Oleh:
NIM: 19.3.2.MT.01
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Kota Efesus merupakan pusat perdagangan, kebudayaan dan agama. Kota ini
juga memiliki salah satu dari ketujuh keajaiban dunia kuno, yaitu kuil yang penuh
hiasan dan berkilauan bagi Diana, dewi agung bagi masyarakat Efesus.1 Efesus
pernah menjadi kota pelabuhan yang penting di Laut Aegea, tetapi pada zaman Paulus
pelabuhan itu sudah menjadi lumpur laut. Walaupun demikian Efesus adalah kota
yang indah dengan kuli Artemisnya yang megah, di sana terdapat sebuah batu meteor
terkenal yang konon dikirim oleh sang dewi (Kis.19:35). Ratusan pelacur melayani
di kuil ini, dan para pedagang setempat menjual berbagai lukisan, patung dan
perhiasan dewi Artemis (Kis. 19:23-41). Kota ini juga memiliki teater-teater yang
perpustakaan. Paulus berkarya di Efesus sekitar tiga tahun (Kis. 19:10,20:31). Satu
generasi kemudian, penulis kitab wahyu menulis bahwa orang-orang Kristen Efesus
1 Walter M. Dunnet, Pengantar Perjanjian Baru, (Malang: Gandum Mas, 2001), hal. 68.
tidak lagi mencintai Kristus (Why. 2:1-7). Jemaat tersebut digambarkan telah jatuh
begitu dalam. Surat ini menjadi penting karena melaluinya kita bisa melihat
bagaimana kesungguhan hati Paulus dan perhatiannya kepada Jemaat yang ada di
Efesus. Ia ingin mereka hidup dengan iman yang kokoh dalam pemahaman yang
Surat Efesus merupakan salah satu puncak dalam penyataan alkitabiah dan
menduduki tempat yang unik di antara surat-surat Paulus. Surat ini tidak ditulis
sebagai jawaban terhadap suatu kontroversi doktrinal atau persoalan pastoral seperti
banyak surat lain, sebaliknya Efesus memberikan kesan akan luapan penyataan yang
melimpah sebagai hasil dari kehidupan doa pribadi Paulus. Paulus menulis surat ini
ketika dipenjara karena Kristus (Ef 3:1; Ef 4:1; Ef 6:20), kemungkinan besar di
Roma. Ada banyak persamaan di antara surat ini dengan surat Kolose dan mungkin
ditulis tidak lama sesudah surat Kolose. Kedua surat ini mungkin dibawa secara
serentak ke tujuannya oleh seorang kawan sekerja Paulus yang bernama Tikhikus (Ef
Kepercayaan umum ialah bahwa Paulus menulis surat ini dengan maksud agar
sidang pembaca akan lebih luas daripada jemaat di Efesus saja -- mungkin surat ini
ditulisnya sebagai surat edaran untuk gereja-gereja di seluruh propinsi Asia. Pada
mulanya mungkin setiap jemaat di Asia Kecil menyisipkan namanya sendiri di Ef 1:1,
sebagai bukti relevansi amanatnya yang mendalam bagi semua gereja Yesus Kristus
yang sejati. Banyak orang mengira surat Efesus ini adalah surat kepada jemaat di
Dalam bagian pertama surat kiriman ini, Paulus dengan singkat menguraikan
tentang asa mula Gereja yang ada di dunia ini menurut rencana Allah. Paulus
menyoroti tema-tema penting seperti pemilihan (1:4), penentuan dari semula (1:5,11),
pengangkatan anak (1:5), penebusan (1:7), rencana (1:9,10) dan pemeteraian dengan
Roh Kudus (1:13), serta mencapai puncaknya ketika akhirnya Gereja menjadi milik
Allah (1:14).3
dalam kata ‘hidup’ yang menggambarkan bentuk perilaku mereka (4:1, 17; 5:1, 8, 15)
di dalam dunia (2:1). Ruang lingkup kegiatan kristiani adalah ‘di dalam surga’ (1:3,
10, 20; 2:6; 3:10; 6:12), suatu istilah yang lebih menekankan kesatuan rohani
daripada kesatuan geografis. Penggerak kehidupan gereja adalah Roh Kudus, yang
merupakan meterai penerimaan (1:13), jalan masuk kepada Allah (2:18), sumber
kebenaran yang diberitakan (3:5); rahasia kekuatan semua bangsa (3:16), pengikat
kesatuan (4:3-4), penuntun pikiran dan ucapan (4:30), perangsang kesukacitaan (5:18)
3 Perhatikanlah bahwa anak kalimat “menjadi puji-pujian bagi kemulianNya” (1:6,12,14) dipakai
beberapa kali dengan sedikit perubahan, untuk membedakan pekerjaan Allah Bapa (ay. 3-6), pekerjaan
Anak (ay. 7-12) dan pekerjaan Roh Kudus (ay. 13,14) dalam menciptakan Gereja.
4 Merril C. Tenney, Survey Perjanjian Baru, (Malang: Gandum Mas, 2006), hal. 394.
Survai
Secara paling sederhana Perjanjian Baru terdiri atas dua tema dasar:
Pasal 1-3 (Ef 1:1--3:21) secara umum membahas tema yang pertama, sedangkan
yang merupakan salah satu nas yang paling dalam di Alkitab (Ef 1:3-14).
Kidung penebusan yang sangat indah ini menaikkan pujian karena Bapa telah
karena Putra yang menebus kita dengan darah-Nya (Ef 1:7-12), dan karena
Roh Kudus sebagai meterai dan jaminan warisan kita (Ef 1:13-14). Di bagian
ini Paulus menekankan bahwa dalam penebusan karena kasih karunia oleh
iman, Allah memperdamaikan kita dengan diri-Nya (Ef 2:1-10) dan dengan
sesama umat tertebus (Ef 2:11-15), dan sedang mempersatukan kita di dalam
Kristus dalam satu tubuh, yaitu gereja (Ef 2:16-22). Tujuan penebusan adalah
Di antara 35 pengarahan yang diberikan dalam surat ini mengenai bagaimana seorang
1. Orang percaya dipanggil kepada suatu kehidupan baru yang murni dan
terpisah dari dunia. Mereka dipanggil untuk "kudus dan tak bercacat di
hadapan-Nya" (Ef 1:4), "menjadi bait Allah yang kudus" (Ef 2:21), "hidup ...
kedewasaan penuh" (Ef 4:13), hidup "di dalam kebenaran dan kekudusan
yang sesungguhnya" (Ef 4:24), "hiduplah di dalam kasih" (Ef 5:2; bd. Ef 3:17-
19), dan menjadi kudus "dengan ... firman" (Ef 5:26) agar Kristus bisa
memperoleh "jemaat ... tanpa cacat atau kerut ... kudus dan tidak bercela" (Ef
5:27).
hubungan keluarga dan kerja (Ef 5:22--6:9). Semua hubungan ini hendaknya
dikuasai oleh prinsip-prinsip yang menandai orang percaya berbeda sekali dari
semua rencana jahat Iblis dan terhadap "roh-roh jahat di udara" yang hebat
dihentikan sejenak oleh dua doa rasuli yang paling berkuasa dalam PB: yang
pertama memohon hikmat dan wahyu dalam pengenalan akan Allah (Ef 1:15-
23); yang kedua berfokus pada mengenali kasih, kuasa, dan kemuliaan Allah
(Ef 3:14-21).
(dipakai 160 kali dalam surat-surat Paulus) secara khusus menonjol dalam
surat ini (sekitar 36 kali). "Setiap berkat rohani" dan setiap persoalan praktis
dalam hidup ini berhubungan dengan perihal berada "di dalam Kristus".
3. Maksud dan tujuan abadi Allah bagi gereja ditekankan dalam surat
Efesus.
6:17-18).
Kolose, karena persamaan dalam isi dan ditulis kira-kira pada waktu yang
Kristen (secara harafiah, pergulatan, pertempuran satu lawan satu) melawan kuasa-
bertahan melawan tipu muslihat Iblis (ay. 11)5. Paulus menyebut berbagai bagian
Jadi walaupun orang Kristen itu termasuk kalangan yang di sorga (1:3,10,20;
2:6; 3:10; 6:12), dia harus mempergunakan semua persediaan Allah dan menaruh
perhatian yang seksama terhadap semua tuntutan-Nya bagi hidup dan perjuangannya
di bumi ini.
5 Istilah tipu muslihat secara harfiah berarti siasat atau cara-cara atau rencana serangan. Istilah panah
api (ay.16) menunjuk pada serangan-serangan Iblis terhadap orang Kristen.
BAB II
Ayat 10
Ayat 11
Ayat 12
Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap.
Interpretasi : Paulus menyebut secara rinci siapa Iblis yang dimkasudkan pada ayat
11. Iblis menggunakan kuasa pemerintah, penguasa dan penghulu-penghulu yang
gelap untuk menciptakan kekacauan di kalangan orang Efesus dengan satu maskud
supaya tidak ada kesatuan diantara sesama orang percaya di Efesus.
Ayat 13
Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu
menyelesaikan segala sesuatu.
Interpretasi : Perintah kembali diulang oleh Paulus sehingga menjadikan pesan ini
mengandung sebuah instruksi yang sangat penting dan harus segera dilakukan oleh
orang percaya di Efesus. Sebab tanpa disadari oleh orang percaya di Efesus bahwa
sesungguhnya mereka sedang berada pada situasi yang membahayakan keimanan
mereka kepada Tuhan dengan munculnya ajaran-ajaran palsu yang berusaha
menggerus kesatuan iman mereka di dalam Tuhan. Hari yang jahat yang
dimaksudkan oleh Paulus adalah situasi yang menunjukkan peperangan secara rohani
yang akan dan sedang dihadapi oleh orang percaya di Efesus. Perintah untuk
mengenakan senjata Allah bertujuan untuk meyakinkan orang percaya di Efesus
bahwa itu adalah satu-satunya cara yang harus dilakukan jikalau ingin tetap bertahan
menghadapi situasi yang tidak baik tersebut.
Ayat 14-18
Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala
keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat
memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan
pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap
waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan
yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus,
Interpretasi :
Paulus menjabarkan secara detail seluruh peralatan senjata Allah seperti yang tertulis
pada bagian ini.
Ayat 19
Juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan
perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil
Interpretasi :
Rasul Paulus menghendaki agar jemaat di Efesus juga turut menopang pelayanan
Paulus dengan menaikkan doa-doa kepada Tuhan supaya dikaruniakan keberanian
dalam misi pemberitaan Injil.
Ayat 20
Interpretasi :
Tak lain adalah pribadi Yesus sendiri sebagai Tuhan yang telah memanggil dan
menetapkannya sebagai pelayanNya.
Konteks Dekat Efesus 6:10-20
Masalah, penderitaan, dan penganiayaan tidaklah abnormal, tetapi normal, bagi orang
Kristen dalam dunia yang telah rusak (lih. Rom 5:3-4; 8:17-18; I Pet 1:6-9; 2:11; 4 :
12-17; 5:10). Peperangan rohani yang dimaksudkan sangat mungkin terkait secara
kontekstual dengan present passive imperative, "dipenuhi dengan Roh," dari 5:18 dan
present passive (atau middle) imperative "dijadikan kuat di dalam Tuhan," 6:10.
hari (Kol 3:16) demikian juga, peperangan rohani. Medan perangnya adalah
bentuk passive ini berbicara tentang kuasa Allah, orang percaya harus membiarkan
Roh Kudus untuk bekerja dalam hidup mereka. Dalam segala bentuk perjanjian selalu
agar harus berhati-hati terhadap dua musuh yang ekstrim, yaitu Iblis yang
menyebabkan segala sesuatu dan Iblis yang merasuki kehidupan orang percaya
Tidaklah cukup bagi Allah yang telah menyediakan baju zirah dan seluruh
senjata rohani bagi orang percaya di Efesus, tetapi mereka juga dituntut untuk dapat
dengan iman yang mereka miliki. Dengan kata lain, Paulus sedang mengingatkan
sekaligus membangunkan mereka mengenai keinginan Allah supaya mereka memiliki
kedewasaan rohani yang sejati. Kedewasaan rohani yang tidak diukur berdasarkan
BAB III
Paulus. Frase ini adalah ungkapan khas Paulus yang menyiratkan bahwa ia hampir
menutup suratnya (lih. II Kor 13:11; Flp 3:1; 4:8; I Tes 4:1; II Tes 3:1). Biasanya frase
Kalimat "hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan" Ini bisa merupakan sebuah
present passive imperative yang dapat diartikan "dibuat menjadi kuat," atau sebuah
sama, hanya fungsinya berbeda. Teologinya jelas bahwa orang percaya harus terus
rohani yang terus berlangsung (lih. 3:20; I Kor 16:13). Paradoks antara passive voice
(kuasa Allah yang mengalir melalui orang percaya) dan middle voice (orang percaya
secara aktif terlibat dalam hidup untuk Kristus) ini adalah ketegangan dialektis yang
perjanjian (Flp 2:12-13). Allah selalu mengambil inisiatif, selalu menetapkan agenda,
"perbaharuilah hatimu dan rohmu!") dan kadang-kadang inisiatif dari Allah (lih. Yeh
36:26-27, "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam
energi; kratos = kekuatan dan ischus = keperkasaan) digunakan dalam 1:10 untuk
menjelaskan kuasa Allah di dalam Kristus. Di sini, tiga dari kata-kata yang sama
tersebut digunakan.
yang sering digambarkan dalam kitab Perjanjian Lama sebagai pejuang memakai baju
zirah (Yes 42:13; 49:24-25; 52:10 dan khususnya 59:16-17). Ini adalah baju zirah-
Nya, bukan milik kepunyaan manusia. Kemenangan orang percaya adalah di dalam
Dia (Flp 2:13), tetapi orang percaya harus bekerja sama sebagai kesatuan di dalam
merupakan sebuah aorist middle imperative yang menyampaikan suatu hal yang
bersifat mendesak atau sangat penting (6:13). Hal ini adalah tindakan yang sangat
menentukan bagi orang percaya. Allah telah menyediakan perlengkapan rohani yang
dibutuhkan oleh orang percaya, tetapi kita harus menyadari kebutuhannya dan
menyediakan diri untuk pengadaan Allah dan menerapkannya dalam kehidupan kita
sehari-hari (I Tes 5:8). Pembenaran diri atas perbuatan baik (Rom 4: 6) tidak
memberikan pembebasan dari perjuangan dan peperangan rohani (Rom 7). Kehadiran
"manusia baru" tidak berarti penghapusan total "manusia lama." Jikalau Iblis tidak
bisa menjauhkan orang percaya dari karya keselamatan, ia akan berusaha supaya
passive infinitive yang diikuti oleh aorist active infinitive, yang menunjuk pada
hidup atau mati (ini mirip dengan pencobaan Yesus di Luk 4: 13, di mana Iblis pergi
sampai waktu yang lebih tepat). Istilah "berdiri" merupakan istilah militer untuk
memegang posisi seseorang. Hal ini diulang dalam ayat 13 dan 14. Ini adalah tujuan
Perbandingan Teks
menggunakan berbagai rencana jahat dengan tujuan perpecahan, pribadi dosa, guru
palsu, keputusasaan 5. apati 6. penderitaan Ini hanyalah beberapa hal yang dihadapi
para penerima surat ini. Namun demikian, orang percaya tidak dapat menganggap
semua dosa dan masalah sebagai godaan atau serangan malaikat. Manusia yang jatuh,
bahkan manusia jatuh yang telah ditebus, menghadapi (1) sifat berdosa yang
berkelanjutan; (2) sistem dunia yang jatuh, dan (3) suatu serangan malaikat dan setan
(lih. Ef 2:2-3; Yak 4:1,4,7). Pertempuran dimulai dalam pikiran tetapi bergerak cepat
menjadi tindakan dosa. Untuk Topik Khusus: Kejahatan Pribadi lihat 2:2. Perhatikan
berapa kali kata "melawan" muncul dalam konteks ini (sekali dalam v.11 dan empat
6:12
Kata tersebut merupakan sebuah kata kerja present tense yang berarti sebuah
perjuangan yang sedang berlangsung, bukan kegiatan yang hanya satu kali. Frase ini
bisa merupakan sebuah metafora militer atau atletik. Secara harfiah ini menunjuk
pada perang satu lawan satu. Kehidupan Kristen adalah keras! Kehidupan Kristen
adalah sebuah karunia supranatural yang dijalani oleh pertobatan dan iman,
Kalimat "melawan darah dan daging". Urutan katanya secara harfiah adalah
"darah dan daging." Perhatikan urutan abnormal dari istilah-istilah ini. Hal ini
ditemukan hanya di sini dan dalam Ibrani 2:14. Alasannya pemilihan urutan kata
tidak diketahui secara pasti, tetapi ini mungkin berhubungan dengan 'penyusutan
secara fisik' guru-guru palsu. Orang percaya harus senantiasa mengingat bahwa
mengakibatkan dosa, kejahatan, dan iblis, bukan persaingan antar sesama orang
percaya.
pemerintahan manusia biasa seperti yang tercantum dalam Roma 13:1-7, tetapi
(aeon) (Rom 8:38-39; I Kor 2:8; Kol 1:16; 2:10,15; Ef 1:21; 3:10; I Pet 3:22).
Pemahaman seperti ini adalah bagian dari pandangan dari guru-guru palsu.6
6 Hendrikus Berkhof, Christ and the Power, (Chicago: Herald Press, 1962), 27
TEV : "melawan kekuatan kosmik dari zaman gelap ini"
Istilah ini digunakan dalam BahasaYunani Klasik dan tulisan-tulisan para rabi Yahudi
untuk menggambarkan seseorang yang tunduk pada kendali dunia. Hal ini sepertinya
berbicara tentang penguasa (Yoh 12:31; 14:30; II Kor 4:4; Ef 2:2; I Kor 2:6,8 15:24;
Frase "melawan roh-roh jahat" ini digunakan oleh para astrolog pada zaman
langit (Roma 8:39) yang mempengaruhi kehidupan manusia (semacam zodiak). Ini
Kalimat "di udara" merupakan bentuk dari neuter plural adjecteive dimana
bagian ini hanya digunakan dalam surat Efesus (1:20; 2:6; 3:10; 6:12). Dari konteks
semua penggunaan kata tersebut (khususnya 3:10 dan 6:12), dapat diartikan sebagai
alam roh di mana orang percaya tinggal di sini dan sekarang, bukannya surga
dikemudian hari.
6:13 "Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah," Ini adalah bentuk
menentukan (ay. 11). Hal ini mungkin merupakan sebuah singgungan terhadap Allah
sebagai perwira seperti yang tertulis dalam Yesaya 59:17. Senjata tersebut disebutkan
dalam urutan yang akan dikenakan oleh seorang tentara (ingat Paulus menulis ini dari
penjara, sehingga ia mengerti benar urutan pemakaian perlengkapan perang oleh para
serdadu Romawi). Perhatikan baju zirah yang lengkap ini adalah baju besi dari
aorist passive (deponent) subjunctive dengan sebuah aorist active infitive. Maksudnya
bahwa ada peperangan rohani sebelum dan setelah pertobatan. Beberapa orang
percaya tidak tahu bahwa ada pertempuran rohani yang terus berlangsung; mereka
tidak mengenakan senjata Tuhan dan mereka tidak bertahan. Terminologi ini mirip
dengan Yakobus 4:7 dan I Petrus 5:9. Orang percaya dapat kehilangan atau merusak
perdamaian, jaminan, dan pelayanan berkarunia mereka melalui kebodohan dan atau
oleh dosa (lih. I Kor 9:27; 15:2; Gal 2:2 ; 3:4; Flp 2:16; I Tim 1:19).
"pada hari yang jahat" Ini adalah suatu ungkapan yang sering digunakan dalam
Perjanjian Lama yang bisa menunjuk pada: suatu hari pencobaan; atau suatu hari
"tetap berdiri" Ini adalah bentuk aorist active infinitive yang berarti "berdiri teguh."
Istilah yang sama digunakan dalam ayat 11 (present passive infinitive) dan ayat 14
7 George Eldon Ladd, Teologi Perjanjian Baru 3 – Eklesiologi, Eskatologi, Etika, (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2008), hal. 173.
(aorist active imperative). Orang-orang percaya diperintahkan dan didorong untuk
menolak, mengatasi, dan berdiri melawan rencana jahat Iblis (lih. 4:14). Hal ini
dilakukan dengan cara: pengetahuan orang percaya akan Injil (ketopong keselamatan
dan pedang Roh, ay 17), posisi orang percaya di dalam Kristus, keberserahan orang
percaya pada Roh, penerapan orang percaya akan senjata yang disediakan oleh Allah,
pilihan dan tindakan orang percaya yang menentukan dan doa (lih. ay 18).
6:14 Tiga dari empat participle berikut ini diambil dari ayat-ayat dalam Yesaya.
"berdiri" dalam ayat 13 ini (struktur ini adalah seperti 5:18, imperative yang diikuti
dari Yesaya 59:17, di mana ini digunakan untuk Allah sebagai pejuang atas
Yesaya 52:7, di mana Tuhan datang kepada umat-Nya sebagai Raja yang
kehidupan sehari-hari.
"kebenaran" tidak ada satupun article dalam bahasa Yunaninya, sehingga dapat
"Keadilan" Ini menunjuk pada kebenaran Kristus (lih. II Kor 5:21). Namun
sejahtera" Ini bisa menunjuk pada kesiapan (lih. Yes 52:7) atau suatu dasar yang
pasti (lih. terjemahan NEB). Orang percaya harus siap untuk perjuangan spiritual
6:16 "dalam segala keadaan" Ini diterjemahkan KJV sebagai "di atas semua," tetapi
ini berarti selain dari pada perlengkapan perang militer yang disebutkan di atas.
"perisai" Istilah ini berhubungan dengan kata Yunani untuk "pintu." Ini menunjuk
pada perisai yang besar untuk seluruh tubuh. Ini terbuat dari kayu dengan penutup
kulit dikelilingi oleh logam. Perisai ini direndam dalam air sebelum pertempuran
sehingga bisa memadamkan panah berapi. Ini adalah simbol perlindungan penuh.
"panah api" Ini menunjuk pada anak panah yang dicelupkan ke dalam ter dan
umum (netral) atau Setan pada khususnya (maskulin). Kerancuan yang sama ini dapat
dilihat dalam Mat 5:37; 6:13; 13:38, Yoh 17:15, II Tes 3:3; I Yoh 2:13-14. Bentuk
katanya dalam bahasa Yunani adalah sama (karena itu, jenis kelaminnya hanya dapat
dipastikan dari konteks). Dalam Mat 13:19; I Yoh 5:18-19 ini dengan jelas menunjuk
pada setan.
(deponent) imperative. Ini adalah simbol dari pengetahuan orang percaya akan Injil
"pedang Roh, yaitu firman Allah" Paulus secara khusus mendefinisikan senjata
penyerang dari orang percaya (yaitu, pengetahuan Alkitab dan doa, ay 18). Ini adalah
singgungan terhadap metafora Perjanjian Lama bagi Allah yang berbicara kepada
umat-Nya (lih. Yes 49:2; Hos 6:5). Wahyu Allah (baik Firman yang hidup, Yesus
Kristus, dan firman tertulis, Alkitab) dijelaskan dalam istilah-istilah yang sama dalam
Ibr 4:12. Meskipun istilah Yunani yang berbeda untuk "firman" (rhema vs logos)
digunakan dalam Ibrani, istilah untuk "pedang" adalah sama (senjata Romawi
antar istilah paralel dalam bahasa Yunani Koine (ini adalah bahasa perdagangan dan
Ini mungkin merujuk kepada penggunaan Kitab Suci selama masa pencobaan, seperti
yang Yesus lakukan dalam Mat 4:01 dst. Pengetahuan orang percaya akan Injil akan
berharga (lih. Maz 19:7-11; 119:105; Ams 6:23). Ini adalah satu-satunya senjata
penyerang yang terdaftar di antara baju besi tersebut (meskipun saya kira doa dalam
6:18 "dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu" Perhatikan
berapa kali istilah inklusif "segala" digunakan dalam ay 18. Doa merupakan satu lagi
senjata yang ampuh dalam peperangan rohani yang merupakan kehidupan sehari-hari
orang Kristen di zaman yang jatuh ini. Paulus memohon doa untuk dirinya sendiri
dalam ay 19 (lih. Kol 4:3-4; I Tes 5:17). Ia tidak memintanya untuk masalah pribadi
tetapi untuk kejelasan dan keberanian dalam proklamasi Injil (lih. Kol 4:3-4). Sangat
menarik untuk dicatat bahwa Paulus tidak mendiskusikan peperangan rohani di dalam
"di dalam Roh" Istilah "roh" ini tidak memiliki article (ananthrous). Hal ini dapat
Kudus!
6:19 "(berdoalah)… juga untuk aku" Paulus memohon untuk didoakan, bukan
untuk dirinya pribadi, tetapi untuk kekuatan untuk menyajikan Injil dengan jelas saat
ia berbicara selama persidangan di hadapan para penguasa Romawi (lih. Kol 4:3; I
Tes 5:25; II Tes 3:1): 1. "dikaruniakan perkataan yang benar," (ayat 19) 2. "agar
dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil," (ay 19 "kebebasan berbicara," lih
Yahudi dan bukan Yahudi yang percaya menjadi satu tubuh dalam Kristus. Konsep ini
dengan jelas dijabarkan dalam 2:11-3:13. Istilah ini muncul dalam 1:9; 3:3,4,9; 5:32.
bangsa bukan Yahudi baik sebagai sebuah pelayanan (I Kor 4:1; 9:17; Titus 1:7) dan
keduta-besaran (lih. II Kor 5:20). Dia di penjara untuk memberitakan Injil kepada
para penguasa Romawi di Roma, sebagaimana telah dilakukannya kepada pihak yang
DAFTAR PUSTAKA
Alkitab
Berkhof, Hendrikus. Christ and the Power. Chicago: Herald Press, 1962.
Internet
http://www.sabda.org/sejarah/artikel/pengantar_full_life_efesus.html; akses