Anda di halaman 1dari 4

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BETHEL INDONESIA

Eksegese Perjanjian Lama 2


Kitab Yoel Pasal 2

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan Eksegese Perjanjian Lama 2
Nama Dosen: Gernaida K. R. Pakpahan

DISUSUN OLEH:
Yuda Augusta (18112005)

PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI TEOLOGI
JAKARTA
2018
EKSEGESIS KITAB YOEL PASAL 2

1. Pasal 2:1-11 Tanda bahaya besar.

Bagian ini mengenai hari Tuhan (Yoel 1:15) dan menggambarkan tulah belalang dengan
membandingkan kawanan binatang itu dengan bala tantara yang menyerang dan tidak dapat
ditahan sebagai pasukan Tuhan untuk menghukum. Kedatangan hari Tuhan ditandai dengan
munculnya belalang perusak yang mengancam kota Yerusalem dan tanah Yehuda. Ini
membuktikan bahwa umat belum menyadari kedatangan Hari Tuhan yang benar-benar akan
terjadi sehingga mereka diajak untuk berbalik kembali untuk Allah melewati pertobatan
dengan sungguh-sungguh. Walaupun pada babak awal kitab ini digambarkan keadaan umat
dan seluruh kota hadir di ambang kehancuran tetapi pada penjelasan tentang Hari Tuhan
menegaskan bahwa penghakiman pengahabisan itu pun akan tiba juga. Orang-orang yang
beriman pada Tuhan tidak akan menerima penghukuman sedangkan mereka yang melawan
kehendak-Nya akan dihukum. Uniknya dalam kitab Yoel, sama sekali tidak diceritakan
tentang dosa atau kekeliruan khusus yang dilakukan umat. Dalam kitab ini umat dipanggil
untuk mempersiapkan dirinya menghadap Tuhan dengan berjalan rendah hati selama
menjalani hidup di dunia. Tiupan sangkakala adalah suatu bahaya (Syofar, tanduk kambing)
yaitu menyuarakan tanda untuk berperang maupun seruan kepada jemaat supaya berkumpul
dalam ibadat.1 Dalam ayat 1-11 adanya metafora (pemakaian kata bukan arti sebenarnya)
dalam konteks peperangan yaitu kuda-kuda yang lari dan melompat, menarik kereta di
belakangnya, api yang menghanguskan, bangsa yang kuat bersiap untuk perang, dll. Terdapat
4 sinonim yang dipakai dalam ayat 2 dan 3 yaitu “hari gelap gulita”, “kelam kabut”,
“berawan”, “kelam pekat” menggambarkan penekanan yang menunjukkan kegelapan yang
amat parah. Dikatakan juga “fajar di atas gunung-gunung terbentang”. Kawanan belalang
dibandingkan dengan fajar, karena rupanya kemerah-merahan atau karena fajar ditelan oleh
banyaknya awan sehingga cahaya siang hari menjadi tertutup. “Api memakan habis”. Semua
habis dan telah mejadi padang gurun karena telah dihancurkan. Suara belalang yang sangat
banyak terdengar sampai jauh dan dapat disamakan dengan suara air terjun, arus, angina, atau
nyala api yang berkobar-kobar.

2. Pasal 2:12-17 Seruan supaya bertobat.

1
Dianne Bergant, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2002), hlm. 649.
Eksegesis Kitab YOEL Pasal 2 2
Ayat 12-17 menceritakan tanggapan yang diharapkan dari Israel. Intinya “berbalik” adalah
berubah haluan untuk kembali kepada Tuhan. Ayat 12 berisi tentang ide pertobatan dengan
seluruh kekuatan, pikiran dan perasaan. Bagian ini menggambarkan jawaban dari Tuhan atas
bagian yang pertama yaitu pintu belas kasihan masih terbuka. Ayat 12 menunjukkan suatu
pertobatan kepada Tuhan dengan segenap hidupnya, orientasi seluruh pikiran dan keputusan
kepada Tuhan.2 Dapat dijelaskan bahwa pada waktu nabi Yoel berbicara kepada bangsa
Yehuda dan Yerusalem yang telah jatuh ke dalam dosa agar mereka berbalik/berpaling
kepada Tuhan dan terus-menerus meratapi akan dosa-dosa mereka. “Koyakkanlah hatimu dan
jangan pakaianmu” adalah suatu tuntutan agama mengenai moral dan etika. Pertobatan harus
dari dalam hati dan diikuti dengan kehidupan yang bersih. Ayat 15 Tuhan memerintahkan
nabi Yoel untuk meniup trompet yang dimilikinya untuk mengadakan puasa demi
menyucikan diri dan mengendalikan diri dari tindakan kejahatan yang pernah mereka
perbuat.3 Jikalau umat Allah mau kembali kepada Allah, malapeta dapat dicegah. Yoel
menghimbau seluruh umat untuk berkumpul dan berdoa puasa di rumah Tuhan (2:15-17).
Berlimpah kasih setia, dalam bahasa Ibrani 'hesed' dipakai untuk kasih Allah kepada manusia,
kasih manusia kepada manusia, dan kasih manusia kepada Allah. Pertobatan dengan
“segenap hati” bukan soal seseorang berhasil mengeluarkan dari hatinya semua keinginan
untuk berdosa. “Segenap hati” merujuk pada penangkapan sifat dan rencana Allah. Sejauh
Israel menangkap bahwa Allah melibatkan mereka dalam rencana-Nya, dengan sudah
menyelamatkan mereka demi kemuliaan nama-Nya, mereka akan berduka atas dosanya dan
akan yakin akan penerimaan Allah ketika mereka berbalik kepada-Nya. Hal itu dapat kita
lihat dalam ayat 14, bahwa jika Israel berbalik, Tuhan juga dapat berbalik dan memberkati
supaya ibadah yang memuliakan nama-Nya dapat diberlakukan kembali. Allah akan
bertindak karena kepentingan-Nya diakui oleh Israel, seperti yang pernah dilakukan oleh
Musa. Doa mereka akan pemulihan menjadi doa supaya nama Allah dimuliakan dalam
kehidupan mereka.

3. Pasal 2:18-27 Belas kasih bagi jemaat

2
Ibid., hlm. 650.
3
Marthen Mau, “Implikasi Teologis Berita Pertobatan Yoel dalam Yoel 2:12-17” Jurnal Teologi dan
Kepemimpinan Kristen Vol. 1, No. 2, 2020, hlm. 98-111
Eksegesis Kitab YOEL Pasal 2 3
Dalam ayat 18, waktunya tidak dinyatakan secara pasti. Tetapi tersirat, bahwa bangsa itu
berbalik kepada Tuhan dengan hati bertobat. Bagian ini adalah suatu pembaruan keadaan
umat oleh Tuhan. Tuhan berjanji untuk mengusir belalang-belalang dan memulihkan
kesejahteraan negeri itu. Ungkapan cemburu menunjukkan hasrat besar Tuhan bagi jemaat. 4
Jaminan diawali di ayat 19 yaitu persediaan Tuhan; gandum, anggur, minyak. Ayat 20
menunjuk pada serangan belalang yang akan dijauhkan Tuhan. Ayat 21-22 merujuk pada
tanah dan binatang untuk merasakan hidup yang Makmur dan berlimpah. Ayat selanjutnya
menunjuk bahwa Tuhan menciptakan kondisi yang baik untuk panen dengan memberikan
hujan pada musim yang tepat, serta kebutuhan akan jaminan hidup dan untuk beribadat
kepada Allah akan terpenuhi (Ayat 26). Ayat 27 ditutup dengan hubungan baru umat dengan
Tuhan dan pernyataan bahwa Tuhan akan ada di tengah-tengah mereka.

4. Pasal 2:28-32 Berkat bagi jemaat

Dalam ayat 28, kata “kemudian” melihat jauh ke depan melampaui wabah belalang dan
pertobatan serta pemulihan Israel.5 Karena fokusnya berpindah dari masalah materi kepada
masalah spiritual (ayat 28-29). Akan ada tanda-tanda mujizat dan fenomena di bumi dan
langit. Tetapi umat Tuhan yang benar-benar menyembah Tuhan tidak perlu takut. Ayat 32
mengenai pembebasan dan keselematan bagi setiap umat yang berseru kepada nama Tuhan. 6
Yoel menubuatkan suatu hari ketika Allah akan mencurahkan Roh-Nya atas "barangsiapa
yang berseru kepada nama Tuhan" (ayat 2:32). Pencurahan ini akan menghasilkan aliran Roh
nubuat kharismatik di antara umat Allah. Petrus mengutip ayat ini pada hari Pentakosta, serta
menjelaskan bahwa pencurahan Roh pada hari itu adalah awal penggenapan nubuat Yoel (Kis
2:14-21). Nubuat ini merupakan janji berkesinambungan bagi setiap orang yang menerima
Kristus sebagai Tuhan, karena semua orang percaya dapat dan harus dipenuhi dengan Roh
Kudus.

4
Dianne Bergant, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2002), hlm. 651.
5
Wycliffe, Aplikasi Tafsir Alkitab
6
Dianne Bergant, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2002), hlm. 652.
Eksegesis Kitab YOEL Pasal 2 4

Anda mungkin juga menyukai