Anda di halaman 1dari 46

BIBLIOLOGI

DISAJIKAN OLEH DR. OKY OTTO OTTO M.TH

2021

STT INJILI KASIH KARUNIA INDONESIA


1

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN 2

DOKTRIN PENYATAAN/WAHYU/REVELATION 4

MACAM-MACAM WAHYU 5

DOKTRIN MENGENAI PENGILHAMAN 7

KANON ALKITAB 17

TRANSMISI DAN PENTERJEMAHAN 27

KRITIK TEKS 39

PANDANGAN DAN SIKAP TERHADAP ALKITAB 42

OKY OTTO OTTO


2

BIBLIOLOGI
PENDAHULUAN

Alkitab dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab dari Al dan Kitab yang
artinya buku itu. Alkitab dalam bahasa Inggris adalah Bible, yang berasal dari kata
biblion (βιβλιον) dalam bahasa Yunani artinya kitab kecil. Kata ini berasal dari kulit
tanamanan papyrus, biblos (βιβλος) yang tumbuh di tepi sungai, khususnya di S. Nil,
di Mesir. Papirus banyak digunakan sebagai material penulisan saat itu.

Penggunaan pertama kumpulan dari kitab-kitab suci adalah bentuk jamak biblia
(βιβλια) artinya kitab-kitab. Tetapi karena penggunaan bentuk netral jamak ini
memiliki bentuk yang sama dengan feminin tunggal maka disalah artikan dengan
bentuk tunggal sehingga kitab-kitab menjadi kitab. Hal ini tidak dipandang salah
karena sifat kesatuan dari kitab-kitab ini. Pada masa Jerome seluruh kumpulan
kitab-kitab ini dikenal sebagai perpustakaan ilahi (bibliotheca). Alkitab tetaplah
“sebuah kitab” dan juga terdiri dari “kitab-kitab” Keduanya merupakan satu jilid dan
sebuah perpustakaan.

Istilah Kitab Suci berasal dari kata Yunani graphe, yang secara sederhana berarti
tulisan. Dalam PL, tulisan ini dipandang memiliki otoritas tinggi (2 Raj. 14:6; 2 Taw.
23:18; Ezr. 3:2; Neh. 10:34). Dalam PB, kata kerja Yunani grapho digunakan 90 kali
yang mengacu pada Alkitab, sedangkan kata benda graphe digunakan 51 kali dalam
PB, dan sebagian besar menunjuk kepada Kitab Suci.

Zaman dahulu Alkitab belumlah berbentuk seperti Alkitab masa kini. Bahan dasar
untuk penulisan zaman dahulu sangatlah sederhana. Beberapa bahan dasar itu
adalah:
• Tanah liat (Yeh. 4:1).
• Batu (Kel. 24:12).
• Papirus .
• Kulit binatang yang disebut Perkamen (2 Tim. 4:13) dan Vellum (kulit anak
sapi).
• Logam (Kel. 28:36).
Tidak ada mesin cetak yang memudahkan tulisan-tulisan ini diperbanyak. Sebuah
tulisan pada zaman kuno merupakan sesuatu yang sangat berharga.

Alkitab kita terdiri dari 66 kitab. Perjanjian Lama 39 Kitab dan Perjanjian Baru 27
Kitab. Pembagian Alkitab PL yang pertama adalah Taurat, Kitab para nabi dan
tulisan-tulisan.

Penggunaan pembagian Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, pertama kali
disinyalir digunakan pada masa Tertulianus (± th. 155-220). Perjanjian Baru berasal
dari bahasa Latin Novum Testamentum yang dalam bahasa Yunani adalah He Kaine

OKY OTTO OTTO


3

Diatheke. Maksudnya adalah suatu pesan/wasiat terakhir atau suatu kehendak


untuk dilakukan.

Perjanjian yang Lama terdiri dari suatu wahyu mengenai kekudusan Allah dalam
suatu standard kebenaran hukum dan siapa yang menerimanya harus turut
memelihara itu dengan tulus. Perjanjian yang Baru berupa suatu wahyu mengenai
kekudusan Allah dalam diri Putra yang Mahabenar yang memberikan kekuasaan
kepada setiap orang yang menerimanya supaya menjadi anak-anak Allah dengan
membenarkan mereka.

Pembagian-Pembagian (pasal dan ayat) dalam Alkitab


Alkitab Perjanjian Lama mapun Perjanjian Baru pada zaman dahulu tidak memiliki
nomor pasal dan tidak memiliki nomor ayat. Para Nabi dan para Rasul, mereka
menulis naskah Kitab Suci tanpa nomor pasal dan nomor ayat. Dalam tradisi Yahudi
tidak ada pembagian naskah Alkitab dalam nomor-nomor pasal dan nomor-nomor
ayat. Tapi kemudian pada sekitar 586 SM terdapat pembagian kitab-kitab Taurat -
Parashah - tetapi belum diberi nomor. Kemudian ada Haftarah (khusus untuk kitab
para nabi).

Dalam membaca Taurat, tradisi Yahudi membaginya dalam parashah-parashah


(artinya bagian/porsi), yang dibagi untuk pembacaan Taurat Mingguan Parashat
Hashavu’a. Misalnya, pada kitab Kejadian, "Porsi Taurat" yang pertama adalah
Parashat Bereshit dan bersambung pada bagian-bagian yang lainnya. Pembagian
dilakukan pertama kali pada tahun 586 SM ketika kelima Kitab Taurat dibagi ke
dalam 154 kelompok (Sedarim). 54 tahun kemudian pembagian itu disederhanakan
ke dalam 54 seksi (Parashiyot) dan ke dalam 669 segmen lebih kecil lagi untuk
mempermudah pencarian referensi. Ini dipergunakan dalam siklus pembacaan
Alkitab dalam satu tahun. Tradisi Yahudi juga punya pembagian kecil yang disebut
Pasuqim, mirip dengan ayat.

Stephen Langton (1150 – 1227) adalah seorang Kardinal Inggris dari Gereja Katolik
Roma dan Uskup Agung Canterbury. Kardinal Langton ini adalah pencetus ide
pertama sekaligus pembuat pembagian kitab-kitab di dalam Alkitab kita memiliki
nomor-nomor pasal. Langton menempatkan pembagian pasal pada seluruh kitab-
kitab Suci pada sekitar tahun 1227.

Lalu, bagaimana dengan pembagian-pembagian ayatnya? Perjanjian Lama Ibrani


dibagi menjadi ayat-ayat oleh seorang rabbi Yahudi, Rabbi Nathan pada tahun 1448.
Lalu seorang yang bernama Robert Estienne (1503-1559), yang juga dikenal sebagai
Stephanus atau dikenal sebagai Robert Stephens, seorang penganut Katolik yang
kemudian menjadi Protestan. Pada tahun 1550 oleh Robert Estienne mencetak edisi
ke 3 Alkitab, yang dikenal dengan Royal Edition (Editio Regia). Lalu tahun 1551
pada edisi ke 4 sudah memiliki pasal dan ayat seperti Alkitab kita sekarang.

Perjanjian Lama memiliki 929 dan 23.214 ayat sedangkan Perjanjian Baru
mempunyai 260 pasal dan 7.959 ayat. Jadi seluruhnya ada 1.189 pasal, 31.173 ayat

OKY OTTO OTTO


4

dan 3.566.480 huruf di dalam Alkitab dan ini semua dikerjakan oleh manusia.

Definisi
• Bibliologi berasal dari bahasa Yunani BIBLOS (buku) dan LOGOS (uraian,
buah pikiran, pelajaran, ilmu). Bibliologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang Alkitab (Kitab Suci).
• (Ul. 6:4-9; 1 Raj. 16:1; Mzm. 19; 111:7-8; 119; Yes. 40:8; Yer. 1:9; 13:1; Mat.
5:18; Luk. 11:51; Yoh. 10:34-36; 1 Tim. 5:18; 2 Tim. 3:15; 2 Pet. 1:4; 20; 3:15-
16)
• Doktrin Alkitab mengenai sifat dari pewahyuan, inspirasi, ineransi dan
iluminasi

Teologi Sistematika
• Sebagai pengantar. Di dalam Nelson Study Bible menempati tempat pertama.
• Bibliologi memiliki peranan menentukan. Carl Henry mengatakan: wewenang
Alkitab menentukan seluruh teologi.

OKY OTTO OTTO


5

DOKTRIN PENYATAAN/WAHYU/REVELATION

Definisi Wahyu
Wahyu (revelation) adalah sebuah penyataan atau penyingkapan dari dari Allah
bagi manusia. Wahyu (revelation) dalam bahasa Yunani adalah apokalupsis yang
berasal dari kata kerja apokalupto yang artinya to unveil (menyingkapkan). Dalam
bahasa Ibrani adalah qalab, artinya to uncover (membuka tudung).

Arti Penyataan dalam Teologi


Jadi proses pewahyuan ialah sebuah proses penyingkapan hal-hal yang tertutup
agar manusia dapat mengetahui hal yang tertutup itu dengan jelas. Tindakan Allah
membeberkan (menyatakan atau mewahyukan), memperkenalkan diri-Nya melalui
alam semesta, sejarah, hati nurani manusia dan Alkitab kepada manusia.

L. S. Chaffer : Tindakan Allah memperkenalkan diri-Nya kepada manusia. Tanpa


tindakan itu maka manusia tidak dapat mengenal-Nya.

G. T. Shedd : Penyataan adalah setiap jenis pengetahuan yang sumber atau


asalnya adalah Allah.

OKY OTTO OTTO


6

MACAM-MACAM WAHYU

1. Wahyu Umum (General Revelation)


Untuk menyatakan eksistensi-Nya kepada manusia maka Allah menggunakan 2 alat
eksternal (alam semesta dan perjalanan sejarah umat manusia) dan 1 alat internal
(hati nurani).

1. Alam semesta
Dinyatakan melalui penciptaan alam semesta (Mzm. 19:2-7; Rm. 1-19-20).

2. Perjalanan sejarah umat manusia


Adanya sejarah yang dapat dilihat dan disingkapkan Allah untuk diketahui
oleh manusia bahwa Ia campur tangan di dalam perjalanan kehidupan
kemanusiaan.
• Nebukadnezar dinyatakan mengenai 4 Kerajaan dan tahtanya.
• Perjalanan Israel keluar dari Mesir.
• Sejarah hancurnya pusat ibadah Israel tahun 70.
• Israel kembali ke tanah perjanjian tahun 1948.

3. Hati nurani (Rm. 2:14-15)


Wahyu ini mengajar manusia tentang hal-hal yang benar dan salah. Inilah
hal-hal yang diketahui semua manusia tanpa diajar bahwa suatu perbuatan
itu benar atau salah. Dan kesadaran bahwa ada sesuatu kekuasan yang lebih
tinggi serta manusia harus bertanggung jawab kepada kuasa yang lebih
tinggi tersebut untuk segala perbuatannya (Kis. 17:22-23). Inilah wahyu yang
diberikan Allah di dalam hati nurani/batin manusia.

Meskipun Allah sudah menyatakan banyak hal kepada manusia melalui


wahyu umum tetapi ini belum cukup untuk memuaskan kebutuhan manusia.
Sebab manusia telah jatuh ke dalam dosa maka perlu mengetahui jalan
keselamatan yang disediakan oleh Allah. Wahyu umum tidak dapat
menceritakan kepada manusia siapakah Yesus atau mengapa Ia datang ke
dunia dan mati bagi manusia. Wahyu yang lain yang lengkap hanya ada di
dalam Alkitab.

2. Wahyu Khusus (Special Revelation)


Wahyu khusus ini sifatnya berkembang sebelum menjadi sebuah bentuk yang baku
yaitu Alkitab. Allah memakai banyak cara untuk menyatakan pendapat-Nya kepada
manusia atau berkomunikasi ketika manusia membutuhkan bimbingan-Nya.

1. Suara (Samuel - 1 Sam. 3; Saul Kis. 9:4; Petrus Kis. 10:13-14).


2. Undian (Yunus - Yun. 1:7; Matias Kis. 1:26).
3. Urim dan Tumim (Kel. 28:30; Bil. 27:21; 1 Sam 14:41; 28:6).

OKY OTTO OTTO


7

4. Mimpi (Yusuf - Kej. 28:12-15; Firaun Kej. 41; Nebukadnezar Dan 2:27-28;
Orang Majus Mat. 2:12; Yusuf Mat. 2:13; 19 bandingkan dengan Ul. 13:1-5; 1
Sam 28:6; Yer. 23:28).
5. Visi atau Penglihatan (Yes. 1:1; Yeh. 1:1; 8:3; 11:24; 43:3; 2 Kor. 12:1; Why.
1:1)
6. Mujizat (Kel. 3:2; Hak. 6:37; Yun. 1:1; 4:6).
7. Malaikat (Dan. 9:20-22; Kis. 7:38; 53; Gal. 3:9; Why. 22:8-10).
8. Nabi (2 Sam. 23:2; Zak. 1:1; Ef. 3:5)
9. Allah menjadi Manusia atau inkarnasi Yesus Kristus (Yoh. 1:14; 3:2; 7:46;
14:9; Rm. 5:8; 1 Yoh. 1:1-3).
10. Roh Kudus (Yoh. 14:26; 16:13)

Allah berusaha menuntun manusia, semenjak manusia jatuh dalam dosa, dari cara
yang paling sederhana dari Wahyu Umum kepada Wahyu Khusus sampai kepada
Wahyu Tertulis (Alkitab) dalam kurun waktu 1600 tahun (1500 SM – 100). Alkitab
merupakan sarana yang paling menyeluruh dari semua saluran Wahyu Khusus. Ada
tambahan dari semua Wahyu Khusus yang telah diterima oleh manusia dan itu
hanya ada di dalam Alkitab.

OKY OTTO OTTO


8

DOKTRIN MENGENAI PENGILHAMAN

Beberapa Istilah Penting


• Wahyu/Revelation/Penyataan adalah tindakan Allah menyatakan kebenaran
kepada manusia melalui Wahyu Umum dan Wahyu Khusus.
• Ilham/Inspiration adalah tindakan Allah menuntun para penulis Alkitab,
memberikan Firman-Nya dengan menggunakan unsur-unsur manusianya
secara penuh yang terdapat pada diri manusia tersebut untuk menghasilkan
Kitab Suci/Alkitab.
• Iluminasi adalah tindakan di mana Allah memberikan pencerahan kepada
manusia sehingga mengerti wahyu-Nya dan kaitannya dengan kehidupan
mereka.

Ilham dalam bahasa Inggris adalah inspiration yang berasal dari bahasa Latin inspiro
di mana artinya adalah menghembuskan ke dalam. “Nafas Allah” menunjukkan Allah
sebagai Pencipta (Mzm. 33:6; 104:29-30; Yes. 42:5; Kej. 2:7; Yoh. 20:22). Allah
mengirim nafas dan Roh-Nya maka isi dunia tercipta. Bila dikaitkan dengan Alkitab
maka ini menegaskan bahwa Alkitab sebagai ciptaan Allah. Doktrin pengilhaman
bukanlah ciptaan para teolog tetapi merupakan pengajaran dari dalam Alkitab
sendiri.

2 Timotius 3:15-17
Ada 3 penegasan penting di dalam 1 Timotius 3:16 ini:

1. Segala Tulisan
“Segala tulisan” (Yn. pasa graphe) menunjuk pada Kitab Suci (Yn. hiera
grammata) di ayat 15 sehingga yang dimaksud ialah: segala tulisan yang
terdapat dalam Kitab Suci sudah diilhamkan Allah, di mana artinya: yang
diilhamkan bukan hanya makna, berita atau kata, melainkan sampai pada
proses penulisan. Maka ilham Ilahi itu berlaku sehingga huruf-huruf itu
disebut suci dan kitab itu disebut suci (2 Tim. 3:15).

Kata graphe ini di dalam PB tertulis sebanyak 50 kali dan selalu menunjuk
pada bagian dari Alkitab (1 Tim. 5:18; Luk. 4:21; 2 Pet. 3:16) ataupun seluruh
Perjanjian Lama (PL) (Luk. 24:45; Yoh. 10:35). Pengertian tulisan di dalam
ayat ini menunjukkan keseluruhan kanon Alkitab secara utuh dan tidak
hanya terbatas pada PL saja. Kitab PL diilhamkan berarti Perjanjian Baru
(PB) yang memberitahukan kepenuhan wahyu (ayat 15) tidak mungkin tidak
diilhamkan.

Kata “yang” dalam bahasa Indonesia sepertinya menjadikan Firman Allah ini
tidak semuanya bermanfaat ataupun ada bagian Alkitab yang tidak diilhami
sehingga terjemahan yang lebih baik adalah:
NIV All scriptures is God-breathed … (Segala tulisan itu dinafaskan/
diilhamkan oleh Allah …)

OKY OTTO OTTO


9

NKJV All scriptures is given by inspiration of God, … (Segala tulisan diberikan


dengan inspirasi dari Allah …)
BIS Semua Alkitab adalah diilhamkan Allah dan bermanfaat
Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan dari Alkitab diilhami dan
bermanfaat.

2. Dinafaskan Allah
Theopneustos terdiri dari Theos yang artinya Allah dan Pneustos yang artinya
nafas. Ada 2 kemungkinan yang dapat dilihat dari gramatika yang ada:
a. Aktif (subjek melakukan kegiatan): segala tulisan mengeluarkan
Theopneustos.
b. Pasif (subjek menerima kegiatan): segala tulisan adalah hasil
Theopneustos.
Dalam hal ini pengertiannya adalah pasif dimana graphe tidak ada sebelum
Allah menafaskan. Kata Theopneustos mengandung arti Allah meniupkan
sesuatu ke dalam tetapi frasa ini mengatakan kepada kita bahwa Allah
meniupkan sesuatu yaitu Alkitab. Tentu para penulis manusia yang menulis
naskahnya tetapi Alkitab berasal dari tindakan Allah yang mengeluarkan/
meniupkannya. Segala tulisan [memang] diilhamkan Allah.

3. Bermanfaat
Hal ini menyatakan tujuan dari pengilhaman. Kata “bermanfat” (Yn.
ophelimos) harus dimengerti bersama-sama dengan kata “diilhamkan Allah”
karena dikaitkan dengan kata “dan” (Yn. kai). Seharusnya bahasa Indonesia
menterjemahkannya dengan “… dan bermanfaat untuk ….” Jadi segala tulisan
(PL dan PB) diilhamkan dan segala tulisan (PL dan PB) bermanfaat dalam
kehidupan manusia.

Kesimpulannya adalah semua tulisan yaitu Alkitab secara keseluruhan datang dari
Allah untuk menunjukkan kepada kita bagaimana kita hidup. Berikutnya adalah
bagaimana Alkitab itu diilhamkan?

2 Petrus 1:19-21
Ayat ini memberitahukan dengan jelas bagaimana Allah memakai penulis
manusiawi untuk menghasilkan Alkitab. Pada ayat 19 Petrus menyatakan bahwa
Firman yang telah disampaikan oleh nabi (artinya semuanya berasal dari Allah)
lebih teguh atau lebih pasti dari laporan saksi mata.

Ayat 20 dapat diterjemahkan dengan “Dan inilah pertama yang mengetahui, bahwa
semua nubuatan tulisan (Alkitab) tidak ada tafsiran pribadi.” Alkitab bukanlah ditulis
menurut kehendak pribadi ataupun penyelidikan seseorang ke dalam hal-hal
tertentu kemudian menulisnya.

Ada 3 hal yang harus diperhatikan:


1. Tidak pernah nubuatan dihasilkan oleh kehendak seseorang atau tidak ada
nubuatan yang adalah hasil kehendak pribadi.

OKY OTTO OTTO


10

2. Orang-orang yang berbicara maka isi atau kata-katanya berasal dari Allah.
3. Orang-orang sambil mereka berbicara, mereka “diangkat dan dibawa” (Yn.
pheromenoi) atau “dituntun” (lebih dari dorongan: orang diangkat dan
dibawa ke sasaran oleh yang mengangkatnya), sesuatu yang tidak dapat
ditolak. Jadi yang mereka tulis dan katakan adalah di bawah pengaruh Roh
Kudus, supaya isi pembicaraannya bukan dari mereka tetapi dari Roh Kudus.

Salah satu contoh bahwa Roh Kuduslah yang berbicara melalui nabi-nabi Perjanjian
Lama adalah Raja Daud dalam menulis Mazmur Mesianis (Kis. 1:16). Kesimpulannya
adalah Allah memakai manusia dan memberikan kepada kita sebuah Alkitab yang
seluruhnya benar.

Definisi dan Pengertian Pengillhaman

Roh Kudus menuntun dan mengawasi para penulis Alkitab sedemikian rupa
sambil memakai keunikan mereka pribadi lepas pribadi sehingga mereka
menulis semua yang Ia ingin mereka tulis. Tanpa tambahan maupun
kesalahan.
Atau
Pimpinan Roh Kudus pada para penulis sehingga meskipun penulisan
dilakukan sesuai dengan gaya dan kepribadian mereka, hasilnya adalah
Firman Tuhan yang tertulis, yang berotoritas, patut dipercaya dan bebas dari
salah dalam autograph yang asli.

(Charles C. Ryrie)
Allah mengawasi sedemikian rupa sehingga para penulis Alitab itu menyusun
dan mencatat tanpa kekeliruan pesan-Nya kepada manusia dalam bentuk
kata-kata pada penulisan aslinya.

1. Pengilhaman tidak dapat dijelaskan sepenuhnya. Hal ini merupakan karya


Roh Kudus. Kita tidak mengetahui dengan tepat bagaimana kuasa Roh Kudus
bekerja.
2. Pengilhaman, dalam arti yang terbatas ini, terbatas pada penulis-penulis
kitab dalam Alkitab saja. Kitab-kitab lainnya tidak diilhamkan seperti
mereka.
3. Pengilhaman pada hakikatnya merupakan tuntunan. Maksudnya bahwa Roh
Kudus mengawasi pemilihan bahan yang dipakai serta kata-kata yang akan
digunakan dalam menulis suatu kitab.
4. Roh Kudus melindungi para penulis dari berbuat salah (inerrancy) serta
tidak mencantumkan apa yang tidak seharusnya dicantumkan.
5. Pengilhaman meliputi juga kata-kata yang dipakai dan bukan sekedar pikiran
dan konsepnya saja. oleh karena itu kita berbicara mengenai pengilhaman
plenary/ menyeluruh (2 Tim. 3:16) dan pengilhaman verbal/kata demi kata
(1 Kor. 2:13).

OKY OTTO OTTO


11

6. Pengilhaman hanya berlaku bagi naskah aslinya saja/autograph dan tidak


termasuk berbagai versi terjemahan, baik itu terjemahan kuno maupun
modern.

Teori-Teori mengenai Pengilhaman/Inspirasi

• Natural
Keyakinan bahwa orang-orang tertentu dikaruniakan secara khusus melalui
kemampuan alami yang Allah berikan untuk menulis Alkitab (100%
manusia).
• Iluminasi
Keyakinan bahwa Roh Kudus bergerak di dalam individu-individu tertentu
untuk menulis melebihi kemampuan alaminya sendiri (90% manusia & 10%
Allah).
• Partial
Keyakinan bahwa beberapa bagian Alkitab diinspirasikan oleh Allah. Sebut
saja bagian yang berkaitan dan berguna bagi doktrin, masalah iman dan
praktek kehidupan tetapi tidak semua diinspirasikan oleh Allah. masalah
sejarah dan ilmu pengetahuan (science) tidak termasuk, oleh karena tidak
ada hubungannya dengan tujuan Allah (50% manusia, 50% Allah).
• Degree
Keyakinan bahwa seluruh Alkitab diinspirasikan oleh Allah tetapi beberapa
pasal lebih diinspirasikan daripada bagian yang lain. Hari-hari penciptaan
contohnya telah ditulis dalam bahasa yang telah disesuaikan untuk mudah
dimengerti tetapi tetap diinspirasikan oleh Allah (90% Allah, 10% manusia).
• Mechanical Dictation
Allah menggunakan tangan manusia yang secara pasif menulis Firman-Nya
(100% Allah)
• Verbal Plenary (inerrancy)
Seluruh Alkitab diinspirasikan oleh Allah yang menggunakan unsur manusia
yang terdapat di dalam manusia itu sendiri untuk menyelesaikan tanpa salah
(100% manusia, 100% Allah).

Bukti-Bukti bahwa Alkitab Ditulis Berdasarkan Wahyu Allah

A. Kesaksian para penulis Alkitab sendiri


1. Pernyataan penulis Alkitab sendiri bahwa yang diterima/ditulisnya adalah
Firman Tuhan:
• Dalam Kej. 1 “Berfirmanlah Allah…”
• Dalam Maleakhi kata “Firman Tuhan” tercatat 23 kali. Ini berarti PL
dimulai dan diakhiri dengan pernyataan tersebut.
• Dalam seluruh Pentateuch terdapat frasa “Tuhan berfirman” ± 560 kali.
• Nabi Yesaya menyatakan bahwa beritanya “dari Tuhan” sebanyak 40 kali.
• Nabi Yehezkiel menyatakan hal yang sama sebanyak 60 kali.
• Jumlah seluruhnya dalam PL adalah 3808 kali.

OKY OTTO OTTO


12

2. Penulis PL yakin bahwa apa yang mereka ucapkan berasal dari dan atas
dorongan Allah (Kel. 4:14-16; 2 Sam 23:2; Yes. 51:16; Yer. 1:9).

3. Para penulis PB percaya bahwa PL adalah Firman yang diilhamkan Allah.


• Penulis PB percaya bahwa sejarah dan orang PL adalah real (Ibr. 11;
Adam; 1 Kor. 11:9; 15:45; 1 Tim. 2:13-14).
• Penulis PB sering mengutip ayat-ayat PL untuk membuktikan apa yang
dikatakannya benar adanya (Gal. 3:6-13; Ibr. 5:5-6 bandingkan Mzm. 2:7;
110:4; 1 Pet. 1:23-25 bandingkan Yes. 40:6-8).
• Para rasul terus menerus menggunakan PL sebagai bahan/dasar/sumber
kotbah-kotbahnya. Misalnya Petrus yang mengambil Yoel dan Mazmur
(Kis. 2), Filipus (Kis. 8:32-33; 35 bandingkan Yes. 53:7b) dan Paulus (Kis.
26:22-23).
• Beberapa kali, ketika penulis PB menggunakan ayat-ayat PL walaupun PL
tidak menyebutkan ayat tersebut difirmankanlah oleh Allah tetapi para
penulis PB tetap mengatakan demikian
o Roh Kudus berkata (Ibr. 3:7 bandingkan Mzm. 95:7b-9).
o Allah berfirman (Ibr. 1:8 bandingkan Mzm. 45:7-8)
o Allah berfirman melalui nabi (Mat. 1:22 … Yesaya berkata (Yes.
7:14), Mat. 2:15 … Hosea berkata (Hos. 1:11), kata-kata Alkitab
“tertulis” (1 Kor. 3:19 bandingkan Ayb. 5:13).

4. Penulis Alkitab bukan saja mengatakan bahwa Firman Allah datang kepada
mereka tetapi juga bahwa Allah memerintahkan mereka untuk menulis (Kel.
34:27; Ul. 31:24-26; Yer. 30:1-2; 36:1-2; Hab. 2:2; 1 Kor. 14:37; Why. 1:11).

5. Para penulis PB menghargai kitab-kitab yang mereka tulis sendiri yaitu PB


sebagai Alkitab yang sederajat dengan PL.
• Para penulis PB menganggap tulisan mereka sama wibawanya dengan PL
(2 Pet. 1:21 → 3:1-2; Ibr. 1:1-2 → 2:3-4; 2 Tim. 3:16).
• Para penulis PB yakin apa yang mereka tulis adalah Firman Allah (1 Kor.
2:13; Gal. 1:11-12; 1 Pet. 1:12; 1 Tes. 2:13). Dari lisan menjadi tulisan.
• Petrus menyebut tulisan Paulus sebagai Alkitab (2 Pet. 3:15-16).
• Ajaran-ajaran mereka menjadi dasar gereja mula-mula (Kis. 2:42; Gal.
6:16; Ef. 3:1-6).
• Kitab-kitab PB diedarkan, dibaca di gereja dan dikumpulkan (2 Pet. 3:15-
16; Kol. 4:16; 1 Tes. 5:27).

6. Pengilhaman mengikuti juga kata-kata bukan hanya ide/gagasan (Kel. 31:8-


11; 32:15-16; Yer. 1:9).

B. Kesaksian Kristus tentang Alkitab


1. Ia mengakui kewibawaan dan pengilhaman Alkitab (Mat. 5:17-18; 15:3-6;
22:29; 26:54; Yoh. 10:34-35). Kadang-kadang orang Yahudi menggunakan

OKY OTTO OTTO


13

istilah Kitab Taurat hanya untuk Pentateukh (Luk. 24:44) tetapi terkadang
juga menunjuk seluruh Alkitab.

2. Ia mengakui dan menekankan pentingnya setiap kata dalam Alkitab (Mat.


5:18; Luk. 16:17; 18:31 bandingkan Luk. 24:44).

3. Ia sering mengutip Alkitab (PL). Yesus mengutip untuk mengalahkan iblis,


untuk menghadapi para musuh-Nya, untuk mengajarkan murid-murid dan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sukar. Ia selalu memandang Alkitab
berotoritas.
• Mat. 4:4; 7; 10 bandingkan Ul. 8:3; 6:16; 16:13.
• Mat. 12:3; 5 bandingkan Im. 24:5-9; Bil. 28:9-10.
• Mat. 19:4-5 bandingkan Kej. 1:27; 2:24; 5:2.
• Mat. 22:31-32 bandingkan Kel. 3:6.
• Mat. 21:16 bandingkan Mzm. 8:2.
• Luk. 20:17 bandingkan Mzm. 118:22.

4. Ia percaya bahwa catatan-catatan sejarah dalam PL benar adanya (Mat. 8:11;


12:40-41; 19:4-5; Mrk. 13:19; Luk. 17:26-29; 32; Yoh. 3:14).

5. Ia menempatkan diri di bawah otoritas Alkitab.


• Mengenai perbuatan/tingkah laku-Nya (Mat. 4:1-11).
• Mengenai pelayanan-Nya (Luk. 4:17; 19; 21; 18:31-33).
• Kristus mengakui Alkitab sebagai petunjuk lengkap tentang jalan
keselamatan (Luk. 16:29).
• Kristus menganggap bodoh dan keliru orang yang mengabaikan Alkitab
(Mrk. 12:24-27; Luk. 24:44-45).

6. Kristus menyaksikan tentang PB yang waktu itu belum ditulis. Ia memberi


banyak janji kepada murid-murid-Nya bahwa PB akan ditulis. Ia akan
mengirimkan Roh Kudus untuk menyatakan semua kebenaran kepada
mereka. Perjanjian ini dikatakan mendekati saat-saat akhir-Nya (Yoh. 14:16-
17; 15:26-27; 16:7; 12-14; 26). Bagaimana Roh Kudus memberi kesaksian
ini?
• Melalui rasul-rasul-Nya (Yoh. 15:27).
• Paulus mengatakan dalam 1 Korintus 2:6-7; 10-13, apa yang dijanjikan
Yesus tersebut telah digenapi.

C. Isi Alkitab itu sendiri


1. Kesatuannya.
Alkitab terdiri dari 66 kitab yang ditulis ± 40 orang yang berbeda latar
belakang dan tempat tinggalnya dalam jangka waktu 16 abad dan
waktu/zaman yang berbeda-beda. Namun isinya saling melengkapi dan
merupakan kesatuan yang harmonis. Hal ini dapat diterima kalau
pengarangnya hanya satu saja yaitu Roh Kudus.

OKY OTTO OTTO


14

2. Nubuat dan penggenapannya.


Para nabi dalam Alkitab adalah pembicara Allah. Selain mereka menyatakan
kehendak Allah kepada orang-orang yang hidup di zamannya, mereka juga
atas ilham Roh Kudus berbicara tentang hal-hal yang akan terjadi di masa
depan. Kini banyak nubuat dalam Alkitab telah digenapi
a. Mengenai kedatangan Yesus pertama.
Ada 333 nubuat dalam PL mengenai Mesias yang digenapi Yesus di
dalam PB.
b. Mengenai Israel.
• Jika mereka tidak mentaati perintah Allah maka mereka akan
dicerai-beraikan (Im. 26:14-33; Ul. 28:63-65).
• Allah berjanji bahwa Israel walau bagaimanapun akan tetap ada
selamanya (Yer. 31:35-36).
• Pada satu masa kelak Allah akan mengumpulkan mereka kembali
(Yes. 43:5-6; Yer. 29:14; Yeh. 36:24; 26-28; 33-36 bandingkan Rm.
11:26).
c. Mengenai kota-kota kuno.
• Babel - (Yes. 13:19-21; Yer. 25:11-14 th 700 SM) digenapi ketika
Kores menyerang Babel th 539 SM.
• Tirus - (Yeh. 26:3-14; 19 abad ke 6 SM) digenapi pada abad ke 13
ketika Islam menyerang dan menghancurkan Tirus.
• Niniwe, ibukota Asyur. Abad ke 8 SM Yunus diutus ke Niniwe.
Pada tahun 621 SM ketika pasukan Babel dan Media membelokkan
aliran sungai Tigris sehingga menimbulkan banjir yang benar-
benar melumatkan bangunan-bangunan dan tembok-tembok
seperti yang dinubuatkan oleh Nahum (Nah. 2:6).

3. Harmonis dengan sejarah.


• Penemuan inskripsi “Pilatus” yang ditemukan tahun 1961 di Kaisarea.
• Banjir besar pada masa Nuh. The Epic of Gilgamesh (Kisah Gilgamesh)
memberikan bukti bahwa kejadian ini benar terjadi. Data tertua adalah
dari Sumeria di Nippur tertanggal sebelum th. 2000 SM. Dari Babilonia
tercatat di dalam buku ke 11 dari The Epic of Gilagamesh. Tahun 1835 H.
Rassam menemukan The Flood Tablets (Keping Air Bah) di Niniwe dari
perpustakaan Ashurbanipal (669-626 SM)
• Penggalian oleh Dr. John Garstang tahun 1929-1936 yang menemukan
puing-puing tembok Yeriko. Tembok itu robohnya ke arah luar dari
fondasi. Hal ini menunjukkan bahwa robohnya tembok tersebut adalah
benar-benar mujizat Allah dan bukan karena sistem perang zaman purba.

4. Harmonis dengan ilmu pengetahuan.

OKY OTTO OTTO


15

Banyak hal sains yang baru ditemukan beberapa ratus tahun yang lalu tetapi
jauh sebelumnya Alkitab telah mengatakan tentang hal tersebut. Ada 325
ayat berhubungan dengan sains di Alkitab, meliputi 34 macam sains.
Walaupun Alkitab bukan buku sains tetapi Alkitab kaya dengan sains dan apa
yang tercatat tepat dan harmonis adanya. Hal ini dapat terjadi karena Sang
Pencipta adalah penulis Alkitab.
• Bentuk bumi bulat (Yes. 40:22; Ayb. 26:7).
• Jumlah bintang sangat banyak (Kej. 15:5; 22:17) dan jaraknya sangat jauh
(Ayb. 22:12; Yer. 33:22) serta yang satu berbeda dengan yang lain (1 Kor.
15:41).

5. Nilai Moral yang tertinggi.


Alkitab mempunyai kesatuan sistem moral dan etika yang lebih tinggi
daripada sistem moral dan etika yang diketahui manusia.
a. Etika di dalam Alkitab sempurna
Meliputi segala sesuatu yang harus dilakukan manusia tanpa
mengecualikan satu kewajiban. Melarang segala dosa, baik itu yang
dilakukan pikiran, sikap, perbuatan atau perkataan.
b. Etika di dalam Alkitab sangat dalam
Alkitab mengatakan bahwa dosa itu dimulai dari dalam hati dan
menghukumkan keinginan-keinginan dan motif yang salah, meskipun
hal tersebut belum dinyatakan dalam perbuatan (Mat. 5:21-22; 27-28;
Rm. 14:23).
c. Etika di dalam Alkitab mutlak
Bukan hanya sekedar mencapai kebaikan tetapi standar kebenaran
ialah Bapa (Mat. 5:48).
d. Etika di dalam Alkitab sederhana dan praktis.

6. Pengaruh Alkitab terhadap dunia.


a. Berpengaruh dalam pembuatan undang-undang dari banyak bangsa.
Hukum Taurat dipakai sebagai standar di banyak bangsa dan agama.
b. Mengakibatkan suatu reformasi besar di dalam masyarakat. Misalnya
pembebasan budak, memberikan hak-hak pada para perempuan.
c. Merubah pribadi-pribadi yang percaya kepada Yesus (Kis. 17:11; 2
Kor. 5:17; 1 Tim. 1:13-16).

D. Tersebar luasnya Alkitab


Alkitab telah menjadi best seller di seluruh dunia. Kadang-kadang sebuah buku
tertentu terjual dalam jumlah besar di suatu tempat tertentu atau dalam jangka
waktu tertentu. Tetapi tidak ada sebuah buku yang mempunyai jumlah cetak
melebihi Alkitab dan tidak ada sebuah buku yang diterjemahan hampir ke 2.000
bahasa.

Alkitab ini cocok untuk semua bangsa dari berbagai golongan dan tingkatan baik
pria maupun wanita, tua ataupun muda, sebab Alkitab dapat memenuhi dasar dari

OKY OTTO OTTO


16

hati manusia di segala tempat dan zaman (up to date). Bila demikian maka artinya
Alkitab telah ditulis oleh pribadi yang sungguh-sungguh mengerti kebutuhan
manusia yaitu Sang Pencipta manusia itu sendiri.

E. Alkitab yang terus ada (keawetan)


Kebanyakan kitab-kitab dapat bertahan lebih dari 25 tahun dan hanya sedikit saja
kitab-kitab yang masih mau dibaca setelah lewat 500 tahun. Tetapi Alkitab telah
dibaca dan dihargai lebih dari 1.500 tahun. Alkitab telah diserang dengan sengit
melebihi kitab-kitab lain. Ada pemerintah-pemerintah dan golongan-golongan yang
anti dengan Kristus serta berusaha membakar setiap Alkitab tetapi tidak pernah
berhasil. Alkitab masih awet sampai sekarang.

Ineransi dan Infabilitas Alkitab


Beberapa istilah penting:
• Inerrancy (ineransi) adalah doktrin yang mengajarkan bahwa Alkitab di
dalam autograph (tulisan pertamanya/asli) benar dalam segala tulisan atau
kata-katanya sehingga dengan demikian tidak ada kesalahan.
• Infallibility (infabilitas) adalah doktrin yang mengajarkan bahwa Alkitab
tidak dapat gagal/salah dalam segala pengajarannya, baik dalam hal iman
dan praktek kehidupannya.
Jika Alkitab dinafaskan/diilhami oleh Allah sehingga mewakili suara Allah dan Allah
tidak mungkin memiliki kesalahan maka Alkitab dengan demikian tidak ada salah.

Circular Reasoning
Circular Reasoning adalah cara untuk membuktikan sifat keilahian Alkitab. Artinya
Alkitab sendirilah yang membuktikan bahwa dirinya benar. Jika ada sumber lain
yang membuktikan Alkitab itu benar maka sumber itu berarti lebih benar dari
Alkitab. Hanya Alkitab sendiri yang dapat membuktikan dirinya adalah Firman dari
Allah pencipta langit dan bumi ini. Dasar dari Circular Reasoning yang digunakan
adalah sifat Penulis Alkitab sendiri:
1. Allah Yang Maha Benar
Isi dari Alkitab adalah tanpa ada kesalahan (ineransi). Dari sisi pandang
Penulis sesuai tradisi dan budaya sastra saat itu.
2. Allah Yang Maha Suci
Standar moral Alkitab yang tertinggi dibandingkan nilai-nilai moral atau
praktikal yang ada di dunia.
3. Allah Yang Maha Tahu
Isi Alkitab dari kekal (Kej. 1-2) sampai kekal (Why. 21-22). Tidak ada unsur
manusia yang dapat mengetahui hal ini kecuali Pribadi Yang Maha Tahu.
Alkitab berisi kejadian-kejadian masa depan yang ditulis dengan tepat.

Kesimpulan pengilhaman Alkitab adalah:


Verbal : mencakup setiap kata-kata dalam Alkitab bukan hanya

OKY OTTO OTTO


17

pengajarannya (Inerransi).
Plenary : mencakup segala sesuatu yang ada dalam Alkitab, bukan hanya
sebagian saja yang berkaitan dengan masalah iman dan praktek
kehidupan
Ineransi : benar dan tepat dalam tulisan (kata-katanya).
Infabiliti : tidak ada salah dalam penulisan dan pengajarannya.

Pengertian teori pengilhaman Verbal – Plenary – Ineransi - Infabiliti

1. Teori ini tidak mengajarkan bahwa seluruh perikop atau ayat Alkitab sama
pentingnya melainkan setiap perikop dan ayat itu sama sederajat dalam
pengilhamannya. Contohnya Hak. 3:16 tidak sepenting Yoh. 3:16 tetapi
keduanya sama-sama diilhamkan.

2. Teori ini tidak membenarkan segala bentuk ajaran palsu namun memang di
dalam Alkitab mencantumkan catatan-catatan mengenai ucapan dusta.
Contoh ucapan setan kepada Hawa (Kej. 3:4). Hal ini membuktikan bahwa
kita memiliki catatan akurat mengenai apa yang diucapkan oleh setan.
Seseorang yang ingin mempelajari Alkitab haruslah dengan teliti
membedakan apa yang dicatat oleh Allah dan apa yang dilarang oleh Allah.
Perlu diingat bahwa, walaupun Alkitab mencatat perkataan dusta, peristiwa
pembunuhan, zinah, poligami tetapi bukan berarti bahwa Allah
membenarkan perbuatan-perbuatan tersebut.

3. Teori ini sama sekali tidak mengakui adanya kesalahan dalam laporan
Alkitab mengenai perkara-perkara yang menyangkut sejarah dan ilmu
pengetahuan. Memang harus diakui bahwa Alkitab bukanlah sebuah teks
book untuk ilmu pengetahuan tetapi segala pernyataan Alkitab yang
menyangkut ilmu pengetahuan itu mutlak benar, dipandang dari sisi waktu
atau sejarah penulisannya. Alkitab juga bukanlah sebuah buku di mana akan
menjawab semua pertanyaan yang diajukan manusia mengenai segala
sesuatu tetapi memberikan informasi yang cukup dan valid mengenai apa
yang Allah kehendaki dalam kehidupan manusia.

4. Teori ini memberikan keyakinan kepada kita bahwa Allah telah


mencantumkan dalam Kitab Suci segala perkara yang Ia inginkan agar
manusia dapat mengetahuinya sekarang (2 Tim. 3:15-17).

OKY OTTO OTTO


18

KANON ALKITAB

Alkitab terdiri dari 39 kitab PL dan 27 kitab PB. Mengapa demikian? Siapakah yang
menentukan jumlahnya ada 66 kitab? Alkitab (PL dan PB) tidak datang sekaligus
dalam satu buku tetapi melewati proses sejarah yang panjang.

Arti Kata Kanon


Kata kanon berasal dari bahasa Yunani (2 Kor. 10:13-16; Gal. 6:16) yang
diterjemahkan dengan kata patok. Kata ini artinya adalah buluh atau tongkat yang
dipakai sebagai alat pengukur atau meteran (Ing. rule, measure). Kanon atau patok
atau pengukur ialah sebuah ketetapan atau sebuah ukuran atau sebuah standar.
Biasanya tindakan mengukur sebidang tanah dan kemudian diberi patok yang
menandakan telah diukur. Jika tanah itu dijual maka patok tersebut telah disetujui
oleh baik pembeli maupun penjual dan juga oleh lembaga Negara yang mengurus
hal pertanahan.

Alkitab disebut kanonik dalam arti bahwa Alkitab memenuhi ukuran yang telah
ditetapkan atau ukuran yang pasti. Kanon sebenarnya memiliki dua arti. Pertama,
menunjuk kepada daftar Alkitab yang teruji yang dianggap berwibawa dan kanonik.
Kedua, kumpulan dari kitab-kitab kanon ini menjadi ukuran kehidupan manusia.

Alkitab diterima dan diakui sebagai Firman Tuhan. Dalam prosesnya tidaklah
diadakan penentuan atau penetapan dari kitab-kitab kanonik ini melainkan
pengakuan. Alkitab adalah alat pengukur doktrin dan perbuatan. Kata kanon
pertama kalinya dipakai dalam hubungannya dengan Alkitab tahun 350 oleh
Athanasius.

Sejarah Kanon Perjanjian Lama


Banyak yang berpendapat bahwa pada zaman Ezra kitab-kitab Perjanjian Lama
telah lengkap. Ezra dianggap yang telah mengumpulkan semua kitab-kitab ini dan
menyatukannya menjadi kanon PL yang lengkap ± th. 400 SM.

Yang terpenting adalah kanon PL telah diterima sebagai otoritas tertinggi oleh
Tuhan Yesus dan rasul-rasul-Nya. Yesus menerima PL sebab Ia mengenali kitab
tersebut mempunyai “divine quality” dan bukan sebuah tradisi Yahudi semata. Yesus
pernah beberapa kali menegur tradisi orang Yahudi (Mat. 15:3; 6) namun tidak
pernah meragukan kanonisasi PL. Oleh sebab itu ada perkataan demikian, “Apa yang
tidak diragukan oleh Sang Penebus, tidak perlu diragukan oleh orang yang ditebus”
(Luk. 4:16-19).

Isi Kanon Perjanjian Lama


Sesuai dengan tradisi orang Yahudi kanon PL terdiri dari 3 kelompok kitab (Luk.
24:44) atau biasa disebut dengan TaNaKh:
1. TORAH atau Pentateukh atau kitab Musa (5 kitab): Kejadian – Ulangan
2. NEBHIIM atau para nabi (8 kitab):

OKY OTTO OTTO


19

• Kitab nabi-nabi permulaan/terdahulu (4 kitab): Yosua, Hakim-Hakim,


Samuel dan Raja-Raja.
• Kitab nabi-nabi terakhir/terkemudian (4 kitab): Yesaya, Yeremia,
Yehezkiel dan 12 nabi-nabi kecil (Hosea-Maleakhi).
3. KETHUBIM atau tulisan-tulisan (11 Kitab):
• Syair (3 kitab): Ayub, Mazmur dan Amsal.
• Gulungan atau Megilloth (5 kitab): Kidung Agung, Rut, Ratapan,
Pengkotbah dan Ester.
• Kitab Sejarah (3 kitab): Daniel, Ezra & Nehemia dan Tawarik.
Pada mulanya pembagian ini terdiri dari 24 kitab. 1-2 Samuel, 1-2 Raja-raja, 1-2
Tawarik, 12 nabi-nabi kecil dan Ezra & Nehemia merupakan satu kitab.

Pendapat kaum rabinik Yahudi mengatakan bahwa kanonisasi PL adalah melalui 3


tahap (dikenal dengan tripartite artinya 3 bagian) berdasarkan 3 kelompok kitab
mereka:
1. Torah di masa Kerajaan Persia.
2. Nebhiim di masa akhir Kerajaan Persia dan awal Kerajaan Yunani.
3. Kethubim di masa hancurnya Bait Suci tahun 70.
Pendapat ini berbeda dengan para ahli yang menyatakan kanonisasi PL adalah ± th.
90 di Jamnia. Menurut mereka di Jamnia para rabi Yahudi membicarakan kitab-kitab
yang “diragukan” seperti Kidung Agung.

Pembagian Alkitab berubah oleh karena penyusunan di dalam Septuaginta:


1. Torat (5 kitab) : Kejadian – Ulangan.
2. Sejarah (12 kitab) : Yosua – Ester.
3. Puisi (5 kitab) : Ayub – Kidung Agung.
4. Nabi-nabi (17 kitab) : Yesaya – Maleakhi.
Pembagian menurut Septuaginta ini diikuti oleh Jerome (383-405) untuk alkitab
terjemahan bahasa Latin Vulgata. Septuaginta dan Vulgata digunakan oleh gereja
mula-mula sampai dengan terjemahan alkitab pertama dalam bahasa Inggris th.
1380 oleh Wycliffe. Pembagian Alkitab kita sekarang menuruti pembagian yang ada
di Septuaginta.

OKY OTTO OTTO


20

KANON YAHUDI KANON PROTESTAN


24 kitab 39 kitab
TORAH (5) PENTATEUKH (5)
Kejadian Kejadian
Keluaran Keluaran
Imamat Imamat
Bilangan Bilangan
Ulangan Ulangan

NEBHIIM (8) SEJARAH (12)


Nabi Permulaan Yosua
Yosua Hakim-Hakim
Hakim-Hakim Rut
Samuel 1 Samuel
Raja-Raja 2 Samuel
Nabi Terkemudian 1 Raja-Raja
Yesaya 2 Raja-Raja
Yeremia 1 Tawarik
Yehezkiel 2 Tawarik
12 Nabi (Hosea – Maleakhi) Ezra
Nehemia
KETHUBIM (11) Ester
Mazmur
Amsal PUISI/HIKMAT
Ayub Ayub
(Kidung Agung) Mazmur
(Rut) Amsal
(Ratapan) Pengkotbah
(Pengkotbah) Kidung Agung
(Ester)
Daniel NABI-NABI (17)
Ezra-Nehemia Nabi Besar
Tawarik Yesaya
Yeremia
Ratapan
Yehezkiel
Daniel
Nabi Kecil
Hosea
Yoel
Amos
Obaja
Yunus
Mika
Nahum
Habakuk
Zefanya
Hagai
Zakaria
Maleakhi

OKY OTTO OTTO


21

Apocrypha
Apokripa berasal dari kata apokruphos artinya tersembunyi. Ini adalah kelompok
tulisan-tulisan yang pada umumnya ditulis dalam bahasa Yunani selama masa
peralihan antara PL dan PB (400-100 SM) yang terdapat di dalam Septuaginta dan
Vulgata. Sebagian Apokripa ini diterima oleh Roma Katolik dan Kristen Ortodoks
(Deuterokanonika artinya kanon ke 2) dan beberapa aliran Gereja Prostestan.

Kitab-kitab tidak pernah masuk di dalam kanon PL dan hanya menjadi buku-buku
bacaan saja bagi orang Yahudi. Argumentasi penolakan adalah sebagai berikut:
1. PB dan Tuhan Yesus tidak pernah secara langsung mengutip dari Apokripa
sebagai Alkitab sesuai dengan apa yang tertulis. Jika ada kutipan itupun
bukan berarti bahwa tulisan tersebut diinspirasikan oleh Allah. Paulus
pernah mengutip tulisan Yunani dari Aratus di dalam (Kis. 17:28) yang
berjudul Phaenomena tetapi bukan berarti tulisan itu menjadi bagian dari
kanon Alkitab. Ataupun Yudas mengutip dari kitab Henok (Yud. 1:9).
2. Orang-orang Yahudi Palestina tidak pernah menerima buku-buku
deuterokanonika ini. Yosefus seorang sejarawan Yahudi menyatakan 22
kitab (ada penggabungan antara kitab Rut dengan Hakim-hakim dan Ratapan
dengan Yeremia) dan tidak menyebut kitab-kitab Apokripa. Talmud Yahudi
menyatakan hal serupa: “Setelah nabi-nabi terakhir Hagai, Zakharia dan
Maleakhi, Roh Kudus meninggalkan Israel.” Philo yang tinggal di Alexandria
pada abad 1 juga menolak Apokripa.
3. Dari sudut pandang Prostestan terdapat kesalahan teologis yang signifikan di
dalamnya seperti keselamatan adalah usaha seseorang (Tob. 12:9),
kekejaman Sirakh (Sir. 22:3; 42:14), doktrin purgatory (2 Mak. 12:41-45).
Dan ada kesalahan-kesalahan sejarah seperti Tobit dikatakan hidup pada
masa bangsa Asyur menduduki Israel tahun 931 SM, itu akan membuatnya
berusia 309 tahun, tetapi menurut kitabnya ia mati pada usia 158 tahun.
Kitab Yudit berbicara bahwa Nebukadnezar berkuasa di Niniwe bukan di
Babel.
4. Apokripa sendiri membuktikan bahwa tidak adanya nabi-nabi pada masa-
masa itu (1 Mak. 9:27 “maka terjadilah keimpitan besar di Israel sebagaimana
belum pernah terjadi sejak tiada nabi lagi nampak oleh mereka.”).
5. Kitab-kitab Deuterokanonika diperdebatkan sejak lama dan akan menjadi
masalah untuk mengatakan bahwa kitab-kitab tersebut mengandung suara
Tuhan karena kebanyakan orang tidak menerimanya sebagai suara Tuhan.

OKY OTTO OTTO


22

No Kitab-kitab Apokripa Deuterokanonika


Roma Katolik
1 I Edras Tobit
2 II Edras Yudit
3 Tobit Tambahan kitab Ester
4 Judit Kebijaksanaan Salomo
5 Tambahan Kitab Daniel Yesus bin Sirakh
(Nyanyian 3 anak dara; Barukh + Surat Yeremia
Bel dan Ular naga) Tambahan Kitab Daniel
6 Tambahan Kitab Ester -Doa Azarya dan 3 nyanyian
7 Doa Manasye -Kisah Suzana
-Bel dan Naga
8 Surat Yeremia
1 Makabe
9 Kitab Barukh
2 Makabe
10 Kebijaksanaan Yosua
(atau Yesus) bin Sirakh
11 Kebijaksanaan Salomo
12 Kitab 1 Makabe
13 Kitab 2 Makabe
14 Kitab 3 Makabe
15 Kitab 4 Makabe

1. Kitab Tobit
Berkisah tentang seorang bernama Tobit yang tertimpa kemalangan, tetapi anaknya
yang bernama Tobia dapat menyembuhkannya. Dan Tobia kemudian menikah
dengan Sara. Lalu seluruh keluarga itu berbahagia kembali.
2. Kitab Yudit
Berkisah tentang seorang perempuan Israel di negeri Kanaan. Ia berhasil
menyelamatkan umat Israel dan kota Yerusalem dari serangan musuh yang dahsyat.
Yudit menandaskan bahwa umat kecil yang tidak berdaya tetapi setia kepada
Tuhan, dapat bertahan dan bahkan dapat memusnahkan kuasa jahat yang
mengancam.
3. Tambahan pada Kitab Ester
(Est. 10:4-16:24)
4. Kitab Kebijaksanaan Salomo
Berupa wejangan dan renungan tentang berbagai masalah, khususnya soal kematian
orang baik dan nasibnya di alam baka nanti. Juga ada renungan tentang sejarah
umat Israel yang dipimpin oleh Hikmat Allah.
5. Kitab Yesus bin Sirakh
Berupa sekumpulan wejangan, renungan, petuah dan pepatah Yesus bin Sirakh.
6. Kitab Barukh

OKY OTTO OTTO


23

Melukiskan semangat orang-orang Yahudi di perantauan menjelang zaman


Perjanjian Baru. Pada kitab ini ditambahkan sebuah tulisan lain, yaitu surat dari
Nabi Yeremia.
7. Surat Yeremia
Surat Nabi Yeremia kepada orang Yahudi yang ada di pembuangan di Babel.
8. Tambahan pada Kitab Daniel
(Dan. 13-14)
9. Kitab 1 Makabe
Berkisah tentang perang kemerdekaan umat Israel melawan penjajah. Tokoh
utamanya adalah Yudas yang bergelar Makabe. Mereka mendapatkan kemerdekaan
politik dan agama. Umat percaya bahwa hanya dengan iman dan kepercayaan
mereka mendapat kekuatan hingga berhasil mengalahkan musuh.
10. Kitab 2 Makabe
Berkisah tentang perang kemerdekaan yang sama. Kisah lebih pendek karena hanya
berkisah tentang Yudas Makabe saja.

Ada beragam klasifikasi Kitab-Kitab Apokripa ini. Apoktripa masa Perjanjian Lama
terdiri dari ±15 kitab seperti yang telah disebutkan di atas. Apokripa masa
Perjanjian Baru berjumlah ± 15 kitab:
1. Pengajaran Ke 12 Rasul.
2. Surat Barnabas.
3. 1 Clement.
4. 2 Clement.
5. Gembala Hermas.
6. Wahyu Petrus.
7. Kisah Rasul Paulus (mencakup Paulus dan Thecla).
8. Surat Polikarpus kepada orang Filipi.
9. Ke 7 Surat Ignatius.
10. Injil pseudo-Matius.
11. Protoevangelium Yakobus.
12. Injil kelahiran dari Maria.
13. Injil Nikodemus.
14. Injil masa kanak-kanak Penyelamat.
15. Sejarah Yusuf tukang kayu.

Pseudopigrapha
Selain dari tulisan-tulisan Apokripa masa Perjanjian Lama terdapat juga tulisan-
tulisan lainnya yang disebut Pseudopigrapha (pseudo artinya palsu dan Graphe
artinya tulisan) atau kadang disebut juga Apokripa Lebih Luas atau Literatur
Apokaliptik.

Tulisan-tulisan ini ditulis sekitar tahun 200 SM sampai 200 dan sengaja
mencantumkan penulis-penulis Perjanjian Lama untuk lebih dikenal. Beberapa
kitab-kitab pseudo ini adalah sebagai berikut:

OKY OTTO OTTO


24

• Kitab Apokalitik: Kitab Henokh, Rahasia-Rahasia Henokh, Wahyu Barukh,


Tambahan Ucapan Barukh, Perandaian Musa, Nubuat Yeremia, Kenaikan
Yesaya, Wahyu Elia, Ramalan Sibil, Wahyu Esdras, Wahyu Zefanya.
• Kitab Legenda: Perjanjian Adam, Kitab Yubilee, Perjanjian Abraham, Ishak,
dan Yakub, Perjanjian keduabelas leluhur, Perjanjian Ayub, Perjanjian
Salomo, Kehidupan Asenat, Penyesalan Yanes dan Yambres, Wahyu
Abraham.
• Kitab Pengajaran: Kitab-Kitab Magis Musa, Kisah Akhiakharus, Pembawa
Minuman Kepada Esarhaddon - Raja Persia.
• Kitab Puisi: Mazmur-mazmur Salomo dan Tambahan kepada Pemazmur.

Sejarah Kanon Perjanjian Baru


Setelah kenaikan Yesus ke sorga ada ± 20 tahun di mana injil dan pengajaran
disampaikan dari mulut ke mulut (oral teaching). Tidak ada satupun kitab (PB) yang
ada pada saat itu. Para saksi mata masih hidup dan tidak dirasa perlu untuk
membuat tulisan atau catatan. Para rasul dan murid-murid Tuhan mulai menginjili
dunia serta berdiri jemaat-jemaat Tuhan dimulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria
sampai ke ujung bumi. Otoritas jemaat dipegang oleh para rasul yang saat itu masih
hidup.

1. Masa tahun 50-100 (Composing)


Yakobus mungkin menjadi penulis pertama ± tahun 45 dan diikuti oleh
Paulus dan yang lainnya. Setelah itu surat-surat ini menjadi terkenal dan
mulai disalin pula untuk jemaat-jemaat yang lain (Kol. 4:16; 1Tes. 5:27; Why.
1:3). Pada saat para rasul mulai mati sahid dan para saksi mata meninggal
maka kebutuhan sebuah catatan tertulis meningkat. Antara tahun 45-70
hampir keseluruhan tulisan PB selesai dan tahun 85-100 Yohanes sebagai
rasul terakhir yang masih hidup menulis 5 surat PB yang terakhir.

2. Masa tahun 100-200 (Collecting)


Surat-surat para rasul dikumpulkan oleh jemaat untuk kebutuhan jemaat
maupun pribadi. Kitab PB mulai dikumpulkan oleh jemaat-jemaat seperti
yang terlihat dari Marcion (th. 140) dan Kanon Muratori (akhir abad ke 2).
Pada saat ini pula penyesatan ajaran-ajaran gereja seperti Gnostik mulai
masuk. Tiadanya otoritas rasul akan menyulitkan kesahihan ajaran-ajaran
pada saat itu. Otoritas Firman Tuhan yang tertulis sangat dibutuhkan.

3. Masa tahun 200-300 (Comparing)


Masa ini jemaat-jemaat yang ada memperbandingkan surat-surat yang ada
dengan jemaat-jemaat di tempat lain. Pada abad ke 2 kanon PB hampir
dimiliki oleh setiap jemaat-jemaat Tuhan pada saat itu. Origenes dan
Eusebius masih mempertanyakan beberapa kitab (Yakobus, 2 Petrus, 2 dan 3
Yohanes).

OKY OTTO OTTO


25

4. Masa tahun 300-400 (Completing)


Tahun 367 Athanasius seorang uskup Alexandria mencantumkan daftar ke
27 kitab PB dalam Festal Letter yang ditulisnya. Kemudian Jerome dan
Agustinus mengikutinya sampai pada Konsili Hippo tahun 393 dan Konsili
Kartago tahun 397 gereja mengakui dan menerima ke 27 kitab kanon PB
sebagai Firman Tuhan yang diwahyukan dan memiliki otoritas serta menolak
keberadaan tulisan-tulisan lainnya. Gereja tidak pernah menyeleksi ataupun
mensahkan kitab-kitab yang masuk dalam kanon.

1 Matius
2 Markus
Sejarah 3 Lukas
4 Yohanes
Kisah Para Rasul
5
6 Roma
7 1 Korintus
8 2 Korintus
9 Galatia
10 Efesus Jemaat-
11 Filipi Jemaat
12 Kolose
13 1 Tesalonika Paulus
14 2 Tesalonika
15 1 Timotius
16 2 Timotius Pribadi-
Surat-Surat Pribadi
17 Titus
18 Filemon
19 Ibrani
20 Yakobus
21 1 Petrus
22 2 Petrus
23 1 Yohanes Non-
24 2 Yohanes Paulus
25 3 Yohanes
26 Yudas
Apokaliptik 27 Wahyu

FAKTA MENGENAI KANON ALKITAB

1. Natur profetik dan apostolik membangun


kanonisitas
2. Tubuh Kristus mengenali kanon
3. Allah sendiri menetapkan kanonisitas

OKY OTTO OTTO


26

Tulisan-Tulisan Lainnya pada masa post-PB


Kelompok tulisan setelah masa penulisan surat-surat PB (kanon) yang jumlahnya
tidak diketahui persis. Tulisan-tulisan ini juga disebut juga Apokripa dan beberapa
disebut Pseudopigrapha artinya tulisan-tulisan palsu karena penulis mengatakan
bahwa dirinya adalah para rasul Kristus seperti Petrus, Thomas ataupun Yudas.
Beberapa contoh adalah:
• Fragments Pox.840 yang katanya berisikan percakapan Tuhan Yesus dengan
Imam Besar dari kelompok Farisi bernama Levi.
• Gospel of the Hebrews yang sering disebut-sebut oleh bapak-bapak gereja
namun mungkin karena asal-usulnya yang tidak jelas maka tidak diterima
oleh jemaat secara universal.
• Gospel of Egyptians pernah dikutip oleh Clement dari Alexandria namun ia
tidak merestui keseluruhannya.
• Gospel of Peter yang hanya diketahui dari kutipan Eusebius dan kemudian
ditemukan pada tahun 1886.
• Beberapa injil gnostik seperti The Apocryphon of John, Sophi Jesu Christi dan
Pistis Sophia.
• Yang terkenal saat ini adalah manuskrip yang ditemukan di Nag Hammadi
seperti The Gospel of Truth, The Gospel of Thomas dan The Gospel of Philip.
• Ataupun penemuan spektakuler mengenai Injil Yudas ataupun Injil Barnabas.
• Kitab-kitab lainnya Kisah Perbuatan Pilatus dan Kelahiran Oleh Maria serta
masih banyak lagi.

Prinsip-Prinsip Mengenali Kitab-Kitab Kanon


1. OTORITAS
Apakah diilhamkan oleh Allah? Biasanya terdapat kata “Firman Allah…”
2. PROFETIK
Ditulis oleh nabi, rasul atau murid dari nabi atau rasul?
3. ORISINIL
Apakah ada pemalsuan di dalamnya?
4. DINAMIS
Apakah ada otoritas ilahi sehingga orang yang membacanya mengalami
perubahan? Apakah kitab tersebut memiliki dampak?
5. AKSEPTABILITAS
Apakah diterima oleh jemaat-jemaat secara universal?

Alasan-Alasan untuk Penutupan Kanon

A. Alasan dari Alkitab sendiri


1. Ayat-ayat dari PB menyatakan bahwa ajaran-ajarannya sudah lengkap (2
Tim. 2:2; Kol. 1:28; Ibr. 7-10; 2 Pet. 1:2-4; Yoh. 16:12-13).
2. Yudas 3, “… iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.”
a. “Iman” adalah kumpulan kebenaran (rupanya kebenaran sudah
lengkap).

OKY OTTO OTTO


27

b. “Telah” disampaikan dan tidak disampaikan lagi.


c. Kitab-kitab terkemudian setelah Yudas (yakni kitab-kitab tulisan rasul
Yohanes) ditulis oleh seorang rasul.
3. Maka kita boleh mengambil kesimpulan bahwa buku-buku yang ditulis oleh
orang yang bukan rasul setelah Yohanes ditulis bukanlah kitab kanon.

B. Alasan teologis
Kita harus kembali ke pemikiran kita dalam bagian kanon ini bahwa “Roh Kudus
tidak hanya mengilhami dan menjaga kebenaran tulisan-tulisan kitab-kitab Firman
Tuhan tetapi juga Roh Kudus menjaga dan mempertahankan kebenaran kitab-kitab
Firman Tuhan sehingga kitab-kitab itu dapat dimanfaatkan oleh gereja.”

C. Alasan historis
Sesudah kematian para rasul tidak ada lagi kewibawaan rasul untuk menguji
kebenaran kitab rohani. Yesus sudah berjanji bahwa rasul-rasul akan dipimpin ke
dalam seluruh kebenaran (Yoh. 16:13) sehingga kanon harus selesai sebelum
mereka meninggal dunia.

D. Alasan logika
Kalau gereja mula-mula sudah menyatakan menerima maka logikanya kita sekarang
harus menerimanya juga karena mereka lebih dekat situasinya.

E. Alasan fakta-fakta
Tidak ada kotbah-kotbah di dalam dunia ini yang mau menambahkan kanon ini
kecuali aliran-aliran sesat seperti Mormon.

F. Alasan pengalaman
Dari ke 27 kitab PB sudah dibuktikan benar mengenai doktrin, kesatuannya,
kekuasaannya dan lainnya.

Pandangan mengenai Kanon

Pandangan yang keliru Pandangan yang benar


Gereja adalah penentu kanon Gereja adalah penemu kanon
Gereja adalah ibu dari kanon Gereja adalah anak dari kanon
Gereja adalah penguasa dari kanon Gereja adalah pelayan kanon
Gereja adalah hakim dari kanon Gereja adalah saksi dari kanon
Gereja adalah tuan atas kanon Gereja adalah hamba dari kanon

OKY OTTO OTTO


28

TRANSMISI DAN PENERJEMAHAN

Teks Alkitab sarat dengan muatan budaya tulisan sang penulis Alkitab. Bahasa asli
Alkitab adalah bahasa Ibrani untuk Perjanjian Lama dan Yunani untuk Perjanjian
Baru, diselingi dengan beberapa bagian atau kata dalam bahasa Aram (Kej. 31:47;
Ezr. 4:8-6:1; 7:12-26; Yer. 10:11; Dan. 2:4-7:28; dalam injil-injil; 1 Kor. 16:22).

TRANSMISI
Rantai penghubung antara wahyu yang diinspirasikan Allah kepada manusia dalam
naskah asli Alkitab sampai pada Alkitab masa kini (dalam bahasa aslinya) adalah
apa yang dinamakan transmisi atau penyalinan naskah.

Naskah asli Alkitab sudah tidak ada lagi dan yang ada sekarang ini adalah naskah
salinan Alkitab. Hal ini diizinkan Allah agar manusia tidak dikultuskan oleh manusia
di kemudian hari. Manusia terkadang mengkeramatkan benda-benda tertentu yang
dianggap suci seperti baju efod (Hak. 8:27) atau ular tembaga (2 Raj. 18:4). Sebab
itu benda-benda tertentu diizinkan Allah untuk dihancurkan atau hilang seperti
tabut Perjanjian, Bait Allah, tongkat Musa, kuburan Musa termasuk naskah asli
Alkitab.

Pemeliharaan Allah dalam proses transmisi meyakinkan kita bahwa kita memiliki
Firman Allah yang benar. Proses ini terus terjadi semenjak Musa memerintahkan
agar dibuat salinan kitabnya di samping raja (Ul. 17:18-19).

Fakta dasar Transmisi Alkitab:


• Perjanjian Lama ditulis dalam 2 bahasa yaitu Ibrani dan Aram (sebagian dari
Kitab Ezra dan Daniel) dari ± tahun 1500 SM – 400 SM.
• Perjanjian Baru ditulis dalam Koine Greek atau bahasa Yunani (dengan
sebagian kata-kata Aram di sana sini) dari ± tahun 40 – 100.
• Kita tidak memiliki naskah asli (autograph).
• Semua salinan dilakukan dengan tulisan tangan sampai ditemukan alat cetak
th. 1440 oleh Johannes Gutenberg di Eropa. (Mesin cetak kayu pertama oleh
orang Cina th. 868).
• Material yang tersedia saat itu adalah batu, papyrus dan kulit binatang
(vellum).
• Tulisan-tulisan tersebut mudah dihapus dan sobek oleh karenanya tidak ada
satupun yang dapat bertahan.
• Usaha penyalinan teks merupakan tugas yang sangat sulit sekali.

A. Transmisi PL
Perkembangan dunia spiritual-rohani orang Yahudi yang terjadi setelah orang Israel
kembali dari pembuangan th. 538 SM sampai hancurnya Bair Suci th. 70, khususnya
penaklukan yang dilakukan oleh Alexander Agung th. 330 SM, adalah pertumbuhan
dan pendirian sinagoga, dan peranan Alkitab (PL) dalam kehidupan rohani orang
Yahudi.

OKY OTTO OTTO


29

Semenjak berhentinya kenabian dan hilangnya Urim dan Tumim maka Alkitab (PL)
menjadi sentral di dalam kehidupan rohani orang Yahudi. Bangsa Israel dikenal
dengan “People of the Book” atau “Bangsa Kitab.” Kehidupan rohani berpusat di
sinagoga-sinagoga.

Ada kelompok Rabi Yahudi yang dinamakan Kaum Masoret (Baly ha-masoret artinya
master of tradition atau guru adat-istiadat) terbentuk semenjak hancurnya Bait Suci
tahun 70. Tidak diketahui kapan penggunaan nama Masoret, mungkin ± th. 800.
Mereka adalah sekelompok orang Yahudi yang berusaha mengumpulkan salinan-
salinan Alkitab PL dan menyalin ulang semenjak ± abad 5-10. Penyalinan yang
dilakukan oleh kaum ini sangat teliti, ketat dan sakral untuk menjaga dari kesalahan
penyalinan. Beberapa sistem yang mereka gunakan:
• Menghitung jumlah dari huruf tertentu yang terdapat dalam tiap kitab PL.
Misalnya huruf ‫( א‬aleph) ada 43.377 buah, huruf ‫( ב‬beth) 38.218 buah dst.
• Mencatat huruf apa yang terletak tepat di tengah-tengah suatu buku dalam
PL.
• Menurut Dr. Wheeler Robinson, “Segala sesuatu yang dapat dihitung,
rupanya telah dihitung”

Generasi Yahudi terkemudian mengalami kesulitan di dalam membaca tulisan-


tulisan Ibrani tanpa vokal. Oleh sebab itu kaum Masoret ini membubuhkan salinan-
salinan teks PL yang hanya terdiri dari huruf mati dengan huruf vokal. Contoh
(Kej.1:1) jika di dalam teks Ibrani tanpa vokal:

PDMLNYLLHMNCPTKNLNGTDNBM

Maka kaum Masoret membubuhkan vokal pada teks tersebut:

PADA MULANYA ALLAH MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI

Teks yang telah dibubuhkan vokal oleh kaum Masoretik inilah yang kita kenal
sekarang dengan Teks Masoretik dan menjadi teks dasar bagi Alkitab PL masa kini.

Sebelumnya teks PL tertua yang dimiliki oleh orang Kristen adalah Teks Masoret
salah satunya adalah Codex Oriental 4445 yang berisi (Kej. 39:20-Ul. 1:33) ± th. 850
dan Aleppo Codex yang berisi keseluruhan PL ± th. 900-925. Namun setelah
penemuan Dead Sea Scroll pada tahun 1947 maka teks tertua mundur 1.000 tahun.
Teks tertua di dalam Gulungan-gulungan Laut Mati ini adalah dari abad ke 3 SM.

Tahun 1947 seorang gembala Baduin tersandung gulungan-gulungan naskah di


sebuah gua di Wadi Qumran, sekitar 11 kilometer sebelah Selatan Yeriko, dekat Laut
Mati. Naskah-naskah ini dapat awet selama berabad-abad karena material
penulisannya dicuci di Laut mati yang memiliki kandungan garam yang tinggi.
Gulungan-gulungan naskah ini kemudian dikenal dengan Dead Sea Scroll (Gulungan-

OKY OTTO OTTO


30

Gulungan Naskah Laut Mati). Tes Karbon menunjukkan umur kain pembungkus dan
gulungan-gulungan naskah tersebut antara tahun 327 SM sampai 73 masehi. Baru
kemudian diketahui pada tahun 1948 bahwa gulungan-gulungan tersebut adalah
kitab-kitab dalam Perjanjian Lama setelah diselidiki oleh J.C. Trever dan W. F.
Albright di American School of Oriental Research. Pada tahun 1951 di gua Wadi
Murabba’at ditemukan lagi gulungan lain dan diantaranya adalah gulungan Teks
Masoretik. Tahun 1952 dieksplorasi kembali dengan lebih intensif dan ditemukan
hampir keseluruhan kitab Perjanjian Lama kecuali kitab Ester

Memang ada perbedaan antara teks Masoret dan Dead Sea Scroll. Perbedaan itu ±
5% dan itu hanya terdiri dari melesetnya pena dan perbedaan dalam ejaan. Unik
dalam perpustakaan Dead Sea Scroll ini adalah teks-teks PL yang masih hanya
bertuliskan konsonan saja. Kemungkinan teks-teks Dead Sea Scroll digunakan
secara pribadi.

B. Transmisi PB
Meskipun naskah-naskah PB secara kualitas kalah dibandingkan dengan naskah-
naskah PL namun dalam kuantitas maka itu jauh di atas. Data statistik sampai
Januari 2006 manuskrip-manuskrip PB Yunani adalah sebagai berikut:

Jenis Jumlah
Papirus 118
Unsial 317
Minuskul 2887
Leksionari 2433
TOTAL 5745

Kebanyakan manuskrip ini berasal dari abad ke 2 sampai abad ke 16. Fragmen
(potongan) tertua disebut Papirus 52 atau P52 yang mungkin berasal dari
pertengahan abad ke 2 (th. 100-150). Codex (buku) tertua PB yang terlengkap
adalah Codex Sinaitikus dari abad ke 4 (th. 350). Ditemukan oleh DR. Constantin von
Tischendorf di biara Catherine di kaki Gn. Sinai pada th. 1859. Lalu diserahkan oleh
pihak biara kepada Tsar Rusia dan dibeli oleh Inggris seharga 100.000
poundsterling pada hari Natal th. 1933.

Perbedaan antara teks-teks PB Yunani ini disebut dengan varian. Varian yang
penting dan berbeda maknanya hanyalah 1 %.

Salah satu transmisi PB yang terkenal adalah Textum Receptum. Berikut merupakan
sejarah terbitnya Textum Receptum.
• Pada tahun 1515 seorang ahli bahasa bernama Desiderius Erasmus berusaha
mengedit PB dalam bahasa Yunani dengan menggunakan 5 manuscript
tradisional yang tersimpan di Basel dan menerbitkannya pada bulan Maret
1516. Ia terus merevisi edisi PB sampai 5 edisi.

OKY OTTO OTTO


31

• Robert Estienne (dikenal dengan Stephanus) memoles hasil kerja Erasmus


dan menerbitkan 4 edisi berturut-turut 1546, 1549, 1550 dan 1551. Edisi ke
4 th. 1551 ini dikenal dengan sebutan Royal Edition (Edition Regia) yang
dilengkapi pasal dan ayat.
• Theodore Beza adalah seorang yang terkenal di kalangan Protestan. Ia juga
menerbitkan PB dalam bahasa Yunani dengan memakai teks Stephanus
sebagai dasar. Ia turut mempopulerkan teks Erasmus dan teks Stephanus.
• Keluarga Elzevir adalah penerbit berbagai buku klasik. Mereka ikut juga
menerbitkan PB dalam bahasa Yunani. Pada edisi ke 2 nya tercantum tulisan
“Kini anda memiliki teks yang telah diterima oleh semua kalangan, yang di
dalamnya tidak ada penambahan maupun kesalahan.”
• Akhirnya ungkapan Received Text atau Textum Receptum (TR) menjadi nama
dari teks pertama yang diedit oleh Desiderius Erasmus, diperlengkapi dan
diperindah oleh Stephanus, dipromosikan oleh Theodore Beza dan Keluarga
Elzevir. Inilah teks dasar dari terjemahan bahasa Inggris yang terkenal King
James Version (KJV) tahun 1611.

Harus diakui bahwa beberapa naskah salinan Alkitab tertua yang kita miliki
sekarang bukan salinan langsung dari naskah aslinya. Ada perbedaan-perbedaan di
antara salinan-salinan yang kita miliki sekarang. Oleh sebab itu timbul pertanyaan-
pertanyaan:
1. Apabila pada salinan Alkitab ada perbedaan-perbedaan, bagaimana Alkitab
Kristen yang tersusun atas dasar naskah-naskah salinan tersebut dijadikan
sandaran dan ajarannya tidak terdapat kesalahan?
2. Apabila Allah sudah menginspirasikan naskah aslinya sehingga tanpa salah,
mengapa Allah tidak menjaga penyalinan Alkitab sehingga mereka tidak
menyalin dengan salah?
3. Bagaimana kita dapat yakin bahwa Alkitab yang kita miliki sekarang ini
sungguh-sungguh merefleksikan naskah aslinya dengan baik?

Selain dari manuskrip-manuskrip PB bahasa Yunani ini masih ada 20.000 versi dan
lebih dari 1.000.000 kutipan dari tulisan bapa gereja. Dibandingkan dengan rata-
rata penulis Yunani klasik maka salinan-salinan PB 1.000 kali lebih banyak.
Perbandingan dokumen-dokumen historis yang masih ada:

SEJARAH MANUSKRIP TERTUA JUMLAH


Livy (th. 59 SM-17) Abad ke 4 27
Tasitus (th. 56-120) Abad ke 9 3
Suetonius (th. 69-140) Abad ke 9 200+
Thukydides (th. 460-400 Abad ke 1 20
SM)
Herodotus (th. 484-425 SM) Abad ke 1 75
Perjanjian Baru ± th.100-150 ± 5700 (hanya manuskrip
Yunani yang dihitung)

OKY OTTO OTTO


32

TERJEMAHAN
Terjemahan adalah seluruh bagian atau sebagian dari PL atau PB yang
diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Setiap terjemahan ini memiliki ciri-ciri yang
berbeda dengan terjemahan-terjemahan lainnya walaupun itu diterjemahkan ke
dalam bahasa yang sama. Sebutan bagi terjemahan-terjemahan Kitab Suci, baik PL,
PB ataupun keseluruhan Alkitab ini adalah Versi-Versi atau Version.

Menurut Lembaga Alkitab Swiss sampai dengan 11 Maret 1996, Alkitab telah
diterjemahkan ke 2.123 bahasa. Ada 601 bahasa di Afrika, 527 bahasa di Asia, 446
bahasa di Amerika Utara, 355 bahasa di Ocenia dan 191 bahasa di Eropa. Proses
terjemahan ini masih berjalan seiring berkembangnya kebutuhan akan Firman
Tuhan di seluruh dunia.

Terjemahan PL

• Targum
Kata Targum artinya terjemahan. Penggunaannya secara ekslusif diperuntukkan
bagi terjemahan Perjanjian Lama ke bahasa Aram. Targum mulai dibukukan kira-
kira tahun 200 SM dan baru selesai pada tahun 300 M. Versi terjemahan ini tidak
terlalu bernilai dalam studi kata-kata karena sifatnya bukanlah terjemahan secara
langsung tetapi parafrasa atau menguraikan kembali suatu teks dalam bentuk yang
lain untuk menjelaskan makna yang ada.

Selama berabad-abad dianggap tidak layak untuk membaca pelayanan Firman di


sinagoga dengan memakai Kitab Suci yang bukan dari bahasa aslinya. Perjanjian
Lama atau bagian-bagian Perjanjian Lama terjemahan bahasa Aram ini biasanya
hanya dipakai untuk keperluan sehari-hari dalam rumah tangga. Kebiasaan di dalam
sinagoga orang Yahudi adalah membaca dari Torah dan kemudian memberikan
penjelasan-penjelasannya dalam bahasa Aram. Targum ini juga ditemukan di antara
teks-teks Gulungan Laut Mati.

• Septuaginta
Terjemahan Alkitab Ibrani pertama dalam bahasa Yunani adalah Septuaginta yang
artinya tujuh puluh atau dikenal dengan bilangan Romawi LXX. Terjemahan Alkitab
Ibrani pertama dalam bahasa Yunani adalah Septuaginta yang artinya tujuh puluh
atau dikenal dengan bilangan Romawi LXX. Nama ini diambil dari tradisi yang
mengatakan Septuaginta diterjemahkan oleh 70 (penggenapan dari 72) para ahli
Yahudi di Alexandria, Mesir. Menurut sumber pertama, Aristobulus, seorang Yahudi
yang hidup pada abad 2 SM, mengatakan bahwa Taurat versi Yunani telah selesai
saat Ptolemy Philadelphus berkuasa (285-247 SM) di bawah tanggung jawab
Demetrius Phalereus. Sumber lain dari Aristeas mengatakan bahwa Raja Ptolemy
turut membangun perpustakaan Alexandria dan menugaskan Demetrius Phalereus

OKY OTTO OTTO


33

menerjemahkan Kitab Suci orang Yahudi. Ia membentuk kelompok, salah satunya


Aristeas, meminta imam besar Eleazar salinan Taurat dan 72 penerjemah, masing-
masing 6 orang dari tiap-tiap suku. Nama ini diambil dari tradisi yang mengatakan
Septuaginta diterjemahkan oleh 72 (6 orang dari 12 suku Israel) para ahli Yahudi di
Alexandria, Mesir, selama 72 hari. Sumbangsih Septuaginta bagi Alkitab Kristen
masa kini, khususnya Perjanjian Lama, adalah dalam judul kitab-kitab, urutan dan
jumlah kitab. Walaupun Septuaginta memuat kitab-kitab Apokripa namun kita tetap
bersyukur bahwa teks-teks kuno ini tetap terpelihara sampai saat ini.

Dengan tidak ditemukannya tulisan asli dari LXX ini dan terdapatnya varian teks-
teks Septuaginta yang sangat beragam membuat rekonstruksi sejarah menjadi sulit.
Septuaginta merupakan bentuk dokumen kuno yang mengalami penyalinan ulang
termasuk terjadinya korupsi penulisan dan revisi yang disengaja. Oleh sebab itu ada
banyak naskah-naskah kuno Septuaginta yang isinya berlainan satu sama lain.

Bapa-bapa gereja awal yang menyelidiki Septuaginta secara mendalam adalah


Origen (abad ke 3) dan Jerome (abad ke 4). Origen melihat perbedaan antara
beberapa teks Septuaginta dan teks Ibrani dengan membuat skema yang dikenal
dengan Hexapla. Ia membuat 6 kolom dari: teks Ibrani, salinan Yunani, versi Aquila,
versi Symmachus, revisi versinya sendiri dari LXX dan versi Theodotion. Orang
Kristen cenderung menggunakan versi Theodotion sedangkan orang Yahudi
memakai versi Aquila. Jerome menulis bahwa ada tiga versi revisi Septuaginta yang
beredar pada masa dunia Kristen abad ke 4: Hesychius, Lucian dan Origen.

Septuaginta yang digunakan oleh Yesus dan gereja mula-mula adalah bentuk
standard Perjanjian Lama yang diterima oleh hampir semua bapak gereja sampai
dengan abad ke 4. Injil Matius sepertinya mengutip dari LXX tetapi mungkin juga
penulis menggunakan versi Yunani lainnya. Tetapi hampir semua kutipan Injil
Matius ini memiliki kesamaan dengan Septuaginta seperti juga dengan Kitab Para
Rasul. Bahkan keseluruhan Perjanjian Baru lebih banyak mengutip dari Septuaginta
daripada dari teks Ibraninya. Stefanus dalam pernyataannya akan jumlah dari
keluarga Yakub yang datang ke Mesir (Kis. 7:14), menunjukkan bahwa data yang
diperolehnya adalah dari Septuaginta.

Terjemahan PB (& PL)

• Diatessaron
Arti kata ini adalah “melalui empat” diperkirakan diterjemahkan pada
pertengahan abad ke 2 dan hanya terdiri dari 4 kitab Injil. Sangat sedikit
sekali informasi mengenai terjemahan bahasa Aram ini kecuali dari kutipan
St. Ephraem dari Siria.

• Old Syriac/Siria kuno


Diterjemahkan ke dalam bahasa Aram pada awal abad ke 3. Eiliam Cureton
telah mengedit bagian injilnya (1858) dan dikenal dengan Curetonian Syriac.

OKY OTTO OTTO


34

• Peshitta
Peshitta artinya umum, sederhana, sungguh dan berniat baik. PL
diterjemahkan langsung dari bahasa Ibrani kemudian dibandingkan dengan
bahasa Yunani lalu direvisi. Bagian PB diterjemahkan pada th. 411-435
dimana Rabbula seorang Uskup Edessa memberikan perintah untuk merevisi
terjemahan Siria berdasarkan salinan kuno bahasa Yunani maka muncullah
terjemahan ini. Terjemahan ini diakui oleh gereja Siria dan gereja Nestorian
secara resmi namun tidak mengakui surat 2 Petrus, 2 dan 3 Yohanes, Yudas
dan Wahyu dan ditambahkan Apokripa.

• Philoxenian
Philoxenus seorang Uskup di Mabug menerima catatan Polycarpus yang
merupakan terjemahan kitab-kitab yang tidak terdapat di dalam Peshitta
(surat 2 Petrus, 2 dan 3 Yohanes, Yudas dan Wahyu). Diperkirakan
diterjemahkan pada th. 508.

• The Old Latin


Pada abad ke 2 bahasa Latin telah menggantikan bahasa Yunani sehingga
dirasa perlu untuk menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa ini. Negara-
negara Eropa dan Afrika Utara telah lazim menggunakan bahasa Latin.
Terjemahan ini mungkin sudah dibukukan pada masa yang sangat dini
karena pada abad ke 2 telah dipakai secara luas oleh gereja-gereja di Afrika
Utara dan pernah digunakan oleh Uskup Cyprian (200-258), Tertulianus
(150-220) dll.

Terjemahan PL tidak langsung diterjemahkan dari bahasa Ibrani melainkan


dari Septuaginta. Terjemahan ini terbagi menjadi 3 versi: versi Afrika, Eropa
dan Italia. Ayat-ayat terjemahan banyak yang tidak sama dan masing-masing
memiliki keunikannya sendiri.

• Vulgata
Vulgate artinya umum/untuk semua orang sehingga biasa disebut
“Terjemahan bahasa Latin yang umum.” Karena bahasa Latin mengalami
perubahan dan banyak kekacauan dalam terjemahan-terjemahan Latin maka
Paus Damaskus I pada ± th. 383 menunjuk Sophronius Eusebius Hieronymus
(340-420), dikenal juga dengan Jerome, untuk melaksanakan terjemahan
baru.

Demi melakukan tugas ini ia meneliti beberapa kitab kuno dan tinggal di
Palestina untuk mempelajari bahasa Ibrani. Bahan-bahan yang digunakan
adalah memperbandingkan salinan-salinan bahasa Latin kuno yang terbaik
dengan salinan-salinan bahasa Yunani yang baik, baru kemudian seluruh PL
diterjemahkan langsung dari bahasa Ibrani. Ia memberikan keterangan

OKY OTTO OTTO


35

antara kitab-kitab kanon (liber canonici) dan kitab-kitab gereja (liber


ecclesiastici) atau apokripa.

Terjemahan ini selesai dalam waktu 15 tahun (390-405). Versi ini mengalami
banyak revisi dan hingga kini menjadi versi resmi bagi gereja Katolik.

• Coptic Version
Konon kekristenan dibawa oleh Markus ke Mesir. Memang di Mesir banyak
terdapat bekas-bekas kekristenan seperti kota Alexandria. Meskipun bahasa
yang umum adalah bahasa Yunani namun bahasa koptik (bahasa Mesir)
sering digunakan di dalam negeri. Sebab itu ada terjemahan Alkitab ke
bahasa Mesir yang disebut Coptic Version.

Bahasa Bohairic digunakan di daerah segitiga Mesir Utara sehingga muncul


Bohairic Version th. 200.

Sahidic Version adalah terjemahan yang terdiri dari sebagian PB yang


dikerjakan pada awal abad ke 3. Bahasa Sahidic digunakan di bagian Selatan
Mesir. Keseluruhan PB ini selesai 1 abad kemudian. Naskah tertua berumur
dari abad ke 4 atau ke 6.

Terjemahan-terjemahan Alkitab terus berlanjut dengan bahasa-bahasa dan dialek-


dialek di seluruh dunia seperti:
• Terjemahan bahasa Gothic.
• Terjemahan bahasa Armenian.
• Terjemahan bahasa Georgian.
• Terjemahan bahasa Etiopia.
• Terjemahan Slavonic.

• Terjemahan bahasa Inggris kuno


Tahun 450 bahasa Anglo-Saxon diperkenalkan oleh bangsa Teutonic ke
Inggris, inilah bahasa Inggris kuno. Pada th. 676 Caedmon menterjemahkan
butir-butir penting Alkitab ke dalam bahasa Anglo-Saxon. Pada abad ke 8
Bede, seorang sastrawan Inggris kuno, menterjemahkan Mazmur dan 4 injil
ke dalam bahasa Inggris kuno. Sampai th. 901, Alfred the Great memberikan
perintah untuk menterjemahkan seluruh Alkitab ke dalam bahasa Inggris
kuno namun tidak selesai. Terjemahan ini dilakukan dari bahasa Latin.

• Wycliffe Version
John Wycliffe (1328-1384) merupakan tokoh penting dalam sejarah Alkitab
bahasa Inggris. Ia adalah orang pertama yang menterjemahkan seluruh
Alkitab ke dalam bahasa Inggris.

Ia adalah dosen di Universitas Oxford dan juga merupakan seorang pastor


Katolik namun menyadari kebobrokan dari gereja Katolik Roma. Ia berusaha

OKY OTTO OTTO


36

mengadakan reformasi dan menyerang sedemikian rupa, sampai terus


terang menyangkali status Paus sebagai wakil Kristus di bumi. Ia
berpendapat bahwa otoritas Alkitab berada di atas otoritas jabatan Paus dan
percaya bahwa Alkitab adalah milik rakyat jelata. Setiap orang harus
mempunyai kesempatan untuk membacanya.

Ia menggunakan versi Vugata sebagai dasar untuk menterjemahkannya ke


dalam bahasa Inggris dan 22 tahun kemudian yaitu th. 1384 pekerjaan
tersebut rampung. Inilah Alkitab bahasa Inggris yang pertama. Saat itu belum
ada percetakan dan untuk menyalin sebuah Alkitab dibutuhkan waktu ± 10
bulan.

Pekerjaan Wycliffe ini adalah perintisan bagi gerakan reformasi sebab itu ia
dipuji sebagai “Bintang fajar bagi reformasi agama” dan sebagai “Bapa
Alkitab bahasa Inggris.” Roma Katolik memendam dendam kepada Wycliffe
bahkan setelah 30 tahun kematiannya kuburannya dibongkar dan
tengkoraknya dicambuk serta dibakar lalu abunya disebar di Sungai Surft.

• Tyndale’s Version
William Tyndale (1494-1536) adalah penerus Wycliffe. Ia hidup sezaman
dengan Martin Luther sang Reformator. Tahun 1525 ia menterjemahkan PB
dari bahasa Yunani ke bahasa Inggris. Ia mahir dalam bahasa Yunani, Ibrani
dan Latin oleh sebab itu terjemahannya lebih jelas dan tepat dibandingkan
dengan terjemahan Wycliffe.

Pada masa itu melakukan sebuah penterjemahan akan menghadapi


penganiayaan berat tetapi ia mempertaruhkan nyawanya untuk itu. Ia
menterjemahkan langsung dari bahasa Ibrani dan Yunani serta menerbitkan
terlebih dahulu PB lalu kemudian beberapa bagian PL. Oleh karena
penganiayaan berat ia melarikan diri dari Inggris ke Eropa. Di Belanda ia
mencetak PB bahkan terbit beberapa edisi. Paling sedikit ada 15.000 jilid
Alkitab yang diterbitkan dan diedarkan. Ada yang dimasukkan ke dalam
kantung terigu lalu diselundupkan ke Inggris. Tahun 1535 ia menerbitkan
terjemahan PB yang direvisi dari bahasa Yunani. Istilah-istilah manis yang
ada di Authorized Version (AV) kebanyakan berasal dari terjemahan yang
telah direvisi ini.

Oleh sebab Tyndale telah menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa rakyat


maka gereja Roma Katolik menjatuhkan hukuman berat kepadanya. Dia
digantung di tiang dan dibakar sampai mati. Doa terakhir yang dipanjatkan
sebelum kematiannya adalah: “Ya Tuhan bukalah mata raja Inggris.” Tahun
1538 yaitu 2 tahun setelah kematiannya, Raja Henry VIII memberikan
perintah agar setiap gereja menyediakan sejilid Alkitab bahasa Inggris. Hari-
hari kemudian Tyndale disebut sebagai Pahlawan sejati dalam reformasi
agama di Inggris.

OKY OTTO OTTO


37

• Geneva Bible
Alkitab terjemahan ini merupakan hasil karya sekelompok ahli yang
melarikan diri ke Geneva yang rampung th. 1560. Diterjemahkan langsung
dari bahasa Ibrani dan Yunani namun juga merujuk ke bahan-bahan Tyndale
Version yang bentuknya besar serta dibubuhi penafsiran yang sangat kental
dengan iman Calvin. Versi ini juga merupakan salah satu Alkitab pertama
yang membagikan seluruh Alkitab dalam pasal dan ayat dan Alkitab pertama
yang tidak mencantumkan Apokripa. Alkitab ini bentuknya mungil dan
mudah dibawa. Tidak seperti Tyndale Version yang berbentuk besar.
Harganyapun murah sehingga menjadi popular dan disukai banyak orang.
Inilah Alkitab pertama yang menggunakan huruf miring untuk menandakan
bahwa kata-kata tersebut tidak terdapat di dalam bahasa aslinya namun
perlu dicantumkan agar menjadi lebih jelas.

• King James Version


Berbagai versi terjemahan ini versi bahasa Inggris membawa perubahan
besar bagi dunia. Versi yang sangat terkenal adalah versi King James Version
(KJV) atau sering disebut Authorized Version (AV) yang selesai diterjemahkan
pada tahun 1611 atas perintah raja Inggris, James.

Mulanya tahun 1603 ketika raja James I naik tahta, pimpinan jemaat Puritan
mengajukan permohonan untuk mengkoreksi semua kebiasaan jelek yang
ada di dalam gereja dan membereskan perselisihan antar denominasi. Atas
undangan mereka Raja James membuka persidangan di Hampton Court th.
1604. Rektor Universitas Oxford yaitu Dr. Reynolds mengusulkan untuk
menterjemahkan ulang Alkitab. Hal ini disetujui dan di dorong oleh raja
Inggris. Lalu dikumpulkan 57 ahli paling ternama dari gereja-gereja dan
dibentuk panitia penterjemah serta membaginya dalam 6 kelompok.

Masing-masing kelompok menterjemahkan salinan Alkitab lalu diserahkan


kepada 5 kelompok lainnya untuk diperiksa, dibandingkan, dicocokkan dan
dikoreksi. Setelah selesai diserahkan kepada kabinet untuk penetapan final.
Penterjemahan dilakukan dari th. 1604 sampai 1611. Terjemahan ini dikenal
dengan KJV atau AV.

Masih banyak terjemahan-terjemahan bahasa Inggris lainnya yang terus direvisi


dan mengalami perbaikan serta penyesuaian dalam penggunaannya.
• Revised Version (RV).
• The American Standard Version (ASV).
• The Revised Standard Version (RSV) merupakan revisi dari (AVS).
• New American Standard Bible (NASB).
• The New International Version (NIV).
Pada masa kini beberapa versi di atas telah mengalami penyempurnaan lebih jauh.
• New King James Version (NKJV).

OKY OTTO OTTO


38

• Today’s New International Version (TNIV)

Terjemahan-terjemahan ini memiliki metode di dalam menterjemahkannya. Ada 3


metode dalam menterjemahkan Alkitab ke dalam sebuah bahasa:
1. Formal/Static Equivalence adalah terjemahan kata per kata.
2. Dinamic Equivalence adalah terjemahan dalam pengertian atau konsep.
3. Paraphrase adalah terjemahan yang bebas dan memiliki penekanan
penafsiran.

ASV: American Standard Version


Interlinear - NASB: New American Standard Bible
ASV --- KJV: King James Version
NASB ---- NKJV: New King James Version
KJV ----- RSV: Revised Standard Version
NKJV ------- ESV: English Standard Version
RSV -------- NET: New English Translation
ESV --------- NIV: New International Version
NET ------------------ NLT: New Living Translation
NIV ----------------------------- GNB: Good News Bible
NLT -----------------------------------------------------------
GNB -----------------------------------------------------------------
LB ------------------------------------------------------------------------------
PMT --------------------------------------------------------------------------------
Message ---------------------------------------------------------------------------------

Formal/Static Dinamic Paraphrase


Equivalence Equivalence

• Terjemahan Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia terus berkembang dari masa ke masa oleh sebab itu tidak
heran bila beberapa versi Alkitab bahasa Indonesia telah diterbitkan. Albert
Cornelisz Ruyl (yang tiba di Indonesia tahun 1594) menerjemahkan Injil
Matius dari bahasa Belanda ke Bahasa Melayu dan selesai pada tahun 1612.
Penterjemahan terus diperbaiki dan diperbanyak sampai terbentuknya
Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) pada tahun 1954. Edisi Alkitab Terjemahan
Lama yang masih bersifat darurat diterbitkan LAI pada tahun 1958. Versi
Alkitab ini adalah gabungan dari Perjanjian Lama terjemahan Klinkert edisi
tahun 1879 dengan Perjanjian Baru terjemahan Bode edisi tahun 1938.
Proses penerjemahan Perjanjian Baru oleh Lembaga Alkitab Indonesia
mengalami masa panjang sehingga kitab Perjanjian Baru berbahasa
Indonesia ini nantinya selesai pada tahun 1968 dan seluruh Alkitab dicetak
pertama kali nanti tahun 1974, itupun belum dengan ejaan baru.

OKY OTTO OTTO


39

Terjemahan Leijdecker, Klinkert dan Bode bersumber dari Textus Receptus


sedangkan Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia bersumber pada
naskah terbitan United Bible Society, di mana sebelumnya bersumber pada
terbitan Würtembergische Bibelanstalt, Stuttgart.

Meskipun pada awalnya berjalan tidak lancar, namun hal ini tidak membuat
perjalanan terjemahan Alkitab bahasa Indonesia berhenti. Perbaikan dan
revisi terus dilakukan. Tahun 1997 Lembaga Alkitab Indonesia menerbitkan
Perjanjian Baru dalam versi Terjemahan Baru edisi ke 2. Terjemahan ini
menggunakan sumber naskah Yunani dari kelompok para ahli Perjanjian
Baru di United Bible Society edisi ke 4. Selanjutnya diterbitkan Perjanjian
Baru Yunani-Indonesia edisi 2000 berdasarkan sumber naskah bahasa
Yunani, The Greek New Testaments Fourth Revised Edition.

Seiring dengan berkembangnya pemberitaan injil ke seluruh dunia dan


banyaknya lembaga yang melakukan penerjemahan, baik sebagian maupun
keseluruhan Alkitab membuat maka proses terjemahan yang terjadi saat ini
sulit untuk ditelusuri lagi. Tetapi pada intinya proses penerjemahan yang
baik adalah yang bersumber dari teks bahasa asli Alkitab.

OKY OTTO OTTO


40

KRITIK TEKS

Alkitab sebagai Firman Tuhan haruslah diterima oleh paling tidak orang percaya
tetapi bagi para ilmuan hal itu memerlukan sebuah pembuktian. Bahayanya dalam
hal ini adalah rasio manusia mendominasi pemikiran mengenai Alkitab sebagai
Firman Tuhan dan akhirnya menolak bahkan mencari bukti ilmiah bahwa Alkitab
bukanlah Firman Tuhan.

Kritik dalam bahasa Yunani (kritikos) memiliki konotasi positif, artinya


kesanggupan untuk membedakan nilai. Kritik Alkitab seharusnya adalah
mendapatkan bunyi naskah yang asli dengan memperbandingkan dengan sejumlah
naskah-naskah salinan yang masih ada saat ini. Namun akhirnya kritik Alkitab
menjadi sebuah bumerang yang menyerang Alkitab.

Saat ini dikenal adanya Kritik Rendah (Lower Criticism) dan Kritik Tinggi (Higher
Criticism). Kritik Rendah berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan isi teks
yang asli, dikenal juga dengan Kritik Teks. Kritik Tinggi berhubungan dengan dari
mana muncul atau latar belakang teks Alkitab seperti penulis, tahun penulisan,
sumber penulisan, redaksi.

Metode-metode Kritik teks:


1. Bukti Eksternal
Para ahli memeriksa bukti eksternal yaitu manuskrip-manuskrip, versi-versi
dan kutipan-kutipan Alkitab para bapa gereja.
a. Usia dan Karakter
Varian yang diutamakan adalah manuskrip-manuskrip awal. Lebih
kecil gap waktu dengan tulisan asli semakin besar mengandung kata-
kata yang tepat. Ada pula tempat dan waktu di mana manuskrip ini
disalin lebih akurat dari tempat dan waktu yang lain. Contohnya
penyalin abad ke 5 lebih teliti dari abad ke 3.
b. Kesamaan genealogis
Manuskrip-manuskrip ini memiliki turunan dari lokasi tempat
disalinnya sehingga ada pola-pola geografis dari varian-varian
bermunculan. Hal ini menyebabkan masing-masing lokasi memiliki
tipe teks yang khas. Ada 3 teks PB yang merupakan 3 tipe teks utama:
• Alexandria.
• Barat.
• Bizantin.
c. Persebaran geografis
Adanya persebaran dari teks-teks ini. Lebih banyak tersebar di
daerah-daerah yang lain lebih kemungkinan mendekati aslinya
daripada hanya ditemukan di 1 lokasi saja.

OKY OTTO OTTO


41

2. Bukti Internal
Para ahli memeriksa bukti internal yaitu kebiasaan-kebiasaan dan gaya
kepenulisan para pengarang/penulis juga kebiasaan-kebiasaan bahkan
kesalahan-kesalahan para penyalin. Penelitian kata-kata dari varian-varian
tertentu untuk menentukan mana yang menyebabkan munculnya varian lain
dan karena itu paling mungkin merupakan teks aslinya.
a. Prinsip-prinsip bukti internal
Pedomannya adalah memilih varian yang paling baik menjelaskan
munculnya varian lain.
i. Varian yang lebih sulit lebih diutamakan
Lebih sulit dalam pemilihan kata, lebih janggal atau lebih
langka dan lebih kaku.
ii. Varian yang lebih pendek lebih diutamakan
Para penyalin memiliki kecenderungan kuat untuk
menambahkan kata-kata atau frasa ketimbang
menghilangkannya sehingga teks cenderung bertumbuh dan
bukan menciut.
b. Pembagian bukti internal
i. Probabilitas transkripsional
Apa yang mungkin dilakukan oleh penyalin manuskrip. Ada 2:
• Perubahan yang disengaja.
• Perubahan yang tidak disengaja.
ii. Probabilitas intrinsic
Sama dengan apa yang mungkin dilakukan penyalin di atas
tetapi perubahan menyangkut konteks dan gaya penulisan.

Dengan memperbandingkan bukti eksternal dan internal maka para ahi dapat
sampai pada kesimpulan tentang varian mana yang asli. Varian tekstual yang lebih
mungkin otentik ditemukan dalam saksi-saksi yang terawal, terbaik dan tersebar
paling luas secara geografis. Sebanyak 99% masalah ini terpecahkan dan hanya 1 %
harus diteliti dengan perbandingan yang cermat antara bukti ekstenal dan internal.

Desiderius Erasmus mungkin telah melakukan proses pengumpulan dan


perbandingan dari teks-teks salinan ini yang mengacu pada teks Barat dan
menghasilkan Textum Receptum pada tahun 1516. Namun tetap kita harus melihat
apa yang mungkin (posibilitas) dan sangat mungkin (probabilitas) dalam teks-teks
salinan yang masih terus ditemukan sampai saat ini. Sulit untuk menyatakan 100%
walaupun hal itu sangat mungkin dari teks-teks yang kita miliki sekarang ini. Tidak
tertutup kemungkinan para ahli sekarang tetap mengerjakan proses yang
dikerjakan oleh Desiderius Erasmus untuk menemukan teks asli sampai tingkat
100%.

OKY OTTO OTTO


42

Ryrie memberikan bagan bagaimana Alkitab sampai kepada kita sekarang:

OKY OTTO OTTO


43

PANDANGAN DAN SIKAP TERHADAP ALKITAB

Apa yang diyakini dan dipercayai seseorang akan mempengaruhi tindakannya.


Setelah melihat Alkitab secara komprehensif dan mendalam, apa yang seharusnya
menjadi sikap dan tindakan kita terhadap Alkitab. Ada bermacam-macam
pandangan seseorang terhadap Alkitab:

1. Alkitab adalah tradisi manusia pada abad-abad permulaan


Alkitab berisi budaya masa lalu pada tempat tertentu sehingga tidak relevan
dengan budaya di tempat lain dan kebiasaan-kebiasaan masa ini. Ada
kebenaran-kebenaran di dalamnya tetapi sudah kuno. Biasanya orang ini
tidak terlalu menghargai Alkitab.

2. Alkitab adalah buku biasa yang mengandung kesalahan


Alkitab adalah buku yang sama dengan tulisan-tulisan manusia lainnya. Ada
kemajuan, perbuahan dan kemerosotan dalam ide, pikiran, prinsip, filosofi
dan pengetahuan. Sikap kristis terhadap segala sesuatu menjadi dasar
mendekati Alkitab. Ini bukan datang dengan iman tetapi keraguan terhadap
kebenaran Alkitab.

3. Alkitab adalah catatan tentang Firman Allah


Alkitab adalah catatan-catatan saja tentang Firman Allah. Allah telah
berfirman kepada orang-orang zaman dahulu. Alkitab hanyalah catatan
sejarah dan biografi peristiwa saat Allah berfirman dahulu.

4. Alkitab mengandung Firman Allah


Alkitab memuat sebagian saja dari Firman Allah. Ada kata-kata yang bukan
dari Allah di dalam Alkitab, contohnya iblis atau perkataan-perkataan
manusia seperti para nabi, Musa, Paulus dan yang lainnya.

5. Alkitab adalah cerita yang mengandung pesan moral


Kisah-kisah dan sisi historis dianggap tidak sungguh-sungguh terjadi dan
hanyalah cerita-cerita rakyat belaka yang kebenarannya diragukan. Tetapi
cerita itu mengandung pesan dan makna yang sangat mendalam bagi
manusia untuk dapat berperilaku hidup yang baik.

6. Alkitab disebut Firman Allah jika ia berbicara kepada manusia


Alkitab menjadi Firman Allah ketika pembaca benar-benar menyentuh
hatinya dan terjadi perubahan di dalam hidupnya. Jika tidak maka Alkitab
hanyalah buku biasa. Seringkali hal ini dikatakan sebagai “rhema.”

7. Alkitab adalah Firman Allah


Alkitab adalah Firman Allah (yang tertulis) tanpa tergantung sikap ataupun
pandangan manusia terhadapnya.

OKY OTTO OTTO


44

Pandangan seseorang ini, apakah ia percaya dan yakin bahwa Alkitab Firman Allah,
akan mempengaruhi respon dan tindakannya. Apa saja yang menjadi manfaat dan
kegunaan Alkitab bagi manusia:

• 2 Timotius 3:15-17:
1. Menuntun kepada keselamatan.
2. Memberi hikmat.
3. Untuk mengajar: Alkitab menyatakan apa yang benar.
4. Untuk menyatakan kesalahan: Alkitab menyatakan apa yang tidak benar.
5. Untuk memperbaiki kelakuan: Alkitab menyatakan bagaimana untuk
benar.
6. Untuk mendidik orang dalam kebenaran: Alkitab menyatakan bagaimana
untuk terus menerus benar.
• Mazmur 119:105: Penuntun.
• Yohanes 17:17: Kebenaran.
• Mazmur. 33:9; Roma 1:16-17: Berkuasa.
• Yesaya 40:8: Tetap.
• Mazmur 19:8: Menyegarkan.

Kesimpulan Akhir

Alkitab adalah Firman Allah yang telah diwahyukan/diilhamkan Allah kepada


manusia. Isinya ilahi dan tidak ada kesalahan, mengajarkan nilai moral tertinggi,
menceritakan apa yang tidak dilihat oleh manusia pada awalnya dan menuliskan
peristiwa-peristiwa yang akan datang. Alkitab bukan pernyataan iman belaka tetapi
fakta-fakta sejarah yang harus dipercayai. Jika peristiwa-peristiwa di dalam Alkitab
nyata adanya maka setiap perkataan yang ada didalamnya haruslah benar-benar
direnungkan karena akan menjadi kenyataan.

Alkitab adalah Firman yang tertulis, sebuah wahyu yang sempurna, yang
direncanakan Allah melalui proses yang panjang. Sudah ± 2000 tahun tetap eksis
dan tidak tergoyahkan dan tidak berubah sampai saat ini. Alkitab adalah puncak
dari wahyu Allah dan menjadi standar serta ukuran (kanon) kehidupan semua
manusia. Ia adalah standar eksternal yang bukan buatan manusia tanpa kompromi.
Alkitab adalah berotoritas dalam kehidupan manusia. Alkitab yang kita pegang
sekarang ini dalam bentuk salinan-salinan atau terjemahan-terjemahan merupakan
cerminan dari Firman Allah.

Yakinlah, Selidikilah, Percayalah dan Tunduklah


Maka
Sukacita dan Damai Sejahtera Allah menyertaimu
Amin

OKY OTTO OTTO


45

DAFTAR PUSTAKA

Charles C. Ryrie. Teologi Dasar 1. Yogyakarta: Penerbit ANDI, 1991.

Charles F. Baker. Teologi Sistematika Dispensasional. Jakarta: Pustaka Alkitab


Anugerah, 2009.

Daniel Lucas Lukito, Pengantar Teologi Kristen 1. Bandung:Kalam Hidup, 2002.

J. Ed Komoszewski. M James Sawyer & Daniel B. Wallace, Reinventing Jesus, Jakarta:


Perkantas, 2011.

Johny Y. Sedi. Diktat Bibliologi. STT Agapes - Jakarta, 2011.

Jonas Situmorang. Bibliologi. Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2013.

Santono Sinaga. Diktat Bibliologi. STT Injili Indonesia, 2012

Suhento Liauw. Doktrin Alkitab Alkitabiah. Jakarta: GBII-GRAPHE, 1997.

OKY OTTO OTTO

Anda mungkin juga menyukai