Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

EKSPOSISI PERJANJIAN BARU 1


MARKUS 13:33-37

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah:


EKSPOSISI PERJANJIAN BARU 1

Yang Dibina Oleh :


ROY DAMANIK, S.Pd.K., M.Th

Disusun Oleh:
Nama : Juinda Silitonga
NIM: 2017.86208.04

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BASOM


Batam Oktober 2019
1

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas kemurahan-
Nya tugas makalah ini dapat penulis selesaikan dengan tepat waktu. Tugas ini penulis
serahkan kepada pembina mata kuliah Ekposisi Perjanjian Baru 1 Injil Sinoptik, Roy
Damanik, S.Pd.K., M.Th, sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah tersebut. Tidak lupa
penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen yang telah berjasa mencurahkan ilmu
kepada seluruh mahasiswa.

Penulis memohon kepada ibu dosen khususnya, umumnya para pembaca apabila
menemukan kesalahan atau kekurangan dalam tugas makalah ini, baik dari segi bahasanya
maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi lebih
baiknya karya tulis yang akan datang.

Batam, Oktober 2019

Hormat Saya
Juinda Silitonga
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Markus adalah seorang pengikut Tuhan, anak Maria yang rumahnya pernah
dikunjungi Petrus, tatkala ia dilepaskan dari penjara (Kis 12:12). Markus adalah
Kemenakan Barnabas (Kol 4:10). Ia telah menyertai Barnabas dan Paulus pada Perjalanan
Paulus yang pertama (Kis 12:15;13:5), tetapi oleh karena suatu hal yang tidak disebutkan,
ditinggalkannya kedua hamba Tuhan itu di tengah perjalanan (Kis 3:13).

Tetapi rupanya kemudian Rasul Paulus telah berkenan pula akan Markus sebab dalam
Filemon ayat 24, Paulus menyebutkan Markus sebagai teman sekerjanya. Pulus juga
pernah menasihati sidang Kolose supaya menyambut Markus sebab ia menjadi penghibur
baginya (Kol 4:10, 11).

Lain dari pada itu, Paulus menyuruh Timotius supaya menjemput Markus karena
pelayanannya penting bagi Paulus (2 Tim 4:11). Rasul Petrus dalam suratnya yang
pertama menyatakan Markus sebagai anaknya dan bahwa anaknya itu mengirim salam
kepada sidang Tuhan (1Pet 5:13). Aganya, Maria, ibu Markus, juga termasuk salah
seorang kenalan Petrus.

Eusebius seorang Bapak Gereja yang terkemuka dalam abad yang pertama Masehi
menulis, bahwa Markus sudah lama bersahabat dengan Rasul Petrus. Dari isi injilnya
dapat kita banya diketahui, bahwa Markus banyak depengaruhi oleh Petrus. Rupanya
cerita – cerita tentang kehidupan Yesus itu didengar Markus dari mulut Petrus sendiri;
akan tetapi ada pula yang mengemukakan pendapat bahwa mungkin Markus mendapat
catatan tentang Tuhan Yesus dari Petrus.

Dari semua yang telah disebut diatas, tahulah kita bahwa Markus telah banyak
bergaul dengan rasul – rasul dan bahwa ia terkenal di antara jemaat – jemaat Tuhan,
sehingga tidak salah kalau kita katakan bahwa ia juga boleh, patut dan berhak menjadi
seorang pengarang tentang kehidupan Tuhan Yesus.
3

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Analisis Teks Terjemahan (Markus 13:33-37)
2. Bagaimana Analisi Bentuk Genre
3. Bagaimana Analisis Konteks
4. Bagaimana Sintaksis Gramatikal
5. Bagaimana Eksegesis Teks
6. Apa yang menjadi Rumusan Teologis
7. Apa yang menjadi Aplikasi Teks

C. TUJUAN
1. untuk mengnalisis Teks dan Terjemahan (Markus 13:33-37)
2. Untuk menganalisis Bentuk Genre
3. Untuk menganalis Konteks
4. Untuk mengsintaksis Gramatikal
5. Untuk mengeksegesis Teks
6. Untuk mengetahui Rumusan Teologis
7. Untuk mencari Aplikasi Teks.
4

BAB II

PEMBAHASAN

A. ANALISIS TEKS DAN TERJEMAHAN MARKUS 13:33-37


1. ALKITAB INDONESIA TERJEMAHAN BARU
33
"Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah
waktunya tiba.
34
Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya
dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing
dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga.
35
Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu
pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi
buta,
36
supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur.
37
Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-
jagalah!"
2. ALKITAB BAHASA YUNANI VERSI BYZANTIUM (BYZ)
33
Ble,pete( avgrupnei/te kai. proseu,cesqe\ ouvk oi;date ga.r po,te o` kairo,j
evstinÅ
34
Wj a;nqrwpoj avpo,dhmoj avfei.j th.n oivki,an auvtou/( kai. dou.j toi/j dou,loij
auvtou/ th.n evxousi,an( kai. e`ka,stw| to. e;rgon auvtou/( kai. tw/| qurwrw/|
evnetei,lato i[na grhgorh/|Å
35
Grhgorei/te ou=n\ ouvk oi;date ga.r po,te o` ku,rioj th/j oivki,aj e;rcetai( ovye,(
h' mesonukti,ou( h' avlektorofwni,aj( h' prwi<\.
36
mh. evlqw.n evxai,fnhj eu[rh| u`ma/j kaqeu,dontajÅ
37
}A de. u`mi/n le,gw pa/sin le,gw( Grhgorei/teÅ
3. ALKITAB BAHASA INGGRIS KING JAMES VERSION (KJV)
33
Take ye heed, watch and pray: for ye know not when the time is.
34
For the Son of man is as a man taking a far journey, who left his house, and
gave authority to his servants, and to every man his work, and commanded the
porter to watch.
35
Watch ye therefore: for ye know not when the master of the house cometh, at
even, or at midnight, or at the cockcrowing, or in the morning:
36
Lest coming suddenly he find you sleeping.
5

37
And what I say unto you I say unto all, Watch.
4. ALKITAB BAHASA INGGRIS NEW INTERNASIONAL VERSION (NIV)
33
Be on guard! Be alert! {33 Some manuscripts alert and pray} You do not know
when that time will come.
34
It's like a man going away: He leaves his house and puts his servants in charge,
each with his assigned task, and tells the one at the door to keep watch.
35
"Therefore keep watch because you do not know when the owner of the house
will come back-- whether in the evening, or at midnight, or when the rooster
crows, or at dawn.
36
If he comes suddenly, do not let him find you sleeping.
37
What I say to you, I say to everyone: 'Watch!'"
5. ALKITAB BAHASA INGGRIS VERSI NEW AMERICAN STANDART
(NAS)
33
"Take heed, akeep on the alert; for you do not know when the appointed time is.
34 a
"It is like a man, away on a journey, who upon leaving his house and 1putting
his slaves in charge, assigning to each one his task, also commanded the
doorkeeper to stay on the alert.
35
"Therefore, abe on the alert-- for you do not know when the 1master of the
house is coming, whether in the evening, at midnight, at bcockcrowing, or cin the
morning.
36
Lest he come suddenly and find you aasleep.
37
"And what I say to you I say to all, a'Be on the alert!1
B. ANALISIS BENTUK DAN GENRE
Markus 13:33-37 merupakan Genre Injil dan Sub Genrenya adalah Nasihat,
dimana kita bisa melihat dalam ayat 33 yang mengatakan “Hati-hatilah dan berjaga-
jagalah.......”2
C. ANALISIS KONTEKS MARKUS 13:33-37
1. KONTEKS HISTORIS
1) Situasi Politik
Markus menyebutkan suasana jemaatnya yang terjepit karena penganiayaan
(Mrks 13:14). Suasana seperti ini mengingatkan kita pada situasi tahun 64 M,
ketika Kaisar Nero mengkambinghitamkan orang Kristen dengan menuduh

1
Bible work 7
2
Akitab, Markus 13:33
6

mereka sebagai pembakar kota itu. Pada waktu itu Jemaat di Roma sangat
menderita oleh penganiayaan Nero. Dalam Markus 13 :1-2 merupakan nubuat
tentang hancurnya kota Yerusalem. Tahun 66 - 70 M, suasana di Palestina
semakin panas akibat pemberontakan bangsa Yahudi terhadap penguasa Roma.
2) Situasi Keagamaan
Dalam injil ini, para ahli Taurat, orang Farisi, imam-imam kepala, kaum
Saduki, dan kaum Herodian digambarkan secara tidak simpatik.
Kelompokkelompok ini bermufakat untuk membunuh Yesus. Selain itu, orang
banyak (Mrk. 15:40, 47; 16:1-8), dan kaum kerabat Yesus (Mrk. 3:21,31)
dilukiskan sebagai orang-orang bodoh dan tidak peduli terhadap Yesus.
Sebaliknya, orang-orang non-Yahudi digambarkan dengan simpatik (Mrk. 5:20;
7:20- 29,37; 10:52; 15:39). Nada anti-Yahudi ini sekaligus mengindikasikan
bahwa komunitas Markus adalah yang berdiri sendiri, tidak bergabung dengan
komunitas Yahudi. Mereka adalah jemaat Kristen non-Yahudi. Memang Yesus
yang ditampilkan dalam Injil ini sangat menetang Tradisi Yahudi, antara lain
hukum Hari Sabat (Mrk.2:27,28), aturan tentang tahir dan najis, halal dan haram
(Mrk. 7:7). Ada suasana anti-Kristen di sekitar jemaat ini. Para pemimpin Yahudi
bisa saja terlibat dalam penganiayaan ini. Mereka mungkin menghasut penguasa
untuk menganiaya jemaatKristen itu. Markus memandang penderitaan itu sebagai
salib yang harus dipikul oleh setiap orang yang hendak mengikut Yesus
3) Situasi Sosial
Penulis Injil Markus berulang kali mengatakan bahwa jemaat Kristen non
Yahudi mengalami penganiayaan dan penderitaan (Mrk.
8:35,38;10:30;13:9,10,13). Pernyataan ini mengindikasikan bahwa penganiayaan
dan penderitaan itumerupakan suatu pengalaman nyata. Namun tidak jelas siapa
yang menjadi penganiayanya. Dalam Markus (13:9, 12), disebutkan tentang
majelis agama di rumah ibadat, penguasa-penguasa, dan raja-raja. Bahkan
disebutkan juga sauudara yang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh.
Demikian juga orangtua terhadap anak. Ada kebencian dari semua orang.
4) Konteks Historis Yesus
Anak Allah. Karena Markus menyebut Yesus dengan gelar ini di kalimat
pembukaan,, maka gelar ini diasumsikan memiliki pengaruh penting bagi narasi-
narasi selanjutnya, khususnya karena gelar ini muncul 5 kali lagai di Injil Markus.
Pandangan Kristus sebagai Anak Allah tidak dibangun secara doktrinal tetapi
7

ditentukan oleh aktivitas ilahiNya. Ia menarik oraang banyak, berkuasa atas segala
penyakit, dan mengusir Roh jahat atas otoritas penuh. Ia menenangkan badai
dengan perkataan dan menyatakan kuasa atas alam. Saat meninggal, kepala
pasukan Romawi menyebutNya Anak Allah (15:39). Anak Manusia. Sebutan
gelar ini selalu keluar dari mulut Yesus sendiri. Penebus. D slah satu pasal tentang
Anak Manusia, Yesus menyatakan bahwa Ia datang untuk menjadi tebusan bagi
banyak orang (10:45). Markus memberkan proporsi yang lebih besar bagi narasi
penderitaan Yesuu, dan cara pandang ini sepenuhnya sesuai dengan penekanan
akan salib di Kekristenan mula-mula, seperti yang dilihat dalam pengajaran dan
theologi gereja awal (bdk. 1 Kor.15:3 dst; Flp. 2:5-11; 1 Pts. 2:21 dst.). markus
mengisahkan Kristus yang datang untuk menderita. Penyembuh. Markus mencatat
sejumlah peristiwa dimana Yesus sedang melakukan mujizat penyembuhan, yang
jelas merupakan bagian penting dari keseluruhan potretnya. 3
5) Konteks Historis Penulis.
Selam dalam pelayanan Tuhan Yesus dan murid-muridNya telah dibantu oleh
sahabat-sahabat seiman, baik itu berupa jamuan makan maupun tempat untuk
bermalam. Diantara sahabat-sahabat itu ada seorang wanita yang bernama Maria,
yang tinggal di Yerusalem, yang selalu membuka rumahnya untuk para pelayan
Tuhan. Diperkirakan wanita itu adalah ibu Markus, penulis Injil Markus(Ki.
12:12). Markus, yang juga dikenal dengan nama Yohanes bisa diperkirakan telah
mengenal pelayan-pelayan Tuhan, karena diantara mereka jada juga kakak
sepupunya yaitu Barnabas, yang menjadi salah seorang pemimpin gereja mula-
mula saat itu (Kol. 4:10). Oleh karena itu meskipun Markus bukanlah saksi mata
pelayanan Tuhan Yesus, tapi karena ia telah banyak bertemu dengan Murid-murid
Tuhan Yesus, ia mengetahui banyak kesaksian dari para saksi mata. Dalam hal ini
terutama dengan Petrus(1 Pet.. 5:13). Pernah Petrus menyebutnya sebagai
„anak‟nya, mungkin karena Petruslah yang membawa Markus kepada Yesus (1
Pet. 5:13). Ketika bersama-sama dengan Petrus inilah diperkirakan Markus
mendapatkan informasi paling banyak tentang segala sesuatu yang dilakukan dan
diajarkan oleh Tuhan Yesus. Banyak pendapat yang mendukung bahwa hubungan
Markus dan Petrus tidaklah sekedar hubungan rekan sekerja tetapi juga
temanseiman yang dekat. Hal ini tampak dalam beberapa tulisannya yang bersifat

3
Donald Guthrie, Pengantar Perjanjian Baru volume 1, (Surabaya: Momentum, 2015), hlm. 45-46.
8

agak pribadi (Mar. 1:14-20; 1:29-34). Pelayanan pertama Markus adlah ketika
Barnabas dan Saulus (Paulus) mengajaknya bersama-sama ikut dalam salah satu
perjalanan penginjilan (Kis. 12:25; 13:5). Tapi Markus juga pernah
mengundurkan diri dari pelayanan, mungkin karena kesulitan penginjilan dan
kembali ke kota asalnya Yerusalem (Kis. 13:13). Ada pendapat yang mendukung
kejadian ini, yaitu karena Markus berasal dari keluarga yang cukup berada dan
oleh ibunya ia dimanja, hal inilah juga yang menjadi sumber antara pertentangan
antara Paulus dan Barnabas, karena Paulus menolak untuk membawa Markus
serta dalam perjalanan berikutnya, sedangkan Barnabas tetap bertekad membawa
Markus (Kis. 15:38), sehingga menyebabkan Paulus berpisah dengan Barnabas.
Namun demikian, akhirnya terbukti bahwa Paulus menerima Markus kembali,
bahkan disebut-sebut sebagai seorang penolong yang baik oleh Paulus (Kol. 4:10-
11; 2 Tim. 4:11; Fil. 24). Dri suratnya kepada Timotius, kita ketahui mungkin
Markuslah orang terakhir yang melihat Paulus hidup. Meskipun tidak ada
kepastian tentang Markus sebagai penulis Injil, tapi yang jelas penulis Injil
Markus adalah seorang yang mengenal baik kelompok murid-murid Yesus dan
mengikuti pengajaran mereka secara langsung. Dan ia pastilah juga telah ikut
ambil bagian dalam pekerjaan pelayanan termasuk meyaksikan sendiri pekerjaan
misi kepada bangsa lain.4
2. KONTEKS TEKS
Peristiwa yang tertulis dalam Markus 13:33-37 merupakan kelanjutan dari Markus
13:24-32 di mana perikop itu menjelaskan tentang kedatangan anak manusia. Dalam
pasal 13:33 menjelaskan Ble,pete (blepete) artinya melihat, mampu melihat J 9:7, 15,
25; Kis 9:9; Ro 11:8; berhati-hati Mt 24:4; Gal 5:15; menemukan, Ro 7:23; Ibr 3:19.
rupnei/te (rupnite) artinya tetap terjaga band dalam kewaspadaan Mk 13:33. Berjaga-
jaga, menlindungi Efe 6:18; Ibr 13:17. Dilanjutkan dengan pasal 14 di mana akan
terjadi penghianatan kepada Yesus yang dimaksudkan dalam rencana untuk
membunuh Yesus, Yesus diurapi dan seterusnya.
3. KONTEKS KITAB
Kalau tulisan Markus ini dihubungkan dengan Petrus, maka tujuan
penulisan ini dpatlah dilihat dari kepentingan para penndengar Petrus yang
menginginkan menyimpan semua pengajaran-pengajaran Petrus. Secara khusus

4
Roy Damanik, Pembimbing dan Pengetahuan Perjanjian Baru 1, Diktat, (Batam, 2017), hlm. 24-25.
9

kalau ditinjua dari isinya maka, Injil Markus ditulis secara khusus untuk
memberikan gambaran kemanusiaan Kristus yang sejati. Oleh karena itu bisa
disimpulkan bahwa mungkin Injil Markus ditulis untuk memberikan
keseimbangan tentang keberadaan Kristus sebagai Allah dan sekaligus manusia
untuk melawan mereka yang tidak mau menerima kenyataan ini. Hampir setengah
dari Injil Markus adalah menceritakan minggu kesengsaraan Yesus, untuk
menunjukkan tentang kematian dan kebangkitanNya yang luar biasa.5
4. KONTEKS ALKITAB
Nats Markus 13:34 dimana ayat ini menjelaskan tentang seseorang yang
berpergian dan menyerahkan tanggung jawabnya kepada panunggu pintu untuk
berjaga-jaga, sama halnya dengan Mat 25:14 yang mempercayakan hartanya
kepada mereka yang mendapatkan talenta, Luk 12: 36-37 orang-orang yang
menanti-nantikan tuannya pulang dari perkawinan dan tuannya tetap mendapati
mereka tetap berjaga-jaga. Ketiga Injil ini sama-sama menjelaskan tentang hal
kerajaan sorga agar seseorang tetap berhati-hati dan berjaga-jaga. 6

D. ANALISIS SINTAKSIS GRAMATIKAL


Ble,pete (blepete) kata keterangan, perintah present active orang ke dua jamak dari ble,pw
(blevo)
Melihat, mampu melihat J 9:7, 15, 25; Ac 9:9; Ro 11:8; berhati-hati Mt 24:4; Gal
5:15; menemukan, Ro 7:23; Ibr 3:19

rupnei/te (rupneite) kata keterangan perintah present active orang ke dua jamak dari
avgrupne,w (agrupneo)
Tetap terjaga band dalam kewaspadaan Mk 13:33. Berjaga-jaga, menlindungi Efe
6:18; Ibr 13:17.

ποτέ (pote)
1. sekali, yaitu pada suatu waktu atau lainnya, sebelumnya, sebelumnya
Masa Lalu: Yohanes 9:13 ; Roma 7: 9 ; Roma 11:30 ;Galatia 1:13, 23
Masa depan: Lukas 22:32 ;
po,te sebuah partikel

5
Op.Cit., hal.26.
6
Alkitab, Markus 13:33; Matius 25:14; Lukas 12:36-37.
10

po,te (kata keterangan) kapan Mt 25:37–39, 44; Mk 13:4, 35; Lk 17:20;


J 6:25. Berapa lama Mt 17:17; Lk 9:41; J 10:24; 7

evxousi,an (eksousian) kata benda akusatif, feminim, tunggal dari evxousi,a


1. Kebebasan memilih, kebenaran untuk bertindak, memutuskan, dll.Yoh 10:18; Kis
5:4; Rom 9:21; :1 Kor 9:4, 12; 2 Tes 3:9; Ibr 13:10; Wah 13:5; 22:14.
2. Kemampuan, kekuatan daya Mat 9:8; Mrk 1:22, 27; Luk 10:19; Kor 8:19; Wah
9:19; 20:6.
3. Otoritas, kekuatan absolut Mat 21:23, 24, 27; 28:18; Mar 2:10; Ac 26:12
4. Kekuasaan atau otonomi yang dilakukan oleh penguasa Luk 7:8; 20:20; 17:12.8

urwrw/| (uroro) kata benda datif, maskulin, tunggal dari qurwro,j


Penjaga pintu Mar 13:34; Yoh 10:3; 18:16
o` ku,rioj th/j oivki,aj (o kurios tes oikias)
o` ku,rioj kata benda nominatif, maskulin, tunggal dari ku,rioj (kurios) tuan, Tuhan,
penguasa, umumnya pemilik, Mt 6:24; 20:8; 24:48; Lk 12:46; 19:33; J 13:16; Ro
14:4; Gal 4:1; tuan, penguasa, seseorang yang memiliki kendali penuh atas sesuatu
Mt 9:38; Mk 2:28.
th/j oivki,aj kata benda genetif feminim tunggal umum dari oivki,a (oikia)
1. Rumah Mt 7:24–27; 9:28; 19:29; Mk 1:29; 6:10; 13:34f; Lk 18:29; 20:47;
J 8:35; 12:3; Ac 4:34; 10:6; 1 Cor 11:22. band J 14:2; 2 Cor 5:1.
2. Keluarga rumah tangga Mt 12:25; Mk 3:25; 6:4; J 4:53; 1 Cor 16:15.

o EKSEGESIS TEKS MARKUS 13:33-37


a. Tafsiran ayat 33
“Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tau bilamanakah
waktunya tiba”.
Seperti seorang yang bepergian, ia menyerahkan tanggung jawab kepada
hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya dan memerintahkan penunggu
pintu supaya berjaga-jaga.9
b. Tafsiran ayat 34

7
Bible Work 7.
8
Bible Work 7
9
Walter M. Post, Tafsiran Injil Markus, (Bandung: Kalam Hidup, 1995), hal 153
11

Tuan kita sedang pergi jauh, dan meninggalkan sesuatu untuk dipercayakan
kepada kita, dan kita wajib bertanggung jawab atasnya. Dia seperti seorang yang
bepergian karena dia pergi jauh untuk beberapa waktu lamanya, Dia
meninggalkan rumah-Nya di bumi dan menyerahkan tugas kepada hamba-hamba-
Nya, dengan memberikan wewenang kepada sebagian orang pegawai dengan
orang sebagai pengawas dan pekerjaan kepada sebagian orang pada sebagian yang
lain sebagai pekerja. Mereka yang diberikan wewenang juga memperoleh
pekerjaan yang ditugaskan kepada mereka, karena mereka yang mempunyai
kuasa yang paling besar juga mempunyai pekerjaan yang paling banyak.
Sedangkan kepada mereka yang diberikan pekerjaan, Dia juga memberikan
semacam kewenangan untuk melakukan pekerjaan itu. Ketika akan berangkat,
Dia memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga, untuk selalu siap
membukakan pintu bagi-Nya pada saat Ia kembali, dan sementara menunggu
pintu, si penjaga itu harus memperhatikan untuk siapa Dia harus membukakan
pintu, yaitu bukan untuk mencuri dan merampok melakukan hanya untuk para
sahabat dan hamba Tuhannya. Demikianlah Tuhan Yesus, ketika Dia naik ke
tempat yang tinggi, Dia meninggalkan sesuatu untuk dilakukan semua hamba-
Nya, dengan berharap bahwa mereka semua tetap melayani-Nya sewaktu Ia tidak
ada, dan siap menerimanya pada saat Ia kembali. Semua orang ditugaskan untuk
bekerja sama namun sebagian saja yang diberi wewenang untuk memerintah.
c. Tafsiran ayat 35
Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu
pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi
buta.
Kita harus selalu berjaga-jaga dalam mengharapkan kedatangan-Nya
(1) Tuhan kita akan datang, dan Dia akan datang sebagai Tuan rumah untuk
menuntut pertanggungjawaban dari hamba-hamba-Nya mengenai
pekerjaan mereka dan kemajuan yang telah mereka buat.
(2) Kita tidak tahu kapan Dia akan datang; dan Dia dengan bijak membuat
kita tetap tidak mengetahui hal ini secara pasti supaya kita bisa selalu siap.
Kita tidak tahu kapan Dia datang, kapan waktu tepatnya; Tuan rumah itu
mungkin akan datang pada petang hari, pada jam sembilan malam, atau
mungkin pada tengah malam, atau pada waktu ayam berkokok, pada jam
tiga pagi, atau mungkin tidak akan datang sebelum jam enam. Ini berlaku
12

untuk kedatangan-Nya kepada kita secara khusus, yaitu pada waktu


kematian kita, dan juga pada hari penghakiman besar. Kehidupan kita
sekarang ibarat malam, malam yang gelap, dibandingkan dengan
kehidupan kita nanti; kita tidak tahu pada jam berapakah Tuan kita akan
datang pada malam hari, apakah pada waktu kita berusia muda, paruh
baya, atau tua. Tetapi, segera setelah kita dilahirkan, kita mulai berjalan
menuju kematian, dan oleh sebab itu segera setelah kita mampu
menantikan sesuatu, kita juga harus menghentikan kematian kita.
(3) Perhatian kita yang terutama haruslah bahwa kapanpun Tuhan kita datang,
jangan sampai Dia mendapati kita sedang tidur, merasa aman-aman saja,
tidak berjaga-jaga, enak-enakan yang bermalas-malasan, lalai bekerja, dan
tidak peduli dengan kedatangan Tuhan kita. Janganlah kita hanya siap
untuk berkata, "Dia tidak akan akan datang" tetapi tidak siap untuk
menemui-Nya.
(4) Kedatangan-Nya sungguh akan terjadi secara tiba-tiba. Kedatangan-Nya
itu akan mendatangkan kejutan dan ketakutan yang besar bagi mereka
yang tengah lengah dan terlelap, dan akan datang kepada mereka seperti
pencuri di malam hari.10
d. Tafsiran ayat 36
Supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapati sedang tidur.
Sebab kita tidak tahu bilamana Tuhan kita akan datang. Waktu senja, tengah
malam, waktu ayam berkokok dan pagi hari adalah empat waktu untuk giliran
jaga bagi orang Romawi. Kita tidak boleh didapati sedang tidur pada waktu Tuhan
datang kembali.11
e. Tafsiran ayat 37
Apa yang kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-
jagalah!”
Kewajiban yang luar biasa penting bagi semua murid Kristus untuk berjaga-
jaga, untuk terjaga, dan untuk tetap terjaga, apa yang Kukatakan kepada kamu
berempat, Kukatakan juga kepada semua dua belas murid, atau lebih tepatnya, apa
yang kau katakan kepada kamu kedua belas murid-Ku; Kukatakan juga kepada
kamu dari angkatan ini, Kukatakan juga kepada mereka yang akan percaya

10
J. D. Douglas, dkk. Tafsiran Alkitab Masa Kini 3, (Jakarta: Cempaka Putih, ), hal 309-310
11
Ibid., 153
13

melalui perkataanmu di segala masa, persiapkanlah dirimu untuk hari itu, supaya
kamu Kudapati ada dalam keadaan damai, tanpa noda dan tiada bercela".12

o RUMUSAN THEOLOGIS
"Hati-hatilah dan berjaga-jagalah"
Orang-orang percaya harus hidup dalam pengharapan yang konstan akan
Kedatangan Kedua. Dalam ay Mr 13:33-37 Meskipun realitas kedatangan kedua
hanya akan menjadi pengalaman dari satu generasi, setiap generasi hidup dengan
pengharapan yang konstan akan kembali setiap saatnya Tuhan. Kedatangan kembali
adalah indah bagi orang percaya, tetapi bencana yang akibatnya kekal bagi orang-
orang yang tidak percaya. Yesus meminta para murid untuk berjaga-jaga, bagaikan
seorang hamba yang ditinggal pergi tuannya. Ia memberi perintah: "Hati-hatilah dan
berjaga-jagalah" (33, 35, 37). Perintah ini menggemakan rangkaian perintah serupa
yang mewarnai pasal 13, mulai dari ayat 5 ("Waspadalah"), ayat 7 ("Janganlah
gelisah"), ayat 9 ("Hati-hatilah"), ayat 11 ("Janganlah kuatir"), ayat 18 ("Berdoalah"),
dan ayat 23 ("Hati-hatilah"). Perintah-perintah ini mengarahkan para murid untuk
tidak terlena, tetapi mawas diri dan waspada di dalam doa dan iman. Semua itu
dilakukan karena para murid adalah hamba-hamba yang mesti bersiaga di tengah
malam menunggui kalau tuan mereka tiba-tiba datang. Mereka tidak tahu kapan
persisnya sang tuan datang. Yang mereka tahu: berjaga dan berhati-hati.
o APLIKASI TEKS
Seruan Yesus "hati-hatilah dan berjaga-jagalah" sama dengan ungkapan
"WaspadaIah, waspadalahl" Seruan Yesus yang sederhana namun keras ini
mengingatkan kita semua agar selalu bersiap-siaga terhadap kemungkinan datangnya
akhir zaman. Seruan ini sebenarnya merupakan bagian penutup dari khotbah panjang
Yesus tentang akhir zaman dalam lnjil Markus (13:1- 37). Pesan Yesus "Hati-hati dan
berjaga-jagalah" adalah satu rangkaian dengan ayat 1 s/d 32, dimana ditemukan hal-
hal demikian: Yesus mengajar bahwa Bait Allah akan diruntuhkan (13:1-2); Dia
mengajarkan kepada para murid-Nya tentang pemwlaan penderitaan (13:3-13);
tentang siksaan yang berat dan mesias-mesias palsu (13:14-23); tentang kedatangan
Anak Manusia dan perumpamaan tentang pohon ara (13:24-32). Setelah itu semua
barulah Yesus memberi nasihat-nasihat su- paya para murid berjaga-jaga. Dalam

12
ibid., 310
14

salah satu perumpamaan Yesus kita mendengar tentang pentingnya tuan rumah
berjaga-jaga menghadapi kemungkinan datangnya "seorang pencuri yang mau
membongkar rumah" (bdk Matius 24:37-43), maka pada kesempatan kali ini Yesus
berbicara mengenai pentingnya pen-jaga pintu berjaga-jaga menghadapi kemungkinan
pulangnya sang tuan rumah, kapan saja. Kita tidak pernah akan mengetahui kapan
sesungguhnya Yesus akan datang dalam kemuliaan-Nya. Namun di sisi lain, ada lagi
sikap dan perilaku berjaga-jaga yang diperlukan oleh kita semua, yaitu berjaga-jaga
serta waspada terhadap berbagai kejutan yang akan terjadi kepada kita. Untuk dapat
berjaga-jaga dengan setia, maka perlu memelihara hidup bersekutu dengan Tuhan di
dalam doa. Karena itu ditegas- kan rasul Paulus menuliskannya "...Berdoalah setiap
waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan
yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus (Efesus 6: 18). Sementara kita
tetap waspada dan berjaga-jaga, baiklah ma- sing-masing dapat melaksanakan tugas
sesuai talenta dan karunia yang diberikan oleh Allah kepada setiap orang. Sebab
setiap orang yang kedapatan berjaga-jaga, juga kedapatan rajin melaksanakan
pekerjaannya secara baik, tekun dan bertanggung jawab. ltulah yang disebut dan
dinamakan "hamba yang setia".
15

DAFTAR PUSTAKA

1. Alkitab
2. Bible work 7
3. Damanik, Roy. 2017. Pembimbing dan Pengetahuan Perjanjian Baru 1,
Diktat. Batam.
4. Guthrie, Donald . 2015. Pengantar Perjanjian Baru volume 1. Surabaya:
Momentum
5. Douglas, J. D, dkk. Tafsiran Alkitab Masa Kini 3, Jakarta: Cempaka Putih.

Anda mungkin juga menyukai