PENDAHULUAN
Jutaan orang-orang hari ini sedang mencari-cari satu suara yang dapat dipercaya
dari otoritas Alkitab . hal memahami Alkitab bukanlah sesuatu yang mudah bagi kita, jika
tidak dengan tuntunan Roh Kudus. Sehingga penting bagi kita untuk mengetahui apa
maksud yang tertera dalam Alkitab ini.
Karena kebanyakan dari para filsuf yang meragukan Alkitab sebagai suatu
kebenaran yang mutlak yang tidak bias mereka terima dengan rasio mereka yang sangat
dangkal dan sempit itu. Sehingga terjadilah banyak teori-teori yang meragukan Alkitab ini
terkhusunya kitab Nabi-nabi. Sehingga melalui makalah ini penulis ingin menyajikan
tentang tafsiran kitab kejadia, terkhususnya (Kejadian 11 : 1-3)
Tiada gading yang tak retak. Demikianlah penulis mengharapkan agar para
pembaca dapat menaggapi dan meresponi setiap hal yang dapat kita pelajari bersama-sama.
Sekian dan terima Kasih, Tuhan Yesus Memberkati.
Nabi Hosea putra dari Beeri. Hosea menjadi nabi bagi bangsa Israel selama abad ke-
8 Sm kemungkinan dengan nabi Yunus, Hosea adalah satu-satunya nabi yang menulis kitab
dan tinggal di kerajaan utara.
Allah memerintahkan nabi Hosea untuk menikahi seorang gadis yang dikenal
sebagai seorang pelacur yaitu Gomer anak perempuan dari Didlaim. Hosea memiliki tiga
orang anak yaitu ( Yizreel, Lo Ruhama dan Lo-Ami) yang lahir dari ketidak setiaan Gomer.
Perkawinan Hosea adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kenabiaanya
1
karena sikap dan tingkah lakunya Gomer yang merupakan analogi persinahan rohani Israel
dan pelanggaran terhadap perjanjian dengan Allah.1
Keadaan wilayah pada waktu itu, nabi Hosea bernubuat oleh karena kebobrokan
keadaan didalam maupun diluar negeri Israel. Pada tahun 745 sM Tiglat- Pileser III
merebut tahta Asyur yang menguasai Israel2
1
Manalu, Marlina., M.Th., Diktat PPL I. Hal. 110
2
SABDA
2
BAB II
ANALISA KONTEKS
A. Konteks Dekat
Konteks dekat dalam kitab (Hosea 11:1-3) saya ambil dalam (Hosea 10:13) dimana
keadaan yang awalnya Tuhan sangat kecewa atas apa yang telah diperbuat oleh Efrain
terhadap tuhan, namun kekecewaan itu tidak pernah merubah kasih Tuhan kepada
bangsa Israel, bahkan sekeras apapun bangsa Israel kasih Tuhan mampu
mengalahkannya
B. Konteks Jauh
Konteks jauh dari (Hosea11:1-3) saya mengambil dari (Keluaran 4:22) dimana
dikatakan bahwasanya Allah mengasihi bangsa Israel diama pada saat itu Allah berkata
atau berfirman kepada musa, bahwa bangsa Israel bagaikan anak sulung bagi Allah.3
Analisis Teks
Kasihnya terhadap istrinya juga jelas. Dapat dikatakan bahwa Kitab Hos adalah
‘Nukilan cinta yg salah jalan’. Tapi dalam tragedi rumah tangga itu ia menemukan Tuhan.
Goethe pernah berkata, ‘Aku tidak pernah ditimpa penderitaan besar, namun aku
3
Lembaga Alkitab Indonesia
3
menuangkannya dalam syair’. Penderitaan Hosea sangat besar, tapi telah memberikan
kepada kita syair yg indah tentang kasih Allah.
Analisis Biografi
4
BAB III
EKSEGESE TEKS
Hosea 11:1-3 saya mencoba menggali kata Kupanggil dari kata dasat arq (qara)
arq verb qal perfect 1st person common singular homonym 1 (Maksudnya ialah kata kerja yang
telah dilakukan oleh orang pertama tunggal dan saat ini masih dilakukan), artinya bahwa Allahlah
memanggil bangsa Israel yang artinya Alah mmanggil dan mengasihi bangsa Israel, namun
bangasa Israel tidak mau merespn bahkan semakin menjauh dari Allah dengan menyembah para
baa. Dan Allah memanggil mereka dan membawa bangsa Israel untuk keuar dari tanah Mesir pada
saat itu. 4
4
Bible Work
5
BAB IV
EKSPOSISI
A. Hosea 11:1-3
Jadi penulis menyimpulkan bahwa Allah sendiri yang memanggil atau memilih
mereka atau umat Israel untuk kembali atau berbalik atau kembali kepada Tuhann
dan hidup ketaatan. Pada ayat yang ke-2 ini juga berhubungan dengan ayat yang
pertama yaitu Allah memanggil umat Israel keluar dari Mesir. Artinya bahwa Allah
menunjukan kepada sejarah Israel ketika mereka dibawa keluar dari Mesir untuk
menjadi bangsa yang merdeka.
Kita sebagai hamba Tuhan, berarti janganlah kita menyia-nyiakan panggilan
Tuhan dalam diri kita akan tetapi marilah kita meresponi panggilan Tuhan itu dan
menjadikan sebagai rema dalam kehidupan kita sehari-hari dan menjadi berkat bagi
banyak orang. Oleh karena panggilan itu adalah suatu kemurahan Tuhn kepada kita
untuk berpartisipasi dan menjadi patner dalam karya dan tujuan Tuhan dalam dunia
ini.
6
BAB V
Ketika membaca kisah tentang kejatuhan manusia dalam dosa dengan semua
implikasi yang mengerikan, kita tidak merasa bahwa peristiwa ini memang tidak dapat
dihindarkan. Akibat yang wajar dari kebebasan ialah bahwa manusia dapat meragukan dan
tidak menaati Firman Allah. “manusia dapat beralih dari keadaan tak bersalah kepada
keadaan kebebasan moral yang tanpa kendali. Tetapi itulah suatu keputusan yang telah
melibatkan kita semua dan yang kita ulangi lagi pada giliran kita sendiri5
APLIKASI
5
Dr. A.de Kuiper. Kitab Hosea, (PT.bpk. Gunung Mulia, 1997) hal. 153