membuat Miklós Horthy menghentikan deportasi massal orang
Yahudi dari Hungaria ke Auschwitz pada tanggal 9 Juli, menyelamatkan nyawa lebih dari 200.000 orang Yahudi yang akan dikirim
ke kamp-kamp pemusnahan.[205]

Pada tanggal 14 November 2001, dalam edisi ulang tahunnya yang ke-150, The New York Times memuat sebuah artikel yang ditulis
oleh mantan editor Max Frankel. Artikel tersebut melaporkan bahwa sebelum dan selama Perang Dunia II, The Times menerapkan
kebijakan yang ketat dalam pelaporan berita dan editorial untuk meminimalkan laporan mengenai Holocaust.[209] The Times
menerima analisis rinci dan temuan dari profesor jurnalisme Laurel Leff, yang telah menerbitkan sebuah artikel pada tahun
sebelumnya di Harvard International Journal of the Press and Politics, ia menyatakan bahwa New York Times sengaja membatasi
berita mengenai penganiayaan dan pembunuhan orang-orang Yahudi pada masa Reich Ketiga.[210] Leff menyimpulkan bahwa
kebijakan pelaporan dan editorial New York Times pada saat itu membuat hampir tidak mungkin bagi Yahudi Amerika untuk
memberitahukan Kongres, pemimpin gereja atau pemerintah, bahwa betapa pentingnya untuk membantu umat Yahudi Eropa pada
saat itu.[211]

Mars kematian (1944–1945)


Pada pertengahan 1944, Solusi Akhir hampir mencapai tujuannya. Komunitas-
komunitas Yahudi yang mudah dijangkau dari rezim Nazi sebagian besar telah
punah, dengan proporsi yang berkisar sekitar 25 persen di Perancis dan lebih dari 90
persen di Polandia. Pada bulan Mei, Himmler menyatakan dalam pidatonya bahwa
"Permasalahan Yahudi di Jerman dan negara-negara yang diduduki telah
terselesaikan."[212] Namun, sepanjang tahun 1944, tugas ini menjadi jauh lebih sulit.
Tentara Jerman berhasil diusir dari Uni Soviet, Balkan, dan Italia. Pasukan sekutu
Jerman dikalahkan atau beralih pihak kepada Sekutu. Pada bulan Juni, pasukan
Sekutu mendarat di Perancis. Serangan udara yang dilancarkan oleh Sekutu
membuat transportasi kereta api menjadi semakin sulit, dan adanya keberatan dari
militer untuk mengalihkan transportasi kereta api yang digunakan untuk mengangkut
orang-orang Yahudi ke Polandia jauh lebih mendesak dan sulit untuk diabaikan.

Pada saat pasukan Soviet berhasil mendekat, kamp-kamp di bagian timur Polandia
ditutup, setiap tahanan yang masih hidup dikirim ke kamp-kamp di barat yang lebih 11 Mei 1945, warga sipil Jerman
dekat ke Jerman, terutama ke Auschwitz dan Gross Rosen di Silesia. Auschwitz II dipaksa untuk melewati 30 mayat
wanita Yahudi yang tewas kelaparan
ditutup setelah Soviet berhasil mendekat melalui Polandia. 13 tahanan terakhir,
setelah diperintahkan oleh pasukan
semuanya wanita, tewas di Auschwitz II pada tanggal 25 November 1944; catatan SS Jerman untuk berjalan kaki
menunjukkan bahwa mereka "unmittelbar getötet" ("dibunuh langsung"), tidak jelas sejauh 300 mil di Cekoslowakia.
[213]
apakah mereka tewas digas atau kemungkinan yang lainnya.

Meskipun situasi militer sedang dilanda keputus-asaan, upaya besar-besaran terus dilakukan untuk menyembunyikan bukti-bukti
mengenai apa yang terjadi di kamp-kamp. Kamar-kamar gas dibongkar, krematorium diledakkan, kuburan massal digali dan mayat-
mayat dikremasi, dan petani-petani Polandia dipaksa untuk menanam tanaman di bekas kuburan massal untuk memberikan kesan
bahwa kuburan-kuburan tersebut tidak pernah ada. Komandan lokal terus membunuhi orang-orang Yahudi, dan untuk memindahkan
mereka dari kamp ke kamp lainnya, mereka dipaksa untuk melakukan "mars kematian" (berjalan kaki antar kamp) hingga seminggu
terakhir sebelum perang usai.[214]

Setelah mengalami kekerasan dan kelaparan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, para tahanan yang tersisa dipaksa untuk
berjalan puluhan kilometer menembus salju menuju stasiun kereta api, kemudian diangkut selama berhari-hari tanpa makanan di
kereta barang dengan gerbong terbuka, dan dipaksa untuk berjalan lagi menuju ke kamp baru. Mereka yang tertinggal di belakang
ahudi tewas selama "mars kematian" ini.[215]
atau jatuh akan ditembak mati. Sekitar 250.000 orang Y

"Mars kematian" yang terbesar dan paling terkenal terjadi pada bulan Januari 1945, ketika pasukan Soviet merangsek mendekati
Polandia. Sembilan hari sebelum Soviet tiba di Auschwitz, SS membariskan 60.000 tahanan untuk keluar dari kamp menuju
Wodzislaw, sekitar 56 km (35 mi) jauhnya, mereka kemudian ditempatkan di kereta barang yang akan menuju ke kamp-kamp lain.
Sekitar 15.000 tahanan meninggal dalam perjalanan ini. Elie Wiesel dan ayahnya, Shlomo, yang berada di antara para tahanan,
bersaksi:

Angin dingin bertiup dalam hembusan kekerasan. T


api kami berjalan tanpa goyah...

Suara tembakan di kegelapan. Sesekali, ledakan di malam hari. Mereka mendapat perintah untuk menembak
siapa pun yang tidak bisa mengikuti. Jari-jari mereka lekat pada pemicu, mereka tidak akan mengecualikan
diri dari kesenangan ini. Jika salah satu dari kami berhenti sejenak, tembakan tajam mengakhiri kehidupan
anak lain ...
[216]
Di dekat saya, seorang laki-laki roboh di salju yang kotor ... Ditembak.

Pembebasan
Kamp besar pertama, Majdanek,
ditemukan oleh tentara Soviet pada
tanggal 23 Juli 1944. Chełmno
dibebaskan oleh Soviet pada
tanggal 20 Januari 1945. Auschwitz
juga dibebaskan oleh Soviet pada
tanggal 27 Januari 1945,[217]

Sebuah kuburan massal di Bergen- Buchenwald dibebaskan oleh


Belsen. tentara Amerika Serikat pada
Para tahanan di Dachau yang
tanggal 11 April,[218] Bergen- merayakan pembebasan mereka.
Belsen oleh tentara Inggris pada
tanggal 15 April,[219] Dachau oleh AS pada tanggal 29 April,[220] Ravensbrück oleh
Soviet pada hari yang sama; Mauthausen oleh AS tanggal 5 Mei,[221] dan
Theresienstadt oleh Soviet pada tanggal 8 Mei.[222] Treblinka, Sobibor, dan Bełżec
tidak pernah dibebaskan, namun dihancurkan oleh Nazi pada tahun 1943. Kolonel
William W. Quinn dari US Army mengatakan di Dachau: "Pasukan kami
menemukan pemandangan, suara, dan bau busuk yang mengerikan melampaui
keyakinan, kekejaman yang begitu besar untuk bisa dipahami oleh pikiran yang
normal."[223][224]

Di sebagian besar kamp-kamp yang dibebaskan oleh Soviet, hampir semua tahanan Tahanan yang kelaparan di kamp
sudah dibunuh, hanya menyisakan beberapa ribu yang masih hidup—7.600 tahanan Mauthausen, dibebaskan pada Mei
yang masih hidup ditemukan di Auschwitz,[225] termasuk 180 anak-anak yang telah 1945
dijadikan bahan eksperimen oleh dokter SS. Sekitar 60.000 tahanan hidup juga
ditemukan di Bergen-Belsen oleh Tentara Inggris,[226] serta 13.000 mayat yang
belum dikuburkan, dan 10.000 tahanan lainnya tewas karena tifus atau malagizi selama minggu-minggu berikutnya.[227] Tentara
[228]
Inggris memaksa penjaga SS yang tersisa untuk mengumpulkan mayat-mayat dan menempatkan mereka di kuburan massal.

Wartawan BBC Richard Dimbleby menggambarkan situasi yang menyambutnya dan T


entara Inggris di kamp konsentrasi Belsen:

Di sana, lebih dari sehektar tanah dipenuhi oleh orang-orang mati dan sekarat. Anda tidak bisa melihat mana yang
masih hidup ... Berbaring dengan kepala menghadap mayat-mayat dan di sekitar mereka penuh kengerian, kurus
seperti hantu, orang-orang tanpa tujuan, tak tahu apa yang harus dilakukan dan tanpa harapan hidup, tidak bisa
bergerak, tidak dapat melihat pemandangan yang mengerikan di sekitar mereka ... Bayi telah lahir di sana, sesuatu
yang sifatnya tidak bisa hidup ... Seorang ibu, yang gila, berteriak kepada tentara Inggris agar memberikan susu
kepada anaknya, dan meraup bungkusan kecil ke dalam pelukannya ... Dia membuka bungkusan itu dan
menemukan bayi itu sudah mati berhari-hari. Hari itu di Belsen adalah hari yang paling mengerikan dalam hidup
saya.[229]

Korban
Jumlah korban tergantung pada penggunaan definisi "Holocaust". Donald Niewyk dan Francis Nicosia menyatakan dalam The
Columbia Guide to the Holocaustbahwa istilah Holocaust ini sering didefinisikan sebagai pembunuhan massal lebih dari 5 juta orang
Yahudi Eropa. Mereka lebih lanjut menyatakan bahwa "Tidak semua orang yang sepenuhnya puas dengan definisi ini."[241] Menurut
Martin Gilbert jumlah
korban tewas hanya Korban Tewas Sumber

berkisar di bawah Yahudi 5,9 juta [230]

enam juta, sekitar 78 [231]


Soviet POW 2–3 juta
persen dari 7,3 juta
Etnis Polandia 1,8–2 juta [232][233]
total orang Yahudi di
Eropa yang diduduki Romani 220.000–1.500.000 [234][235]

Jerman pada saat [236]


Orang cacat 200.000–250.000
itu.[242]
Freemason 80.000 [237]
Para pekerja di kamp konsentrasi
Slavia 20.000–25.000 [238] Buchenwald. Banyak yang
[239]
meninggal karena malagizi ketika
Homoseksual 5.000–15.000
pasukan AS memasuki kamp. Pria
Saksi [240] sekarat yang berbaring di belakang
2.500–5.000
Yehuwa tempat tidur paling bawah adalah
Max Hamburger, yang mengidap
Definisi yang lebih luas mencakup korban tewas sekitar 2 hingga 3 juta tahanan TBC parah. Dia pulih dan menjadi
perang (POW) Soviet, 2 juta etnis Polandia, sampai dengan 1.500.000 orang seorang psikiater di Belanda. Baris
Romani, 200.000 orang cacat, pembangkang politik dan agama, 15.000 kaum kedua, ketujuh dari kiri adalahElie
Wiesel. Diambil 5 hari setelah
homoseksual dan 5.000 Saksi-Saksi Yehuwa, sehingga jika ditotalkan jumlah korban
pembebasan.
jiwa menjadi sekitar 11 juta. Definisi yang lebih luas lagi menyatakan bahwa 6 juta
warga sipil Soviet juga menjadi korban, sehingga meningkatkan jumlah korban
tewas menjadi 17 juta jiwa.[241] R.J. Rummel memperkirakan bahwa total korban Holocaust mencapai 21 juta. Perkiraan lainnya
menyebutkan total warga Uni Soviet yang menjadi korban sekitar 26 juta.[243]

Yahudi
Sejak 1945, angka yang paling sering dikutip untuk menyebutkan jumlah total
Yahudi yang tewas adalah enam juta. Otoritas Peringatan Pahlawan dan Martir
Holocaust Yad Vashem di Yerusalem mengungkapkan bahwa tidak ada angka yang
tepat untuk menyebutkan jumlah Yahudi yang tewas. Angka yang paling sering
digunakan adalah enam juta, yang dikaitkan dengan kesaksian Adolf Eichmann di
persidangan.[244] Perhitungan awal mengenai jumlah korban tewas berkisar antara
5,1 juta menurut Raul Hilberg, kemudian naik menjadi 5,95 juta menurut Jacob
Leschinsky. Yisrael Gutman dan Robert Rozett dalam Ensiklopedia Holokaus
memperkirakan bahwa korban tewas sekitar 5,59–5,86 juta.[245] Sebuah studi yang
dipimpin oleh Wolfgang Benz dari Technical University of Berlin menunjukkan
bahwa jumlah korban 5,29-6,2 juta.[246][247] Yad Vashem menyatakan bahwa
sumber-sumber utama untuk menghitung statistik ini berasal dari perbandingan
antara sensus sebelum perang dan sesudah perang dan perkiraan populasi serta dari
dokumentasi Nazi tentang deportasi dan pembunuhan.[246] Pusat Basis Data Korban
Shoah saat ini mencatat 3 juta nama-nama korban Holocaust yang dapat diakses
Interior kamar gas di kamp
konsentrasi Stutthof. secara online. Yad Vashem tetap meneruskan proyek untuk mengumpulkan nama-
nama korban Yahudi yang bersumber dari dokumen-dokumen sejarah dan kenangan
pribadi individu.[248]

Dalam edisi ketiga Penghancuran Yahudi Eropa, Hilberg memperkirakan korban tewas sebanyak 5,1 juta, termasuk lebih dari
800.000 orang lainnya yang meninggal akibat "ghettoisasi dan pembunuhan pribadi", 1.400.000 tewas dalam penembakan di udara
terbuka, dan lebih dari 2.900.000 yang tewas di kamp-kamp. Hilberg memperkirakan bahwa jumlah korban tewas dari orang-orang
Yahudi di Polandia mencapai angka 3.000.000.[249] Perkiraan Hilberg ini pada umumnya dianggap sebagai perkiraan konservatif,
[250]
karena hanya menghitung jumlah korban berdasarkan catatan yang tersedia dan menghindari penyesuaian statistik.
Sejarawan Inggris Martin Gilbert mengemukakan sebuah "perkiraan minimal", di
ahudi.[251] Lucy S. Dawidowicz
mana lebih dari 5,75 juta korban Holocaust adalah Y
menggunakan angka sensus pra-perang untuk memperkirakan bahwa sebanyak
5.934.000 orang Yahudi meninggal dalam Holocaust (lihat tabel di bawah).[252]

Ada sekitar 8 sampai 10 juta orang Yahudi di wilayah-wilayah yang dikendalikan


secara langsung ataupun tidak langsung oleh Jerman (ketidakpastian muncul akibat
kurangnya data tentang berapa banyak orang Yahudi yang ada di Uni Soviet). Enam
Pintu masuk ke Auschwitz-Birkenau,
juta orang Yahudi yang tewas dalam Holocaust berarti mewakili 60 sampai 75
1945. Sesaat setelah pembabasan.
persen dari total populasi Yahudi. Dari 3,3 juta Yahudi di Polandia, lebih dari 90
persennya tewas. Proporsi yang sama juga berlaku di Latvia dan Lithuania, namun
sebagian besar Yahudi Estonia dievakuasi. Dari 750.000 populasi Yahudi di Jerman dan Austria pada tahun 1933, hanya sekitar
seperempat yang selamat. Yahudi Jerman juga banyak yang beremigrasi sebelum tahun 1939, mayoritas melarikan diri ke
Cekoslowakia, Perancis atau Belanda, dan dari negara-negara ini mereka kemudian dideportasi menuju kematian mereka. Di
Cekoslowakia, Yunani, Belanda, dan Yugoslavia, lebih dari 70 persen Yahudi tewas. 50 sampai 70 persen populasi Yahudi tewas di
Rumania, Belgia dan Hungaria. Ada kemungkinan bahwa persentase serupa juga tewas di Belarus dan Ukraina, namun angka-angka
ini kurang akurat. Negara-negara dengan persentase kematian Yahudi yang lebih rendah adalah Bulgaria, Denmark, Perancis, Italia,
dan Norwegia. Albania adalah satu-satunya negara yang diduduki oleh Jerman yang memiliki populasi Yahudi lebih besar pada tahun
1945 dibandingkan pada tahun 1939. Sekitar dua ratus Yahudi pribumi dan lebih dari seribu pengungsi di Albania difasilitasi dengan
dokumen palsu, disembunyikan, dan umumnya diperlakukan sebagai tamu terhormat di negara itu, yang penduduknya kira-kira 60%
Muslim.[253] Selain itu, Jepang, sebagai anggota Axis, memiliki respon yang unik terkait dengan kebijakan Jerman mengenai Yahudi.

Kamp Perkiraan korban tewas Tahun Yahudi tewas [254]


Auschwitz-Birkenau 1 juta; [144][255] 1933–1940 < 100.000

Treblinka 870.000; [159] 1941 1.100.000

Belzec 600.000; [147] 1942 2.700.000

Majdanek 79.000 – 235.000; [153][256] 1943 500.000

1944 600.000
Chełmno 320.000; [149]
1945 100.000
Sobibor 250.000. [157]

Berdasarkan data tersebut, dari 3,8 juta korban, sekitar 80-90% nya
diperkirakan adalah orang-orang Yahudi. Ketujuh kamp-kamp Nazi menyumbangkan setengah dari jumlah total Yahudi yang tewas
dalam Holocaust secara keseluruhan. Hampir seluruh penduduk aYhudi di Polandia tewas di kamp-kamp.[230]

Selain mereka yang tewas di kamp-kamp pemusnahan di atas, setidaknya setengah juta orang Yahudi juga tewas di kamp-kamp
lainnya, termasuk kamp konsentrasi utama di Jerman. Kamp-kamp ini bukan kamp-kamp pemusnahan, namun memiliki sejumlah
besar tahanan Yahudi, khususnya dalam tahun terakhir perang setelah Nazi mundur dari Polandia. Sekitar satu juta orang tewas di
kamp-kamp tersebut. Sekitar 800.000 hingga satu juta Yahudi lainnya dibunuh oleh Einsatzgruppen di wilayah Soviet yang diduduki
Jerman (angka perkiraan, karena pembunuhan oleh Einsatzgruppen seringkali tidak terdokumentasikan).[257] Banyak juga Yahudi
lainnya yang tewas karena dieksekusi atau penyakit dan kekurangan gizi di ghetto-ghetto di Polandia sebelum mereka dideportasi

Menurut negara
Pada tahun 1990-an, dibukanya arsip-arsip
pemerintah di Eropa Timur mengakibatkan
terjadinya penyesuaian jumlah kematian yang
diterbitkan dalam karya-karya Hilberg,
Dawidowicz dan Gilbert (misalnya, awalnya
Gilbert memperkirakan bahwa 2 juta Yahudi
tewas di Auschwitz-Birkenau, dan kemudian
diperbarui menjadi 1 juta). Wolfgang Benz juga
telah melakukan kajian terhadap data yang lebih
baru. Dia menyimpulkan pada tahun 1999:

Tujuan untuk memusnahkan semua


orang Yahudi dari Eropa, seperti
yang dicanangkan dalam konferensi
di villa Am Grossen Wannsee pada
Januari 1942, tidak tercapai. Namun
enam juta korban yang terbunuh
membuat Holocaust menjadi
Persentase korban tewas Yahudi dari
kejahatan yang unik dalam sejarah
populasi sebelum perang.
umat manusia. Jumlah korban—dan
kepastian berikut merupakan jumlah
minimum dalam setiap kasus—tidak
cukup akurat. Angka yang terlalu Angka-angka berikut ini berasal dari Lucy Dawidowicz, yang
menunjukkan persentase populasi Yahudi Eropa yang tewas
abstrak. Namun angka-angka ini dalam Holocaust:[230]
harus diungkapkan untuk
Perkiraan
memperjelas dimensi genosida:
populasi Perkiraan
165.000 Yahudi dari Jerman, 65.000 Negara Persentase
Yahudi tewas
dari Austria, 32.000 dari Perancis pra-perang
dan Belgia, lebih dari 100.000 dari Polandia 3.300.000 3.000.000 90
Belanda, 60.000 dari Yunani, jumlah
Negara Baltik 253.000 228.000 90
yang sama dari Yugoslavia, lebih
dari 140.000 dari Cekoslovakia, Jerman & Austria 240.000 210.000 90
setengah juta dari Hungaria, 2,2 juta Bohemia & Moravia 90.000 80.000 89
dari Uni Soviet, dan 2,7 juta dari Slowakia 90.000 75.000 83
Polandia. Dalam jumlah ini harus
Yunani 70.000 54,000 77
ditambahkan pula semua orang yang
tewas dalam pembantaian dan Belanda 140.000 105.000 75
pembunuhan massal di Rumania Hungaria 650.000 450.000 70
dan Transitrien (lebih dari 200.000)
Belarus SSR 375.000 245.000 65
dan Yahudi yang dideportasi dan
dibunuh di Albania dan Norwegia, Ukraina SSR 1.500.000 900.000 60
Denmark dan Italia, serta Belgia 65.000 40.000 60
Luxemburg dan Bulgaria. Yugoslavia 43.000 26.000 60

— Benz, Wolfgang The Rumania 600.000 300.000 50


Holocaust: a German Norwegia 2.173 890 41
historian examines the Perancis 350.000 90.000 26
genocide[258] Bulgaria 64.000 14.000 22
Italia 40.000 8.000 20
Efek pada bahasa Yiddish
Luxemburg 5,000 1.000 20
Karena sebagian besar korban Yahudi adalah
Rusia SFSR 975,000 107.000 11
penutur bahasa Yiddish, Holocaust memiliki
efek mendalam dan permanen pada Denmark 8.000 52 <1
perkembangan budaya dan bahasa Yiddish. Total 8.861.800 5.933.900 67
Sebelum Perang Dunia II, ada 11-13 juta
[259]
penutur bahasa Yiddish di dunia.[259] Holocaust menyebabkan jumlah ini mengalami penurunan dramatis dalam penggunaan bahasa
Yiddish setelah komunitas Yahudi yang luas, baik sekuler ataupun religius, yang biasanya menggunakannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari, sebagian besar sudah dibasmi. Sekitar 5 juta (85%) dari korban Holocaust adalah penutur bahasa Yiddish.[260] Dari
populasi non-Yahudi yang tersisa, populasi yang menuturkan bahasa Ladino dari Yunani dan Balkan juga dimusnahkan, yang
memberikan kontribusi terhadap kepunahan bahasa Y
ahudi-Spanyol.

Non Yahudi

Bangsa Slavia
Rencana Himmler, Generalplan Ost (General Plan East), disetujui oleh Hitler pada musim panas tahun 1942. Rencana ini
memungkinkan untuk dilakukannya pembasmian, pengusiran, atau perbudakan sebagian besar atau seluruh bangsa Slavia dari
kampung halaman mereka sehingga menciptakan ruang hidup yang lebih luas bagi para pemukim Jerman, sesuatu yang rencananya
akan dilakukan selama 20-30 tahun.[261][262]

William W. Hagen mengungkapkan:

Generalplan Ost... penurunan populasi di Eropa Timur ditargetkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Polandia - 85 persen; Belarusia - 75 persen, Ukraina - 65 persen; Ceko - 50 persen. Ini adalah pengurangan besar-
besaran dan akan diwujudkan melalui "pemusnahan melalui kerja paksa" atau pembasmian melalui malagizi,
penyakit, dan kontrol terhadap reproduksi... Orang-orang Rusia, setelah ditundukkan dalam perang, bergabung
dengan empat negara berbahasa Slavia lainnya yang nasibnya telah ditentukan olehGeneralplan Ost.[263]

Etnis Polandia
Informasi lebih lanjut: Kejahatan Nazi terhadap etnis Polandia dan
Sonderfahndungsbuch Polen
Pada bulan November 1939, para pejabat Jerman menyerukan "penghancuran total" semua
etnis Polandia.[264] "Semua orang Polandia", Heinrich Himmler bersumpah, "akan
menghilang dari dunia".[265] Negara Polandia yang berada di bawah pendudukan Jerman
harus dibersihkan dari etnis Polandia dan kemudian ditempati oleh kolonis Jerman.[266] Pada
tahun 1952, Nazi mengharapkan hanya sekitar 3-4 juta dari etnis Polandia yang tinggal di
Polandia, dan sebagian besarnya bekerja sebagai budak untuk pemukim Jerman. Mereka
dilarang menikah, dilarang memperoleh bantuan medis, dan akhirnya bangsa Polandia akan
lenyap. Pada tanggal 22 Agustus 1939, seminggu sebelum pecahnya perang, Hitler
menyatakan bahwa "objek perang adalah ... menghancurkan musuh secara fisik. Itulah
mengapa saya siapkan, untuk sementara hanya di Timur, formasi 'Kepala Kematian' saya
diperintahkan untuk membunuh tanpa belas kasihan semua pria, wanita, dan anak-anak
keturunan Polandia atau yang berbahasa Polandia. Hanya dengan cara ini kita bisa Pemberitahuan hukuman
memperoleh ruang hidup yang kita butuhkan."[267] Nazi memutuskan untuk melakukan mati bagi warga Polandia
genosida terhadap etnis Polandia pada skala yang sama seperti terhadap etnis ahudi.
Y [268] yang membantu Yahudi.

Tindakan yang diambil terhadap etnis Polandia pada kenyataannya tidak sama skalanya
dengan pembantaian terhadap orang-orang Yahudi. Kebanyakan orang Yahudi Polandia (sekitar 90% dari populasi pra-perang) tewas
selama Holocaust, sementara orang Kristen Polandia sebagian besar selamat dari pendudukan brutal Jerman.[269] Antara 1,8 hingga
2,1 juta non-Yahudi di Polandia tewas di tangan Jerman selama perang, sekitar empat perlima dari korban-korban tersebut adalah
etnis Polandia, dan sisanya merupakan etnis minoritas Ukraina danBelarusia, sebagian besar adalah warga sipil.[232][233] Setidaknya,
200.000 dari korban tersebut tewas di kamp konsentrasi, di mana sekitar 146.000 dibunuh di Auschwitz. Yang lainnya tewas akibat
pembantaian umum seperti dalam Pemberontakan Warsawa, yang menewaskan antara 120.000 hingga 200.000 warga sipil.[270][271]
Kebijakan Jerman di Polandia antara lain dengan mengurangi jatah makanan, menurunkan standar kebersihan dan merampas hak
pelayanan medis penduduk. Angka kematian meningkat dari 13 sampai 18 per seribu jiwa.[272] Secara keseluruhan, sekitar 5,6 juta
[233]
dari para korban Perang Dunia II adalah warga negara Polandia,[233] baik Yahudi maupun
non-Yahudi, atau 16 persen dari total populasi penduduk pra-perang. Sekitar 3,1 dari 3,3 juta
Yahudi Polandia dan sekitar 2 dari 31,7 juta non-Yahudi Polandia tewas di tangan Jerman
selama perang.[273] Menurut data terbaru yang dirilis oleh IPN, lebih dari 2,5 juta non-Yahudi
Polandia tewas akibat dari pendudukan Jerman.[274] Sedangkan lebih dari 90 persen dari
korban tewas berasal dari non-militer, karena sebagian besar warga sipil menjadi sasaran dari
berbagai tindakan yang dilakukan olehJerman Nazi dan Uni Soviet.[270]

Warga sipil Polandia yang di


Etnis Serbia dan Slavia Selatan lainnya eksekusi oleh tentara
Jerman di Warsawa.
Di Balkan, lebih dari 581.000 bangsa Yugoslavia dibunuh oleh Nazi dan sekutu fasis Kroasia
mereka di Yugoslavia.[275][276] Tentara Jerman, di bawah perintah dari Hitler, berjuang
untuk memusnahkan etnis Serbia yang dianggap sebagai ras rendahan
(Untermenschen).[277] Kolaborator Nazi, Ustaše, melakukan pemusnahan sistematis
besar-besaran untuk alasan politik, agama atau ras. Korban yang paling banyak berasal
dari etnis Serbia.

Etnis Bosnia, Kroasia dan etnis lainnya juga dikirim dan tewas di kamp konsentrasi
Jasenovac. Museum Memorial Holocaust Amerika Serikat (USHMM) menyatakan
bahwa: "Pihak berwenang Ustaša mendirikan sejumlah kamp konsentras di Kroasia
antara tahun 1941 dan 1945. Kamp-kamp ini digunakan untuk mengisolasi dan
membunuh orang-orang Serbia, Yahudi, Roma, Muslim Bosnia, dan minoritas non-
Katolik lainnya, serta lawan politik dan agama di Kroasia."

USHMM dan Perpustakaan Virtual Yahudi melaporkan bahwa antara 56.000 hingga
97.000 jiwa tewas di kamp konsentrasi Jasenovac.[278][279][280] Sedangkan Yad Vashem
menyatakan bahwa secara keseluruhan, lebih dari 500.000 etnis Serbia dibantai "dengan
Tentara Ustaše sedang
cara yang mengerikan dan sadis" oleh Ustaša.[281]
menggergaji kepala Branko
Jungić, seorang etnis Serbia dari
Menurut penelitian terbaru dalam Bosnjaci u Jasenovackom logoru ("Etnis Bosnia di
Bosnia.
kamp konsentrasi Jasenovac") oleh penulis Nihad Halilbegovic, setidaknya 103.000
orang Muslim Bosnia tewas selama Holocaust di tangan rezim Nazi dan Ustaše Kroasia.
Menurut penelitian tersebut, "tidak diketahui berapa jumlah total etnis Bosnia yang dibunuh di bawah nama etnis Serbia atau
Kroasia", dan "sejumlah besar Bosnia tewas dan terdaftar di bawah populasi orang Roma", sehingga tidak tercatat saat dijatuhi
hukuman mati dan dimusnahkan.[282][283]

Dengan pengecualian etnisSlovenia yang berada di bawah pemerintahan Italia, antara 20.000 hingga 25.000 orang Slovenia dibunuh
[284]
oleh Nazi atau fasis (dengan menghitung hanya jumlah korban sipil).

Adanya kerjasama antara Nazi dan Albania diikuti oleh penganiayaan besar-besaran terhadap komunitas non-Albania (kebanyakan
Serbia) oleh fasis Albania. Sebagian besar kejahatan perang dilakukan oleh Divisi SS Skenderbeg dan Balli Kombëtar. Fasis Albania
[285][286]
membantai sekitar 40.000 hingga 60.000 orang Serbia dan 200.000 lainnya diusir dari Albania.

Slavia Timur
Penduduk sipil Soviet di daerah pendudukan Jerman juga tak luput dari kebiadaban tentara Jerman.[287] Ribuan petani desa di Rusia,
Belarus dan Ukraina dibantai oleh tentara Jerman. Bohdan Wytwycky memperkirakan bahwa sebanyak seperempat dari seluruh
korban warga sipil Soviet yang tewas di tangan Nazi dan sekutu mereka dipicu oleh motif rasial.[241] Akademi Sains Rusia pada
tahun 1995 melaporkan bahwa korban sipil warga Uni Soviet di tangan Jerman, termasuk orang-orang Yahudi, mencapai 13,7 juta
jiwa, atau sekitar 20% dari total 68 juta populasi di Uni Soviet yang diduduki Jerman. Jumlah ini termasuk 7,4 juta korban genosida
dan pembalasan Nazi yang tewas di kamp-kamp.[288]
Di Belarus, Nazi bertanggung jawab atas pembakaran sekitar 9.000 desa, mendeportasi sekitar 380.000 tenaga kerja budak, dan
membunuh ratusan ribu warga sipil. Lebih dari 600 desa, seperti Khatyn, dibakar bersamaan dengan seluruh populasinya, dan
setidaknya terdapat sekitar 5.295 pemukiman di Belarus yang dimusnahkan oleh Nazi dengan beberapa atau semua penghuninya
tewas. Tim Snyder menyatakan: "Dari sembilan juta orang yang berada di wilayah Soviet Belarus pada tahun 1941, sekitar 1,6 juta
dibunuh oleh Jerman, termasuk sekitar 700.000 tawanan perang, 500.000 orang Yahudi, dan 320.000 orang yang dianggap sebagai
partisan, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil yang tidak bersenjata."[289]

Tawanan perang Soviet


Menurut Michael Berenbaum, antara dua hingga tiga juta tawanan perang Soviet,
atau sekitar 57 persen dari keseluruhan tawanan perang Soviet, meninggal karena
kelaparan, penganiayaan, atau eksekusi antara bulan Juni 1941 hingga Mei 1945,
dan sebagian besar dari mereka tewas selama tahun pertama penahanan. Menurut
perkiraan lain oleh Daniel Goldhagen, sekitar 2,8 juta tawanan perang Soviet
diperkirakan tewas dalam delapan bulan antara tahun 1941-1942, dan totalnya
Tawanan perang Soviet yang
mencapai 3,5 juta pada pertengahan 1944.[290] USHMM memperkirakan bahwa 3,3 ditelanjangi di kamp konsentrasi
juta dari 5,7 juta tawanan perang Soviet meninggal dalam tahanan Jerman—lebih Mauthausen. Tanggal tidak diketahui.
besar dibandingkan dengan 8.300 dari 231.000 tahanan Inggris dan Amerika.[291]
Tingkat kematian menurun setelah tawanan perang yang dianggap layak dipaksa
untuk bekerja sebagai budak guna membantu Jerman dalam berperang. Pada tahun 1943, kurang lebih setengah juta dari mereka telah
digunakan sebagai pekerja paksa.[231]

Orang Romani
Karena orang Rom/Romani dan Sinti secara tradisional adalah bangsa yang sekretif, dengan kebudayaan yang berdasarkan pada
sejarah lisan, sedikit yang diketahui tentang pengalaman mereka saat Holocaust dibandingkan dengan kelompok-kelompok
lainnya.[292] Yehuda Bauer mengungkapkan bahwa kekurangan informasi ini disebabkan oleh ketidakpercayaan, kecurigaan, dan
penghinaan terhadap kepercayaan dan tradisi mereka yang dilanggar di Auschwitz. Bauer menyatakan bahwa "sebagian besar orang
Rom tidak bersedia menceritakan pengalaman mereka selama penyiksaan." Akibatnya, sebagian besar dari mereka tetap diam dan
dengan demikian menambah efek daritrauma psikologis yang telah mereka alami.[293]

Pemusnahan orang-orang Rom yang dilakukan oleh Jerman


Nazi di negara-negara yang mereka taklukkan berlangsung
dengan tidak konsisten. Di beberapa negara (misalnya
Luksemburg dan negara-negara Baltik), Nazi membunuh
hampir seluruh penduduk Rom. Di negara lain (misalnya
Denmark dan Yunani), tidak ada catatan mengenai orang Rom
yang dijadikan sasaran pembunuhan massal.[294]

Donald Niewyk dan Frances Nicosia menyatakan bahwa


korban tewas setidaknya 130.000 dari hampir satu juta orang
Rom dan Sinti yang terdapat di negara-negara Eropa yang
ditaklukkan oleh Jerman Nazi.[292] Sedangkan Michael
Peta penyiksaan terhadap orang Rom
Berenbaum menyatakan bahwa jumlah korban antara 90.000
dan 220.000 jiwa.[295] Sebuah penelitian yang dilakukan oleh
Sybil Milton, sejarawan senior di USHMM, mengungkapkan bahwa jumlah orang Rom dan Sinti yang menjadi korban setidaknya
220.000 dan mungkin mendekati 500.000, tetapi studi ini secara eksplisit mengecualikan Negara Independen Kroasia, di mana di
negara ini pemusnahan terhadap orang Rom sangat intensif.[234][296] Martin Gilbert memperkirakan bahwa lebih dari 220.000 dari
total 700.000 orang Rom di Eropa menjadi korban Holocaust.[297] Ian Hancock, Direktur dari Program Studi Romani dan Pusat
Dokumentasi dan Arsip Romani di Universitas Texas berpendapat bahwa angka korban tewas berkisar antara 500.000 hingga
1.500.000 jiwa.[235] Hancock menyatakan bahwa "secara proporsional, jumlah korban tewas setara, dan hampir melebihi jumlah
korban Yahudi".[298]

Sebelum dikirim ke kamp-kamp, para korban Romani digiring ke ghetto, termasuk beberapa ratus orang ke Ghetto Warsawa.[99] Di
timur, tim Einsatzgruppen melacak perkemahan Romani dan membunuh semua penghuninya, tanpa mencatat jumlah korban. Mereka
juga dijadikan sasaran oleh rezim boneka yang bekerjasama dengan Nazi, misalnya rezim Ustaše di Kroasia, tempat sejumlah besar
orang Romani tewas di kamp konsentrasi Jasenovac. Analis genosida Helen Fein menyatakan bahwa tentara-tentara Ustaše telah
[299]
membunuh hampir semua orang Romani di Kroasia.

Pada bulan Mei 1942, status orang Romani ditempatkan di bawah undang-undang perburuhan dan sosial yang sama seperti orang-
orang Yahudi. Pada tanggal 16 Desember 1942, Heinrich Himmler, Komandan SS dan orang yang dianggap sebagai "arsitek" dari
genosida Nazi,[300] mengeluarkan sebuah dekret yang menyatakan bahwa "Gypsy Mischlinge (keturunan campuran), Romani, dan
anggota klan asal Balkan yang tidak memiliki darah Jerman harus dikirim ke Auschwitz, kecuali mereka pernah bertugas di
Wehrmacht".[301] Pada tanggal 29 Januari 1943, keputusan lain memerintahkan deportasi semua orang Romani Jerman ke
Auschwitz. Tanggal 15 November 1943, Himmler memerintahkan bahwa di daerah Soviet yang diduduki Jerman, "Gipsi yang
menetap dan setengah-Gipsi (Mischlinge) boleh diperlakukan sebagai warga negara. Sedangkan Gipsi Nomaden lainnya diperlakukan
ahudi dan ditempatkan di kamp-kamp konsentrasi."[302]
pada tingkat yang sama seperti orang-orang Y

Kulit berwarna
Jumlah orang kulit hitam di Jerman saat Nazi berkuasa diperkirakan sebanyak 5.000-25.000 jiwa.[303] Tidak jelas apakah jumlah ini
juga termasuk orang Asia. Menurut Museum Memorial Holocaust Amerika Serikat, "nasib orang kulit hitam antara tahun 1933-1945
di Jerman Nazi dan negara-negara yang didudukinya diliputi oleh penganiayaan, sterilisasi, eksperimen medis, penahanan,
kebrutalan, dan pembunuhan. Namun, tidak ada kebijakan resmi untuk memusnahkan mereka secara sistematis seperti halnya orang-
orang Yahudi dan kelompok lainnya."[304] Selain itu, orang-orang Afrika, Berber, Iran, dan India digolongkan sebagai bangsa Arya,
sehingga mereka tidak dianiaya (lihatartikel utama).

Disabilitas dan gangguan mental

“ Titik awal kami bukanlah individu, dan kami tidak beranggapan bahwa seseorang harus
memberi makan yang lapar, memberikan minum kepada yang haus, atau memberikan pakaian
kepada yang telanjang, itu bukanlah tujuan kami. Tujuan kami jelas berbeda: kami harus
memiliki orang-orang yang sehat untuk menguasai dunia.

— Joseph Goebbels, 1938.[305]
Aksi T4 adalah suatu program yang dibentuk pada tahun 1939 dengan tujuan untuk menjaga "kemurnian" genetik dari penduduk
Jerman dengan membunuh atau mensterilkan warga Jerman dan Austria yang dinilai menderita cacat fisik atau gangguan mental.[306]

Antara tahun 1939 dan 1941, sebanyak 80.000 hingga 100.000 orang dewasa, 5.000 anak-anak, dan 1.000 orang Yahudi yang sakit
mental di lembaga-lembaga pengobatan kejiwaan tewas.[307] Di luar lembaga-lembaga tersebut, para pakar memperkirakan bahwa
sebanyak 20.000 korban tewas (menurut Dr. Georg Renno, direktur dari pusat euthanasia Schloss Hartheim), atau lebih dari 400.000
jiwa (menurut Frank Zeireis, komandan kamp konsentrasi Mauthausen.[307] 300.000 lainnya disterilkan secara paksa.[308] Secara
keseluruhan, diperkirakan bahwa jumlah korban dengan gangguan mental yang tewas mencapai angka 200.000 jiwa, meskipun
pembunuhan massal terhadap orang-orang ini mendapat perhatian yang relatif sedikit ketimbang terhadap orang-orang Yahudi. Sama
dengan orang-orang dengan disabilitas (cacat fisik), pengidapdwarfisme juga dianiaya. Mereka ditempatkan di kandang-kandang dan
dijadikan bahan eksperimen oleh Nazi.[309] Setelah adanya protes keras dari gereja-gereja Katolik dan Protestan Jerman pada tanggal
[310]
24 Agustus 1941, Hitler akhirnya memerintahkan pembatalan program T4.
Program Aksi T4 ini dikepalai olehPhilipp Bouhler, kepala kanselir pribadiHitler (Kanzlei des Führer der NSDAP) dan Karl Brandt,
dokter pribadi Hitler. Brandt diadili pada bulan Desember 1946 di Nuremberg, bersama dengan 22 orang lainnya dalam pengadilan
khusus yang dikenal sebagai United States of America vs. Karl Brandt et al., juga dikenal sebagai Pengadilan Dokter. Dia digantung
di Penjara Landsberg pada tanggal 2 Juni 1948.

Homoseksual
Antara 5.000 hingga 15.000 homoseksual berkebangsaan Jerman diperkirakan telah
dikirim ke kamp-kamp konsentrasi.[239] James D. Steakley menyatakan bahwa hal
yang penting bagi Nazi untuk menyiksa seseorang adalah berdasarkan
"kemungkinan untuk berbuat kriminal dan karakter mereka", bukannya tindak
kriminal mereka, dan "gesundes Volksempfinden" (sensibilitas sehat dari warga)
menjadi prinsip normatif dari hukum-hukum Nazi.[311] Pada tahun 1936, Himler
memerintahkan Kantor Pusat Reich untuk memerangi semua warga homoseksual
dan aborsi.[312] Homoseksualitas dinyatakan bertentangan dengan "sentimen yang
disukai rakyat",[239] dan homoseksual dianggap "mengotori darah Jerman". Gestapo
menggerebek bar-bar gay, kaum homoseksual dilacak melalui buku-buku alamat,
melalui daftar pelanggan majalah-majalah gay, dan warga dipaksa untuk melaporkan Segitiga merah muda, lencana bagi
tahanan homoseksual di kamp
perilaku homoseksual tetangga atau orang-orang terdekat mereka yang
konsentrasi Nazi.
dicurigai.[239][311]

Puluhan ribu homoseksual dihukum antara tahun 1933 hingga 1944 dan dikirim ke
kamp-kamp untuk "direhabilitasi". Di sana, mereka diidentifikasikan dengan gelang lengan berwarna kuning,[313] dan kemudian
dengan lencana segitiga merah muda yang dikenakan di sisi kiri jaket atau di kaki kanan celana panjang, dengan tuduhan mengidap
kelainan seksual.[311] Ratusan dari mereka di kebiri atas perintah pengadilan.[314] Mereka dipermalukan, disiksa, digunakan untuk
eksperimen hormon oleh dokter SS, dan dibunuh.[239] Sekitar dua persen dari homoseksual Jerman dianiaya oleh Nazi. Steakley
[311]
mengungkapkan bahwa penganiayaan terhadap homoseksual ini juga berlanjut setelah perang.

Musuh politik
Komunis, sosialis dan serikat buruh di Jerman merupakan penentang awal Nazisme,[315] dan juga menjadi orang-orang pertama yang
dikirim ke kamp-kamp konsentrasi. Hitler menyatakan bahwa komunisme adalah sebuah ideologi Yahudi, yang disebut oleh Nazi
sebagai "Judeo-Bolshevism". Ketakutan terhadap agitasi komunis digunakan sebagai pembenaran untuk mengesahkan Enabling Act
.[316]
of 1933, undang-undang yang secara resmi memberikan kekuasaan diktator pada Hitler

Hitler dan Nazi juga membenci kaum politik kiri Jerman karena perlawanan mereka terhadap rasisme partai. Sebagian besar
pemimpin kelompok kiri Jerman adalah orang Yahudi. Hitler menyebut Marxisme dan "Bolshevisme" sebagai alat bagi "Yahudi
internasional" untuk merusak "kemurnian ras" dan kelangsungan hidup bangsa Nordik atau Arya dan untuk mengacaukan kehidupan
sosial ekonomi Jerman. Di dalam kamp-kamp konsentrasi seperti Buchenwald, status komunis Jerman ini lebih diistimewakan
dibandingkan dengan orang-orang Yahudi karena "kemurnian ras" mereka.[317]

Setiap kali Nazi menduduki wilayah baru, anggota komunis, sosialis, atau kelompok-kelompok anarkis biasanya akan menjadi orang
pertama yang ditahan atau dieksekusi. Bukti ini ditemukan dalam Commissar Order Hitler, di mana ia memerintahkan untuk
mengeksekusi semua komisar politik Soviet yang ditangkap, serta mengeksekusi semua anggota Partai Komunis di wilayah yang
dikuasai Jerman.[318][319] Einsatzgruppen bertugas untuk melaksanakan perintah eksekusi ini di wilayah timur
.

Freemason
Dalam Mein Kampf, Hitler menulis bahwa Freemasonry telah "menyerah" kepada orang-orang Yahudi.[320] Pada masa Reich Ketiga,
bagaimanapun juga "ancaman" yang ditimbulkan oleh Freemason tidak dianggap serius pada pertengahan 1930-an dan
seterusnya.[321] Heydrich bahkan mendirikan museum-Freemasonry pada awal kariernya di SD.[322] Hitler juga bermurah hati
mengeluarkan pengumuman pada tanggal 27 April 1938, yang mencabut pembatasan keanggotaan partai bagi mantan
[323]
Freemason.[323] Führer masih mempertahankan Freemasonry dalam pandangan
konspirasi nya,[324] dan penganutnya tidak dianiaya secara sistematis seperti orang-
orang Yahudi.[321] Freemason yang dikirim ke kamp konsentrasi sebagai tahanan
politik dipaksa untuk memakai segitiga merah terbalik sebagai penanda mereka.[325]

Museum Memorial Holocaust Amerika Serikat menyatakan bahwa "karena


kebanyakan dari Freemason yang ditangkap juga merupakan penganut Yahudi atau
anggota oposisi politik, tidak diketahui berapa banyak Freemason yang dikirim ke
kamp-kamp konsentrasi Nazi dan/atau menjadi sasaran hanya karena
Freemason".[326] Namun, Grand Lodge Skotlandia memperkirakan bahwa jumlah
Freemason yang menjadi korban selama Holocaust sekitar 80.000 hingga 200.000 Memorial untuk Loge Liberté chérie,
jiwa.[237] dibangun pada bulan November
1943 di Hut 6 Emslandlager VII (KZ
Esterwegen), salah satu dari dua
Saksi Yehuwa pondok Masonik di kamp konsentrasi
Karena menolak untuk setia kepada Partai Nazi dan melayani di kemiliteran, sekitar Nazi.
12.000 penganut Saksi Yehuwa dikirim ke kamp-kamp konsentrasi dan dipaksa
untuk memakai lencana segitiga ungu sebagai penanda mereka. Di kamp-kamp
tesebut, mereka diberi pilihan untuk meninggalkan kepercayaan mereka dan tunduk pada otoritas negara. Antara 2.500 hingga 5.000
jiwa diperkirakan tewas.[240] Sejarawan Detlef Garbe, direktur di Memorial Neuengamme (Hamburg), menyatakan bahwa "tidak ada
gerakan keagamaan lainnya yang menolak tekanan untuk menyesuaikan diri dengan Sosialisme Nasional supaya terhindar dari
penyiksaan".[327]

Hari peringatan Holocaust


Dengan suara bulat, di dalam sidang Majelis Umum PBB pada 1 November 2005, ditetapkan bahwa tanggal 27 Januari sebagai "Hari
Peringatan Korban Holocaust". 27 Januari 1945 adalah hari dimana tahanan kamp konsentrasi NAZI di Auschwitz-Birkenau
dibebaskan. Bahkan sebelum PBB menetapkannya, tanggal 27 Januari telah di tetapkan sebagai Hari Peringatan Korban Holocaust
oleh Kerajaan Inggris sejak tahun 2001, sebagaimana halnya di negara-negara lain, mencakup Swedia, Italia, Jerman, Finlandia,
Denmark dan Estonia[328]. Israel memperingati Yom HaShoah vea Hagvora, "Hari Hari Peringatan Holocaust dan Keberanian
Bangsa Yahudi" pada pada hari ke 27 bulan Nisan, bulan Ibrani, yang biasanya jatuh pada bulan April[328]. Hari peringatan ini
biasanya juga di peringati oleh Yahudi di luar Israel[328].

Lihat juga

Artikel terkait menurut negara

Holocaust di Belarus Holocaust di Polandia


Holocaust di Kroasia Holocaust di Rumania
Holocaust di Estonia Holocaust di Rusia
Holocaust di Perancis Holocaust di Serbia
Holocaust di Latvia Holocaust di Ukraina
Holocaust di Lithuania Holocaust di Uni Soviet
Holocaust di Norwegia
Pelaku utama

Keterlibatan bangsa dan negara lain

Umum

Konferensi Bermuda
Konferensi Évian
Tanggapan internasional terhadap Holocaust
Struma
Voyage of the Damned

Kolaborator

Pertanggungjawaban Holocaust.

Penyelamat

Upaya penyelamatan oleh bangsa Arab selama Holocaust


Daftar orang-orang yang membantu Yahudi selama Holocaust
Daftar Orang yang Benar di antara Bangsa-bangsa menurut negara
Penyelamatan oleh Yahudi Denmark
Penyelamatan Yahudi oleh bangsa Polandiaselama Holocaust
Orang yang Benar di antara Bangsa-bangsa
Związek Organizacji Wojskowej
Żegota

Albert Battel Hugh O'Flaherty


Ángel Sanz Briz Irena Sendler
Aristides de Sousa Mendes Jan Karski
Chiune Sugihara Jorge Pelasca
Corrie ten Boom Luiz Martins de Souza Dantas
Dimitar Peshev Oskar Schindler
Folke Bernadotte Raoul Wallenberg
Henryk Slawik Witold Pilecki
Ho Feng Shan

Dampak dan historiografi

Diskusi umum Memorial

Dampak Holocaust Memorial Holocaust


Dampak Perang Dunia II Yom HaShoah
Denazifikasi Yad Vashem

Tanggapan hukum Tanggapan budaya, politik, dan hukum

Pertanggungjawaban komando Penelitian Holocaust


Resolusi PBB terhadap genosida Teologi Holocaust
Pengadilan Dokter Holocaust dalam seni dan sastra
Pengadilan Dora Penyangkalan Holocaust
Kejahatan perang Jerman Kritik terhadap penyangkalan Holocaust
Pengadilan Nuremberg Hari Peringatan Korban Holocaust
Pengadilan Adolf Eichmann
Masalah pertanggungjawaban
Kejahatan perang Wehrmacht
Pertanggungjawaban Holocaust
Korban
Pertanggungjawaban komando
Daftar korban Holocaust Daftar pelaku utama Holocaust
Daftar korban dan korban selamat di
Auschwitz Historiografi

Korban selamat Fungsionalisme versus intensionalisme dan


Historikerstreit.
Daftar korban selamat Holocaust
terkenal Sumber lainnya
Daftar korban selamat di Sobibor
Holocaust (sumber-sumber)
Sh'erit ha-Pletah
Wiedergutmachung

Lainnya
Hak-hak binatang dan Holocaust
Antisemitisme
Antiziganisme
Aryanisasi
Dukacita dalam Yudaisme
Debat pendangkalan Holocaust
Yahudi di luar Eropa di bawah pendudukan Nazi

Pranala terkait

Genosida Armenia Kejahatan perang Jepang


Genosida Bosnia Pembantaian Katyn
Genosida Darfur Maafa
Genosida Pembunuhan massal di bawah rezim Komunis
Genosida Herero dan Namaqua Genosida Rwanda
Holodomor Ladang Pembunuhan

Referensi
1. ^ Penggunaan kata ini terdapat dalam literatur Y unani klasik yang mengacu pada "persembahan". Kata sifat
ὁλόκαυστος [holókaustos], "sepenuhnya terbakar", lebih umum digunakan dalam bentuk paralelὁλόκαυτος
[holókautos], yang merupakan kata dalam AlkitabIbrani versi Yunani yang digunakan dalamImamat 6,21–22.
2. ^ "Holocaust," Encyclopaedia Britannica, 2009 (http://www.britannica.com/EBchecked/topic/269548/Holocaust): "the
systematic state-sponsored killing of six million Jewish men, women and children, and millions of others by Nazi
Germany and its collaborators during World War II. The Nazis called this "the final solutionto the Jewish question ..."
3. ^ Niewyk, Donald L. The Columbia Guide to the Holocaust, Columbia University Press, 2000, hlm.45: "The
Holocaust is commonly defined as the murder of more than 5.000.000 Jews by the Germans in orld W War II. (...) "
Lihat pula "The Holocaust",Encyclopædia Britannica, 2007: "the systematic state-sponsored killing of six million
Jewish men, women and children, and millions of others, by Nazi Germany and its collaborators during orld
W War II.
The Germans called this "the final solution to the Jewish question".
4. ^ "Brian Levin, Director, Center for the Study of Hate and Extremism, California State University:"
.
Huffingtonpost.com. July 26, 2010. Diakses tanggal 2010-07-31.
5. ^ Sonja M. Hedgepeth; Rochelle G. Saidel (14 December 2010).Sexual violence against Jewish women during the
Holocaust. UPNE. hlm. 16. ISBN 978-1-58465-905-1. Diakses tanggal 25 January 2012. “If two million Jewish
women were murdered during the Holocaust, sexual molestation was the lot of a few but violence was the lot of the
many.”
6. ^ Stephanie Fitzgerald (1 January 2011).Children of the Holocaust. Capstone Press. hlm. 4.ISBN 978-0-7565-4390-
7. Diakses tanggal 25 January 2012. “More than a million Jewish children were killed.”
7. ^ a b Niewyk, Donald L. and Nicosia, Francis R.The Columbia Guide to the Holocaust(http://books.google.ca/book
s?id=lpDTIUklB2MC&pg=PP1&dq=Niewyk,+Donald+L.+The+Columbia+Guide+to+the+Holocaust&sig=4igufxQHRC
NrkjwRuMt1if_mf5M#PPA45,M1), Columbia University Press, 2000, hlm. 45–52.
8. ^ Donald Niewyk suggests that the broadest definition, including Soviet civilian deaths, would produce a death toll of
17 million. Google Books (http://books.google.ca/books?id=lpDTIUklB2MC&pg=PP1&dq=Niewyk,+Donald+L.+The+C
olumbia+Guide+to+the+Holocaust&sig=4igufxQHRCNrkjwRuMt1if_mf5M#PP A45,M1) Estimates of the death toll of
non-Jewish victims vary by millions, partly because the boundary between death by persecution and death by
starvation and other means in a context oftotal war is unclear. Overall, about 5.7 million (78 percent) of the 7.3
million Jews in occupied Europe perished Gilbert,
( Martin. Atlas of the Holocaust 1988, pp. 242–244). This was in
contrast to the five to 11 million (1.4 percent to 3.0 percent) of the 360 million non-Jews in German-dominated
Europe. Small, Melvin and J. David Singer . Resort to Arms: International and civil Wars 1816–1980 and Berenbaum,
Michael. A Mosaic of Victims: Non-Jews Persecuted and Murdered by the Nazis, New York: New York University
Press, 1990
9. ^ Berenbaum, Michael. "The World Must Know", United States Holocaust Museum , 2006, p. 103.
10. ^ John Ezard (February 17, 2001). "Germans knew of Holocaust horror about death camps" . The Guardian. London.
11. ^ See Leni Yahil, Ina Friedman, Haya Galai,The Holocaust: the fate of European Jewry , 1932-1945, Oxford
University Press, 1991, p. 257; Donald L. Niewyk, Francis R. Nicosia,The Columbia Guide to the Holocaust,
Columbia University Press, 2000, p. 26; Gerald D. Feldman, W olfgang Seibel, Networks of Nazi Persecution:
Bureaucracy, Business, and the Organizationof the Holocaust, Berghahn Books, 2006 p. 245.
12. ^ "What is the origin of the word 'Holocaust'?". United States Holocaust Memorial Museum. Diakses tanggal 25
September 2012.
13. ^ Niewyk & Nicosia 2000, hlm. 45 (http://books.google.co.uk/books?id=lpDTIUklB2MC&pg=P A45).
14. ^ Steinweis 2001 provides a survey of this phenomenon.
15. ^ "The Holocaust: Definition and Preliminary Discussion" . Yad Vashem. Diakses tanggal 24 September 2012.
16. ^ For an opposing view on the allegedly offensive nature of the meaning of the wordholocaust, see Peterie 2000.
17. ^ Berenbaum 2005, hlm. 103.
18. ^ Berenbaum 2005, hlm. 104.
19. ^ a b Friedländer 2007, hlm. xxi.
20. ^ Bauer 2002, hlm. 48 (http://books.google.co.uk/books?id=WhvShlT eqesC&pg=PA48).
21. ^ Maier 1988, hlm. 53 (http://books.google.co.uk/books?id=gVLpGXHAti0C&pg=P A53).
22. ^ "Holocaust Map of Concentration and Death Camps" . History1900s.about.com. June 16, 2010. Diakses tanggal
July 31, 2010.
23. ^ Dear & Foot 2001, hlm. ?.
24. ^ For a summary of this point, see:Bauer, Yehuda (27 January 1998). "Address to the Bundestag". Kementerian
Luar Negeri Israel. Diakses tanggal 21 September 2012.
25. ^ Bauer 2002, hlm. 49 (http://books.google.co.uk/books?id=WhvShlT eqesC&pg=PA49).
26. ^ Hilberg 1995, hlm. 66.
27. ^ a b Harran 2000, hlm. 384 (http://www.holocaustchronicle.org/index.html).
28. ^ Müller-Hill 1998, hlm. 22.
29. ^ a b Berenbaum 2005, hlmn. 194–5. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama
"FOOTNOTEBerenbaum2005194–5" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
30. ^ Bauer 1982, hlmn. ??.
31. ^ Hilberg 2003, hlm. 1, 5 (http://books.google.co.uk/books?id=J1iGlmLZ9I8C&pg=P A5). The relevant chapter is
reprinted in Bartov, Omer, ed. (2000). The Holocaust: Origins, Implementation, Aftermath
. London: Routledge.
hlm. 21–42..
32. ^ Dawidowicz 1975, hlmn. ??.
33. ^ Fischer 2002, hlmn. 47–9 (http://books.google.co.uk/books?id=I0TDSnJFGGoC&pg=P A47).
34. ^ Gramel 1992, hlmn. 53–4.
35. ^ Gramel 1992, hlm. 61.
36. ^ a b c Friedländer 1997, hlm. 76.
37. ^ Evans 1989, hlm. 69.
38. ^ Fischer 2002, hlmn. 47–51 (http://books.google.co.uk/books?id=I0TDSnJFGGoC&pg=PA47).
39. ^ Peukert 1994, hlmn. 280–4.
40. ^ Peukert 1994, hlmn. 279–80.
41. ^ Peukert 1994, hlm. 280.
42. ^ Peukert 1994, hlm. 288.
43. ^ Burleigh 2000, hlmn. 47–8.
44. ^ Peukert 1994, hlm. 289.
45. ^ Fleming 1987, hlm. 17 (http://books.google.co.uk/books?id=qPV_rGdhYpkC&pg=PA17).
46. ^ a b c Noakes & Pridham 1983, hlm. 499.
47. ^ Peukert 1987, hlm. 220.
48. ^ Peukert 1987, hlm. 221.
49. ^ Gilbert 1986, hlm. 32.
50. ^ Longerich 2012, hlm. 155 (http://books.google.co.uk/books?id=GBQchepZ-7EC&pg=P
A155&dq=%22above+all%2
2).
51. ^ a b Peukert 1987, hlm. 214.
52. ^ a b Friedländer 1997, hlm. 33.
53. ^ Friedländer 1997, hlm. 29.
54. ^ Proctor 1988, hlm. 108 (http://books.google.co.uk/books?id=hogbxS2Gp1QC&pg=P
A108).
55. ^ Kershaw 2001a, hlm. 570 (http://books.google.co.uk/books?id=1GxdAsFVHpAC&pg=PT970&dq=%22further+failur
e%22).
56. ^ Berenbaum 2005, hlm. 57.
57. ^ Michael & Doerr 2002, hlm. 154.
58. ^ Friedländer 1997, hlm. 1.
59. ^ a b Friedländer 1997, hlm. 12.
60. ^ a b c d e Benz 2007, hlm. 97.
61. ^ Benz 2007, hlm. 97. 26,000 ke Dachau, Buchenwald, Sachsenhausen.
62. ^ Buchholz 1999, hlm. 510. Yahudi Pomeranian ke Oranienburg.
63. ^ Buchholz 1999, hlm. 510.
64. ^ Halbrook 2000, hlm. 528.
65. ^ Bauer 1989, p. 7 (http://books.google.co.uk/books?id=wBHAaRhXDUEC&pg=P A7&dq=%22schacht+plan%22). For
details of the original Schacht Plan, see"Schacht 'ransom' Plan Seen Doomed to Failure; Opposed in Britain"(http://
archive.jta.org/article/1938/12/19/2844562/schacht-ransom-plan-seen-doomed-to-failure-opposed-in-britain)
. Jewish
Telegraphic Agency. 18 December 1938. Retrieved 30 September 2012.
66. ^ Brechtken 1998, hlmn. 200–1.
67. ^ Brechtken 1998, hlm. 196ff.
68. ^ a b Brechtken 1998, hlm. 205.
69. ^ Poprzeczny 2004, hlm. 150 (http://books.google.co.uk/books?id=2arPruq8lhIC&pg=P A150).
70. ^ Brechtken 1998, hlm. 197.
71. ^ Naimark 2001, hlm. 73 (http://books.google.com/books?id=L-QLXnX16kAC&pg=P A73).
72. ^ Browning 2004, hlm. 81 (http://books.google.co.uk/books?id=jHQdRHNdK44C&pg=P A81).
73. ^ Hildebrand 2005, hlm. 70 (http://books.google.co.uk/books?id=xgkzMdZD3iQC&pg=P A70).
74. ^ Cesarani, David (17 February 2011). "From Persecution to Genocide". BBC History. Diakses tanggal 25
September 2012.
75. ^ Nicosia 2000, hlm. ? (http://books.google.co.uk/books?id=8X2G1G_jD-4C&pg=P A).
76. ^ Black 2001, hlm. ?.
77. ^ Browning 2004, hlm. 111 (http://books.google.co.uk/books?id=jHQdRHNdK44C&pg=P A111&dq=%22better+possib
ility%22).
78. ^ Cesarani 2005, hlm. 99 (http://books.google.co.uk/books?id=-buw-s1L5SQC&pg=P A99&dq=%22emigration+is%2
2%22physical+extermination%22).
79. ^ Mann 2005, hlm. 246 (http://books.google.co.uk/books?
id=cGHGPgj1_tIC&pg=PA246&dq=%22i+ask+nothing%22).
80. ^ Niewyk & Nicosia 2000, hlm. 232 (http://books.google.co.uk/books?id=lpDTIUklB2MC&pg=P A232).
81. ^ Cesarani 2005, hlmn. 9 (http://books.google.co.uk/books?id=-buw-s1L5SQC&pg=P A9&dq=%22own+idea%22),
77–8 (http://books.google.co.uk/books?id=-buw-s1L5SQC&pg=P A77&dq=%22eichmann+and+his+team%22).
82. ^ Niewyk & Nicosia 2000, hlm. 153 (http://books.google.co.uk/books?id=lpDTIUklB2MC&pg=P A153).
83. ^ Kats 1970, hlm. 35 (http://books.google.co.uk/books?id=m-q2qdBzfowC&pg=P A35).
84. ^ Yad ṿa-shem, rashut ha-zikaron la-Shoʾah ṿela-gevurah, Yad Vashem studies XXXI, Yad Vashem Martyrs' and
Heroes' Remembrance Authority, 2003, p.322
85. ^ Niewyk & Nicosia 2000, hlm. 154 (http://books.google.co.uk/books?id=lpDTIUklB2MC&pg=P A154).
86. ^ Dwork and Jan van Pelt,Holocaust: A History, 208.
87. ^ Rubenstein, Richard L.(2003). "War and the Final solution". Approaches to Auschwitz(edisi ke-2nd). Westminster
John Knox Press. hlm. 164.ISBN 978-0-664-22353-3. Diakses tanggal April 20, 2009. Parameter |coauthors=
yang tidak diketahui mengabaikan | ( author= yang disarankan) (bantuan)
88. ^ a b c d e f Krausnick 1968, hlm. 57.
89. ^ Harran 2000, hlm. 321 (http://www.holocaustchronicle.org/index.html).
90. ^ "Concentration Camp Listing"(http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/Holocaust/cclist.html), Jewish Virtual
Library.
91. ^ "The Forgotten Camps"(http://www.jewishgen.org/ForgottenCamps/).
92. ^ Harran 2000, hlm. 461 (http://www.holocaustchronicle.org/index.html).
93. ^ " "Just a Normal Day in the Camps", JewishGen,January 6, 2007". Jewishgen.org. March 30, 1999. Diakses
tanggal July 31, 2010.
94. ^ Trunk 1996, hlm. 1–6 (http://books.google.co.uk/books?id=D7bobfzrcCoC&pg=P A1).
95. ^ Hilberg 1995, hlm. 170.
96. ^ Hilberg 1995, hlm. 106.
97. ^ Berenbaum 2005, hlmn. 81–3.
98. ^ a b c Berenbaum 2005, hlm. 114.
99. ^ a b c "Deportations to and from the Warsaw Ghetto" (http://www.ushmm.org/wlc/en/article.php?ModuleId=1000541
3). Holocaust Encyclopedia. United States Holocaust Memorial Museum. Retrieved 27 September 2012.
100. ^ Berenbaum 2005, hlmn. 115–6.
101. ^ Berenbaum 2005, hlm. 116.
102. ^ Porat 2002, hlm. 159 (http://books.google.com/books?id=3N9Xxc8wdu0C&pg=P A159).
103. ^ Kwiet 1998, hlm. ?.
104. ^ a b c d e f g h Matthäus 2004, hlm. 268–276 (http://books.google.co.uk/books?id=jHQdRHNdK44C&pg=P A268).
105. ^ Hillgruber, Andreas "War in the East and the Extermination of the Jews" pages 85–114 fromThe Nazi Holocaust
Part 3, The "Final Solution": The Implementation of Mass Murder olume
V 1 edited by Michael Marrus, Mecler:
Westpoint, CT 1989 pages 102–103.
106. ^ Hillgruber, Andreas "War in the East and the Extermination of the Jews" pages 85–114 fromThe Nazi Holocaust
Part 3, The "Final Solution": The Implementation of Mass Murder olume
V 1 edited by Michael Marrus, Mecler:
Westpoint, CT 1989 page 103.
107. ^ a b Förster 1998, hlm. 276 (http://books.google.co.uk/books?id=zkZC6bp3upsC&pg=PA276).
108. ^ Förster 1998, hlm. 280 (http://books.google.co.uk/books?id=zkZC6bp3upsC&pg=P A280).
109. ^ Hilberg 2003, hlm. 291 (http://books.google.co.uk/books?id=J1iGlmLZ9I8C&pg=P A291).
110. ^ Browning 2004, hlm. 225 (http://books.google.co.uk/books?id=d9Wg4gjtP3cC&pg=P A225).
111. ^ Berenbaum 2005, hlm. 93.
112. ^ Evans 2008, hlmn. 226–7.
113. ^ Murray & Millett 2000, hlm. 141 (http://books.google.co.uk/books?id=tdYkMPfUSUAC&pg=P A141).
114. ^ Berenbaum 2005, hlmn. 97–8.
115. ^ a b c d e Benz 2007, hlm. 98.
116. ^ Kogon, Langbein & Rueckerl 1993, hlm. ?.
117. ^ Letter from Reinhard Heydrich to Martin Luther
, Foreign Office, February 26, 1942, regarding the minutes of the(htt
p://www.ghwk.de/engl/february-26-1942.htm)Wannsee Conference.
118. ^ Morris, Errol (12 May 1999)."Mr. Death: The Rise and Fall of Fred A. Leuchter, Jr". Fourth Floor Productions.
Diakses tanggal 25 September 2012.
119. ^ Longerich 2010, hlm. 305 (http://books.google.co.uk/books?id=cxY qYIn73SgC&pg=PA305).
120. ^ Longerich 2010, hlm. 306 (http://books.google.co.uk/books?id=cxY qYIn73SgC&pg=PA306).
121. ^ Longerich 2010, hlm. 307 (http://books.google.co.uk/books?id=cxY qYIn73SgC&pg=PA307).
122. ^ Longerich 2010, hlm. 308 (http://books.google.co.uk/books?id=cxY qYIn73SgC&pg=PA308).
123. ^ Cesarani 2005, hlmn. 113–4 (http://books.google.co.uk/books?id=-buw-s1L5SQC&pg=P A113&dq=%22neumann+e
xpressed%22).
124. ^ Marrus 2000, hlm. 89.
125. ^ a b Marrus 2000, hlm. 89–90.
126. ^ Marrus 2000, hlm. 91.
127. ^ Evans 1989, hlm. 71.
128. ^ a b c d e Marrus 2000, hlm. 92.
129. ^ Marrus 2000, hlm. 93.
130. ^ Ezard, John (17 February 2001)."Germans knew of Holocaust horror about death camps"(http://www.guardian.co.
uk/uk/2001/feb/17/johnezard). The Guardian. Retrieved 23 September 2012.
131. ^ Niewyk & Nicosia 2000, hlm. 26 (http://books.google.co.uk/books?id=lpDTIUklB2MC&pg=P A26).
132. ^ Yahil 1991, hlm. 257 (http://books.google.co.uk/books?id=e_aRvKpLUf0C&pg=P A257).
133. ^ Lower 2006, hlm. 245 (http://books.google.co.uk/books?id=MD76MR8nDeoC&pg=P A245).
134. ^ Buchheim 1968, hlmn. 372–3.
135. ^ Buchheim 1968, hlm. 381.
136. ^ Buchheim 1968, hlmn. 386–7.
137. ^ Browning 1992, hlm. 57.
138. ^ Kudryashov 2004, hlmn. 232–32.
139. ^ Kudryashov 2004, hlm. 232.
140. ^ Kudryashov 2004, hlm. 234.
141. ^ Kudryashov 2004, hlmn. 234–5.
142. ^ Kudryashov 2004, hlmn. 226–7, 234–5.
143. ^ Source: Yad Vashem (http://www.yadvashem.org/), Accessed May 7, 2007
144. ^ a b Memorial and Museum Auschwitz-Birkenau(http://en.auschwitz.org.pl/h/index.php?option=com_content&task=
view&id=14&Itemid=13&limit=1&limitstart=3)
145. ^ Per Yadvashem.org (http://www1.yadvashem.org/education/lessonplan/english/auschwitz/auschwitz.htm),
Auschwitz II total numbers are "between 1.3M–1.5M", so we use the middle value 1.4M as estimate here.
146. ^ Koordinat dari: kamp konsentrasi Auschwitz
147. ^ a b Belzec (http://www1.yadvashem.org/odot_pdf/microsoft%20word%20-%205981.pdf)
, Yad Vashem.
148. ^ Koordinat dari: kamp konsentrasi Belzec
149. ^ a b c Chelmno (http://www1.yadvashem.org/odot_pdf/microsoft%20word%20-%202494.pdf)
, Yad Vashem.
150. ^ Koordinat dari: kamp konsentrasi Chełmno
151. ^ Jasenovac (http://www1.yadvashem.org/odot_pdf/microsoft%20word%20-%206358.pdf)
, Yad Vashem.
152. ^ Koordinat dari: kamp konsentrasi Jasenovac
153. ^ a b Majdanek (http://www1.yadvashem.org/odot_pdf/microsoft%20word%20-%206622.pdf)
, Yad Vashem.
154. ^ Koordinat dari: Majdanek
155. ^ Maly Trostinets (http://www1.yadvashem.org/odot_pdf/microsoft%20word%20-%206636.pdf)
, Yad Vashem.
156. ^ Koordinat dari: kamp pemusnahan Maly Trostenets
157. ^ a b Sobibor (http://www1.yadvashem.org/odot_pdf/microsoft%20word%20-%206030.pdf)
, Yad Vashem.
158. ^ Koordinat dari: kamp pemusnahan Sobibor
159. ^ a b Treblinka (http://www1.yadvashem.org/odot_pdf/microsoft%20word%20-%205886.pdf)
, Yad Vashem.
160. ^ Koordinat dari: kamp pemusnahan Treblinka
161. ^ "Aktion Reinhard" (PDF). Yad Vashem.
162. ^ Yadvashem.org (http://www1.yadvashem.org/odot_pdf/microsoft%20word%20-%205915.pdf)
163. ^ Piper 1998, hlm. 173 (http://books.google.co.uk/books?id=mub823JQrdUC&pg=P
A173).
164. ^ Piper 1998, hlm. 162 (http://books.google.co.uk/books?id=mub823JQrdUC&pg=P
A162).
165. ^ a b Piper 1998, hlm. 170 (http://books.google.co.uk/books?id=mub823JQrdUC&pg=P
A170).
166. ^ a b Piper 1998, hlm. 163 (http://books.google.co.uk/books?id=mub823JQrdUC&pg=P A163).
167. ^ Piper 1998, hlm. 163 (http://books.google.co.uk/books?id=mub823JQrdUC&pg=P A163). Also in Goldensohn, Leon.
Nuremberg Interviews, Vintage paperback 2005, p. 298: Goldensohn, an American psychiatrist, interviewed Rudolf
Höß at Nuremberg on April 8, 1946. Höß told him: "W e cut the hair from women after they had been exterminated in
the gas chambers. The hair was then sent to factories, where it was woven into special fittings for gaskets." Höß said
that only women's hair was cut and only after they were dead. He said he had first received the order to do this in
1943.
168. ^ Piper 1998, hlm. 172 (http://books.google.co.uk/books?id=mub823JQrdUC&pg=P A172). For the living conditions of
the Sonderkommando, Piper quotes survivor testimony from the trial of Adolf Eichmann.
169. ^ Piper 1998, hlm. 171 (http://books.google.co.uk/books?id=mub823JQrdUC&pg=P A171).
170. ^ Piper 1998, hlm. 164 (http://books.google.co.uk/books?id=mub823JQrdUC&pg=P A164).
^ Piper 1998, hlm. 164 (http://books.google.co.uk/books?id=mub823JQrdUC&pg=PA164).
171. ^ Pelt 2002, hlm. 4 (http://books.google.co.uk/books?id=83dvJxPm--EC&pg=P
A4&dq=%22another+improvement%2
2).
172. ^ a b Longerich 2010, hlm. 341 (http://books.google.co.uk/books?id=cxY
qYIn73SgC&pg=PA341).
173. ^ Hilberg 2003, hlm. 1112–8 (http://books.google.co.uk/books?id=HinIpmliz2MC&pg=P A1112).
174. ^ Kennedy 2007, hlm. 780 (http://books.google.com/books?id=0bRaa7UuD6EC&pg=P A780).
175. ^ "Resistance During the Holocaust"(http://www.ushmm.org/education/foreducators/resource/pdf/resistance.pdf).
Holocaust Encyclopedia. United States Holocaust Memorial Museum. Retrieved 27 September 2012.
176. ^ a b Lador-Lederer 1980, hlm. 75 n.15 (http://www.jewishagency.org/JewishAgency/English/Jewish+Education/Com
pelling+Content/Eye+on+Israel/Current+Issues/Jewish+Soldiers+and+Prisoners+of+W ar+during+World+War+II.htm#
_ftnref1).
177. ^ Pinkus 1990, hlm. 261 (http://books.google.com/books?id=52Ew77pZsNUC&pg=P A261).
178. ^ Klempner 2006, hlmn. 145–6 (http://books.google.co.uk/books?id=5__xJKlybb8C&pg=P A145).
179. ^ Snyder 2010, hlm. 320 (http://books.google.co.uk/books?id=BQ1HKmG9xZ8C&pg=P A320).
180. ^ Zuccotti 1999, hlm. 274 (http://books.google.co.uk/books?id=M97m1tD272UC&pg=P A274).
181. ^ "Killing Centers" (http://www.ushmm.org/wlc/en/article.php?ModuleId=10007327). Holocaust Encyclopedia. United
States Holocaust Memorial Museum. Retrieved 27 September 2012.
182. ^ "Aktion 'Erntefest' (Operation 'Harvest Festival')"(http://www.ushmm.org/wlc/en/article.php?ModuleId=10005222).
Holocaust Encyclopedia. United States Holocaust Memorial Museum. Retrieved 27 September 2012.
183. ^ Fest 1999, hlm. 329.
184. ^ Evans 2002, hlm. 102–3.
185. ^ Swiebocki 1998, hlm. 505 (http://books.google.co.uk/books?id=mub823JQrdUC&pg=P A505).
186. ^ Linn 2004, hlm. 20 (http://books.google.co.uk/books?id=CGh3eaMwRFYC&pg=P A20).
187. ^ Conway, John S. "The first report about Auschwitz"(http://motlc.wiesenthal.com/site/pp.asp?c=gvKVLcMVIuG&b=3
94983), Museum of Tolerance, Simon Wiesenthal Center, Annual 1 Chapter 07. Retrieved September 11, 2006.
188. ^ Grojanowski Report (http://motlc.learningcenter.wiesenthal.org/text/x06/xm0619.html)
189. ^ "Grojanowski Report" (PDF). Yad Vashem. Diakses tanggal 26 September 2012.
190. ^ Farbstein 1998.
191. ^ Memorandum, Arthur Sweetser to Leo Rosten, February 1, 1942, quoted in Eric Hanin, "W ar on Our Minds: The
American Mass Media in World War II" (Ph.D. dissertation, University of Rochester , 1976), ch. 4, n.6
192. ^ Frank 2007, 66–7 (http://books.google.co.uk/books?id=YhjPTghXnA wC&pg=PT66).
193. ^ Lemkin 2005, hlm. 89 n.45 (http://books.google.com/?id=ChhmqY eVS80C&pg=PA89).
194. ^ Karski 2001, 552–64 (http://books.google.co.uk/books?id=G0RhaymiYIIC&pg=PT552) .
195. ^ "FZP.net.pl". FZP.net.pl. Diarsipkan dariversi asli tanggal May 6, 2008. Diakses tanggal July 31, 2010.
196. ^ "Wspomnienia o Janie Karskim". google.com. Diakses tanggal July 31, 2010.
197. ^ "PolishDailyNews.com". PolishDailyNews.com. Diakses tanggal July 31, 2010.
198. ^ Wood & Jankowski 1994, hlm. 316.
199. ^ Het Parool, September 27, page 4–5.Concentration camps: where the Nazi's bring their ideals in practice , NIOD
(Dutch Institute of War Documentation), Amsterdam
200. ^ Het 'Illegale Parool'-archief 1940–1945 (4)(http://www.hetillegaleparool.nl/archief/1943/430927-4.php) and Het
'Illegale Parool'-archief 1940–1945 (5)(http://www.hetillegaleparool.nl/archief/1943/430927-5.php) (Het 'Illegale
Parool'-archief 1940–1945, September 27, 1943, p 4–5)
201. ^ Lewis 2002, 31–3 (http://books.google.co.uk/books?id=CT s4ltY8QUsC&pg=PT32).
202. ^ "Byłem Numerem: swiadectwa Z Auschwitz" by Kazimierz Piechowski, Eugenia Bozena Kodecka-Kaczynska,
Michal Ziokowski, Hardcover, Wydawn. Siostr Loretanek, ISBN 83-7257-122-8
203. ^ "Auschwitz-Birkenau – The Film about the Amazing Escape from Auschwitz—Nowvailable A on DVD".
En.auschwitz.org.pl. January 13, 2009. Diakses tanggal July 31, 2010.
204. ^ Vrba 2006.
205. ^ a b Linn, Ruth (13 April 2006). "Obituary: Rudolf Vrba" (http://www.guardian.co.uk/news/2006/apr/13/guardianobitua
ries.secondworldwar). The Guardian. Retrieved 25 September 2012.
206. ^ According to Linn 2004, p. 30 (http://books.google.co.uk/books?id=CGh3eaMwRFYC&pg=P A30), the BBC first
broadcast information from the report on June 18, not June 15.
207. ^ Brigham, Daniel T. (3 July 1944). "Inquiry confirms Nazi death camps"(http://select.nytimes.com/gst/abstract.html?r
es=FB061FFD3554107B93C1A9178CD85F408485F9) . The New York Times. Retrieved 2 October 2012.
208. ^ Brigham, Daniel T. (6 July 1944). "Two death camps places of horror"(http://select.nytimes.com/gst/abstract.html?r
es=F20912F83859147B93C4A9178CD85F408485F9) . The New York Times. Retrieved 2 October 2012.
209. ^ Frankel, Max (14 November 2001). "Turning Away from the Holocaust"(http://www.nytimes.com/2001/11/14/specia
ls/onefifty/20FRAN.html?pagewanted=all). The New York Times. Retrieved 28 September 2012.
210. ^ For the complete study by Dr. Leff, see Laurel, Leff. Buried by the Times: The Holocaust and America's Most
Important Newspaper. Cambridge UniversityPress, 2006.
211. ^ Laurel Leff. "How the NYT Missed the Story of the Holocaust While It W as Happening". George Mason University’s
History News Network.
212. ^ "Captured German sound recordings"(http://www.archives.gov/research/captured-german-records/sound-recordin
gs.html), The National Archives.
213. ^ Czech 1989, p. 920, 933, which uses information from a series calledHefte von Auschwitz, and cited in Kárný
1998, p. 564. The original German is:25. November Im KL Auschwitz II kommen 24 weibliche Häftlinge ums Leben,
von denen 13 unmittelbar getötet werden.
214. ^ "Maps of the Death Marches"(http://www.ushmm.org/wlc/en/media_nm.php?ModuleId=10005162&MediaId=382).
Holocaust Encyclopedia. United States Holocaust Memorial Museum. Retrieved 27 September 2012. According to
Krakowski 1989, p. 476 (http://books.google.co.uk/books?id=wBHAaRhXDUEC&pg=P A476), death marches were a
frequent occurrence throughout the war. The inaugural one commenced on 14 January 1940 in occupied Poland,
when the SS escorted 800 Jewish POWs from the Polish army from Lublin to Biała Podłaska—a distance of 100km
in a matter of days in the depths of Polish winter . Massacred all along the way, less than 5% of the 800 survived the
journey.
215. ^ Friedländer 2007, hlm. 649.
216. ^ Wiesel 2012, 122 (http://books.google.co.uk/books?id=ubrzucaPUAcC&pg=PT122) .
217. ^ Hitchcock 2009, hlm. 283.
218. ^ Hitchcock 2009, hlm. 297.
219. ^ Hitchcock 2009, hlm. 340.
220. ^ Gilbert 1986, hlm. 798.
221. ^ Gilbert 1986, hlmn. 808–9.
222. ^ Stone, Dan G.; Wood, Angela (2007). Holocaust: The events and their impact on real people, in conjunction with
the USC Shoah Foundation Institute for Visual History and Education. hlm. 144. ISBN 0-7566-2535-1.
223. ^ OSS Section, Seventh Army (1945), Dachau, United States Army, hlm. 2 Parameter |separator= yang tidak
diketahui akan diabaikan (bantuan);
224. ^ A film with scenes from the liberation of Dachau, Buchenwald, Belsen and other Nazi concentration camps,
supervised by the British Ministry of Information and the American Of fice of War Information, was begun but never
finished or shown. It lay in archives until first aired on PBS'sFrontline on May 7, 1985. The film, partly edited by
Alfred Hitchcock, can be seen online atMemory of the Camps (http://www.pbs.org/wgbh/pages/frontline/camp/view/#l
ower).
225. ^ Hitchcock 2009, hlm. 289.
226. ^ "The 11th Armoured Division (Great Britain)"(http://www.ushmm.org/wlc/en/article.php?ModuleId=10006188).
Holocaust Encyclopedia. United States Holocaust Memorial Museum. Retrieved 27 September 2012.
227. ^ "Bergen-Belsen" (http://www.ushmm.org/wlc/en/article.php?ModuleId=10005224). Holocaust Encyclopedia. United
States Holocaust Memorial Museum. Retrieved 27 September 2012.
228. ^ Wiesel 2002, hlm. 41.
229. ^ Dimbleby, Richard (15 April 1945). "Liberation of Belsen" (http://news.bbc.co.uk/1/hi/in_depth/4445811.stm) . BBC
News. Retrieved 25 September 2012.
230. ^ a b c Dawidowicz, Lucy. The War Against the Jews, Bantam, 1986.p. 403
231. ^ a b Berenbaum 2005, hlm. 125.
232. ^ a b 1.8–1.9 million non-Jewish Polish citizens are estimated to have died as a result of the Nazi occupation and the
war. Estimates are from Polish scholar, Franciszek Piper, the chief historian at Auschwitz.Poles: Victims of the Nazi
Era (http://www.ushmm.org/education/resource/poles/poles.php?menu=/export/home/www/doc_root/education/fored
ucators/include/menu.txt&bgcolor=#CD9544)at the United States Holocaust Memorial Museum.
233. ^ a b c Piotrowski, Tadeusz. "Project InPosterum: Poland WWII Casualties"(http://www.projectinposterum.org/docs/p
oland_WWII_casualties.htm), accessed March 15, 2007; andŁuczak, Czesław. "Szanse i trudności bilansu
demograficznego Polski w latach 1939–1945",Dzieje Najnowsze, issue 1994/2.
234. ^ a b "Genocide of European Roma (Gypsies)"(http://www.ushmm.org/wlc/en/article.php?ModuleId=10005219).
Holocaust Encyclopedia. United States Holocaust Memorial Museum. Retrieved 27 September 2012. The USHMM
places the scholarly estimates at 220.000–500.000. According toBerenbaum 2005, p. 126, "serious scholars
estimate that between 90.000 and 220.000 were killed under German rule."
235. ^ a b Hancock 2004, hlmn. 383–96 (http://www.radoc.net/radoc.php?doc=art_e_holocaust_porrajmos&lang=en&articl
es=true).
236. ^ Ryan & Schuchman 2002, hlm. 62 (http://books.google.com/books?id=8d56MtJWQ7sC&pg=P A62).
237. ^ a b "GrandLodgeScotland.com". GrandLodgeScotland.com. Diakses tanggal July 31, 2010.
238. ^ The number of Slovenes estimated to have died as a result of the Nazi occupation (not including those killed by
Slovene collaboration forces and other Nazi allies) is estimated between 20.000 and 25,000 people. This number
only includes civilians: killed Slovene partisan POW and resistance fighters killed in action are not included (their
number is estimated to 27,000). These numbers however include only Slovenes from present-day Slovenia: it does
not include Carinthian Slovene victims, nor Slovene victims from areas in present-day Italy and Croatia. These
numbers are result of a 10 year long research by the Institute for Contemporary HistoryInštitut
( za novejšo
zgodovino) from Ljubljana, Slovenia. The partial results of the research have been released in 2008 in the volume
Žrtve vojne in revolucije v Sloveniji(Ljubljana: Institute for Conetmporary History , 2008), and officially presented at
the Slovenian National Council ([File:ttp://www .ds-rs.si/?q=publikacije/zborniki/Zrtve_vojne]). The volume is also
available online: [File:http://www.ds-rs.si/dokumenti/publikacije/Zbornik_05-1.pdf]
239. ^ a b c d e The Holocaust Chronicle, Publications International Ltd., p. 108.
240. ^ a b Shulman, William L. A State of Terror: Germany 1933–1939. Bayside, New York: Holocaust Resource Center
and Archives.
241. ^ a b c Niewyk & Nicosia 2000, hlm. 45–52 (http://books.google.co.uk/books?id=lpDTIUklB2MC&pg=P A45).
242. ^ Gilbert 1988, hlmn. 242–4.
243. ^ Dear & Foot 2001, hlm. 341.
244. ^ Wilhelm Höttl, an SS officer and a Doctor of History, testified at the Nuremberg Trials and Eichmann's trial that at a
meeting he had with Eichmann in Budapest in late August 1944, "Eichmann ... told me that, according to his
information, some 6,000.000 (six million) Jews had perished until then – 4,000.000 (four million) in extermination
camps and the remaining 2,000.000 (two million) through shooting by the Operations Units and other causes, such
as disease, etc."[1] (http://www.nizkor.org/hweb/people/e/eichmann-adolf/transcripts/T estimony-Abroad/Wilhelm_Hoe
ttl-07.html)[2] (http://david-kahn.com/articles-secret-history-author-front.htm)
[3] (http://www.nizkor.org/hweb/imt/tgmw
c/tgmwc-02/tgmwc-02-20-05.shtml)
245. ^ Israel Gutman. Encyclopedia of the Holocaust, Macmillan Reference Books; Reference edition (October 1, 1995.
246. ^ a b "How many Jews were murdered in the Holocaust?"(http://www1.yadvashem.org/yv/en/holocaust/resource_ce
nter/faq.asp), FAQs about the Holocaust, Yad Vashem.
247. ^ Benz, Wolfgang (1996). Dimension des Völkermords. Die Zahl der jüdischen Opfer des Nationalsozialismus . Dtv.
ISBN 3-423-04690-2.
248. ^ About: The Central Database of Shoah Victims Names (https://www1.yadvashem.org/yv/en/remembrance/hall_of_
names.asp), Yad Vashem web site.
249. ^ Hilberg 2003, hlm. 1320–1 (http://books.google.co.uk/books?id=HinIpmliz2MC&pg=P A1320).
250. ^ Piper 1998, hlm. 71 (http://books.google.co.uk/books?id=mub823JQrdUC&pg=P A71).
251. ^ Martin Gilbert (2002). The Routledge atlas of the Holocaust, 3rd Ed. London: Routledge. hlm. 245. ISBN 0-415-
28145-8. “By the most exact estimates of recent research, the number of Jews killed in Europe between September
1939 and May 1945 was nearly six million. This estimate is a minimum; the deaths shown opposite total just over
5,750.000. and are based on such country-by-country and region-by-region records as survive. ”
252. ^ Dawidowicz, Lucy S. (1986).The war against the Jews, 1933–1945. New York: Bantam Books. ISBN 0-553-34302-
5.p. 403
253. ^ Shoah Research Center;– Albania[4] (http://www1.yadvashem.org/odot_pdf/Microsoft%20W ord%20-%205725.pdf)
The Jews of Albania during the Zogist and Second W orld War Periods [5] (http://www.heimat.de/home/illyria/i.php3?s
=e&p=2004_01_09_fisher_jews_in_albania)and see also Norman H. Gershman's book Besa: Muslims Who Saved
Jews in World War II – for reviews etc [6] (http://www.amazon.com/dp/0815609345)(all consulted June 24, 2010)
254. ^ Hilberg 2003, hlm. 1322.
255. ^ Piper 1998, hlm. 62 (http://books.google.co.uk/books?id=mub823JQrdUC&pg=P A62).
256. ^ Reszka, Paweł (December 23, 2005)."Majdanek Victims Enumerated. Changes inthe history textbooks?". Gazeta
Wyborcza. Auschwitz-Birkenau State Museum. Diakses tanggal April 13, 2010.
257. ^ Rhodes, Richard (2002).Masters of death: the SS-Einsatzgruppen and the invention of the Holocaust . New York:
Alfred A. Knopf. ISBN 0-375-40900-9.
258. ^ Benz, Wolfgang (1999). The Holocaust: seorang sejarawan Jerman yang meneliti genosida . New York: Columbia
University Press. ISBN 0-231-11214-9.pp. 152–153
259. ^ Jacobs 2005, hlm. 3 (http://books.google.co.uk/books?id=ijVn2KP0FocC&pg=P A3).
260. ^ Salomo Birnbaum, Grammatik der jiddischen Sprache(4., erg. Aufl., Hamburg: Buske, 1984), p. 3.
261. ^ Müller & Ueberschär 2002, hlm. 285 (http://books.google.co.uk/books?id=IfHaDYVfGlgC&pg=P A285).
262. ^ Mazower 2008, hlmn. 204–11.
263. ^ Hagen 2012, hlm. 313 (http://books.google.cz/books?id=zBgr3kL-PP4C&pg=P A313).
264. ^ Gellately 2001, hlmn. 153 (http://books.google.co.uk/books?id=jCiGWtxyQv0C&pg=PT269&dq=%22complete%20d
estruction%22).
265. ^ Phayer 2000, hlm. 21 (http://books.google.co.uk/books?id=aZTD96Upq9AC&pg=P A21&dq%22all+poles%22).
266. ^ Berghahn 1999, hlm. 32–3 (http://books.google.co.uk/books?id=j6VCNno2DVMC&pg=P A32).
267. ^ Piotrowski 1998, hlm. 115 (http://books.google.co.uk/books?id=NBbnrEMswbUC&pg=P A115&dq=%22only+in+this
+way%22).
268. ^ Gellately 2001, hlmn. 154 (http://books.google.co.uk/books?id=jCiGWtxyQv0C&pg=PT270&dq=%22such+a+soluti
on%22).
269. ^ Israel Gutman, Unequal Victims Holocaust Library 1985
270. ^ a b Piotrowski 1998, hlm. 295 (http://books.google.com/?id=A4FlatJCro4C&pg=P A295).
271. ^ review (http://www.history.ucsb.edu/projects/holocaust/Resources/BookReviews/jessica.htm)
272. ^ Nurowski, Roman. 1939–1945 War Losses in Poland, Warsaw 1960,
273. ^ Poland-World War II-casualties, Piotrowski, Tadeusz. "Project InPosterum: Poland WWII Casualties"(http://www.pr
ojectinposterum.org/docs/poland_WWII_casualties.htm)
274. ^ Polska 1939–1945. Straty osobowe i ofiary represji pod dwiema okupacjami, ed.omasz T Szarota and Wojciech
Materski, Warszawa, IPN 2009, ISBN 978-83-7629-067-6(Introduction reproduced here(http://niniwa2.cba.pl/polska
_1939_1945.htm))
275. ^ Žerjavić, VladimirYugoslavia manipulations with the number Second World War victims, Zagreb: Croatian
Information center,1993 ISBN 0-919817-32-7 HIC.hr (http://www.hic.hr/books/manipulations/)and Vojska.net (http://w
ww.vojska.net/ww2/losses/)
276. ^ Kočović,Bogoljub-Žrtve Drugog svetskog rata u Jugoslaviji 1990ISBN 86-01-01928-5
277. ^ Tomasevich, Jozo. War and Revolution in Yugoslavia, 1941–1945: Occupation and Collaboration.Stanford:
Stanford University Press, 2001.ISBN 0-8047-3615-4
278. ^ United States Holocaust Memorial Museum – Holocaust Era in Croatia: 1941–1945, Jasenovac (go to section III
Concentration Camps)USHMM.org (http://www.ushmm.org/museum/exhibit/online/jasenovac/frameset.html)
279. ^ "Jasenovac" (http://www.ushmm.org/wlc/en/article.php?ModuleId=10005449). Holocaust Encyclopedia. United
States Holocaust Memorial Museum. Retrieved 27 September 2012.
280. ^ JewishVirtualLibrary.org (http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/Holocaust/Jasenovac.html), Jasenovac
281. ^ "Croatia" (PDF). Shoah Resource Center, The International School for Holocaust Studies. Yad Vashem.
282. ^ *Bosniaks in Jasenovac Concentration Camp(http://www.interliber.com/catlistdetail.asp?SID=Interliber^57473-574
73&ProductID=30790&ml=b)—Congress of Bosniak Intellectuals, Sarajevo.ISBN 978-9958-47-102-5. October 2006.
(Holocaust Studies)
283. ^ of Bosniak victims of Jasenovac(http://www.bosnjaci.net/egt.php?id=1169&polje=Commemoration)(Bosnia)
Meliha Pihura, Bosnjaci.net Magazine, April 13, 2007.
284. ^ http://www.ds-rs.si/dokumenti/publikacije/Zbornik_05-1.pdf
285. ^ http://www.rastko.rs/kosovo/istorija/savic_skenderbeyss.html
286. ^ http://www.pravoslavlje.org.rs/broj/912/tekst/nacisticki-gen-ocid-nad-srbima/print/lat
287. ^ Evans 2008, hlm. 406 (http://books.google.co.uk/books?id=HZmXOPGTGjIC&pg=PT657&dq=%22german+estimat
es%22).
288. ^ The Russian Academy of Science Rossiiskaia Akademiia nauk. Liudskie poteri SSSR v period vtoroi mirovoi
voiny:sbornik statei. Sankt-Peterburg 1995ISBN 5-86789-023-6
289. ^ Snyder 2010, hlmn. 250–1 (http://books.google.co.uk/books?id=BQ1HKmG9xZ8C&pg=P A250).
290. ^ "Soviet Prisoners of war".
291. ^ "Nazi Persecution of Soviet Prisoners of W ar |work= Holocaust Encyclopedia"(http://www.ushmm.org/wlc/en/articl
e.php?ModuleId=10007178). Holocaust Encyclopedia. United States Holocaust Memorial Museum. Retrieved 27
September 2012.
292. ^ a b Niewyk & Nicosia 2000, hlm. 47.
293. ^ Bauer 1998, hlm. 453.
294. ^ See History of the Holocaust: a Handbook and a Dictionary , Edelheit, Edelheit & Edelheit, p.458, Free Press, 1995
295. ^ Berenbaum 2005, hlm. 126.
296. ^ cited in Re. Holocaust Victim Assets Litigation (SwissBanks) Special Master's Proposals, September 11, 2000(htt
p://www.nyed.uscourts.gov/pub/rulings/cv/1996/685455.pdf).
297. ^ Gilbert, Martin (2002). The Routledge Atlas of the Holocaust. Routledge, London & New York. ISBN 0-415-28145-
8. (ref Map 182 p 141 with Romani deaths by country & Map 301 p 232) Note: formerly The Dent Atlas of the
Holocaust; 1982, 1993.
298. ^ Hancock, Ian. Jewish Responses to the Porajmos (The Romani Holocaust)(http://www.chgs.umn.edu/Histories__N
arratives__Documen/Roma___Sinti__Gypsies_/Jewish_Responses_to_the_Porraj/jewish_responses_to_the_porraj.
html), Center for Holocaust and Genocide Studies, University of Minnesota.
299. ^ Helen Fein, Accounting for Genocide, New York, The Free Press, 1979, pp.79, 105
300. ^ Breitman 1991.
301. ^ Bauer 1998, hlm. 444.
302. ^ Bauer 1998, hlm. 445.
303. ^ Lusane 2003, hlmn. 97–98.
304. ^ "Blacks During the Holocaust"(http://www.ushmm.org/wlc/en/article.php?ModuleId=10005479). Holocaust
Encyclopedia. United States Holocaust Memorial Museum. Retrieved 27 September 2012.
305. ^ Burleigh & Wippermann 1991, hlm. 69.
306. ^ Kershaw 2000, hlmn. 252–261.
307. ^ a b Lifton 2000, hlm. 142.
308. ^ Neugebauer 1998.
309. ^ http://thehumanmarvels.com/894/the-ovitz-family-nazi-experiments/dwarfism
310. ^ Lifton 2000, hlm. 95.
311. ^ a b c d Steakley, James. "Homosexuals and the Third Reich"(http://www.fordham.edu/halsall/pwh/steakley-nazis.ht
ml), The Body Politic, Issue 11, January/February 1974.
312. ^ Longerich 2012, hlm. 237.
313. ^ "Non-Jewish victims of Nazism",Encyclopædia Britannica.
314. ^ Giles 1992, hlm. 46. "[A] large proportion of those formally convicted of homosexuality by nazi courts were not
actual homosexuals. Many of the younger plaintif fs were prosecuted for harmless adolescent horseplay , and some of
the older ones by political rivals for entirely fictitious of
fences".
315. ^ "Non-Jewish Resistance"(http://www.ushmm.org/wlc/en/article.php?ModuleId=10007332). Holocaust
Encyclopedia. United States Holocaust Memorial Museum. Retrieved 27 September 2012.
316. ^ Jeffery 2010, hlm. 302.
317. ^ Augustine, Dolores, Book Review (http://journals.cambridge.org/download.php?file=%2FCCC%2FCCC41_01%2F
S0008938908000241a.pdf&code=4134a8e9c304e36a6dc05fe2f918880a) of Niven, Bill, The Buchenwald Child:
Truth, Fiction, and Propagandain Central European History41:01, Cambridge University Press
318. ^ Brown, Maggie (5 October 1999)."The war that time forgot"(http://www.guardian.co.uk/media/1999/oct/05/tvandra
dio.television1). The Guardian. Retrieved 5 September 2012.
319. ^ "Commissar Order" (http://www.ushmm.org/wlc/en/article.php?ModuleId=10007454). Holocaust Encyclopedia.
United States Holocaust Memorial Museum. Retrieved 27 September 2012.
320. ^ Mein Kampf, p. 315, 320 (http://archive.org/stream/Mein_Kampf_Facsimilie/MK#page/n5/mode/2up) .
321. ^ a b Longerich 2012, hlmn. 213–214.
322. ^ Cesarani 2005, hlmn. 42–33.
323. ^ Domarus 2004, hlm. 1095.
324. ^ Hitler signed a decree on 1 March 1942 that spoke of the "systematic spiritual struggle against Jews, Freemasons,
and their allies" (Domarus 2004, p. 2592); he believed Italian Masons were behind the deposition of Mussolini on 24
July 1943 (Kershaw 2000, p. 595); and he claimed a previously undetected lodge was involved in Operation Valkyrie
of July 1944 (Kershaw 2000, p. 688).
325. ^ Cooper 2010, hlm. .
326. ^ "Freemasonry under the Nazi Regime"(http://www.ushmm.org/wlc/en/article.php?ModuleId=10007187). Holocaust
Encyclopedia. United States Holocaust Memorial Museum. Retrieved 27 September 2012.
327. ^ Garbe 2001, hlm. 251.
328. ^ a b c Harran, Marilyn (2000).The Holocaust Chronicles, A History in Words and Pictures
. Louis Weber.
hlm. Pg.697. ISBN 0-7853-2963-3.

Bibliografi
Bauer, Yehuda (1982). A History of the Holocaust. New York: Franklin Watts.
Bauer, Yehuda (1989). "Rescue by negotiations? Jewish attempts to negotiate with the Na zis". Dalam Michael R.
Marrus. The Nazi Holocaust, Part 9: The End of the Holocaust . Walter de Gruyter. hlm. 3–21.
Bauer, Yehuda (1998) [1994]. "Gypsies".Dalam Yisrael Gutman; Michael Berenbaum. Anatomy of the Auschwitz
Death Camp. Bloomington, IN: Indiana University Press. hlm. 441–455.
Bauer, Yehuda (2002). Rethinking the Holocaust. New Haven, CT: Yale University Press.
Benz, Wolfgang (2007). Die 101 wichtigsten Fragen- das dritte Reich(edisi ke-2nd). C.H. Beck.
Berenbaum, Michael (2005). The World Must Know: The History of the Holocaust as old T in the United States
Holocaust Memorial Museum. United States Holocaust Memorial Museum, Johns Hopkins University Press.
Berghahn, Volker R. (1999). "Germans and Poles, 1871–1945".Yearbook of European Studies. 13: 15–36.
Black, Edwin (2001). The Transfer Agreement: The Dramatic Storyof the Pact Between the Third Reich and Jewish
Palestine. New York, NY: Carroll & Graf Publishers.
Brechtken, Magnus (1998).Madagaskar für die Juden: antisemitische Idee und politische Praxis 1885–1945 (edisi
ke-2nd). Munich: Oldenbourg Wissenschaftsverlag.
Breitman, Richard (1991).The Architect of Genocide: Himmler and the Final Solution . New York: Knopf.
Browning, Christopher (1992). Ordinary Men: Reserve Police Battalion 101 and the Final Solution in Poland . New
York: HarperCollins.
Browning, Christopher (2004).The Origins of the Final Solution: The Evolution of Nazi Jewish Policy, September
1939 – March 1942. Jerusalem: Yad Vashem.
Buchheim, Hans (1968). "Command and Compliance".Dalam Helmut Krausnick; Hans Buchheim;Martin Broszat;
Hans-Adolf Jacobsen.The Anatomy of the SS State. New York: Walker and Company. hlm. 303–396.
Buchholz, Werner (1999). Pomern. Deutsche Geschicte im Osten Europas. Berlin: Siedler .
Burleigh, Michael (2000). "Psychiatry, Society and Nazi 'Euthanasia' ". Dalam Omer Bartov. The Holocaust: Origins,
Implementation, Aftermath. London: Routledge. hlm. 43–62.
Burleigh, Michael; Wippermann, Wolfgang (1991). The Racial State: Germany 1933–1945. Cambridge: Cambridge
University Press.
Cesarani, David (2004). Holocaust: From the Persecution of the Jews to Mass Murder . London: Routledge.
Cesarani, David (2005).Eichmann: His Life and Crimes. London: Vintage.
Cooper, Robert (2010). The Red Triangle: The History of the Persecution of Freemasons. Bungay: Lewis Masonic.
Courtois, Stéphane (1999). "Introduction: The Crimes of Communism".Dalam Stéphane Courtois; Nicolas Werth;
Jean-Louis Panné; Andrzej Paczkowski; Karel Bartošek; Jean-Louis Margolin. The Black Book of Communism:
Crimes, Terror, Repression. Cambridge, MA: Harvard University Press. hlm. 1–32.
Czech, Danuta (1989).Kalendarium der Ereignisse im Konzentrationslager Auschwitz-Birkenau 1939–1945 .
Rowohlt, Reinbek.
Dawidowicz, Lucy (1975). The War Against the Jews.
Dawidowicz, Lucy (1981).The Holocaust and the Historians. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Dear, Ian; Foot, Richard D. (2001).The Oxford companion to World War II. Oxford: Oxford University Press.
Domarus, Max (2004). Hitler: Speeches and Proclamations(4 volumes). Wauconda, IL: Bolchazy-Carducci
Publishers.
Evans, Richard J. (1989). In Hitler's Shadow. New York, NY: Pantheon.
Evans, Richard J. (2002).Lying About Hitler: The Holocaust, History and the David Irving Trial. London: Verso.
Evans, Richard J. (2008).The Third Reich at War. London: Allen Lane.
Farbstein, Esther (1998)."Diaries and Memoirs as a Historical Source: The Diary and Memoir of a Rabbi at the
'Konin House of Bondage' " (PDF). Yad Vashem Studies. 26: 87–128.
Fest, Joachim (1999). Speer: The Final Verdict. San Diego, CA: Harcourt.
Finkelstein, Norman (2003) [2000]. The Holocaust Industry: Reflections on the Exploitation of Jewish Suffering .
London & New York: Verso Books.
Fischer, Conan (2002). The Rise of the Nazis. Manchester: Manchester University Press.
Fitzgerald, Stephanie (2011).Children of the Holocaust. Mankato, MN: Compass Point Books.
Fleming, Gerald (1987).Hitler and the Final Solution. Berkeley & Los Angeles, CA:University of California Press.
Förster, Jürgen (1998). "Complicity or Entanglement?". Dalam Michael Berenbaum; Abraham Peck.The Holocaust
and History. Bloomington, IN: Indiana University Press. hlm. 266–283.
Frank, Anne (2007) [1947]. The Diary of a Young Girl. London: Penguin Books.
Friedlander, Henry (1994). "Step by Step: The Expansion of Murder , 1939–1941". German Studies Review. 17 (3):
495–507. doi:10.2307/1431896. JSTOR 1431896.
Friedlander, Henry (1995). The Origins of Nazi Genocide: From Euthanasia to the Final Solution . Chapel Hill, NC:
University of North Carolina Press.
Friedlander, Henry (1997). "Registering the Handicapped in Nazi Germany: A Case Study".Jewish History. 11 (2):
89–98. doi:10.1007/BF02335679. JSTOR 20101303.
Friedländer, Saul (1997). The Years of Persecution: Nazi Germany andthe Jews 1933–1939. London: Weidenfeld &
Nicolson.
Friedländer, Saul (2007). The Years of Extermination: Nazi Germany and the Jews 1939–1945. London: Weidenfeld
& Nicolson.
Garbe, Detlef (2001). "Social Disinterest, Governmental Disinformation, Renewed Persecution, and Now
Manipulation of History?".Dalam Hans Hesse. Persecution and Resistance of Jehovah's Witnesses During the Nazi-
Regime 1933–1945. Bremen: Edition Temmen. hlm. 251–265.
Gellately, Robert (2001). Backing Hitler: Consent and Coercion in Nazi Germany . Oxford: Oxford University Press.
Gerwarth, Robert (2011). Hitler's Hangman: The Life of Heydrich. New Haven & London:Yale University Press.
Gilbert, Martin (1986). The Holocaust: The Jewish Tragedy. London: Collins.
Gilbert, Martin (1988).Atlas of the Holocaust.
Giles, Geoffrey J. (1992). "The Most Unkindest Cut of All: Castration, Homosexuality and Nazi Justice".Journal of
Contemporary History. 27 (1): 41–61. doi:10.1177/002200949202700103. JSTOR 260778.
Gramel, Hermann (1992).Antisemitism in the Third Reich. London: Blackwell.
Hagen, William W. (2012). German History in Modern Times: Four Lives of the Nation. Cambridge: Cambridge
University Press.
Halbrook, Stephen P. (2000). "Nazi Firearms Law and the Disarming of the German Jews"(PDF). Arizona Journal of
International and Comparative Law. 17 (3): 483–535.
Hancock, Ian (2004). "Romanies and the Holocaust: A Reevaluation and Overview". Dalam Dan Stone. The
Historiography of the Holocaust. New York, NY: Palgrave-Macmillan. hlm. 383–396.
Harran, Marilyn J. (2000).The Holocaust Chronicles: A History in Words and Pictures . Lincolnwood, IL: Publications
International.
Hedgepeth, Sonja M.; Saidel, Rochelle G. (2010).Sexual Violence against Jewish Women During the Holocaust.
Lebanon, NH: University Press of New England.
Hilberg, Raul (1995) [1992]. Perpetrators Victims Bystanders: The JewishCatastrophe 1933–1945. London: Secker
& Warburg.
Hilberg, Raul (1996). The Politics of Memory: The Journey of a Holocaust Historian . Chicago, IL: Ivan R. Dee.
Hilberg, Raul (2003) [1961].The Destruction of the European Jews(3 volumes). New Haven, CT: Yale University
Press.
Hildebrand, Klaus (2005) [1984]. The Third Reich. Routledge.
Hitchcock, William I. (2009).Liberation: The Bitter Road to Freedom, Europe 1944–1945 . London: Faber and Faber.
Jacobs, Neil G. (2005).Yiddish: A Linguistic Introduction. Cambridge: Cambridge University Press.
Jeffery, Keith (2010). MI6: The History of the Secret Intelligence Service, 1909–1949 . London: Bloomsbury.
Johnson, Paul (1988).A History of the Jews. Harper Perennial.
Jones, Adam, ed. (2010).Genocide: A Comprehensive Introduction(edisi ke-2nd). Abingdon:Routledge.
Karski, Jan (2012). Story of a Secret State: My Report to the World . London: Penguin Classics.
Kats, Alfred (1970). Poland's Ghettos at War. New York, NY: Twayne Publishers.
Kárný, Miroslav (1998) [1994]. "The Vrba and Wetzler Report". Dalam Yisrael Gutman; Michael Berenbaum.
Anatomy of the Auschwitz Death Camp. Bloomington, IN: Indiana University Press. hlm. 553–568.
Kennedy, David M., ed. (2007). The Library of Congress World War II Companion. New York, NY: Simon & Schuster.
Kermish, Joseph, ed. (1968). "Emmanuel Ringelblum's Notes, Hitherto Unpublished". Yad Vashem Studies. 7: 173–
183.
Kershaw, Ian (1998). Hitler 1889–1936: Hubris. London: Allen Lane.
Kershaw, Ian (2000). Hitler 1936–1945: Nemesis. London: Allen Lane.
Klempner, Mark (2006). The Heart Has Reasons: Holocaust Rescuers and Their Stories of Courage . Cleveland, OH:
The Pilgrim Press.
Kogon, E.; first= H.; Rueckerl, A., ed. (1993).Nazi Mass Murder: A Documentary History of the Use of Poison Gas .
New Haven, CT: Yale University Press. Lebih dari satu parameter|editor2-last= dan |editor2= yang
digunakan (bantuan)
Krakowski, Shmuel (1989). "The Death Marches in the Period of the Evacuation of the Camps". Dalam Michael R.
Marrus. The Nazi Holocaust, Part 9: The End of the Holocaust . Walter de Gruyter. hlm. 476–490.
Krausnick, Helmut (1968). "The Persecution of the Jews".Dalam Helmut Krausnick; Hans Buchheim; Martin Broszat;
Hans-Adolf Jacobsen.The Anatomy of the SS State. New York, NY: Walker and Company. hlm. 1–125.
Kudryashov, Sergei (2004). "Ordinary Collaborators: The Case of the Travniki Guards". Dalam Mark Erickson;
Ljubica Erickson. Russia: War, Peace and Diplomacy Essays in Honour of John Erickson . London: Weidenfeld &
Nicolson. hlm. 226–239.
Kwiet, Konrad (1998). "Rehearsing for Murder: The Beginning of the Final Solution in Lithuania in June 1941" (PDF).
Holocaust and Genocide Studies. 12 (1): 3–26. doi:10.1093/hgs/12.1.3.
Lador-Lederer, Joseph (1980). "World War II: Jews as Prisoners of War". Israel Yearbook on Human Rights. Tel Aviv:
Tel Aviv University. 10: 70–89.
Leff, Laurel (2005). Buried by The Times: The Holocaust and American's Most Important Newspaper . New York, NY:
Cambridge University Press.
Lemkin, Raphael (2005). Axis Rule In Occupied Europe: Laws of Occupation, Analysis of Government, Proposals for
Redress. New York, NY: Lawbook Exchange.
Lewis, Jon E. (2002). The Mammoth Book of Heroes. London: Constable & Robinson.
Lifton, Robert J. (2000) [1986]. The Nazi Doctors: Medical Killing and the Psychology of Genocide . New York: Basic
Books.
Linn, Ruth (2004). Escaping Auschwitz: A Culture of Forgetting. Ithaca, NY: Cornell University Press.
Longerich, Peter (2003) [2001]. The Unwritten Order: Hitler's Role in the Final Solution . Stroud: Tempus Publishing.
Longerich, Peter (2010).Holocaust: The Nazi Persecution and Murder of the Jews . Oxford: Oxford University Press.
Longerich, Peter (2012).Heinrich Himmler. Oxford: Oxford University Press.
Lower, Wendy (2006). "The 'reibungslose' Holocaust? The German Military and Civilian Implementation of the 'Final
Solution' in Ukraine, 1941–1944".Dalam Gerald D. Feldman; Wolfgang Seibel. Networks of Nazi Persecution:
Bureaucracy, Business, and the Organizationof the Holocaust. New York & Oxford: Berghahn Books. hlm. 236–256.
Lusane, Clarence (2003). Hitler's Black Victims: The Historical Experience of Afro-Germans, European Blacks,
Africans and African Americans in the Nazi Era . London; New York: Routledge.
Maier, Charles S. (1988). The Unmasterable Past. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Mann, Michael (2005). The Dark Side of Democracy: Explaining Ethnic Cleansing . New York: Cambridge University
Press.
Marrus, Michael R. (2000).The Holocaust in History. Toronto: KeyPorter.
Matthäus, Jürgen (2004). "Operation Barbarossa and the Onset of the Holocaust, June–December 1941". In
Christopher Browning. The Origins of the Final Solution: The Evolution of Nazi Jewish Policy , September 1939 –
March 1942. Jerusalem: Yad Vashem. hlm. 244–308.
Mazower, Mark (2008). Hitler's Empire: Nazi Rule in Occupied Europe . London: Allen Lane.
Michael, Robert; Doerr, Karin (2002). Nazi-Deutsch/Nazi-German: An English Lexicon of the Language of the Third
Reich. Greenwood Press.
Milton, Sybil (1990). "The Context of the Holocaust".German Studies Review. 13 (2): 269–283.
doi:10.2307/1430708. JSTOR 1430708.
Montague, Patrick (2012).Chelmno and the Holocaust: A History of Hitler's First Death Camp . London: I.B.Tauris.
Möller, Horst (1999). Der rote Holocaust und die Deutschen. Die Debatte um das 'Schwarzbuch des Kommunismus' .
Munich: Piper Verlag.
Mommsen, Hans (2003). "The New Historical Consciousness".Dalam Ernst Piper. Forever In The Shadow of Hitler?.
Humanities Press, Atlantic Highlands. hlm. 114–124.
Müller, Rolf-Dieter; Ueberschär, Gerd R. (2002). Hitler's War in the East, 1941–1945: A Critical Assessment. New
York & Oxford: Berghahn Books.
Müller-Hill, Benno (1998).Murderous Science: Elimination by Scientific Selection of Jews, Gypsies, and Others in
Germany, 1933–1945. Plainview, NY: Cold Spring Harbor Laboratory Press.
Murray, Williamson; Millett, Allan R. (2000).A War To Be Won. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Naimark, Norman M. (2001). Fires of Hatred. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Neugebauer, Wolfgang (1998). "Racial Hygiene in Vienna 1938". Wiener Klinische Wochenschrift(Special Edition).
Nicosia, Francis R. (2000).The Third Reich & the Palestine Question. New Brunswick, NJ: Transaction Publishers.
Niewyk, Donald L.; Nicosia, Francis R. (2000).The Columbia Guide to the Holocaust. New York, NY: Columbia
University Press.
Niewyk, Donald L. (2012). "The Holocaust: Jews, Gypsies, and the Handicapped". Dalam Parsons, Samuel; Totten,
William S. Centuries of Genocide: Essays and Eyewitness Accounts . New York, NY: Routledge. hlm. 191–248.
Noakes, Jeremy; Pridham, Geoffrey (1983). Nazism: A History in Documents and Eyewitness Accounts, 1919–1945 .
Schocken Books.
Novick, Peter (1999). The Holocaust in American Life. New York, NY: Houghton Mifflin.
Pelt, Robert Jan van (2002). The Case for Auschwitz: Evidence from the Irving rTial. Bloomington, IN: Indiana
University Press.
Petrie, Jon (2000). "The Secular Word 'HOLOCAUST': ScholarlyMyths, History, and Twentieth Century Meanings".
Journal of Genocide Research. 2 (1): 31–63. doi:10.1080/146235200112409.
Peukert, Detlev (1987). Inside Nazi Germany: Conformity, Opposition and Racism In Everyday Life. London:
Batsford.
Peukert, Detlev (1994). "The Genesis of the 'Final Solution' from the Spirit of Science". Dalam David F. Crew. Nazism
and German Society, 1933–1945. London: Routledge. hlm. 274–299.
Phayer, Michael (2000). The Catholic Church and the Holocaust, 1930–1965 . Bloomington, IN: Indiana University
Press.
Pinkus, Benjamin (1990).The Jews of the Soviet Union: The History of a National Minority . Cambridge: Cambridge
University Press.
Pinkus, Oscar (2005). The War Aims and Strategies of Adolf Hitler. Jefferson, NC: McFarland & Company.
Piotrowski, Tadeusz (1998). Poland's Holocaust: Ethnic Strife, Collaboration W ith Occupying Forces and Genocide in
the Second Republic, 1918–1947. Jefferson, NC: McFarland & Company.
Piper, Franciszek (1998) [1994]. "Gas chambers and Crematoria".Dalam Yisrael Gutman; Michael Berenbaum.
Anatomy of the Auschwitz Death Camp. Bloomington, IN: Indiana University Press. hlm. 157–182.
Poprzeczny, Joseph (2004). Odilo Globocnik: Hitler's Man in the East. Jefferson, NC: McFarland & Company.
Porat, Dina (2002). "The Holocaust in Lithuania: Some Unique Aspects". Dalam David Cesarani. The Final Solution:
Origins and Implementation. London: Routledge. hlm. 159–174.
Proctor, Robert (1988). Racial Hygiene: Medicine Under the Nazis. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Rosefielde, Steven (2009). Red Holocaust. Oxford: Routledge.
Ryan, Donna F.; Schuchman, John S. (2002). Deaf People in Hitler's Europe. Washington, DC: Gallaudet University
Press.
Samuels, Simon (2001). "Applying the Lessons of the Holocaust".Dalam Alan S. Rosenbaum.Is the Holocaust
Unique?. Boulder, CO: Westview Press. hlm. 472–494.
Sereny, Gitta (1995) [1974]. Into That Darkness: From Mercy Killing to Mass Murder . London: Pimlico.
Snyder, Timothy (2010). Bloodlands: Europe Between Hitler and Stalin . London: The Bodley Head.
Steinweis, Alan E. (2001). "The Holocaust and American Culture: An Assessment of Recent Scholarship". Holocaust
and Genocide Studies. 15 (2): 296–310. doi:10.1093/hgs/15.2.296.
Strous, Rael D. (2007)."Psychiatry during the Nazi era: ethical lessons for the modern professional"
. Annals of
General Psychiatry. 6 (8): 8. doi:10.1186/1744-859X-6-8.
Suhl, Yuri (1987). They Fought Back. New York: Schocken. ISBN 978-0-8052-0479-7.
Swiebocki, Henryk (1998) [1994]. "Prisoner Escapes".Dalam Yisrael Gutman; Michael Berenbaum.Anatomy of the
Auschwitz Death Camp. Bloomington, IN: Indiana University Press.
Tooze, Adam (2006). The Wages of Destruction: The Making and Breaking of the Nazi Economy. London: Allen
Lane.
Trunk, Isaiah (1996) [1972].Judenrat: The Jewish Councils in Eastern Europe under Nazi Occupation . Lincoln, NE:
University of Nebraska Press.
Vrba, Rudolf (2006) [2002]. I Escaped from Auschwitz. London: Robson Books.
Wiesel, Elie (2002). After the Darkness: Reflections on the Holocaust. New York, NY: Schocken Books.
Wiesel, Elie (2012) [1960].Night. London: Penguin Books.
Wood, Thomas E.; Jankowski, Stanisław M. 1994).
( Karski: How One Man Tried to Stop the Holocaust.
Yahil, Leni (1991). The Holocaust: The Fate of European Jewry , 1932–1945. Oxford: Oxford University Press.
Zuccotti, Susan (1999).The Holocaust, the French, and the Jews. Lincoln, NE: University of Nebraska Press.

Pranala luar
(Inggris) Dokumen daring diperoleh dari Perpustakaan Kepresidenan Wikiquote memiliki
Dwight D. Eisenhower
koleksi kutipan yang
(Inggris) Bahan-bahan panduan diperoleh dari Perpustakaan berkaitan dengan:
Kepresidenan Dwight D. Eisenhower
Holocaust
(Inggris) Wiener Library for the Study of the Holocaust & Genocide–
Institusi memorial Holocaust tertua di dunia
Wikimedia Commons
(Inggris) Pranala luar, referensi, dan sumber lainnya e
t rdaftar di
sumber-sumber Holocaust.
memiliki media mengenai
The Holocaust.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Holokaus&oldid=13363901


"

Halaman ini terakhir diubah pada 26 November 2017, pukul 19.30.

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons


; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat
Ketentuan Penggunaanuntuk lebih jelasnya.

Anda mungkin juga menyukai