2021
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 2
DOKTRIN PENYATAAN/WAHYU/REVELATION 4
MACAM-MACAM WAHYU 5
KANON ALKITAB 17
KRITIK TEKS 39
BIBLIOLOGI
PENDAHULUAN
Alkitab dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab dari Al dan Kitab yang
artinya buku itu. Alkitab dalam bahasa Inggris adalah Bible, yang berasal dari kata
biblion (βιβλιον) dalam bahasa Yunani artinya kitab kecil. Kata ini berasal dari kulit
tanamanan papyrus, biblos (βιβλος) yang tumbuh di tepi sungai, khususnya di S. Nil,
di Mesir. Papirus banyak digunakan sebagai material penulisan saat itu.
Penggunaan pertama kumpulan dari kitab-kitab suci adalah bentuk jamak biblia
(βιβλια) artinya kitab-kitab. Tetapi karena penggunaan bentuk netral jamak ini
memiliki bentuk yang sama dengan feminin tunggal maka disalah artikan dengan
bentuk tunggal sehingga kitab-kitab menjadi kitab. Hal ini tidak dipandang salah
karena sifat kesatuan dari kitab-kitab ini. Pada masa Jerome seluruh kumpulan
kitab-kitab ini dikenal sebagai perpustakaan ilahi (bibliotheca). Alkitab tetaplah
“sebuah kitab” dan juga terdiri dari “kitab-kitab” Keduanya merupakan satu jilid dan
sebuah perpustakaan.
Istilah Kitab Suci berasal dari kata Yunani graphe, yang secara sederhana berarti
tulisan. Dalam PL, tulisan ini dipandang memiliki otoritas tinggi (2 Raj. 14:6; 2 Taw.
23:18; Ezr. 3:2; Neh. 10:34). Dalam PB, kata kerja Yunani grapho digunakan 90 kali
yang mengacu pada Alkitab, sedangkan kata benda graphe digunakan 51 kali dalam
PB, dan sebagian besar menunjuk kepada Kitab Suci.
Zaman dahulu Alkitab belumlah berbentuk seperti Alkitab masa kini. Bahan dasar
untuk penulisan zaman dahulu sangatlah sederhana. Beberapa bahan dasar itu
adalah:
• Tanah liat (Yeh. 4:1).
• Batu (Kel. 24:12).
• Papirus .
• Kulit binatang yang disebut Perkamen (2 Tim. 4:13) dan Vellum (kulit anak
sapi).
• Logam (Kel. 28:36).
Tidak ada mesin cetak yang memudahkan tulisan-tulisan ini diperbanyak. Sebuah
tulisan pada zaman kuno merupakan sesuatu yang sangat berharga.
Alkitab kita terdiri dari 66 kitab. Perjanjian Lama 39 Kitab dan Perjanjian Baru 27
Kitab. Pembagian Alkitab PL yang pertama adalah Taurat, Kitab para nabi dan
tulisan-tulisan.
Penggunaan pembagian Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, pertama kali
disinyalir digunakan pada masa Tertulianus (± th. 155-220). Perjanjian Baru berasal
dari bahasa Latin Novum Testamentum yang dalam bahasa Yunani adalah He Kaine
Perjanjian yang Lama terdiri dari suatu wahyu mengenai kekudusan Allah dalam
suatu standard kebenaran hukum dan siapa yang menerimanya harus turut
memelihara itu dengan tulus. Perjanjian yang Baru berupa suatu wahyu mengenai
kekudusan Allah dalam diri Putra yang Mahabenar yang memberikan kekuasaan
kepada setiap orang yang menerimanya supaya menjadi anak-anak Allah dengan
membenarkan mereka.
Stephen Langton (1150 – 1227) adalah seorang Kardinal Inggris dari Gereja Katolik
Roma dan Uskup Agung Canterbury. Kardinal Langton ini adalah pencetus ide
pertama sekaligus pembuat pembagian kitab-kitab di dalam Alkitab kita memiliki
nomor-nomor pasal. Langton menempatkan pembagian pasal pada seluruh kitab-
kitab Suci pada sekitar tahun 1227.
Perjanjian Lama memiliki 929 dan 23.214 ayat sedangkan Perjanjian Baru
mempunyai 260 pasal dan 7.959 ayat. Jadi seluruhnya ada 1.189 pasal, 31.173 ayat
dan 3.566.480 huruf di dalam Alkitab dan ini semua dikerjakan oleh manusia.
Definisi
• Bibliologi berasal dari bahasa Yunani BIBLOS (buku) dan LOGOS (uraian,
buah pikiran, pelajaran, ilmu). Bibliologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang Alkitab (Kitab Suci).
• (Ul. 6:4-9; 1 Raj. 16:1; Mzm. 19; 111:7-8; 119; Yes. 40:8; Yer. 1:9; 13:1; Mat.
5:18; Luk. 11:51; Yoh. 10:34-36; 1 Tim. 5:18; 2 Tim. 3:15; 2 Pet. 1:4; 20; 3:15-
16)
• Doktrin Alkitab mengenai sifat dari pewahyuan, inspirasi, ineransi dan
iluminasi
Teologi Sistematika
• Sebagai pengantar. Di dalam Nelson Study Bible menempati tempat pertama.
• Bibliologi memiliki peranan menentukan. Carl Henry mengatakan: wewenang
Alkitab menentukan seluruh teologi.
DOKTRIN PENYATAAN/WAHYU/REVELATION
Definisi Wahyu
Wahyu (revelation) adalah sebuah penyataan atau penyingkapan dari dari Allah
bagi manusia. Wahyu (revelation) dalam bahasa Yunani adalah apokalupsis yang
berasal dari kata kerja apokalupto yang artinya to unveil (menyingkapkan). Dalam
bahasa Ibrani adalah qalab, artinya to uncover (membuka tudung).
MACAM-MACAM WAHYU
1. Alam semesta
Dinyatakan melalui penciptaan alam semesta (Mzm. 19:2-7; Rm. 1-19-20).
4. Mimpi (Yusuf - Kej. 28:12-15; Firaun Kej. 41; Nebukadnezar Dan 2:27-28;
Orang Majus Mat. 2:12; Yusuf Mat. 2:13; 19 bandingkan dengan Ul. 13:1-5; 1
Sam 28:6; Yer. 23:28).
5. Visi atau Penglihatan (Yes. 1:1; Yeh. 1:1; 8:3; 11:24; 43:3; 2 Kor. 12:1; Why.
1:1)
6. Mujizat (Kel. 3:2; Hak. 6:37; Yun. 1:1; 4:6).
7. Malaikat (Dan. 9:20-22; Kis. 7:38; 53; Gal. 3:9; Why. 22:8-10).
8. Nabi (2 Sam. 23:2; Zak. 1:1; Ef. 3:5)
9. Allah menjadi Manusia atau inkarnasi Yesus Kristus (Yoh. 1:14; 3:2; 7:46;
14:9; Rm. 5:8; 1 Yoh. 1:1-3).
10. Roh Kudus (Yoh. 14:26; 16:13)
Allah berusaha menuntun manusia, semenjak manusia jatuh dalam dosa, dari cara
yang paling sederhana dari Wahyu Umum kepada Wahyu Khusus sampai kepada
Wahyu Tertulis (Alkitab) dalam kurun waktu 1600 tahun (1500 SM – 100). Alkitab
merupakan sarana yang paling menyeluruh dari semua saluran Wahyu Khusus. Ada
tambahan dari semua Wahyu Khusus yang telah diterima oleh manusia dan itu
hanya ada di dalam Alkitab.
Ilham dalam bahasa Inggris adalah inspiration yang berasal dari bahasa Latin inspiro
di mana artinya adalah menghembuskan ke dalam. “Nafas Allah” menunjukkan Allah
sebagai Pencipta (Mzm. 33:6; 104:29-30; Yes. 42:5; Kej. 2:7; Yoh. 20:22). Allah
mengirim nafas dan Roh-Nya maka isi dunia tercipta. Bila dikaitkan dengan Alkitab
maka ini menegaskan bahwa Alkitab sebagai ciptaan Allah. Doktrin pengilhaman
bukanlah ciptaan para teolog tetapi merupakan pengajaran dari dalam Alkitab
sendiri.
2 Timotius 3:15-17
Ada 3 penegasan penting di dalam 1 Timotius 3:16 ini:
1. Segala Tulisan
“Segala tulisan” (Yn. pasa graphe) menunjuk pada Kitab Suci (Yn. hiera
grammata) di ayat 15 sehingga yang dimaksud ialah: segala tulisan yang
terdapat dalam Kitab Suci sudah diilhamkan Allah, di mana artinya: yang
diilhamkan bukan hanya makna, berita atau kata, melainkan sampai pada
proses penulisan. Maka ilham Ilahi itu berlaku sehingga huruf-huruf itu
disebut suci dan kitab itu disebut suci (2 Tim. 3:15).
Kata graphe ini di dalam PB tertulis sebanyak 50 kali dan selalu menunjuk
pada bagian dari Alkitab (1 Tim. 5:18; Luk. 4:21; 2 Pet. 3:16) ataupun seluruh
Perjanjian Lama (PL) (Luk. 24:45; Yoh. 10:35). Pengertian tulisan di dalam
ayat ini menunjukkan keseluruhan kanon Alkitab secara utuh dan tidak
hanya terbatas pada PL saja. Kitab PL diilhamkan berarti Perjanjian Baru
(PB) yang memberitahukan kepenuhan wahyu (ayat 15) tidak mungkin tidak
diilhamkan.
Kata “yang” dalam bahasa Indonesia sepertinya menjadikan Firman Allah ini
tidak semuanya bermanfaat ataupun ada bagian Alkitab yang tidak diilhami
sehingga terjemahan yang lebih baik adalah:
NIV All scriptures is God-breathed … (Segala tulisan itu dinafaskan/
diilhamkan oleh Allah …)
2. Dinafaskan Allah
Theopneustos terdiri dari Theos yang artinya Allah dan Pneustos yang artinya
nafas. Ada 2 kemungkinan yang dapat dilihat dari gramatika yang ada:
a. Aktif (subjek melakukan kegiatan): segala tulisan mengeluarkan
Theopneustos.
b. Pasif (subjek menerima kegiatan): segala tulisan adalah hasil
Theopneustos.
Dalam hal ini pengertiannya adalah pasif dimana graphe tidak ada sebelum
Allah menafaskan. Kata Theopneustos mengandung arti Allah meniupkan
sesuatu ke dalam tetapi frasa ini mengatakan kepada kita bahwa Allah
meniupkan sesuatu yaitu Alkitab. Tentu para penulis manusia yang menulis
naskahnya tetapi Alkitab berasal dari tindakan Allah yang mengeluarkan/
meniupkannya. Segala tulisan [memang] diilhamkan Allah.
3. Bermanfaat
Hal ini menyatakan tujuan dari pengilhaman. Kata “bermanfat” (Yn.
ophelimos) harus dimengerti bersama-sama dengan kata “diilhamkan Allah”
karena dikaitkan dengan kata “dan” (Yn. kai). Seharusnya bahasa Indonesia
menterjemahkannya dengan “… dan bermanfaat untuk ….” Jadi segala tulisan
(PL dan PB) diilhamkan dan segala tulisan (PL dan PB) bermanfaat dalam
kehidupan manusia.
Kesimpulannya adalah semua tulisan yaitu Alkitab secara keseluruhan datang dari
Allah untuk menunjukkan kepada kita bagaimana kita hidup. Berikutnya adalah
bagaimana Alkitab itu diilhamkan?
2 Petrus 1:19-21
Ayat ini memberitahukan dengan jelas bagaimana Allah memakai penulis
manusiawi untuk menghasilkan Alkitab. Pada ayat 19 Petrus menyatakan bahwa
Firman yang telah disampaikan oleh nabi (artinya semuanya berasal dari Allah)
lebih teguh atau lebih pasti dari laporan saksi mata.
Ayat 20 dapat diterjemahkan dengan “Dan inilah pertama yang mengetahui, bahwa
semua nubuatan tulisan (Alkitab) tidak ada tafsiran pribadi.” Alkitab bukanlah ditulis
menurut kehendak pribadi ataupun penyelidikan seseorang ke dalam hal-hal
tertentu kemudian menulisnya.
2. Orang-orang yang berbicara maka isi atau kata-katanya berasal dari Allah.
3. Orang-orang sambil mereka berbicara, mereka “diangkat dan dibawa” (Yn.
pheromenoi) atau “dituntun” (lebih dari dorongan: orang diangkat dan
dibawa ke sasaran oleh yang mengangkatnya), sesuatu yang tidak dapat
ditolak. Jadi yang mereka tulis dan katakan adalah di bawah pengaruh Roh
Kudus, supaya isi pembicaraannya bukan dari mereka tetapi dari Roh Kudus.
Salah satu contoh bahwa Roh Kuduslah yang berbicara melalui nabi-nabi Perjanjian
Lama adalah Raja Daud dalam menulis Mazmur Mesianis (Kis. 1:16). Kesimpulannya
adalah Allah memakai manusia dan memberikan kepada kita sebuah Alkitab yang
seluruhnya benar.
Roh Kudus menuntun dan mengawasi para penulis Alkitab sedemikian rupa
sambil memakai keunikan mereka pribadi lepas pribadi sehingga mereka
menulis semua yang Ia ingin mereka tulis. Tanpa tambahan maupun
kesalahan.
Atau
Pimpinan Roh Kudus pada para penulis sehingga meskipun penulisan
dilakukan sesuai dengan gaya dan kepribadian mereka, hasilnya adalah
Firman Tuhan yang tertulis, yang berotoritas, patut dipercaya dan bebas dari
salah dalam autograph yang asli.
(Charles C. Ryrie)
Allah mengawasi sedemikian rupa sehingga para penulis Alitab itu menyusun
dan mencatat tanpa kekeliruan pesan-Nya kepada manusia dalam bentuk
kata-kata pada penulisan aslinya.
• Natural
Keyakinan bahwa orang-orang tertentu dikaruniakan secara khusus melalui
kemampuan alami yang Allah berikan untuk menulis Alkitab (100%
manusia).
• Iluminasi
Keyakinan bahwa Roh Kudus bergerak di dalam individu-individu tertentu
untuk menulis melebihi kemampuan alaminya sendiri (90% manusia & 10%
Allah).
• Partial
Keyakinan bahwa beberapa bagian Alkitab diinspirasikan oleh Allah. Sebut
saja bagian yang berkaitan dan berguna bagi doktrin, masalah iman dan
praktek kehidupan tetapi tidak semua diinspirasikan oleh Allah. masalah
sejarah dan ilmu pengetahuan (science) tidak termasuk, oleh karena tidak
ada hubungannya dengan tujuan Allah (50% manusia, 50% Allah).
• Degree
Keyakinan bahwa seluruh Alkitab diinspirasikan oleh Allah tetapi beberapa
pasal lebih diinspirasikan daripada bagian yang lain. Hari-hari penciptaan
contohnya telah ditulis dalam bahasa yang telah disesuaikan untuk mudah
dimengerti tetapi tetap diinspirasikan oleh Allah (90% Allah, 10% manusia).
• Mechanical Dictation
Allah menggunakan tangan manusia yang secara pasif menulis Firman-Nya
(100% Allah)
• Verbal Plenary (inerrancy)
Seluruh Alkitab diinspirasikan oleh Allah yang menggunakan unsur manusia
yang terdapat di dalam manusia itu sendiri untuk menyelesaikan tanpa salah
(100% manusia, 100% Allah).
2. Penulis PL yakin bahwa apa yang mereka ucapkan berasal dari dan atas
dorongan Allah (Kel. 4:14-16; 2 Sam 23:2; Yes. 51:16; Yer. 1:9).
4. Penulis Alkitab bukan saja mengatakan bahwa Firman Allah datang kepada
mereka tetapi juga bahwa Allah memerintahkan mereka untuk menulis (Kel.
34:27; Ul. 31:24-26; Yer. 30:1-2; 36:1-2; Hab. 2:2; 1 Kor. 14:37; Why. 1:11).
istilah Kitab Taurat hanya untuk Pentateukh (Luk. 24:44) tetapi terkadang
juga menunjuk seluruh Alkitab.
Banyak hal sains yang baru ditemukan beberapa ratus tahun yang lalu tetapi
jauh sebelumnya Alkitab telah mengatakan tentang hal tersebut. Ada 325
ayat berhubungan dengan sains di Alkitab, meliputi 34 macam sains.
Walaupun Alkitab bukan buku sains tetapi Alkitab kaya dengan sains dan apa
yang tercatat tepat dan harmonis adanya. Hal ini dapat terjadi karena Sang
Pencipta adalah penulis Alkitab.
• Bentuk bumi bulat (Yes. 40:22; Ayb. 26:7).
• Jumlah bintang sangat banyak (Kej. 15:5; 22:17) dan jaraknya sangat jauh
(Ayb. 22:12; Yer. 33:22) serta yang satu berbeda dengan yang lain (1 Kor.
15:41).
Alkitab ini cocok untuk semua bangsa dari berbagai golongan dan tingkatan baik
pria maupun wanita, tua ataupun muda, sebab Alkitab dapat memenuhi dasar dari
hati manusia di segala tempat dan zaman (up to date). Bila demikian maka artinya
Alkitab telah ditulis oleh pribadi yang sungguh-sungguh mengerti kebutuhan
manusia yaitu Sang Pencipta manusia itu sendiri.
Circular Reasoning
Circular Reasoning adalah cara untuk membuktikan sifat keilahian Alkitab. Artinya
Alkitab sendirilah yang membuktikan bahwa dirinya benar. Jika ada sumber lain
yang membuktikan Alkitab itu benar maka sumber itu berarti lebih benar dari
Alkitab. Hanya Alkitab sendiri yang dapat membuktikan dirinya adalah Firman dari
Allah pencipta langit dan bumi ini. Dasar dari Circular Reasoning yang digunakan
adalah sifat Penulis Alkitab sendiri:
1. Allah Yang Maha Benar
Isi dari Alkitab adalah tanpa ada kesalahan (ineransi). Dari sisi pandang
Penulis sesuai tradisi dan budaya sastra saat itu.
2. Allah Yang Maha Suci
Standar moral Alkitab yang tertinggi dibandingkan nilai-nilai moral atau
praktikal yang ada di dunia.
3. Allah Yang Maha Tahu
Isi Alkitab dari kekal (Kej. 1-2) sampai kekal (Why. 21-22). Tidak ada unsur
manusia yang dapat mengetahui hal ini kecuali Pribadi Yang Maha Tahu.
Alkitab berisi kejadian-kejadian masa depan yang ditulis dengan tepat.
pengajarannya (Inerransi).
Plenary : mencakup segala sesuatu yang ada dalam Alkitab, bukan hanya
sebagian saja yang berkaitan dengan masalah iman dan praktek
kehidupan
Ineransi : benar dan tepat dalam tulisan (kata-katanya).
Infabiliti : tidak ada salah dalam penulisan dan pengajarannya.
1. Teori ini tidak mengajarkan bahwa seluruh perikop atau ayat Alkitab sama
pentingnya melainkan setiap perikop dan ayat itu sama sederajat dalam
pengilhamannya. Contohnya Hak. 3:16 tidak sepenting Yoh. 3:16 tetapi
keduanya sama-sama diilhamkan.
2. Teori ini tidak membenarkan segala bentuk ajaran palsu namun memang di
dalam Alkitab mencantumkan catatan-catatan mengenai ucapan dusta.
Contoh ucapan setan kepada Hawa (Kej. 3:4). Hal ini membuktikan bahwa
kita memiliki catatan akurat mengenai apa yang diucapkan oleh setan.
Seseorang yang ingin mempelajari Alkitab haruslah dengan teliti
membedakan apa yang dicatat oleh Allah dan apa yang dilarang oleh Allah.
Perlu diingat bahwa, walaupun Alkitab mencatat perkataan dusta, peristiwa
pembunuhan, zinah, poligami tetapi bukan berarti bahwa Allah
membenarkan perbuatan-perbuatan tersebut.
3. Teori ini sama sekali tidak mengakui adanya kesalahan dalam laporan
Alkitab mengenai perkara-perkara yang menyangkut sejarah dan ilmu
pengetahuan. Memang harus diakui bahwa Alkitab bukanlah sebuah teks
book untuk ilmu pengetahuan tetapi segala pernyataan Alkitab yang
menyangkut ilmu pengetahuan itu mutlak benar, dipandang dari sisi waktu
atau sejarah penulisannya. Alkitab juga bukanlah sebuah buku di mana akan
menjawab semua pertanyaan yang diajukan manusia mengenai segala
sesuatu tetapi memberikan informasi yang cukup dan valid mengenai apa
yang Allah kehendaki dalam kehidupan manusia.
KANON ALKITAB
Alkitab terdiri dari 39 kitab PL dan 27 kitab PB. Mengapa demikian? Siapakah yang
menentukan jumlahnya ada 66 kitab? Alkitab (PL dan PB) tidak datang sekaligus
dalam satu buku tetapi melewati proses sejarah yang panjang.
Alkitab disebut kanonik dalam arti bahwa Alkitab memenuhi ukuran yang telah
ditetapkan atau ukuran yang pasti. Kanon sebenarnya memiliki dua arti. Pertama,
menunjuk kepada daftar Alkitab yang teruji yang dianggap berwibawa dan kanonik.
Kedua, kumpulan dari kitab-kitab kanon ini menjadi ukuran kehidupan manusia.
Alkitab diterima dan diakui sebagai Firman Tuhan. Dalam prosesnya tidaklah
diadakan penentuan atau penetapan dari kitab-kitab kanonik ini melainkan
pengakuan. Alkitab adalah alat pengukur doktrin dan perbuatan. Kata kanon
pertama kalinya dipakai dalam hubungannya dengan Alkitab tahun 350 oleh
Athanasius.
Yang terpenting adalah kanon PL telah diterima sebagai otoritas tertinggi oleh
Tuhan Yesus dan rasul-rasul-Nya. Yesus menerima PL sebab Ia mengenali kitab
tersebut mempunyai “divine quality” dan bukan sebuah tradisi Yahudi semata. Yesus
pernah beberapa kali menegur tradisi orang Yahudi (Mat. 15:3; 6) namun tidak
pernah meragukan kanonisasi PL. Oleh sebab itu ada perkataan demikian, “Apa yang
tidak diragukan oleh Sang Penebus, tidak perlu diragukan oleh orang yang ditebus”
(Luk. 4:16-19).
Apocrypha
Apokripa berasal dari kata apokruphos artinya tersembunyi. Ini adalah kelompok
tulisan-tulisan yang pada umumnya ditulis dalam bahasa Yunani selama masa
peralihan antara PL dan PB (400-100 SM) yang terdapat di dalam Septuaginta dan
Vulgata. Sebagian Apokripa ini diterima oleh Roma Katolik dan Kristen Ortodoks
(Deuterokanonika artinya kanon ke 2) dan beberapa aliran Gereja Prostestan.
Kitab-kitab tidak pernah masuk di dalam kanon PL dan hanya menjadi buku-buku
bacaan saja bagi orang Yahudi. Argumentasi penolakan adalah sebagai berikut:
1. PB dan Tuhan Yesus tidak pernah secara langsung mengutip dari Apokripa
sebagai Alkitab sesuai dengan apa yang tertulis. Jika ada kutipan itupun
bukan berarti bahwa tulisan tersebut diinspirasikan oleh Allah. Paulus
pernah mengutip tulisan Yunani dari Aratus di dalam (Kis. 17:28) yang
berjudul Phaenomena tetapi bukan berarti tulisan itu menjadi bagian dari
kanon Alkitab. Ataupun Yudas mengutip dari kitab Henok (Yud. 1:9).
2. Orang-orang Yahudi Palestina tidak pernah menerima buku-buku
deuterokanonika ini. Yosefus seorang sejarawan Yahudi menyatakan 22
kitab (ada penggabungan antara kitab Rut dengan Hakim-hakim dan Ratapan
dengan Yeremia) dan tidak menyebut kitab-kitab Apokripa. Talmud Yahudi
menyatakan hal serupa: “Setelah nabi-nabi terakhir Hagai, Zakharia dan
Maleakhi, Roh Kudus meninggalkan Israel.” Philo yang tinggal di Alexandria
pada abad 1 juga menolak Apokripa.
3. Dari sudut pandang Prostestan terdapat kesalahan teologis yang signifikan di
dalamnya seperti keselamatan adalah usaha seseorang (Tob. 12:9),
kekejaman Sirakh (Sir. 22:3; 42:14), doktrin purgatory (2 Mak. 12:41-45).
Dan ada kesalahan-kesalahan sejarah seperti Tobit dikatakan hidup pada
masa bangsa Asyur menduduki Israel tahun 931 SM, itu akan membuatnya
berusia 309 tahun, tetapi menurut kitabnya ia mati pada usia 158 tahun.
Kitab Yudit berbicara bahwa Nebukadnezar berkuasa di Niniwe bukan di
Babel.
4. Apokripa sendiri membuktikan bahwa tidak adanya nabi-nabi pada masa-
masa itu (1 Mak. 9:27 “maka terjadilah keimpitan besar di Israel sebagaimana
belum pernah terjadi sejak tiada nabi lagi nampak oleh mereka.”).
5. Kitab-kitab Deuterokanonika diperdebatkan sejak lama dan akan menjadi
masalah untuk mengatakan bahwa kitab-kitab tersebut mengandung suara
Tuhan karena kebanyakan orang tidak menerimanya sebagai suara Tuhan.
1. Kitab Tobit
Berkisah tentang seorang bernama Tobit yang tertimpa kemalangan, tetapi anaknya
yang bernama Tobia dapat menyembuhkannya. Dan Tobia kemudian menikah
dengan Sara. Lalu seluruh keluarga itu berbahagia kembali.
2. Kitab Yudit
Berkisah tentang seorang perempuan Israel di negeri Kanaan. Ia berhasil
menyelamatkan umat Israel dan kota Yerusalem dari serangan musuh yang dahsyat.
Yudit menandaskan bahwa umat kecil yang tidak berdaya tetapi setia kepada
Tuhan, dapat bertahan dan bahkan dapat memusnahkan kuasa jahat yang
mengancam.
3. Tambahan pada Kitab Ester
(Est. 10:4-16:24)
4. Kitab Kebijaksanaan Salomo
Berupa wejangan dan renungan tentang berbagai masalah, khususnya soal kematian
orang baik dan nasibnya di alam baka nanti. Juga ada renungan tentang sejarah
umat Israel yang dipimpin oleh Hikmat Allah.
5. Kitab Yesus bin Sirakh
Berupa sekumpulan wejangan, renungan, petuah dan pepatah Yesus bin Sirakh.
6. Kitab Barukh
Ada beragam klasifikasi Kitab-Kitab Apokripa ini. Apoktripa masa Perjanjian Lama
terdiri dari ±15 kitab seperti yang telah disebutkan di atas. Apokripa masa
Perjanjian Baru berjumlah ± 15 kitab:
1. Pengajaran Ke 12 Rasul.
2. Surat Barnabas.
3. 1 Clement.
4. 2 Clement.
5. Gembala Hermas.
6. Wahyu Petrus.
7. Kisah Rasul Paulus (mencakup Paulus dan Thecla).
8. Surat Polikarpus kepada orang Filipi.
9. Ke 7 Surat Ignatius.
10. Injil pseudo-Matius.
11. Protoevangelium Yakobus.
12. Injil kelahiran dari Maria.
13. Injil Nikodemus.
14. Injil masa kanak-kanak Penyelamat.
15. Sejarah Yusuf tukang kayu.
Pseudopigrapha
Selain dari tulisan-tulisan Apokripa masa Perjanjian Lama terdapat juga tulisan-
tulisan lainnya yang disebut Pseudopigrapha (pseudo artinya palsu dan Graphe
artinya tulisan) atau kadang disebut juga Apokripa Lebih Luas atau Literatur
Apokaliptik.
Tulisan-tulisan ini ditulis sekitar tahun 200 SM sampai 200 dan sengaja
mencantumkan penulis-penulis Perjanjian Lama untuk lebih dikenal. Beberapa
kitab-kitab pseudo ini adalah sebagai berikut:
1 Matius
2 Markus
Sejarah 3 Lukas
4 Yohanes
Kisah Para Rasul
5
6 Roma
7 1 Korintus
8 2 Korintus
9 Galatia
10 Efesus Jemaat-
11 Filipi Jemaat
12 Kolose
13 1 Tesalonika Paulus
14 2 Tesalonika
15 1 Timotius
16 2 Timotius Pribadi-
Surat-Surat Pribadi
17 Titus
18 Filemon
19 Ibrani
20 Yakobus
21 1 Petrus
22 2 Petrus
23 1 Yohanes Non-
24 2 Yohanes Paulus
25 3 Yohanes
26 Yudas
Apokaliptik 27 Wahyu
B. Alasan teologis
Kita harus kembali ke pemikiran kita dalam bagian kanon ini bahwa “Roh Kudus
tidak hanya mengilhami dan menjaga kebenaran tulisan-tulisan kitab-kitab Firman
Tuhan tetapi juga Roh Kudus menjaga dan mempertahankan kebenaran kitab-kitab
Firman Tuhan sehingga kitab-kitab itu dapat dimanfaatkan oleh gereja.”
C. Alasan historis
Sesudah kematian para rasul tidak ada lagi kewibawaan rasul untuk menguji
kebenaran kitab rohani. Yesus sudah berjanji bahwa rasul-rasul akan dipimpin ke
dalam seluruh kebenaran (Yoh. 16:13) sehingga kanon harus selesai sebelum
mereka meninggal dunia.
D. Alasan logika
Kalau gereja mula-mula sudah menyatakan menerima maka logikanya kita sekarang
harus menerimanya juga karena mereka lebih dekat situasinya.
E. Alasan fakta-fakta
Tidak ada kotbah-kotbah di dalam dunia ini yang mau menambahkan kanon ini
kecuali aliran-aliran sesat seperti Mormon.
F. Alasan pengalaman
Dari ke 27 kitab PB sudah dibuktikan benar mengenai doktrin, kesatuannya,
kekuasaannya dan lainnya.
Teks Alkitab sarat dengan muatan budaya tulisan sang penulis Alkitab. Bahasa asli
Alkitab adalah bahasa Ibrani untuk Perjanjian Lama dan Yunani untuk Perjanjian
Baru, diselingi dengan beberapa bagian atau kata dalam bahasa Aram (Kej. 31:47;
Ezr. 4:8-6:1; 7:12-26; Yer. 10:11; Dan. 2:4-7:28; dalam injil-injil; 1 Kor. 16:22).
TRANSMISI
Rantai penghubung antara wahyu yang diinspirasikan Allah kepada manusia dalam
naskah asli Alkitab sampai pada Alkitab masa kini (dalam bahasa aslinya) adalah
apa yang dinamakan transmisi atau penyalinan naskah.
Naskah asli Alkitab sudah tidak ada lagi dan yang ada sekarang ini adalah naskah
salinan Alkitab. Hal ini diizinkan Allah agar manusia tidak dikultuskan oleh manusia
di kemudian hari. Manusia terkadang mengkeramatkan benda-benda tertentu yang
dianggap suci seperti baju efod (Hak. 8:27) atau ular tembaga (2 Raj. 18:4). Sebab
itu benda-benda tertentu diizinkan Allah untuk dihancurkan atau hilang seperti
tabut Perjanjian, Bait Allah, tongkat Musa, kuburan Musa termasuk naskah asli
Alkitab.
Pemeliharaan Allah dalam proses transmisi meyakinkan kita bahwa kita memiliki
Firman Allah yang benar. Proses ini terus terjadi semenjak Musa memerintahkan
agar dibuat salinan kitabnya di samping raja (Ul. 17:18-19).
A. Transmisi PL
Perkembangan dunia spiritual-rohani orang Yahudi yang terjadi setelah orang Israel
kembali dari pembuangan th. 538 SM sampai hancurnya Bair Suci th. 70, khususnya
penaklukan yang dilakukan oleh Alexander Agung th. 330 SM, adalah pertumbuhan
dan pendirian sinagoga, dan peranan Alkitab (PL) dalam kehidupan rohani orang
Yahudi.
Semenjak berhentinya kenabian dan hilangnya Urim dan Tumim maka Alkitab (PL)
menjadi sentral di dalam kehidupan rohani orang Yahudi. Bangsa Israel dikenal
dengan “People of the Book” atau “Bangsa Kitab.” Kehidupan rohani berpusat di
sinagoga-sinagoga.
Ada kelompok Rabi Yahudi yang dinamakan Kaum Masoret (Baly ha-masoret artinya
master of tradition atau guru adat-istiadat) terbentuk semenjak hancurnya Bait Suci
tahun 70. Tidak diketahui kapan penggunaan nama Masoret, mungkin ± th. 800.
Mereka adalah sekelompok orang Yahudi yang berusaha mengumpulkan salinan-
salinan Alkitab PL dan menyalin ulang semenjak ± abad 5-10. Penyalinan yang
dilakukan oleh kaum ini sangat teliti, ketat dan sakral untuk menjaga dari kesalahan
penyalinan. Beberapa sistem yang mereka gunakan:
• Menghitung jumlah dari huruf tertentu yang terdapat dalam tiap kitab PL.
Misalnya huruf ( אaleph) ada 43.377 buah, huruf ( בbeth) 38.218 buah dst.
• Mencatat huruf apa yang terletak tepat di tengah-tengah suatu buku dalam
PL.
• Menurut Dr. Wheeler Robinson, “Segala sesuatu yang dapat dihitung,
rupanya telah dihitung”
PDMLNYLLHMNCPTKNLNGTDNBM
Teks yang telah dibubuhkan vokal oleh kaum Masoretik inilah yang kita kenal
sekarang dengan Teks Masoretik dan menjadi teks dasar bagi Alkitab PL masa kini.
Sebelumnya teks PL tertua yang dimiliki oleh orang Kristen adalah Teks Masoret
salah satunya adalah Codex Oriental 4445 yang berisi (Kej. 39:20-Ul. 1:33) ± th. 850
dan Aleppo Codex yang berisi keseluruhan PL ± th. 900-925. Namun setelah
penemuan Dead Sea Scroll pada tahun 1947 maka teks tertua mundur 1.000 tahun.
Teks tertua di dalam Gulungan-gulungan Laut Mati ini adalah dari abad ke 3 SM.
Gulungan Naskah Laut Mati). Tes Karbon menunjukkan umur kain pembungkus dan
gulungan-gulungan naskah tersebut antara tahun 327 SM sampai 73 masehi. Baru
kemudian diketahui pada tahun 1948 bahwa gulungan-gulungan tersebut adalah
kitab-kitab dalam Perjanjian Lama setelah diselidiki oleh J.C. Trever dan W. F.
Albright di American School of Oriental Research. Pada tahun 1951 di gua Wadi
Murabba’at ditemukan lagi gulungan lain dan diantaranya adalah gulungan Teks
Masoretik. Tahun 1952 dieksplorasi kembali dengan lebih intensif dan ditemukan
hampir keseluruhan kitab Perjanjian Lama kecuali kitab Ester
Memang ada perbedaan antara teks Masoret dan Dead Sea Scroll. Perbedaan itu ±
5% dan itu hanya terdiri dari melesetnya pena dan perbedaan dalam ejaan. Unik
dalam perpustakaan Dead Sea Scroll ini adalah teks-teks PL yang masih hanya
bertuliskan konsonan saja. Kemungkinan teks-teks Dead Sea Scroll digunakan
secara pribadi.
B. Transmisi PB
Meskipun naskah-naskah PB secara kualitas kalah dibandingkan dengan naskah-
naskah PL namun dalam kuantitas maka itu jauh di atas. Data statistik sampai
Januari 2006 manuskrip-manuskrip PB Yunani adalah sebagai berikut:
Jenis Jumlah
Papirus 118
Unsial 317
Minuskul 2887
Leksionari 2433
TOTAL 5745
Kebanyakan manuskrip ini berasal dari abad ke 2 sampai abad ke 16. Fragmen
(potongan) tertua disebut Papirus 52 atau P52 yang mungkin berasal dari
pertengahan abad ke 2 (th. 100-150). Codex (buku) tertua PB yang terlengkap
adalah Codex Sinaitikus dari abad ke 4 (th. 350). Ditemukan oleh DR. Constantin von
Tischendorf di biara Catherine di kaki Gn. Sinai pada th. 1859. Lalu diserahkan oleh
pihak biara kepada Tsar Rusia dan dibeli oleh Inggris seharga 100.000
poundsterling pada hari Natal th. 1933.
Perbedaan antara teks-teks PB Yunani ini disebut dengan varian. Varian yang
penting dan berbeda maknanya hanyalah 1 %.
Salah satu transmisi PB yang terkenal adalah Textum Receptum. Berikut merupakan
sejarah terbitnya Textum Receptum.
• Pada tahun 1515 seorang ahli bahasa bernama Desiderius Erasmus berusaha
mengedit PB dalam bahasa Yunani dengan menggunakan 5 manuscript
tradisional yang tersimpan di Basel dan menerbitkannya pada bulan Maret
1516. Ia terus merevisi edisi PB sampai 5 edisi.
Harus diakui bahwa beberapa naskah salinan Alkitab tertua yang kita miliki
sekarang bukan salinan langsung dari naskah aslinya. Ada perbedaan-perbedaan di
antara salinan-salinan yang kita miliki sekarang. Oleh sebab itu timbul pertanyaan-
pertanyaan:
1. Apabila pada salinan Alkitab ada perbedaan-perbedaan, bagaimana Alkitab
Kristen yang tersusun atas dasar naskah-naskah salinan tersebut dijadikan
sandaran dan ajarannya tidak terdapat kesalahan?
2. Apabila Allah sudah menginspirasikan naskah aslinya sehingga tanpa salah,
mengapa Allah tidak menjaga penyalinan Alkitab sehingga mereka tidak
menyalin dengan salah?
3. Bagaimana kita dapat yakin bahwa Alkitab yang kita miliki sekarang ini
sungguh-sungguh merefleksikan naskah aslinya dengan baik?
Selain dari manuskrip-manuskrip PB bahasa Yunani ini masih ada 20.000 versi dan
lebih dari 1.000.000 kutipan dari tulisan bapa gereja. Dibandingkan dengan rata-
rata penulis Yunani klasik maka salinan-salinan PB 1.000 kali lebih banyak.
Perbandingan dokumen-dokumen historis yang masih ada:
TERJEMAHAN
Terjemahan adalah seluruh bagian atau sebagian dari PL atau PB yang
diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Setiap terjemahan ini memiliki ciri-ciri yang
berbeda dengan terjemahan-terjemahan lainnya walaupun itu diterjemahkan ke
dalam bahasa yang sama. Sebutan bagi terjemahan-terjemahan Kitab Suci, baik PL,
PB ataupun keseluruhan Alkitab ini adalah Versi-Versi atau Version.
Menurut Lembaga Alkitab Swiss sampai dengan 11 Maret 1996, Alkitab telah
diterjemahkan ke 2.123 bahasa. Ada 601 bahasa di Afrika, 527 bahasa di Asia, 446
bahasa di Amerika Utara, 355 bahasa di Ocenia dan 191 bahasa di Eropa. Proses
terjemahan ini masih berjalan seiring berkembangnya kebutuhan akan Firman
Tuhan di seluruh dunia.
Terjemahan PL
• Targum
Kata Targum artinya terjemahan. Penggunaannya secara ekslusif diperuntukkan
bagi terjemahan Perjanjian Lama ke bahasa Aram. Targum mulai dibukukan kira-
kira tahun 200 SM dan baru selesai pada tahun 300 M. Versi terjemahan ini tidak
terlalu bernilai dalam studi kata-kata karena sifatnya bukanlah terjemahan secara
langsung tetapi parafrasa atau menguraikan kembali suatu teks dalam bentuk yang
lain untuk menjelaskan makna yang ada.
• Septuaginta
Terjemahan Alkitab Ibrani pertama dalam bahasa Yunani adalah Septuaginta yang
artinya tujuh puluh atau dikenal dengan bilangan Romawi LXX. Terjemahan Alkitab
Ibrani pertama dalam bahasa Yunani adalah Septuaginta yang artinya tujuh puluh
atau dikenal dengan bilangan Romawi LXX. Nama ini diambil dari tradisi yang
mengatakan Septuaginta diterjemahkan oleh 70 (penggenapan dari 72) para ahli
Yahudi di Alexandria, Mesir. Menurut sumber pertama, Aristobulus, seorang Yahudi
yang hidup pada abad 2 SM, mengatakan bahwa Taurat versi Yunani telah selesai
saat Ptolemy Philadelphus berkuasa (285-247 SM) di bawah tanggung jawab
Demetrius Phalereus. Sumber lain dari Aristeas mengatakan bahwa Raja Ptolemy
turut membangun perpustakaan Alexandria dan menugaskan Demetrius Phalereus
Dengan tidak ditemukannya tulisan asli dari LXX ini dan terdapatnya varian teks-
teks Septuaginta yang sangat beragam membuat rekonstruksi sejarah menjadi sulit.
Septuaginta merupakan bentuk dokumen kuno yang mengalami penyalinan ulang
termasuk terjadinya korupsi penulisan dan revisi yang disengaja. Oleh sebab itu ada
banyak naskah-naskah kuno Septuaginta yang isinya berlainan satu sama lain.
Septuaginta yang digunakan oleh Yesus dan gereja mula-mula adalah bentuk
standard Perjanjian Lama yang diterima oleh hampir semua bapak gereja sampai
dengan abad ke 4. Injil Matius sepertinya mengutip dari LXX tetapi mungkin juga
penulis menggunakan versi Yunani lainnya. Tetapi hampir semua kutipan Injil
Matius ini memiliki kesamaan dengan Septuaginta seperti juga dengan Kitab Para
Rasul. Bahkan keseluruhan Perjanjian Baru lebih banyak mengutip dari Septuaginta
daripada dari teks Ibraninya. Stefanus dalam pernyataannya akan jumlah dari
keluarga Yakub yang datang ke Mesir (Kis. 7:14), menunjukkan bahwa data yang
diperolehnya adalah dari Septuaginta.
• Diatessaron
Arti kata ini adalah “melalui empat” diperkirakan diterjemahkan pada
pertengahan abad ke 2 dan hanya terdiri dari 4 kitab Injil. Sangat sedikit
sekali informasi mengenai terjemahan bahasa Aram ini kecuali dari kutipan
St. Ephraem dari Siria.
• Peshitta
Peshitta artinya umum, sederhana, sungguh dan berniat baik. PL
diterjemahkan langsung dari bahasa Ibrani kemudian dibandingkan dengan
bahasa Yunani lalu direvisi. Bagian PB diterjemahkan pada th. 411-435
dimana Rabbula seorang Uskup Edessa memberikan perintah untuk merevisi
terjemahan Siria berdasarkan salinan kuno bahasa Yunani maka muncullah
terjemahan ini. Terjemahan ini diakui oleh gereja Siria dan gereja Nestorian
secara resmi namun tidak mengakui surat 2 Petrus, 2 dan 3 Yohanes, Yudas
dan Wahyu dan ditambahkan Apokripa.
• Philoxenian
Philoxenus seorang Uskup di Mabug menerima catatan Polycarpus yang
merupakan terjemahan kitab-kitab yang tidak terdapat di dalam Peshitta
(surat 2 Petrus, 2 dan 3 Yohanes, Yudas dan Wahyu). Diperkirakan
diterjemahkan pada th. 508.
• Vulgata
Vulgate artinya umum/untuk semua orang sehingga biasa disebut
“Terjemahan bahasa Latin yang umum.” Karena bahasa Latin mengalami
perubahan dan banyak kekacauan dalam terjemahan-terjemahan Latin maka
Paus Damaskus I pada ± th. 383 menunjuk Sophronius Eusebius Hieronymus
(340-420), dikenal juga dengan Jerome, untuk melaksanakan terjemahan
baru.
Demi melakukan tugas ini ia meneliti beberapa kitab kuno dan tinggal di
Palestina untuk mempelajari bahasa Ibrani. Bahan-bahan yang digunakan
adalah memperbandingkan salinan-salinan bahasa Latin kuno yang terbaik
dengan salinan-salinan bahasa Yunani yang baik, baru kemudian seluruh PL
diterjemahkan langsung dari bahasa Ibrani. Ia memberikan keterangan
Terjemahan ini selesai dalam waktu 15 tahun (390-405). Versi ini mengalami
banyak revisi dan hingga kini menjadi versi resmi bagi gereja Katolik.
• Coptic Version
Konon kekristenan dibawa oleh Markus ke Mesir. Memang di Mesir banyak
terdapat bekas-bekas kekristenan seperti kota Alexandria. Meskipun bahasa
yang umum adalah bahasa Yunani namun bahasa koptik (bahasa Mesir)
sering digunakan di dalam negeri. Sebab itu ada terjemahan Alkitab ke
bahasa Mesir yang disebut Coptic Version.
• Wycliffe Version
John Wycliffe (1328-1384) merupakan tokoh penting dalam sejarah Alkitab
bahasa Inggris. Ia adalah orang pertama yang menterjemahkan seluruh
Alkitab ke dalam bahasa Inggris.
Pekerjaan Wycliffe ini adalah perintisan bagi gerakan reformasi sebab itu ia
dipuji sebagai “Bintang fajar bagi reformasi agama” dan sebagai “Bapa
Alkitab bahasa Inggris.” Roma Katolik memendam dendam kepada Wycliffe
bahkan setelah 30 tahun kematiannya kuburannya dibongkar dan
tengkoraknya dicambuk serta dibakar lalu abunya disebar di Sungai Surft.
• Tyndale’s Version
William Tyndale (1494-1536) adalah penerus Wycliffe. Ia hidup sezaman
dengan Martin Luther sang Reformator. Tahun 1525 ia menterjemahkan PB
dari bahasa Yunani ke bahasa Inggris. Ia mahir dalam bahasa Yunani, Ibrani
dan Latin oleh sebab itu terjemahannya lebih jelas dan tepat dibandingkan
dengan terjemahan Wycliffe.
• Geneva Bible
Alkitab terjemahan ini merupakan hasil karya sekelompok ahli yang
melarikan diri ke Geneva yang rampung th. 1560. Diterjemahkan langsung
dari bahasa Ibrani dan Yunani namun juga merujuk ke bahan-bahan Tyndale
Version yang bentuknya besar serta dibubuhi penafsiran yang sangat kental
dengan iman Calvin. Versi ini juga merupakan salah satu Alkitab pertama
yang membagikan seluruh Alkitab dalam pasal dan ayat dan Alkitab pertama
yang tidak mencantumkan Apokripa. Alkitab ini bentuknya mungil dan
mudah dibawa. Tidak seperti Tyndale Version yang berbentuk besar.
Harganyapun murah sehingga menjadi popular dan disukai banyak orang.
Inilah Alkitab pertama yang menggunakan huruf miring untuk menandakan
bahwa kata-kata tersebut tidak terdapat di dalam bahasa aslinya namun
perlu dicantumkan agar menjadi lebih jelas.
Mulanya tahun 1603 ketika raja James I naik tahta, pimpinan jemaat Puritan
mengajukan permohonan untuk mengkoreksi semua kebiasaan jelek yang
ada di dalam gereja dan membereskan perselisihan antar denominasi. Atas
undangan mereka Raja James membuka persidangan di Hampton Court th.
1604. Rektor Universitas Oxford yaitu Dr. Reynolds mengusulkan untuk
menterjemahkan ulang Alkitab. Hal ini disetujui dan di dorong oleh raja
Inggris. Lalu dikumpulkan 57 ahli paling ternama dari gereja-gereja dan
dibentuk panitia penterjemah serta membaginya dalam 6 kelompok.
Meskipun pada awalnya berjalan tidak lancar, namun hal ini tidak membuat
perjalanan terjemahan Alkitab bahasa Indonesia berhenti. Perbaikan dan
revisi terus dilakukan. Tahun 1997 Lembaga Alkitab Indonesia menerbitkan
Perjanjian Baru dalam versi Terjemahan Baru edisi ke 2. Terjemahan ini
menggunakan sumber naskah Yunani dari kelompok para ahli Perjanjian
Baru di United Bible Society edisi ke 4. Selanjutnya diterbitkan Perjanjian
Baru Yunani-Indonesia edisi 2000 berdasarkan sumber naskah bahasa
Yunani, The Greek New Testaments Fourth Revised Edition.
KRITIK TEKS
Alkitab sebagai Firman Tuhan haruslah diterima oleh paling tidak orang percaya
tetapi bagi para ilmuan hal itu memerlukan sebuah pembuktian. Bahayanya dalam
hal ini adalah rasio manusia mendominasi pemikiran mengenai Alkitab sebagai
Firman Tuhan dan akhirnya menolak bahkan mencari bukti ilmiah bahwa Alkitab
bukanlah Firman Tuhan.
Saat ini dikenal adanya Kritik Rendah (Lower Criticism) dan Kritik Tinggi (Higher
Criticism). Kritik Rendah berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan isi teks
yang asli, dikenal juga dengan Kritik Teks. Kritik Tinggi berhubungan dengan dari
mana muncul atau latar belakang teks Alkitab seperti penulis, tahun penulisan,
sumber penulisan, redaksi.
2. Bukti Internal
Para ahli memeriksa bukti internal yaitu kebiasaan-kebiasaan dan gaya
kepenulisan para pengarang/penulis juga kebiasaan-kebiasaan bahkan
kesalahan-kesalahan para penyalin. Penelitian kata-kata dari varian-varian
tertentu untuk menentukan mana yang menyebabkan munculnya varian lain
dan karena itu paling mungkin merupakan teks aslinya.
a. Prinsip-prinsip bukti internal
Pedomannya adalah memilih varian yang paling baik menjelaskan
munculnya varian lain.
i. Varian yang lebih sulit lebih diutamakan
Lebih sulit dalam pemilihan kata, lebih janggal atau lebih
langka dan lebih kaku.
ii. Varian yang lebih pendek lebih diutamakan
Para penyalin memiliki kecenderungan kuat untuk
menambahkan kata-kata atau frasa ketimbang
menghilangkannya sehingga teks cenderung bertumbuh dan
bukan menciut.
b. Pembagian bukti internal
i. Probabilitas transkripsional
Apa yang mungkin dilakukan oleh penyalin manuskrip. Ada 2:
• Perubahan yang disengaja.
• Perubahan yang tidak disengaja.
ii. Probabilitas intrinsic
Sama dengan apa yang mungkin dilakukan penyalin di atas
tetapi perubahan menyangkut konteks dan gaya penulisan.
Dengan memperbandingkan bukti eksternal dan internal maka para ahi dapat
sampai pada kesimpulan tentang varian mana yang asli. Varian tekstual yang lebih
mungkin otentik ditemukan dalam saksi-saksi yang terawal, terbaik dan tersebar
paling luas secara geografis. Sebanyak 99% masalah ini terpecahkan dan hanya 1 %
harus diteliti dengan perbandingan yang cermat antara bukti ekstenal dan internal.
Pandangan seseorang ini, apakah ia percaya dan yakin bahwa Alkitab Firman Allah,
akan mempengaruhi respon dan tindakannya. Apa saja yang menjadi manfaat dan
kegunaan Alkitab bagi manusia:
• 2 Timotius 3:15-17:
1. Menuntun kepada keselamatan.
2. Memberi hikmat.
3. Untuk mengajar: Alkitab menyatakan apa yang benar.
4. Untuk menyatakan kesalahan: Alkitab menyatakan apa yang tidak benar.
5. Untuk memperbaiki kelakuan: Alkitab menyatakan bagaimana untuk
benar.
6. Untuk mendidik orang dalam kebenaran: Alkitab menyatakan bagaimana
untuk terus menerus benar.
• Mazmur 119:105: Penuntun.
• Yohanes 17:17: Kebenaran.
• Mazmur. 33:9; Roma 1:16-17: Berkuasa.
• Yesaya 40:8: Tetap.
• Mazmur 19:8: Menyegarkan.
Kesimpulan Akhir
Alkitab adalah Firman yang tertulis, sebuah wahyu yang sempurna, yang
direncanakan Allah melalui proses yang panjang. Sudah ± 2000 tahun tetap eksis
dan tidak tergoyahkan dan tidak berubah sampai saat ini. Alkitab adalah puncak
dari wahyu Allah dan menjadi standar serta ukuran (kanon) kehidupan semua
manusia. Ia adalah standar eksternal yang bukan buatan manusia tanpa kompromi.
Alkitab adalah berotoritas dalam kehidupan manusia. Alkitab yang kita pegang
sekarang ini dalam bentuk salinan-salinan atau terjemahan-terjemahan merupakan
cerminan dari Firman Allah.
DAFTAR PUSTAKA