Anda di halaman 1dari 8

Khotbah Topikal

1. Khutbah topikal dapat didefinisikan sebagai khutbah yang berfokus kepada satu topik.
1
Dari satu topik ini, inilah yang akan dikhotbahkan.

2. Dimulai dengan satu topik/satu tema. Dan bagian tertentu.

3. Kelebihan Khutbah Topikal ini antaranya adalah: 2

 Mudah dipersiapkan.
 Menarik bagi perhatian pendengar.
 Praktikal dan mudah dimengerti
 Mudah bagi orang yang berkhutbah
 Ayat-ayat Alkitab yang mendukung topik yang dikhotbahkan.

4. Ini sangat mudah dikuasai bahkan elder-elder gereja mahupun orang-orang muda
boleh menggunakan Teknik topikal ini ketika menyampaikan khutbah kepada anggota
jemaat.
5. James Braga menjelaskan tentang prinsip-prinsip membuat khutbah topikal yakni: 3

 Bagian Utama menuruti susunan logika/kronologi


 Bagian Utama boleh merupakan Analisa pokok tersebut.
 Bagian Utama mengemukakan pelbagai bukti mengenai pokok itu.
 Bagian Utama menguraikan pokok tersebut dengan
perbandingan/pertentangan.
 Seharusnya tidak bertentangan dengan konteks ayat alkitab yang
disampaikan.

1
Kresbinol Labobar, Ilmu Berkhutbah: Sebuah Metode yang mudah dan Praktis dalam Menyusun
Khotbah, (Yogyakarta, Penerbitan ANDI, 2017),32.

2
Kresbinol Labobar, Ibid, 32-33.

3
James Braga, Cara mempersiapkan Khotbah, (Indonesia: Gandum Mas, 2019), 18-19.

1
6. Khotbah mengenai doktrin SDA sesuai dijadikan sebagai khutbah topikal.

Model Khutbah Topikal

Boleh melakukan khutbah topikal melalui beberapa cara:

Ciri-Ciri

Kesan Baik
Tema atau Buruk

Perbandingan
atau
Pertentangan

Sejarah
Biografi/karakter
dalam Alkitab

Huraian tentang
tema tersebut

SETIAP CARA INI MESTILAH DISUKUNG


OLEH BEBERAPA AYAT ALKITAB. TANPA
SOKONGAN AYAT ALKITAB, IA BUKAN
KHUTBAH TOPIKAL

2
Ayat alkitab &
huraian diisi
Contoh: dengan uraian,
Agen tafsiran, ilustrasi,
pengawet penerapan.
Tema: Garam

Ayat alkitab &


Ciri-ciri Garam Bikin rasa
huraian diisi
haus
dengan uraian,
tafsiran, ilustrasi,
penerapan.
Agen
penyembuh

Ayat alkitab &


huraian diisi
dengan uraian,
tafsiran, ilustrasi,
penerapan.

Seperti kebanyakan format khutbah:


1. Ilustrasi – boleh jadi pengalaman hidup atau statistic data atau pa sahaja.
2. Isi – isi khutbah
3. Kesimpulan – rangkuman utama khutbah
4. Penutup khutbah
5. Ajakan untuk pendengar.

Format Rangka Khutbah yang biasa digunakan oleh penulis:

Tema:
Judul:
Ilustrasi:
Proposisi: - sebuah penyusunan ayat yang bersifat deklarasi tentang tema tersebut.
Kalimat Peralihan: -ayat yang menuju kepada isi-isi
Isi:
Ilustrasi:
Kesimpulan:
Ajakan:

3
Lampiran Contoh Khotbah Rangka Topikal
Judul: Batu Hidup Bukan Batu Api.
Tema Utama: Batu
Ilustrasi:

 돌탑 ( 石塔 , Doltap ) = tone stacks, refer to elaborate conical cairns erected


at village entrances as objects of worship believed to keep away bad fortunes
and invite in the good.
 Stone stacks are generally observed in mountainous inland regions of South and
North Chungcheong, North Jeolla, Gangwon and South Gyeongsang provinces,
but are found on Jeju Island as well. They serve not only as guardians against
diseases, evil forces, fire, and tiger attacks, but also as structures to supplement
specific geographical features that are considered inauspicious according to
geomantic beliefs. In other words, they are closely related to the faith of bibo, or
geomantic supplementation, which is not common among worship monuments.
They are built through communal effort to worship the village gods, and must be
distinguished from simple stone piles at the entrances to temples, mountain paths
or near village guardian deity shrines (seonangdang), formed randomly by
travelers or for personal prayer.
Proposisi: Kamus Dewan Pelajar Edisi Kedua mentakrifkan batu itu sebagai benda keras
daripada bumi tetapi bukan logam dan terdiri daripada pelbagai jenis. 4 Apabila saya melihat
batu ini, ia mengingatkan saya kepada peristiwa batu-batu yang ada didalam Alkitab. Sebab
saya membawakan tajuk saya hari ini: Batu Hidup Bukan Batu Api.

Kalimat Peralihan: Batu ini digunakan secara fizikal dan simbolik dalam Alkitab dan
digunakan secara negative dan positif. Mari kita melihat dalam Alkitab tentang apa yang
dikatakan tentang bebatuan dan melihat pengajaran yang ada didalam Alkitab tersebut.

Isi:
1. Dasar Yang Kukuh

Yesus menggunakan ilustrasi tentang batu dan pasir dalam Matius 7:24

Mat 7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama
dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

Penurutan kepada Tuhan adalah seperti orang yang mendengar firman Tuhan. Orang
yang menuruti adalah seperti orang yang mendirikan rumahnya diatas batu dan tidak
pernah akan kena banjir. Umat Tuhan mendirikan dasar rumah mereka lain dari dunia
iaitu mereka mendirikan atas penurutan dan doa dan penyerahan kepada Tuhan selalu.

2. Tuhan adalah Batu Karang kita

4
https://prpm.dbp.gov.my/Cari1?keyword=batu Diakses pada tanggal 4 March 2021.

4
Pemazmur mengatakan dalam Mazmur 18:3 seperti berikut:

Psa 18:3 Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung
batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!

Metafora ‘batu’ ini diaplikasikan kepada Tuhan sebagai perhubungan kita dengan
Tuhan. Perkataan ‘batu’ ini sering dikaitkan dengan kekuatan malah bebatuan ini
digunakan dalam pembinaan kota dan istana di zaman Alkitab. Demikian juga, Tuhan
adalah tempat yang teguh seperti batu untuk berdiam didalam Dia dan menikmati
hadiratNya.

Dia kekal dan tidak berubah selamanya Dia.

3. Yesus adalah Batu Penjuru

Dalam Injil, Yesus menerangkan dirinya sebagai Batu Penjuru. Dalam Lukas 20:17-18

Luk 20:17 Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata: "Jika demikian apakah arti
nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru?
Luk 20:18 Barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur, dan barangsiapa ditimpa
batu itu, ia akan remuk."

Batu penjuru adalah batu yang menentukan arah sebuah bangunan, batu yang pertama
kali diletakkan yang menjadi patokan pembangunan. Sebagai batu penjuru Tuhan
Yesus adalah pusat dari segala aspek kehidupan kita; Dia adalah batu yang menentukan
arah kehidupan kita. Karena itu kita harus menjadikan Tuhan Yesus sebagai prioritas
dan tujuan hidup kita karena Dia adalah Pemegang kendali hidup kita; artinya Dia
harus menjadi pusat dan tujuan hidup kita karena Dia adalah Alfa dan Omega, "...yang
ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." (Wahyu 1:8).

4. Kekerasan Hati Manusia

Alkitab juga menggambarkan hati manusia yang keras penuh dengan dosa seperti
dinyatakan dalam Yeremia 5:3

Jer 5:3 Ya TUHAN, tidakkah mata-Mu terarah kepada kebenaran? Engkau memukul mereka,
tetapi mereka tidak kesakitan; Engkau meremukkan mereka, tetapi mereka tidak mau
menerima hajaran. Mereka mengeraskan kepalanya lebih dari pada batu, dan mereka tidak
mau bertobat.

Mereka yang tidak mau bertobat kepada Allah yang hidup adalah mereka yang
mempunyai hati keras seperti batu. Tuhan panggil untuk bertaubat pun tidak mau.
Tuhan panggil untuk mengasihi pun tidak mau. Lebih suka menyakiti Tuhan daripada

5
menyenyangkan hati Tuhan. Suka pergi jauh daripada Tuhan daripada mau dekat sama
Tuhan. Tidak peduli sama Tuhan dan hatinya tidak mau ‘dipecahkan’ oleh Roh Kudus.
Kekerasan hati manusia mengakibatkan manusia sulit untuk mengampuni, menganggap
diri benar, menutup diri terhadap koreksi dan menolak untuk berubah. Kekerasan hati
telah menyebabkan hubungan suami isteri rusak, keluarga berantakan bahkan gereja
pecah.

5. Batu Hidup Bukan Bati Mati

Rasul Petrus menasihatkan kepada kita bahawa dalam 1 Petrus 2:5 mengatakan

1Pe 2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan
suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan
rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Disini, Petrus mau kita semua menjadi batu hidup bukan batu yang mati dan keras untuk
pembangunan rumah rohani. Suatu keimamatan kudus untuk mempersembahkan
persembahan rohani kepada Yesus yang berkenan kepada Allah Bapa.

Apa yang kita bangunkan?

1) Tubuh kita
2) Pujian bibir kita
3) iman
4) kasih
5) pengakuan dosa akita
6) doa
7) hidup kita

Albert Barnes: the offerings of the heart - the sacrifices of prayer and praise. Since
there is a priest, there is also involved the notion of a sacrifice; but that which is offered
is such as all Christians offer to God, proceeding from the heart, and breathed forth
from the lips, and in a holy life. It is called sacrifice, not because it makes an explation
for sin, but because it is of the nature of worship. Compare the notes at Hebrews 13:15;
Hebrews 10:14.

Sum: Contact with the Living Stone makes us alive and fits us for our place in his
architectural plan.

6
Ilustrasi:
Quote- Barangkali tugas manusia ialah memunggah batu-batu halangan dan
menggunakannya sebagai dasar atau landas sebuah bangunan yang baru.” (A. Samad Said,
Hujan Pagi)
Quote- Jika kita tidak mampu jadi Batu Permata, janganlah pulak kita jadi batu api . Ingat
sikit , kita ada Batu Nisan.
Ada dua yang kontras disini, samada batu penghalang yang dihadapan kita boleh alihkan
menjadi dasar dan mengingatkan bahawa kehidupan kita sebenarnya sangat singkat.
Kesimpulan: Sebagai murid Yesus, kita adalah Batu Hidup yang terhubung dengan Batu
Penjuru. Cerita yang ada didalam perkataan ‘Batu’ ini jelas menggambarkan bahawa Tuhan
adalah Batu kekal dan kita adalah bebatuan yang boleh menjadi sama seperti Dia atau keras
seperti batu.
Ajakan: marilah kita tetap menjadi Batu Hidup yang sejati dalam Kristus Yesus supaya Batu
Hidup menjadi suatu penunjuk arah kepada Batu Penjuru dan suatu teladan Kristus kepada
kita.

7
Bagaimana kita mencari topik-topik Alkitab ini?
Kita boleh mencari topik-topik dalam Nave’s Topical Bible
samada pencarian pdf atau melalui download apps melalui
Playstore Google atau IOS Apple.

https://www.naves-topical-bible.com/

Melalui buku renungan, fakta alam semula jadi dan pelbagai maklumat yang mudah diperolehi dimana-mana sahaja
juga boleh dijadikan sumber untuk khutbah topikal.

Anda mungkin juga menyukai