PENDAHULUAN
Paulus adalah rasul yang menulis 13 surat yang ada di Alkitab. Paulus adalah seorang
Yahudi, namun Paulus diberi pendidikan bangsa Yunanioleh ayahnya sehingga Paulus
sanggup mengutip pujangga Yunani diluar kepala dan dapat menggunakan berbagai gaya
sastra helenistis.
mempunyai dua kebudayaan yaitu Yahudi dan Yunani.1 Dengan adanya kebudayaan itu,
Paulus bisa membandingkan kedua kebudayaan tersebut, seperti yang ada di dalam kitab
Roma. Seperti yang ada di Roma 4: 1-6. Paulus memberi contoh iman kepada orang Roma
yang berkebudayaan Yunani dengan seorang Abraham yang sangat jelas adalah nenek
moyang bangsa Israel, yang adalah Yahudi. Apa tujuan paulus menggunakan kebudayaan
Paper ini akan berusaha mengungkapkan maksud Paulus yang menuliskan Abraham
sebagai contoh kepada jemaat di Roma dengan memperhatikan berbagai macam analisa yang
dibutuhkan dalam penafsiran teks. Selanjutnya, eksposisi praktis akan diambil guna memberi
1
John Drane, Memahami Perjanjian Baru, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1998), 289.
|1
BAB II
A. Introduksi
Surat Roma ditulis oleh Paulus di Korintus pada akhir perjalanan Paulus yang ketiga
(pada abad 57?).2Ditujukan untuk jemaat di Roma, yang tidak diketahui siapa pendiri jemaat
disana. Tujuan kitab Roma ini adalah mengajar dan menguatkan iman kristen pada jemaat
Roma, baik yang lemah imannya maupun yang sudah kuat. Juga Paulus menyatakan maksud
tujuannya dalam kitab ini untuk mengantar bantuan untuk orang-orang kudus di Yerusalem.
Pada tahun 49 M Kaisar Claudius mengusir semua orang Yahudi dari roma karena
mereka bertengkar atas hasutan seseorang yang bernama ‘Kretus’. Dari situ dapat diambil
kesimpulan bahwa telah ada orang Kristen di Roma seberlum tahun 49, dan bahwa orang
kristen tersebut adalah orang Yahudi.3 Pada saat Paulus menulis kitab Roma orang Yahudi
sudah kembali dan kemungkinan pendatang-pendatang dari Roma yang orang Yahudi ini
yang menyebarkan agama Kristen disana.4 Orang Kristen non-Yahudi merupakan mayoritas
jemaat.5
Roma telah diinjili dan memiliki jemaat yang berkembang pesat. Banyak orang
Kristen di Roma mungkin sekali adalah orang Yahudi, dan Paulus menyadari beberapa dari
mereka sudah dipengaruhi untuk melawan Paulus sendiri. Orang-orang Kristen di Yudea
2
Dianne Bergant dan Robert J. Karris, Tafsiran Alkitab Perjanjian Baru, (Yogyakarta:
Kansius IKAPI, 2012), 250.
3
Van Den End, Tafsiran Alkitab Surat Roma, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2003), 3.
4
Charles F. Pfeiffer dan Everett F. Harrison, Tafsiran Alkitab Wycliffe, (Malang: Yayasan
Penerbit Gandum Mas, 2001), 506.
5
End.
|2
mungkin telah datang ke sana, dan mengatakan bahwa semua orang Kristen non-Yahudi
Karena adanya pengaruh yang besar dalam perkembangan Kristen di Roma oleh
orang Kristen Yahudi, maka banyak orang-orang Roma yang mengikut ajaran Kristen.
Namun karena masih kuatnya budaya Yahudi, perkembangan agama Kristen di pengaruhi
oleh tradisi Yahudi. Sehingga ada sebuah pengajaran bahwa jika menjadi orang Kristen harus
Para Yahudi menyadari bahwa menyanyikan nyanyian Tuhan Allah dapat dilakukan
di negeri asing dan bukan hanya di Yerusalem. Maka para Yahudimembangun sinagoge-
sinagoge, tempat beribadah orang Yahudi. Dalam keadaan sosial yang berbeda, beberapa hal
harus dilakukan secara berbeda pula, dan sinagoge bukan jiplakan Bait Allah. Dengan
demikian berkembanglah bentuk ibadah orang Yahudi seperti: berdoa, membaca Taurat,
Penyesuaian ibadat Yahudi tradisional ini sudah dilakukan sejak masa pembuangan
dari Babel sampai pulang kembali ke tanah airnya, mereka membawa bentuk peribadatan
seperti itu. Setelah penaklukan-penaklukan Aleksander, ada orang Yahudi yang dengan
sukarela pindah ke berbagai tempat di dunia laut Tengah, wajar saja jika para Yahudi
Tentu tidak semua sinagoge sama. Ketika di Yerusalem ada pengawasan ajaran serta
pelaksanaan ibadat sinagoge secara ketat. Namun masalah yang dihadapi orang Yahudi di
Babel sangat berbeda dengan masalah orang Yahudi di Roma. Jadi di setiap tempat, orang-
orang Yahudi harus menghadapi tantangan baru. Di Roma, beberapa orang Yahudi tidak
6
Drane, 368.
7
Ibid., 33.
|3
keberatan mengikuti banyak kebiasaan masyarakat kafir. Tetapi orang-orang Yahudi yang
lain di kota Roma mengecam apa yang mereka anggap sebagai pencampuran dan
pengkhianatan terhadap agama nenek moyang mereka. Orang-orang ini berpegang secara
8
Ibid., 34.
|4
BAB III
Ketidakpercayaan Israel
|5
Inti sari dari kitab Roma adalah pembenaran manusia dihadapan Allah adalah
anugerah dari Kristus dan karena iman, dan bukan Taurat. Surat ini ditujukan untuk saling
menguatkan iman antara orang Yahudi maupun orang Roma yang non-Yahudi. Beberapa
unsur penyataan bahwa manusia dibenarkan oleh iman yang tertera pada surat ini:
B. Konteks Dekat
Konteks dekat dari Roma 4: 1-7 adalah semua ayat dalam Roma 4. Ayat-ayat dalam
kitab Roma memberikan konteks bagi pemahaman yang utuh terhadap Roma 4: 1-7. Pada
ayat selanjutnya, yaitu ayat 9-16 yang menjelaskan bahwa Abraham dibenarkan bukan karena
dia disunat atau hukum Taurat (orang Yahudi), namun karena iman. Selain itu pada ayat 17-
C. Konteks Jauh
Konteks jauh dari Roma 4: 1-7 adalah Kisah Para Rasul 2; 6:1; 9:29 yang mempunyai
kemungkinan informasi mengenai asal usul orang percaya di Roma dan ajaran Yesus tentang
iman dalam Injil-injil Sinoptik. Kisah Para Rasul memberi kemungkinan bahwa orang-orang
Yahudi yang berbahasa Yunani ini adalah yang menyebarkan kekristenan di Roma.
Konteks jauh yang lain, adalah pasal-pasal lain dalam kitab Roma. Pasal 1-3
memberitahu tentang dosa dan pelangaran manusia serta hukuman Allah bagi semua orang
Yahudi maupun Yunani. Sedangkan pada pasal 4-9 memberitahu tentang pengaruh
penebusan Yesus dan iman pada orang Yahudi maupun Yunani . Pada pasal 10-16 berisi
|6
nasihat-nasihat untuk saling menguatkan iman sesama pengikut Kristus baik orang Yahudi
|7
BAB IV
4:1 Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita? 4:2 Sebab jikalau
Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan
Allah.4:3 Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan , dan Tuhan
memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." 4:4 Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak
diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. 4:5 Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun
percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. 4:6 Seperti
juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya: 4:7
"Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;
Ayat 1
1
Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhurjasmani kita?
1
ΤίοὖνἐροῦμενεὑρηκέναιἈβραὰμτὸνπροπάτοραἡμῶνκατὰσάρκα;
seorang nenek moyang bangsa Israel,umat Tuhan. Seperti beberapa patriakh menerima
tindakan Abraham sebagai dasar iman. Bagi Paulus Abraham diterima oleh Allah karena
Abraham percaya bahwa apa yang Tuhan janjikan padanya, akan benar-benar dilakukan
Tuhan. Bagi Paulus nyatalah bahwa hanya dengan mempunyai iman seperti Abraham,
Ayat 2
2
Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar
untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah.
2
εἰγὰρἈβραὰμἐξἔργωνἐδικαιώθη,ἔχεικαύχημα:ἀλλ'οὐπρὸςθεόν.
9
Gerald F. Hawthorne, Ralph P. Martin, Daniel G. Reid, Dictionary of Paul and His Letters,
(Leicester: InterVarsity Press, 1993), 287.
|8
Paulus ingin menunjukan bahwa perbuatan yang dilakukan Abraham adalah usaha
yang keras dan tidak main-main. Dibuktikan dengan kata ἔργωνyang berarti perbuatan atau
pekerjaan. Kata ini bermakna bahwa apa yang dilakukan adalah usaha keras yang sangat
kegiatan yang berguna yang sangat berbeda dengan kesia-siaan. Paulus ingin menunjukkan
orang Yahudi yang percaya diri dengan bermegah dihadapan Tuhan. Namun kata terakhir
dalam ayat ini,“tetapi tidak di hadapan Allah” menunjukkan bahwa manusia tidak bisa
bermegah atau dibenarkan dihadapan Allah atau memperoleh keselamatan karena kekuatan
Ayat 3
3
Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan,
dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."
τίγὰρἡγραφὴλέγει;ἘπίστευσενδὲἈβραὰμτῷθεῷ,καὶἐλογίσθηαὐτῷεἰςδικα
3
ιοσύνην.
kepercayaan pada senjata atau keahlian pada pemakaian senjata. Karena kepercayaan bisa
diartikan sebagai tugas, percaya mempunyai nuansa “patuh”. Seperti terikat pada perjanjian
atau mengingat perjanjian maka orang yang mempunyai kepercayaan pada sesuatu perjanjian
10
Gerhard Kittel, Theological Dictionary of The New Testament Volume II, (Michigan: WM. B
Eerdmans Publishing Company, 1964), 635.
11
Gerhard Kittel dan Gerhard Friedrich, Theological Dictionary of The New Testament
Volume VI, (Michigan: WM. B Eerdmans Publishing Company,1995), 175.
|9
Maksud paulus kepada orang Roma menggunakan kata Ἐπίστευσεν yang sesuai
dengan makna kata ini, yaitu menunjukkan bahwa iman Abraham waktu itu benar-benar
suatu kepercayaan yang besar dan sungguh-sungguh. Juga menunjukkan bahwa dengan iman
seperti itu, seseorang bisa mengikuti perjanjian Allah yang benar-benar memegang teguh
Kata kebenaran dalam ayat ke-3 dalam bahasa Yunani adalah δικαιοσύνην. Kata
kebenaran ini dalam pemikiran baru Paulus adalah kebenaran dihadapan Tuhan tidak berasal
dari hukum Taurat. Kebenaran di dalam ayat ini tidak bisa didapatkan dari arti Taurat.12
Kebenaran yang membebaskan ada pada Yesus yang telah menyelamatkan manusia, bukan
karena perbuatan baik yang telah dilakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian
kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Dengan pemikiran Paulus seperti ini, tentu Paulus ingin menunjukkan bahwa hanya
oleh Kasih Tuhan langsung semua manusia bisa benar atau layak dihadapan Tuhan. Dengan
pemakaian kata ini Paulus ingin menunjukkan bahwa karena perkenanan Tuhan sendiri,
semua orang memperoleh kebenaran dan bukan karena seseorang adalah Yahudi.
Ayat 4
4
Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi
sebagai haknya.
4
τῷδὲἐργαζομένῳὁμισθὸςοὐλογίζεταικατὰχάρινἀλλὰκατὰὀφείλημα:
12
Gerhard Kittel, Theological Dictionary of The New Testament Volume II, (Michigan: WM.
B Eerdmans Publishing Company, 1964), 202.
| 10
Kata bekerja disini menggambarkan perbuatan dan kerja keras Abraham pada ayat 2
sebelumnya. Namun disini Paulus menulis bahwa kerja keras seperti itu upahnya tidak
upah dalam bahasa Yunani adalah μισθὸς.μισθὸς dalam pemikiran Paulus adalah
ganjaran dua kali lipat, baik dalam hukuman ataupun hadiah, itu adalah kepastian. Upah
disini bermakna suatu tuaian dari apa yang ditabur. Paulus menggambarkan kebesaran upah
ini, dengan gambaran suatu pertandingan lari yang sangat ingin Paulus menangkan. Paulus
Seperti yang tertulis di ayat 4 ini, segala kerja keras atau usaha manusia tidak dihitung
sebagai hadiah, yaitu χάριν. χάρινdalam pemakaian kata ini dalam Perjanjian Baru berarti
keadaan yang penuh dengan sukacita. Kata ini juga dipakai Gabriel saat bertemu Maria yang
menggambarkan kesukacitaan yang luar biasa. Namun segala kerja keras dihitung sebagai
Ayat 5
5
Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang
5
τῷδὲμὴἐργαζομένῳ,πιστεύοντιδὲἐπὶτὸνδικαιοῦντατὸνἀσεβῆ,λογίζεταιἡπί
στιςαὐτοῦεἰςδικαιοσύνην,
Di dalam ayat ini Paulus lebih menekankan kata percaya. karena disini sebelum kata
percaya Paulus memberikan suatu peraturan, yaitu meskipun seseorang tidak bekerja keras
13
Gerhard Kittel, Theological Dictionary of The New Testament Volume IV, (Michigan: WM.
B Eerdmans Publishing Company, 1955), 719.
| 11
Dengan kepercayaan yang besar dan sungguh-sungguh, kepada Yesus. Maka iman seseorang
yang πιστεύοντι kepada Yesus seperti ini yang dianggap sebagai kebenaran.14
Pada saat Paulus mengatakan diperhitunggkan. Paulus merujuk pada Yesus yang
bukan karena perbuatan baik yang telah dilakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh
permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham
saja, tetapi ditulis juga untuk semua orang; sebab kepada semuanya Allah
memperhitungkannya, karena percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, dari
antara orang mati, yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran dan dibangkitkan
karena pembenaran.16
Ayat 6-7
6
Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan
berdasarkan perbuatannya: 7"Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-
pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;
καθάπερκαὶΔαυὶδλέγειτὸνμακαρισμὸντοῦἀνθρώπουᾧὁθεὸςλογίζεταιδικ
6
αιοσύνηνχωρὶςἔργων,7Μακάριοιὧνἀφέθησαναἱἀνομίαικαὶὧνἐπεκαλύφθησαναἱἁ
μαρτίαι:
Lalu Paulus mengutip mazmur Daud di kitab Mazmur 32:1. sebagai bukti bahwa
Allah akan mengampuni pelangaran-pelanggaran dan dosa-dosa. Dalam ayat 6 dan 7 ini lagi-
14
Gerhard Kittel dan Gerhard Friedrich, Theological Dictionary of The New Testament
Volume VI, (Michigan: WM. B Eerdmans Publishing Company,1995), 217.
15
Gerhard Kittel, Theological Dictionary of The New Testament Volume II, (Michigan: WM.
B Eerdmans Publishing Company, 1964), 202.
16
Diambil dari roma 4:23-25 sebagai pendukung.
| 12
lagi Paulus mengatakan berbahagialah orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan
perbuatannya, usahanya, dan kerja kerasnya, namun oleh kasih karunia Allah kepada semua
Prinsip/Kebenaran Kekal
Dari surat ini, dapat disaksikan bahwa keselamatan bisa didapatkan oleh siapa saja.
Pertama-tama orang Yahudi dan juga Yunani yang beriman kepada Yesus. Pada seluruh Injil
Sinoptik juga sudah diterangkan bahwa Yesus sebagai “Roti Kehidupan”, “Satu-satunya
Jalan” dan segala sesuatu dalam Injil Sinoptik yang menerangkan Yesus sebagai Penyelamat
dan Penebus dosa. Surat ini merupakan surat yang menerangkan bahwa Allah adalah Allah
Seperti pada surat-surat Paulus yang Lain, ada satu keunikan dalam cara Paulus
meneguhkan iman jemaat di Roma yang kebanyakan adalah orang Yunani. Paulus
menggunakan contoh Abraham yang jelas-jelas adalah nenek moyang bangsa Yahudi.
Namun maksud Paulus adalah penyelamatan tidak hanya pada orang Yahudi, penyelamatan
datang kepada orang yang percaya kepada Yesus, dengan iman yang teguh. Dengan iman
Paulus dalam surat Roma 4 ini tidak membandingkan atau membanggakan Abraham
sebagai orang yang dibenarkan Tuhan. Namun Paulus menjelaskan kepada jemaat di Roma
alasan kenapa Abraham dibenarkan oleh Allah. Dan menjelaskan apa hasil dari kepercayaan
kepada Allah, menjelaskan bahwa manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri,
manusia tidak bisa membuat dirinya benar dihadapan Allah meskipun dengan usaha yang
sangat keras. Semua usaha itu hanya diperhitungkan sebagai hak dari perbuatan saja, hasil
yang dirasakan di dunia saja. Karena keselamatan hanya bisa didapatkan dalam Yesus.
| 13
Dengan demikian, tidak ada lagi perbedaan antara orang Kristen Yahudi dengan
Kristen non-Yahudi. Paulus juga menasihati agar orang Kristen yang kuat imannya
menguatkan iman orang Kristen yang lemah imannya. Jadi baik Yahudi maupun bukan,
| 14
BAB V
KESIMPULAN
Seseorang tidak dapat mengklaim bahwa tasirannya adalah satu-satunya yang paling
tepat. Namun, dengan menerapkan semua prinsip dan metode dalam penafsiran teks,
seseorang dapat yakin bahwa tafsirannya dapat meminimalisir kesalahan-kesalan yang dapat
Setelah melalui proses penyeledikan teks, Roma 4: 1-7 merupakan penguatan iman
dari Paulus kepada jemaat Kristen di Roma yang terdiri dari orang Yahudi dan non-Yahudi.
Surat ini bukan bermaksud membanggakan atau menjelekkan orang Yahudi pada jemaat di
Roma. Namun bermaksud menyatakan bahwa hanya dengan iman seseorang bisa
diselamatkan, tanpa adanya pengaruh dari ras baik Yahudi atau Yunani. Hal ini dapat dilihat
dari perkataan Paulus, yang menjelaskan kenapa Abraham dapat dibenarkan Allah. Paulus
menjabarkan bahwa Abraham memang melakukan usaha yang keras, namun bukan itu yang
membuat Abraham dibenarkan Allah, melainkan karena iman Abraham yang percaya penuh
Maka dari perkataan Paulus di Roma 4:1-7. Paulus menguatkan iman orang Kristen
yang lemah imannya di Roma. Memberitahu jemaat di Roma, cara agar berkenan di hadapan
Allah, yaitu dengan percaya penuh kepada Yesus juru selamat manusia.
| 15