Anda di halaman 1dari 28

Teologi Sekularisasi

Oleh: Mega Nilam Sari


NIM:519112034
Pembimbing:DR. Yamin Luciana

Dipresentasikan pada tanggal 31 Januari 2020 saat kuliah TEOLOGI KONTEMPORER


Program Pendidikan Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya
Latar Belakang
• Sekularisasi berawal dari perkembangan peradaban manusia
yang makin modern.
• Percepatan dan kemajuan dalam banyak hal, seperti
teknologi, ilmu pengetahuan dan sistem kemasyarakatan,
telah mempercepat dan memperkuat sekularisasi.
• Muncul generasi yang beranggapan bahwa hal-hal yang
berbau agama dan moral sudah tidak relevan dalam
menjawab berbagai isu-isu kemasyarakatan yang ada .
• Sebelum sekularisasi, orang dapat jawaban melalui agama,
tetapi dengan sekularisasi, pengetahuan jadi satu-satunya
acuan dan penjawab berbagai persoalan masyarakat.
• Era sekularisasi ditandai dengan bangkitnya akal budi
manusia dalam memberi penjelasan atas berbagai realitas
kehidupan manusia.

Zaluchu, SE, 2018


Latar Belakang
• Dengan demikian, sekularisasi sekaligus melahirkan respon
manusia yang kritis terhadap agama dan kekristenan.
• Orang mulai berorientasi pada hal-hal yang duniawi, yang ada
di dalam dunia ini dari pada urusan supernatural di dalam
gereja.
• Akibatnya, pandangan orang mengenai iman Kristen
mengalami pergeseran.
• Salah satu penyebabnya adalah struktur pembentukan
masyarakat Barat yang di awali dengan berbagai pra-
anggapan yang sekular (non-keagaamaan) di mana aktivitas
beragama dipandang sebagai sebuah pilihan yang sangat
pribadi bagi individu.
Zaluchu, SE, 2018
Definisi
• Teologi sekularisasi merupakan produk perubahan jaman yang
dipicu oleh pergeseran pemikiran filsafat pada masa
pencerahan.
• Teologi sekularisasi merupakan aktualisasi pemikiran modern
yang mencoba menerapkan nilai-nilai kekristenan dalam
konteks dunia yang lebih luas, yang terlepas dari hegemoni
agama dan dogmatikanya.
• Sekularisasi adalah produk iman Kristen sendiri; sebuah gejala
postKristen sebagai akibat yang wajar terjadi (Friederich
Gogarten,1887).
• Iman Kristen mendorong manusia untuk menguasai dan
mengelola bumi.

Zaluchu, SE, 2018


Definisi
• Sekularisasi sering diartikan sebagai pemisahan antara urusan
negara (politik) dan urusan agama, atau pemisahan antara
urusan duniawi dan ukhrowi (akhirat).
• Sekularisasi menunjukan arah perubahan dan penggantian hal
yang bersifat adi-kodrati dan teologis jadi hal yang bersifat
ilmiah, dalam dunia ilmu pengetahuan serba ilmiah dan
argumentatif.
• Sekularisasi didefinisikan sebagai pembebasan manusia
”pertama-tama dari agama dan kemudian dari metafisika yang
mengatur nalar dan bahasanya” (Cornelis van Peursen).

Budiagung, 2011
Definisi
• Sekularisasi adalah perubahan masyarakat dari identifikasi
dekat dengan nilai-nilai dan institusi agama menjadi nilai-nilai
dan institusi non-agama dan sekuler.
• Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika
masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan
rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek
kehidupan sosial dan pemerintahan.
• Sebutan sekularisasi juga digunakan dalam konteks
mengangkat batasan keagamaan dari seorang rohaniwan.
• Sejumlah teoris membantah bahwa sekularisasi peradaban
modern disebabkan oleh ketidakmampuan manusia untuk
mengadopsi kebutuhan etis dan spiritual manusia agar sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin cepat.
Wikipedia, 2020
Definisi
• Sekularisasi adalah perubahan masyarakat dari identifikasi
dekat dengan nilai-nilai dan institusi agama menjadi nilai-nilai
dan institusi non-agama dan sekuler.
• Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika
masyarakat "berkembang", terutama melalui
modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan
kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan
pemerintahan.
• Sebutan sekularisasi juga digunakan dalam konteks
mengangkat batasan keagamaan dari seorang rohaniwan.
• Sejumlah teoris membantah bahwa sekularisasi peradaban
modern disebabkan oleh ketidakmampuan manusia untuk
mengadopsi kebutuhan etis dan spiritual manusia agar
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang
semakin cepat.
Wikipedia, 2020
Dietrich Bonhoeffer
• Pendeta, teolog Lutheran Jerman
dan anggota gerakan perlawanan
Jerman terhadap Nazisme.
• Terlibat dalam komplotan yang
dirancang oleh anggota-
anggota Abwehr (Kantor Intelijen
Militer Jerman) untuk
membunuh Adolf Hitler.
• Ditangkap Maret 1943, ditahan
dan akhirnya digantung, tak lama
sebelum berakhirnya Perang
Dunia II di Eropa.

(Breslau, 1960-1945)
Wikipedia, 2020
Dietrich Bonhoeffer
• Lahir dalam keluarga terpelajar yang menekankan pentingnya
ilmu pengetahuan.
• Ayah (Karl Ludwig Bonhoeffer), seorang profesor psikiatri dan
saraf di Universitas Berlin. Ibu (Paula von Hase), seorang guru
yang jadi ibu rumah tangga.
• Tahun 1924, Bonhoeffer kuliah Theologi di Universitas Berlin
dan tahun 1927 mendapat gelar doktor.
• Tahun 1929 menjadi profesor.
• Bonhoeffer adalah akademisi. Dia menghabiskan waktu
dengan mengajar dan menulis. Beberapa karyanya yang
sangat terkenal adalah The Cost of Discipleship, Life Together,
dan Ethics.

Buletin GRII Juni 2013


Pandangan Dietrich Bonhoeffer
• Manusia harus berbicara tentang Allah secara duniawi dan
memberitakan Injil tanpa religi. Partisipasi dalam penderitaan
Allah itulah yang menurut Bonhoeffer sebagai ciri kekristenan,
bukan perbuatan keagamaan.
• “agama” tidaklah dapat diterima. Yang penting bagaimana
berjumpa dengan Kristus dan bukan dengan agama. Ini
kemudian muncul istilah “kekristenan yang tanpa agama”.
• Sebagian beranggapan maksud Bonhoeffer ditafsir sebagai
tindakan disiplin dalam dunia sebagai murid Kristus. Tapi
banyak juga yang beranggapan penekanan kemandirian
manusia, satu ciri khas manusia dewasa yang tidak lagi hidup
bergantung kepada Allah melalui ilmu pengetahuan untuk
menyelesaikan masalah-masalahnya.
Buletin GRII Juni 2013
Pandangan Dietrich Bonhoeffer
• Bonhoeffer menyatakan sikap gereja seperti ini disebabkan
karena anugerah murahan yang telah diajarkan dalam gereja
Protestan. Gereja mengajarkan keselamatan melalui iman
sehingga yang penting adalah percaya dan setelah itu
menjadi anggota gereja dan mengikuti rutinitas gerejawi.
• Anugerah murahan ini menyebabkan orang-orang Kristen di
Jerman sangat menyukai kenyamanan, khususnya di dalam
gereja. Tidak mengherankan jika gereja tidak berani untuk
menyatakan kesalahan Hitler karena Hitler tidak mengusik
kenyamanan di gereja.
• Bonhoeffer mengingatkan gereja pada saat itu bahwa Kristus
bukan memberikan anugerah yang murah tetapi anugerah
yang mahal.
Wikipedia, 2020
Pandangan Dietrich Bonhoeffer
• Anugerah yang mahal menuntut setiap orang yang
menerimanya untuk mengikut Yesus Kristus seumur hidupnya
dan harus menyangkal diri dan memikul salib.
• Bonhoeffer menyatakan ini dalam kalimatnya yang terkenal,
“Ketika Kristus memanggil seseorang, Dia memanggilnya
untuk mati.”
• Inilah yang disebut dengan harga sebuah pemuridan. Dengan
demikian setiap orang Kristen tidak boleh memikirkan
kenyamanannya melainkan harus berani membayar harga
demi ketaatannya pada Yesus Kristus, termasuk berani
melawan pemerintah yang salah.

Wikipedia, 2020
Pandangan Dietrich Bonhoeffer
• Gereja tidak boleh takut melawan kehendak Hitler jika memang
tidak sesuai dengan kebenaran firman Allah. “The church has
only one altar, the altar of the Almighty...before which all
creatures must kneel. Whoever seeks something other than this
must keep away, he cannot join us in the house of God...the
church has only one pulpit, and from that pulpit, faith in God
will be preached, and no other faith, and no other will than the
will of God, however well-intentioned.”
• Gereja tidak boleh hanya peduli urusan internalnya tetapi juga
urusan lain yang terjadi di luar gereja. “The church is the church
only when it exist for others. To make a start, it should give
away all its property to those in need...The church must share in
the secular problems of ordinary human life, not dominating,
but helping and serving.”
Wikipedia, 2020
Harvey Gallagher Cox Jr.

Born May 19, 1929 in Malvern, Pennsylvania)


is an American theologian who served as the
Hollis Professor of Divinity at the Harvard
Divinity School, until his retirement in
October 2009. Cox's research and teaching
focus on theological developments in world
Christianity, including liberation theology and
the role of Christianity in Latin America.

Cox examining a honeywll


fragmentation device (1973) Wikipedia, 2020
Harvey Gallagher Cox Jr.
• Harvey Cox, seorang teolog protestan menulis sebuah buku
yang diberinya judul The Secular City pada tahun 1965. Sub
judul buku ini adalah tentang Sekularisasi dan urbanisasi
dalam perspektif teologi.
• Buku ini menimbulkan perdebatan karena Cox
mensistematiskan teologi sekularisasi, bahkan memberikan
justifikasi teologis melebihi konsep dari para pendahulunya.
• Menurut Cox, sekularisasi adalah pembebasan manusia dari
proteksi agama dan metafisika, pengalihan dari alam lain
kepada dunia ini. Cox menyetujui gagasan bahwa pusat
modernitas adalah dunia dan bukan agama.

Wikipedia, 2020
Pandangan Harvey Gallagher Cox Jr.
• Bobot teologi dari sekularisasi dalam argumentasi Cox adalah
penekanan bahwa sekularisasi berakar dari kepercayaan
Alkitab. Pada taraf tertentu, ia adalah hasil otentik dari
implikasi kepercayaan Bible terhadap sejarah Barat.
• Terdapat tiga komponen penting dalam Alkitab yang menjadi
kerangka dasar kepada sekularisasi, yaitu: disenchantment of
nature; yang dikaitkan dengan penciptaan (Creation),
desacralization of politics; dengan migrasi besar-besaran
(Exodus) kaum Yahudi dari Mesir dan deconsecration of
values; dengan Perjanjian Sinai (Sinai Covenant).
• Dengan menjustifikasi sekularisasi berasal dari ajaran Alkitab,
Cox menyimpulkan bahwa sekularisasi adalah konsekuensi sah
dari keimanan Kristiani.
Wikipedia, 2020
Sekularisasi dan Sekularisme
• Sekularisme adalah upaya penolakan atau pengusiran agama
dan pemikiran religius dari kehidupan manusia. Bahkan
mengarah pada usaha untuk menyangkal Tuhan seutuhnya
(atheis).
• Pusat kehidupan sepenuhnya adalah dunia ini melalui akal
budi manusia.
• Sekularisme menekankan usaha yang menggeser bahkan
menyingkirkan Allah dari realitas kehidupan.
• Akibatnya, Allah tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang
ada, Allah jadi sesuatu yang abstrak dan tak terjangkau;
sebaliknya, sesuatu dianggap lahir dari proses alamiah,
natural; atau, sebagai proses yang berlangsung dalam dunia
ini, yang dapat dipahami secara rasional berkat kemampuan
akal budi manusia yang melahirkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Zaluchu, SE, 2018


Sekularisasi dan Sekularisme
• Beda dengan sekularisasi adalah posisi agama yang masih
diakui walau tidak lagi mendapat peran publik.
• Sekularisasi tidak langsung menyangkal eksistensi Allah dan
tetap mengijinkan seseorang memeluk agamanya secara
pribadi.
• Keyakinan seseorang melalui agamanya tidak boleh
mencampuri berbagai persoalan yang ada di tengah
masyarakat
• Sekularisme merupakan penyelewengan dari sekularisasi.
• Inilah yang menjadi tugas iman Kristen di dalam teologi
sekularisasi, melindungi sekularisasi agar tidak menyeleweng
menjadi sekularisme.

Zaluchu, SE, 2018


Sekularisasi dan Sekularisme
• Sekularisme merupakan penyelewengan dari sekularisasi.
• Inilah yang menjadi tugas iman Kristen di dalam teologi
sekularisasi, melindungi sekularisasi agar tidak menyeleweng
menjadi sekularisme.
• Sekularisasi membawa orang keluar dari rantai agama, agar
dapat berbuat bagi sesamanya, karena dengan demikianlah
mereka sesungguhnya akan mempertanggungjawabkan itu
kepada Tuhan di kemudian hari.
• Artinya, sekularisasi mempertegas implikasi kesalehan dalam
kehidupan di dunia sekular.

Zaluchu, SE, 2018


Sekularisasi dan Sekularisme
• Menurut Harvey G Cox sekularisme adalah nama sebuah
ideologi yang tertutup. Sedangkan sekularisasi akan
membebaskan masyarakat dari kontrol agama dan
pandangan-alam metafisik yang tertutup (closed
metaphysical worldviews).
• Sekularisme akan membahayakan keterbukaan dan
kebebasan yang dihasilkan oleh sekularisasi.
• Seperti konsep Gogarten, sekularisme perlu dikawal dan
diawasi agar tidak berkembang menjadi ideologi negara.

Wikipedia, 2020
Sekularisasi dan Sekularisme
• Sekularisme merupakan penyelewengan dari
sekularisasi. Inilah yang menjadi tugas iman Kristen di
dalam teologi sekularisasi, melindungi sekularisasi agar
tidak menyeleweng menjadi sekularisme.
• Sekularisasi membawa orang keluar dari rantai agama,
agar dapat berbuat bagi sesamanya, karena dengan
demikianlah mereka sesungguhnya akan
mempertanggungjawabkan itu kepada Tuhan di
kemudian hari. Artinya, sekularisasi mempertegas
implikasi kesalehan dalam kehidupan di dunia sekular.

Zaluchu, SE, 2018


Macam Sekularisasi
• Gogarten membedakan dua macam sekularisasi.
• Yang pertama sekularisasi yang tetap terikat pada iman
Kristen dan itulah yang harus diperjuangkan. Jangan sampai
sekularisasi berubah jadi sekularisme.
• Sedangkan yang kedua adalah sekularisasi yang
melepaskan diri dari iman Kristiani, yang kemudian
diistilahkan Sekularisme.
• Sekularisasi membawa orang keluar dari rantai agama, agar
dapat berbuat bagi sesamanya, karena dengan demikianlah
mereka sesungguhnya akan mempertanggungjawabkan itu
kepada Tuhan di kemudian hari. Artinya, sekularisasi
mempertegas implikasi kesalehan dalam kehidupan di
dunia sekular.
Buletin GRII Juni 2013
Dampak Teologi Sekularisasi Dalam
Gereja Masa Kini
• Para teolog ini beranggapan alam yang lebih nyata dan kerajaan
yang sebenarnya adalah realitas yang ada saat ini yaitu dunia.
• Sebagai milik Allah, manusia bukan berarti tanpa dunia.
Manusia tinggal dan berada di dalam dunia dan harus
menemukan sikap yang sebenarnya terhadap Allah dan dunia.
• Sikap yang benar itu adalah membiarkan Allah tetap Allah dan
dunia tetap dunia. Sebagai akibat semakin sekulernya
masyarakat di zaman modern, terjadi perubahan radikal di
dalam memandang gereja, ajarannya dan terhadap kitab suci.
• Gereja dan otoritas kitab suci mulai dipertanyakan dan
beberapa isinya dianggap tidak relevan lagi.

Buletin GRII Juni 2013


Dampak Teologi Sekularisasi Dalam
Gereja Masa Kini
• Titik tolak teologi sekularisasi adalah munculnya penafsiran
baru soal kehidupan kekristenan, di mana gereja harus dapat
menghasilkan teologi yang relevan dengan perubahan zaman.
• Teologi ini adalah hasil dari pemikiran para teolog Barat yang
dipengaruhi oleh semangat modernisme yaitu rasionalisme
dan sekularisme yang menjadi ciri masyarakatnya pada abad
ke-20. Chul Min Jun mengatakan adanya ciri khas teologi yang
kompromistis pada era modern terlebih posmodern.
• Teologi sekular merupakan ekspresi dari berteologi di era
modern atau posmodern, sehingga tendensi kompromistis dan
pluralis menjadi konsekuensi logis yang tidak dapat dihindari.

Buletin GRII Juni 2013


Pandangan Alkitab Terhadap
Teologi Sekularisasi
1. Gambaran manusia sekuler dari Paulus dalam Roma 1-3
tidak ada dalam analisa para teolog sekuler.
2. Gereja tidak lagi memiliki ciri khas sebagi umat Allah, yang
dipilih di dalam Kristus, dipanggil supaya terpisah dari duni
ini (2Kor 6:14-18).
3. Kerajaan yang satu-satunya yang nyata yang mereka kenal
adalah mereka yang hadir pada masa kini (Mat 12:28; Luk
17:21), artinya yang sempurna adalah bagi masa datang
dan pusatnya selalu adalah Allah dan bukan manusia.
Kerajaan Surga tidak akan direalisasikan secara sempurna
sampai pemisahan antara yang baik dan yang jahat
padapada akhir jaman ini (Mat 13:47-50).

Conn, HM, 2012


Pandangan Saya Terhadap
Teologi Sekularisasi
• Proses sekularisasi merupakan tantangan. Di jaman sekarang
banyak orang berpandangan bahwa ilmu dan agama berada
dalam persaingan satu sama lain. Menurut mereka ‘semakin
maju ilmu pengetahuan, peranan agama akan semakin mundur’.
• Teologi sekularisasi sebagai satu wujud teologi kontemporer
telah berusaha membuat dunia tidak mengarah pada
sekularisme dan mengupayakan membuat dunia lebih mengenal
Allah, gereja, Alkitab dan kekristenan dengan caranya sendiri.
• Khususnya mengenal penderitaanNya untuk menanggung dosa
manusia dengan “membeli” pengampunan lewat karya Salib.
• Teologi sekularisasi dapat menjadi refleksi tentang tugas
manusia yang sesungguhnya.
Cara Menyikapi Teologi Sekularisasi
• Proses sekularisasi mestinya bisa mendewasakan pandangan
tentang Tuhan. Tidak ada persaingan di antara ilmu dan
agama. Cakupan ilmu-ilmu empiris adalah dunia empiris.
Metode ilmu empiris tidak memadai untuk mengatakan Ya
atau Tidak terhadap dunia yang transenden.
• Ilmu bersifat otonom pada kompetensinya. Filsafat dan
teologi pun otonom dalam bidang mereka sendiri. Masing-
masing dengan bahasa, metode, prinsip verifikasinya sendiri.
• Kausalitas Allah (Allah sebagai Penyebab Pertama) dan
kausalitas manusia (manusia sebagai Penyebab Sekunder)
termasuk dimensi yang berlainan. Kausalitas Allah bersifat
vertikal. Allah hadir sebagai Pencipta, sedangkan kausalitas
manusia dan dunia bersifat horizontal.
• Berkat sekularisasi, dunia makin diakui sebagai dunia dan
Allah sebagai Allah.

Snijders,A., 2020
Pustaka
• https://budieagung.wordpress.com/2011/10/23/pemikiran
-filsafat-sekularisme/ diakses pada tanggal 30 Januari 2020.
• https://id.wikipedia.org/wiki/Sekularisasi diakses pada
tanggal 30 Januari 2020.
• Conn, Harvie M, 2012. Teologia Kontemporer. Literatur
SAAT. Malang.
• Zaluchu, Sonny Eli, 2018, Mengkritisi Teologi Sekularisasi
dalam Jurnal Kurios, (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama
Kristen) ISSN 2615-739X (print), 2614-3135 (online) Vol. 4,
No. 1, April 2018; (26-38)
• Snijders, Adelbert, 2004. Sekularisasi dan Ketuhanan dalam
Jurnal LOGOS, Jurnal Filsafat-Teologi, Vol. 3 No. 2, Juni
2004.

Anda mungkin juga menyukai