Dalam situasi sekarang ini banyak yang isolasi mandiri dan berdiam di rumah. Dan memikirkan
bagaimana dengan hidupnya supaya terhindar dari Covid dan segala kekurangan yang terjadi.
Pada akhirnya melupakan fungsinya sebagai orang percaya. Apa fungsi kita? (Mat. 5:13-16).
“Kehilangan asinnya/menjadi tawar” dalam bahasa Yunaninya “menjadi bodoh.” Jika tidak ada
fungsinya maka dibuang dan diinjak orang. Zaman dahulu Ketika bongkahan garam ini tidak
berguna lagi karena tidak bisa mengasinkan masakan maka dibuang ke jalan. Bongkahan ini
dipakai orang zaman Yesus menjadi bahan material jalan sehingga fungsinya adalah untuk
menguatkan/material jalan. Garam yang tidak lagi berfungsi maka dia rendah di mata Allah.
Dibuang oleh pemilikNya dan menjadi hamba dunia karena unsurnya duniawi. (Luk. 14:34-35
baca judul perikopnya). Orang percaya berfungsi jika murni (NaCl) dari unsur-unsur
duniawi. Kita belajar untuk bagaimana tetap murni sehingga dapat memberikan pengaruh
sorgawi kepada dunia.
Terang (ayat 14-16)
Fungsi sebagai terang juga mirip dengan garam. Jika garam itu tawar dibuang dan diinjak orang
maka terang yang tidak berfungsi adalah diletakkan dibawah gantang/panci. Jika pelita itu
ditutupi oleh sesuatu maka bukan saja tidak bercahaya tetapi mati. Dan terang sesungguhnya
adalah Yesus sendiri (Yoh.8:12). Ada 3 hal mengenai terang.
1. Terang ditempatkan di tempat yang tinggi (kaki dian=tiang pelita). Anak-anak terang
adalah orang-orang yang posisinya lebih tinggi dari orang-orang dunia. Terang di atas
bukit akan menuntun orang yang dalam perjalanan untuk masuk ke kota tersebut, Zaman
dahulu kota-kota ada di atas bukit. Yerusalem ada di bukit Zion. Kita yang percaya
adalah anak-anak terang (Yoh. 12:36). Hanya yang percaya Yesus. Garam bernilai tinggi,
terang posisinya tinggi. Apa fungsinya?
2. Terang membuat orang tidak tersandung, mengusir kegelapan sehingga tahu bagaimana
melangkah (Yoh. 8:12; 12:35). Dan fungsi anak-anak terang adalah menelanjangi
perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Memberitahukan kepada dunia standar hidup
benar. Lihat cara-cara dunia. Logikanya bagaimana? Berteologinya bagaimana?
Bagaimana LGBT? Standar kerja Ahok?
3. Posisi terang no. 1 ini bergantung pada no.2. supaya akhirnya orang datang kepada Yesus
dan bukan kepada kita (manusia)! Pada akhirnya memuliakan Allah dan bukan manusia.
Karena kebenaran mutlak, tertinggi dan sejati hanyalah datang dari Allah/Yesus/Firman
sendiri. Iman yang terwujud dalam perbuatan-perbuatan kebenaran. Yerusalem sorgawi
menarik banyak yang binasa kepada terangNya yang ajaib. Perbuatan kita akan dilihat
menjadi ukuran dan penilaian apakah orang mau mengikut Yesus atau tidak. Semua
mengakui ajaran kekeristenan memiliki nilai yang tinggi, hanya tidak mau mengakui
Yesus sebagai Tuhan dan tidak mau meninggalkan dosa (Yoh. 3:19-20). Kita menyatakan
terangnya Allah dan bukan diri sendiri (Yoh. 1:8) sehingga kemuliaan hanya bagi Allah.
Kita sama seperti Yohanes adalah saksi sehingga orang mempercayai dan datang kepada
terang itu (Yoh. 1:7). Waktu orang menjadi percaya maka mereka memuliakan Bapa di
sorga.
Sama seperti garam, adakah orang menaruh pelita di bawah dan menutupinya dengan panci. Ini
juga adalah kebodohan. Ini berlawanan dengan fungsinya menerangi seluruh ruangan. Orang
percaya berfungsi jika terang itu ada pada posisinya sebagai pedoman/kompas supaya
orang dapat datang kepada Allah sehingga memuliakan Dia. Menarik orang dalam
kegelapan kepada terangNya yang ajaib.
Kesimpulan
Mengingatkan fungsi kita. Garam dan terang memiliki fungsi sebagai alat Tuhan di dunia untuk
mempengaruhi, memberikan dampak kepada orang lain, memberkati orang lain sehingga mereka
tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Masa Covid dan dunia yang semakin tidak
menentu ini apakah kita sudah berfungsi seperti garam dan terang dalam dunia yang gelap dan
tidak menentu ini? Ini berbicara mengenai tanggung jawab kita terhadap nilai (mulia) dan posisi
(tinggi) yang Allah berikan. Semakin mementingkan orang lain bagi Allah maka Allah juga akan
bekerja dalam kepentingan kita.