Anda di halaman 1dari 17

Pelayanan Yesus

Pelayanan Yesus Kristus merupakan riwayat pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus Kristus semasa hidup-
Nya di dunia, menurut keyakinan orang Kristen berdasarkan catatan dalam Alkitab, terutama
bagian Perjanjian Baru. Yesus diyakini sebagai "Domba Allah", seperti yang pernah dinyatakan
oleh Yohanes Pembaptis.[1] Domba Paskah yang terakhir ini harus berumur satu tahun dan tidak bercela,
seperti yang tertulis di dalam kitab Taurat.[2] Tentu bukan Yesus Kristus yang berumur satu tahun yang
dimaksudkan sebagaimana domba paskah sebelumnya dipilih dan dikurbankan, tetapi Yesus Kristus baru
dianggap sebagai orang pada umur 30 tahun menurut kebudayaan Timur. Yesus Kristus mulai
pelayanannya pada umur 30 tahun, dan masa pelayanannya kepada anak-anak Israel berakhir pada umur
sekitar 33 tahun. Meskipun demikian, kebanyakan Kristen meyakini bahwa masa pelayanan Yesus Kristus
bukan satu tahun, melainkan tiga setengah tahun.

Tahun-tahun pelayanan
Tahun pertama dapat disebut sebagai tahun ketidakjelasan, disebabkan catatan yang dimiliki mengenai
tahun ini sangat sedikit, dan disebabkan oleh karena selama itu Yesus hanya sedikit muncul dihadapan
umum. Tahun ini dihabiskan olehNya di Nazaret.
Tahun kedua adalah tahun pelayanan publik, selama tahun ini, beberapa negara telah mengenal Yesus;
kegiatanNya tetap, dan reputasiNya telah terkenal diseluruh negri. Bahkan hampir diseluruh Galilea.

Tahun ketiga adalah tahun perlawanan, ketika pelayanan publik berkurang. Musuh-musuhNya bertambah
dan melawan Yesus secara terus-menerus, dan akhirnya Yesus menjadi korban dari kebencian. Enam
bulan pertama dari tahun terakhir ini dilewati di Galilea, dan enam bulan terakhir dilaluiNya di daerah
lain" (Stalker's Life of Jesus Christ, p. 45).

Kitab Injil adalah saksi mata dari segala sesuatu yang telah Yesus Kristus firmankan dan kerjakan dalam
berbagai segi.

Lingkup Pelayanan

Selama di muka bumi, Yesus, yang adalah Anak Allah, melakukan berbagai pelayanan yang melingkupi
antara lain (tapi tidak terbatas pada):

 Menyebarkan ajaran tentang Kerajaan Allah, kasih Allah, dan hidup yang kekal (Matius 5-7, Lukas 10:25,
Lukas 8:1).
 Memberikan pengampunan akan dosa (Lukas 7:37-50)
 Memberikan konseling pribadi (Yohanes 3)
 Memberikan pemuridan (Lukas 11:1-5)
 Merangkul dan bergaul bersama orang-orang yang dianggap sampah oleh masyarakat (Matius 9:10-11).
Bahkan dalam kenyataannya, sejumlah murid Yesus dulunya adalah seorang pemungut cukai (Matius
10:3), yakni seorang penagih pajak, yang dibenci oleh masyarakat karena dianggap kaki tangan penjajah.
 Mengadakan mujizat-mujizat (Matius 14:15-21), mengusir roh jahat (Markus1:23-26), menyembuhkan
penyakit (Matius 8:5-13)
 Mengecam dan menegur para ahli-ahli agama (ahli Taurat) yang pada saat itu hidup menyimpang dari
ajaran Taurat yang mereka sendiri ajarkan (Matius 12:34)
 Menebus dosa manusia (Yohanes 3:16)

Pertentangan Kelompok Yahudi tentang Yesus


Pertentangan Kelompok Yahudi tentang Yesus adalah kumpulan pendapat dari orang Yahudi
mengenai figur Yesus Kristus yang menjadi pusat kepercayaan Kristen. Kebanyakan orang Yahudi
yang mengaku sebagai penganut Yudaisme tidak menerima Yesus sebagai Mesias. Namun ada
sejumlah orang Yahudi yang menerima dan mereka disebut "Messianic Jews" (orang Yahudi
Mesianik). Perlu diingat bahwa Yesus Kristus lahir dan hidup sebagai orang Yahudi selama di dunia.
Demikian pula murid-murid-Nya yang dipilih-Nya dan ditinggalkan-Nya untuk meneruskan
pemberitaan Injil, yaitu Keduabelas rasul, semuanya orang Yahudi asli. Demikian pula rasul Paulus,
penulis sebagian besar kitab-kitab Perjanjian Baru adalah seorang Yahudi yang dibesarkan dan
dididik dalam aliran Yudaisme yang sangat konservatif.
Pandangan Yudaisme
Yudaisme umumnya memandang Yesus sebagai salah satu dari sekian banyak mesias palsu yang
muncul dalam sejarah.[1] Yesus dipandang sebagai yang paling berpengaruh, dan akibatnya paling
menimbulkan kerusakan, di antara semua mesias palsu.[2] Namun, karena kebanyakan orang Yahudi
percaya bahwa Mesias belum datang dan zaman Mesianik belum tiba, maka penolakan Yesus secara
keseluruhan baik sebagai Mesias maupun sebagai ilah bukanlah masalah sentral dalam Yudasime. Inti
Yudaisme adalah Taurat, semua Mitzvotatau perintah, Tanakh, dan monoteisme etika
seperti Shema — semuanya lebih kuno daripada Yesus.
Yudasime tidak pernah menerima klaim penggenapan apapun yang diberikan oleh
orang Kristen kepada Yesus. Yudaisme juga melarang orang menyembah seseorang dalam bentuk
penyembahan berhala, karena kepercayaan utama dalam Yudaisme adalah satu Allah yang mutlak
Esa.[3]
Kepercayaan akan keilahian Yesus dianggap tidak kompatibel dengan Yudaisme, misalnya dari
kutipan-kutipan berikut

 "Poinnya adalah: seluruh Kristologi Gereja - seluruh doktrin kompleks tentang Anak Allah yang mati
disalibkan untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan kematian - tidak kompatiblel dengan
Yudaisme, dan merupakan diskontinuitas dengan Hebraisme yang mendahuluinya." [4]
 "Selain dari kepercayaan bahwa Yesus adalah Mesias, Kekristenan telah mengubah banyak konsep
paling fundamental dari Yudaisme."[5]
 "...doktrin Kristus dulu dan sekarang tetap asing bagi pemikiran agamawi Yahudi."[6]
 "Bagi seorang Yahudi, bentuk shituf apapun dianggap penyembahan berhala dalam arti yang paling
penuh. Tidak ada jalan bagi seorang Yahudi untuk menerima Yesus sebagai suatu ilahi, perantara atau
Juruselamat (Mesias), atau bahkan sebagai nabi, tanpa mengkhianati Yudaisme."[7]
 "Jika engkau percaya Yesus adalah Mesias, mati untuk dosa-dosa orang lain, putra pilihan Allah, atau
dogma lain dalam kepercayaan Kristen, engkau bukan orang Yahudi. Engkau adalah orang Kristen.
Titik." [8]
 "Selama dua ribu tahun, orang Yahudi menolak klaim bahwa Yesus menggenapi nubuatan mesianik
dalam Alkitab Ibrani, maupun klaim dogmatik tentang dia yang dibuat oleh bapa-bapa gereja - bahwa
ia dilahirkan oleh seorang perawan, putra Allah, bagian dari suatu Trinitas ilahi, dan dibangkitkan
dari kematian. ... Selama dua ribu tahun, harapan sentral Kekristenan adalah untuk menjadi objek
yang diinginkan oleh orang Yahudi, di mana perpindahan kepercayaan mereka mendemonstrasikan
penerimaan bahwa Yesus telah menggenapi nubuatan Alkitab mereka."[9]
 "Tidak ada orang Yahudi yang menerima Yesus sebagai Mesias. Jika seseorang membuat suatu
komitmen iman, mereka menjadi Kristen. Tidak mungkin seseorang menjadi Kristen dan Yahudi
bersamaan." [10]

Eskatologi Yahudi percaya bahwa kedatangan Mesias akan dihubungkan dengan runtunan peristiwa
tertentu yang belum terjadi, termasuk kembalinya orang Yahudi ke tanah air mereka dan
pembangunan Bait Suci, suatu era Mesianik yang penuh kedamaian[11] dan pengertian di mana
selama itu "pengetahuan akan Allah" memenuhi bumi,[12] dan karena orang Yahudi percaya bahwa
tidak ada di antara peristiwa ini terjadi dalam kehidupan Yesus (atau setelahnya, kecuali kepulangan
orang "And it is tradition: On the eve of Passover they hung Jeshu [the Nazarene]. And the crier went
forth before him forty days (saying), [Jeshu the Nazarene] goeth forth to be stoned, because he hath
practiced magic and deceived and led Israel astray. Anyone who knoweth aught in his favor, let him
come and declare concerning him. And they found naught in his favor. And they hung him on the eve
of the Passover. Ulla said, 'Would it be supposed that [Jeshu the Nazarene] a revolutionary, had aught
in his favor?' He was a deceiver and the Merciful (i.e. God) hath said (Deut. xiii 8), ‘Thou shalt not
spare, neither shalt thou conceal him.’ But it was different with [Jeshu the Nazarene] for he was near
the kingdom.'" (Sanhedrin 43a) Would you believe that any defense would have been so zealously
sought for him? He was a deceiver, and the All-merciful says: "You shall not spare him, neither shall
you conceal him." It was different with Jesus, for he was near to the kingship. (McDowell & Wilson,
p. 65)Yahudi ke tanah Israel), maka Yesus bukan Mesias.
Teks otoritatif Yudaisme yang menyebutkan YesusSunting
TalmudSunting
Sejumlah karya sastra rabbinik klasik Yahudi ditemukan memuat rujukan kepada Yesus, termasuk
beberapa naskah Talmud Babilonia yang tidak disensor (disunting kira-kira sebelum tahun 600 M)
dan sastra midrash klasik yang ditulis antara tahun 250 dan 700 M. Terdapat berbagai pandangan luas
berapa referensi yang sesungguhnya merujuk kepada Yesus. Karena umumnya ditulis setelah Skisma
antara Kekristenan dan Yudaisme, maka tidak heran bahwa rujukan-rujukan itu pada dasarnya
bersifat negatif, bahkan cenderung melecehkan figur Yesus maupun perbuatan dan ajaran-ajarannya,
bahkan termasuk juga ibunya dan murid-muridnya.[13]
Otoritas Kristen di Eropa umumnya tidak tahu mengenai kemungkinan adanya rujukan mengenai
Yesus dalam Talmud sampai tahun 1236, ketika seorang konvert dari Yudaisme, Nicholas Donin,
memaparkan 35 tuduhan formal terhadap Talmud di hadapan Paus Gregorius IX, dan tuduhan ini
diperhadapkan kepada rabbi Yehiel dari Paris untuk mengajukan pembelaan pada Disputation of
Paris tahun 1240.[14] Pembelaan utama Yehiel adalah "Yeshu" yang disebut-sebut dalam literatur
rabbinik adalah seorang murid dari Joshua ben Perachiah, dan jangan dirancukan dengan Yesus
(Vikkuah Rabbenu Yehiel mi-Paris). Dalam Disputation of Barcelona (1263) yang merupakan
kelanjutannya Nahmanidesmengemukakan poin yang sama.[15] Rabbi Jacob ben Meir (Rabbeinu
Tam) (12th century),[16] Jehiel Heilprin (17th century) dan Jacob Emden (18th century) mendukung
pandangan ini. Namun, tidak semua Rabbi menerima pendapat tersebut.
Hal ini tidak menghentikan upaya gereja Katolik Roma untuk menekan orang Yahudi agar
menghapuskan catatan negatif mengenai Yesus dalam literatur mereka. McDowell dan Wilson
menulis:
"... sehubungan dengan adanya penganiayaan, komunitas Yahudi menerapkan sensor
terhadap diri sendiri untuk membuang rujukan-rujukan mengenai Yesus dalam tulisan-
tulisan mereka supaya tidak lagi menjadi sasaran serangan. Morris Goldstein, bekas
Profesor "Old and New Testament Literature" pada Pacific School of Religion,
menceritakan:
Maka, pada tahun 1631 "Jewish Assembly of Elders" di Polandia menyatakan: ‘Kami
menginstruksikan kalian di bawah ancaman larangan besar untuk tidak menerbitkan dalam
edisi baru Mishnah atau Gemara apapun yang merujuk kepada Yesus orang Nazaret... Kalau
kalian tidak dengan cermat mematuhi surat ini, melainkan melakukan yang berlawanan dan
terus menerbitkan buku-buku kita dengan cara yang sama seperti sebelumnya, kalian dapat
menimpakan kepada kami dan kalian sendiri penderitaan yang lebih besar dari waktu-waktu
silam.’
Mula-mula, bagian yang dihapus dalam cetakan Talmud ditandai dengan lingkaran kecil atau
spasi kosong, tetapi kemudian inipun dilarang oleh sensor. Akibat dari sensor berlipat dua ini
maka volume-volume literatur Rabbinik biasa hanya memuat sisa-sisa yang tidak jelas dari
informasi yang seharusnya berkaitan dengan Yesus ..."[17]
Dr. Robert Morey menulis:

"Untunglah, salinan-salinan teks sebelum tahun 1631 yang tidak disensor masih tersimpan di
Oxford University dan beberapa perpustakaan Eropa lainnya. jadi pernyataan-pernyataan
mengenai Yesus tidak pernah benar-benar 'hilang'. Naskah-naskah itu diterbitkan terpisah
dalam sejumlah edisi dan dipelajari oleh para pakar Yahudi secara privat. Tidak ada orang
yang membantah fakta-fakta itu lagi ... Meskipun Talmud Babilonia edisi Soncino termasuk
teks yang sudah disensor, tetapi para penyuntingnya biasanya menyisipkan bacaan aslinya
pada catatan kaki. Kami telah mengembalikan pernyataan-pernyataan mengenai Yesus ke
tempat asalnya pada teks yang bersangkutan dan menandai dengan [ ]."[18]
Berikut adalah rangkuman bagian-bagian Talmud yang mendukung fakta-fakta mengenai Yesus:

 Yesus dilahirkan dalam situasi yang tidak lazim, mendorong beberapa rabbi menyebutnya sebagai
"ben Pandira" dan "seorang anak haram dari wanita pezinah."
 Maria, ibu Yesus, adalah putri Heli atau Eli.
 Yesus disalibkan (atau "digantung", istilah Yahudi untuk "penyaliban") pada hari
menjelang Paskah.[19]
 Yesus membuat dirinya sendiri hidup dengan nama Allah.
 Yesus adalah putra seorang perempuan. (bandingkan Galatia 4:4)
 Yesus mengklaim sebagai Allah, Anak Allah dan anak manusia.
 Yesus naik ke langit dan mengklaim akan datang kembali.
 Yesus dekat dengan kerajaan dan dengan jabatan raja.
 Yesus mempunyai sedikitnya lima murid.
 Yesus melakukan mujizat, yaitu "mempraktikkan ilmu sihir"
 Nama Yesus mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan
 Ajaran Yesus mengesankan bagi seorang rabbi.[17]

Maimonides
Maimonides (Rabbi Moshe ben Maimon) meratapi kesakitan yang dirasakan oleh orang Yahudi
sebagai akibat kepercayaan baru yang mencoba menggantikan ajaran Yudaisme, secara spesifik
Kekristenan dan Islam. Pemikirannya tercatat dalam "Mishneh Torah" dan "Epistle to Yemen" ("Surat
kepada orang [Yahudi] Yaman", ditulis tahun 1172). Mengenai Yesus, ia menulis:

Juga Yesus orang Nazaret yang membayangkan bahwa ia adalah Mesias dan dibunuh oleh
pengadilan, sudah dinubuatkan oleh Daniel. Demikianlah dikatakan, “Dan anggota kelompok
pelanggar hukum dari bangsamu akan terbawa untuk membuat suatu penglihatan terlaksana. Dan
mereka tersandung.” (Daniel 11:14). Karena, apakah ada batu sandungan yang lebih besar dari orang
ini? Sedemikian semua nabi berbicara berkata mengenai Mesias untuk menebus Israel, dan
menyelamatkan mereka, dan mengumpulkan orang-orang terbuang, dan menguatkan hukum-hukum
mereka. Tapi orang ini menyebabkan (bangsa-bangsa) menghancurkan Israel dengan pedang, dan
menceraiberaikan sisanya, dan membuat mereka terhina, dan menukar Taurat, dan membuat
mayoritas dunia melakukan kesalahan untuk melayani suatu sosok ilahi di samping Allah.[20]

Pandangan alternatifSunting
Di luar teks-teks otoritatif tersebut di atas yang umum di kalangan Yudaisme, minoritas kecil para
Rabbi menganut pandangan yang lebih positif tentang Yesus, dengan argumen bahwa ia sendiri tidak
meninggalkan Yudaisme dan/atau bahwa ia melakukan hal yang baik bagi orang bukan-Yahudi. Di
antaranya adalah Jacob Emden, yang menulis:
"Orang Nazaret ini menampilkan suatu kebaikan ganda di dunia. Di satu sisi, ia menguatkan
Taurat Musa secara mulia! sebagaimana disebutkan sebelumnya! dan tidak
satupun Sage (orang bijak) kita berbicara lebih tegas mengenai ketidak berubahan Taurat. Dan
di sisi lain, ia melakukan banyak hal yang baik terhadap orang asing."[21][22]
Moses Mendelssohn (beserta beberapa pemikir agama lain dari gerakan Haskalah), menggambarkan
Yesus sebagai "orang Yahudi Rabbinik teladan... sebagai Rabbi yang setia", dan ia bukanlah orang
pertama yang berpikir demikian; Elijah Benamozegh melihat kemiripan perumpamaan dan perintah
etika dalam Injil dan Talmud, menyimpulkan bahwa "ketika Yesus mengatakan hal ini, tidak
mungkin ia meninggalkan Yudaisme" dan "Yesus adalah seorang Yahudi yang baik, yang tidak
bermimpi untuk mendirikan gereja tandingan", sementara Levinsohn menegaskan bahwa "Yesus
adalah seorang Yahudi yang taat hukum".[23][24]
Pandangan Yahudi MesianikSunting
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Yudaisme Mesianik
Sebuah aliran sinkretisme muncul dari Yudaisme di mana pengikutnya dikenal sebagai "Messianic
Jews" ("Yahudi Mesianik")[25] yang mulai mencuat pada tahun 1960-an dan 70-
an.[26][27][28][29][30][31][32] Gerakan keagamaan ini memadukan teologi Kristen evangelis
dengan unsur Yahudi dan terminologi ritual. Mesianik Yudaisme umumnya menyatakan
bahwa Yesus adalah Mesias Yahudi dan "Anak Allah" (satu orang
dari Trinitas),[33][34][35] meskipun beberapa di dalam gerakan ini tidak percaya pada keyakinan
Trinitarian. keselamatan di Mesianik Yudaisme dicapai hanya melalui penerimaan Yesus sebagai Juru
selamat seseorang. Setiap hukum Yahudi atau kebiasaan yang diikuti adalah budaya dan tidak
memberikan kontribusi untuk mencapai keselamatan. Kepercayaan pada kemesiasan dan keilahian
Yesus, yang dipahami oleh penganut Yudaisme Mesianik, dipandang oleh banyak
denominasi Kristen, dan gerakan keagamaan Yahudi sebagai perbedaan dasar antara Kristen
dan Yudaisme.[36]
Banyak anggota gerakan ini adalah etnis Yahudi, dan beberapa dari mereka berpendapat bahwa
Yudaisme Mesianik adalah sekte dari Yudaisme. Organisasi-organisasi Yahudi dan gerakan
keagamaan, dan Mahkamah AgungIsrael (mengenai Hukum), menolak pendapat ini, dan menganggap
Yudaisme Mesianik adalah suatu bentuk agama Kristen. Kelompok Kristen umumnya menerima
Yudaisme Mesianik sebagai bentuk agama Kristen. Dari tahun 2003 sampai 2007, gerakan ini
tumbuh dari 150 rumah ibadah Mesianik di Amerika Serikat menjadi sebanyak 438, dengan lebih dari
100 di Israel dan di seluruh dunia. Sering jemaat menjadi anggota organisasi Mesianik yang lebih
besar atau aliansi pada tahun 2008, gerakan itu dilaporkan memiliki antara 6.000 dan 15.000 anggota
di Israel dan 250.000 di Amerika Serikat.
[37][38]
Cikal bakal gerakan ini sebenarnya kembali ke abad pertama ketika Paulusberbicara pertama-tama di
rumah-rumah ibadah atau sinagoge Yahudi di setiap kota yang dikunjunginya.[39] Namun
berkhotbah kepada orang Yahudi pada abad-abad awal yang diikuti, seperti misalnya dalam
Epiphanius dari Salamis, kisah perpindahan agama atau "konversi". konversi Count Yusuf dari
Tiberias, atau Sozomen tentang konversi Yahudi, tidak menyebutkan orang Yahudi diubah
memainkan setiap peran utama dalam konversi.[40] Konversi terkemuka dari Yudaisme yang mereka
sendiri berusaha untuk mengubah orang-orang Yahudi lain yang lebih terlihat dari setidaknya selama
13 abad, ketika seorang Yahudi yang masuk Kristen, Pablo Christiani, mencoba untuk mengkonversi
orang Yahudi lainnya. Kegiatan ini, bagaimanapun, biasanya kurang memiliki Yahudi-Kristen jemaat
independen, dan sering dipaksakan dengan kekerasan.[41]
Pada abad ke-15 dan ke-16, orang Kristen Yahudi yang menduduki jabatan guru besar di universitas-
universitas Eropa mulai menyediakan terjemahan dari teks Ibrani. Pria seperti Paul Nuñez Coronel,
Alfonso de Zamora, Alfonso de Alcalá, Domenico Gerosolimitano dan Giovanni Battista Jona terlibat
secara aktif dalam menyebarkan pembelajaran Yahudi.[42][43]
Di Eropa Timur, Yusuf Rabinowitz membentuk misi Kristen dan jemaat Ibrani disebut "Israel dari
Perjanjian Baru" di Kishinev, Ukraina tahun 1884 . Rabinowitz didukung dari luar negeri oleh teolog
Kristen Franz Delitzsch, penerjemah modern pertama Ibrani Perjanjian Baru. Pada tahun 1865,
Rabinowitz membuat pesanan sampel ibadah kebaktian pagi hari Sabat didasarkan pada campuran
dari unsur-unsur Yahudi dan Kristen. Mark John Levy mengusulkan Gereja Inggris untuk
memungkinkan anggotanya untuk memakai lagi kebiasaan Yahudi.

Di Amerika Serikat, jemaat bertobat Yahudi ke Kristen mendirikan Messianik di New York City
pada 1885. Pada 1890-an, petobat Yahudi imigran ke Kristen beribadah pada gereja Metodis
"Hope of Israel" . Misi Metodis di Lower East Side New York sementara mempertahankan
beberapa ritual Yahudi dan adat Pada tahun 1895., edisi 9 "Harapan kami" pada majalah Hope of
Israel memuat subjudul "Sebuah Bulanan Mengabdi pada Studi Nubuat dan Mesianik
Yudaisme", penggunaan pertama dari istilah "Mesianik Yudaisme". "Hope of Israel" menjadi
kontroversial. Kelompok misionaris lain menuduh anggotanya menjadi Yahudi, dan salah satu
dari dua editor majalah ini, Arno C. Gaebelein, akhirnya menolak pandangan-pandangannya,
dan, sebagai hasilnya , kemudian menjadi pemimpin dalam gerakan evangelikal arus utama
Kristen.
Misi kepada orang Yahudi melihat masa pertumbuhan antara tahun 1920 dan 1960-an. Pada
tahun 1940-an dan 50-an, para misionaris di Israel seperti Baptis Selatan mengadopsi istilah
"meshichyim" (‫" משיחיים‬Messianics") untuk melawan konotasi negatif kata "notsrim"
(‫" נוצרים‬Kristen", dari "Nasrani"); istilah ini digunakan untuk menunjuk semua orang
Yahudi yang telah menjadi Kristen injili Protestan.
Mukjizat Yesus Kristus
Untuk pandangan Islam, lihat Mukjizat Isa.
Mukjizat Yesus Kristus merupakan sejumlah tindakan supranatural[1] yang dikaitkan
dengan Yesus semasa hidup-Nya di dunia ini dalam naskah-naskah Kekristenan dan Islam.
Menurut Injil Yohanes, hanya beberapa mukjizat saja yang tercatat (Yohanes 21:25).
Kebanyakan darinya adalah eksorsisme, serta menyembuhkan orang sakit, membangkitkan
orang yang telah meninggal, dan mengendalikan alam.[2][3] Mukjizat-mukjizat yang dilakukan
Yesus bahkan diakui sebagai kejadian nyata yang dikonfirmasi oleh beberapa pihak yang tidak
menyukai Yesus Kristus.[4]
Dalam Injil Sinoptik (Matius 16:1-4, Matius 12:38-40, Markus 8:11-12, Lukas 11:29-30), Yesus
menolak untuk memberikan suatu tanda (melakukan mukjizat) demi membuktikan otoritas-
Nya.[5] Dalam Injil Yohanes, Yesus diceritakan melakukan tujuh mukjizat yang menjadi ciri
pelayanan-Nya, mulai dari mengubah air menjadi anggur sampai pada membangkitkan Lazarus
yang telah meninggal.[6]
Bagi kebanyakan kalangan Kristen dan Muslim, mukjizat-mukjizat tersebut adalah peristiwa
sejarah yang nyata.[7][8][9] Sementara yang lain, termasuk Kekristenan
liberal,[10] menganggap cerita-cerita tersebut adalah kiasan atau metafora;[11][12] beberapa ahli
dari Abad Pencerahan mengambil suatu pendekatan yang sangat skeptis terhadap klaim atas
semua mukjizat tersebut.[13]
Jenis MukjizatSunting
Dalam The Miracles of Jesus, H. Van der Loos menguraikan dua kategori utama terkait
mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus yaitu: mukjizat yang berdampak pada orang lain
(misalnya: Orang buta dari Betsaida, dan disebut "penyembuhan") dan mukjizat
"pengendalian alam" (misalnya: Yesus berjalan di atas air). Lalu ia mengklasifikasikan mukjizat
penyembuhan menjadi 3 jenis: pengobatan di mana suatu penyakit
disembuhkan, eksorsisme dimana setan-setan diusir, dan pembangkitan orang yang telah mati.
Dalam pandangan Karl Bath, Transfigurasi Yesus merupakan keunikan tersendiri di antara
mukjizat-mukjizat tersebut karena terjadi atas diri Yesus sendiri.[14]
Menurut Craig Blomberg, satu karakteristik yang ada pada semua mukjizat yang dilakukan
Yesus dalam kisah-kisah di Injil adalah bahwa Ia melakukannya tanpa imbalan dalam bentuk
apapun atas kesembuhan yang diterima orang-orang, tidak seperti beberapa imam besar pada
jaman Yesus hidup di dunia yang mengenakan biaya pada mereka yang mengalami
kesembuhan.[15] Dalam Matius 10:8 Ia meminta para murid-Nya agar tidak mengharapkan
imbalan saat melayani orang lain: "Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu
berikanlah pula dengan cuma-cuma".[15]
Penyembuhan orang sakit
Kebanyakan keajaiban yang tertulis dalam Perjanjian Baru adalah yang menyangkut penyakit
dan cacat. Injil memberikan gambaran yang bervariasi dalam tiap episode, kadangkala Yesus
menyembuhkan hanya dengan mengatakan beberapa kata, atau dengan meletakkan tanganNya,
dan lainnya menggunakan benda lainnya (seperti ludah atau lumpur) (Yohanes 9:6). Mukjizat-
mukjizat itu umumnya dicatat dalam ketiga Injil Sinoptik, dan beberapa juga di Injil Yohanes.
Pengusiran setan
Menurut Injil Sinoptik, Yesus melakukan banyak pengusiran setan dari orang-orang yang
kerasukan setan. Mereka dicatat dalam ketiga Injil Sinoptik, tetapi tidak di Injil Yohanes.
Mengendalikan alam
Injil mencatat beberapa kisah tentang kuasa Yesus terhadap alam, seperti memberi makan 5000
orang, menghentikan badai dan berjalan di atas air.

Kuasa atas kematian


Keempat kitab Injil dalam bagian Perjanjian Baru Alkitab Kristen melaporkan tiga kejadian di
mana Yesus membangkitkan orang mati
1. anak perempuan Yairus,
2. anak laki-laki janda di Nain
3. Lazarus

Selain itu, Yesus sendiri bangkit dari kematian, yang merupakan mukjizat terbesar, karena jika
ketiga orang yang dibangkitkan itu kemudian mati lagi, kebangkitan Yesus tidak berakhir
sampai selama-lamanya. Tidak ada lagi kematian kedua.
Mujizat yang dicatat

Dalam Injil Matius


 Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta (Matius 8:1-4)
 Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum(Matius 8:5-13)
 Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dan orang-orang lain (Matius 8:14-17)
 Yesus meredakan angin ribut(Matius 8:23-27)
 Yesus menyembuhkan dua orang yang kerasukan (Matius 8:28-34)
 Yesus menyembuhkan orang lumpuh(Matius 9:1-8)
 Yesus menyembuhkan anak kepala rumah ibadat dan perempuan yang sakit pendarahan (Matius
9:18-26)
 Yesus menyembuhkan mata dua orang buta (Matius 9:27-31)
 Yesus menyembuhkan seorang bisu(Matius 9:32-34)
 Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat (Matius 12:9-15a; orang yang tangannya mati
sebelah)
 Yesus menyembuhkan seorang yang kerasukan setan (Matius 12:22-37)
 Yesus memberi makan lima ribu orang (Matius 14:13-21)
 Yesus berjalan di atas air (Matius 14:22-33)
 Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret (Matius 14:34-36)
 Yesus menyembuhkan anak perempuan seorang perempuan Kanaan (Matius 15:22-28)
 Yesus menyembuhkan banyak orang sakit (Matius 15:29-31)
 Yesus memberi makan empat ribu orang (Matius 15:32-39)
 Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan (Matius 17:14-18)
 Yesus membayar bea untuk Bait Allah (Matius 17:27)
 Yesus menyembuhkan dua orang buta (Matius 20:29-34)
 Yesus mengutuk pohon ara (Matius 21:18-19)
 Kebangkitan Yesus (Matius 28:1-10)

Dalam Injil Markus


 Yesus mengusir roh jahat di Kapernaum (Markus 1:23-28)
 Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dan orang-orang lain (Markus 1:29-34)
 Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta (Markus 1:40-45)
 Yesus menyembuhkan orang lumpuh(Markus 2:1-12)
 Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat (Markus 3:1-6)
 Yesus menyembuhkan banyak orang (Markus 3:7-12)
 Yesus meredakan angin ribut(Markus 4:35-41)
 Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa (Markus 5:1-20)
 Yesus membangkitkan anak Yairusdan menyembuhkan seorang perempuan yang sakit
pendarahan(Markus 5:21-43)
 Yesus memberi makan lima ribu orang (Markus 6:30-44)
 Yesus berjalan di atas air (Markus 6:45-52)
 Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret (Markus 6:53-56)
 Perempuan Siro-Fenisia yang percaya (Markus 7:24-30)
 Yesus menyembuhkan seorang tuli (Markus 7:31-37)
 Yesus memberi makan empat ribu orang (Markus 8:1-10)
 Yesus menyembuhkan seorang buta di Betsaida (Markus 8:22-26)
 Yesus mengusir roh dari seorang anak yang bisu (Markus 9:14-29)
 Yesus menyembuhkan Bartimeus (Markus 10:46-52)
 Yesus mengutuk pohon ara (Markus 11:12-14; 20-26)
 Kebangkitan Yesus (Markus 16:1-8)

Dalam Injil Lukas


 Yesus melepaskan diri dari orang-orang yang hendak mencelakakan Dia (Lukas 4:28-30)
 Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon Petrus dan orang-orang lain(Lukas 4:38-41)
 Yesus memanggil Petrus dan saudaranya (Lukas 5:1-11)*Yesus melakukan mukjizat melalui
Simon
 Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta (Lukas 5:12-16)
 Yesus menyembuhkan orang lumpuh(Lukas 5:17-26)
 Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat (Lukas 6:6-11)
 Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum(Lukas 7:1-10)
 Yesus membangkitkan anak muda di Nain (Lukas 7:11-17)
 Yesus meredakan angin ribut (Lukas 8:22-25)
 Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa (Lukas 8:26-39)
 Yesus membangkitkan anak Yairusdan menyembuhkan seorang perempuan yang sakit
pendarahan(Lukas 8:40-56)
 Yesus memberi makan lima ribu orang (Lukas 9:10-17)
 Yesus mengusir roh dari seorang anak yang sakit (Lukas 9:37-43a)
 Yesus menyembuhkan perempuan bungkuk yang dirasuk roh (Lukas 13:10-17)
 Yesus menyembuhkan orang yang sakit busung air (Lukas 14:1-6)
 Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta (Lukas 17:11-19)
 Yesus menyembuhkan seorang buta dekat Yerikho (Lukas 18:35-43)
 Yesus menyembuhkan telinga Malkhus yang putus (Lukas 22:50-51)
 Kebangkitan Yesus (Lukas 24:1-12)

Dalam Injil Yohanes


 Yesus mengubah air menjadi anggur(Yohanes 2:1-10)
 Yesus menyembuhkan anak seorang pegawai istana (Yohanes 4:46-53)
 Yesus menyembuhkan seorang lumpuh di Betesda (Yohanes 5:1-9)
 Yesus memberi makan lima ribu orang (Yohanes 6:1-15)
 Yesus berjalan di atas air (Yohanes 6:16-21)
 Yesus mencelikkan mata seorang yang buta sejak lahir (Yohanes 9:1-12)
 Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian (Yohanes 11:38)
 Kebangkitan Yesus (Yohanes 20:1-10)
 Yesus memberikan hasil tangkapan 153 ekor ikan (Yohanes 21:4-6)

Pandangan dan penafsiran


Latar belakang budaya
Adanya mukjizat telah diyakini secara luas pada masa sekitar waktu kehidupan Yesus di dunia
ini. Para dewa dan setengah dewa seperti Herakles (lebih dikenal dengan nama
Romawinya: Herkules), Asklepios (dewa pengobatan Yunani) dan Isis dari Mesir, semuanya
dianggap telah menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang yang telah
mati.[16] Beberapa berpikir bahwa manusia biasa (fana), jika cukup terkenal dan berbudi luhur,
dapat melakukan hal yang sama; ada juga mitos-
mitos mengenai filsuf seperti Pythagoras dan Empedocles meredakan badai di laut, mengusir
wabah penyakit, disambut sebagai dewa.[17] Beberapa orang Yahudi juga mempercayai
bahwa Nabi Elisamenyembuhkan penderita kusta dan membangkitkan orang yang telah
meninggal.[18] Pencapaian Apollonius dari Tyana pada abad pertama, walau terjadi setelah
kehidupan Yesus, digunakan oleh penentang Kekristenan pada abad ke-3 untuk menyatakan
bahwa Yesus Kristus tidaklah asli atau ilahi (Eusebius dari Kaisarea adalah penentang tuduhan
tersebut).[19]
Injil-injil pertama ditulis bertentangan dengan latar belakang periode Hellenistikdan keyakinan
Yahudi akan mukjizat dan perbuatan-perbuatan menakjubkan lainnya sebagai tanda-tanda —
istilah ini digunakan secara eksplisit dalam Injil Yohanes untuk menggambarkan mukjizat Yesus
— dipandang mengesahkan kredibilitas dari orang-orang bijak yang ilahi.[20]
Penafsiran utama Kekristenan
Kebanyakan umat Kristen meyakini bahwa mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus merupakan
peristiwa sejarah dan bahwa pekerjaan-pekerjaan ajaib-Nya itu merupakan suatu bagian penting
dalam kisah hidup-Nya di dunia, memperlihatkan keAllahan-Nya dan persatuan hipostatik dalam
diri-Nya (dua kodrat Yesus sebagai manusia dan Allah).[21] Mereka memandang Yesus yang
mengalami rasa lapar, lelah, dan meninggal dunia saat hidup di dunia ini sebagai bukti
kemanusiaan-Nya; dan mukjizat-mukjizat yang dilakukan-Nya dipandang sebagai bukti
keilahian-Nya.[22][23][24]
Berbagai penulis Kristiani juga memandang mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus bukanlah
sekadar tindakan yang menunjukkan kekuatan dan kemahakuasaan-Nya, namun lebih sebagai
perbuatan cinta kasih dan kemurahan hati yang dilakukan-Nya untuk menunjukkan belas kasih
kepada orang-orang berdosa dan yang mengalami penderitaan.[21] Setiap mukjizat-Nya
mengandung ajaran-ajaran tertentu.[25][26]
Seperti yang disampaikan dalam Injil Yohanes 20:30, tidaklah mungkin menuliskan semua
mukjizat yang dilakukan Yesus saat Ia hidup di dunia, namun mukjizat-mukjizat yang dituliskan
dalam kitab-kitab Injil dipilih untuk dituliskan dengan alasan: sebagai penyataan kemuliaan
Allah dan sebagai pembuktian. Yesus menyampaikan bahwa "pekerjaan"-Nya adalah bukti
perutusan-Nya dan keilahian-Nya, dan pada Yohanes 5:36 Yesus menyatakan bahwa
"pekerjaan" yang dilakukan-Nya memiliki nilai pembuktian yang jauh lebih besar dibandingkan
dengan kesaksian Yohanes Pembaptis.[21] Yohanes 10:37-38 mengutip kata-kata Yesus:[27]
"Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-
Ku, tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku,
percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti,
bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."[28]
Dalam ajaran Kristen, mukjizat-mukjizat Yesus lebih sebagai suatu sarana untuk menyampaikan
pesan-Nya —seperti juga pengajaran-Nya. Banyak diantaranya menekankan
pentingnya iman dari si penerima mukjizat, misalnya saat mukjizat berjalan di atas
air Rasul Petrus mendapat suatu pelajaran penting dimana pada saat itu imannya goyah dan ia
mulai tenggelam.[29] Kemudian saat penyembuhan sepuluh orang kusta Yesus
mengatakan:[30][31]
"Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."[32]
Berbagai penulis Kristen telah membahas mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus secara
panjang lebar dan menempakan motif tertentu pada setiap mukjizat, misalnya Dwight Pentecost
menyatakan bahwa mukjizat "berjalan di atas air" lebih berpusat pada relasi Yesus dengan para
murid-Nya daripada bahaya yang dialami mereka atau mukjizat itu sendiri. Dan mukjizat
tersebut dirancang secara khusus oleh Yesus untuk mengajar para murid agar, saat
mengalami masalah, mereka perlu bergantung sepenuhnya pada iman mereka akan
Yesus.[33] Sementara Donahue dan Harrington berpendapat bahwa kisah mukjizat atas anak
perempuan Yairus mengajarkan mengenai iman yang tetap ada dalam sang perempuan yang
mengalami pendarahan walau ia berada dalam situasi yang nampaknya tiada harapan; dan
kesembuhan diperoleh berkat keyakinannya, dimana saat perempuan tersebut disembuhkan,
Yesus mengatakan padanya: "Imanmu telah menyelamatkan engkau".[34]
Tahap Penderitaan Tuhan Yesus

“Dan mereka (kita) mengalahkan dia (iblis) oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian
mereka (kita). Karena mereka (kita) tidak mengasihi nyawa mereka (kita) sampai ke dalam maut.”
(Wahyu 12:11)

Banyak penderitaan yang Tuhan Yesus alami sampai Dia tidak menyayangkan nyawanya untuk
menebus dosa Saudara dan saya.
Mari kita melihat kembali penderitaan apa saja yang telah Tuhan Yesus alami:

PENDERITAAN TUHAN YESUS.


penderitaan Tuhan Yesus dari Taman Getsemani sampai Golgota.
1. Tuhan Yesus berdoa dan berserah kepada kehendak Bapa.
Setelah Tuhan Yesus mengadakan perjamuan malam bersama dengan murid-murid-Nya. Dia mengajak
3 murid yang dikasihi-Nya yaitu Petrus, Yohanes dan Yakobus pergi ke Taman Getsemani untuk
berdoa.
Tuhan Yesus berkata: “"Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-
jagalah dengan Aku." (Matius 26:38)
Pada saat Tuhan mengatakan hal tersebut, Tuhan Yesus merasa takut dan gentar. Pada saat itulah Yesus
adalah 100% manusia. Dia itu seperti kita, bisa merasa takut dan gentar. Saat itu Tuhan Yesus mulai
berdoa: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi
janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius
26:39) Dia begitu ketakutan sampai-sampai “…seorang malaikat dari langit menampakkan diri
kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-
sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.” (Lukas
22:44). Di dalam doa-Nya Dia berkata "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali
apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" (Matius 26:42). Setelah Dia begitu lelah berdoa,
Dia melihat ketiga murid-Nya dan ternyata mereka telah tertidur. Yesus mereka dan berkata "Tidakkah
kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?” (Matius 26:40). Ternyata murid-murid-Nya
tidak kuat berjaga-jaga, sehingga Tuhan Yesus membiarkan mereka tertidur kembali.
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: Dia mengajarkan kepada kita, apabila kita menghadapi
satu masalah yang begitu besar, yang menekan kehidupan kita, mungkin kita dalam keadaan takut dan
gentar, yang harus kita lakukan adalah jangan melakukan apa-apa selain berdoa kepada Tuhan. Pada
saat menghadapi masalah, janganlah Saudara bergerak ke yang lain, tetapi marilah kita belajar seperti
apa yang Tuhan Yesus lakukan. Dia dating kepada Bapa, Dia berdoa dan berdoa. Saudara perhatikan,
Tuhan Yesus juga bisa menawar kepada Bapa dengan mengatakan “jikalau sekiranya mungkin, biarlah
cawan ini lalu dari pada-Ku”. Saudara juga boleh menawar kepada Tuhan, tetapi jika Tuhan tidak
menjawab berarti Saudara harus mengalami apa yang Tuhan Yesus alami. Jangan mengeraskan hati,
tetapi biarlah kita berkata “Tuhan, kehendak-Mualah yang terjadi.”
Pada saat Saudara berkata “Kehendak-Mu yang jadi” berarti Saudara mengalami kemenangan di dalam
doamu itu. Dan Saudara akan keluar menjadi seorang pemenang. Mengapa banyak orang tidak keluar
sebagai pemenang? Karena mempertahankan kemauannya sendiri. Apapun yang terjadi, Tuhan
mempunyai rencana yang indah bagi kita semua. “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa
yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan
bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia
29:11).
2. Tuhan Yesus ditangkap
Kemudian Tuhan Yesus dibawa kerumah imam besar Kayafas. Di situ telah berkumpul ahli Taurat dan
tua-tua, mereka bertanya kepada Yesus, tetapi Dia diam saja. Akhirnya Yesus diludahi, ditinju dan
dipukuli.
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: ketika Dia diludahi, ditinju dan dipukuli, Dia diam saja
dan tidak membalas. Pernahkah Saudara diludahi, ditinju dan dipukul gara-gara melakukan kebenaran?
Pada saat kita mengalami aniaya, penghinaan seperti itu, kita dapat belajar dari Yesus, Dia tidak
membalas. Apa yang Tuhan Yesus katakan? “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang
yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang
yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu
yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah
kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang
mengambil kepunyaanmu.” (Lukas 6:27-35)
Tuhan Yesus pernah berkata “Tidak ada upah/jasa bagi seseorang yang mengasihi Dia. Tetapi kalau
kita mengasihi orang yang justru memusuhi kita, itu ada upahnya.” Mana yang akan Saudara pilih?
Tentu kita semua memilih untuk diberkati oleh Tuhan.
3. Yesus dibelenggu dan diserahkan kepada wali negeri Pilatus.
Pilatus pada ketika itu tidak menemukan kesalahan pada Tuhan Yesus, tetapi Dia harus tetap dihukum
mati. Ada satu kebiasaan yang orang-orang lakukan di sana, yaitu setiap hari raya, mereka harus
membebaskan seorang hukuman berdasarkan suara terbanyak. Waktu itu, ada seorang penjahat yang
begitu luar biasa kejamnya bernama Barabas. Tapi orang banyak lebih memilih Barabas untuk
dibebaskan, bahkan sebaliknya mereka berkata “Salibkan Dia….Salibkan Dia…”
Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan dalam keadaan bingung, istrinya mengirim pesan
kepadanya, "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat
menderita dalam mimpi tadi malam." (Matius 27:19). Setelah membaca surat dari istrinya, Pilatus
mencari jalan bagaimana cara membebaskan Tuhan Yesus, tetapi orang banyak semua berkata
“Salibkan Dia…Salibkan Dia…”
Akhirnya Pilatus tidak bisa berbuat apa-apa, dia mengambil air dan membasuh tangannya dihadapan
orang banyak dan berkata "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!"
(Matius 27:24). Dan seluruh rakyat itu menjawab "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan
atas anak-anak kami!" (Matius 27:25).Luar biasa beraninya mereka. Saat itu mereka tidak mengerti
apa yang telah mereka katakana. Akibat dari perkataan mereka sendiri, bangsa Yahudi mengalami
hukuman yang berat, orang-orang Yahudi memang orang pilihan Tuhan, Tuhan memberkati pada
sekelompok orang, tetapi secara keseluruhan, mereka diceraiberaikan oleh Tuhan sampai hari ini.
Seperti apa yang terjadi waktu perang salib, mereka dibunuh, diperkosa, belum lagi peristiwa Holocaust
pada zamannya Nazi Hitler, mereka mengalami pembantaian, di mana 6 juta orang Yahudi mati
terbunuh.
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: Tuhan Yesus pernah dibelenggu, maka Dia bisa
membebaskan kita yang terbelenggu. Walaupun kita rajin ke gereja dan kelihatannya sudah
bersungguh-sungguh dengan Tuhan, tetapi kehidupan kita masih terbelenggu dengan: rokok, narkoba,
kebiasan buruk menonton film porno, sakit hati dsb. Tuhan Yesus mampu dan mau membebaskan kita
dari belenggu itu dan menanggung semua itu.
Daud adalah orang yang mengerti isi hatinya Tuhan. Dia pernah diperhadapkan 2 kali kesempatan di
mana kalau dia mau, dia bisa saja membunuh Saul. Pada waktu itu Saul mengejar-ngejar Daud, seolah-
olah Tuhan membuka kesempatan bagi Daud, tapi dia tidak mengusik orang yang diurapi Tuhan. Simei
adalah orang yang memaki-maki Daud, sampai Yoab hendak membunuh Simei. Tapi Daud berkata
“Jangan!” Siapa tahu Tuhan Tuhan izinkan dia untuk memaki-maki Daud. Berhati-hatilah! Sepertinya
kita diberikan kesempatan untuk membalas tapi ingat kita tidak boleh melakukan hal seperti itu.
4. Tuhan Yesus disesah/dicambuk
Tindakan pertama bagi seorang yang akan disalibkan adalah dia disesah. Kita sudah melihat bagaimana
penderitaan Yesus. Alat yang digunakan sangat mengerikan, ujungnya dari cemeti, dari potongan-
potongan tulang dan besi, begitu dihujam ke punggung, ke tangan, begitu ditarik, dagingnya akan
tercabik keluar. Itu harus dilakukan sebanyak 39 kali dan banyak orang yang mengalami seperti ini,
pada akhirnya mati sebelum disalibkan. Yesaya menggambarkan bagaimana keadaan Yesus pada
waktu itu "Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang
dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam
oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang
mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi
sembuh.” (Yesaya 53:4-5).
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: Dia mau mengorbankan apapun untuk Saudara dan saya.
Dia menanggung penyakit, kesusahan kita dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.
5. Tuhan Yesus diberikan jubah ungu dan mahkota duri.
Pada waktu mahkota duri ditaruh di atas kepala Yesus dan kemudian ditancapkan dengan buluh, maka
duri itu masuk ke kapala Yesus. Darah tercurah dari kepala-Nya. Tuhan Yesus diolok-olok "Salam,
hai Raja orang Yahudi!" (Matius 27:29).
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: Yesus pernah mengalami penderitaan sampai darah-Nya
tercurah, Dia pernah diolok-olok dan mendapat hinaan dari semua orang. Tuhan Yesus telah menebus
kita dari pikiran-pikiran dan rencana-rencana yang tidak baik. Ingatlah bahwa Tuhan Yesus sendiri
pernah mengalami hal yang seperti ini. Dan Dia telah menanggung itu untuk kita semua.
6. Tuhan Yesus memikul salib
Tuhan Yesus jatuh bangun saat memikul salib, sehingga darah-Nya keluar begitu banyak sampai Dia
tidak kuat lagi. Akhirnya prajurit memanggil seorang Kirene untuk menggantikan Tuhan Yesus.
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: Tuhan Yesus pernah menanggung beban yang begitu berat
yaitu salib, sebagai pengganti beban berat kita. Adakah diantara Saudara yang menanggung beban berat
hari ini? Mungkin itu dalam keluarga, masalah kesehatan, pekerjaan, pelayanan, tetapi Tuhan Yesus
pernah berkata “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28). Datanglah kepada Tuhan Yesus, Dia telah menaggung semua
ini supaya Saudara dan saya disegarkan.
7. Tangan dan kaki Tuhan Yesus dipaku.
Sesampainya di Bukit Golgota, Bukit Tengkorak, Yesus mulai disalibkan. Paku dihantam ke kaki dan
tangan Yesus, betapa sakitnya Yesus pada waktu itu. Tapi Tuhan Yesus rela mengalami itu semua
untuk Saudara dan saya. Dia menanggung tangan kita, kaki kita yang mungkin kita perbuat untuk hal-
hal yang tidak benar, mungkin tangan untuk menampar, memukul, pegang pena untuk cek kosong, atau
hal-hal yang tidak baik. Tuhan Yesus telah menanggung itu semua. Mari kita serahkan itu semua
kepada Tuhan.
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: Dia telah menanggung dosa tangan dan kaki kita yang
selama ini melakukan yang tidak benar.
8. Tuhan Yesus disalib.
Rasa sakit yang luar biasa akibat cairan yang mulai menekan jantung, membuat Tuhan Yesus
berlumuran darah. Dia ditonton oleh banyak orang dan itu tidak cukup bagi Tuhan Yesus. Semua orang
yang melewati-Nya menghujat Tuhan Yesus. Imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, tua-tua, semua
menghujat Tuhan Yesus. Bahkan satu dari penyamun yang ada di sebelah Tuhan Yesus juga ikut
menghujat Tuhan Yesus.
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: dalam keadaan seperti ini, seharusnya keinginan sebagai
manusia pasti ingin dihibur, tapi justru yang Dia dapatkan adalah cemoohan, cercaan dan hujatan.
Mungkin Saudara pernah mengalami keadaan seperti ini ingatlah bahwa Tuhan Yesus telah
menanggung itu semua dua ribu tahun yang lalu.
9. Tuhan Yesus ditinggal Bapa.
Dikatakan diantara jam dua belas sampai jam tiga siang tiba-tiba keadaan di Golgota menjadi gelap.
Tuhan Yesus gelisah, Dia merasakan bahwa Dia telah ditinggalkan oleh Bapa. Dia berteriak "Eli, Eli,
lama sabakhtani?"* Artinya: /Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius
27:46).
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: sebenarnya Tuhan Yesus menggantikan tempat orang-
orang berdosa, dimana pada hakekatnya orang-orang berdosa itu terpisah dari Bapa. Apakah Saudara
pernah mengalami hal yang demikian? Ingatlah!! Tuhan Yesus sudah pernah menanggung itu semua
buat Saudara dan saya.
10. Tuhan Yesus menyerahkan nyawa-Nya
Tuhan terengah-engah, dan dengan suara nyaring Tuhan Yesus berseru "Ya Bapa, ke dalam tangan-
Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.” (Lukas
23:46). Apa yang terjadi setelah itu? Dikatakan bahwa tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke
bawah. Banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Prajurit-prajurit yang menjaga tempat itu
ketakutan melihat gempa bumi dan melihat segala yang terjadi lalu mereka berkata "Sungguh, Ia ini
adalah Anak Allah." (Matius 27:54)
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: Dia memberikan nyawa-Nya bagi Saudara dan saya.
Padahal seharusnya kita yang kehilangan nyawa. Dia memberikan nyawa-Nya supaya kita hidup kekal
selama-lamanya. Pada saat Yesus menyerahkan nyawa-Nya, orang-orang menjadi percaya dan berkata
“"Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah!"
YANG HARUS KITA LAKUKAN UNTUK MEMBALAS KEBAIKAN TUHAN.
Mari kita renungkan kembali segala kebaikan Tuhan, kesengsaraan-Nya dan apa yang telah Dia perbuat
bagi kita. Tuhan Yesus mati bagi kita, tetapi pada hari yang ketiga Dia bangkit dari kematian. Tuhan
Yesus melakukan semuanya itu untuk kita, apa yang harus kita perbuat untuk membalas kebaikan-Nya?
1. “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam
kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan
tubuhmu!” (1 Korintus 6:19-20)
Bagaimana Tuhan Yesus membeli kita dari tangan iblis. Dia dating kepada iblis dengan darah-Nya.
Sekarang kita bukan lagi milik iblis maupun milik kita sendiri, tetapi milik Tuhan Yesus sendiri.
Karena itu Dia hidup di dalam kita, tingkah laku kita, supaya kita hidup sesuai dengan Firman Allah.
Dalam kehidupan sehari-hari, pernahkah Saudara meminta izin kepada yang punya yaitu Tuhan
Yesus? Ingat tubuhmu bukan milikmu sendiri, tapi itu adalah milik Tuhan. “Karena itu muliakanlah
Allah dengan tubuhmu! Biarlah orang-orang yang melihat kita akan melihat Yesus Kristus. Kita harus
menjadi garam dan terang di tengah mereka. Itulah yang harus kita lakukan untuk membalas semua
kebaikan Tuhan itu.
2. “Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi
hamba manusia.” (1 Korintus 7:23)
Kita ini adalah hambanya Tuhan bukan hamba manusia. Artinya yang pertama, kalau misalnya atasan
Saudara menyuruh Saudara melakukan hal yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Apakah Saudara
akan lakukan? Tidak!! Kalau itu tidak sesuai dengan Firman Tuhan.Yang kedua, “Apapun juga yang
kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk
manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan
bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. ” (Kolose 3:23-24). Berarti kalau
Saudara bekerja untuk seseorang tidak perlu orang itu mengontrol dan melihat dengan ketat, Saudara
akan bekerja dengan baik dan dengan tanggung jawab.Ingin setiap upah kita yang kita lakukan
Tuhanlah yang memberinya. Kadang-kadang itu bisa melalui manusia. Jadi janganlah kita
mengeluarkan maki-makian kepada atasan kita, karena itu akan menghambat berkat Tuhan. Kalau
Tuhan yang member upah, tidak aka nada yang bisa menahannya. Mungkin ada orang yang berusaha
untuk menahan, tapi Dia yang akan memakai berbagai jalan, sehingga upah itu sampai di Saudara.
Semuanya akan menjadi baik. Yang penting dari pihak kita adalah apapun yang kita perbuat, lakukan
dengan segenap hati seperti untuk Tuhan bukan untuk manusia, karena kita adalah hamba Tuhan
Yesus Kristus.

Penyaliban, Kematian, Penguburan, Hingga Kebangkitan Yesus Kristus

1Korintus 15
3. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri,
ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
4. bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai
dengan Kitab Suci;
5. bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.
6. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan
dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.
7. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.
8. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada
anak yang lahir sebelum waktunya.
Selasa 13 Nissan: Anak Domba diteliti dan didapatkan tak bercela
Kel 12:5a Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela

Katanya: “Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?” 14 Lalu Pilatus berkata kepada
mereka: “Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?”

dan berkata kepada mereka: “Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang
menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-
kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya.

Yoh b Kata Pilatus kepada mereka: “Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati
kesalahan apapun pada-Nya.”
14 Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang
Yahudi itu: “Inilah rajamu!”

Rabu 14 Nissan: Penyaliban dan Penguburan


Jam 9: Disalibkan
Mazmur (22-17) Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku,
mereka menusuk tangan dan kakiku.

Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan.


Jam 12 – 15: Kegelapan
Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.

Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga.

Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam
tiga,

Jam 15: Kematian, Tabir Bait Suci Terbelah


Kel Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel
yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.

Mat 27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?”
Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?”, yang
berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. 46 Lalu Yesus berseru dengan suara
nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia
menyerahkan nyawa-Nya.

Yoh Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia
menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Sebelum ganti hari jam 18: Penguburan
Kesaksian kematian Yesus
Pilatus meminta kesaksian kematian Yesus sebelum mengijinkan Yusuf orang Arimate mengambil
mayat untuk dikuburkan.

. Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia


memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati.
45. Sesudah didengarnya keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan mayat itu kepada
Yusuf.

Yoh tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera
mengalir keluar darah dan air.
35 Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar,
dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.
37 Dan ada pula nas yang mengatakan: “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka
tikam.”

Zak . “Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas
penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan
meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang
menangisi anak sulung.

Tidak ada tulang yang dipatahkan, sesuai kitab suci


Kel b satu tulangpun tidak boleh kamu patahkan.

Yoh tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak
mematahkan kaki-Nya, 36 Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci:
“Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan.”

Penguburan, tepat sebelum pergantian hari


Yes . Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara
penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.

lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan
sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia.

Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat.

Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai.

Yoh Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal
tergantung pada kayu salib–sebab Sabat itu adalah hari yang besar–maka datanglah orang-orang
Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-
mayatnya diturunkan.
Kamis 15 Nissan: Hari Raya Roti Tidak Beragi, Sabat Besar, Kubur Dijaga
Imamat . Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN;
tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.
7. Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan
sesuatu pekerjaan berat.
Matius 27
62. Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan orang-orang
Farisi bersama-sama menghadap Pilatus,
63. dan mereka berkata: “Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata:
Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.
64. Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak, murid-
murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari
antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang
pertama.”
65. Kata Pilatus kepada mereka: “Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-
baiknya.”
66. Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan
menjaganya. menjaganya.

Jumat 16 Nissan: Para perempuan menyiapkan rempah-rempah


Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-
rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus.

Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur.

Sabtu 17 Nissan: Sabtu, Sabat mingguan


Luk 23-56b Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat,

KEBANGKITAN!
Seperti penguburan tepat sebelum pergantian hari, kemungkinan besar kebangkitan pun terjadi tepat
sebelum pergantian hari, tepat 3 hari dan 3 malam!
Maz . sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang
Kudus-Mu melihat kebinasaan.

Matius . Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak
Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.
Minggu 18 Nissan, Kubur sudah kosong, SUDAH BANGKIT!
. Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita,
dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
. Akan Kubebaskankah mereka dari kuasa dunia orang mati, akan Kutebuskah mereka dari pada
maut? Di manakah penyakit samparmu, hai maut, di manakah tenaga pembinasamu, hai dunia orang
mati? Mata-Ku tertutup bagi belas kasihan.

Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah
Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu.

Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-
rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. 2 Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu
itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur.

tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-
rempah yang telah disediakan mereka.

Yoh Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria
Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.
Pencurahan Roh Kudus
Sebelum membahas tentang hari raya Pentakosta, ada baiknya kita melihat kembali peristiwa yang
terjadi sebelumnya. Hari raya Paskah yang kita peringati merupakan peristiwa kematian dan
kebangkitan Yesus. Yesus dibangkitkan pada hari ketiga. Kemudian selama 40 hari Yesus
membuktikan kepada semua orang bahwa Ia benar-benar hidup kembali. Sesudah itu Dia naik ke
sorga, dan 10 hari kemudian tibalah saatnya pencurahan Roh Kudus, yang terjadi pada hari raya
Pentakosta.

Pentakosta adalah hari ke-50. Pada Perjanjian Lama, bangsa Israel menyebutkannya dengan hari raya
Tujuh Minggu, dihitung 7 hari x 7 minggu setelah Paskah, dan keesokan harinya adalah hari raya
Pentakosta. Mereka merayakannya secara hukum Taurat dan pada peristiwa ini, mereka juga
berkumpul di Yerusalem untuk merayakannya (Kisah 2:5). Bersamaan dengan itu, sebanyak 120
murid Yesus berkumpul di satu tempat seperti perintah Tuhan sebelum Ia naik ke sorga, untuk
menanti kegenapan janji Bapa, yaitu tentang pencurahan atau baptisan Roh Kudus (Kisah 1:15, 3-5,
12). Dan pada hari Pentakosta, janji Tuhan digenapi sehingga mereka penuh dengan Roh Kudus dan
berkarunia lidah. Peristiwa ini merupakan kelahiran gereja Tuhan yang pertama. Nubuat dari nabi
Yoel (Kisah 2:16-17) mengatakan, bahwa Roh Kudus itu dicurahkan kepada semua orang, baik anak-
anak, orang-orang muda, dan orang-orang tua, laki-laki maupun perempuan. Berarti Tuhan tidak
membeda-bedakan orang di dalam jemaat, yang terdiri dari anak-anak, orang muda, dan orang tua,
dalam memberikan karunia-Nya.

Namun mengapa pencurahan Roh Kudus itu terjadi di Yerusalem? Bila kita mengingat pelayanan
Yesus sewaktu berada di bumi, Ia kerap mengajarkan Firman di Bait Allah yang berada di Yerusalem
(Yohanes 8:1-2; 7:14-16). Hal ini seperti nubuat dari nabi Yesaya, bahwa dari Sion akan keluar
pengajaran dan Firman Tuhan dari Yerusalem (Yesaya 2:1-3). "Jangan meninggalkan Yerusalem”
berarti supaya kita tidak meninggalkan Firman pengajaran, sehingga Roh Kudus dapat dicurahkan
kepada kita. Saat memercayai Firman Kebenaran, Tuhan memeteraikan kita dengan Roh Kudus
(Efesus 1:13-14). Roh ini merupakan kuasa yang diberikan kepada kita untuk menjadi saksi Kristus,
mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria, dan sampai ke ujung bumi (Kisah 1:8).

Kuasa Roh Kudus yang kita terima ini adalah sama dengan kuasa yang ada pada Yesus, yaitu kuasa
kebangkitan dan hidup, sebab Roh inilah yang telah membangkitkan Yesus dari kematian (1 Petrus
3:18). Menurut Roma 8:11, Ia adalah Roh kebangkitan, sedangkan menurut 2 Korintus 3:6 dan 3, Ia
adalah Roh yang menghidupkan, seperti Firman Allah adalah Roh dan hidup (Yohanes 6:63). Jika
kita percaya kepada Roh itu, maka ada kuasa daripada-Nya, sehingga kita tidak menjadi orang
Kristen yang mati, melainkan yang bangkit dan hidup untuk menjadi pelayan Tuhan.

Yesus sendiri adalah Adam yang akhir, yaitu Roh yang menghidupkan (1 Korintus 15:45).
Adam pertama adalah suami dari Hawa sebagai mempelai perempuan. Maka Roh dari Adam
akhir ini berarti Roh Mempelai. Karena Yesus sebagai Adam yang akhir adalah hidup, maka
gereja Tuhan yang diberi kuasa Roh Kudus oleh-Nya pasti juga hidup. Dan dalam tanda
kebangkitan dan hidup, kelak gereja Tuhan pasti akan diangkat Tuhan, seperti Ia telah terangkat
ke sorga di dalam kemuliaan-Nya.

Anda mungkin juga menyukai